BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Be Belak lakan ang g Hipoglikemi adalah kondisi ketidaknormalan kadar glukosa serum yang rendah.
Keadaa Keadaan n ini dapat dapat didefi didefinis nisika ikan n sebagai sebagai kadar kadar glukos glukosaa di bawah bawah 40 mg/dL mg/dL setela setelah h kelahiran berlaku untuk seluruh bayi baru lahir, atau pembacaan strip reagen oxidasi glukosa di bawah 4 mg/dL yang dikonfirmasi dengan u!i glukosa darah. "eknik terbaru, sepert sepertii menggu menggunaka nakan n pengana penganalis lisaa oksida oksidase se glukos glukosaa darah. darah. "eknik eknik terbar terbaru, u, sepert sepertii menggunakan penganalisa oksidase glukosa, atau optical bedsise glucose analy#er $ mis, %ne "ouch &, lebih bermakna untuk tu!uan skrining di ruang rawat, karena interpretasi warna terkadang tidak sub!ektif. 'ada praktik klinik, bayi dengan kadar glukosa kurang dari 40 mg/dL memerlukan inter(ensi. )uga nilai glukosa plasma * +0 hingga + mg/dL harus diterapi dengan pemberian glukosa per parenteral, tanpa mempertimbangkan usia atau masa gestasi. unculnya ge!ala dan kadar glukosa sangat ber(ariasi pada setiap bayi. -e!ala biasanya muncul bila kadar kad ar glukosa * 40 mg/dL dan tampak antara +4 dan + !am setelah kelahiran atau dalam !am setelah suatu kelahiran bayi mengalami stress berat. aat bayi berusia + !am, pencapaian pen capaian kadar glukosa g lukosa sebesar 4 mg/dL atau lebih adalah hasil yang diharapkan tanpa mempertimbangkan berat badan, usia gestasi atau faktor predisposisi lainnya lainnya.. anife anifesta stasi si klinis klinis sangat sangat beraga beragam m yaitu yaitu mencak mencakup up gemeta gemetarr atau atau ke!ang, ke!ang, irita iritabil bilit itas, as, letar letargi gi atau atau hipoto hipotonia nia,, pernap pernapasa asan n tidak tidak teratu teraturr, apnea, apnea, sianos sianosis, is, pucat, pucat, menolak untuk mengisap atau kurang minum 12, menangis dengan suara melengking atau atau mele melema mah, h, hipot hipoter ermi mia, a, diapo diapore resi siss atau atau akti( akti(it itas as ke!an ke!ang g neona neonatu tus. s. )ika )ika bayi bayi hipiglikemia dibiarkan tidak mendapat terapi dapat menyebabkan kerusakan otak dan retardasi retardasi mental. "erkait "erkait dengan hal tersebut, maka penulis penulis menyusun menyusun makalah makalah ini guna memberikan pengetahuan mengenai persoalan hipoglikemia.
B. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h
3. +. 5. 4.
1pa yang yang dima dimaksu ksud d dengan dengan Hipo Hipogli glikem kemia ia 1pa etiol etiologi ogi dari dari penya penyakit kit Hipo Hipogli glikem kemia ia 6agaimana 6agaimana anifest anifestasi asi Klinis Klinis dari dari penyaki penyakitt Hipoglikem Hipoglikemia ia 6agaimana 6agaimana 'atofi 'atofisiolo siologi gi dari dari penyakit penyakit Hipoglik Hipoglikemia emia 1
. 6agaimana 'emeriksaan 'enun!ang dari Hipoglikemia . 6agaimana 'enatalaksanaan edis dari Hipoglikemia . 6agaimana 1suhan Keperawatan 'ada Hipoglikemia C. Tujuan 3. 7ntuk memahami pengertian dari penyakit Hipoglikemia. +. 7ntuk memahami tentang etiologi dari penykit Hipoglikemia. 5. 7ntuk mengetahui tentang anifestasi Klinis dari penyakit Hipoglikemia. 4. 7ntuk mengetahui tentang 'atofisiologi dari penyakit Hipoglikemia. . 7ntuk mengetahui tentang 'emeriksaan 'enun!ang dari penykit Hipoglikemia. . 7ntuk mengetahui 'enatalaksanaan edis dari penykit Hipoglikemia. . 7ntuk mengetahui 1suhan Keperawatan 'ada Hipoglikemia.
.
BAB II KONEP DAAR PEN!AKIT A. De"#n#s# H#$%gl#kem#a Hipoglikemia adalah sindrom klinik dengan penyebab yang sangat luas sebagai
akibat dari rendahnya kadar glukosa plasma yang akhirnya menyebabkan neuroglikopenia sedangkan Hiperglikemia adalah kadar gula darah $glukosa& yang tinggi akibat adanya gangguan metabolisme karbohidrat karena !umlah insulin yang kurang, atau bisa !uga karena ker!a insulin yang tidak optimal. Hiperglikemia pada bayi baru lahir lebih !arang ter!adi. Hipoglikemia merupakan suatu keadaan dimana kadar gula atau glukosa darah kurang dari 40 mg8 $serum atau plasma lebih tinggi 30938&. Hipoglikemia dapat
2
asimplomatik atau disertai ge!ala gangguan susunan syaraf pusat dan kardiopulmonal yang berat Hipoglikemia $hypo:glic:emia& merupakan konsentrasi glukosa dalam darah berkurangnya secara abnormal yang dapat menimbulkan gemetaran, keringat dan sakit kepala apabila kronik dan berat,dapat menyebabkan manifestasi susunan saraf pusat. Hipoglikemia $ kadar glukosa darah yang abnormal rendah & ter!adi kalau kadar glukosa darah turun dibawah 0 hingga 0 mg/dl $ +, hingga 5,5 mmol/L&. Keadaan ini dapat ter!adi akibat pemberian insulin atau preparat oral yang berlebihan, konsumsi makanan yang terlalu sedikit atau karena akti(itas fisik yang berat. Hipoglikemia dapat ter!adi setiap saat pada siang atau malam hari. Ke!adian ini bisa di !umpai sebelum makan khususnya !ika waktu makan tertunda atau bila pasien lupa makan camilan. $arief mans!oer, +034& B. Et#%l%g# 3. Hipoglikemia pada ; stadium dini. +. Hipoglikemia dalam rangka pengobatan ;. a. 'enggunaan insulin b. 'enggunaan sulfonylurea c. 6ayi yang lahir dari ibu pasien ; 5. Hipoglikemia yang tidak berkaitan dengan ; a. Hiperinsuliisme altimeter pascagastriktomi b. 2nsulinoma c. 'enyakit hati berat d. "umor ekstra pankreatik < fibrosarkoma, karsinoma gin!al e. Hipopituitarisme C. Man#"estas# Kl#n#s -e!ala ge!ala hipoglikemia terdiri dari dua fase,yaitu <
3. =ase 2, ge!ala >ge!ala akibat akti(asi pusat autonom di hipotalamus sehingga hormon epinefrin di lepaskan. -e!ala awal ini merupakan peringatan karena saat itu pasien masih sadar sehingga dapat di ambil tindakan yang perlu untuk mengatasi hipoglikemia lan!ut. +. =ase 22, ge!ala9ge!ala yang ter!adi akibat mulai terganggunya fungsi otak , karena itu dinamakan ge!ala neurologis. 'enelitian pada orang bukan diabetes menun!ukan adanya gangguan fungsi otak yang lebih awal dari =ase 2 dan dinamakan =ungsi otak subliminal. ;isamping ge!ala peringatan dan neurologis,kadang9kadang hipoglikemia menun!ukan ge!ala yang tidak khas. 3
Kadang9kadang ge!ala fase adrenergic tidak muncul dan pasien langsung !atuh pada =ase gangguan fungsi otak. "erdapat dua !enis hilangnya kewaspadaan yaitu akut dan kronik.?ang akut misalnya pada pasien dengan glukosa darah terkontrol sangat ketat mendekati normal,adanya neuropati autonom pada pasien yang sudah lama menderita ; dan penggunaan bloker yang nonselektif. Kehilangan kewaspadaan yang kronik biasanya ire(ersibel dan dianggap merupakan komplikasi ; yang serius. ebagai dasar diagnosis dapat digunakan trias @hipple yaitu hipoglikemia dengan ge!ala9ge!ala saraf pusat A kadar glukosa kurang dari 0mg8 dan ge!ala akan menghilang dengan pemberian glukosa. =aktor9faktor yang dapat menimbulkan hipoglikemi berat dan berkepan!angan adalah sekresi hormon glucagon dan adrenalin $ pasien telah lama menderita ; & ,adanya antibody terhadap insulin,blockade farmakologik,dan pemberian obat sulfonylurea. -e!ala hipoglikemia, dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok besar, yaitu< berasal dari sistem syaraf autonom dan berhubungan dengan kurangnya suplai glukosa pada otak $neuroglikopenia&. 3& -e!ala akibat dari system syaraf autonom adalah berkeringat, gemetar, gelisah dan nausea. +& 1kibat neuroglikopenia adalah pening, bingung, rasa lelah, sulit bicara, sakit kepala dan tidak dapat konsentrasi. Kadang disertai rasa lapar, pandangan kabur, mengantuk dan lemah D. Tan&a &an 'ejala 3. ianosis +. Ke!ang atau tremor 5. Letargi dan tdk kuat mengisap 4. "angisan yang lemah atau bernada tinggi . Hipotermia . Keringat dingin . 'enurunan kesadaran B. Koma E. Pat%"#s#%l%g# 'ada waktu makan cukup tersedia sumber energi yang diserap dari usus.
Kelebihan energi disimpan sebagai makromolekul dan dinamakan fase anabotik. 08 dari glukosa yang di serap usus dengan pengaruh insulin akan di simpan di hati sebagai 4
glikogen, sebagian dari sisanya akan disimpan di !aringan lemak dan otot sebagai glikogen !uga. ebagian lagi dari glukosa akan mengalami metabolisme anaerob maupun aerob untuk energi seluruh !aringan tubuh terutama otak sekitar 08 pemakaian glukosa berlangsung di otak tidak dapat menggunakan asam lemak bebas sebagai sumber energi. 'encernaan dan penyerapan protein akan menimbulkan peningkatan asam amino di dalam darah yang dengan bantuan insulin akan disimpan di hati dan otak sebagai protein. Lemak diserap dari usus melalui saluran limfe dalam bentuk kilomikron yang kemudian akan dihidrolasi oleh lipoprotein lipase men!adi asam lemak. 1sam lemak akan mengalami esterifikasi dengan gliserol membentuk trigliserida, yang akan disimpan di !aringan lemak. 'roses tersebut berlangsung dengan bantuan insulin. 'ada waktu sesudah makan atau sesudah puasa 9 !am, kadar glukosa darah mulai turun keadaan ini menyebabkan sekresi insulin !uga menurun, sedangkan hormon kontraregulator yaitu glukagon, epinefrin, kartisol, dan hormon pertumbuhan akan meningkat. "er!adilah keadaan kortison sebaliknya $katabolik& yaitu sintetis glikogen, protein dan trigliserida menurun sedangkan pemecahan #at9#at tersebut akan meningkat. 'ada keadaan penurunan glukosa darah yang mendadak< glukogen dan epinefrilah yang
sangat
berperan.
Kedua
hormon
tersebut
akan
memacu
glikogenolisis,
glukoneogenisis, dan proteolisis di otot dan lipolisis di !aringan lemak. ;engan demikian tersedia bahan untuk glukoneogenesis yaitu asam amino terutama alanin, asam laktat, piru(at, sedangkan hormon, kontraregulator yang lain berpengaruh sinergistk glukogen dan adrenalin tetapi perannya sangat lambat. ecara singkat dapat dikatakan dalam keadaan puasa ter!adi penurunan insulin dan kenaikan hormon kontraregulator. Keadaan tersebut akan menyebabkan penggunaan glukosa hanya di !aringan insulin yang sensitif dan dengan demikian glukosa yang !umlahnya terbatas hanya disediakan untuk !aringan otak. @alaupun metabolik rantai pendek asam lemak bebas, yaitu asam asetoasetat dan asam C hidroksi butiran $benda keton& dapat digunakan oleh otak untuk memperoleh energi tetapi pembentukan benda9benda keton tersebut memerlulan waktu beberapa !am pada manusia. Karena itu ketogenesis bukan merupakan mekanisme protektif terhadap ter!adinya hipoglikemia yang mendadak. elama homeostatis glukosa tersebut di atas ber!alan, hipoglikemia tidak akan ter!adi. Hipoglikemia ter!adi !ika hati tidak mampu memproduksi glukosa karena penurunan bahan pembentukan glukosa, penyakit hati atau ketidakseimbangan ho rmonal. 5
(. Pemer#ksaan Penunjang)D#agn%st#k -e!ala hipoglikemia !arang ter!adi sebelum kadar gula darah mencapai 0 mg/dL.
;iagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan ge!ala9ge!alanya dan hasil kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana. )ika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin. 7ntuk mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar insulin dalam darah selama berpuasa $kadang sampai + !am&. 'emeriksaan D" scan, E2 atau 7- sebelum pembedahan, dilakukan untuk menentukan lokasi tumor. '. Penatalaksanaan Mes Hipoglikemia ringan< 3 gram karbohidrat dapat dikonsumsi dalam bentuk minuman, permen, tablet glukosa
akan memberikan reaksi dalam beberapa menit. etelah itu dilan!utkan dengan konsumsi 309+0 gr karbohidrat dalam bentuk roti atau nasi. 3. Hipoglikemia sedang< 2n!eksi -lukagon 3 mg im/i(/sc. )ika tidak ada perbaikan dalam beberapa menit dan diberi -lukosa i( +. Hipoglikemia berat < -lukosa i( 'enatalaksanaan edis ?ang Lain < 3.
6ila pasien sadar, tindakan dapat dilakukan oleh pasien sendiri dengan minum
+.
larutan gula 30 > 50 g. 6ila pasien tidak sadar berikan suntikan dekstrosa 3 > + g. bila tindakan tersebut
5.
tidak bisa dilakukan, dioleskan madu atau sirup ke mukosa pipi. 6ila koma hipoglikemi ter!adi pada pasien dengan menggunakan terapi insulin, maka selain dekstrosa dapat !uga disuntikan glukagon 3 mg $2&, terlebih bila suntikan dekstrose 2F sulit dilakukan. 'emberian dekstrosa diteruskan dengan pemberian dekstrosa 308
5 hari. onitor
gula darah tiap 5 > 4 !am dan kadar gula dipertahankan antara G0 > 3B0 mg8. Hipoglikemia karena sulfonilurea ini tidak efektif dengan pemberian glukagon.
6
BAB III KONEP DAAR AUHAN KEPERA*ATAN A. Pengkaj#an a. 2dentitas 'asien b. 2dentitas Keluarga c. tatus Kesehatan 3& tatus Kesehatan aat 2ni +& aat E Keluhan 7tama. Keluhan utama yang dialami pasien hiperglikemia biasanya
adalah polipagi, polidipsia,kekakuan otot. edangkan pada pasien dengan hipoglikemia pasien akan mengeluh pusing, mata kabur, lemas, dsb. d. tatus Kesehatan asa Lalu 3& 'enyakit ?ang 'ernah ;ialami 'enyakit9penyakit kelainan endokrin lainnya, seperti ketoasidosis, atau riwayat hipertensi, dsb. +& 'ernah ;irawat 5& 1lergi obat/makanan 4& Eiwayat 'enyakit a& Eiwayat 'enyakit ekarang< "anyakan se!ak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan utama dan tindakan apa sa!a yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya. b& Eiwayat 'enyakit ;ahulu 1pakah pasien dulu pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kelainan metabolic lainnya. c& Eiwayat 'enyakit Keluarga 1pakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit metabollik, kardio(askuler, dsb. d& Eiwayat 'sikososial 1pakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan. 1pakah sedang mengalami stress yang berkepan!angan. e& Kebiasaan 'asien memiliki kebiasaan seperti merokok, akti(itas berlebihan, dsb. & 'ola Kebutuhan ;asar anusia $-ordon& a& Health perception9Health management =okus pengka!ian antara lain status kesehatan secara keseluruhan. Ka!i apakah adanya masalah9masalah endokrin yang pernah didapat atau yang pernah diderita seperti misalnya pituitary, tiroid, paratiroid, adrenal, dan terutama pada organ atau kelen!ar pankreas. "anyakan pasien upaya yang dilakukan untuk mengatasi
7
meliputi terapi obat dan penanganan medis yang diterima demikian pula perawatan yang didapat dan perawatan di rumah. Ka!i adanya akti(itas merokok, berapa intensitasnya dalam +4 !am Ka!i adanya konsumsi alcohol, catat !enis dan banyaknya dalam +4 !amA "anyakan bagaimana pasien mempersepsikan mengenai seberapa penting kesehan dan apakah ia tahu mengenai kadarr galuua darahnyaA Ka!i akti(itas latihan/olahraga. b& utritional metabolic =okus pengka!ian antara lain kebiasaan diet selama +4 !am, bagaimana intake dalam satu periode makan $berapa porsi&A selain makanan, uraikan pula kebiasaan minum selama +4 !am, apakah sering merasa hausA ka!i dan uraikan adanya perubahan selera makan dan bagaimana dengan perubahan b erat badan c& Ilimination Ka!i kebiasaan pola berkemih selama +4 !am, tanyakan !uga banyak urin yang diikeluarkan dalam satu kali berkemih, perubahan bau urin dan warna urin, ada tidaknya perubahan warna. Ka!i pula apakah pasien pernah mengalami perubahan pola eliminasi secara mendadak dan uraikan pula apakah pasien memiliki riwayat penyakit kelainan pada system urinary. d& 1kti(itas9Latihan =okus pengka!ian adalah kebiasaan akti(itas klien selama +4 !am, meliputi akti(itas apasa!a yang dilakukan selama +4 !amA ka!i adanya perubahan pola kebiasaan akti(itasA ka!i adanya peningkatan kebutuhan energy selama berakti(itas atau ka!i adanya akti((itas yang membuat kelelahan. e& 2stirahat9"idur Ka!i posisi tidur, lamanya tiidur dalam +4 !am, ada tidaknya gangguuan tidur, dan perasaan saat bangun tidur. f& Dognitif9'ersepsi =okus pengka!ian antara lain adanya perasaan bingung, menarik diri, pengurangan akti(itas, atau kelelahan. Ka!i adanya palpitasi !antung. 7raikan masalah sakit kepala, amnesia, perubahan persepsi, gangguan persepsi, depresi, dll. g& Konsep diri =okus pengka!ian adalah bagaimana perasaan pasien mengenai masalah kesehatan yang didapatinya, apa efek bagi dirinya sendiri dan masa depannya h& Eole9Eelationship $ 'eran > Hubungan &
8
=okus pengka!ian adalah seberapa !auh penyakit yang diderita pasien mempengaruhi kehidupannya. Hal ini meliputi perubahan peran dan tanggung !awab pasien di dalam keluarganya setelah mendapatkan penyakit yang dideritanya. ;isamping itu, ka!i pula apakah penyakit yang dideritanya mempengaruhi kemampuan pasien untuk beker!a. i& exuality9Eeproduksi =okus pengka!ian adalahA kemampuan dalam berhhubungan seksA intensitas berhubungan dalam periode waktu tertentuA ada tidaknya perubahan dalam akti(itas seksA masa men!adi orang tuaAmmasa kehamilan. 'elu !uga yntuk diuraiikan berat badan bayi ketika lahir dan perasaan atau status kesehatan pasca persalinan !& Doping9tress Ka!i orang9orang terdeka pasien untukk mengetahui lebih !auh mengenai tingakat stress yang dialami pasien. 7raikan tindakan apa yang biasanya dilakukan oleh pasien untuk mengatasi stress. k& Keyakinan9Kepercayaan Ka!i kepercayaan diri pasien akan kesembuhanA se!auh mana ia percayya bahwa kesembuhan akan diraihnya. Ka!i pula pola beribadah pasien dan apakah ibadah membentu kesembuhan pasien. & 'emeriksaan =isik Hipoglikemia a& 2ntegumen ;ingin, kulit yg mengeluarkan keringat dingin. b& eurosensori 'ucat,dilated pupilas, kebingungan, hipotermia, perilaku agresif atau koma, Hemiplegia atau tanda9tanda lain stroke, parestisia pada bibir dan !ari, gelisah, gugup, tremor, ke!ang, kaku, c& Eespiration ystem ;angkal respirations tetapi tingkat normal, nafas cepat irregular, apnea, d& Kardio(askuler 1ngina pectoris tanpa kelainan arteri koronaria e& -astrointestinal enolak makan B. D#agn%sa &an Pr#%r#tas Masalah a. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d gula darah yang tidak terkontrol b. utrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak seimbangan intake J output,
penurunan kesadaran c. -angguan sensori persepsi< penglihatan b/d gangguan penglihatan. d. 2ntoleransi akti(itas b/d kelemahan fisik umum 9
e. ;efisiensi 'engetahuan b/d kurang terpa!an informasi
C. Rencana Keperawatan
% ;21-%1 3.
"7)71
;1 2"IEFI2
E12%1L
KE2"IE21 H12L Ketidakstabilan etelah dilakukan %bser(asi< 3. Ka!i factor risiko kadar glukosa tindakan keperawatan 3. engetahui factor riwayat penyakit darah selama .... x +4 !am, pemberat agar tidak keluarga, kurang berhubungan diharapkan ter!adi pengetahuan tentang dengan gula ketidakstabilan gula ketidakstabilan gula glukosa darah, darah tidak darah hilang dengan darah secara gangguan pola makan, terkontrol kriteria hasil< berulang. -ula darah dalam dan olahraga. batas
normal
$-; andiri<
puasa * 3+0 mg/dl&
+. 1n!urkan pasien untuk +. 7ntuk memeriksakan
kadar
glukosa
secara
darah
memantau
kadar gula darah
rutin, waktu dan dosis obat, diet, akti(itas 5. emberikan 5. Libatkan keluarga informasi pada pasien untuk keluarga perencanaan makan untukmemahami
4. 2dentifikasi persepsi dan harapan
kliententang
kebutuhan
nutrisi
pasien 4. eberikan
moti(asi
kepada 10
kliententang
pengobatan yang sedang dilakukan . 1!ari klien
harapan kesembuhan
klien. untuk . Kestabilan guladarah
mengembangkanstrategi
tidak hanyadiperoleh
pencegahan
dari
untuk
pengobatan
men!agaketidakstabilan
tetapi daripencegahan
gula darah
yang dilakukan klien.
Health Iducation< 3. 6erikan pada
pengetahuan 3. engurangi ansietas kliententang
terhadap kondisidan
kondisi dan pengobatan
pengobatan
yangsedang dilakukan
dilakukan
yang
Kolaborasi < 3.KolaborasiKonsultasikan 3. embantu
+.
utrisi dari
kurang etelah
dengan ahli gi#i tentang
meningkatkan kadar
diet yang tepat untuk
gula darah
hipoglikemi dilakukan andiri <
kebutuhan tindakan keperawatan 3. 1uskultasi bising usus 3.
tubuh
selama .... x +4 !am,
dan
berhubungan
diharapkan
dengan
tidak
ketidak ter!adi nutrisi kurang
seimbangan
dari kebutuhan tubuh
kesadaran
ada
kontrisol
dapat
nyeri perut mual atau
menyebabkan
ge!ala
muntah.
gastrointestinal berat yang mempengaruhi
intake J output, dengan kriteria hasil < penurunan
ka!i apakah
Kekurangan
pencernaan
dan
9 6erat badan stabil absorpsi dan +. Datat adanya kulit yang 9 encerna !umlah makanan dingin atau basah, kalori/nutrient +. -e!ala hipoglikemia perubahan tingkat yang tepat, dengan timbulnya kesadaran, nadi yang tanda tersebut cepat, peka, rangsang, mungkin perlu nyeri kepala, pemberian glukosa sempoyongan. dan mengindikasikan 11
5. 'antau
masukan
makanan dan timbang berat badan
pemberian tambahan glukokortikoid 5. 1noreksia, kelemahan
dan
kehilangan pengaturan metabolisme kortisol
oleh terhadap
makanan
dapat
mengakibatkan penurunan
berat
badan dan ter!adinya malnutrisi serius.
'erhatikan <
berat 4. 6eri makanan dengan
badan
meningkat
porsi kecil tetapi dengan
cepat
sering, tinggi kalori dan
indikasi
protein
retensi
bila
makanan
yang
yang dengan
merupakan ter!adinya cairan
lewat oral telah dapat di
pengaruh
lakukan.
pemberian
atau dari
glukokortikoid. 4. akanan dalam porsi kecil kalau diberikan akhirnya kalori
!umlah yang
di
butuhkan perhari bisa terpenuhi.
;i
samping dapat mual Kolaborasi < 12
itu
!uga
mengurangi dan
muntah.
'emberian
makan
3. Lakukan terhadap
pemeriksaan
padat
kadar
gantikan
gula
darah sesuai indikasi
dapat
di
dengan
makanan parentral . peningkatan pemasukan
kalori
mungkin di butuhkan +. 6erikan inta(ena
dan
glukosa
untuk meningkatkan
obat
berat
>
obatan sesuai indikasi.
badan
dan
mencegah hipoglikemia.
5. Konsultasi dengan ahli gi#i.
3. engka!i kadar gula darah dan kebutuhan terapi. )ika menurun sebaikanya
diet
mampu memberikan glukokortikoid di ka!i kembali. +. emperbaiki hipoglikemia, member
sumber
energy untuk fungsi seluler. 5. 6ermanfaat menentukan penggunaan kebutuhan
atau kalori
dengan tepat. 5.
-angguan
etelah
dilakukan andiri <
sensori persepsi< tindakan keperawatan 3. "entukan
keta!aman 3. Kebutuhan
penglihatan
selama .... x +4 !am,
penglihatan,
berhubungan
diharapkan
apakah
tidak
13
satu
cacat /
kedua
indi(idu
dan pilihan inter(ensi ber(ariasi
sebab
dengan
ter!adi
penurunan
mata terlihat.
kehilangan
gangguan
keta!aman penglihatan
penglihatan
penglihatan
dengan kriteria hasil <
lambat dan progresif.
9 eningkatkan
6ila
keta!aman
situasi
indi(idu 9
engenal gangguan sensori
+. %rientasikan
pasien
terhadap
lingkungan,
staf
orang
dan
lain
diareanya.
terhadap
tiap
memperbaiki bahaya
la!u
yang
berbeda. +. emberiakn peningkatan dan
kekeluargaan, 5. %bser(asi
perubahan 9 engidentifikasi /
pada
kenyamanan
dan berkompensai
potensial
bilateral,
mata dapat berlan!ut
penglihatan dalam batas
ter!adi
ge!ala
tanda
dan
disorientasi
pertahankan
<
pagar
tempat tidur.
menurunkan
dan disorientasi 5. terbangun dalam lingkungan yang tak dikenal
dalam lingkungan.
cemas
dan
mengalami keterbatasan penglihatan
dapat
mengakibatkan bingung pada orang
4. Lakukan tindakan untuk membantu
pasien
menangani keterbatasan penglihatan,
contoh
memutar
ingatkan kepala
ke
sub!ek yang terlihat < perbaiki sinar suram 14
enurunkan
resiko
!atuh
pasien
bingung/tak
bila
kenal ukuran tempat tidur.
<
kurangi kekacauan, atur perabot<
tua.
4. menurunkan
bahaya
keamanan sehubungan
dengan
perubahan
lapang
pandang/kehilangan
Kolaborasi <
penglihatan
. dengan
pengobatan
sesuai indikasi
dan
akomodasi
pupil
terhadap
sinar
lingkungan. .eningkatkan tingkat 4.
kesadarn klien 3. enerapkan kemam9
2ntoleransi
etelah
dilakukan %bser(asi <
akti(itas
asuhan
berhubungan
selama x +4 !am,
kemampuan
dengan
diharapkan
dalam berakti(itas.
keperawatan 3. Ka!i
Klien
tingkat klien
puan
klien
dalam
memenuhi kebutuhan9nya
kelemahan fisik menun!ukan perbaikan
memudahkan
umum.
kemampuan
untuk
inter(ensi
berpartisipasi
dalam
selan!utnya.
melakukan
akti(itas
secara mandiri dengan
andiri < 3. Libatkan
criteria hasil < -
dalam
'asien mengungkapkan
keluarga membantu 3. emungkinkan
akti(itas klien sehari9
keluarga
hari.
secara
peningkatan -
tingkat energy. 'asien menun!ukkan
klien. +. 7ntuk 5. ;ekatkan
alat9alat
yang dibutuhkan klien.
kemampuan untuk
aktif
4. "ingkatkan partisipasi klien dalam melakukan
yang diinginkan.
akti(itas sesuai
dalam 1;L
mengetahui
keadaan klien secara umum. 5. embantu memenuhi
berartisipasi aktifitas
terlibat
pemenuhan
+. %bser(asi ""F
perbaikan
dalam
dan
klien
akti(itas dengan
menggunakan energi
sehari9hari dengan
dapat ditoleransi.
minimal. yang 4. eningkatkan kepercayaan
diri
yang positif sesuai tingkat 15
akti(itas
yang .
klien. 3. 6erikan pengetahuan
;efisiensi
etelah
'engetahuan
tindakan keperawatan 3. "in!au ulang keadaan
pasien
berhubungan
selama selama x+4
penyakit dan harapan
memilih berdasarkan
masa depan
informasi.
dengan
kurang !am
dilakukan
ditoleransi
diharapkan
andiri<
px
terpa!an
dapat mengungkapkan
informasi
pemahamannya
+. embantu +. arankan pasien untuk
dengan kriteria hasil < 9 engidentifikasi
tetap mempertahankan secara
hubungan
yang
tanda/ge!ala dengan
aktif
!adwal
teratur
dalam
makanan,
proses penyakit dan
tidur,
dan
latihan.
rasional
5. ;iskusikan
melakukan
hidup
sehat,
dan
memahami
untuk bahwa
hormone. 5. encegah
tindakan,
perubahan
menyenangkan,
kebutuhan
melakukan
men!elaskan
perasaan
meningkatkan
dengan
prosedur yang perlu dan
meningkatkan
tidak teratur dapat
ge!ala dengan factor
benar
untuk
aktifitas fisik yang
menghubungkan
penyebab,
yang dapat
gaya dan
berpartisipasi dalam
pengobatan.
badan
teratur,
menurunkan
diet
tinggi
timbulnya
protein.
hipoglikemia
1n!urkan
berat dan
karbohidrat dan tinggi
risiko
menyertakan
makanan
tinggi
karbohidart
dalam
pemberian
makanan
tambahan
diantara
waktu makan. 4. "ekankan pentingnya mempertahankan pemeriksaan 16
kehilangan
diet seperti diet yang
untuk
program
mengenai
4. embantu menciptakan
gambaran nyata dari keadaan untuk
gula
dalam
pasien melakukan
darah
setiap
hari,
control penyakitnya
waktu dan dosis obat,
dengan lebih baik
diet,
dan
akti(itas,
meningkatkan
perasaan atau sensasi
perawatan diri atau
dan peristiwa ddalam
kemandiriannya.
hidup.
D. Im$lementas# 2mplementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. E. Evaluasi
o 3 +
o ;x 3 +
I(aluasi ""; - -ula darah dalam batas normal $-; puasa *
-
3+0 mg/dl& 6erat badan stabil encerna !umlah kalori/nutrient yang tepat eningkatkan keta!aman penglihatan dalam
-
batas situasi indi(idu engenal gangguan sensori dan berkompensai
-
terhadap perubahan engidentifikasi /
-
bahaya dalam lingkungan 'asien mengungkapkan peningkatan tingkat
-
energy 'asien menun!ukkan perbaikan kemampuan
-
5
4
5
4
memperbaiki
untuk berartisipasi dalam
-
potensial
aktifitas yang
diinginkan engidentifikasi hubungan tanda/ge!ala dengan proses penyakit dan menghubungkan ge!ala dengan
factor
penyebab,
dengan
melakukan
prosedur
yang
men!elaskan
rasional
tindakan,
17
perlu
benar dan
melakukan
perubahan gaya hidup dan berpartisipasi dalam program pengobatan
BAB I+ PENUTUP I.
Kes#m$ulan Hipoglikemi adalah suatu keadaan, dimana kadar gula darah plasma puasa kurang
dari 0 mg/8. "ype hipoglikemi digolongkan men!adi beberapa !enis yakni antara lain "ransisi dini neonatus $ early "ransitional neonatal &, Hipoglikemi klasik sementara $Dlassic transient neonatal&, ekunder $condary&, 6erulang $ Eecurrent&. -e!ala hipoglikemia yang sering ter!adi adalah sering merasa ngantuk,lemas,dan sering sakit kepala. Hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut9larut. 7ntuk men!aga agar kadar gula selalu normal,perhatikan pola makan ,olah raga ringan
secara teratur untuk membantu
pembakaran glukosa men!adi nergi dan merangsang produksi insulin,hindarkan stress atau gangguan emosional lainnya dan disiplin minum obat sesuai an!uran dokter.
II.
aran
"uhan menciptakan organ tubuh yang beragam dengan fungsi yang beragam pula dan tentunya kita sebagai manusia patut untuk men!aga dan merawat organ9organ dalam tubuh kita. ;engan mengetahui fungsi dan cara ker!a dari organ tersebut, akan membantu 18
kita untuk lebih paham bagaimana cara men!aga dan merawat organ9organ tersebut sehingga kita mampu menciptakan keadaan yang sehat bagi tubuh kita.
DA(TAR PUTAKA III.
1rief ans!oer, d. $+034&. Kapita Selekta Kedokteran. )akarta< edia 1esculapius. 'adila. $+03+&. Keperawatan Medikal Bedah. ?ogyakarta< uha edika.
19