BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR LATAR BELAKANG Hipoglikem Hipoglikemii adalah salah satu kegawatan yang mengancam mengancam bila
tidak tidak segera segera teratasi teratasi,, dimana dimana terjad terjadii akibat akibat menuru menurunny nnyaa kadar kadar glukos glukosaa darah kurang dari 50 mg/dl. Hipoglikem Hipoglikemii dapat disebabkan disebabkan oleh puasa, khususnya puasa yang disertai olahraga, karena olahraga meningkatkan pemakaian glukosa oleh sel-sel otot. Hipoglikemia lebih sering disebabkan kelebihan dosis insulin pada pengidap diabetes dependent insulin (I!". #tudi yang berlangsung dari tahun $%%&-'00', melibatkan $.)5 partisipan dengan ! tipe ' dan berusia rata-rata )5 tahun yang pernah mengalami sekali atau lebih episode hipoglikemia, menunjukkan sebanyak $*+ menderita demensia, dibandingkan dengan $0,+ dari mereka yang tidak ada riwayat hipoglikemia. isiko terjadinya demensia ada ')+ pada kelompok pasien yang memiliki riwayat hipoglikemia berat sebanyak $ kali, meningkat meningkat $5+ pada pasien yang memiliki memiliki riwayat riwayat hipoglikem hipoglikemia ia berat sebanyak ' kali, dan menjadi $)+ pada pasien yang memiliki riwayat hipoglikemia kali atau lebih. (#oemadji '00*, $&*0" enye enyebab bab adany adanyaa Hipogl Hipoglike ikemia mia adalah adalah osis osis suntik suntikan an insuli insulin n terlal terlalu u banya banyak. k.upa upa makan makan atau makan makan terlalu terlalu sediki sedikit,k t,kti1i ti1itas tas terlalu terlalu berat, !inum alkohol tanpa tanpa disert disertai ai makan, makan, !enggu !enggunak nakan an tipe tipe insuli insulin n yang yang salah salah pada pada malam malam hari, hari, eneba enebalan lan di lokasi lokasi suntik suntikan, an, 2esala 2esalahan han wakt waktu u pem pemberi berian an obat obat dan dan maka makana nan, n, eny enyak akit it yang ang meny menyeb ebab abka kan n gangguan gangguan penyerapan penyerapan glukosa, glukosa, 3angguan 3angguan hormonal, hormonal, emakaian emakaian aspirin dosis tinggi, iwayat hipoglikemia sebelumnya. Hipo Hipogl glik ikem emia ia meru merupa paka kan n peny penyak akit it kega kegawa watd tdar arur urata atan n
yang
membutuhkan pertolongan segera, karena hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen, hipoglikemia juga dapa dapatt meny menyeb ebabk abkan an koma koma samp sampai ai deng dengan an kema kemati tian an (2ed (2edia ia,, '0$$ '0$$". ". Hipogl Hipoglike ikemi mi adalah adalah salah salah satu kegawa kegawatan tan yang yang menga menganca ncam m bila bila tidak tidak $
segera teratasi, dimana terjadi akibat menurunnya kadar glukosa darah kurang dari 50 mg/dl. Hipoglikemi dapat disebabkan oleh puasa, khususnya puasa yang disertai olahraga, karena olahraga meningkatkan pemakaian glukosa oleh sel-sel otot. Hipoglikemia lebih sering disebabkan kelebihan dosis insulin pada pengidap diabetes dependent insulin (I!". 4tak memerlukan glukosa darah sebagai sumber energi utama. 4leh sebab itu jika gula darah terlalu rendah maka organ pertama yang terkena dampaknya adalah sistem sara1 pusat, seperti sakit kepala akibat perubahan aliran darah otak, kon1usi, iritabilitas, kejang, dan koma. #elain itu, hipoglikemia juga menyebabkan pengakti1an sistem sara1 simpatis yang menstimulasi rasa lapar,
gelisah,
berkeringat
dan
takikardia.
#ehingga
pentingnya
penanganan asuhan keperawatan gawat darurat yang tepat. ari latar belakang diatas penulis ingin membahas tentang asuhan keperawatan gawat darurat dengan hipoglikemi.
1.2 RUMUSAN MASALAH $.'.$ pa yang dimaksud hipoglikemia $.'.' pa penyebab hipoglikemia $.'. pa saja tanda dan gejala hipoglikemia $.'. 6agaimana pato1isiologi hipoglokemia $.'.5 6agaimana penatalaksanaan hipoglikemia $.'.) 6agaimana asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien
hipoglikemia 1.3 Tujuan Umum 7ntuk !engetahui konsep dan suhan 2eperawatan 3awat arurat
Hipoglikemia 1.4 Tujuan Khusus $..$ 7ntuk !engetahui engertian Hipoglikemia $..' 7ntuk !engetahui enyebab Hipoglikemia $.. 7ntuk !engetahui 8anda dan gejala Hipoglikemia $.. 7ntuk !engetahui ato1isiologi Hipoglikemia $..5 7ntuk !engetahui enatalaksanaan Hipoglikemia $..) 7ntuk !engetahui suhan keperawatan gawat darurat pada pasien Hipoglikemia
'
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI HIPGLIKEMIA
Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan dimana kadar glukosa darah berada di bawah normal, yang dapat terjadi karena
ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan, akti9itas 1isik dan obat-obatan yang digunakan. #indrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis antara lain penderita merasa pusing, lemas, gemetar, pandangan menjadi kabur dan gelap, berkeringat dingin, detak jantung meningkat dan terkadang sampai hilang kesadaran (syok hipoglikemia".(:abyl, '00%". 4tak memerlukan glukosa darah sebagai sumber energi utama. 4leh sebab itu jika gula darah terlalu rendah maka organ pertama yang terkena dampaknya adalah sistem sara1 pusat, seperti sakit kepala akibat perubahan aliran darah otak, kon1usi, iritabilitas, kejang, dan koma. hipoglikemia juga menyebabkan pengakti1an sistem sara1 simpatis yang menstimulasi rasa lapar, gelisah, berkeringat dan takikardia.(;4
2.2 PEN!EBAB HIPGLIKEMIA
enyebab Hipoglikemia yaitu =
'.'.$ osis suntikan insulin terlalu banyak. enyutikan Insulin pada pasien diabetes uyang melebihi dosis, seharusnya penderita diabetes militus melakukan pengecekan gula dalam darah (gds" sebelum menyuntikan insulin sehingga pasien mengetahui dosis yang akan digunakan. '.'.' upa makan atau makan terlalu sedikit. enderita diabetes sebaiknya mengkonsumsi obat insulin dengan kerja lambat dua kali sehari dan obat yang kerja cepat sesaat sebelum makan. 2adar insulin dalam darah harus seimbang dengan makanan yang dikonsumsi.
>ika
makanan
yang
dikonsumsi
kurang
maka
keseimbangan ini terganggu dan terjadilah hipoglikemia. '.'. kti1itas terlalu berat. 4lah raga atau akti1itas berat lainnya memiliki e1ek yang mirip dengan insulin. ada saat berolahraga,tubuh akan menggunakan glukosa darah yang banyak sehingga kadar glukosa darah akan menurun. !aka dari
itu, olahraga merupakan cara terbaik untuk menurunkan kadar glukosa darah tanpa menggunakan insulin. '.'. !inum alkohol tanpa disertai makan. lkohol menganggu pengeluaran glukosa dari hati sehingga kadar glukosa darah akan menurun '.'.5 !enggunakan tipe insulin yang salah pada malam hari. engobatan diabetes yang intensi1 terkadang mengharuskan untuk mengkonsumsi obat diabetes pada malam hari terutama yang bekerja secara lambat. >ika salah mengkonsumsi obat misalnya meminum obat insulin kerja cepat di malam hari maka saat bangun pagi, anda akan mengalami hipoglikemia. '.'.) enebalan di lokasi suntikan. ianjurkan bagi yang menggunakan suntikan insulin agar merubah lokasi suntikan setiap beberapa hari. !enyuntikan obat dalam waktu lama pada lokasi yang sama akan menyebabkan penebalan jaringan. enebalan ini akan menyebabkan penyerapan insulin menjadi lambat. '.'.* 2esalahan waktu pemberian obat dan makanan. 8iap tiap obat insulin sebaiknya dikonsumsi menurut waktu yang dianjurkan. enderita harus mengetahui dan mempelajari dengan baik kapan obat sebaiknya disuntik atau diminum sehingga kadar glukosa darah menjadi seimbang. '.'.& enyakit yang menyebabkan gangguan penyerapan glukosa. 6eberapa penyakit seperti celiac disease dapat menurunkan penyerapan glukosa oleh usus. Hal ini menyebabkan insulin lebih dulu ada di aliran darah dibandingan dengan glukosa. Insulin yang terlanjur beredar, ini akan menyebabkan kadar glukosa darah menurun sebelum glukosa yang baru menggantikannya. '.'.% 3angguan hormonal. 4rang dengan diabetes terkadang mengalami gangguan hormon glukagon. Hormon ini berguna untuk meningkatkan kadar gula darah. 8anpa hormon ini maka pengendalian kadar gula darah menjadi terganggu.
5
'.'.$0 emakaian aspirin dosis tinggi. spirin dapat menurunkan kadar gula darah bila dikonsumsi melebihi dosis &0 mg. '.'.$$ iwayat hipoglikemia sebelumnya. Hipoglikemia yang terjadi sebelumnya mempunyai e1ek yang masih terasa dalam beberapa waktu. !eskipun saat ini penderuta merasa sudah sehat akan tetapi belum menjamin tidak akan mengalami hipoglikemia lagi.
2.3 TANDA DAN GEJALA
8anda dan gejala dari hipoglikemi terdiri dari dua 1ase antara lain= '..$ ?ase pertama 3ejala - gejala yang timbul akibat akti9asi pusat autonom di hipotalamus sehingga dilepaskannya hormone epine1rin. 3ejalanya berupa palpitasi, keluar banyak keringat, tremor, ketakutan, rasa lapar dan mual (glukosa turun 50 mg+". '..' ?ase kedua 3ejala - gejala yang terjadi akibat mulai terjadinya gangguan 1ungsi otak, gejalanya berupa pusing, pandangan kabur, ketajaman mental menurun, hilangnya ketrampilan motorik yang halus, penurunan kesadaran, kejangkejang dan koma (glukosa darah '0 mg+". dapun gejala- gejala hipoglikemi yang tidak khas adalah sebagai berikut= • • • • • •
erubahan tingkah laku #erangan sinkop yang mendadak using pagi hari yang hilang dengan makan pagi 2eringat berlebihan waktu tidur malam 6angun malam untuk makan Hemiplegi/ a1asia sepintas
2.4 PATFISILGI HIPGLIKEMIA
#eperti sebagian besar jaringan lainnya, matabolisme otak terutama bergantung pada glukosa untuk digunakan sebagai bahan bakar. #aat jumlah )
glukosa terbatas, otak dapat memperoleh glukosa dari penyimpanan glikogen di astrosit, namun itu dipakai dalam beberapa menit saja. 7ntuk melakukan kerja yang begitu banyak, otak sangat tergantung pada suplai glukosa secara terus menerus dari darah ke dalam jaringan interstitial dalam system sara1 pusat dan sara1-sara1 di dalam system sara1 tersebut. 4leh karena itu, jika jumlah glukosa yang di suplai oleh darah menurun, maka akan mempengaruhi juga kerja otak. ada kebanyakan kasus, penurunan mental seseorang telah dapat dilihat ketika gula darahnya menurun hingga di bawah )5 mg/dl (.) m!". #aat kadar glukosa darah menurun hingga di bawah $0 mg/dl (0.55 m!", sebagian besar neuron menjadi tidak ber1ungsi sehingga dapat menghasilkan koma.
*
2." PENATALAKSANAAN HIPGLIKEMIA
'.5.$. engobatan Hipoglikemia 2.".1.1 G#u$%sa &a#
#esudah diagnosis hipoglikemi ditegakkan dengan pemeriksaan glukosa darah kapiler, $0 - '0 gram glukosa oral harus segera diberikan. Idealnya dalam bentuk tablet, jelly atau $50- '00 ml minuman yang mengandung glukosa seperti jus buah segar dan non diet cola. #ebaiknya coklat manis tidak diberikan karena lemak dalam coklat
&
dapat mengabsorbsi glukosa. 6ila belum ada jadwal makan dalam $- ' jam perlu diberikan tambahan $0-'0 gram karbohidrat kompleks.6ila pasien mengalami kesulitan menelan dan keadaan tidak terlalu gawat, pemberian gawat, pemberian madu atau gel glukosa lewat mukosa rongga hidung dapat dicoba. '.5.$.' G#u$%sa In'&amus$u#a& 3lukagon $ mg intramuskuler dapat diberikan dan hasilnya akan tampak dalam $0 menit. 3lukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati. 3lukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah dalam waktu 5-$5 menit. 2ecepatan kerja glucagon tersebut sama dengan pemberian glukosa intra9ena. 6ila pasien sudah sadar pemberian glukagon harus diikuti dengan pemberian glukosa oral '0 gram ( sendok makan" dan dilanjutkan dengan pemberian 0 gram karbohidrat dalam bentuk tepung seperti crakers dan biscuit untuk mempertahankan pemulihan, mengingat kerja
$ mg glucagon yang singkat (awitannya &
hingga $0 menit dengan kerja yang berlangsung selama $' hingga '* menit". eaksi insulin dapt pulih dalam waktu5 sampai $5 menit. ada keadaan puasa yang panjang atau hipoglikemi yang diinduksi alcohol, pemberian glucagon mungkin tidak e1ekti1. @1ekti1itas glucagon tergantung dari stimulasi glikogenolisis yang terjadi. 2.".1.3 G#u$%sa In'&a()na
3lukosa intra9ena harus diberikan dengan berhati-hati. emberian glukosa dengan konsentrasi 0 + IA sebanyak $0- '5 cc setiap $0-'0 menit sampai pasien sadar disertai in1use dekstrosa $0 + ) kol1/jam.
.
2.".2 PENANGANAN KEGA*ATDARURATAN HIPGLIKEMIA
3ejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa" maupun minum jus buah, air gula atau segelas susu. #eseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes", hendaknya selalu
%
membawa tablet glukosa karena e1eknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten. 6aik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan makanan yang mengandung karbohidrat
yang
bertahan lama (misalnya
roti atau biskuit".
>ika
hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intra9ena untuk mencegah kerusakan otak yang serius. #eseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu membawa glukagon. 3lukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati. 3lukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah dalam waktu 5-$5 menit. 8umor penghasil insulin harus diangkat melalui pembedahan. #ebelum pembedahan, diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh tumor (misalnya diaBoksid". 6ukan penderita diabetes yang sering mengalami hipoglikemia dapat menghindari serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil.
2.+ ASUHAN KEPERA*ATAN HIPGLIKEMI
ata dasar yang perlu dikaji adalah = '.).$ namnesa 6iodata pasien '.).' 2eluhan utama = asien merasakan nyeri kepala seperti ditusuk-tusuk di kepala denagn skala 5 pada saat berakti9itas,kejang, kegelisahan, berkeringat, serta pasien merasakan lapar terus menerus. '.). 2eadaan umum asien biasanya tampak pucat,lemas, gelisah, dan kesadaran menurun. Ini disebabkan karena glukosa dalam darah kurang dari kebutuhan sehingga membuat pasien mengalami kekurangan energi. '.). emeriksaan 1isik 6$
= 6reathing (espiratory #ystem" ada #esak na1as, takipnea.
$0
6'
= 6lood (;ardio9ascular system" misalnya takikardi,
penurunan 8, aritmia jantung. 6 = 6rain (:er9ous system" gangguan sistem syara1 pusat, terjadi peningkatan sistem syara1 simpatis. 6 = 6ladder (3enitourinary system" ada penurunan 1rekuensi / jumlah urine. 65 = 6owel (3astrointestinal #ystem" ada noreCia, muntah, mual, kekurangan nutrisi. 6) = 6one (6one-!uscle-Integument" ada kelemahan dan nyeri pada daerah ekstremitas. '.).5 emeriksaan penunjang rosedur khusus= 7ntuk hipoglikemia reakti1 tes toleransi glukosa • postprandial oral 5 jam menunjukkan glukosa serum D50 mg/dl •
setelah 5 jam. emeriksaan laboratorium= glukosa serum D50 mg/dl, spesimen
urin dua kali negati1 terhadap glukosa. @23= 8akikardia. • '.).) iagnosa keperawatan $. :yeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis ditandai dengan aliran darah ke otak menurun dan nyeri dirasakan sepditusuk-tusuk di kepala dengan skala 5 pada saat berakti9itas. '. 2ekurangan 9olume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akti1 . Intoleransi kti9itas berhubungan dengan 2elemahan !enyeluruh '.).* :4; an :I; '.).*.$ :yeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis ditandai dengan aliran darah ke otak menurun dan nyeri dirasakan sepditusuk-tusuk di kepala dengan skala 5 pada saat berakti9itas. :oc = setelah dilakukan tindakan keperawatan ' C ' jam dapat mengontrol nyeri 2H = mengenali 1aktor penyebab !engenali lamanya sakit !enggunakan metode pencegahan enggunaan analgetik sesuiai kebutuhan :ic akukan pengkajian nyeri secara komprehensi1 4bser9asi reaksi non 9erbal dari ketidaknyamanan 2aji kultur yang mempengaruhi respon nyeri $$
@9aluasi pengalaman nyeri masa lampau 8ingkatkan istirahat 8ingkatkan kee1ekti1an kontrol nyeri '.).*.' 2ekurangan 9olume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akti1 :oc = 1luid balance !ampu mempertahankan urin output sesuai dengan usia dan berat badan Hematokrit dibatas normal 8ekanan darah, nadi, suhu dalam batas normal :oc = status hidrasi 8idak ada tabda-tanda dehidrasi @lastisitas turgor kulit baik !embran mukosa lembab 8ak ada rasa haus yang berlebihan :I; = monitor tanda-tanda 9ital !onitor status hidrasi 2olaborasi pemberian cairan in1us intra9ena !oti9asi pasien minum air putih banyak '.).*. Intoleransi
kti9itas
berhubungan
!enyeluruh :4; = ?atigue e9el
2riteria hasil= -
2lien tidak megalami kelelahan 8erjadi peningkatan kualitas istirahat $'
dengan
2elemahan
-
eningkatan kualitas tidur 2eseimbangan antara akti9itas dan istirahat
cti9ity 8olerance 2riteria hasil= ?rekuensi nadi saat berakti9itas dalam rentang normal ()0-$00 C/menit" saat berakti9itas dalam rentang normal ($'-'0 C/menit" !udah bernapas saat berakti9itas 8ekanan systolik saat berakti9itas dalam rentang normal ($'0-$0 mmHg" 8ekanan diastolic saat berakti9itas dalam rentang normal (&0-%0 mmHg" !ampu melakukan akti9itas hidup sehari-hari :I; = $. 28IAI8# 8@I •
6erkolaborasi dengan terapis kegiatan, 1isik, dan / atau rekreasi dalam perencanaan dan monitoring program akti9itas, yang sesuai.
•
8entukan komitmen pasien untuk peningkatan 1rekuensi dan / atau berbagai akti9itas.
•
!embantu untuk mengeksplorasi makna pribadi akti9itas biasa (misalnya, bekerja" dan / atau akti9itas rekreasi 1a9orit.
•
!embantu untuk memilih akti9itas sesuai dengan 1isik, capabiliti psikologi, dan sosial.
•
!embantu untuk 1okus pada apa yang dapat pasien lakukan, bukan pada ketidakmampuan.
•
!embantu untuk mengidenti1ikasi dan memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk akti9itas yang diinginkan
'. !anajemen @nergi 8entukan keterbatasan 1isik pasien •
$
•
8entukan pasien/ yang lainnya yang signi1ikan penyebab persepsi kelelahan
•
!endorong 9erbalisasi perasaan tentang keterbatasan
•
!enentukan penyebab kelelahan (misalnya, perawatan, nyeri, dan obat-obatan"
•
8entukan apa dan berapa banyak akti9itas yang dibutuhkan untuk membangun ketahanan
•
!emantau asupan nutrisi untuk memastikan sumber energi yang memadai
•
2onsultasikan dengan ahli giBi tentang cara-cara untuk meningkatkan asupan makanan berenergi tinggi
•
!emantau pasien untuk bukti dari kelelahan 1isik dan emosional yang berlebihan
•
!emantau
respons
kardiorespirasi
terhadap
akti9itas
(misalnya, takikardia, dysrhytmias lainnya, dispnea, dia1oresis, pucat, tekanan hemodinamik, tingkat pernapasan". •
ola tidur. !onitor / catatan pasien dan jumlah jam tidur
$
BAB III PENUTUP 3.1 K)s,m-u#an
dapun kesimpulan dari makalah ini adalah Hipoglikemia adalah salah satu kegawatan diabetic yang mengancam, sebagai akibat dari menurunnya kadar gula darah D)0mg/dl. 8anda dan 3ejala hipoglikemia terdiri dari 1ase $. 3ejala-3ejala akibat akti9itas pusat atau autonom di hipotalamus sehingga hormon e1ineprin di lepaskan. 3ejala awal ini merupakan peringatan karenan saat itu pasien masih sadar sehingga di ambil tindakan yang perlu untuk mengatsi hipoglikemia lanjut. ?ase II, 3ejala-gejala yang terjadi akibat mulai terganggunya 1ungsi 4tak, karena itu dinamakan gejala neurologis. 3.2 Sa&an
7ntuk memudahkan pemberian tindakan 2eperawatan dalam keadaan darurat secara cepat dan tepat, mungkin perlu dilakukan prosedur tetap/ protokol yang dapat digunakan setiap hari. iharapkan kepada pembaca sekalian dapat menjadikan makalah Easuhan keperawatan hipoglikemiaF sebagai salah satu acuan yang berman1aat, walaupun masih penuh dengan keterbatasab dan kekurangan yang sangat perlu kritik dan saran dari pembaca.
$5
DAFTAR PUSTAKA
Herdman,8.Heather('0$'". Diagnosa Keperawatan. >akarta = @3; ;orwin,@liBabeth j ('000". Buku Saku Patofisisologi >akarta = @3; #riyanti.'0$.skep Hipoglikemi.etrie9ed 1rom http=//chelyriyanti.blogspot.com/'0$/0&/askep-hipoglikemiaG'$.html #omantri.'0$.suhan keperawatan pada klien dengan hipoglikemia.etrie9ed 1rom http=//rianisomantri.blogspot.com/'0$/0'/asuhan-keperawatan-padaklien-denganG$'.html
$)