FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien Klien : Tn. I Ruang : NURI II No. M. M. R : 658759 658759
No 1.
Diagnosa Keperawatan Pola napas tidak efektif b.d penuruna penurunan n ekspansi paru
Nama Mahasisw Mahasiswa: a: Indri Primawati Primawati NIM : 0611120285 Hari/Tanggal Hari/Tanggal : Sabtu, Sabtu, 13 Maret Maret 2010 2010
Tujuan / Intervensi Sasaran TUM: Kaji TTV, frekuensi, Setelah kedalaman pernapasan dilakukan dan ekspansi dada tindakan 1x24 Catat upaya jam, pola pola napas pernapasan, pernapasan, termasuk termasuk klien efektif penggunaan penggunaan otot bantu/pelebaran bantu/pelebaran nasal TUK: Auskultasi bunyi napas dan Pola napas catat adanya bunyi normal tambahan seperti (tidak cepat krekels, mengi. & dalam) TTV dalam rentang normal Menunjukkan perilaku untuk memperbai ki / mempertah Ajarkan latihan napas ankan jalan dalam napas
Kaji respons klien terhadap aktivitas. Dorong periode istirahat/batasi istirahat/batasi aktivitas sesuai toleransi klien
CATATAN PERKEMBANGAN
Rasional Dispnea merupakan mekanisme kompensasi adanya tahanan jalan napas. napas. Ekspans Ekspansii dada terbatas yang berhubungan dengan atelektasis dan/atau nyeri dada Bunyi napas menurun, tidak sama atau tidak ada pada area yang sakit. Krekels adalah bukti peningkatan cairan dalam area jaringan sebagai akibat peningkatan permeabilitas permeabilitas membrane membrane alveolar-kapiler. Mengi adalah bukti adanya tahanan atau penyempitan jalan nafas sehubungan dengan mukus/ edema serta tumor. Meningkatkan ventilasi maksimal dan oksigenasi serta memudahkan pengeluarn pengeluarn sekret sekret yang yang melekat di jalan napas Peningkatan kebutuhan oksigen dapat mengakibatkan pengingkata pengingkatan n dispnea dispnea dan perubahan perubahan tanda tanda vital vital karena aktivitas.
Nama Klien : Tn. I Diagnosa Medis : CA.PARU Ruang Rawat : NURI II
Tanggal Sabtu, 13 Maret 2010
Diagnosa Keperawatan Pola napas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru
Evaluasi (SOAP)
Implementasi Mengukur TTV: TD: 120/80 mmHg Suhu : 37,6 0C RR: 30 x/menit HR: 60 x/menit Pola napas: cepat dan dalam Ekspansi dada menurun di lobus Taktil fremitus menurun di lobus paru kanan Perkusi: dullnes di lobus paru kanan Auskultasi bunyi napas: Suara tambahan: mengi & krekels paru kanan Menganjurkan klien membatasi aktivitas Mengajarkan klien latihan napas dalam
S: Sesak napas terutama pada saat batuk dan setelah berjalan Klien mengatakan bahwa telah mengetahui cara melakukan latihan napas dalam dan akan mempraktekkannya O: TTV: TD: 120/80 mmHg Suhu : 37,6 0C RR: 30 x/menit HR: 60 x/menit Klien tampak sesak napas Pola napas: cepat dan dalam Ekspansi dada menurun di lobus paru kanan Taktil fremitus menurun di lobus paru kanan Perkusi: dullnes di lobus paru kanan Teknik melakukan latihan napas dalam yang diperagakan klien sudah tepat A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi
Tanda Tangan
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. I Ruang : NURI II No. M. R : 658759
No 1.
Nama Mahasiswa: Indri Primawati NIM : 0611120285 Hari/Tanggal : Jum’at 12 Maret 2010
Diagnosa Tujuan / Keperawatan Sasaran Bersihan jalan TUM: napas tidak Setelah efektif b.d dilakukan peningkatan tindakan 1x24 jumlah/viskosit jam, bersihan as sekret paru jalan napas klien membaik TUK: Pola napas normal (tidak capat & dalam) Mengeluarkan sekret tanpa kesulitan TTV dalam rentang normal Menunjukkan perilaku untuk memperbai ki / mempertah ankan kebersihan jalan napas
Intervensi Kaji TTV, Catat perubahan upaya dan pola pernapasan
Observasi penurunan ekspansi dinding dada
Auskultasi bunyi napas dan catat karakteristik batuk (misalnya, menetap, efektif, tidak efektif), juga produksi dan karakteristik sputum
Ajarkan teknik batuk efektif
Pertahankan posisi tubuh / kepala tepat dan gunakan alat jalan napas sesuai kebutuhan
Rasional Penggunaan otot interkostal/abdominal dan pelebaran nasal menunjukkan peningkatan upaya bernapas Penggunaan otot interkostal/abdominal dan pelebaran nasal menunjukkan peningkatan upaya bernapas Karakteristik batuk dapat berubah tergantung pada penyebab/etiologi gagal pernapasan. Sputum bila ada, mungkin banyak, kental, berdarah, dan / atau purulen Batuk yang terkontrol dan efektif dapat memudahkan pengeluaran sekret yang melekat di jalan napas Memudahkan memelihara jalan napas atas paten.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Tn. I Diagnosa Medis : CA.PARU Ruang Rawat : NURI II
Tanggal Jum’at, 12 Maret 2010
Diagnosa Keperawatan Bersihan jalan napas tidak efektif b.d peningkatan jumlah/viskositas sekret paru
Implementasi Mengukur TTV: TD: 110/70 mmHg Suhu : 37,4 0C RR: 32 x/menit HR: 55 x/menit Pola napas: cepat dan dalam Ekspansi dada menurun di lobus Taktil fremitus menurun di lobus paru kanan Perkusi: dullnes di lobus paru kanan Auskultasi bunyi napas: Suara tambahan: mengi & krekels paru kanan Menganjurkan klien untuk duduk bila napasnya terasa sesak Mengajarkan klien teknik batuk efektif
Evaluasi (SOAP) S: Klien tampak kesulitan dan sesak napas pada saat batuk Klien mengatakan bahwa telah mengetahui cara melakukan teknik batuk efektif dan akan mempraktekkannya O: TTV: TD: 110/70 mmHg Suhu : 37,4 0C RR: 32 x/menit HR: 55 x/menit Klien tampak kesulitan pada saat batuk Pola napas: cepat dan dalam Ekspansi dada menurun di lobus paru kanan Taktil fremitus menurun di lobus paru kanan Perkusi: dullnes di lobus paru kanan Teknik melakukan batuk efektif yang diperagakan klien sudah tepat A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi
Tanda Tangan