Case Report
Oleh: Visa Yunanda
Pembimbing: dr.Sulamsih Sri Budini Sp.KK
•
•
Ulkus dekubitus disebut juga sebagai luka baring, pressure baring, pressure ulcer dan dan luka akibat tekanan kronik
Ulkus dekubitus umumnya terjadi pada orang usia lanjut, pasien yang menjalani pembedahan patah tulang pinggang dan pasien dengan cedera tulang belakang
•
•
Prevalensi terjadinya ulkus dekubitus pada tahap awal perawatan mencapai 15%, pada masa rawatan yang lama 2,328% dan pada perawatan dirumah 0-29%.
Chen et al menyebutkan setelah faktor seperti usia dan tingkat komplikasi medis lainnya, prevalensi ulkus dekubitus terus meningkat selama periode 10 tahun.
Definisi
Ulkus dekubitus merupakan sebuah luka pada kulit atau jaringan dibawahnya yang terlokalisasi biasanya pada bagian tulang yang menonjol akibat dari tekanan atau kombinasi dari tekanan dan gesekan.
Faktor utama yang berkontribusi dalam berkembangnya ulkus dekubitus terdiri dari tekanan, gesekan, pergeseran paksa dan kelembaban.
Kondisi berbaring diatas tempat tidur dan imobilisasi yang lama, tekanan yang dihasilkan dapat mencapai 150 mmHg khususnya pada daerah tulang panggul.
Tekanan normal pada jaringan berada pada 12 dan 32 mmHg.
Tekanan berlebih menyebabkan berkurangnya sirkulasi dan oksigenasi ke jaringan.
Laboratorium •
anemia, leukositosis, hipoproteinemia atau nilai iron serum yang menurun.
Biopsi •
membantu mendiagnosa stadium ulkus dekubitus ketika gambaran klinis yang didapatkan tidak cukup untuk menilai kedalaman luka dan menyingkirkan penyakit lainnya yang dapat menyebabkan luka pada kulit.
Imaging •
Pemeriksaan radiologi berfungsi untuk mengidentifikasi komplikasi pada sebagian besar ulkus dekubitus yang dalam.
Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Suku Agama Pekerjaan Alamat No CM Tanggal Masuk Tanggal Pemeriksaan Tanggal Keluar
: Zuraida : 56 tahun : Perempuan : Aceh : Islam : IRT : Lembah Hijau, Leungbata : 1-01-70-56 : 3 September 2014 : 11 September 2014 :-
•
Keluhan utama
•
RPS
luka pada bagian bokong
Pasien datang ke RSUDZA rujukan dari rumah sakit Harapan Bunda dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 19 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik kulit ditemukan adanya luka pada region sacrum. Luka terbuka, basah dengan ukuran ±6x3 cm. Luka disertai dengan nanah. Awalnya luka ditemukan berukuran kecil namun semakin lama semakin melebar.
•
RPD
•
Pasien sebelumnya dirawat dirumah sakit Harapan Bunda dengan diagnosa penurunan kesadaran ec CKD+ensefalopati metabolic+TB paru+efusi pleura+status konvulsif ec Ca metastase dd/gangguang metabolik, gangguan elektrolit. Pasien berada dalam kondisi berbaring yang lama selama ± 19 hari yang lalu.
Disangkal
RPK
•
Riwayat Pemberian Obat
Pemberian salap gentamisin selama ±8 hari rawatan di rumah sakit sebelumnya.
Pada regio sacrum ditemukan ulkus berbatas tegas dengan ukuran ±6x3 cm, disertai pus dan pada beberapa tempat dijumpai adanya jaringan nekrotik. Luka berbentuk simetris,jumlah multipel, distribusi regional.
Hari ke-4
Hari ke-8
Ulkus dekubitus Ulkus diabetikum Leg Ulcer Actinomycetoma Luka Bakar
Laboratorium Biopsi Imaging
Ulkus dekubitus stadium 3
Tatalaksana
Perawatan luka menggunakan NaCl 0,9% 2x15 menit Sistemik: Clindamisin 3x150 mg selama 10 hari Topikal: gentamisin 2x/hari
Edukasi: a. Jaga kebersihan pada daerah luka b. Pasien digerakkan balik kiri dan kanan bergantian untuk menghindari tekanan yang berlebih pada bagian luka c. Jaga asupan nutrisi agar luka dapat cepat menutup
DISKUSI
Faktor utama yang berkontribusi dalam berkembangnya ulkus dekubitus berupa tekanan, gesekan, pergeseran paksa dan kelembaban. Tekanan yang terjadi pada setiap area dianggap sebagai faktor penting dalam pembentukan ulkus dekubitus. Imobilisasi yang lama merupakan salah satu faktor resiko terjadi ulkus dekubitus.
Dari anamnesis didapatkan pasien dengan keluhan luka pada daerah bokong. Luka basah dengan ukuran ±6x3 cm, disertai pus dan pada beberapa tempat dijumpai adanya jaringan nekrotik. Jumlah multipel, distribusi regional. Keluarga pasien mengaku luka ditemukan ketika pasien dirawat dengan penurunan kesadaran ± 19 hari yang lalu.
Luka timbul karena jaringan kulit yang mati akibat tidak memadainya suplai nutrisi dan oksigen. Hal ini terjadi sebagai konsekuensi dari edema pada jaringan subkutan dengan aliran limfatik yang rendah, drainase kapiler dan akumulasi ekstravaskuler dari bahan fibrin yang bocor dari pembuluh darah. Keadaan ini menyebabkan timbulnya tahanan yang kaku di sekitar kapiler sehingga mencegah difusi melalui dinding kapiler dan fibrosis dari jaringan sekitarnya.
Pemeriksaan fisik kulit didapatkan pada regio sacrum ditemukan ulkus berbatas tegas dengan ukuran ±6x3 cm, disertai pus dan pada beberapa tempat dijumpai adanya jaringan nekrotik. Luka berbentuk simetris, jumlah multipel, distribusi regional.
Ulkus dekubitus Ulkus diabetikum
•
•
•
Leg ulcer
Luka pada kulit atau jaringan dibawahnya yang terlokalisasi akibat dari tekanan atau kombinasi dari tekanan dan gesekan. Umum terjadi pada seseorang yang mengalami imobilisasi yang lama
luka yang terjadi sebagai komplikasi dari penderita Diabetes Melitus. Dikategorikan dengan trias klasik yang terdiri dari neuropati, iskemik dan infeksi.
kerusakan pada pembuluh darah pada daerah kaki. Lebih sering terjadi pada wanita dengan faktor predisposisi berupa obesitas dan trombosis vena.
•
Actinomycetoma
•
Luka bakar
infeksi yang disebabkan oleh bakteri filamentus yang menyebabkan timbulnya granula besar dalam kavitas yang berisi abses.
disebabkan oleh berbagai macam sebab. Luka yang ditimbulkan dapat memiliki bentuk dan kedalaman yang bervariasi mulai dari luka luar yang dangkal hingga luka dalam berupa luka full thickness.
Penatalaksanaan ulkus dekubitus harus dilakukan dengan baik dan terpadu, karena proses penyembuhannya yang membutuhkan waktu yang lama. Pemilihan terapi tergantung pada stadium ulkus dekubitus dan tujuan yang diinginkan seperti proteksi, pelembaban dan membuang jaringan nekrosis.
Tatalaksana yang diberikan terdiri dari perawatan luka menggunakan NaCl 0,9% 2x15 menit, obat sistemik Clindamisin 3x150 mg selama 10 hari dan topikal gentamisin 2x/hari