1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Hipo Hipogl gliikem kemi
pal paling ing
seri ering
dit ditemuk emukan an
pada pada
pend pender erit itaa
diab diabet etes es
dibandi dibandingk ngkan an karena karena penyebab penyebab non-di non-diabe abetes tes.. Faktor Faktor pencet pencetus us pada pada penderi penderita ta diabetes terutama berkaitan dengan penggunaan obat-obatan seperti insulin dan obat golongan sulfonylurea (terutama klorpropamid) (Bakta & Suastika 1!!!). Hipoglikemia yang disebabkan ole" o#erdosis insulin atau asupan kalori yang tidak adekuat merupakan komplikasi terapi insulin yang paling sering dan paling serius. $ada keadaan "ipoglikemia berat koma atau kematian akan ter%adi bila pasien tidak diterapi dengan glukosa secara intra#ena bila tidak sadar (eal '). Hipoglikemia "arus segera di obati karena bisa menyebabkan kerusakan otak otak yang ang ire# ire#er erse sebi bill (*ub (*uben enst stei ein n et al al '+ '+). ). ,eru ,erusa saka kan n otak otak akib akibat at "ipoglikemia lebi" berat daripada akibat dari "iperglikemia (Satyanegara '1). tak memerlukan glukosa dara" sebagai sumber energi utama. le" sebab itu %ika gula dara" terlalu renda" maka organ pertama yang terkena dampaknya adala" siste sistem m saraf saraf pusat pusat sepert sepertii sakit sakit kepala kepala akibat akibat peruba" peruba"an an aliran aliran dara" dara" otak otak konf konfus usi i
irit iritab abil ilit itas as
ke%a ke%ang ng
dan dan
koma koma..
Sela Selain in
itu itu
"ipo "ipogl glik ikem emia ia
%uga %uga
menyebabkan pengaktifan sistem saraf simpatis yang menstimulasi rasa lapar gelisa" berkeringat dan takikardia. Studi yang berlangsung dari ta"un 1!!-'' melibatkan 1./0 partisipan dengan 2 tipe ' dan berusia rata-rata 0 ta"un yang perna" mengalami sekali atau atau lebi lebi" " epis episod odee "ipo "ipogl glik ikem emia ia menun menun%u %ukk kkan an seban sebanya yak k 1+3 1+3 mende menderi rita ta demensi demensia a dibandi dibandingka ngkan n dengan dengan 143 143 dari dari mereka mereka yang yang tidak tidak ada ri5aya ri5ayatt "ipoglikemia. *isiko ter%adinya demensia ada '3 pada kelompok pasien yang memiliki ri5ayat "ipoglikemia berat sebanyak 1 kali meningkat 103 pada pasien yang memiliki ri5ayat "ipoglikemia berat sebanyak ' kali dan men%adi 13 pada pasien yang memiliki ri5ayat "ipoglikemia 4 kali atau lebi". (Soemad%i '+). 1
2
$ada penelitian sur#ey yang dilakukan ole" epartment of eurology and eurological Sciences and $rogram in eurosciences Stanford 6ni#ersity Sc"ool of 2edicineter 2edicineterdapat dapat setidaknya setidaknya !4'3 penyebab masuknya masuknya seseorang seseorang dengan dengan ge%ala ge%ala koma koma "ipogli "ipoglikem kemik ik adala" adala" mereka mereka yang yang mender menderita ita diabet diabetes es mellitus dan tela" men%alani terapi pemberian insulin pada rentang 5aktu sekitar 10 ta"unan. Hal ini tidak bole" dibiarkan berlarut-larut. 6ntuk men%aga agar kadar gula selalu normal per"atikan pola makan ola" raga ringan secara teratur untuk membantu pembakaran glukosa men%adi nergi dan merangsang produksi insulin "indar "indarkan kan stress stress atau atau gangguan gangguan emosio emosional nal lainnya lainnya dan disipl disiplin in minum minum obat sesuai an%uran dokter. 1.' 7u%uan 1.'.1 7u%uan 6mum 8 2ampu melakukan asu"an kepera5atan secara kompre"ensif pada klien dengan Hipoglikemia 1.'.' 7u%uan ,"usus 8 $enul $enulis isan an makal makala" a" tent tentang ang 9su"a 9su"an n ,epe ,epera ra5a 5ata tan n pada pada ,lie ,lien n deng dengan an Hipoglikemia ini di"arapkan dapat membantu ma"asis5a untuk8 1. 2ema 2ema"am "amii tent tentan ang g defin definis isi i etio etiolo logi gi manifestasi klinis patofisiologi pemeriksaan diagnosa penatalaksanaan dan pencega"an pada klien "ipoglikemia '. 2ema"ami 2ema"ami asu"an asu"an kepera5at kepera5atan an kritis kritis pada klien klien dengan dengan "ipoglik "ipoglikemia emia 1.4 *umusan *umusan 2asala" 2asala" 1.4.1 1.4.1
9paka 9paka" " defin definis isii dari dari Hipog Hipogli likem kemia ia::
1.4.' 1.4.'
9paka 9paka" " etiol etiologi ogi dar darii Hipogl Hipoglik ikem emia ia::
1.4.4 1.4.4
9paka" 9paka" mani manifes festas tasii klini kliniss dari dari Hipog Hipoglik likemi emia: a:
1.4./ 1.4./
Bagaim Bagaimana anaka" ka" patof patofis isiol iologi ogi dari dari Hipigl Hipiglike ikemia mia::
1.4.0 1.4.0
Bagai Bagaima mana na ;< ;< dar darii Hipo Hipogl glik ikem emia: ia:
1.4. 1.4.
9paka" 9paka" pemeri pemeriksa ksaan an dari dari Hipogl Hipoglikem ikemia: ia:
1.4.+ 1.4.+
Bagaim Bagaimana ana penatal penatalaks aksaan aan pada Hipogl Hipoglikem ikemia: ia:
3
1.4.
9paka" pencega"an dari Hipoglikemia: 1.4.!
Bagaimana
asu"an
Hipoglikemia:
kepera5atan
kritis
pada
klien
dengan
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
'.1 efinisi Hipoglikemia glukosa dara" kurang dari 0 mg=1mg karena glukosa digunakan secara abnormal. (Bosmick 1!!+). 2enurut S"er5in dan Felig dalam Bakta & Suastika 1!!! "ipoglikemi adala" 8 1. $ada laki-laki dan 5anita de5asa setela" puasa satu malam kadar glukosa plasma di ba5a" mg=dL= '. $ada laki-laki setela" puasa +' %am kadar glukosa plasma di ba5a" 00 mg=dL. 4. $ada 5anita setela" puasa +' %am kadar glukosa plasma di ba5a" /0 mg=dL. /. $ada laki-laki dan 5anita setela" diberikan +0-1 gram glukosa glukosa plasma terenda" di ba5a" 0 mg=dL. Hipoglikemia (kadar gula dara" renda" secara abnormal) ter%adi %ika gula dara" turun diba5a" 0- mg=dL (Baug"man & Hackley '). Hipoglikemia adala" keadaan dengan kadar glukosa dara" di ba5a" mg=dl yang merupakan komplikasi potensial terapi insulin atau obat "ipoglikemik oral (Beradero et al '!). Hipoglikemia murni True hypoglicemy adala" ge%ala "ipoglikemia apabila gula dara" > mg=dl (r Soetomo 1!!). efinisi kimia5i dari "ipoglokemia adala" glukosa dara" kurang dari '' m mol=l 5alaupun ge%ala dapat timbul pada tingkat gula dara" yang lebi" tinggi. ($etter $atresia 91!!+). Hipoglikemia adala" batas terenda" kadar glukosa dara" puasa(true glucose) adala" mg 3dengan dasar tersebut maka penurunan kadar glukosa dara" di ba5a" mg3. (;iyono 1!!!). apat disimpulkan ba"5a "ipoglikemia adala" suatu keadaan dimana kadar gula dara" secara abnormal renda".
/
5
'.' ?tiologi $ada dasarnya ada dua penyebab ge%ala klinik akibat "ipoglikemi yaitu akti#asi sistem saraf autonomic dan neuroglikopenia (Bakta & Suastika 1!!!). Hipoglikemia dapat disebabkan karena terlalu banyak insulin atau preparat "ipoglikemik oral. Hipoglikemia dapat ter%adi setiap saat. Biasanya sering ter%adi sebelum makan terutama %ika menunda makan atau %ika tidak makan makanan kecil. Hipoglikemia tenga" malam dapat ter%adi karena memuncaknya $H malam "ari atau insulin Lente terutama pada pasien yang tidak makan makanan kecil sebelum tidur (Baug"man & Hackley '). $ada penderita tumor pankreas peng"asil insulin ge%alanya ter%adi pada pagi "ari setela" puasa semalaman terutama %ika cadangan gula dara" "abis karena melakukan ola" raga sebelum sarapan pagi. $ada mulanya "anya ter%adi serangan "ipoglikemia se5aktu-5aktu tetapi lama-lama serangan lebi" sering ter%adi dan lebi" berat. @e%ala "ipoglikemik dan manifestasi dapat dibagi men%adi yang diproduksi ole" "ormon counterregulatory ( epinefrin = adrenalin dan glukagon) dipicu ole" glukosa %atu" dan efek neuroglycopenic di"asilkan ole" gula otak berkurang $enyebab "ipoglikemia pada pasien yang sedang menerima pengobatan insulin eksigen atau "ipoglikemik oral antara lain (Beradero et al '!)8 a. *egimen insulin yang tidak fisiologis b. #erdosis insulin atau sulfonylurea c. 7idak makan d. 7idak mengkonsumsi makanan yang tela" direncanakan e. @erak badan tanpa kompensasi makanan f. penyakit gin%al stadium ak"ir Sedangkan penyebab pada pasien non-diabetes adala" penyakit "ati stadium ak"ir dan konsumsi alco"ol Faktor $redisposisi 8 Faktor predisposisi (9rif 2as%oer '1) ter%adi "ipoglikemia pada pasien yang mendapat pengobatan insulin atau sulfonilurea8
6
1.
Faktor-faktor yang berkaitan dengan pasien a.
$engurangan = keterlambatan makan
b.
,esala"an dosis obat
c.
Lati"an %asmani yang berlebi"an
d.
$eruba"an tempat suntikan insulin
e.
$enurunan kebutu"an insulin 8 a) $enyembu"an dari penyakit b) efropati diabetik c) $enyakit 9ddison d) Hipotirodisme e) Hipopituitarisme f. Hari-"ari pertama persalinan g.
$enyakit "ati berat
". @astroparesis diabetik '.
Faktor-faktor yang berkaitan dengan dokter 8 a. $engendalian glukosa dara" yang ketat b. $emberian obat-obat yang mempunyai potensi "ipogliklemik c. $enggantian %enis insulin
'.4 2anifestasi ,linis $asien "ipoglikemia bisa lapar mual lesu sering menguap atau ba"kan ke%ang atau koma (Bosmick 1!!+). @e%ala-ge%ala neuroglikopenia adala" berdebar berkeringat gemetar "angat gelisa" dan mual. Sedangkan ge%ala-ge%ala neuroglikopenia adala" pusing kebingungan kelela"an kesulitan bicara nyeri kepala kesulitan berkonsentrasi kelainan tingka" laku "alusinasi kelainan fokal ("emiparesis apasi) dan kon#ulsi sampai koma. @e%ala lain yang tidak dapat digolongkan dalam kedua penyebab diatas adala" rasa mengantuk kelema"an rasa lapar dan pengli"atan kabur (Bakta & Suastika 1!!!). 7anda dan ge%ala "ipoglikemia adregenik adala" pucat diap"oresis takikardia piloereksi palpitasi gugup cepat mara" merasa dingin lema" dan
7
gemetar dan rasa lapar. Sedangkan ge%la "ipoglikemia neuroglikopeni adala" sakit kepala konfusi parastesis sirkumoral merasa lela" berbicara tidak %elas diplopia emosi labil ke%ang dan koma (Beredero et al '!). @e%ala "ipoglikemia dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu ge%ala adrenergic dan ge%ala sistem saraf pusat. @e%ala "ipoglikemia dapat ter%adi secara mendadak dan tidak diperkirakan dan bergam dari orang ke orang. $asien yang mempunyai kadar glukosa dalam batas "iperglikemik (' mg=dL atau lebi") dapat merasa "ipoglikemik. @e%ala adrenergic ter%adi %ika glukosa dar" turun sampai 1' mg=dL atau kurang. $enurunan respons "ormonal (adregenik) dapat ter%adi pada pasien yang mempunyai diabetes selam berta"un-ta"un (Baug"man & Hackley '). 1. 2anifestasi adrenergik a. ,egoya"an kegelisa"an b. Berdebar-debar tac"ycardia c. Berkeringat rasa "angat (meskipun kelen%ar keringat memiliki reseptor
muscarinic
se"ingga
Amanifestasi
adrenergikA
sepenu"nya akurat) d. 2uka pucat dingin e. ilated murid (mydriasis) f. $erasaan mati rasa A kesemutan A(parest"esia) '. 2anifestasi euroglycopenic a. 9bnormal pemikiran penilaian terganggu b. Spesifik dysp"oria kecemasan kemurungan depresi menangis c. egati#isme lekas mara" agresif combati#eness mara" d. ,epribadian beruba" lability emosional e. ,elela"an kelema"an apatis kelesuan melamun tidur f.
,ebingungan amnesia pusing delirium
g. $engli"atan kabur pengli"atan ganda ". tomatis perilaku %uga dikenal sebagai otomatisme i.
,esulitan berbicara bicara cadel
tidak
8
%.
9taia ketiadaan kadang-kadang keliru untuk A mabuk
k. Focal atau umum motor defisit kelumpu"an "emiparesis l.
$ingsan koma pernapasan abnormal
m. @eneraliCed atau fokus ke%ang 7idak
semua
manifestasi
di
atas
ter%adi
dalam
setiap
kasus "ipoglikemia. 7idak ada urutan yang konsisten untuk munculnya ge%ala %ika ge%ala ba"kan ter%adi. manifestasi tertentu %uga dapat ber#ariasi menurut umur dengan tingkat kepara"an "ipoglikemia dan kecepatan penurunan. $ada anak- anak muda munta" kadang-kadang dapat menyertai "ipoglikemia pagi dengan ketosis . $ada anak yang lebi" tua dan orang de5asa berat "ipoglikemia bisa menyerupai mania penyakit mental intoksikasi obat atau mabuk. $ada orang tua "ipoglikemia dapat meng"asilkan fokus stroke seperti efek-atau sulit menentukan malaise. @e%ala satu orang mungkin mirip dari episode ke episode tetapi tidak selalu begitu dan mungkin dipengaru"i ole" kecepatan di mana kadar glukosa yang ditinggalkan serta ke%adian sebelumnya. 9dapun ge%ala-ge%ala yang lainnya antara lain 8 a. HDpoglikemia ringan Sistem saraf simpatis di rangsang menyebabkan berkeringat tremor takikardia palpitasi gelisan dan lapar b. Hipoglikemia sedang 2eyebabkan kerusakan fungsi sistem saraf pusat ketidakmampuan untuk berkonsentrasi sakit kepala kepala terasa ringan muda" lupa rasa kesemutan pada bibir dan lida" bicara tidak %elas peruba"an emosional muda" mara" pengli"atan ganda dan mengantuk. c. Hipoglikemia berat Sistem saraf pusat mengalami kerusakan lebi" %au" pasien memerluka bantuan dengan pengobatan lain perilaku disorientasi ke%ang kesulitan bangun dari tidur atau "ilang kesadaran (Baug"man & Hackley ')
9
'./ $atofifisiologi Hipoglikemia memberikan peringatan se"igga timbul keadaan kesadaran akan "ipoglikemia yang diduga disebabkan ole" respons fisiologis ter"adapa "ipoglikemia ole" adrenalin (epinefrin) noradrenalin (norepinefrin) dan sistem saraf simpatis seperti tremor berkeringat kecemasan palpitasi dan menggigil. Eika kadar glukosa plasma turun sampai di ba5a" 4-/ mmol=L timbu ge%ala neuroglikopenik yang di akibatkan ole" defisiensi glukosa dalam otak se"ingga timbul perasaan lela" pening mengantuk sulit berbicara tidak mampu berkonsentrasi dan bingung kadang-kadangan agresif (*ubenstein et al '+). Hipoglikemia pada penderita diabetes bisa disebabkan ole" konsumsi makanan yang tidak cukup ola"raga dan insulin yang terlalu banyak. yeri kepala di pagi "ari merupakan satu-satunuaa indikasi adanya "ipoglikemia noktural (*ubenstein et al '+). $enurunan kadara glukosa dara" yamg cepat akan
merangsang
sistem
simpatis
untuk
memproduksi
adrenalin
yang
menyebabkan diap"oresis kulit dingin takikardi dan gemetar (
kerusakan.
9lco"ol
meng"ambat kemampuan
bisa
"ati untuk
menyebabkan
"ipoglikemia.
Selain
melepaskan glukosa alco"ol %uga
meng"ambat ker%a "ormone yang menaikkan kadar glukosa dara" serta meningkatka efek insulin (7andra ').
10
ksigen dan glukosa adala" sumber energi bagi otak. Eika %umla" glukosa yang di suplai ole" dara" menurun maka akan mempengaru"i %uga ker%a otak. $ada kebanyakan kasus penurunan mental seseorang tela" dapat dili"at ketika gula dara"nya menurun "ingga di ba5a" 0 mg=dl (4. m2). Saat kadar glukosa dara" menurun "ingga di ba5a" 1 mg=dl (.00 m2) sebagian besar neuron men%adi tidak berfungsi se"ingga dapat meng"asilkan koma ($arretta '0 ). ,elu"an dan ge%ala "ipoglikemia dapat ber#ariasi tergantung pada berapa banyak kadar glukosa dar" turun. ,elu"an akibat otak yang tidak mendapatkan cukup kalori se"ingga menggangu fungsi intelektual antara lain sakit kepala kurang brekonsentrasi mata kabur capek bingung ke%ang atau koma. ,elu"an akibat efek samping "ormone lain (adrenalin) yang berusa"a untuk menaikkan kadar glukosa dara" yaitu pucat berkeringat nadi cepat berdebar cemas serta rasa lapar (7andra ').
11
'.0 ;< alko"ol
i metabolisme di "ati
2eng"ambat kemampuan "ati melepas glukosa
@likogenesis &glukoneogen olisis
$enyakit "epar ("epatitis sirosis
$enyakit gin%al (gagal gin%al)
Fungsi "ati terganggu
@angguan inakti#asi insulin
>>fungsi sintesis di "ati
7umor pankreas
2eng"asilkan insulin GG
$ada pasien 2
GG insulin GG aktifitas >> asupan makanann
GG insulin
,@
HD$@LD,?2D9 kematian
,erusakan %aringan otak
7erlambat mendapat penanganan
MK : Resti Aspirasi
,esadaran merurunkoma
saraf simpatik terangsang
>> asupan glukosa ke otak
Sel otak tidak memperole" sumber energi
@angguan fungsi otak
asodilatasi pembulu" dara" kranial
Sakit kepala
MK : Nyeri
2erangsang kelen%ar adrenal $roduksi "ormone adrenalin=epinefrin
2erangsang "ati melepaskan glukosa
12
'. $emeriksaan iagnostik *eflek batuk ,e%ang diplopia maka conto" dara" "arus di 7imbul efek Bila di duga "ipoglikemia ambil untuk pemeriksaan glukosa (Bosmick 1!!+). 6ntuk menentukkan adanya "ipoglikemia *etensi sputum glukosa dara" melalui finger stick "arus dilakukan. Hasil glukosa pemeriksaan di tenggorokan MK : 7akidiafore dara" adala" mg=dl atau kurang (Beradero7remor et al '!). lema" Resti %idera rasa lapar kardi sis $emeriksaan glukosa dara" sebelum dan sesuda" suntikan dekstrosa. kulit MK : (2ans%oer 9 1!!!8 /). i kutip dari dingin www.medicare.com ada berbagai Resti pemeriksaan penun%ang meliputi 8 ketidakefektifa : "ypoglikemia MK : a. $erpan%angan penga5asan puasa tes primer MK untuk !ersi"a #a$a It&$erasi Kek(ra)a perpan%anganya (/-+' %am) setela" penga5asan puasa. akti'itas '&$(*e %aira b. 7es bercampur makanan tes ini di gunakan %ika anda mempunyai tanda puasa (' %am $$) c. 7es urine di simpan untuk mencari substansi keton. d. 7es ini %uga mencari tes pancreas atau penyakit endokrin '.+ $enatalaksanaan $ada penderita yang sadar pengobatan dapat segera diberikan berupa glukosa oral (' g karbo"idrat). $ada penderita yang tidak sadar diberikan glukosa intra#ena 1'0-'0 g bolus kemudian dilan%utkan dengan glukosa infuse. Eika tidak ber"asil dapat diberikan glucagon 1 mg secara subkutan intramuscular atau intra#ena atau efedrin in%eksi '0-0 mg (Bakta & Suastika 1!!!). $asien "ipoglikemia "arus diberikan 0 ml glukosa 03 intra#ena (Bosmick 1!!+). $enatalaksanaan "ipoglikemia adala" a. $emberian gula per oral 1-10 g '-/ preparat glukosa yang di%ual bebas 14-1cc %us bua" atau soda regular -1 lifesa#er atau gula-gula keras '-4 sendok te" gula atau madu. b. 6langi pengobatan %ika ge%ala menetap lebi" dari 1-10 menit. c. Berikan makanan kecil mengandung protein dan Cat tepung (susu atau ke%u dan krakers) setela" ge%ala meng"ilang. d. 9n%urkan untuk pasien diabetic untuk selalu memba5a gula dalam bentuk seder"ana sepan%ang 5aktu.
13
e. Eangan an%urkan makan makanan penutup tinggi kalori tinggi lemak untuk mengatasi "ipoglikemia. ,andungan tinggi lemak dapat melambatkan penyerapan glukosa (Baug"man & Hackley '). 6ntuk pasien yang sadar pengobatan terdiri atas karbo"idrat ker%a cepat 10 g (4 tablet glukosa atau 1'cc %us bua" tanpa gula atau 4 permen). Setela" 10 menit glukosa dara" "arus diperiksa kembali. 9pabila glukosa dara" tetap mgdl atau kurang pengobatan dapat di ulang. 9pabila pasien tidak sadar pengobatan oral tidak diberikan sama sekali. $asien diberi satu ampul 03 dekstrosa D bolus. alam satu menit biasanya pasien suda" mne%adi sadar (Beradero et al '!). $enatalaksanaan "ipoglikemia berat8 a. @lucagon 1 mg subkutan atau intramuscular untuk pasien yang tidak mampu menelan atau menolak pengobatan. 2ungkin membutu"kan 5aktu ' menit untuk memuli"kan kesadaran. Berikan gula seder"ana disertai makan kecil %ika suda" sadar. b. iberikan dekstrosa 03 dalam air '0-0 ml melalui intra#ena untuk pasien yang tidak sadar atau tidak mampu untuk menelan dalam lingkungan ruma" sakit (Baug"man & Hackley '). @lucagon dapat menyebabkan glikogenesis dalam "ati dengn adanya simpanan glikogen yang adekuat. $ada klien yang keadaannya kritis akibat koma selama beberapa 5aktu simpanan glikogen mungkin tela" digunakan dan pemberian glukosa D adala" satu-satunya tindakan yang efektif (
yang
paling
efektif
untuk
mencega"
episode
selan%utnya
"ipoglikemia tergantung pada penyebabnya. *isiko episode lebi" lan%ut dari "ipoglikemia diabetes sering dapat (tetapi tidak selalu) akan berkurang dengan menurunkan dosis insulin atau obat lain atau dengan per"atian yang lebi" cermat untuk menyeimbangkan gula dara" pada %am yang tidak biasa tingkat yang lebi" tinggi dari lati"an atau konsumsi alko"ol.
14
Banyak kesala"an metabolisme ba5aan memerlukan meng"indari atau pemendekan inter#al puasa atau karbo"idrat ekstra. 6ntuk gangguan yang lebi" berat seperti %enis penyakit penyimpanan glikogen 1 ini mungkin diberikan dalam bentuk tepung %agung setiap beberapa %am atau dengan infus lambung terus menerus. Beberapa perlakuan digunakan untuk "ipoglikemia "yperinsulinemic tergantung pada bentuk yang tepat dan tingkat kepara"an. Beberapa bentuk "iperinsulinisme
ba5aan
menanggapi diaCoide atau octreotide . perasi
pengangkatan bagian terlalu aktif pankreas adala" kuratif dengan resiko minimal ketika "iperinsulinisme adala" fokal atau karena tumor %inak memproduksi insulin pankreas.,etika "iperinsulinisme ba5aan longgar dan ta"an ter"adap obat pancreatectomy nyaris total mungkin pengobatan terak"ir namun dalam kondisi ini kurang konsisten efektif dan penu" dengan komplikasi lebi". Hipoglikemia karena kekurangan "ormon seperti "ypopituitarism atau kekurangan adrenal biasanya ber"enti ketika "ormon yang tepat diganti. Hipoglikemia karena sindrom dumping dan kondisi pasca-beda" lainnya yang terbaik ditangani dengan menguba" diet. 7ermasuk lemak dan protein dengan karbo"idrat dapat memperlambat pencernaan dan mengurangi sekresi insulin a5al. Beberapa bentuk ini menanggapi pengobatan dengan in"ibitor glukosidase yang memperlambat pati pencernaan. Hipoglikemia reaktif dengan kadar glukosa menun%ukkan renda" paling sering gangguan ditebak yang bisa di"indari dengan mengkonsumsi lemak dan protein dengan karbo"idrat dengan menamba"kan camilan pagi atau sore "ari dan mengurangi konsumsi alko"ol. Sindrom Ddiopat"ic postprandial tanpa kadar glukosa menun%ukkan renda" pada saat ge%ala bisa lebi" dari tantangan mana%emen. Banyak orang menemukan perbaikan dengan menguba" pola makan (porsi kecil meng"indari gula berlebi"an makanan campuran daripada karbo"idrat sendiri) mengurangi asupan perangsang seperti kafein atau dengan membuat peruba"an gaya "idup untuk mengurangi stres.
15
BAB + ASUHAN KEPERA,ATAN
4.1 $engka%ian 9. 9namnesa 1. Ddentitas Ddentitas pasien meliputi nama umur %enis kelamin agama pendidikan peker%aan suku=bangsa alamat %enis kelamin status perka5inan dan penanggung biaya. '. ,elu"an 6tama Biasanya pasien mengelu" pusing lema" dan penurunan konsentrasi. 4. *i5ayat penyakit saat ini Berisi tentang kapan ter%adinya "ipoglikemia apa yang dirasakan klien dan apa sa%a yang suda" dilakukan untuk mengatasi sakitnya. /. *i5ayat penyakit da"ulu ,a%i adanya penyakit yag diderita seperti diabetes mellitus "epatitis sirosis "epatis gagal gin%al dan penyakit lainnya yang ber"ubungan dengan "ipoglikemia. ,a%i ri5ayat penggunaan obat konsumsi alco"ol akti#itas fisik yang dilakukan dan asupan makanan. 0. *i5ayat penyakit keluarga ,a%i adanya penyakit keluarga yang bisa menimbulkan "ipoglikemia seperti diabetes mellitus "epatitis . $engka%ian bio-psiko-sosio-spiritual Ber"ubungan dengan perasaan dan emosi yang di alami pasien mengenai kondisinya. B. $emeriksaan Fisik a. $emeriksaan fisik berdasarkan prinsip 9B< a. 9 (air5ay)
1
16
9danya sumbatan
%alan
napas. 7er%adi
karena
adanya
penurunan kesadaran=koma yang menyebabkan penurunan refle batuk dan ter%adi retensi sputum di tenggorokan. b. B (breat"ing) 9danya suara nafas tamba"an c. < (
17
7u%uan
8 7idak akan mengalami aspirasi
,riteria Hasil
8 ,esadaran meningkat terdapat reflek batuk bertoleransi ter"adap pemberian makana per oral tanpa apirasi
o. 1.
Dnter#ensi *asional 7empatkan pasien pada posisi $osisi semi fo5ler pada pasien semi fo5ler atau posisi kepala dengan
penurunan
leni" tinggi
mengurangi
dapat
kesadaran resiko
ter%adinya aspirasi $antau tingkat kesadaran reflek Sebagai indikator perkembangan
'.
batuk
refleks
munta"
dan tingkat kesadaran pasien
kemampuan menelan Hindari pemberian cairan atau $emberian cairan atau makanan
4.
makanan per oral /.
Laporkan
segera
peroral akan meningkatkan resiko bila
aspirasi ter%adi 6ntuk mendapatkan penanganan
peruba"an pada 5arna sekresi yang lebi" cepat dan tepat paru seperti asupan makanan ') *esiko tinggi cidera ber"ubungan dengan penurunan kesadaran ke%ang dan diplopia. 7u%uan
8 tidak ter%adi cidera
,riteria Hasil 8 resiko cidera berkurang atau "ilang pasien dan anggota keluarga
atau
pemberi
asu"an
mengembangkan
strategi
untuk
memperta"ankan keamanan o. inter#ensi 1. 2enciptakan lingkungan
rasional yang 6ntuk meminimalkan ter%adinya
aman cidera '. Berikan peng"alang sisi tempat 6ntuk meminimalkan ter%adinya tidur berikan ketinggian tempat cidera tidur yang renda" dan lakukan pemantauan pada malam "ari 4. 2eng"indarkan lingkungan yang 6ntuk meminimalkan ter%adinya berba"aya
(misalnya cidera
18
meminda"kan
perabotan
yang
dapat memba"ayakan pasien) /. 2emberikan penerangan yang 6ntuk adekuat 0. bser#asi
faktor-faktor
meningkatkan
meningkatkan
ke5aspadaan yang 6ntuk meningkatkan kesadaran
kerentanan pasien
anggota
keluarga
dan
ter"adap cidera pemberi asu"an . Bantu pasien dalam ambulasi 2emfaasilitasi ambulasi pasien sesuai dengan kebutu"an 4) *esiko
ketidakefektifan
dapat meminimalkan ter%adinya
bersi"an
in%uri. %alan nafas
ber"ubungan
dengan
penumpukan sputum 7u%uan
8 bersi"an %alan nafas efektif
,riteria Hasil 8 $asien memperli"atkan kepatenan %alan napas ekspansi dada simetris tidak ada suara nafas tamba"an tidak terdapat tanda distress pernapasan o 1.
Dnter#ensi *asional ,a%i adanya sumbatan %alan napas adanya sumbatan mempengaru"i (lida" %atu" ke belakang sputum) proses respirasi se"ubungan
'.
dengan penurunan
kesadaran Berikan posisi semi fo5ler
6ntuk membantu bernafas dan ekspansi lapangan
dada
serta
paru
#entilasi basiler
meng"indari obstruksi %alan napas dan pasien
memberikan
pengeluaran
sekresi yang optimal dengan 6ntuk memfasilitasi
4.
2obilisasi
ekspansi
/.
kemampuan penu" 9uskultasi bunyi napas
dada dan #entilasi. Bunyi pernafasan menurun karena
penurunan aliran udara dan atau
adanya penurunan aliran udar
bunyi tamba"an.
yang disebabkan ole" terta"annya
19
0.
Berikan kelembaban yang
sekret 6ntuk mencairkan sekresi
.
adekuat ,olaborasi pemberian oksigen
6ntuk
+.
oksigen pasien yang adekuat 2onitoring secara rutin kulit dan $eruba"an pada 5arna kulit dan 5arna membrane mukosa
pemenu"an
membrane
kebutu"an
mukosa
mengindikasikan .
dapat ter%adinya
"ipoksia 2onitor frekuensi dan kedalaman 6ntuk menge#aluasi
adanya
bernafas disstres pernafasan /) ,ekurangan #olume cairan ber"ubungan dengan ke"ilangan #olume cairan berlebi". 7u%uan
8 kebutu"an #olume cairan seimbang.
,riteria Hasil 8 menun%ukkan keseimbangan cairan dibuktikan dengan membrane mukosa lembab turgor kulit baik tanda #ital stabil o 1.
Dnter#ensi *asional Selimuti pasien dengan kain tipis 6ntuk mencega" dan "indari su"u yang terlalu terkumpulnya yang panas
'.
9n%urkan
ekstremitas pasien
#asodilatasi dara"
dan
di
berkurangnya
#olume dara" sirkulasi untuk 6ntuk pemenu"an kebutu"an
mengkonsumsi cairan sedikitnya dasar cairan dan
menurunkan
'0ml="ari atau sesuai dengan resiko de"idrasi 4.
kondisi indi#idu ,olaborasi untuk cairan
/.
tamba"an
pemberian 9danya penurunan intake cairan melalui
D penggunaan
parenteral
dapat
sesuai keperluan memperbaiki kekurangan cairan $antau masukan dan "aluaran 2emberikan informasi catat 5arna karakter urin. Hitung keadekuatan #olume cairan dan
0.
keseimbangan cairan kebutu"an caira 2onitoring peruba"an tanda #ital $eningkatan su"u meningkatkan seperti peningkatan su"u badan la%u metabolic dan ke"ilangan
20
takikardi "ipotensi ortostatik
cairan
melalui
7akikardi
e#aporasi. menun%ukkan
kekurangan cairan sistemik ?#aluasi turgor kulit kelembaban 2erupakan indicator langsung
.
membrane mukosa
status
cairan
atau
perbaikan
ketidakseimbangan 0) yeri ber"ubungan dengan #asodilatasi pembulu" dara" intracranial 7u%uan
8 yeri berkurang atau "ilang
,riteria Hasil 8 skala nyeri berkurang nyeri dapat di control o. 1.
Dnter#ensi 9n%urkan
*asional untuk 2enurunkan
pasien
stimulasi
beristira"at di lingkungan yang berlebi"an tenang bser#asi
'.
adanya
posisi
dapat
mengurangi sakit kepala tanda-tanda Dndicator dera%at nyeri yang tidak
nyeri non-#erbal seperti ekspresi 5a%a"
yang
yag
tubu"
langsung yang di alami
gelisa"
diap"oresis peruba"an frekuensi 4.
%antung Berikan kompres "angat pada meningkatkan
/.
kepala @unakan
sentu"an
relaksasi terapeutik 2emberikan
#isualisasi dan reduksi stress
0.
pengendali
pasien nyeri
dan
se%umla" dan
atau
menguba"
mekanisme
nyeri
menguba" persepsi
dan
nyeri pemeberian 9nalgesik
,olaborasikan
sirkulasi
berguna
sensasi
untuk
analgesic mengurangi nyeri ) Dntoleransi akti#itas ber"ubungan dengan kelema"an. 7u%uan
8 $asien dapat mentoleransi akti#itas yang biasa dilakukan
,riteria Hasil 8 berpartisipasi dalam akti#itas peningkatan dalam toleransi akti#itas o 1.
Dnter#ensi Ddentifikasi
dan
*asional minimalkan 2embantu
meningkatkan
21
faktor-faktor menurunkan '.
yag
dapat efekti#itas
toleransi ter"adap
akti#itas Berikan lingkungan yang tenang Lingkungan yang nyaman dan dan nyaman.
4.
9%arkan
tenang dapat mendukung pola klien
peng"ematan akti#itas
istira"at pasien. metode ,lien dapat berakti#itas secara
energy
(lebi"
untuk berta"ap se"ingga tidak ter%adi
baik
duduk kelema"an.
daripada berdiri saat melakukan /.
0.
akti#itas) Berikan bantuan sesuai kebutu"an
2onitor respon ter"adap disritmia pucat
2emberikan
bantuan
kebutu"an
akan
mendorong
kemandirian
dalam
melakukan
akti#itas kardiorespirasi 6ntuk mengeta"ui
aktifitas dispnea
8
sesuai
respons
takikardi fisiologis ter"adap peningkatan diaforesis akti#itas
22
BAB PENUTUP
/.1 ,esimpulan Hipoglikemi adala" 8 1. $ada laki-laki dan 5anita de5asa setela" puasa satu malam kadar glukosa plasma di ba5a" mg=dL= '. $ada laki-laki setela" puasa +' %am kadar glukosa plasma di ba5a" 00 mg=dL. 4. $ada 5anita setela" puasa +' %am kadar glukosa plasma di ba5a" /0 mg=dL. /. $ada laki-laki dan 5anita setela" diberikan +0-1 gram glukosa glukosa plasma terenda" di ba5a" 0 mg=dL. Hipoglikemia adala" suatu keadaan dimana kadar gula dara" secara abnormal renda". Hal ini tidak bole" dibiarkan berlarut-larut. 6ntuk men%aga agar kadar gula selalu normalper"atikan pola makan ola" raga ringan secara teratur untuk membantu pembakaran glukosa men%adi nergi dan merangsang produksi insulin"indarkan stress atau gangguan emosional lainnya dan disiplin minum obat sesuai an%uran dokter. /.' Saran 6ntuk memuda"kan pemberian tindakan asu"an kepera5atan dalam keadaan darurat secara cepat dan tepat mungkin perlu dilakukan prosedur tetap=protokol yang dapat digunakan setiap "ari. Bila memungkinkan sangat tepat apabila pada setiap unit kepera5atan di lengkapi dengan buku-buku yang di perlukan baik untuk pera5at maupun untuk klien.
23
DA.TAR PUSTAKA
Bakta D 2ade & D ketut suastika. 1!!!. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam. Eakarta8 $enerbit Buku ,edokteran ?@<. Baug"man iane < & Eo9nn <. Hackley. '. Keperawatan Medikal-Bedah. Buku Saku dari Brunner & Suddarth. Eakarta 8 $enerbit Buku ,edokteran ?@<. Beradero et al. '!. Seri Auhan Keperawatan Klien Gangguan !ndokrin. Eakarta 8 $enerbit Buku ,edokteran ?@<. '/ Bosmick Eo"n 9. 1!!+. Perawatan Gawat Darurat . Eakarta 8 $enerbit Buku ,edokteran ?@<.
24
;ilkinson E. 2. '+. Buku Saku Diagnoi Keperawatan dengan nter1eni *2 dan Kreteria 3ail *(2 ed. 4 . Eakarta8$enerbit Buku ,edokteran ?@< ;ong and ;"aley. 1!!. Peiatric *uring 2linical Manual . $"iladelpia 8 2orsby.