BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan wujud perubahan sistem (reformasi) pendidikan. Istilah reformasi sendiri dipersamakan dengan revolusi dalam hal perubahan secara besar-besaran. Hal ini merupakan perombakan dan sistem pembangunan pendidikan yang lebih didominasi oleh pemerintah. Dimana pembangunan pendidikan oleh pemerintah memang harus dirombak karena terbukti kurang efektif, efisien dan produktif. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa beberapa karakteristik reformasi dalam bidang
Sehubungan dengan hal itu, keberhasilan implementasi MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) dalam desentralisasi pendidikan sedikitnya dilihat dari 3 dimensi yaitu efektifitas, efisiensi, dan produktivitas. Ketiga dimensi tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi. Efektifitas, efisiensi, dan produktivitas MBS harus sejak awal ditetapkan agar dapat diketahui dampaknya sejak dini terhadap pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya, khususnya dalam merealisasikan berbagai program sekolah. Dengan demikian, sejak awal dapat diperbaiki kelemahan-kelemahan atau kekurangannya, sementara kelebihan dan kekuatan dapat dipertahankan.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengertian efektifitas MBS ?
Bagaimana efisiensi MBS?
Bagaimana produktivitas MBS?
TUJUAN
Untuk memahami efektifitas, efisiensi, dan produktivitas MBS.
BAB II
PEMBAHASAN
EFEKTIFITAS MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)
Efektifitas adalah adanyan kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju. Efektifitas dapat dijadikan barometer untuk mengukur keberhasilan pendidikan. Efektifitas sekolah terdiri dari dimensi manajemen dan kepemimpinan sekolah, guru, tenaga pendidik, dan personel lainya: siswa, kurikulun, sarana–prasarana, pengelolaan kelas, hubungan sekolah dan masyarakat, pengelolaan bidang khusus lainya hasil nyatanya merujuk kepada hasil yang diharapkan bahkan menunjukkan kedekatan atau kemiripan antara hasil nyata dengan hasil yang diharapkan.
Efektifitas Manajemen Berbasis Sekolah berarti bagaimana MBS berhasil melaksanakan semua tugas pokok sekolah, menjalin partisipasi masyarakat, mendapatkan serta memanfaatkan sumber daya, sumber dana, dan sumber belajar utnuk mewujudkan tujuan sekolah. Dalam pengelolaan sekolah, efektifitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu dan adanya partisipasi aktif dari masyarakat, mendapatkan serta memanfaatkan sumber daya dan sumber belajar untuk mewujudkan tujuan sekolah. Efektifitas MBS ini dapat dilihat berdasarkan teori sistem dan dimensi waktu.
Berdasarkan Teori Sistem, kriteria efektifitas harus mencerminkan keseluruhan siklus input-output yaitu harus mencerminkan hubungan timbal balik antara manajemen berbasis sekolah dan lingkungan sekitarnya. Sedangkan berdasarkan Dimensi Waktu, efektifitas MBS dapat diamati dalam beberapa jangkauan yaitu:
Efisiensi jangka pendek yang berfungsi untuk menunjukkan hasil kegiatan dalam kurun waktu sekitar satu tahun dengan kriteria kepuasan, efisisensi, dan produksi;
Efisiensi jangka menengah dalam waktu sekitar lima tahun, dengan kriteria perkembangan serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perusahaan;
Efisiensi jangka panjang adalah untuk menilai waktu yang akan datang di atas lima tahun digunakan kriteria kemampuan untuk melangsungakan hidup dan kemampuan membuat perencanaan strategis bagi kegiatan di masa depan.
Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah merupakan alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan yang lebih menekankan kepada kemandirian dan kreatifitas sekolah. Konsep ini lebih memfokuskan diri pada perbaikan proses pendidikan. Beberapa indikator yang menunjukan karakter dari konsep manajemen ini antara lain sebagai berikut:
Lingkungan sekolah yang aman dan tertib
Sekolah memiliki visi, misi dan target mutu yang ingin dicapai
Sekolah memiliki kepemimpinan yang kuat
Adanya harapan yang tinggi dari personel sekolah (kepala sekolah, guru dan staf lainnya termasuk siswa) untuk berprestasi
Adanya pengembanggan staf sekolah yang terus menerus sesuai tuntutanilmu pengetahuan dan teknologi.
Adanya pelaksanaan evaluasi yang terus menerus terhadap berbagai aspek akademik dan administratif dan pemanfaatan hasilnya untuk penyempurnaan/perbaikan mutu
Adanya komunikasi dan dukungan intensif dari orang tua murid/masyarakat.
EFISIENSI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efesien berarti tepat. Efisiensi ialah mampu mengerjakan kewajiban dengan baik dan tepat, tepat sesuai dengan rencana, tepat dan tidak membuang-buang waktu.
Efisiensi merupakan aspek penting dalam manajemen sekolah karena sekolah umumnya dihadapkan pada masalah kelangkaan, sumber dana, dan secara langsung berpengaruh terhadap kegiatan manajemen. Jika efektifitas dilihat dari perbandingan antara rencana dengan tujuan yang dicapai maka efisiensi lebih ditekankan pada perbandingan antara input atau sumber daya dengan output. Suatu kegiatan efisien bila tujuan dapat dicapai secara optimal dengan penggunaan atau pemakaian sumber dana yang minimal. Efisiensi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
Efisiensi Internal
Efisiensi internal menunjuk kepada hubungan antara output pendidikan (pencapaian belajar) dan input (sumberdaya) yang digunakan untuk memproses/menghasilkan output pendidikan. Efisiensi internal biasanya diukur dengan biaya-efektifitas. Setiap penilaian biaya efektifitas selalu memerlukan dua hal, yaitu penilaian ekonomik untuk mengukur biaya masukan (input) dan penilaian hasil pembelajaran (prestasi belajar, lama belajar, angka putus sekolah). Terdapat tiga kategori teknik untuk memperbaiki efesiensi sistem pendidikan seperti yang di kemukakan Coomb dan Halack, yaitu :
Efesiensi dapat diperbaiki dengan merubah jumlah, kualitas dan proporsi input atau dengan menggunakan input-input yang ada secara lebih intensif, tanpa mengubah secara mendasar kondisi dan teknologi yang ada atau fungsi produksi.
Tahap berikutnya, efisiensi dapat ditingkatkan dengan memodifikasi rancangan dasar sistem secara substansional, meliputi pengenalan komponen-komponen dan tehnologi baru yang berbeda, seperti pengajaran tim, televisi pendidikan, dan laboratorium bahasa.
Pendekatan yang lebih radikal untuk memperbaiki efisiensi yang ada untuk merancang alternatif baru "sistem belajar mengajar" yang membedakan secara radikal dari yang konvensional.
Efisiensi Eksternal.
Efisiensi eksternal adalah hubungan antara biaya yang digunakan untuk menghasilkan tamatan dan keuntungan kumulatif (individual, sosial, ekonomik, dan non-ekonomik) yang didapat setelah pada kurun waktu yang panjang diluar sekolah. Analisis biaya manfaat merupakan alat utama untuk mengukur efisiensi eksternal.
Efisiensi memiliki kaitan langsung dengan pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang terbatas secara optimal sehingga memberikan dampak yang optimal pula. Dikatakan suatu program pendidikan yang efisien cenderung ditandai dengan pola penyebaran dan pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang sudah ditata secara efisien mampu menyediakan keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan akan sumber-sumber pendidikan sehingga upaya pencapaian tujuan tidak mengalami hambatan. Dengan demikian, sistem atau program pendidikan yang efisien ialah yang mampu mendistribusikan sumber-sumber pendidikan secara adil dan merata agar setiap peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk mendayagunakan sumber-sumber pendidikan tersebut dan mencapai hasil maksimal.
PRODUKTIVITAS MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Produktivitas ialah kemampuan dalam menghasilkan sesuatu yang semaksimal mungkin dengan menggunakan sumber daya yang seminimal mungkin.
Produktivitas dapat dinyatakan secara kuantitas maupun kualitas. Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan dengn keseluruhan proses penataan dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Seiring dengan bertambahnya waktu, semakin besar pula modal untuk pendidikan. Sekolahpun menjadi semakin berkembang karena semakin besarnya tuntutan pendidikan yang harus dikembangkan. Thomas (1982) mengemukakan bahwa produktivitas pendidikan dapat ditinjau dari tiga dimensi, yaitu :
Meninjau produktivitas dari segi keluaran administratif, yaitu seberapa besarb dan seberapa baik layanan yang dapat diberikan dalam suatu proses pendidikan.
Meninjau produktivitas dari segi keluaran perubahan perilaku, yaitu dengan melihat nilai-nilai yang diperoleh peserta didik sebagai suatu gambaran dari prestasi akademik yang telah dicapainya dalam periode tertentu.
Melihat produktivitas sekolah dari keluaran ekonomois yang berkaitan dengan pembiayaan layanan pendidikan di sekolah, hal ini mencakup "harga" layanan yang diberikan (pengorbanan atau cost) dan "perolehan" (earning) yang ditimbulkan oleh layanan itu atau disebut "peningkatan nilai balik".
Dalam mengukur produktivitas pendidikan, termasuk produktivitas MBS sebagai paradigma baru manejemen pendidikan, dapat digunakan metode dan tehnik yang berbeda. Sehubungan dengan itu, dalam hal ini dikemukakan kajian yang berkaitan dengan tenaga kerja kependididkan, guru, dan gaji guru, ahli ekonomi dan sekolah, serat pendidikan dan pertumbuhan ekonomi, yang diakhiri dengan analisis produktivitas sekolah.
Tenaga Kerja Kependidikan
Kebutuhan-kebutuhan akan tenaga kerja dalam konteks ekonomi pendidikan membutuhkan pengetahuan mengenai kualifikasi kependidikan dan ketrampilan tenaga kerja yang sudah ada. Seiring dengan semakin berkembangnya ekonomi, adaptabilitas tenaga kerja yang sudah ada menjadi suatu hal yang dipertimbangkan. Tingkat pendidikan umum yang tinggi merupakan suatu prasyarat utama bagi banyak perubahan yang terjadi dalam lingkungan pekerjaan. Akhirnya, pandangan dalam konteks ini hendaknya dilakukan dengan menggunakan pedoman ekonomi umum yang membutuhkan perencanaan pertumbuhan ekonomi panjang.
Guru dan Gaji Guru
Kemampuan merupakan sumber yang paling langka digunakan dalam menentukan aspek kuantitas pendidikan. Menurut banyak pengamat ekonomi pendidikan, biaya paling besar dalam pendidikan adalah yang berkenaan dengan waktu dan tenaga peserta didik.
Masalah urgen yang perlu dianalisis dalam hal ini adalah sistem gaji guru. Studi tentang sistem gaji guru dibatasi tidak hanya pada pendapatan guru, tetapi juga menyangkut bayaran pensiun, bayaran untuk berlibur, dan lain-lain. Dalam batas-batas absolut dapat dikatakan bahwa sistem penggajian guru sudah lebih baik dari sebelumnya karena lebih banyak aspek yang tengah dipertimbangkan.
Jika dikaji dari segi, mengajar adalah sebuah profesi maka distribusi sistem penggajian guru adalah sempit, dan bahkan ada yang menganggap bahwa sistem penggajian guru mengalami kemunduran.
Sistem gaji guru hendaknya dipandang dengan menggunakan kacamata konvensi-konvensi sosial, periode lamanya harus dijadikan pertimbangan dalam menentukan gajinya. Sistem penggajian guru seharusnya tidak dilakukan secara kaku tetapi dilakukan dengan fleksibel.
Ahli Ekonomi dan Sekolah
Pesatnya perubahan yang terjadi dalam masyaratkat mengibatkan pakar ahli ekonomi cenderung berpikir untuk jangka panjang. Mereka tidak menggunakan pandangan yang statis, tetapi juga melihat jauh ke depan dan lebih relistis. Sehubungan dengan hal teersebut perlu dianalisis tentang "bahan mentah" untuk menyelenggarakan pendidikan. Hal lain yang tidak kalah penting adalah mempertimbangkan kurikulum dalam berbagai jenjang pendidikan dan dikaitkan dengan pemikiran tentang struktur pendidikan. Suatu sistem pendididkan harus dinilai kembali secara kontinu, dengan tujuan melihat relevansidan efisiensi pengajaran yang diselenggarakan di sekolah.
Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pemikiran tentang ekonomi pendidikan tidak bisa dilepaskan dari kedudukan pendidikan dalam pertumbuhan ekonomi. Pendidikan diharapkan dapat memainkan peranan penting dan secara langsung diharapkan dapat membantu perekonomian negara. Untuk itu pendidikan pada umumnya dipandang memiliki peranan yang utama yaitu :
Menyediakan tenaga kerja dan teknisi terampil
Menghasilkan suatu iklim pertumbuhan melalui peningkatan kemampuan berpikir masyarakat luar kebutuhan dan kesulitan mereka sehari-hari
Sehingga pendidikan merupakan suatu senjata yang sangat potensial baik untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat maupun untuk kemajuan masyarakat pada umumnya. Karena itu, trujuan-tujuan pendidikan harus dirancang dengan cermat, namun tetap berkaitan secara erat denagnn bagian-bagian lain dari program pembangun masyaraka, agar penyelenggaraan pendidikan bisa lebih murah secara financial demikian pula dengan sumber-sumbernya.
Analisis Produktivitas Pendidikan
Pengukuran produktivitas pendidikan erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, yang sangat bergantung pada akurasi kerangka yang digunakan dalam analisis dan kualitas data. Untuk mengetahui produktivitas pendidikan, termasuk MBS sebagai paradigma baru manajemen pendidikan, dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
Analisis efektifitas biaya
Efektifitas biaya pendidikan perlu didefinisikan ukuran-ukuran input, output dan proses transpormasi input menjadi output. Terdapat lima indikator yang padat digunakan dalam melakukan analisis efektifitas biaya yaitu:
Unit cost yang mengacu dalam mengukur efektifitas biaya namun dipandang kurang akurat karena hanya mengukur biaya keseluruhan yang dibagi dengan jumlah pesarta didik.
Cycle cost yang mengacu pada jumlah rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh setiap peserta didik dalam satu tahun.
Attrition cost melihat biaya berdasarkan keseluruhan biaya yang dikeluarkan dan konstribusinya terhadap pengeluaran.
Cost per-unit dispersion, analisis efektitas biaya ini akan mengahasilkan angka-angka yang mengandung dispersi.
Cost per-unit achievement, analisis efektifitas biaya ini berasumsi bahwa biaya yang dikeluarkan mempunyai kontribusi pada peningkatan output maupun outcomens.
Analisis biaya minimal
Analisis biaya minimal berupa mencari cara produksi yang paling murah untuk mencapai efektifitas dengan menggunakan salah satu alternatif analisis atau kombinasi alternatif-alternatif yang dapat digunakan.
Analisis manfaat biaya
Analisis manfaat biaya dilakukan berdasarkan interpretasi subjektif. Dalam hal ini setiap pengeluaran sekolah diidentifikasi sumbangannya terhadap kepuasan kerja, dan tingkat kepuasan tersebut dibandingkan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan, sehingga manfaat yang diperoleh sesungguhnya merupakan pertimbangan subjektif terladap alternative berdasarkan referensi nilai yang dianut.
Produktivitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu sebagai berikut:
Faktor-faktor yang berhubungan dengan organisasi dan manajemen; yakni kegiatan-kegiatan yang berkaitan langsung dengan penyelenggaraan pendidikan.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepala sekolah; meliputi kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk kelancaran pendidikan atau sekolah.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan guru; meliputi tanggung jawab guru atas pekerjaan dalam melaksanakan tugas pengajaran.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan anggaran pendidikan; meliputi usaha pendaya gunaan anggaran.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan sekolah; berhubungan dengan faktor eksternal seperti, letak geografis sekolah.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengawasan dan pengendalian; berkaitan dengan pengawasan melekat dari para pemimpin sebagai penunjang pengawasan fungsional.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan disiplin nasional sebagai kunci keberhasilan dalam pengelolaan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Keberhasilan implementasi MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) dalam desentralisasi pendidikan sedikitnya dilihat dari 3 dimensi yang saling terkait dan saling mempengaruhi yaitu
Efektivitas MBS berarti bagaimana MBS berhasil melaksanakan semua tugas pokok sekolah, menjalin partisipasi masyarakat, mendapatkan serta memanfaatkan sumber daya, sumber dana, dan sumber belajar untuk mewujudkan tujuan sekolah.
Efisiensi MBS merupakan aspek penting dalam manajemen sekolah karena sekolah umumnya dihadapkan pada masalah kelangkaan sumber dana, dan secara langsung berpengaruh terhadap kegiatan manajemen.
Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan dengan keseluruhan proses penataan dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisiaen.
SARAN
Seorang pendidik harus mampu menerapkan analisis efektifitas, efesiensi, dan produktivitas MBS sehingga dapat diketahui dampaknya sejak dini terhadap pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya, khususnya dalam merealisasikan berbagai program sekolah. Dengan demikian, sejak awal dapat diperbaiki kelemahan-kelemahan atau kekurangannya, sementara kelebihan dan kekuatan dapat dipertahankan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/ferrypuspus/manajemen-berbasis-sekolah-efektifitas-efisiensi-dan-prodktifitas
http://www.slideshare.net/ferry_heriyanto/efektifitas-efisiensi-dan-produktifitas-mbs
http://zulfaidah-indriana.blogspot.com/2013/05/efektifitas-efisiensi-dan-produktivitas.html
https://abulraihan.wordpress.com/2009/05/25/efektifitas-efisiensi-dan-produktivitas-manajemen-peningkatan-mutu-pendidikan-islam/
http://linggau21.blogspot.com/2013/05/efektifitas-efisiensi-produktivitas-mbs.html
5