GIZI DAN PRODUKTIFITAS KERJA
LATIFA SEPTI
2010
BAB I 1
PENDAHULUAN A. LATA LATAR R BE BELA LAKA KANG NG
Tema sentral pembangunan nasional dalam GBHN adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja. Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan kualitas sumberdaya manusia adalah upaya peningkatan status gizi masyarakat. Status gizi masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas kerja. Sejalan dengan itu perlu perhatian terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan kerja serta faktor-faktor yang erat hubungannya seperti keadaan gizi golongan pekerja serta cara-cara untuk memperbaiki status golongan ini semakin penting untuk diteliti. Tubuh Tubuh manusi manusiaa memerl memerlukan ukan sejuml sejumlah ah pangan pangan dan gizi gizi secara secara tetap, tetap, sesuai sesuai dengan dengan standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut tidak selalu dapat terpenuhi. Penduduk yang miskin tidak mendapatkan pangan dan gizi dalam jumlah yang cukup. Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul konsekuensi fungsional yang lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari kalau hal tersebut karena factor gizi. Untuk mempertahankan mempertahankan kelangsungan kelangsungan hidupnya tubuh melakukan pemeliharaan pemeliharaan dengan mengganti jaringan yang sudah aus, melakukan kegiatan, dan pertumbuhan sebelum usia dewasa. Agar tubuh dapat menjalankan ketiga fungsi tersebut diperlukan sejumlah gizi setiap hari, yang didapat melalui makanan. Diperkirakan 50 macam senyawa dan unsur yang harus diperoleh dari makanan dengan jumlah tertentu setiap harinya. Bila jumlah yang diperlukan tidak terpenuhi maka kesehatan yang optimal tidak dapat dicapai. Sepert Sepertii diketa diketahui hui bahwa bahwa preval prevalens ensii anemi anemi gizi, gizi, kekuran kekurangan gan vitami vitamin n B1 dan dalam dalam keadaan gizi kurang masih tinggi di Indonesia. Di antara beberapa masalah gizi utama yang terdapat di Indonesia, maka anemia gizi terutama kurang zat besi adalah yang paling umum dijumpai.
Prevalensi anemia gizi pada pekerja di Indonesia terdapat sebanyak 40 % dan banyak dijump dijumpai ai pada pekerj pekerjaa berat. berat. Preval Prevalens ensii anemia anemia gizi gizi ini terti tertinggi nggi di antara antara negara negara-ne -negar garaa 2
ASEAN. Prevalensi yang tinggi membawa akibat yang tidak baik terhadap individu maupun masyar masyaraka akat, t, karena karena menuru menurunkan nkan kualit kualitas as manusi manusiaa dan sosial sosial ekonomi ekonomi,, serta serta mengham menghambat bat pembangunan bangsa. Hal ini erat hubungannya dengan konsekuensi fungsional anemia gizi tersebut, yaitu menurunkan produktifitas kerja. Berb Berbag agai ai pene peneli liti tian an baik baik yang yang dila dilaku kuka kan n di luar luar nege negeri ri maup maupun un di Indo Indone nesi siaa menun menunju jukk kkan an bahw bahwaa keada keadaan an gizi gizi kura kurang ng dapa dapatt mengh mengham amba batt aktiv aktivit itas as kerj kerjaa yang yang akan akan menurunkan menurunkan produktivitas produktivitas kerja. Hal ini disebabkan disebabkan karena kemampuan kemampuan kerja seseorang seseorang sangat dipengaruhi oleh jumlah energi yang tersedia, dimana energi tersebut diperoleh dari makanan sehari-hari dan bilamana jumlah makanan sehari-hari tak memenuhi kebutuhan tubuh, maka energi didapat dari cadangan tubuh. Kekurangan zat gizi, khususnya energi dan protein, pada tahap awal menimbulkan rasa lapar lapar dalam dalam jangka jangka waktu waktu terten tertentu tu berat berat badan badan menuru menurun n yang yang disert disertai ai dengan dengan kemamp kemampuan uan (produktivi (produktivitas) tas) kerja. Kekurangan Kekurangan yang berlanjut berlanjut akan mengakibatkan mengakibatkan keadaan gizi kurang dan gizi buruk. Bila tidak ada perbaikan konsumsi energi dan protein yang mencukupi akhirnya akan mudah terserang infeksi (penyakit). Telah banyak dilaporkan tentang defisiensi zat gizi besi dapat menimbulkan gangguan pada pada fungsi fungsi ketaha ketahanan nan immuno immunolog logis, is, menuru menurunkan nkan konsen konsentra trasi si belaja belajar, r, kapasit kapasitas as kerja kerja dll. dll. Beberapa akibat defisiensi zat gizi besi pada orang dewasa pria dan wanita : (a) Penurunan kerja fisik dan daya pendapatan; dan (b) Penurunan daya tahan terhadap keletihan.
Prevalensi anemia gizi di Indonesia sangat tinggi dan berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan secara terpisah, anemia di Indonesia terutama disebabkan oleh defisiensi gizi gizi besi. besi. Pada Pada usia usia dewasa dewasa,, faktor faktor gizi gizi berper berperan an untuk untuk mening meningkat katkan kan ketaha ketahanan nan fisik fisik dan produktivi produktivitas tas kerja. kerja. Dan selanjutnya selanjutnya disebutkan disebutkan bahwa tanpa mengabaikan mengabaikan arti penting penting dari faktor lain, gizi merupakan faktor kualitas SDM yang pokok, karena unsur gizi tidak hanya sekedar mempengaruhi derajat kesehatan dan ketahanan fisik, tetapi juga menentukan kualitas daya pikir atau kecerdasan intelektual yang sangat esensial bagi kehidupan manusia. Dengan status gizi yang rendah akan sulit untuk hidup secara sehat, aktif, dan produktif produ ktif yang secara berkelanjutan, dan akan menjadi penyakit menjadi penyakit turunan.
3
Manusia untuk kehidupannya membutuhkan energi, hal ini demi berlangsungnya proses proses dalam tubuhnya, seperti berlangsungnya proses peredaran/sirkulasi darah, denyut jantung, pernapasan, pencernaan, proses-proses fisiologis lainnya, selanjutnya untuk melakukan berbagai kegiatan atau melakukan pekerjaan fisik. Energi dalam tubuh manusia dapat dihasilkan dari pembakaran karbohidrat, protein dan lemak, dengan demikian agar manusia selalu tercukupi energinya diperlukan pemasukan zat-zat makanan yang cukup pula ke dalam tubuhnya. Manusia yang kurang makan akan lemah baik daya kegiatan, pekerjaan-pekerjaan fisik maupun daya pem pemik ikir iran anny nyaa kare karena na kuran kurangny gnyaa zatzat-zat zat maka makanan nan yang yang dite diteri rima ma tubuh tubuhny nyaa yang yang dapat dapat menghasilkan energi. Dan orang tidak dapat bekerja dengan energi yang melebihi dari apa yang diperoleh dari makana makanan n kecuali kecuali jika jika meminjam atau atau menggun menggunaka akan n cadang cadangan an energi energi dalam dalam tubuh, tubuh, namun namun kebiasaan meminjam ini akan dapat mengakibatkan keadaan yang gawat, yaitu kurang gizi khususnya energi. Dalam hasil penelitiannya didapatkan bahwa pekerja pabrik yang mendapat makanan siang dari kantin pabrik terlihat status gizinya lebih baik dibanding dengan yang makan siangnya diserahkan pada masing-masing pekerja. Apabila makanan tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini berlangsung lama, akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak, berakibat terjadi ketidakmampuan berfungsi normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis, kronis, kekurangan kekurangan gizi menyebabkan menyebabkan pertumbuhan pertumbuhan badan terganggu, terganggu, badan lebih kecil diikut diikutii dengan dengan ukuran ukuran otak otak yang yang juga. juga. Lebih Lebih jauh jauh disebut disebutkan kan bahwa bahwa keadaan keadaan kurang kurang gizi gizi menghasilkan kenaikan emosional daripada terhadap fungsi kognitif. Kekurangan dan kelebihan zat gizi yang diterima tubuh seseorang akan sama mempunyai dampak dampak yang yang negatif negatif,, perbai perbaikan kan konsum konsumsi si pangan pangan dan pening peningkat katan an status status gizi gizi sesuai sesuai atau atau seimbang dengan yang diperlukan tubuh jelas merupakan unsur penting yang berdampak positif bagi peningkatan kualitas hidup manusia, sehat, kreatif dan produktif.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Mendapat Mendapat gambaran gambaran tentang defisie defisiensi nsi gizi besi besi serta dampaknya dampaknya terhadap terhadap produkti produktivitas vitas kerja. 4
2. Mendapat Mendapat gambaran gambaran tentang defisie defisiensi nsi energi energi serta dampaknya dampaknya terhadap terhadap produktivi produktivitas tas kerja. 3. Mendapat Mendapat gambaran gambaran tentang tentang defisie defisiensi nsi vitamin vitamin B1 serta serta dampakn dampaknya ya terhadap terhadap produktivitas kerja.
C. MANFAAT PENULISAN
1. Mengetahui Mengetahui faktor-fakt faktor-faktor or yang yang mempenga mempengaruhi ruhi gizi kerja 2. Menget Mengetahu ahuii macam macam gangg gangguan uan gizi gizi kerja kerja 3. Mendapatkan Mendapatkan pengetahu pengetahuan an tentang tentang hubungan hubungan gizi dengan dengan produkti produktivitas vitas kerja kerja 4. Dapat mengim mengimplemen plementasika tasikan n ilmu yang yang didapat didapat dar makalah makalah ini ini pada kehidup kehidupan an sehari-hari
BAB II PEMBAHASAN
5
A. DEFINISI 1.
Zat Gizi
Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi, mempunyai nila nilaii yang yang sanga sangatt pent pentin ing g (ter (terga gant ntun ung g dari dari maca macamm-ma maca cam m baha bahan n maka makanan nanny nya) a) untuk untuk memperoleh memperoleh energi guna melakukan melakukan kegiatan kegiatan fisik fisik sehari-hari sehari-hari bagi para pekerja. pekerja. Termasuk Termasuk dalam memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yaitu penggantian sel-sel yang rusak dan sebagai zat pelindung dalam tubuh (dengan cara menjaga keseimbanga keseimbangan n cairan cairan tubuh). Proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan baik akan menunj menunjukka ukkan n baikny baiknyaa keseha kesehatan tan yang yang dimili dimiliki ki seseor seseorang ang.. Seseo Seseoran rang g yang yang sehat sehat tentun tentunya ya memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari yang cuk up tinggi.
2.
Gizi Gi zi Ker Kerja ja
Gizi Gizi Kerj Kerjaa adal adalah ah gizi gizi yang yang diper diperlu luka kan n oleh oleh tenag tenagaa kerj kerjaa untu untuk k mela melakuk kukan an suat suatu u pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya atau ilmu gizi yang diterapkan kepada masyarakat tenaga kerja dengan tujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan tenaga kerja sehingga tercapai tingkat produktivitas dan efisiensi kerja yang setinggi-tingginya. Penyakit Gizi Kerja merupakan penyakit gizi sebagai akibat kerja ataupun ada hubungan dengan kerja.Pengelol kerja.Pengelolaan aan makan bagi tenaga kerja adalah suatu rangkaian rangkaian kegiatan kegiatan penyediaan penyediaan makan bagi tenaga kerja di perusahaan yang dimulai dari rencana perencanaan menu hingga peyajiannya dengan memperhatikan kecukupan kalori dan zat gizi, pemilihan jenis dan bahan makanan, santasi tempat pengolahan dan tempat penyajian, waktu dan teknis penyajian bagi tenaga kerja. Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini atau perbandingan antara output (keluaran / jumlah yang dihasilkan) dengan input (masukan / setiap sumber daya yang digunakan).
B. ARTI ARTI PEN PENTI TING NG GIZ GIZII KERJ KERJA A
Produkt Produktivi ivitas tas kerja kerja dipenga dipengaruh ruhii oleh oleh banyak banyak faktor faktor,, dianta diantaran ranya ya yang yang mempuny mempunyai ai peranan sangat penting dan menentukan adalah kecukupan gizi. Faktor ini akan menentukan prestasi kerja tenaga kerja karena adanya kecukupan dan penyebar kalori yang seimbang selama 6
bekerja. Seseorang yang berstatus gizi kurang tidak mungkin mampu bekerja dengan hasil yang maksimal karena prestasi kerja dipengaruhi oleh derajat kesehatan seseorang. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja lebih giat, produktif, dan teliti sehingga dapat mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi dalam bekerja. Status gizi mempunyai korelasi positif dengan kualitas fisik manusia. Makin baik status gizi gizi sese seseor orang ang sema semaki kin n baik baik kuali kualita tass fisi fisikn knya ya.. Keta Ketaha hanan nan dan dan kema kemamp mpua uan n tubuh tubuh untu untuk k melakukan pekerjaan dengan produktifitas yang memadai akan lebih dipunyai oleh individu dengan status gizi baik. Selain itu, peranan gizi dengan produktifitas juga ditunjukkan oleh Darwin Karyadi (1984) dalam penelitiannya dimana dengan penambahan gizi terjadi kenaikan produktifitas kerja. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa para penyadap getah yang tidak menderita anemia memiliki produktifitas 20% lebih tinggi daripada yang menderita anemia. Pemberian diet yang mengandung kalori sejumlah yang diperlukan oleh pekerja berat dapat meningkatkan produktifitasnya. Pada dasarnya zat gizi yang dibutuhkan oleh seseorang sangat ditentukan oleh aktifitas yang dilakukannya sehari-hari. Makin berat aktifitas yang dilakukan maka kebutuhan zat gizi akan meningkat pula terutama energi. Sebagai contoh, seorang pria dewasa dengan pekerjaan pekerjaan ringan ringan membutuhkan membutuhkan energi sebesar sebesar 2.800 kilokalori. kilokalori. Sedangkan Sedangkan pekerja dengan pekerjaan yang berat membutuhkan 3.800 kilokalori. Manfaat Manfaat yang diharapkan diharapkan dari pemenuhan pemenuhan gizi kerja adalah untuk mempertaha mempertahankan nkan dan mening meningkat katkan kan ketaha ketahanan nan tubuh tubuh serta serta menyei menyeimba mbangka ngkan n kebutu kebutuhan han gizi gizi dan kalori kalori terhada terhadap p tuntutan tugas pekerja. Gizi kerja erat bertalian dengan tingkat kesehatan tenaga kerja maupun produk produktiv tivita itass tenaga tenaga kerja kerja yang yang berart berartii akan akan mening meningkat katkan kan produkt produktivi ivitas tas perusa perusahaa haan n serta serta peningkatan produktivitas nasional.
C. FAKT FAKTOR OR – FAKT FAKTOR OR YANG YANG MEMP MEMPEN ENGA GARU RUHI HI KE KEAD ADAA AAN N GIZI GIZI TE TENA NAGA GA KERJA
1. Jenis kegiatan (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja. 2. Faktor tenaga kerja, yang meliputi ketidaktahuan, jenis kelamin, umur, hamil, menyusui, kebiasaan kebiasaan makan yang kurang baik, tingkat tingkat kesehatan kesehatan karena tingginya tingginya penyakit parasit dan infeksi infeksi oleh bakteri bakteri pada alat pencernaan, pencernaan, kesejahteraan kesejahteraan tinggi tanpa perhatian perhatian gizi, mengaki mengakibat batkan kan terjad terjadiny inyaa salah salah gizi gizi biasan biasanya ya dalam dalam bentuk bentuk over nutris nutrisi, i, disipl disiplin, in, motivasi dan dedikasi. 7
3. Faktor lingkungan kerja sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik, kimia, biologi, fisiologi (ergonomi) dan psikologi. Beban kerja dan beban tambahan di tempat kerja yaitu tekanan tekanan panas, bahan – bahan kimia, parasit dan mikroorgani mikroorganisme, sme, faktor psikologis psikologis dan kesejahteraan.
Manusia Manusia memerl memerlukan ukan zat gizi gizi yang yang bersum bersumber ber dari dari makana makanan. n. Bahan Bahan makanan makanan yang yang diperlukan tubuh mengandung unsur-unsur utama seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan dan miner mineral al.. Fung Fungsi si dari dari zatzat-za zatt gizi gizi ters terseb ebut ut adal adalah ah seba sebaga gaii sumb sumber er tena tenaga ga atau atau kalor kalorii (karbohidrat, lemak dan protein), membangun dan memelihara jaringan tubuh (protein, air dan minera mineral) l) dan mengat mengatur ur proses proses tubuh tubuh (vitam (vitamin in dan miner mineral) al).. Secara Secara khusus khusus,, gizi gizi adalah adalah zat makan makanan an yang yang bersu bersumb mber er dari dari bahan bahan maka makana nan n yang yang diper diperlu luka kan n oleh oleh tena tenaga ga kerja kerja untu untuk k memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerjanya (Tjipta, 1990). Selanjutnya hal-hal yang perlu diketahui dalam penyusunan menu bagi tenaga kerja adalah 1. Pola makan : kebiasaan makanan pokok 2. Kepercayaan atau agama : pantang makanan tertentu 3. Keuangan : ekonomis tetapi tetap bergizi 4. Daya Cerna : makanan yang biasa dimakan masyarakat sekitar 5. Praktis : mudah diselenggarakan 6. Volume : cukup mengenyangkan 7. Variatif : jenis menu bervariasi
Untu Untuk k
memp memper erta taha hank nkan an
hidu hidup p
dan dan
dapa dapatt
mela melaku kuka kan n
peke pekerj rjaa aan n
seti setiap ap
oran orang g
membut membutuhk uhkan an tenaga. tenaga. Tenaga Tenaga terseb tersebut ut dipero diperoleh leh dari dari pembak pembakara aran n zat-za zat-zatt makanan makanan yang yang dikoms dikomsums umsii dengan dengan oksige oksigen. n. Bila Bila banyak banyaknya nya makana makanan n yang yang dikons dikonsums umsii setiap setiap hari hari tidak tidak seimbang dengan tenaga yang dikeluarkan maka tubuh akan mengalami gangguan kesehatan. Masalah yang timbul akibat ketidakseimbangan antara makanan yang dikonsumsi dengan tenaga yang dikeluarkan sangat beragam. Jika makanan yang dimakan berlebih dibanding tenaga yang dikeluarkan maka tubuh akan menjadi gemuk, sebaliknya jika makanan yang dimakan kurang maka tubuh akan menjadi kurus. Kedua masalah ini akan mempengaruhi derajad kesehatan seseorang dan akhirnya akan berpengaruh pada efisiensi dan produktivitas kerja. Oleh karena itu
8
sedapat mungkin diusahakan agar jumlah makanan yang dikonsumsi baik dalam kualitas maupun kuantitas sesuai dengan kebutuhan khususnya terhadap tenaga yang dikeluarkan. Hasi Hasill dari dari bebe bebera rapa pa pene peneli liti tian an menun menunju jukk kkan an masi masih h terd terdapa apatt beber beberap apaa peng pengus usaha aha beranggapan bahwa pemberian makan atau makanan tambahan berupa snack da istirahat pendek akan meningkatkan pengeluaran biaya dan merugikan perusahaan. Namun jika dikaji lebih jauh, sebenarnya banyak keuntungan yang diperoleh dengan pemberian makanan diperusahaan. Untuk itu, diberikan beberapa saran kepada perusahaan untuk : 1. Menyedi Menyediakan akan kantin kantin perusa perusahaan haan dengan dengan tujuan tujuan mening meningkat katkan kan dan memper memperbai baiki ki gizi gizi tenaga kerja dan tanpa disadari memberiakn pengetahuan tentang gizi terhadap pekerja. 2. Pemberian makanan/snack secara Cuma-Cuma pada jam-jam tertentu dimana hal ini akan memperlambat munculnya kelelehan, meningkatkan kecepatan dan ketelitian kerja dan menghindari waktu istirahat curian. 3. Pember Pemberian ian makana makanan n tambaha tambahan n dan adanya adanya kantin kantin di perusa perusahaan haan dapat dapat mencega mencegah h terjadinya penyakit sehingga kehilangan waktu kerja karena absensi sakit dapat ditekan. 4. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan dan gizi secara teratur sehingga kesehatan tenga kerja yang setinggi-tingginya dapat dicapai dan dipertahankan. 5. Mener Menerap apaka akan n hasi hasill penel penelit itia ian n tent tentan ang g gizi gizi kerja kerja yang yang tela telah h dila dilauku ukuka kan n untu untuk k meni mening ngka katk tkan an stat status us gizi gizi tena tenaga ga kerj kerjaa dala dalam m upay upayaa peni pening ngka kata tan n efis efisie iens nsii dan dan produktivitas kerja yang setinggi-tingginya.
Dalam upaya meningkatkan meningkatkan efisiensi efisiensi dan produktivita produktivitass kerja yang setinggi-t setinggi-tinggin ingginya ya pengetahuan dan penerapan gizi seimbang bagi tenaga kerja merupakan aspek yang mutlak harus dilakukan. dilakukan. Dengan gizi seimbang seimbang maka kesehatan tenaga kerja dapat dipertahankan dipertahankan dan tenaga kerja kerja akan dapat dapat bekerj bekerjaa dengan dengan baik, baik, tidak tidak mudah mudah lelah/ lelah/cape capek k dan mengur mengurang angii terjad terjadiny inyaa tingkat kesalahan. Hal ini berarti dapat mengurangi pemborosan terhadap bahan dari perusahaan dan akhirnya akan dapat menambah keuntungan yang tinggi bagi perusahaan. Rendahnya konsumsi pangan atau tidak seimbangnya gizi makanan yang dikonsumsi mengakibatka mengakibatkan n tergangguny terganggunyaa pertumbuhan pertumbuhan organ dan jaringan jaringan tubuh, lemahnya lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, serta menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja. Pada Pada bayi bayi dan dan anak anak balit balita, a, kekur kekurang angan an gizi gizi dapat dapat menga mengaki kiba batk tkan an terg tergan angg gguny unyaa pertu pertumbu mbuhan han dan perkem perkembang bangan an fisik, fisik, mental mental dan spiri spiritua tual. l. Bahkan Bahkan pada pada bayi, bayi, ganggua gangguan n 9
tersebut dapat bersifat permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki. Kekurangan gizi pada bayi dan balita, dengan demikian, akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia.
D. MENU MENU SEHAT SEHAT DAN SEIMBAN SEIMBANG G GIZI GIZI KERJA KERJA
Syarat menu yang sehat dan seimbang antara lain: 1.
Kualitas baik Menu mengandung semua zat gizi (nutrient) sesuai sesuai dengan pedoman 4sehat 4sehat 3sempurna (makanan pokok, lauk pauk, hewani-nabti, sayur mayor, buah-buahan dan susu).
2.
Kualitas cukup Jumlah masing-masing zat gizi harus sesuai dengan kebutuhan vitamin dan mineral akan cukup. Catatan: Kalsium
:(mineral) fungsi sebagai produksi syaraf dan otot. Sumber: daging dan susu, sayuran hijau, roti, ikan kecil yang dimakan beserta tulangnya.
Besi
:(mineral) :(mineral) fungsi fungsi pembentukan pembentukan hemoglobin. hemoglobin. Sumber Sumber kacang, biji-biji biji-bijian, an, organ, daging merah, telur, sayuran hijau.
Karoten Karoten
:(Vitami :(Vitamin n A) fungsi fungsi proses penglihatan penglihatan jaringa jaringan n ikat, ikat, kulit. kulit. Sumber: Sumber: hati, telur, wortel, sayuran hijau, susu, keju.
Tiam Tiamin in
:(Vi :(Vita tami min n B) fungs fungsii metab metaboli olism sm karb karboh ohid idra rat, t, fung fungsi si susu susunan nan sya syara raff pusat pusat.. Sumber: daging, padi-padian, kacang-kacangan.
Riboflavin Riboflavin :(vitami :(vitamin n B12) fungsi metabolism metabolism karbohidrat,pen karbohidrat,penglihat glihatan, an, kulit. Sumber: hati, susu, daging,dan sereal. Niasin
:(vitamin) metabolism karbohidrat dan lemak. Sumber: hati, daging, kacang tanah, produk sereal.
3.
Proporsi zat gizi yang mengandung energy harus seimbang, agar zat-zat gizi tersebut dapatdigunakan di dalam tubuh dengan sempurna yaitu: Protein : 12% - 15% untuk orang dewasa proporsi protein hewani dan nabati sama banyakny. Sedangkan untuk anak-anak sebaiknya protein hewani 2 kali lebih banyak dibanding protein nabati. Lemak : 20% - 25% Hidrat Arang : 60% - 70% 10
4.
Syarat-syarat lain sesuai dengan pola makanan sehari-hari, tidak bertentangan dengan kepercayaan,memenuhi selera makan dan lain-lain
TABEL 1. JUMLAH ZAT YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
Jenis
Usia
BB
Kelamin
(Th)
Kalor
Puti
Kalsi
Bes
Karot
Tia
Ribofla
Nias
Vit.
(K i
h
u
i
en
min
vin
in
C
g)
Telu
(g)
(g)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
0 ,5 0 ,5
10 10
4000 4000
1 ,0 1 ,0
1 ,4 1 ,3
17 16
60 60
(Kcal)
r PRIA
WANIT
20-39 40-59
55 55
2600 2400
(g) 65 65
>60
55
2400
65
0 ,5
10
4000
0 ,8
1 ,1
13
60
20-39
47
200
55
0 ,5
12
4000
0,8
1 ,1
13
60
40-59
47
1900
55
0 ,5
12
4000
0 ,8
1 ,0
13
60
>60
47
1600
55
0 ,5
12
4000
0 ,8
0 ,9
9
60
+100 +600
+10 +25
+0,5 +0,5
+5 +5
+0,2 +0,4
+0,2 +0,4
+2 +5
+30 +30
A
HAMIL MENYU SUI E.
PERHITUNGAN KECUKUPAN ENERGI TENAGA KERJA
Ada 2 cara menghitung kecukupan gizi energi tenaga kerja, yaitu:
1.
1.
Dengan cara perhitungan sendiri
2.
Deng Dengan an cara cara meli elihat hat has hasiil per perhi hittunga ungan n dal dalam am tabl able
Dengan cara perhitungan sendiri
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh : umur, jenis kelamin, berat badan(BB), tinggi badan (TB) dan aktivitas jasmani /pekerjaan.
Kerja Ringan 11
Laki Laki-l -lak akii : kerj kerjaa kant kantor or,, dokt dokter er,, guru guru,, juru juru rawa rawat, t, ahli ahli hoku hokum, m, kerj kerjaa di took took,, pengangguran Wanita Wanita
: kerja kerja kantor, kantor, pekerjaa pekerjaan n rumah rumah tangga (dengan menggunakan menggunakan mesin), mesin), juru rawat,dokter.
Kerja Sedang
Laki-l Laki-laki aki : indust industry ry ringan, ringan, mahasi mahasiswa swa,, buruh buruh bangunan bangunan,, petani petani,, nelaya nelayan n (dengan (dengan menggunakan mesin) Wanita Wanita
: industr industry y ringan, ringan, mahasiswa, mahasiswa, pekerjaan pekerjaan rumah rumah tangga tangga (dengan menggunakan menggunakan mesin)
Kerja Berat
Laki-laki : buruh bangunan, petani, nelayan nelayan (tanpa menggunakan mesin) Wanita
: petani tanpa mesin, atlit, penari
Kerja Berat Sekali
Laki-laki : tukang kayu,tukang besi (tanpa mesin) Wanita
: buruh bangunan
Banyak Energi dari makanan untuk mencukupi kebutuhan tubuh, secara praktis dapat ditentukan sebagai berikut:
Kecukupan Energi (KE) = BB ideal x ∑kalor sesuai pekerjaan (tabel 2) TABEL 2. KEBUTUHAN ENERGI PEKERJA SESUAI AKTIVITAS AKTIVITAS
Santai Kerja ringan Kerja sedang Kerja berat
KEBUTUHAN ENERGI (Kkal/BB/hari) 30 35 40 50
BB Normal = BB ideal – 10% (untuk usia <25 tahun)
BB Normal = BB ideal + 10% (untuk usia >25 tahun) Dikatakan kelebihan berat badan apabila BB=10% > BB normal Dikatakan obesitas untuk wanita apabila BB=30% > BB normal Dikatakan obesitas untuk pria apabila BB=25% > BB normal
2.
Deng Dengan an cara cara meli meliha hatt ha hasil sil per perhi hitu tung ngan an dala dalam m ta table ble 12
Untuk mengetahui jumlah kalori pekerja dapat pula dilihat pada table 3 dibawah ini:
TABEL 3. KEBUTUHAN ENERGI PEKERJA JENIS KERJA
Ringan Sedang Berat
LAKI-LAKI
WANITA
KEBUTUHAN
KEBUTUHAN
ENERGI/HARI
ENERGI/HARI
(Kkal/hari) 2400 2600 3000
(Kkal/hari) 2000 2400 2600
F. DEFISIE DEFISIENSI NSI GIZI GIZI BESI BESI DAN PRODUK PRODUKTIVI TIVITAS TAS KERJA KERJA
Zat besi pertama kali diketahui sebagai salah satu konstituen jaringan tubuh pada tahun 1713, dan terdistribusi dalam tubuh, seperti pada haemoglobin, mioglobin,cadangan besi (hati, limpa, sumsum tulang), besi transport (transperrin), cadangan besi (enzim), ferritin serum. Zat besi dalam tubuh terutama terdapat dalam haemoglobin, hanya sebagian kecil terdapat dalam enzim-enzim jaringan yaitu dalam setiap sel hidup dan penting untuk pernafasan sel. Jumlah zat besi di dalam badan manusia yang mempunyai berat badan 70 kg adalah 3,5 g, 70% di antaranya dalam dalam bentuk bentuk haemog haemoglob lobin. in. Senyaw Senyawaa zat besi besi lainny lainnyaa dalam dalam persen persentas tasee yang yang sangat sangat kecil kecil umumnya berada di dalam jaringan badan. Senyawa-senyawa tersebut antara lain myoglobin jumla jumlahny hnyaa kurang kurang lebih lebih 4 %, dan senyaw senyawa-s a-seny enyawa awa besi besi sebagai sebagai enzim enzim oksida oksidatif tif sepert sepertii cytochromes, cytochromes, dan flavoprotein. flavoprotein. Walaupun jumlahnya sangat kecil tetapi mempunyai peranan sangat penting. Myoglobin ikut dalam transportasi oksigen menerobos sel-sel membrane masuk Cytochrome, flavoprotein, flavoprotein, dan senyawa – senyawa mitochondria yang ke dalam sel-sel otot. Cytochrome, mengandung mengandung zat besi lainnya, lainnya, memegang memegang peranan peranan penting penting dalam proses oksidasi oksidasi menghasilkan menghasilkan ATP. Oleh karena zat besi besar peranannya dalam kegiatan oksidasi menghasilkan energi dan transp transport ortasi asi oksige oksigen, n, maka maka tidak tidak diraguk diragukan an lagi lagi apabil apabilaa kekura kekurangan ngan zat besi besi akan terjad terjadii perubahan tingkah laku dan penurunan kemampuan bekerja. Defisi Defisiens ensii besi besi biasan biasanya ya terjad terjadii dalam dalam bebera beberapa pa tingka tingkatt sebelu sebelum m menjad menjadii anemia anemia.. Pertama adalah keadaan cadangan zat besi dalam hati menurun, tetapi belum sampai penyediaan zat besi untuk pembentukan sel-sel darah merah terganggu. Tahap kedua adalah terjadi defisiensi penyediaan zat besi untuk eritropoiesis, yaitu suatu keadaan di 13
mana penyediaan zat besi tidak cukup untuk pembentukan sel-sel darah merah, tetapi kadar haemoglobin (Hb) belum lagi terpengaruh. Tahap ketiga adalah terjadi penurunan kadar Hb, yang disebut anemia. Hati merupakan merupakan cadangan cadangan besi terbesar terbesar pada manusia. manusia. Besi dilepaskan dilepaskan ke dalam plasma oleh oleh selsel-se sell (mis (misal alny nyaa hepat hepatos osit it atau atau makr makrop opag ag)) dalam dalam bentu bentuk k ferr ferro, o, dan dan oleh oleh enzi enzim m ferrox ferroxida idase/ se/cer cerulo ulopla plasmi smin n (yang (yang mengand mengandung ung Cu) dioksi dioksidas dasii menjad menjadii bentuk bentuk ferri, ferri, yang yang kemudian akan berikatan dengan transferrin. Dalam keadaan defisiensi Cu, seseorang dapat menderita anemia walaupun cadangan besinya cukup. Setiap hari ada sejumlah besi yang hilang melalui urine, tinja, keringat, dan deskuamasi sel kulit, rambut dan kuku yang bervariasi dari 0,2 mg – 0,5 mg/hr. Berdasarkan perkiraan bahwa 10 % zat besi yang dalam makanan dapat diabsorpsi. Natonal Research Council menganjurkan angka kecukupan gizi (AKG) zat besi sehari – hari untuk remaja dan orang dewasa adalah 18 mg. Kekurangan zat besi menyebabkan kadar haemoglobin di dalam darah lebih rendah dari normalnya, keadaan ini disebut anemia, 99 % dari anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Selain itu, hal itu akan menurunkan kekebalan tubuh sehingga sangat peka terhadap serangan bibit penyakit. Zat besi besi merupak merupakan an kompone komponen n haemog haemoglob lobin in yang yang berfun berfungsi gsi mengan mengangkut gkut oksige oksigen n di darah ke sel-sel yang membutuhkannya untuk metabolisme glukosa, lemak, dan protein menjadi ener energi gi (ATP (ATP). ). Besi Besi juga juga meru merupa pakan kan bagi bagian an dari dari miogl mioglobi obin n yait yaitu u mole moleku kull yang yang miri mirip p haemoglobin yang terdapat di sel-sel otot, yang juga berfungsi mengangkut oksigen. Mioglobin yang berkaitan dengan oksigen inilah membuat daging menjadi merah. Di samping, sebagai komponen haemoglobin dan mioglobin, besi juga merupakan komponen dari enzim oksidasi, yaitu sitokrom yaitu sitokrom oksidasi, xanthine oksidase, suksinat dehidrogenase, katalase, dan peroksidase dan peroksidase.. 1.
Fungsi utama zat besi bagi tubuh
Adal Adalah ah memb membawa awa (seba (sebaga gaii carrier), oksi oksige gen n dan dan karb karbond ondio ioks ksid ida, a, sert sertaa untu untuk k pembentukan darah (haemoglobin). Fungsi lainnya antara lain sebagai bagian dari enzim, untuk produksi antibodi, dan untuk penghilangan (detoksifikasi) zat racun di dalam hati. Lebih jauh, disebutkan oleh Deddy Muchtadi (2001) sebagai berikut. a. Pengangkutan (carrier) (carrier) O2 dan CO2
14
Zat besi besi yang yang terdapa terdapatt dalam dalam haemogl haemoglobi obin n (pigme (pigmen n darah darah merah) merah) dan mioglo mioglobin bin (pigme (pigmen n daging) daging) berfun berfungsi gsi untuk untuk mengank mengankut ut O2 dan dan CO2, sehing sehingga ga secara secara tidak tidak langsung zat besi sangat esensial untuk metabolisme energi. b. Pembentukan Sel Darah Merah Hemogl Hemoglobi obin(H n(Hb) b) merupak merupakan an kompone komponen n esensi esensial al sel-se sel-sell darah darah merah merah (eritr (eritrosi osit). t). Eritrosit dibentuk dalam sumsum tulang. Bila jumlah sel darah merah berkurang, hormone eritpoietin yang diproduksi oleh ginjal, akan menstimulir pembentukan sel darah merah. Karena sel darah merah tidak mengandung inti sel (nucleus), maka sel tersebut tidak dapat mensitesis enzim untuk kelangsungan hidupnya. Kehidupan sel darah merah hanya sepanjang masih terdapatnya enzim yang masih berfungsi (untuk membawa O2 dan CO2), dan biasanya hanya sekitar 4 bulan. Kecepatan penghancuran sel darah merah akan meningkat bila tubuh kekurangan vitamin C, vitamin E atau vitamin B12 (yang membantu pembentukan sel-sel darah merah). Karena kehidupan eritrosit hanya berlangsung sekitar 120 hari, maka 1/120 sel eritrosit harus diganti setiap setiap hari, yang memerl memerlukan ukan sekitar sekitar 20 mg zat besi (Fe) (Fe) per hari. Karena Karena tidak tidak mungkin menyerap Fe dari makanan sebanyak itu per hari, maka konversi Fe dalam tubuh sangat penting dilakukan. c. Fungsi Lain Sebagian kecil Fe terdapat dalam enzim jaringan. Bila terjadi defisiensi zat besi, enzim ini berkurang jumlahnya sebelum Hb menurun. Zat besi diperlukan sebagai katalis dalam konversi betakaroten menjadi vitamin A, dalam reaksi sintesis purin (sebagai bagia bagian n integr integral al asam asam nuklea nukleatt dalam dalam RNA atau atau DNA), DNA), dan dalam dalam reaksi reaksi sintesis sintesis kolagen. Selain itu, zat besi diperlukan dalam proses penghilangan (detoksifikasi) zat racun dalam hati. Orang yang mengalami defisiensi zat besi lebih sulit memerangi infeksi bakteri, karena produksi antibodi terhambat.
Sebelum kadar haemoglobin terganggu, defisiensi zat besi telah mengakibatkan berbagai perubahan fungsi dan struktur dari sejumlah organ dan sistem. Hal ini disebabkan besi adalah suatu komponen integral atau kofaktor kofaktor essential essential dari berbagai berbagai enzim yang mempunyai mempunyai peranan pen penti ting ng
dala dalam m
pros proses es
meta metabo boli lik k
dan dan
prol prolif ifer eras asii
sel sel
sepe sepert rtii
:
akon akonit itas ase, e,
kata katala lase se,,
monoaminoks monoaminoksidase, idase, mieloperoks mieloperoksidase, idase, ribonuk ribonuk leotidil leotidil reduktase, reduktase, tirosin tirosin hidrolase, hidrolase, triptofan triptofan 15
pirrolase dan xantin oksidase. Enzim-enzim ini berfungsi dalam sintesis DNA, transport elektron pada mitokondria, metabolism katekolamin, kadar neurotransmitter dan fungsi-fungsi lain. Defisiensi besi laten tanpa anemia, diduga telah dapat mengganggu metabolism sel dan fungsi jaringan, jaringan, karena dapat menurunkan menurunkan ketersediaan ketersediaan berbagai berbagai enzim yang mengandung mengandung besi dan enzim-enzim/protein yang lain yang memerlukan be si untuk aktivitasnya. Defisi Defisiens ensii besi besi menyeb menyebabk abkan an berbag berbagai ai manife manifesta stasi si klinik klinik salura saluran n cerna. cerna... Studi Studi histol histologi ogi memperliha memperlihatkan tkan perubahan perubahan morfologi morfologi epithelial epithelial,, termasuk termasuk metaplasma metaplasma mukosa buccal dan mucosa oesophagal. Epitel permukaan jaringan yang defisiensi besi akan berkurang aktivitas sitokrom dan enzim-enzim lainnya. Biopsi jejunum pada keadaan defisiensi besi memperlihatkan perubahan morfologi struktur filli dan enzim yang terkandung dari derajat ringan sampai berat. Epitel Epitel sel saluran cerna sangat rentan rentan terhadap terhadap defisiensi defisiensi besi.Dengan besi.Dengan menggunakan menggunakan teknik teknik endosko endoskopi pi dan biopsi biopsi,, terlih terlihat at peruba perubahan han salura saluran n cerna cerna pada pada keadaan keadaan defisi defisiens ensii besi besi seperti gastritis karena atropi yang menimbulkan aklorhidria, dan reversible jika diberikan terapi besi. Pada keadaan defisiensi besi, terjadi penurunan konsentrasi sitokrom c pada mukosa usus lebih awal daripada penurunan konsentrasi haemoglobin. Diduga akibat regenerasi sel lining mukosa usus lebih cepat daripada regenerasi sel darah merah, sehingga menurunnya pasokan besi mempengaruhi sel-sel tersebut secara cepat. Sel-sel lining mukosa usus diganti tiap 3-4 hari pada manusia, jadi sangat rentan terhadap keadaan defisiensi besi. Cepat regenerasi sel memberi keuntungan yaitu penyembuhan yang cepat cepat bila bila diberi diberikan kan terapi terapi besi. besi. Pendar Pendaraha ahan n samar samar lebih lebih sering sering terjad terjadii pada subyek subyek yang yang mengalami defisiensi besi. Fungsi dan struktur epitel mukosa usus, disembuhkan setelah diberi terapi besi. Penelitian yang dilakukan oleh Naimann, pada anak-anak berusia di bawah 3 tahun yang menderita anemia defisiensi besi, memperlihatkan terjadinya gastric aklorhidria, gangguan absorpsi xilosa, lemak, glukos glukosaa dan vitami vitamin n A. Dengan Dengan pember pemberian ian terapi terapi besi besi terjad terjadii perbai perbaikan. kan. Juga Juga dapat dapat terjad terjadii gangguan absorpsi besi oleh usus pada keadaan defisiensi besi oleh usus pada keadaan defisiensi bes besi. i. Pada Pada umum umumny nyaa fung fungsi si fung fungsi si sekr sekres esii dan abso absorp rpsi si meme memerl rluk ukan an ener energi gi,, sehi sehing ngga ga kemungkinan keabnormalan fungsi usus dihubungkan dengan defisiensi proteinheme.
G. DEFISIE DEFISIENSI NSI ENER ENERGI GI DAN DAN PRODUK PRODUKTIVI TIVITAS TAS KERJ KERJA A 16
Energi dalam tubuh manusia dapat dihasilkan dari pembakaran karbohidrat, protein, dan lemak, dengan demikian agar manusia selalu tercukupi energinya diperlukan pemasukan zat-zat makanan yang cukup pula ke dalam tubuhnya. Manusia yang kurang makan akan lemah, baik daya kegiatan, pekerjaan-pek pekerjaan-pekerjaa erjaan n fisik, fisik, maupun daya daya pemikirannya karena kurangnya zat-zat makanan yang diterima tubuhnya yang dapat menghasilkan energi. Seseorang tidak dapat bekerja dengan energi yang melebihi dari apa yang diperoleh diperoleh dari makanan kecuali jika meminjam atau menggunakan cadangan energi dalam tubuh, namun kebiasaan ini akan dapat mengakibatkan keadaan yang gawat, yaitu kurang gizi khususnya energi. Tanpa ada gizi, energi tidak bisa dihasilkan oleh tubuh, dikarenakan sel-sel kita tidak memperoleh makanan. Dan tentu saja, seseorang akan loyo dan merasa malas bekerja. Sekalipun seseorang memiliki kebiasaan malas, namun kurangnya gizi merupakan penyebab utama. Masalahnya hanya terletak pada kekurangan gizi, khususnya energi. Bagi orang dewasa yang bekerja dengan energi yang melebihi dari kewajaran (membanting tulang demi untuk memp memper erol oleh eh penda pendapat patan an yang yang lebi lebih) h) umum umumny nyaa ia meng menggu gunak nakan an cadan cadanga gan n ener energi gi dala dalam m tubuhnya, akibat penggunaan tersebut dan tidak adanya penggantian energy dan energi cadangan sehubu sehubungan ngan dengan dengan kurang kurangnya nya pemasu pemasukan kan zat makana makanan n ke dalam dalam tubuhny tubuhnya, a, tentul tentulah ah dari dari pekerja/orang dewasa yang bersangkutan tidak dapat diharapkan adanya produktivitas kerja yang dikehendaki. Pada masa sekarang para pengusaha telah memikirkan akan masalah yang dihadapi oleh para karyawannya. Oleh karena itu, bagi para karyawan yang bekerja melebihi ketentuan waktu kerja atau menjalankan pekerjaan yang dianggap berat, selalu disediakan jaminan makan (biasanya berupa voiding ). makana makanan n yang yang bergiz bergizi) i) dan makanan makanan tambah tambahan an (extra voiding ). Pembat Pembatasa asan n waktu waktu kerja, kerja, pemberian jaminan makan setiap hari kerja, merupakan suatu kebijaksanaan pengusaha utnuk mempertahankan produktivitas kerja yang dikehendaki perusahaan dari para karyawannya. Makanan dalam pengertian sebagai sumber energi ternyata energi makanan dalam proses proses yang terjadi dalam tubuh hanya sebagian saja yang diubah menjadi tenaga, sedang lainnya diubah menjadi panas. Tentang hal ini perhatikan saja pada tubuh kita, setelah kita melakukan pekerjaan fisik yang cukup berat atau cukup lama akan terasa badan kita menjadi panas. Dalam keadaan kita hanya sedikit melakukan kerja fisik, sebagian besar energi diubah menjadi panas dan dalam kita tidak melakukan pekerjaan fisik, relatif seluruh energi diubah menjadi panas dan selanjutnya panas akan ke luar dari tubuh. 17
MacamMacam-mac macam am makana makanan n tidak tidak sama sama banyak banyak dalam dalam menghas menghasilk ilkan an energi energi,, padahal padahal manusi manusiaa harus harus mendap mendapatk atkan an sejuml sejumlah ah makana makanan n terten tertentu tu setiap setiap hariny harinyaa yang yang menghas menghasilk ilkan an energi energi,, teruta terutama ma untuk untuk memper mempertah tahanka ankan n proses proses kerja kerja tubuhn tubuhnya ya dan menjal menjalanka ankan n kegiat kegiatanankegiatan fisik. Oleh karena itu, makanan kita atau manusia sendiri harus dapat mengetahui atau menentukan menentukan banyaknya banyaknya energinya minimal minimal untuk keperluan keperluan menjalankan menjalankan proses kerja tubuh energi energi basal basal metabo metabolis lisma) ma) atau atau masih masih kurang kurang mencuk mencukupi upi.. Kalau Kalau masih masih kurang kurang harusl haruslah ah diikht diikhtiar iarkan kan agar agar dapat dapat terpen terpenuhi uhi,, sebab sebab kalau kalau tidak tidak tentun tentunya ya akan akan sangat sangat buruk buruk akibat akibatnya nya terhadap keadaan tubuh. Lebih jauh disebutkan bahwa proses hidup utama atau yang pokok (yang memerlukan energi minimal) secara garis besarnya akan meliputi kerja-kerja : (a) untuk mempertahankan tonus otot; (b) untuk menggerakkan sistem sirkulasi; (c) untuk mengaktifkan sistem pernaasan; dan (d) mengfungsikan kelenjar-kelenjar serta aktivitas selular.
Keperluan terhadap energi minimal atau energi basal metabolisme akan terpengaruh pula oleh kondisi emosi dan mental manusia. Pada waktu manusia berada dalam keadaan beremosi akan berlangsung sekresi adrenalin sehingga terjadi pemacuan aktivitas jantung. Peningkatan tekanan darah, dan lain-lain dan tentunya keadaan demikian membutuhkan lebih banyak energi. Demikian pula keadaan mental pada suatu waktu, seperti perasaan takut, kaget, malu, marah, gembira, dan lain-lain, keadaan mental demikian dapat menyebabkan tonus lebih tinggi dan tentunya memerlukan energi lebih dari biasanya. Pengaruh keadaan mental terhadap energi basal metabolisma biasanya dapat menaikkan energi tersebut sebesar 4 %. Kurangnya dalam tubuh akan karbohidrat, protein dan zat lemak dapat menyebabkan pembakaran ketiga unsur tersebut kurang menghasilkan energi, akibatnya tubuh menjadi lesu, kurang bergairah untuk melakukan berbagai kegiatan dan kondisi tubuh yang demikian tentunya akan banyak menimbulkan kerugian (peka akan macam – macam penyakit, kemalasan untuk mencari nafkah, produktivitas kerja sangat lemah, dan lain-lain). Lebih lanjut disebutkan bahwa berbagai jenis karbohidrat yang tersedia dalam berbagai bahan makanan, agar dapat dimanfaatkan dalam penyediaan energi, pertama – tama harus diubah menjad menjadii bentuk bentuk glukos glukosa, a, yang yang selanj selanjutn utnya ya melalu melaluii sirkul sirkulasi asi darah darah akan disera diserap, p, kemudi kemudian an 18
melalui proses metabolisma dioksidasi selengkapnya dan melalui Siklus Krebs barulah akan merupakan sumber energi yang penting bagi pelaksanaan berbagai kegiatan tubuh. Otak sebagai pusat kegiatan selamanya menggunakan glukosa sebagai sumber energinya. Selengkapnya fungsi karbohidrat disebutkan sebagai b erikut: a. Menyediakan keperluan energi bagi tubuh ( yang merupakan fungsi utamanya). b. Melaksanakan dan melangsungkan proses metabolisme lemak. c. Melangsungkan aksi penghematan terhadap protein. d. Menyia Menyiapka pkan n cadang cadangan an energi energi siap siap pakai pakai sewakt sewaktu-w u-wakt aktu u diperl diperluka ukan, n, dalam dalam bentuk bentuk glikogen.
Selain karbohidrat tubuh juga memerlukan protein dan lemak. Protein diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (protein nabati) dan makanan dari hewan (protein hewani). Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap Setiap orang dewasa harus sedikitny sedikitnyaa mengkonsumsi mengkonsumsi 1 g protein/kg protein/kg berat tubuhnya. tubuhnya. Fungsi Fungsi protein bagi tubuh antara lain : a.
membangun sel-sel yang rusak.
b.
membentuk zat-zat pengatur seperti enziim dan hormon.
c.
membentuk zat inti energi (1 gram protein kira-kira menghasilkan 4,1 kalori)
Sedangkan Lemak berasal dari minyak goreng, daging, margarin, dan sebagainya. Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah : a.
menghasilkan kalori terbesar dalam tubuuh manusia (1 gram lemak
menghasilkan 9,3 kalori). b.
sebagai pelarut vitamin A,D,E,K.
c.
sebagai sebagai pelind pelindung ung terhada terhadap p bagianbagian-bagi bagiaan aan tubuh tubuh terten tertentu tu dan pelind pelindung ung
bagian tubuh pada temperatur rendah. d.
Penyimpan Energi
e.
Transportasi metabolik su sumber energi
H. DEFISIE DEFISIENSI NSI VITAM VITAMIN IN B1 DAN DAN PRODUKT PRODUKTIVI IVITAS TAS KERJA KERJA 19
Vitamin B1 (tiamin (tiamin)) pertama kali dikristalkan oleh Jansen dan Donath pada tahun 1926 dan pertamakali disintesis oleh Roger R. Williams dengan kawan-kawannya pada tahun 1936. Lebih jauh, disebutkan bahwa vitamin ini mempunyai fungsi dan pengaruh sebagai koenzim untuk beberapa reaksi inti sampai metabolism antara dalam semua sel. Berperan penting pada reaksi pembentukan energi, reaksi dekarboksilasi, dan reaksi transketolase. Vitamin B1 atau tiamin sangat diperlukan tubuh, tersedianya dalam tubuh karena diserap usus dari makanan, makanan, selanjutnya selanjutnya diangkut bersama darah ke jaringan-j jaringan-jaring aringan an tubuh. Tiamin ditemukan sebagai cadangan dalam jumlah yang terbatas di dalam hati, buah pinggang, jantung, otot dan otak, sebagai cadangan diperlukan untuk sekedar dapat memelihara fungsi alat-alat tubuh tadi dalam waktu yang singkat. Sel-sel jaringan mewujudkan/menjadikan tersedianya zat yang yang mengan mengandung dung tiamin (koen (koenzi zim) m),, zat zat mana mana demi demiki kian an memb membant antu u dalam dalam pemb pembak akar aran an karbohidrat dan diangkat di dalam darah oleh sel darah putih yang mempunyai inti dengan thiamin thiamin yang bebas di dalam plasma. Koenzim tersebut tersebut berfungsi memungkinkan memungkinkan karboksilas karboksilasee memisahkan karbonioksida dari asam piruvat, sedangkan sisanya selanjutnya dirombak menjadi karbondioksida dan air. Jadi, dapat disebutkan fungsi tiamin yaitu : (1) metabolisma karbohidrat; (2) mempengaruhi keseimbangan air di dalam tubuh; dan (3) mempengaruhi penyerapan zat lemak dalam usus.
Dari fungsinya yang pertama dapatlah diperkirakan, bahwa makin banyak karbohidrat yang dikonsumsi, kebutuhan akan tiamin tentunya akan banyak pula. Seseorang buruh kasar, misalnya, akan mengkonsumsi karbohidrat yang lebih tinggi dibanding dengan karyawan staf yang bekerja dengan menggunakan pikirannya. Para pakar, sebagai hasil penelitiannya telah mengemukakan angka kebutuhan akan tiamine sekitar 0,23 mg – 0,65 mg per 1000 kalori setiap harinya. Tiamin banyak terkandung dalam padi-padian (umumnya pada bagian lembaga dan bagia bagian n luar luar endospe endosperma rmanya nya), ), kacang kacang hijau, hijau, daging, daging, gandum, gandum, susu, susu, ragi, ragi, beras, beras, telur, telur, dan sebagainya. sebagainya. Bila ada tiaminase tiaminase atau antagonis antagonis tiamin, tiamin, seperti dalam teh, kopi, padi dan bahan bahan makanan lain, dapat meningkatkan kebutuhan. Vitamin B1 dikenal sebagai “Vitamin Semangat” , karena bila terjadi kekurangan akan menimbulkan penurunan kegiatan syaraf. Penelitian pada manusia yang diberi makanan kurang vitamin B1 menunjukkan dalam waktu singkat orang-orang tersebut tidak bersemangat, mudah 20
tersinggung, sulit konsentrasi. Dalam tiga hingga tujuh minggu timbul gejala kelelahan, nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, konstipasi, kejang otot dan berbagai rasa nyeri syaraf. Keluhan ini dapat dihilangkan dan pulih setelah mengkonsumsi vitamin B1 secukupnya. Kekurangan vitamin B1 dapat menimbulkan penyakit beri-beri, neuritis, dan gangguan pada sistem sistem transporta transportasi si cairan cairan tubuh. Gejala defisiensi defisiensi tiamin pada manusia adalah neuropati periferi, periferi, paling jelas terlihat pada anggota badan yang paling aktif, kelemahan, urat daging empuk dan atrofi, lelah dan perhatian menurun, jantung sering ikut dipengaruhi (pembesaran, tachycardia dengan usaha fisik). Di masyarakat Barat, defisiensi terutama erat hubungannya dengan alkoholisme, dengan physical dengan physical effort. Kelainan fungsi yang menjelma seperti yang kita dengar dengan slogan popular rakyat yaitu “4L” (letih, lemah, lelah,lesu) yang pada hakikatnya kurangnya zat-zat gizi, yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja dan perilaku pekerja. Lebih jauh disebutkan bahwa yang sering dijumpai dari faktor kebiasaan adalah tidak makan pagi. Lain halnya di luar negeri ada ada slog slogan an “ Better Better Breakfast=B Breakfast=Better etter Nutrition” Nutrition” yang yang selalu selalu dianju dianjurka rkan n pada pada pekerj pekerjaa dan golongan umur sekolah untuk mencapai untuk mencapai efisiensi dan prestasi kerja dan belajar.
I.
GANGGUAN GI GIZI
1. Kebutuh Kebutuhan an zat gizi gizi Kekurangan zat-zat gizi dalam makanan akan berdampak terjadinya gangguan kesehatan dan penurunan produktivitas kerja, antara lain : a. Kura Kurang ng inta intake ke prot protei ein n akan akan memp mempen engar garuhi uhi kalo kalori ri yang yang kura kurang ng dan dan beraki berakiba batt berkurangnya kapasitas kerja b. Defisiensi Defisiensi zat besi besi menyebabkan menyebabkan banyakn banyaknya ya kasus kasus anemia anemia c. Kekura Kekuranga ngan n vitami vitamin n A mungki mungkin n menyeb menyebabka abkan n ganggua gangguan n pada penglih penglihata atan n yang yang mempengaruhi adaptasi dari terang ke gelap dan berakibat menimbulkan kecelakaan kerja d. Kekura Kekuranga ngan n yodium yodium menggangg mengganggu u metabo metabolis lisme, me, menurunka menurunkan n kemamp kemampuan uan dan kecepatan kerja
2. Kebutuh Kebutuhan an kalori kalori
21
Kebutuhan kalori tergantung dari aktivitas tubuh. Apabila kalori yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dari bahan makanan yang masuk tidak mencukupi, maka kalori akan dipenuhi dengan memecah sumber cadangan energi yang ada dalam tubuh sendiri.
3. Faktor Faktor ling lingkung kungan an kerja kerja Beberapa faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan gizi pekerja antara lain : 1. Teka Tekana nan n pana panass Pekerja yang bekerja di tempat dengan suhu yang tinggi, kebutuhan air dan garam sebagai pengganti cairan yang hilang/ keringat perlu mendapat perhatian. Pada lingkungan yang panas dengan jenis pekerjaan berat sekurang-kurangnya 2,8 lt air minum, minum, untuk untuk kerja kerja ringan ringan 1,9 lt. lt. Bagi Bagi pekerja pekerja di tempat tempat dingin dingin dibutu dibutuhkan hkan makanan dan minuman hangat. 2. Bahan han ki kimia Bahan kimia dapat menyebabkan keracunan kronis dengan akibat penurunan berat bad badan an.. Bebe Bebera rapa pa zat zat kimi kimiaa lain lain dapa dapatt meng mengga gang nggu gu meta metabo boli lism smee tubu tubuh, h, mengganggu selera makan dan berpengaruh terhadap pencernaan. Timah hitam dapat mempengaruhi mempengaruhi pembentukan pembentukan sel darah merah yang berakibat berakibat pekerja pekerja menjadi menjadi pucat dan kurus. Keracunan Keracunan Berillium Berillium selalu disertai disertai penurunan bera beratt badan badan.. Zat Zat kimi kimiaa yang yang bers bersif ifat at asam asam akan akan mera merang ngsa sang ng lamb lambung ung dan merusak selaput lendir. 3. Fakt Faktor or bi biolog ologii Pekerja yang bekerja di pertambangan, perkebunan, peternakan berisiko terinfeksi cacing, bakteri pada saluran pencernaan dll. 4. Fakt Faktor or psi psiko kolo logi giss Stress Stress kerja kerja akibat akibat ketida ketidak k serasi serasian an emosi, emosi, hubunga hubungan n antar antar manusi manusiaa dalam dalam pekerjaan, hambatan psikologis sangat berpengaruh pada penurunan berat badan, intake makanan dan produktivitas kerja. 5. Gaya Gaya hid hidup up dan dan keb kebia iasa saan an
22
Terlalu banyak bekerja, aktivitas olahraga kurang sering kali tidak memperhatikan gizi seimbang dan cenderung mengkonsumsi lemak tinggi, dapat menimbulkan kegemukan, hiperkolesterol, hipertensi, penyakit jantung dll.
BAB III PENUTUP
A. KE KESI SIMP MPUL ULAN AN 1.
Gizi Kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk melakukan suatu
pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya 2. Faktor Faktor yang yang mempe mempengar ngaruhi uhi Gizi Gizi Kerja Kerja a.
Jenis kegiatan beban kerja.
b.
Faktor tenaga kerja
c.
Faktor li lingkungan ke k erja se sebagai be beban ta tambahan, ya yang me meliputi
fisik, kimia, biologi, fisiologi (ergonomi) dan psikologi.. 3.
Gangguan Gizi Kerja di pengaruhi: a.
Kebutuhan zat gizi
b.
Kebutuhan kalori
c.
Faktor Fak tor lin lingkun gkungan gan ker kerja ja (Te (Tekana kanan n pana panas, s, Bah Bahan an kim kimia, ia, Fak Faktor tor
biologi, Faktor psikologis, Gaya hidup dan kebiasaan) 4. Macam Macam Gangg Ganggua uan n Gizi Gizi Ker Kerja ja:: a. b. c.
Defisiensi zat besi Defisiensi energi Defisiensi vitamin B1 23
B. SARAN 1.
Dalam pemberian asupan Gizi para pekerja seharusnya diperjatikan jenis beban
kerj kerja, a, tena tenaga, ga, dan dan ling lingkun kunga gan n kerja kerjany nyaa sehi sehing ngga ga kecuk kecukupa upan n gizi gizi para para peker pekerja ja terp terpen enuhi uhi secar secaraa baik baik yang yang dapat dapat meni meningk ngkat atka kan n prod produkt uktiv ivit itas as peke pekerj rjaa dala dalam m melaksanakan pekerjaannya
24