UJI DISOLUSI DIS OLUSI PARTIKULAT PARTIKULAT
1.
Tujuan Memp Mempel elaj ajari ari peng pengaru aruh h kead keadaa aan n baha bahan n (bak (baku) u) obat obat (pol (polim imor orf, f, hidr hidrat, at,
solvate) terhadap kecepatan disolusi partikulat sebagai preformulasi untuk bentuk sediaannya. 2.
Prinsip Berd Berdasa asark rkan an pros proses es pela pelaru ruta tan n zat zat akti aktiff dala dalam m medi mediaa pelar pelarut ut deng dengan an
menggunakan alat disolusi tipe 2 (tipe dayung). 3.
Teori isolu isolusi si obat obat adalah adalah suatu suatu proses proses pelaru pelarutan tan senya! senya!aa aktif aktif dari dari bentuk bentuk
sediaa sediaan n padat padat ke dalam dalam media media pelaru pelarut. t. "elaru "elarutt suatu suatu zat aktif aktif sangat sangat pentin penting g artinya artinya karena karena ketersediaan ketersediaan suatu obat sangat tergantun tergantung g dari kemampuan zat tersebut melarut ke dalam media pelarut. "elarut suatu zat aktif sangat penting artinya artinya karena karena ketersediaan ketersediaan suatu obat sangat tergantun tergantung g dari kemampuan zat tersebut melarut ke dalam media pelarut sebelum diserap ke dalam tubuh. #ediaan obat obat yang yang harus harus diuji diuji disolu disolusin sinya ya adalah adalah bentuk bentuk padat atau semi padat padat yaitu yaitu bentuk tablet, kapsul dan salep (Martin,$%%&) 'gar 'gar suatu suatu obat obat diabso diabsorbs rbsi, i, mulam mulamula ula obat obat terseb tersebut ut harus harus larut larut dalam dalam caira cairan n pada pada temp tempat at abso absorp rpsi. si. ala alam m hal hal ini ini dima dimana na kelar kelarut utan an suat suatu u obat obat tergan tergantun tung g dari dari apakah apakah medium medium asam atau medium medium basa, basa, obat obat tersebu tersebutt akan akan dilarutkan berturutturut dalam lambung dan dalam usus halus. "roses melarutnya suatu obat disebut disolusi ('nsel, $%%). *ika proses disolusi untuk suatu partikel obat tertentu adalah cepat atau jika obat diberikan sebagai suatu larutan dan tetap ada dalam tubuh seperti itu, laju obat yang terabsorbsi terutama akan tergantung pada kesanggupannya menembus pembatas membran. +etapi, jika disolusi untuk suatu partikel obat lambat, misalnya mungkin karena karakteristik zat obat atau bentuk dosis yang diberikan, proses disolusinya sendiri akan merupakan tahap yang menentukan laju dalam proses absorbsi ('nsel, $%%) ecepatan pelarutan berbanding lurus dengan luas permukaan bahan padat, koefisien difusi, serta berbanding lurus dengan turunnya konsentrasi pada !aktu t . ecepa ecepatan tan pelaru pelarutan tan ini juga juga berban berbandin ding g terbalik terbalik dengan dengan tebal tebal lapisan lapisan difusi difusi..
"ele "elepa pasa san n zat zat akti aktiff dari dari suatu suatu prod produk uk obat obat sanga sangatt dipe dipeng ngaru aruhi hi oleh oleh sifat sifat fisikokimia zat aktif dan bentuk sediaan. etersediaan zat aktif ditetapkan oleh kecepatan pelepasan zat aktif dari bentuk sediaan, dimana pelepasan zat aktif ditentukan oleh kecepatan melarutnya dalam media sekelilingnya (+jay, (+jay, 2--2). 'gar suatu obat diabsorbsi, mulamula obat tersebut harus larutan dalam cairan pada tempat absorbsi. #ebagai contoh, suatu obat yang diberikan secara oral oral dalam dalam bentuk bentuk tablet tablet atau atau kapsul kapsul tidak tidak dapat dapat diabso diabsorbsi rbsi sampai sampai partik partikel el partikel obat larut dalam cairan pada suatu tempat dalam saluran lambungusus. alam hal dimana kelarutan suatu obat tergantung dari apakah medium asam atau medium basa, obat tersebut akan dilarutkan berturutturut dalam lambung dan dalam usus halus. "roses melarutnya suatu obat disebut disolusi ('nsel, $%). "elepasan zat aktif dari suatu produk obat sangat dipengaruhi oleh sifat fisik fisikok okim imia ia zat zat akti aktiff dan dan bent bentuk uk sedi sediaa aan. n. ete eterse rsedi diaan aan zat akti aktiff biasa biasany nyaa ditetapkan oleh kecepatan pelepasan zat aktif dari bentuk sediaannya. "elepasan zat aktif aktif dari dari bentuk bentuk sediaa sediaan n biasan biasanya ya ditent ditentuka ukan n oleh oleh kecepa kecepatan tan melaru melarutny tnyaa dalam media sekelilingnya ('mir, 2--/). iso isolu lusi si adala adalah h suatu suatu jeni jeniss khus khusus us dari dari suat suatu u reak reaksi si heter heterog ogen en yang yang meng mengha hasi silk lkan an tran transf sfer er mass massaa kare karena na adan adanya ya pele pelepa pasa san n dan dan pemi pemind ndah ahan an menyeluruh ke pelarut dari permukaan padat. +eori disolusi yang umum adalah ('mir, 2--/) 0 $. +eori eori film film (mode (modell difus difusii lapis lapisan) an) 2. +eori pembaharu pembaharuanperm anpermukaan ukaan dari anck!ert anck!ertss (teori penetrasi) penetrasi) &. +eori eori #olvas #olvasii terbat terbatas1 as1ner nerfisi fisial al ecepatan disolusi merupakan kecepatan zat aktif larut dari suatu bentuk sediaa sediaan n utuh1 utuh1 pecaha pecahan1 n1 partik partikel el yang yang berasal berasal dari dari bentuk bentuk sediaan sediaan itu sendiri. sendiri. ecepatan disolusi zat aktif dari keadaan polar atau dari sediaannya didefinisikan sebagai jumlah zat aktif yang terdisolusi per unit !aktu di ba!ah kondisi antar permukaan padatcair, suhu dan komposisi media yang dibakukan
(#hargel,
$%). +es kecepatan melarut telah didesain untuk mengukur berapa kecepatan kecepatan zat aktif dari satu tablet atau kapsul melarut ke dalam larutan. 3al ini perlu diketahui sebaga sebagaii indika indikator tor kualit kualitas as dan dapat dapat member memberika ikan n inform informasi asi sangat sangat berhar berharga ga tentang konsistensi dari 4batch 4batch55 satu ke 4batch 4batch55 lainnya. +es disolusi ini didesain untuk membandingkan kecepatan melarutnya suatu obat, yang ada di dalam suatu sediaan pada kondisi dan ketentuan yang sama dan dapat diulangi (#hargel, $%).
ecepatan disolusi sediaan sangat berpengaruh terhadap respon klinis dari kelayakan sistem penghantaran obat. isolusi menjadi sifat sangat penting pada zat aktif yang dikandung oleh sediaan obat tertentu, dimana berpengaruh terhadap kecepatan dan besarnya ketersediaan zat aktif dalam tubuh. *ika disolusi makin cepat, maka absorbsi makin cepat. 6at aktif dari sediaan padat (tablet, kapsul, serbuk, serbuk, suppos supposito itoria ria), ), sediaan sediaan sistem sistem terdisp terdispersi ersi (suspe (suspensi nsi dan emulsi) emulsi),, atau atau sedia sediaan anse sedi diaan aan semiso semisoli lid d (sale (salep, p, krim krim,, pasta pasta)) meng mengal alam amii diso disolu lusi si dala dalam m media1c media1caira airan n biolog biologis is kemudi kemudian an diikut diikutii absorbs absorbsii zat aktif aktif ke dalam dalam sirkula sirkulasi si sistemik (7oigt, $%%). Bila suatu tablet atau sediaan obat lainnya dimasukkan dalam saluran cerna, obat tersebut mulai masuk ke dalam larutan dari bentuk padatnya. alau tablet tersebut tidak dilapisi polimer, matriks padat juga mengalami disintegrasi menjadi granulgran granulgranul, ul, dan granulgran granulgranul ul ini mengalami mengalami pemecahan pemecahan menjadi menjadi partikel partikel partikel halus. isintegrasi, deagregasi dan disolusi bisa berlangsung secara seren serenta tak k deng dengan an mele melepa pasn snya ya suat suatu u obat obat dari dari bent bentuk uk dima dimana na obat obat terse tersebu butt diberikan (Martin, $%%&). Mekanisme disolusi, tidak dipengaruhi oleh kekuatan kimia atau reaktivitas partikelpartikel padat terlarut ke dalam zat cair, dengan mengalami dua langkah berturutturut (8ennaro, $%%-) 0 $. 9aruta 9arutan n dari zat padat padat pada permuka permukaan an membent membentuk uk lapisan lapisan tebal tebal yang tetap atau film disekitar partikel. 2. ifusi dari lapisan tersebut tersebut pada pada massa massa dari dari zat zat cair. cair. "ada !aktu suatu partikel obat mengalami disolusi, molekulmolekul obat pada permukaan mulamula masuk ke dalam larutan menciptakan suatu lapisan jenuh obatlarutan yang membungkus permukaan partikel obat padat. 9apisan larutan ini dikenal sebagai lapisan difusi. ari lapisan difusi ini, molekulmolekul obat keluar mele!ati cairan yang melarut dan berhubungan dengan membran biologis serta absorbsi terjadi. *ika molekulmolekul obat terus meninggalkan larutan difusi, molekulmolekul tersebut diganti dengan obat yang dilarutkan dari permukaan partikel obat dan proses absorbsi tersebut berlanjut (Martin, $%%&). *ika proses disolusi untuk suatu partikel obat tertentu adalah cepat, atau jika obat diberikan sebagai suatu larutan dan tetap ada dalam tubuh seperti itu, laju obat yang terabsorbsi terutama akan tergantung pada kesanggupannya menembus pembatas membran. +etapi, jika laju disolusi untuk suatu partikel obat lambat,
misalnya mungkin karena karakteristik zat obat atau bentuk dosis yang diberikan , proses disolusinya sendiri akan merupakan tahap yang menentukan laju dalam proses absorbsi. "erlahanlahan obat yang larut tidak hanya bisa diabsorbsi pada suatu laju rendah, obatobat tersebut mungkin tidak seluruhnya diabsorbsi atau dalam beberapa hal banyak banyak yang tidak diabsorbsi setelah pemberian oral, karena batasan !aktu alamiah bah!a obat bisa tinggal dalam lambung atau saluran usus halus (Martin, $%%&). "emi "emiki kiran ran a!al a!al dila dilaku kuka kann nnya ya uji uji hanc hancur urny nyaa table tablett dida didasa sark rkan an pada pada kenyat kenyataan aan bah!a bah!a tablet tablet itu pecah pecah menjad menjadii lebih lebih luas luas dan akan akan berhub berhubung ungan an dengan tersedianya obat di dalam cairan tubuh. :amun sebenarnya uji hancur hany hanyaa !akt !aktu u yang yang dipe diperl rluk ukan an tabl tablet et untu untuk k hanc hancur ur di ba!a ba!ah h kond kondisi isi yang yang ditetapkan dan le!atnya partikel melalui saringan. ;ji ini tidak memberi jaminan bah!a partikelpartilkel tersebut akan melepas bahan obat dalam larutan dengan kecepatan yang seharusnya. ;ntuk itulah sebabnya uji disolusi dan ketentuan uji dikembangkan bagi hampir seluruh produk produk tablet (Martin, $%%&). "elepasan dari bentukbentuk sediaan dan kemudian absorpsi dalam tubuh dikontrol oleh sifat fisika kimia dari obat dan bentuk yang diberikan, serta sifat sifat fisika kimia dan fisiologis dari sistem biologis. onsentrasi obat, kelarutan dalam air, ukuran molekul, bentuk kristal, ikatan protein, dan pa adalah faktor faktor faktor fisika fisika kimia kimia yang yang harus harus dipaha dipahami mi untuk untuk mendesa mendesain in sistem sistem pember pemberian ian (Martin, $%%&).
dari sistem saluran cerna atau suatu bahan makanan atau bahan obat lain ('nsel, $%%). alam alam bidang bidang farmasi, farmasi, penent penentuan uan kecepa kecepatan tan pelaru pelarutan tan suatu suatu zat perlu perlu dilaku dilakukan kan karena karena kecepa kecepatan tan pelaru pelarutan tan suatu suatu zat aktif aktif dapat dapat dilaku dilakukan kan pada pada beberapa tahap pembuatan sediaan obat yaitu 0 tahap preformulasi, tahap formulasi, dan tahap produksi (>ffendi, 2--). Bebe Bebera rapa pa fakt faktor orf fak akto torr yang yang memp mempen enga garu ruhi hi
diso disolu lusi si
adal adalah ah
luas luas
permukaan, bentuk obat kristal dan amorf, bentuk garam, atau faktor lainnya yaitu keadaan hidrasi dari suatu obat dapat mempengaruhi kelarutan dan pola absorpsi. Biasanya Biasanya bentuk bentuk anhidrat anhidrat dari suatu molekul molekul organik organik lebih mudah mudah larut daripada anhidratnya ('nsel, $%%). 'nalisis kecepatan disolusi zat aktif dari sediaannya merupakan analisis yang penting dalam pengujian mutu untuk sediaansediaan obat. 'nalisis disolusi telah masuk persyaratan !ajib ;#" untuk persyaratan tablet dan kapsul, sejak tahun $%?-. Berbagai studi telah berhasil dalam korelasi disolusi in vivo dengan vivo dengan diso disolu lusi si in vitro vitro.. :amun, :amun, disolu disolusi si bukan bukan merupa merupakan kan suatu suatu perama peramall koefisi koefisien en terapi, tetapi disolusi lebih merupakan parameter mutu yang dapat memberikan informasi berharga tentang ketersediaan hayati dari suatu produk (7oigt, (7oigt, $%%).
4.
Alat lat dan dan a! a!an 4.1 4.1. Alat Alat 'latalat yang digunakan adalah timbangan analitik, alatalat gelas,
tab tabung ung
diso isolusi lusi,,
peny enyangg anggaa
( holder )
motor
pemutar, stopwatch, stopwatch,
spektrofotometer ;7. 4.2. 4.2.
a!a a!an n Bahan Bahanbah bahan an yang yang diguna digunakan kan adalah adalah teofill teofillin in anhidr anhidrat, at, teofill teofillin in
monohidrat, kloramfenikol, kloramfenikol dalam metanol, dan dapar fosfat p3 ?,. ".
Prosedur #ampel dimasukkan ke dalam tabung uji disolusi dengan suhu yang telah
diat diatur ur &/ @ -,A -,A, , kemu kemudi dian an dita ditamb mbah ahka kan n --- m9 dapa daparr fosf fosfat at p3 ?,. ?,. #elanjutny #elanjutnyaa dipasang dipasang motor motor pemutar pemutar dan segera diputar diputar dengan dengan kecepatan kecepatan putaran per menit. #ampel hasil disolusi diambil tiap rentang !aktu tertentu
(menit ke , $-, $, 2- dan &-). #ampel yang diperoleh ditentukan kadarnya secara spektrofotometrik. #.
$asi $asill pen% pen%a& a&at ata an Medium isolusi 0 apar fosfat p3 ?, 7olume 0 -- m9 ecepatan 0 - rpm "enentuan kadar secara spektrofotometrik "ercobaan dilakukan pada C maks0 $. lor loram amfe feni niko koll 0 2/$ 2/$ nm 2. +eofilin 0 2/= nm 7olume sampel tiap kali pengambilan 0 m9
+abel ?.$ 3asil pengamatan D disolusi teofilin teofilin anhidrat t '&enit '&enit((
a)sor a)sor)an )ansi si
$$ 2&-
-.%$ -.$/ -./% -.=/ $.-$?
pp& '*%+&l( $&.%/ $2.==& $&./&/ $$.$%-
&% terdisolusi ?.%%= ?.22$ ?.? .%
,a-tor -ore-si -.-/-.-?2 -.-?% -.-?
&% ter-ore-si -
disolusi -
?.%%= ?.2%$ /.--$ ./%?
$&.%/ $2.2 $=.--$ $$.%2
22.?-
$$.=&-
-.$$=
$$.?/
2&.&/=
Ta)el #.2 $asil pen%a&atan disolusi teo,ilin &ono!idrat t '&enit '&enit((
a)sor a)sor)an )ansi si
$$ 2&-
-.=2 -.$ -.=/ -.=$ -.%/
pp& '*%+&l( $./=? $?.=$/.&/% $/.22% $.?&?
&% ,a-tor terdisolusi -ore-si /./& -.-/% .22 -.-2 .?%-.-/ .?$= -.-? %.&$ -.-%&
&% ter-ore-si -
disolusi -
/./& .&-= .$ .?2
$./=? $?.?-/ $/./-$ $/./2=
%.?2
$%.&-=
Tabel 6.3 Hasil pengamatan % disolusi kloramfenikol
t a)sor)ansi '&enit( -
pp& '*%+&l( -
&% terdisolusi -
,a-tor -ore-si -
&% ter-ore-si -
disolusi -
$$ 2&-
-./? -.=2= -.=-% -.==& -.=/=
$$$.?$% /?.=?= /=.%$ /.=2& $.?
%$.-% &.2&2 &/.=% &%.2$$ =-.-%
-. -.&2 -.&/ -.&%2
.-% &./%&.&%% =-.2?
$$$.?$% //./?./% $.-&
-.=-
=2.$?
.-&&
Tabel 6.4 Hasil pengamatan % disolusi kloramfenikol kloramfenikol dalam metanol
t '&enit '&enit((
a)sor) a)sor)ans ansii
$$ 2&-
-.2%/ -.$? -.$2/ -.$2 -.$2=
/.
pp& '*%+&l( $$&.?$-/.2= $-./-? $-./2 $-.?
&% terdisolusi ?.2 &.?2= 2.& 2./? 2./&
,a-tor -ore-si -.? -.&? -.2% -.2% -.2
&% ter-ore-si -
disolusi -
?.2 =.$%2 &.%/ =.-% =.%==
$=.2-? $&.= $&.=% $&.?2/ $&./&?
Pe&)a!asan isolusi obat merupakan suatu proses pelarutan senya!a aktif dari bentuk
sediaan padat ke dalam media pelarut. "elarutan suatu zat aktif sangat penting artinya artinya karena karena ketersediaan ketersediaan suatu obat sangat tergantun tergantung g dari kemampuan zat tersebut melarut ke dalam media pelarut sebelum diserap ke ke dalam tubuh. tubuh. "ada praktikum ini dilakukan uji disolusi terhadap zat aktif kloramfenikol, kloramfenikol terendam metanol, teofilin monohidrat dan teofilin anhidrat yang berdasarkan pada proses pelarutan zat aktif dalam media pelarut dengan menggunakan alat disolusi tipe 2 (tipe dayung). Meto Metode de dayu dayung ng terdi terdiri ri atas atas suatu suatu dayu dayung ng yang yang dila dilapi pisi si khus khusus us,, yang yang berfungsi memperkecil turbulensi yang disebabkan oleh pengadukan. ayung diikat secara vertikal ke suatu motor yang berputar dengan suatu kecepatan yang terkendali. +ablet atau kapsul diletakkan dalam labu pelarutan yang beralas bulat yang yang juga juga berfun berfungsi gsi untuk untuk memper memperkec kecil il turbul turbulens ensii dari dari media media pelaru pelarutan tan.. 'lat 'lat ditemp ditempatka atkan n dalam dalam suatu suatu bak air yang yang bersuh bersuhu u konstan konstan,, seperti seperti pada pada metode metode
basket dipertahankan pada &/A. "osisi dan kesejajaran dayung ditetapkan dalam ;#". Metode dayung sangat peka terhadap kemiringan dayung. "ada beberapa produk obat, kesejajaran dayung yang tidak tepat secara drastis dapat mempengaruhi hasil pelarutan.#tandar kalibrasi pelarutan yang sama digunakan untuk memeriksa peralatan sebelum uji dilaksanakan ('goes, 2--). 9aju disolusi obat secara in vitro dipengaruhi vitro dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah sifat fisika kimia obat. #ifat fisika kimia obat berpengaruh berpengaruh besar terhadap terhadap kinetika disolusi. 9uas permukaan efektif dapat diperbesar dengan memperkecil ukuran ukuran partik partikel. el. 9aju 9aju disolu disolusi si akan akan diperb diperbesar esar karena karena kelaru kelarutan tan terjadi terjadi pada pada permukaan solut. elarutan obat dalam air juga mempengaruhi laju disolusi.
volume cairan tubuh tidak berkurang. #ebagaimana pengambilan sampel dalam labu disolusi. ari data yang didapat D disolusi disolusi kloramfeniko kloramfenikol, l, kloramfenik kloramfenikol ol terendam terendam metanol, teofillin anhidrat dan teofillin monohidrat menunjukkan hasil yang tidak baik. #etiap menit pengujian sampel yang dilakukan mengalami kenaikan dan penurunan D disolusi. #eperti pada teofillin anhidrat menit ke$, memiliki D disolusi sebesar $=.--$ D sedangkan pada menit berikutnya yaitu menit ke2memiliki D disolusi sebesar $$.%2 D. "enyimpangan ini juga terjadi pada sampel klor kloram amfe feni niko koll meni menitt ke ke yait yaitu u sebe sebesa sarr $$$.?$ $.?$% % D sedan sedangk gkan an pada pada meni menitt berikutnya yaitu menit ke $- memiliki D disolusi sebesar //.- D. "enyimpangan hasil uji disolusi partikulat tersebut dapat disebabkan oleh kesala kesalahan han dalam dalam pengam pengambil bilan an cuplik cuplikan, an, dimana dimana posisi posisi yang yang dianju dianjurka rkan n untuk untuk pengambilan cuplikan adalah di antara bagian puncak dayung dengan permukaan medium . uplikan harus diambil $-2 mm dari dinding bejana disolusi, karena bagian ini diperkirakan merupakan bagian yang paling baik pengadukannya (Martin, et. al ., ., 2--). 0.
Kesi&pulan "ada praktikum ini dapat diketahui bah!a teofillin anhidrat memiliki D
disolusi yang lebih baik yaitu 2&.&/= D selama &- menit dibandingkan teofillin mono monohi hidr drat at deng dengan an D diso disolu lusi si sebe sebesa sarr $%.& $%.&-= -= D sela selama ma &- meni menit, t, dan dan kloramfenikol memiliki D disolusi yang lebih baik yaitu .-& D selama &- menit dibandingk dibandingkan an kloramfenikol kloramfenikol terendam terendam metanol dengan D disolusi sebesar $&./ D.
DATAR PUSTAKA
'mir, #yarif.dr, dkk.2--/. Farmakologi dkk.2--/. Farmakologi dan Terapi. erapi . Edisi kelima. kelima. *akarta 0 8aya Baru. 'nsel, 3o!ard ., $%%, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV . *akarta 0 ; "ress >ffen fendi, di, M. dri dris, s, 2--, --, Penuntun Praktikum Farmasi Fisika. Makasar asar 0 Fisika . Mak ;niversitas 3asanuddin "ress. 8ennaro, '. F., et all., $%%-, Remingtos Remingtos Pharmaceutical Sciensces, Sciensces, Edisi !"th. "ensylvania 0 Marck "ublishing ompany. ompany. 9achman, 9eon, dkk, $%%=, Teori dan Praktek Farmasi Industri I Edisi I Edisi III . *akarta 0 ; "ress, *akarta. Martin, Martin, 'lfred, 'lfred, dkk. dkk. $%%& . Garmasi Garmasi Gisika Gisika## $asar%dasar &armasi &isika dalam ilmu &armasetika, &armasetika, diterjemahkan oleh Eoshita , edisi , jilid . *akartaH penerbit ;. #harg #hargel, el, 9eon, 9eon, dan 'ndre! 'ndre! B..E B..E.;. .;. $%. $%. Bio&armasi dan Farmakokinetika Terapan. Edisi II . "enerjemah "enerjemah r. r. Gasich, Gasich, 'pt. dan ra. #iti #jamsiah, #jamsiah, 'pt. #urabaya 0 'irlangga ;niversity "ress. 7oigt, $%%. Buku $%%. Buku Pela'aran Teknologi Eogyakarta 0 ;niversitas 8adjah Teknologi Farmasi. Farmasi . Eogyakarta Mada "ress.
LAPIRA $ASIL UJI DISOLUSI
$. Pe&)uatan -ura -ura )a-u teo,illin an!idrat an!idrat
Konsentrasi uji $ 2 & =
Konsentrasi dala& pp&
A)sor)ansi
$
-./%$
$?
-.?/$
$=
-./
$2
-.2&
$-
-.&?
2. $asil uji disolusi teo,illin teo,illin an!idrat an!idrat
t '&enit( '&enit(
a)sor)an a)sor)ansi si
$$ 2&-
-.%$ -.$/ -./% -.=/ $.-$?
pp& '*%+&l( $&.%/ $2.==& $&./&/ $$.$%22.?-
&% terdisolusi ?.%%= ?.22$ ?.? .% $$.=&-
,a-tor -ore-si -.-/-.-?2 -.-?% -.-?
&% ter-ore-si -
disolusi -
?.%%= ?.2%$ /.--$ ./%?
$&.%/ $2.2 $=.--$ $$.%2
-.$$=
$$.?/
2&.&/=
&. "emb "embua uata tan n kurv kurvaa baku baku teofil teofillin monohidrat Konsentrasi uji $ 2 & =
Konsentrasi Konsentrasi dala& pp&
A)sor)ansi
$=
-.?%&
$2
-.?&/?
$$
-.?
%
-.=%
?
-.&/$
=. $asil uji disolusi teo,ilin teo,ilin &ono!idrat &ono!idrat t '&enit(
A) A)sor)ansi
pp&
&%
,a-tor
&%
$$ 2&-
-.=2 -.$ -.=/ -.=$ -.%/
'*%+ '*%+&l &l(( $./=? $?.=$/.&/% $/.22% $.?&?
terd terdis isol olus usii /./& .22 .?%.?$= %.&$
-or -ore-si e-si
-.-/% -.-2 -.-/ -.-? -.-%&
. Pe&)uatan -ura -ura )a-u -lora&,eni-ol Konsentrasi uji $ 2 & =
Konsentrasi dala& pp&
A)sor)ansi
$--
-.?===
%
-.?-?=
%-
-.?$
-.$-=
-
-.=-=
terter-or oree-si si -
diso disolu lusi si -
/./& .&-= .$ .?2
$./=? $?.?-/ $/./-$ $/./2=
%.?2
$%.&-=
-lora&,eni-ol ?. $asil uji disolusi -lora&,eni-ol
t (menit)
absorbansi
$$ 2&-
-./? -.=2= -.=-% -.==& -.=/=
ppm (Ig1ml) $$$.?$% /?.=?= /=.%$ /.=2& $.?
%$mg terdisolusi .-% &.2&2 &/.=% &%.2$$ =-.-%
faktor koreksi -. -.&2 -.&/ -.&%2
mg terkoreksi .-% &./%&.&%% =-.2?
D disolusi $$$.?$% //./?./% $.-&
-.=-
=2.$?
.-&&
/. "embuatan "embuatan kurva baku kloramfeni kloramfenikol kol terend terendam am metano metanoll Kons onsentr ntrasi asi
Konse onsent ntrrasi asi
A)so A)sorr)ans )ansii
uji $ 2 & = ?
dala& pp& $=$& $&$2 $2$$
-.?2 -./ -.?& -.&2 -.=&$ -.&&&
-lora&peni-ol terenda& terenda& &etanol . $asil uji disolusi -lora&peni-ol
t '&en '&enit it((
A)so A)sor) r)an ansi si
$$ 2&-
-.2%/ -.$? -.$2/ -.$2 -.$2=
pp& '*%+&l( $$&.?$-/.2= $-./-? $-./2 $-.?
&% terdisolusi ?.2 &.?2= 2.& 2./? 2./&
,a-tor -ore-si -.? -.&? -.2% -.2% -.2
&% ter-ore-si -
disolusi -
?.2 =.$%2 &.%/ =.-% =.%==
$=.2-? $&.= $&.=% $&.?2/ $&./&?