Referat
INFORMED CONSENT
Preceptor: dr. H. Noorman Herryadi, Sp. F., SH. Co Preceptor: dr. Muammad !a"i Irianto Di#u#un O"e: Tondo Bayu Nugroho Agustinus Yeremias Lede Priscilia Priscilla Samuel Nurul Hakiki Rosalita Ayu Nindya Sari Lia Susanti
F$%&'T$S %EDO%TER$N &NI(ERSIT$S %RISTEN %RID$ )$C$N$ *$%$RT$ + $-u#tu# +/ Septem0er +1/2
1
%$T$ PEN!$NT$R Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang aha !sa" atas segala limpahan
rahmat dan karunia#Nya kepada kami tim penulis sehingga dapat menyelesaikan re$erat ini untuk memenuhi salah satu tugas kepaniteraan $orensik% &ami meny menyadari adari 'ah(a didal didalam am pem'ua pem'uatan tan makal makalah ah ini 'erkat 'antua 'antuan n dan tuntu tuntunan nan Tuhan Tuh an Yan Yang g ah ahaa !sa dari 'an 'antua tuan n 'er 'er'aga 'agaii pih pihak ak unt untuk uk itu dalam kesempat kesempatan an ini kam kamii menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang se'esar#'esarnya kepada semua pihak yang mem'antu dalam pem'uatan re$erat ini% &am &a mi meny menyad adar arii 'ah( 'ah(aa dala dalam m pros proses es pen penul ulis isan an mak makal alah ah ini ini mas masih ih jau jauh h dari dari kesempurnaan kesem purnaan 'aik mater materii maupu maupun n cara penulisannya% penulisannya% Namun demiki demikian an kami telah 'erupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan 'aik dan oleh karenanya" kami dengan rendah hati dan dengan tangan ter'uka ter'uka mener menerima ima masukan" saran dan usul guna penyempurnaan re$erat ini% Akhirn Akh irnya ya ti tim m penu penulis lis 'er 'erhar harap ap sem semoga oga re$ re$era eratt ini dap dapat at 'er 'erman man$aa $aatt 'ag 'agii sel seluru uruh h pem'aca% Bandung" septem'er )*+, Penulis
D$FT$R ISI 2
%ata Pen-antar %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% ) Daftar I#i%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% , 3$3 I PEND$H&'&$N %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% Latar 'elakang %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% 3$3 II PEM3$H$S$N ........................% / De$inisi 0n$ormed 1onsent .....%...............%%% /
Dasar Hukum 0n$ormed 1onsent..................%%%+* Tujuan Pelaksanaan 0n$ormed 1onsent................%++ Tatalaksana Persetujuan Tindakan edis...............%+)
0n$ormasi...........................%%%+,
Persetujuan...........................+/ Penolakan Tindakan &edokteran 20n$ormed Re$usal3..........%%+4 5ormat 0sian 0n$ormed 1onsent...................+6
Sanksi.............................)* Pengaruh &onteks.......................%%%%%)+
D$FT$R P&ST$%$...%%%%%........................% ),
3a0 I 3
PEND$H&'&$N
'atar 0e"a4an-
Si$at hu'ungan antara dokter dengan pasien 'erkem'ang dari si$at paternalistik hingga ke si$at kontraktual dan fiduciary% Pada masa se'elum tahun +67*#an paternalistik dianggap se'agai si$at hu'ungan yang paling tepat" dimana dokter menentukan apa yang akan dilakukan terhadap pasien 'erdasarkan prinsip 'ene$icence 2semua yang ter'aik untuk kepentingan pasien" dipandang dari kedokteran3% Prinsip ini telah menga'aikan hak pasien untuk turut menentukan keputusan% Sampai kemudian pada tahun +64*#an dikem'angkanlah si$at hu'ungan kontraktual antara dokter dengan pasien yang menitik'eratkan kepada hak otonomi pasien dalam menentukan apa#apa yang 'oleh dilakukan terhadapnya% &emudian si$at hu'ungan dokter # pasien terse'ut dikoreksi oleh para ahli etika kedokteran menjadi hu'ungan $icuiary 2atas dasar niat 'aik dan kepercayaan3" yaitu hu'ungan yang menitik'eratkan nilai#nilai keutamaan 28irtue ethics3% Si$at hu'ungan kontraktual dianggap meminimalkan mutu hu'ungan karena hanya melihatnya dari sisi hukum dan peraturan saja" dan dise'ut se'agai 'ottom line ethicts% Dalam pro$esi kedokteran dikenal - prinsip moral utama" yaitu9+ +% Prinsip otonomi" yaitu prinsip moral yang menghormati hak#hak pasien" terutama hak otonomi pasien 2the rights to sel$ determination3: )% Prinsip 'ene$icence" yaitu prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan ke ke'aikan pasien: ,% Prinsip non male$icence" yaitu prinsip moral yang melarang tindakan yang memper'uruk keadaan pasien% Prinsip ini dikenal se'agai ;primum non nocere; atau ;do no harm;: -% Prinsip justice" yaitu prinsip moral yang mementingkan $airness dan keadilan dalam mendistri'usikan sum'er daya 2distri'uti8e justice3%
Salah satu hak pasien yang disahkan dalam Declaration o$ Lis'on dari >orld edical Association 2> A3 adalah ;the rights to accept or to re$use treatment a$ter recei8ing ade?uate in$ormation;% Secara implisit amandemen @@D -7 pasal ) ayat 2+3 juga menye'utnya demikian ;Setiap orang 'erhak atas perlindungan diri pri'adi" %%%dst;% Selanjutnya @@ No ), C +66) tentang &esehatan juga mem'erikan hak kepada pasien untuk mem'erikan persetujuan atas tindakan medis yang akan dilakukan terhadapnya% Hak ini kemudian diuraikan di dalam Permenkes tentang Persetujuan Tindakan edis% + Suatu tindakan medis terhadap seseorang pasien tanpa memperoleh persetujuan terle'ih dahulu dari pasien terse'ut dapat dianggap se'agai penyerangan atas hak orang lain atau per'uatan melanggar hukum 2tort3%+ Prinsip otonomi pasien ini dianggap se'agai dasar dari doktrin in$ormed consent% Tindakan medis terhadap pasien harus mendapat persetujuan 2otorisasi3 dari pasien terse'ut" setelah ia menerima dan memahami in$ormasi yang diperlukan% 0n$ormed consent dapat dianggap se'agai a patient with substantial understanding and in substantial absence of control by others, intentionally authorizes a professional to do something. +
5
3a0 II PEM3$H$S$N
/. Defini#i
De$inisi in$ormed consent adalah •
Persetujuan yang sudah didasari adanya in$ormasi" sudah didasari pengertian dan pemahaman akan tindakan yang akan disetujui%
•
Pernyataan setuju terhadap tindakan diagnostik C terapetik" setelah mendapat penjelasan tentang tujuan" resiko" alternati$ tindakan yang akan dilakukan" serta prognosis penyakit jika tindakan itu dilakukan C tidak dilakukan%
•
Pada Ba' 0 'utir 0d% Pedoman Persetujuan Tindakan edik" dise'utkan 'ah(a 9 0n$ormed 1onsent terdiri dari kata in$ormed yang 'erarti telah mendapat in$ormasi dan 1onsent 'erarti persetujuan 2ijin3% Informed Consent adalah istilah yang telah diterjemahkan dan le'ih sering dise'ut
dengan Persetujuan Tindakan edik% Secara har$iah" Informed Consent terdiri dari dua kata" yaitu9
Informed
dan
Consent %
Informed
'erarti
telah
mendapat
in$ormasiCpenjelasanCketerangan% Consent 'erarti mem'eri persetujuan atau mengiinkan%) 0n$ormed consent adalah suatu proses yang menunjukkan komunikasi yang e$ekti$ antara dokter dengan pasien" dan 'ertemunya pemikiran tentang apa yang akan dan apa yang tidak akan dilakukan terhadap pasien% Informed Consent dalam Permenkes No% 77 tahun +66 dita$sirkan se'agai Persetujuan Tindakan edik adalah persetujuan yang di'erikan pasien atau keluarganya atas dasar in$ormasi dan penjelasan mengenai tindakan medik yang dilakukan terhadap pasien terse'ut 2pasal +3%) 0n$ormed consent dilihat dari aspek hukum 'ukanlah se'agai perjanjian antara dua pihak" melainkan le'ih ke arah persetujuan sepihak atas layanan yang dita(arkan pihak lain9
0n$ormed consent memiliki , elemen" yaitu9 + 6
1. Threshold elements. !lemen ini se'enarnya tidak tepat dianggap se'agai elemen" oleh karena si$atnya le'ih ke arah syarat" yaitu pem'eri consent haruslah seseorang yang kompeten% &ompeten disini diartikan se'agai kapasitas untuk mem'uat keputusan 2medis3% &ompetensi manusia untuk mem'uat keputusan se'enarnya merupakan suatu kontinuum" dari sama sekali tidak memiliki kompetensi hingga memiliki kompetensi yang penuh% Diantaranya terdapat 'er'agai tingkat kompetensi mem'uat keputusan tertentu 2keputusan yang reasona'le 'erdasarkan alasan yang reasona'le3% Secara hukum seseorang dianggap cakap 2kompeten3 adalah apa'ila telah de(asa" sadar dan 'erada dalam keadaan mental yang tidak di 'a(ah pengampuan% De(asa diartikan se'agai usia telah mencapai )+ tahun atau telah pernah menikah% Sedangkan keadaan mental yang dianggap tidak kompeten adalah apa'ila ia mempunyai penyakit mental sedemikian rupa atau perkem'angan mentalnya ter'elakang sedemikian rupa" sehingga kemampuan mem'uat keputusannya terganggu% 2.
Information elements. !lemen ini terdiri dari dua 'agian" yaitu disclosure 2pengungkapan3 dan understanding 2pemahaman3% Pengertian ;'erdasarkan pemahaman yang adekuat; mem'a(a konsekuensi kepada tenaga medis untuk mem'erikan in$ormasi 2disclosure3 sedemikian rupa agar pasien dapat mencapai pemahaman yang adekuat% Dalam hal ini" se'erapa ;'aik; in$ormasi harus di'erikan kepada pasien" dapat dilihat dari , standar" yaitu9+ •
Standar Praktek pro$esi Bah(a ke(aji'an mem'erikan in$ormasi dan kriteria ke#adekuat#an in$ormasi ditentukan
'agaimana
'iasanya
dilakukan
dalam
komunitas
tenaga
medis
2constumary practices of a professional community#5aden and Beauchamp" +6/3% Standar ini terlalu mengacu kepada nilai#nilai yang ada didalam komunitas kedokteran" tanpa memperhatikan keingintahuan dan kemampuan pemahaman indi8idu yang diharapkan menerima in$ormasi terse'ut%
7
Dalam standar ini ada kemungkinan 'ah(a ke'iasaan terse'ut diatas tidak sesuai dengan nilai#nilai sosial setempat" misalnya9 risiko yang ;tidak 'ermakna; 2menurut medis3 tidak diin$ormasikan" padahal mungkin 'ermakna da ri sisi sosialCpasien% •
Standar Su'yekti$ Bah(a keputusan harus didasarkan atas nilai#nilai yang dianut oleh pasien secara pri'adi" sehingga in$ormasi yang di'erikan harus memadai untuk pasien terse'ut dalam mem'uat keputusan% Se'aliknya dari standar se'elumnya" standar ini sangat sulit dilaksanakan atau hampir mustahil% Adalah mustahil 'agi tenaga medis untuk memahami nilai#nilai yang secara indi8idual dianut oleh pasien%
•
Standar pada reasona'le person Standar ini merupakan hasil kompromi dari kedua standar se'elumnya" yaitu dianggap cukup apa'ila in$ormasi yang di'erikan telah memenuhi ke'utuhan pada umumnya orang a(am% Su'#elemen pemahaman 2understanding3 dipengaruhi oleh penyakitnya" irrasionalis dan imaturitas% Banyak ahli yang mengatakan 'ah(a apa'ila elemen ini tidak dilakukan maka dokter dianggap telah lalai melaksanakan tugasnya mem'eri in$ormasi yang adekuat%
3. Consent Elements !lemen ini juga terdiri dari dua 'agian" yaitu 8oluntariness 2kesukarelaan" ke'e'asan3 dan authoriation 2persetujuan3% &esukarelaan mengharuskan tidak adanya tipuan" misrepresentasi ataupun paksaan% Pasien juga harus 'e'as dari ;tekanan; yang dilakukan tenaga medis yang 'ersikap seolah#olah akan ;di'iarkan; apa'ila tidak menyetujui ta(arannya% Banyak ahli masih 'erpendapat 'ah(a melakukan persuasi yang ;tidak 'erle'ihan; masih dapat di'enarkan secara moral%
0n$ormed consent memiliki lingkup ter'atas pada hal#hal yang telah dinyatakan se'elumnya" tidak dapat dianggap se'agai persetujuan atas semua tindakan yang akan dilakukan% Dokter dapat 'ertindak mele'ihi yang telah disepakati hanya apa'ila ga(at darurat dan keadaan terse'ut mem'utuhkan (aktu yang singkat untuk mengatasinya% + ProEy#consent adalah consent yang di'erikan oleh orang yang 'ukan si pasien itu sendiri" dengan syarat 'ah(a pasien tidak mampu mem'erikan consent secara pri'adi" dan consent 8
terse'ut harus mendekati apa yang sekiranya akan di'erikan oleh pasien apa'ila ia mampu mem'erikannya 2'aik 'uat pasien" 'ukan 'aik 'uat orang 'anyak3% @mumnya urutan orang yang dapat mem'erikan proEy#consent adalah suamiCisteri" anak" orang tua" saudara kandung" dll% + ProEy#consent hanya 'oleh dilakukan dengan pertim'angan yang matang dan ketat% Suatu kasus telah mem'uka mata orang 0ndonesia 'etapa riskannya proEy#consent ini" yaitu ketika seorang kakek#kakek menurut dokter yang telah mengoperasinya hanya 'erdasarkan persetujuan anaknya" padahal ia tidak pernah dalam keadaan tidak sadar atau tidak kompeten% +
Hak menolak terapi le'ih sukar diterima oleh pro$esi kedokteran daripada hak menyetujui terapi% Banyak ahli yang mengatakan 'ah(a hak menolak terapi 'ersi$at tidak a'solut" artinya masih dapat ditolak atau tidak diterima oleh dokter% Hal ini karena dokter akan mengalami kon$lik moral dengan ke(aji'an menghormati kehidupan" ke(aji'an untuk mencegah per'uatan yang 'ersi$at 'unuh diri atau sel$ in$licted" ke(aji'an melindungi pihak ketiga" dan integritas etis pro$esi dokter% +
+. Da#ar Hu4um Informed Con#ent •
Peraturan enteri &esehatan R0 Nomor 77 C !N&!S C P!R C 0F C +66 Tentang Persetujuan Tindakan edik" yang pedoman pelaksanaannya diatur dalam &eputusan Direktur =enderal Pelayanan edik Nomor9 H&%**%*/,%7%+// Tentang Pedoman Persetujuan Tindakan edik 2 0n$ormed 1onsent 3 tanggal )+ April +666%
•
Peraturan enteri &esehatan R0 Nomor )6* C !N&!S C P!R C 000 C )** Tentang Persetujuan Tindakan &edokteran%
•
S&% Dirjen YAN!D% No% Y **%*,%)%/%67/ Tentang Hak dan &e(aji'an Pasien Dan Pera(at%
•
Surat !daran Direktur =enderal Pelayanan edik Departemen &esehatan R0% Nomor 9 Y%*)%*-%,%7%)7*- tanggal +* =uni +664 Tentang Pedoman Hak Dan &e(aji'an Pasien" Dokter Dan Rumah Sakit%
•
Pasal -7 2+3 @@PRAD<&%
2. Tu5uan Pe"a4#anaan Informed Con#ent 9
Dalam hu'ungan antara pelaksana 2dokter3 dengan pengguna jasa tindakan medis 2pasien3" maka pelaksanaan Gin$ormed consent" 'ertujuan 9, # elindungi pengguna jasa tindakan medis 2pasien3 secara hukum dari segala tindakan medis yang dilakukan tanpa sepengetahuannya" maupun tindakan pelaksana jasa tindakan medis yang se(enang#(enang" tindakan malpraktek yang 'ertentangan dengan hak asasi pasien dan standar pro$esi medis" serta penyalahgunaan alat canggih yang memerlukan 'iaya tinggi atau Go8er utiliation yang se'enarnya tidak perlu dan tidak ada alasan medisnya% #
em'erikan perlindungan hukum terhadap pelaksana tindakan medis dari tuntutan# tuntutan pihak pasien yang tidak (ajar" serta aki'at tindakan medis yang tak terduga dan 'ersi$at negati$" misalnya terhadap Grisk o$ treatment yang tak mungkin dihindarkan (alaupun dokter telah 'ertindak hati#hati dan teliti serta sesuai dengan standar pro$esi medik% Sepanjang hal itu terjadi dalam 'atas#'atas tertentu" maka tidak dapat dipersalahkan" kecuali jika melakukan kesalahan 'esar karena kelalaian 2negligence3 atau karena ketidaktahuan 2ignorancy3 yang se'enarnya tidak akan dilakukan demikian oleh teman seja(at lainnya%
Perlunya dimintakan in$ormed consent dari pasien karena in$ormed consent mempunyai 'e'erapa $ungsi se'agai 'erikut9, +% Penghormatan terhadap harkat dan marta'at pasien selaku manusia )% Promosi terhadap hak untuk menentukan nasi'nya sendiri ,% @ntuk mendorong dokter melakukan kehati#hatian dalam mengo'ati pasien -% enghindari penipuan dan misleading oleh dokter 7% endorong diam'il keputusan yang le'ih rasional /% endorong keterli'atan pu'lik dalam masalah kedokteran dan kesehatan 4% Se'agai suatu proses edukasi masyarakat dalam 'idang kedokteran dan kesehatan%
Pada prinsipnya in$ormed consent di'erikan di setiap pengo'atan oleh dokter% Akan tetapi" urgensi dari penerapan prinsip in$ormed consent sangat terasa dalam kasus#kasus se'agai 'erikut9, +% Dalam kasus#kasus yang menyangkut dengan pem'edahanCoperasi 10
)% Dalam kasus#kasus yang menyangkut dengan pengo'atan yang memakai teknologi 'aru yang sepenuhnya 'elum dpahami e$ek sampingnya% ,% Dalam kasus#kasus yang memakai terapi atau o'at yang kemungkinan 'anyak e$ek samping" seperti terapi dengan sinar laser" dll% -% Dalam kasus#kasus penolakan pengo'atan oleh klien 7% Dalam kasus#kasus di mana di samping mengo'ati" dokter juga melakukan riset dan eksperimen dengan 'ero'jekan pasien% 6. Penata"a4#anaan informed con#ent a. I#i informed con#ent
enurut Ba' 00 'utir - Pedoman di atas in$ormasi dan penjelasan dianggap cukup 2adekuat3 jika paling sedikit enam hal pokok di 'a(ah ini disampaikan dalam mem'erikan in$ormasi dan penjelasan" yaitu 9 •
0n$ormasi dan penjelasan tentang tujuan dan prospek ke'erhasilan tindakan medik yang akan dilakukan 2purpose o$ medical procedures3%
•
ln$ormasi dan penjelasan tentang tata cara tindakan medis yang akan dilakukan 2contemplated medical prosedures3%
•
0n$ormasi dan penjelasan tentang tentang risiko 2risk inherent in such medical prosedures3 dan komplikasi yang mungkin terjadi%
•
0n$ormasi dan penjelasan tentang alternati$ tindakan medis lain yang tersedia dan serta risikonya masing#masing 2alternati8e medical prosedure and risk3"
•
in$ormasi dan penjelasan tentang prognosis penyakit apa'ila tindakan medis terse'ut dilakukan 2prognosis (ith and (ithout medical procedure3%
•
Diagnosis%
0. 3entu4 Informed Con#ent
Bentuk in$ormed consent dapat tersem'unyi 2implied conset3 dan yang ter(ujud 2eEpress consent3% Bentuk dari in$ormed consent yang tersem'unyi" merupakan 'entuk yang paling sering terjadi" karena di dalam hu'ungan dokter pasien proses pelayanan dokter kepada pasien 'erupa anamnesa" pemeriksaan" dan tindakan#tindakan medis yang 11
sering terjadi sudah dianggap se'agai ke'iasaan oleh pasien dan dokter sehingga per(ujudan in$ormed consent merupakan hal yang tidak umum% Bentuk in$ormed consent yang tersem'unyi terse'ut tidak menghilangkan hakekat dari adanya saling setuju antara dokter dengan pasien% Bahkan dengan tersem'unyinya 'entuk in$ormed consent terse'ut menunjukkan adanya kedalaman dari masing#masing pihak akan pemahaman dari tugas dan tanggungja(a' masing#masing pihak% Hanya saja" pada perkem'angannya seiring dengan semakin 'erkem'angnya ilmu dan teknolgi kedokteran mengaki'atkan 'e'erapa kondisi yang menuntut semakin seringnya me(ujudkan in$ormed consent terse'ut% 0n$ormed consent yang ter(ujud dapat 'erupa oral consent 2terucap3 dan (ritten consent 2tertulis3% Bentuk oral consent ini ter(ujud dengan kata#kata persetujuan dari pasien terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh dokter% Bentuk oral consent ini le'ih sering terdapat jika di'anding dengan yang (riten consent% Bentuk yang tertulis ini 'anyak dipakai untuk tidakan yang 'ersi$at in$asi8" seperti tindakan operasi" tindakan diagnostik 2$oto dengan kontras3" dan tindakan dengan 'iaya mahal dan lain se'againya% @ntuk kepentingan rekam medik ada 'aiknya untuk selalu mencatat persetujuan dari pasien yang 'erupa kata IsetujuI ke dalam lem'aran rekam medik saat dokter 8isite%
c. %e7a5i0an Mem0eri Pen5e"a#an
Ba' 00 'utir 7 &ep Dirjen Yanmed Pedoman Pertindik menye'utkan 'ah(a 9 Dokter yang akan melakukan tindakan medik mempunyai tanggung ja(a' utama mem'erikan in$ormasi dan penjelasan yang diperlukan% Apa'ila 'erhalangan" in$ormasi dan penjelasan yang harus di'erikan dapat di(akilkan kepada dokter lain dengan sepengetahuan
dokter
yang
'ersangkutan%
Pasal
/
P!R!N&!S
T!NTAN
P!RS!T@=@AN T0NDA&AN !D0& menye'utkan9 2+3 Dalam hal tindakan 'edah 2operasi3 atau tindakan in8asi$ lainnya" in$ormasi harus di'erikan oleh dokter yang akan melakukan operasi itu sendiri 2)3 Dalam keadaan tertentu dimana tidak ada dokter se'agaimana dimaksud ayat in$ormasi harus di'erikan oleh dokter lain dengan sepengetahuan atau petunjuk dokter yang 'ertanggung ja(a'%
12
2,3 Dalam hal tindakan yang 'ukan 'edah 2operasi3 dan tindakan yang tidak in8asi$ lainnya" in$ormasi dapat di'erikan oleh dokter lain atau pera(at dengan sepengetahuan atau petunjuk dokter yang 'ertanggung ja(a'%
d. Sanya Suatu Informed Con#ent
Suatu persetujuan dianggap sah apa'ila9 a% Pasien telah di'eri penjelasanC in$ormasi '% Pasien atau yang sah me(akilinya dalam keadaan cakap 2kompeten3 untuk mem'erikan keputusanCpersetujuan% c% Persetujuan harus di'erikan secara sukarela 2tidak ada unsur paksaan3 d% Tidak 'oleh ada unsur penipuan%
Seperti pada syarat sahnya suatu kontrak" hal mana di dalamnya dise'utkan salah satu unsur untuk sahnya suatu kontrak yaitu adanya saling setuju% aka untuk sahnya in$ormed consent itu juga mengacu pada ketentuan yang sama dengan konsep saling setuju seperti yang terdapat dalam kontrak terapetik% enekankan hanya pada adanya tanda#tangan persetujuan tindakan kedokteran akan menje'ak dokter hanya 'ekerja secara $ormal tanpa ada 'e'an moral dari pekerjaannya% Bahkan dokter dapat saja ter'a(a oleh susana $ormalitas dari pekerjaannya itu% Padahal yang terpenting adalah munculnya kesadaran dari pasien tindakan dokter itu tidak menjanjikan hasil" dokter hanya 'erusaha denga iptek yang saat ini ada% Perhatian dokter terhadap masalah in$ormed consent ini harus proporsional% &emudian juga harus disampaikan resiko#resiko yang mungkin dapat terjadi dari tindakan yang akan dilakukan dokter% @ntuk itu sangat penting diupayakan agar persetujuan juga mencakup apa yang harus dilakukan jika terjadi peristi(a yang tidak diharapkan dalam pelaksanaan tindakan kedokteran terse'ut% Persetujuan harus di'erikan secara 'e'as" tanpa adanya tekanan dari manapun" termasuk dari sta$ medis" saudara" teman" polisi" petugas rumah tahananCLem'aga Pemasyarakatan" pem'eri kerja" dan perusahaan asuransi% Bila persetujuan di'erikan atas dasar tekanan maka persetujuan terse'ut tidak sah% Pasien yang 'erada dalam status tahanan polisi" imigrasi" LP atau 'erada di 'a(ah peraturan perundangundangan di 13
'idang kesehatan ji(aCmental dapat 'erada pada posisi yang rentan% Pada situasi demikian" dokter harus memastikan 'ah(a mereka mengetahui 'ah(a mereka dapat menolak tindakan 'ila mereka mau%
e. Cara mem0eri informa#i
Ba' 00 'utir / Pedoman Persetujuan Tindakan edik menye'utkan 9 0n$ormasi dan penjelasan disampaikan secara lisan% 0n$ormasi dan penjelasan secara tulisan dilakukan hanya se'agai pelengkap penjelasan yang telah disampaikan secara lisan% Pada pasal - dan 7 P!R!N&!S T!NTAN P!RS!T@=@AN T0NDA&AN !D0& dise'utkan dalam pasal - dan 7 'ah(a 9
Pasal -% 2+3 0n$ormasi tentang tindakan medik harus di'erikan kepada pasien" 'aik diminta maupun tidak diminta% 2)3 Dokter harus mem'erikan in$ormasi seiengkap# tengkapnya" kecuali 'i0a dokter menilai 'ah(a in$ormasi terse'ut dapat merugikan kesehatan pasien atau pasien menolak di'eri in$ormasi% 2,3 Dalam hal se'agaimana dimaksud aya 2)3 dokter dengan persetujuan pasien dapat mem'erikan in$ormasi kepada keluarga terdekat dengan didampingi oleh pera(at se'agai saksi%
Pasal 7% 2+3 0n$ormasi yang di'erikan mencakup keuntungan dan kerugian dari tindakan medik yang akan dilakukan" 'alk diagnostik maupun terapeutik% 2)3 0n$ormasi di'erikan secara lisanJ 2,3 0n$ormasi harus di'erikan secara jujur dan 'enar kecuali 'ila dokter menilai 'ah(a hal itu dapat merugikan kepentingan kesehatan pasien% 2-3 Dalam hal#hal se'agaimana dimaksud ayat 2,3 dokter dengan persetujuan pasien dapat mem'erikan in$ormasi terse'ut kepada keluarga terdekat pasien% 14
0stilah kedokteran tidak 'oleh dipakai dalam mem'erikan in$ormasi dan penjelasan karena mungkin tidak dimengerti oleh orang a(am agar supaya tidak terjadi salah pengertian sehingga mengaki'atkan masalah yang serius% 0n$ormasi harus di'erikan sesuai dengan tingkat pendidikan" kondisi dan situasi pasien%
f. Pia4 yan- mem0eri4an informa#i.
Pihak yang (aji' mem'erikan in$ormasi adalah dokter atau tenaga kesehatan lain yang akan langsung mem'erikan tindakan terse'ut kepada pasien% Adalah tanggung ja(a' dokter pem'eri pera(atan atau pelaku pemeriksaanCtindakan untuk memastikan 'ah(a persetujuan terse'ut diperoleh secara 'enar dan layak% Dokter memang dapat mendelegasikan proses pem'erian in$ormasi dan penerimaan persetujuan" namun tanggung ja(a' tetap 'erada pada dokter pem'eri delegasi untuk memastikan 'ah(a persetujuan diperoleh secara 'enar dan layak% =ika seseorang dokter akan mem'erikan in$ormasi dan menerima persetujuan pasien atas nama dokter lain" maka dokter terse'ut harus yakin 'ah(a dirinya mampu menja(a' secara penuh pertanyaan apapun yang diajukan pasien 'erkenaan dengan tindakan yang akan dilakukan terhadapnya untuk memastikan 'ah(a persetujuan terse'ut di'uat secara 'enar dan layak%
-. Pia4 8an- 3era4 Menyata4an Per#etu5uan.
Dalam Pedoman Persetujuan Tindakan medik hal ini diatur dalam pasal 4% yaitu 9 a% Pasien sendiri" yaitu apa'ila pasien telah 'erumur )+ tahun atau telah menikah% '% Bagi pasien di'a(ah umur )+ tahun" Persetujuan 2in$ormed consent3 atau Penolakan Tindakan edik di'erikan oleh mereka menurut hak se'agai 'erikut9 2+3 Ayah C i'u kandung% 2)3 Saudara#saudara kandung% c% Bagi yang di'a(ah umur )+ tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya 'erhalangan hadir" Persetujuan 2in$ormed consent3 atau Penolakan Tindakan edis di'erikan oleh mereka menurut urutan hak se'agai 'erikut 9 2l3 AyahCi'u adopsi% 2)3 Saudara#saudara kandung% 15
2,3 0nduk semang% d% Bagi pasien de(asa dengan gangguan mental" Persetujuan 2in$ormed consent3 atau Penolakan Tindakan edis di'erikan oleh mereka menurut urutan hak se'agai 'erikut 9 2+3 AyahCi'u kandung% 2)3 >ali yang sah% 2,3 Saudara#saudara kandung% e% Bagi pasien de(asa yang 'erada di'a(ah pengampuan 2curatelle3" Persetujuan atau Penolakan Tindakan edik di 'erikan menurut urutan hak se'agai 'erikut9 2+3 >ali% 2)3 1urator% $% Bagi pasien de(asa yang telah menikah C orang tua" persetujuan atau penolakan tindakan medis di'erikan oleh mereka menurut urutan hak se'agai 'erikut 9 2+3 SuamiCistri% 2)3 AyahCi'u kandung% 2,3 Anak#anak kandung% 2-3 Saudara#saudara kandung%
. Cara Mem0eri4an Per#etu5uan
Ba' 00 'utir Pedoman Persetu"juan Tindakan edik menye'utkan 'ah(a cara pasien menyatakan persetujuan dapat secara 9 +% tertulis 2eEpress3 maupun" )% lisan 2implied3% Persetujuan tertulis mutlak diperlukan pada tindakan medis yang mengandung risiko tinggi" sedangkan persetujuan secara lisan diperlukan pada tindakan medis yang tidak mengandung risiko tinggi% Le'ih lanjut &&0 dalam 'uku petunjuknya menjelaskan mem'erikan petunjuk 'ah(a persetujuan tertulis diperlukan pada keadaan#keadaan s''9 16
#
Bila tindakan terapetik 'ersi$at kompleks atau menyangkut risiko atau e$ek samping yang 'ermakna%
#
Bila tindakan kedokteran terse'ut 'ukan dalam rangka terapi%
#
Bila tindakan kedokteran terse'ut memiliki dampak yang 'ermakna 'agi kedudukan kepega(aian atau kehidupan pri'adi dan sosial pasien
# Bila tindakan yang dilakukan adalah 'agian dari suatu penelitian%
Pasal -7 @@ No )6 tahun )**- tentang Praktik &edokteran ayat 273 menyatakan 'ah(a ; Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang mengandung risiko tinggi harus di'erikan dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang 'erhak mem'erikan persetujuan%;
i.
Peno"a4an Tinda4an %edo4teran 9Informed Refu#a"
Persetujuan akan tindakan yang sedang direncanakan mutlak ada ditangan pasien% =adi setelah pasien menerima in$ormasi dari dokter atau yang 'ertugas untuk mem'erikan keterangan" maka selanjutnya pasien akan 'ersikap" menerima atau menolak%, Penolakan 2re$usal3 pasien terse'ut dapat dise'ut juga dengan istilah penolakan tindakan kedokteran atau penolakan tindakan medik atau informed refusal % Pada pasien yang kompeten 2dia memahami in$ormasi" menahannya dan mempercayainya dan mampu mem'uat keputusan3 'erhak untuk menolak suatu pemeriksaan atau tindakan kedokteran%, Penolakan itu 'oleh logis 'oleh juga tidak" se'a' penolakan yang terjadi merupakan resiko pasien" hal mana resiko aki'at dari penolakan itu diterangakan se'elumnya oleh dokter kepada pasien atau keluarganya% &alau hal seperti ini terjadi dan 'ila konsekuensi penolakan terse'ut 'eraki'at serius maka keputusan terse'ut harus didiskusikan dengan pasien" tidak dengan maksud untuk mengu'ah pendapatnya tetapi untuk mengklari$ikasi situasinya% @ntuk itu perlu dicek kem'ali apakah pasien telah mengerti in$ormasi tentang keadaan pasien" tindakan atau pengo'atan" serta semua kemungkinan e$ek sampingnya%, &enyataan adanya penolakan pasien terhadap rencana pengo'atan yang terkesan tidak rasional 'ukan merupakan alasan untuk mempertanyakan kompetensi pasien% eskipun demikian" suatu penolakan dapat mengaki'atkan dokter meneliti kem'ali kapasitasnya" 17
apa'ila terdapat keganjilan keputusan terse'ut di'andingkan dengan keputusan# keputusan se'elumnya% Dalam setiap masalah seperti ini rincian setiap diskusi harus secara jelas didokumentasikan dengan 'aik%, Berhu'ungan dengan perihal penolakan tindakan kedokteran" pasien juga memiliki hak untuk menunda 'ahkan mem'atalkan persetujuan yang telah di'uatnya% Hal ini semata#mata menghormati hak pasien yang 'erdiri atas dasar hak untuk menentukan nas'nya sendiri 2right to sel$ determination3%, Pedoman tentang yang dikeluarkan &&0 juga menye'utkan" persetujuan suatu tindakan kedokteran dapat saja ditunda pelaksanaannya oleh pasien atau yang mem'erikan persetujuan dengan 'er'agai alasan" misalnya terdapat anggota keluarga yang masih 'elum setuju" masalah keuangan" atau masalah (aktu pelaksanaan% Dalam hal penundaan terse'ut cukup lama" maka perlu di cek kem'ali apakah persetujuan terse'ut masih 'erlaku atau tidak pengecekan diperlukan untuk menilai lagi adakah tindakan medik yang dilakukan itu masih layak mengingat perjalanan (aktu sakit" sehingga dimungkinkan adanya peru'ahan kondisi dari pasien% =uga" diperlukan apakah pasien masih ingat akan resiko dari tindakan yang akan dilakukan%, emperhatikan hal ini" jika ditemukan hal# hal yang kurang pas karena adanya peru'ahan" maka ada 'aiknya di'uat 'entuk persetujuan 'aru sesuai dengan kondisi yang ada sekarang% Selain penundaan juga dimungkin pasien melakukan pem'atalan terhadap tindakan medik yang sudah disetujuinya% Pada dasarnya" setiap saat pasien dapat mem'atalkan persetujuan mereka dengan mem'uat surat atau pernyataan tertulis pem'atalan persetujuan tindakan kedokteran% Pem'atalan terse'ut dapat dilakukan selama pasien memiliki kesadaran penuh% =ika pasien sudah dalam keadaan tidak sadar karena pengaruh pem'iusan tentunya pem'atalan tidak akan dapat dilakukan% Pasien harus di'eritahu 'ah(a pasien 'ertanggungja(a' atas aki'at dari pem'atalan persetujuan tindakan%
18
dipastikan kompeten dan memutuskan untuk mem'atalkan persetujuannya" maka dokter harus menghormatinya dan mem'atalkan tindakan atau pengo'atannya%, &adang#kadang pem'atalan terse'ut terjadi pada saat tindakan sedang 'erlangsung% Bila suatu tindakan menim'ulkan teriakan atau tangis karena nyeri" tidak perlu diartikan 'ah(a
persetujuannya
di'atalkan%
Rekon$irmasi persetujuan
secara
lisan
yang
didokumentasikan di rekam medis sudah cukup untuk melanjutkan tindakan%, Tetapi apa'ila pasien menolak dilanjutkannya tindakan" apa'ila memungkinkan" dokter harus menghentikan tindakannya" mencari tahu masalah yang dihadapi pasien dan menjelaskan aki'atnya apa'ila tindakan tidak dilanjutkan%, Dalam hal tindakan sudah 'erlangsung se'agaimana di atas" maka penghentian tindakan
hanya
'isa dilakukan apa'ila
tidak
akan mengaki'atkan
hal
yang
mem'ahayakan pasien%, Persetujuan akan tindakan yang sedang direncanakan mutlak ada ditangan pasien% =adi setelahpasien menerima in$ormasi dari dokter atau yang 'ertugas untuk mem'erikan keterangan" maka selanjutnya psien akan 'ersikap" menerima atau menolak% Dalam setiap masalah seperti ini rincian setiap diskusi harus secara jelas didokumentasikan dengan 'aik%,
5.
Format I#ian Informed Con#ent
5ormat isian Persetujuan Tindakan edik 20n$ormed 1onsent3 atau Penolakan Tindakan edik" digunakan seperti contoh $ormulir terlampir" dengan ketentuan se'agai 'erikut 9, #
Diketahui dan ditanda tangani oleh dua orang saksi% Pera(at 'ertindak se'agai salah satu saksi:
#
aterai tidak diperlukan:
#
5ormulir asli harus disimpan dalam 'erkas rekam medis pasien:
#
5ormulir harus sudah diisi dan ditandatangani )- jam se'elum tindakan medis dilakukan%
#
Dokter harus ikut mem'u'uhkan tanda tangan se'agai 'ukti 'ah(a telah di'erikan in$ormasi dan penjelasan secukupnya%
19
#
Se'agai ganti tanda tangan" pasien atau keluarganya yang 'uta huru$ harus mem'u'uhkan cap jempol i'u jari tangan kanan%
4. San4#i Hu4um
Sarana kesehatan dan tenaga kesehatan yang tidak melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan 'erdasarkan peraturan#peraturan terse'ut diatas dapat dijatuhi sanksi hukum maupun sanksi administrati$ apa'ila pasien dirugikan oleh kelalaian terse'ut% Di dalam pedoman persetujuan tindakan kedokteran dise'utkan juga sanksi yang akan dapat menimpa dokter jika tidak melakukan in$ormed consent dalam praktiknya% =ika seorang dokter tidak memperoleh persetujuan tindakan kedokteran yang sah" maka dampaknya adalah 'ah(a dokter terse'ut akan dapat mengalami masalah9 +% Hukum Pidana enyentuh atau melakukan tindakan terhadap pasien tanpa persetujuan dapat dikategorikan se'agai ;penyerangan; 2assault3% Hal terse'ut dapat menjadi alasan pasien untuk mengadukan dokter ke penyidik polisi" meskipun kasus semacam ini sangat jarang terjadi% )% Hukum Perdata @ntuk mengajukan tuntutan atau klaim ganti rugi terhadap dokter" maka pasien harus dapat menunjukkan 'ah(a dia tidak diperingatkan se'elumnya mengenai hasil akhir tertentu dari tindakan dimaksud # padahal apa'ila dia telah diperingatkan se'elumnya maka dia tentu tidak akan mau menjalaninya" atau menunjukkan 'ah(a dokter telah melakukan tindakan tanpa persetujuan 2per'uatan melanggar hukum3% ,% Pendisiplinan oleh &D&0 Bila &D&0 menerima pengaduan tentang seorang dokter atau dokter gigi yang melakukan hal terse'ut" maka &D&0 akan menyidangkannya dan dapat mem'erikan sanksi disiplin kedokteran" yang dapat 'erupa teguran hingga rekomendasi penca'utan Surat Tanda Registrasi%
Seorang tenaga kesehatan yang melakukan tindakan medik terhadap pasien tanpa persetujuan pasien atau keluarganya" dapat dianggap melakukan penganiayaan yang sanksinya diatur dalam pasal ,7+ &@HP% Yang 'er'unyi 9
20
+% Penganiayaan dihukum dengan hukuman penjara paling lama dua tahun delapan 'ulan atau denda paling 'anyak empat ri'u lima ratus rupiah% )% =ika penganiayaan itu 'eraki'at luka 'erat" yang 'ersalah dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun% ,% =ika per'uatan itu 'eraki'at matinya orang" maka yang 'ersalah dipidana dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun% -% Dengan penganiayaan disamakan merusak kesehatan orang dengan sengaja% 7% Perco'aan melakukan kejahatan itu tidak dipidana%
".
Informa#i yan- di#ampai4an 4epada pa#ien
Di dalam @ndang#undang Praktik &edoteran" mem'erikan gam'aran in$ormasi apa saja yang minimal di'erikan kepada pasien dalam upaya untuk mem'entuk in$ormed consent% Pasal -7 ayat 2,3 @ndang @ndang Praktik &edokteran mem'erikan 'atasan minimal in$ormasi yang selayaknya di'erikan kepada pasien" yaitu9 +% Diagnosis dan tata cara tindakan medis )% Tujuan tindakan medis yang dilakukan ,% Alternati$ tindakan lain dan risikonya -% Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi" dan 7% Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
Dengan mengacu kepada &&0 melalui 'uku anual Persetujuan Tindakan &edokteran" mem'erikan +) kunci in$ormasi yang se'aiknya di'erikan kepada pasien 9 +% Diagnosis dan prognosis secara rinci dan juga prognosis apa'ila tidak dio'ati )% &etidakpastian tentang diagnosis 2diagnosis kerja dan diagnosis 'anding3 termasuk pilihan pemeriksaan lanjutan se'elum dilakukan pengo'atan ,% Pilihan pengo'atan atau penatalaksanaan terhadap kondisi kesehatannya" termasuk pilihan untuk tidak dio'ati -% Tujuan dari rencana pemeriksaan atau pengo'atan: rincian dari prosedur atau pengo'atan yang dilaksanakan" termasuk tindakan su'sider seperti penanganan nyeri" 'agaimana pasien seharusnya mempersiapkan diri" rincian apa yang akan dialami 21
pasien selama dan sesudah tindakan" termasuk e$ek samping yang 'iasa terjadi dan yang serius 7% @ntuk setiap pilihan tindakan" diperlukan keterangan tentang kele'ihanCkeuntungan dan tingkat kemungkinan ke'erhasilannya" dan diskusi tentang kemungkinan risiko yang serius atau sering terjadi" dan peru'ahan gaya hidup se'agai aki'at dari tindakan terse'ut /% Nyatakan 'ila rencana pengo'atan terse'ut adalah upaya yang masih eksperimental 4% Bagaimana dan kapan kondisi pasien dan aki'at sampingannya akan dimonitor atau dinilai kem'ali % Nama dokter yang 'ertanggungja(a' secara keseluruhan untuk pengo'atan terse'ut" serta 'ila mungkin nama#nama anggota tim lainnya 6% Bila meli'atkan dokter yang sedang mengikuti pelatihan atau pendidikan" maka se'aiknya dijelaskan peranannya di dalam rangkaian tindakan yang akan dilakukan +*% engingatkan kem'ali 'ah(a pasien dapat mengu'ah pendapatnya setiap (aktu% Bila hal itu dilakukan maka pasien 'ertanggungja(a' penuh atas konsekuensi pem'atalan terse'ut% ++% engingatkan 'ah(a pasien 'erhak memperoleh pendapat kedua dari dokterlain +)% Bila memungkinkan" juga di'eritahu tentang perincian 'iaya%
;. Pen-aru %onte4#
Doktrin in$ormed consent tidak 'erlaku pada 7 keadaan" yaitu 9 2+3 keadaan darurat medis" 2)3 ancaman terhadap kesehatan masyarakat" 2,3 pelepasan hak mem'erikan consent 2(ai8er3" 2-3 clinical pri8ilege" dan 273 pasien yang tidak kompeten mem'erikan consent%+ Penggunaan clinical pri8ilege hanya dapat dilakukan pada pasien yang melepaskan haknya mem'erikan consent% + 1onteEtual circumstances juga seringkah mempengaruhi pola perolehan in$ormed consent% Seorang yang dianggap sudah pikun" orang yang dianggap memiliki mental yang lemah untuk dapat menerima kenyataan" dan orang dalam keadaan terminal seringkah tidak dianggap ;cakap; menerima in$ormasi yang 'enar # apalagi mem'uat keputusan medis% Banyak keluarga pasien melarang para dokter untuk 'erkata 'enar kepada pasien tentang keadaan sakitnya% 22
Budaya" ke'iasaan dan tingkat pendidikan juga mempengaruhi cara dan keadekuatan 'erkomunikasi antara dokter dan pasien% Penelitian yang dilakukan oleh 1assileth menunjukkan 'ah(a dari )** pasien pengidap kanker yang ditanyai sehari sesudah dijalaskan" hanya /*K yang memahami tujuan dan si$at tindakan medis" hanya 77K yang dapat menye'ut komplikasi yang mungkin tim'ul" hanya -*K yang mem'aca $ormulir dengan cermat" dan hanya )4K yang dapat menye'ut tindakan alternati$ yang dijelaskan% Bahkan runder menem'ukan 'ah(a dari lima rumahsakit yang ditelitinya" empat diantaranya mem'uat penjelasan tertulis yang 'ahasanya ditujukan untuk dapat dimengerti oleh mahasis(a tingkat atas atau sarjana" dan satu lainnya 'er'ahasa setingkat majalah akademik spesialis%+ &eluhan pasien tentang proses in$ormed consent adalah9 •
Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan terlalu teknis%
•
Perilaku dokter yang terlihat ter'uru#'uru atau tidak perhatian" atau tidak ada (aktu untuk tanya#ja(a'%
•
Pasien sedang stress emosional sehingga tidak mampu mencerna in$ormasi%
•
Pasien dalam keadaan tidak sadar atau mengantuk
Se'aliknya dokter juga mengeluhkan hal#hal di 'a(ah ini9 •
Pasien tidak mau di'eritahu
•
Pasien tak mampu memahami
•
Risiko terlalu umum atau terlalu jarang terjadi
•
Situasi ga(at darurat atau (aktu yang sempit%
23
3a0 III %ESIMP&'$N
0n$ormed artinya sudah mendapat in$ormasi" sudah memperoleh in$ormasi" sudah di'eri in$ormasi% 1onsent artinya persetujuan% Sehingga arti in$ormed consent adalah persetujuan yang sudah didasari adanya in$ormasi" sudah didasari pengertian dan pemahaman akan tindakan yang akan disetujui 0n$ormed consent 'ertujuan melindungi pengguna jasa tindakan medis 2pasien3 secara hukum dari segala tindakan medis yang dilakukan tanpa sepengetahuannya" maupun tindakan pelaksana jasa tindakan medis yang se(enang#(enang" tindakan malpraktek yang 'ertentangan dengan hak asasi pasien dan standar pro$esi medis" serta penyalahgunaan alat canggih yang memerlukan 'iaya tinggi atau Go8er utiliation yang se'enarnya tidak perlu dan tidak ada alasan medisnya:
24
em'erikan perlindungan hukum terhadap pelaksana tindakan medis dari tuntutan# tuntutan pihak pasien yang tidak (ajar" serta aki'at tindakan medis yang tak terduga dan 'ersi$at negati$" misalnya terhadap Grisk o$ treatment yang tak mungkin dihindarkan (alaupun dokter telah 'ertindak hati#hati dan teliti serta sesuai dengan standar pro$esi medik% Sepanjang hal itu terjadi dalam 'atas#'atas tertentu" maka tidak dapat dipersalahkan" kecuali jika melakukan kesalahan 'esar karena kelalaian 2negligence3 atau karena ketidaktahuan 2ignorancy3 yang se'enarnya tidak akan dilakukan demikian oleh teman seja(at lainnya% Se'agai salah satu pelaksana jasa tindakan medis dokter harus menyadari 'ah(a Gin$ormed consent 'enar#'enar dapat menjamin terlaksananya hu'ungan hukum antara pihak pasien dengan dokter" atas dasar saling memenuhi hak dan ke(aji'an masing#masing pihak yang seim'ang dan dapat dipertanggungja(a'kan% asih 'anyak seluk 'eluk dari in$ormed consent ini si$atnya relati8e" misalnya tidak mudah untuk menentukan apakah suatu in$oramsi sudah atau 'elum cukup di'erikan oleh dokter%
25
Da$tar pustaka
+% Sampurna B" Syamsu " Sis(aja TD% 0n$ormed consent% Bioetik dan Hukum &edokteran% =akarta )**4% hlm 44#7% )% 0n$ormed consent% Diunduh dari http9CCrepository%usu%ac%idC'itstreamC+),-7/46C+//+6C- C1hapterK)*00%pd$% Pada tanggal 6 Septem'er )*+,% 3.
itha$as: 0n$ormed 1onsent: a8aila'le at http9CC(((%iluni$k,%comCperaturan#dan# perijinan#$+/Cin$ormed#consent#t+-,%htm
4.
@ni8ersitas 0ndonesia: Aspek Hukum Rekam edis dan 0n$ormed 1onsent: a8aila'le at http9CC(((%google%co%idCurlMsatOsource(e'Ocd4O8ed*1!!5jAOurlhttpK,A K)5K)5repository%ui%ac%idK)5dokumenK)5lihatK)5)7+)%pd$OrctjO?in$ormed K)*consent K)*adalahOeiTtJT<8ADgOusgA5j1NH@
7% Solichin S: 0n$ormed 1onsent 2 persetujuan tindakan kedokteran 3: Departemen ilmu kedokteran
$orensic
dan
medikolegal
5&
@NA0R:
a8aila'le
at
http9CC(((%google%co%idCurlMsatOsource(e'Ocd7O8ed*11s5jA!OurlhttpK,A K)5K)5(((%$k%u(ks%ac%idK)5eli'K)5ArsipK)5DepartemenK)55orensik K)5P!RS!T@=@ANK)7)*T0NDA&AN K)7)*&!D<&T!RAN%pd$OrctjO?PersetujuanK)*Tindakan K)*edisOeimuDTNi'H-eg8/'HhDOusgA5j1NgA(mulN?P@gry>lo o&HLELtsAOcadrja
26