1
BAB 1. PENDAHULUAN
Ulkus Ulk us dek dekubi ubitus tus ada adalah lah ker kerusa usakan kan stru struktu kturr ana anatom tomis is dan fun fungsi gsi kul kulit it normal akibat dari tekanan eksternal yang berhubungan dengan penonjolan tulang dan tidak sembuh dengan urutan waktu yang biasa. Gangguan ini dapat terjadi pada semua kelompok usia, tetapi hal ini merupakan masalah yang khusus pada lanjut usia. Biasanya terdapat warna kemerahan pada daerah bagian tulang yang menonjol, atau bagian kulit yang mengelupas, terkoyak, timbulnya blister dan nekrosis kulit (Potter dan Perry,200! Perry,200! Ulku Ul kuss de deku kubi bitu tuss me meru rupa paka kan n su suat atu u ha hall ya yang ng se seri rius us,, de deng ngan an an angk gkaa morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada penderita lanjut usia. "i negara # negara maju, prosentase terjadinya de$ubitus men$apai sekitar %%& dan terjadi dalam dua minggu pertama perawatan. perawatan. 'ensu 'ensuss sehari pada sebuah rumah sakit daerah di ondon) yang melibatkan kasus bedah orthopedi, geriatri dan psikiatri, didapatkan 2 & dari seluruh kasus adalah penderita dengan dekubitus, dimana %0& nya adalah penderita dengan usia kurang dari *0 tahun sedangkan +0 & nya adalah usia lanjut di daerah predisposisi untuk terjadinya dekubitus adalah +0& pada sa$rum, 20 & pada tumit, %& pada tuber tuberosit ositas as os ischia dan %0& sendi panggul (i$aksono, (i$aksono, 20%-! danya ulkus dekubitus mengganggu proses pemulihan pasien, mungkin juga diikuti komplikasi dengan nyeri dan infeksi sehingga menambah panjang lama perawatan. Ulkus Ulkus dekubitus dekubitus dapat menjadi sangat progresif progresif dan sulit untuk untuk disem disembu buhk hkan an.. /omp /ompli lika kasi si ulku ulkuss deku dekubi bitu tuss sanga sangatt serin sering g dan dan meng mengan an$am $am kehidupan. kehidupan. /omplikasi /omplikasi ulkus dekubitus dekubitus serius dan tersering tersering adalah infeksi. Pada kelomp kelompok ok pasien pasien geriat geriatri ri dengan dengan multip multipato atolog logii dan daya daya $adang $adangan an faali faali yang yang menurun, infeksi dapat pula menjadi sepsis, yaitu suatu respons sistemik terhadap infeksi dimana pathogen atau toksin dilepaskan ke dalam sirkulasi darah sehingga terjadi aktiitas proses inflamasi. (Pendland, 200! Ulkus dekubitus dan sepsis termasuk dalam daftar masalah kesehatan dan daftar penyakit penyakit indi indiidu idu yang harus dikuasai dokter umum menurut '/"1 20%2 20%2.. leh karena itu, pada makalah ini kami akan membahas lebih dalam mengenai
2
ulku ul kuss de deku kubi bitu tuss be beser serta ta pe pena natal talak aksan sanaa aan n da dari ri ko komp mpli lika kasi si te terse rseri ring ng ul ulku kuss dekubitus, yaitu sepsis, sehingga akan menambah pengetahuan dan memudahkan dokter dok ter umu umum m dal dalam am men mengen genali ali dan men menata atalaks laksana ana per permas masalah alahan an ini sesu sesuai ai kompetensinya.
3
BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Ulkus Dekubitus
2.1.1
Definisi Ulkus Ulk us dek dekubi ubitus tus ada adalah lah ker kerusak usakan3 an3kem kemati atian an kul kulit it sam sampai pai jari jaringa ngan n di
bawah kulit, bahkan
menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya
penekanan pada suatu area se$ara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat (4uralaila, dr. Gadis.2005!. Ulkus dekubitus ini disebabkan karena tekanan yang berlebihan dan gesekan kuat yang terjadi pada jaringan atau tulang yang menonjol (6oore and 7owman,200*! 'edangkan 68 (200%! mendefinisikan ulkus dekubitus adalah sebagai suatu area ker kerusa usakan kan kul kulit, it, oto otott dan jari jaringa ngan n dib dibawa awahny hnyaa yan yang g terl terloka okalis lisir ir aki akibat bat peregangan, gesekan dan penekanan yang terus menerus. Bla$k dan 8okarison (200! mendefinisikan ulkus de$ubitus adalah lesi pada kulit yang disebabkan karena kar ena ada adany nyaa tek tekana anan n yan yang g ber berleb lebiha ihan n dan men mengak gakiba ibatka tkan n ker kerusa usakan kan pad padaa bagian dasar jaringan. 9e 9ekanan kanan akan mengganggu mikrosirkulasi jaringan lokal dan mengakibatkan hipoksia, serta memperlan$ar pembuangan metabolik yang dapat menyebabkan nekrosis (Bryant,200*! 2.1.2
Etiologi Ulkus dekubitusdisebabkan oleh tekanan yang $ukup kuat dalam jangka
waktu lebih pendek atau dengan tekanan yang rendah dalam jangka waktu yang lebih lama sehingga mengganggu jalannya aliran darah ke kapiler. /ebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan juga terganggu.9ekanan ini lebih besar dari tekanan arteri yang menyebabkan gangguan aliran darah sehingga terjadi iskemia dan kerusakan jaringan.9ekanan darah kapiler berkisar antara %5:-- mm8g. Pada usia lanjut yang mengalami immobilisasi tidak dapat merubah posisi, maka tekanan pada sakrum akan terjadi sekitar 50#*0 mm8g atau tumit sekitar -:+ mm8g, tekanan ini melebihi tekanan kapiler sehingga berakibat timbulnya daerah iskemia yang bila berlanjut akan terjadi nekrosis sehingga timbul ulkus de$ubitus. "aerah yang sering meng mengalami alami ulkus dekub dekubitus itus adalah sa$rum sa$rum,, tumit tumit,, tuber tuberosita osita is$hail, tro$hanter major dan malleolus lateral (4uralia, dr. Gadis.20%2!.6enurut Bouten, ulkus dekubitus disebabkan oleh - teori, teori pertama karena tekanan yang terus
4
menerus pada jaringan tertentu yang menyebabkan kerusakan pada jaringan karena terhambatnya alirah darah ke kapiler yang akhirnya jaringan menjadi hipoksia. 9eori yang kedua menjelaskan bahwa ulkus dekubitus dapat disebabkan karena tegangan geser.Gesekan ini mengakibatkan keadaan yang lebih parah dan se$ara signifikan memper$epat timbulnya ulkus dekubitus.9eori yang terakhir ditujukan pada interstitium diantara sel dan kapiler terminal. 9ekanan mekanis dari luar akan mengubah tekanan interstitial, aliran $airan interstitial, dan konsentrasi dari molekul dan ion. 9ekanan ini juga mempengaruhi transport nutrisi ke dalam sel yang dimana sel berfungsi sebagai drainase limfatik produk buangan metabolisme tubuh (Bouten, 7arlijn ;.7.%<<5!.
"aerah yang paling
sering terjadi ulkus dekubitus adalah sakrum, tumit, tuberosita is$hial, tro$hanter major dan malleolus lateral.Berikut gambar 2.2.% lokasi yang paling sering terjadi ulkus dekubitus
Gambar 2.% okasi dan Persentase Ulkus "ekubitus. %= studi >eoman dan 8ardy, 2= studi "ansereaou 2.1.3
Ei!e"iologi
5
?pidemiologi ulkus de$ubitus berariasi di beberapa tempat, insiden berkisar antara 0,+& : -@& di unit perawatan akut, 2,2 & : 2-,<& di unit long term $are (perawatan! jangka panjang, 0& : *& di home $are (perawatan di rumah! (yder
78,200-!. Aasilitas
perawatan
akut di amerika
serikat
memperkirakan 2, juta luka tekan ditangani setiap tahunnya (eddy et al,2005!. yello (200*! menyebutkan prealensi ulkus dekubitus %0:%*& di perawatan akut, 0:2<& di perawatan rumah, 2,-:2@& di tatanan perawatan jangka panjang, dengan rentang insiden 0,+ # -@& di perawatan akut dan 2,2 # 2-,< & di tatanan perawatan jangka panjang. Prealensi ulkus dekubitus di 1ndonesia dilaporkan dari ' "r. 'ardjito >ogyakarta sebesar +0 & (Purwaningsih,200%!. "i ' "r. 6oewardi 'urakarta pada bulan ktober 2002 ditemukan kejadian ulkus dekubitus sebesar -@,%@& ('etyati,2002!. aporan mutu dari ' "r. 8. bdul 6oeloek Proinsi ampung pada tahun 200< menunjukkan rata # rata angka kejadian ulkus dekubitus periode 4oember # "esember 200< di Unit Bedah pada tiga ruangan yaitu 6awar 0,, /utilang %2,@& dan Gelatik 0,+&. 2.1.#
$%kto& 'esiko 9erdapat 2faktor resiko pada ulkus dekubitus, faktor ekstrinsik dan faktor
intrinsik. Aaktor ekstrinsik atau faktor dari lingkungan terdiri dari tekanan, gesekan, kelembapan, panas, tinggal lama di internal $are unit, istirahat dalam waktu lama, menjalani proses operasi dalam waktu lama, dan menunggu waktu operasi dalam waktu yang lama.'edangkan pada faktor intrinsik berhubungan dengan struktur, fungsi tubuh dan faktor personal. Aaktor tersebut meliputi malnutrisi, diabetes mellitus, memiliki riwayat memiliki ulkus dekubitus sebelumnya, riwayat kandung ken$ing dan buang air besar inkontinen, usia lanjut, penyakit kardioaskular, penyakit saluran pernafasan, terganggunya persepsi sensoris, serum albumin yang rendah, kadar hemoglobin yang rendah, menurunnya status mental, jenis kelamin, patah tulang, edema, penyakit kritis, menurunnya aliran darah, stroke, terganggunya mobilitas, dan berat badan (7ampbell,200
6
kriteria, imobilisasi total dan imobilisasi relatie. Pada kasus imobilisasi total apabila pergerakan spontan sudah tidak didapatkan, $ontohnya pada pasien tidak sadar, pasien dengan bius total. 'edangkan imobilisasi relatie didapatkan gerakan spontan didapatkan terbatas, $ontohnya karena pengaruh obat yang ada efek mengantuk3sedasi, patah tulang, sakit parah, multiple s$lerosis, paraplegia, hemiplegia, dan polyneuropathy. 'edangkan pada faktor resiko sekunder, meliputi tidak $ukupnya aliran darah ke kulit, demam, inkontinesia, keadaan umum yang lemah, dan penuaan fisiologis pada kulit (8artmann G,200@!. Berikut tabel pembagianfa$tor resiko dari ulkus de$ubitus. 9abel 2.%. Aaktor esiko Ulkus "ekubitus (Bluestein, m Aam Physi$ian=200@)*@(%0!=%%@5:%%<+! Int&insik Ekst&ensik 6obilitas terbatas Penekanan dari permukaan yang keras • • 'pinal $ord injury (tempat tidur, kursi roda, tandu! − Gesekan karena ketidakmampuan pasien − • 7erebroas$ular a$$ident bergerak di tempat tidur − Gangguan neurologi progresif(Parkinson, Pergeseran karena pergerakan otot • lCheimer, multiple s$lerosi! − 4yeri /elembapan • − Araktur 1nkontinensia urin atau ali − − Perawatan setelah operasi /eringat berlebihan − /oma atau tidur − liran udara pada luka − rthropathies − 4utrisi Buruk • − noreksia − "ehidrasi − Geligi yang buruk3tidak sehat3tidak bergigi /eterbatasan diet3giCi − emahnya indera pen$iuman dan penge$ap − − /emiskinan atau kurangnya asupan makanan /omorbiditas • "iabetes mellitus − − "epresi atau psikosis − ;as$ulitis atau penyakit askuler kolaen lainnya − Penyakit askuler perifer − Penurunan sensasi nyeri − 1mmunodef$ien$y atau penggunaan terapi kortikosteroid − Gagal jantung kongesti − /eganasan
7
Gagal ginjal Penyakit paru obstruktif kronik − "ementia − Aging skin • − ?lastisitas menurun − liran darah kulit menurun Perubahab p8 kulit − − Flattening of rete ridges − 8ilangnya lemak subkutan − liran darah dermal:epidermal menurun −
'edangkan menurut Braden dan Bergstrom (%<@*! dalam 8andayani (20%0! faktor # faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya ulkus de$ubitus diuraikan sebagai berikut = 2.1.#.1 $%kto& Tek%n%n ?fek patologis tekanan yang berlebihan dihubungkan dengan intensitas tekanan dan durasi tekanan 2.%.+.%.% 1ntensitas 9ekanan 1ntensitas tekanan menggambarkan besarnya tekanan antar muka kulit bagian luar dengan permukaan matras. Dika tekanan antar muka melebihi tekanan kapiler maka pembuluh kapiler akan kolaps dan selanjutnya jaringan akan hipoksia dan iskemi. 9ekanan kapiler rata # rata diperkirakan -2 mm8g di arteriol, -0 # +0 mm8g di akhir arteri, 2 mm8g di pertengahan arteri, %2 mm8g di ena, dan %0:%+ mm8g di bagian akhir ena. indan (%<5%! dalam Bryant (200*! mengukur tekanan antar muka laki # laki dewasa sehat dalam posisi supine, prone, sidelying dan duduk di atas bed per$obaan mendapatkan data tekanan antar muka antara %0 0 %00 mm8g. 9ekanan antar muka -00 mm8g ditemukan pada posisi duduk tanpa alas kursi (/osiak dalam Bryant, 2000!. Pada indiidu sehat, tekanan antar muka tidak selalu akan mengakibatkan hipoksia karena indiidu sehat mempunyai kemampuan mengenali sensasi dengan baik sehingga mampu berpindah posisi ketika merasa tidak nyaman, tapi pada indiidu yang tidak mampu mengenali sensasi ataupun tidak mampu
8
berpindah posisi dengan sendirinya tekanan antar muka akan berisiko mengakibatkan hipoksia.
2.%.+.%.2 Aaktor "urasi 9ekanan "urasi tekanan digambar kan sebagai lama periode waktu tekanan yang diterima oleh jaringan. 8ubungan antara intensitas dan durasi tekanan dengan terbentuknya iskemi jaringan. 'e$ara lebih spesifik dinyatakan intensitas tekanan yang rendah dalam waktu yang lama dapat membuat kerusakan jaringan dan sebaliknya intensitas tekanan tinggi dalam waktu singkat juga akan mengakibatkan kerusakan jaringan (Bryant, 200*!. Potter and Perry (200! menyatakan luka akan terjadi sebagai hubungan antara waktu dan tekanan. 'emakin besar tekanan dan durasinya, maka semakin besar insiden terbentuknya luka. /ulit dan jaringan subkutan dapat mentoleransi beberapa stekanan, namun pada tekanan eksternal yang besar dan melebihi dari tekanan kapiler akan menurunkan aliran darah ke jaringan sekitarnya, jika tekanan dihilangkan pada saat sebelum titik kritis maka sirkulasi ke jaringan tersebut akan pulih kembali. 2.%.+.%.- Aaktor 9oleransi Daringan Aaktor toleransi jaringan dideskripsikan sebagai kemampuan kulit dan struktur pendukungnya untuk menahan tekanan tana akibat yang merugikan. /emampuan tersebut dilakukan dengan $ara mendistribusikan tekanan yang diterima ke seluruh permukaan jaringan sehingga tidak bertumpu pada satu lokasi. 1ntegritas kulit yang baik, jaringan kolagen, kelmbapan pembuluh limfe, pembuluh darah, jaringan lemak dan jaringan penyambung berperan dalam baik atau tidaknya toleransi jaringan seorang indiidu. /onsep toleransi jaringan ini pertama kali didiskusikan oleh 9rumble (%<-0! dan selanjutnya 8ussain (%<-! membuktikan dengan sensitisasi otot tikus dengan 0 mm8g tekanan dalam waktu % jam terjadi degenerasi jaringan Pada jaringan yang kurang baik akan lebih mudah
9
mengalami ulkus de$ubitus disbanding jaringan yang toleransinya baik jika diberi intensitas tekanan yang sama (Bryant,200*!. 2.1.( Tie Ulkus Dekubitus Berdasarkan waktu yang diperlukan untuk penyembuhan dari suatu ulkus de$ubitus dan perbedaan temperature dari ulkus dengan kulit sekitarnya, de$ubitus dapat dibagi menjadi tiga tipe = %. 9ipe normal 2. 9ipe arteriosklerotik -. 9ipe terminal Ulkus dekubitus tipe normal, mempunyai beda temperatur sampai dibawah lebih kurang 2,℃ dibandingkan kulit sekitarnya dan akan sembuh dalam perawatan sekitar 5 minggu. Ulkus ini terjadi karena iskemia jaringan setempat akibat tekanan, tetapi aliran darah dan pembuluh # pembuluh darah sebenarnya baik.Ulkus dekubitus tipe arteriosklerotik, mempunyai beda temperatur kurang dari %℃ antara daerah ulkus dengan kullit sekitarnya. /eadaan ini menunjukkan gangguan aliran darah akibat penyakit pada pembuluh darah (arterosklerotik! ikut berperan untuk terjadinya de$ubitus disamping faktor tekanan. "engan perawatan, ulkus ini diharapkan sembuh dalam %5 minggu.'edangkan untuk ulkus dekubitus tipe terminal terjadi pada penderita yang akan meninggal dan tidak dapat menyembuh (4uralaila, dr. Gadis,2005!.
2.1.) P%tofisiologi Ulkus Dekubitus Patofisiologi dari ulkus de$ubitus dimulai dari meningkatnya tekanan $airan interstitial, lalu terjadi penurunan sirkulasi arteri, akibat tertekannya arteri yang terlalu lama, maka kapiler akan kolaps dan mengalami thrombosis. 9erjadi kehilangan $airan interstitial melalui kapiler.9idak lama kemudian, terjadi edema pada jaringan, lalu terjadi lisis pada jaringan. 'etelah lisis, maka nutrisi dan oksigen jaringan akan menurun. Pada akhirnya terjadi proses inflamasi lalu iskemik,tidak lama kemudian jaringan nekrosis 3 mati dan ulkus mun$ul (appi, aurie and 8amm,ose, 200
10
berkisar pada batas # batas tersebut. 9etapi sebagai $ontoh bila seorang penderita imobilisasi pada tempat tidur se$ara pasif dan berbaring di atas kasur busa biasa maka tekanan daerah sa$rum akan men$apai 50 # *0 mm8g, dan daerah tumit men$apai -0 # + mm8g. 9ekanan ini akan menimbulkan daerah iskemik dan bila berlanjut terjadi nekrosis jaringan kulit. Per$obaan pada binatang didapatkan bahwa sumbatan total pada kapiler masih bersifat reersible bila kurang dari 2 jam. 'eseorang yang terpaksa berbaring berminggu minggu tidak akan mengalami dekubitus selama dapat berganti posisi perjamnya (1$hwani, 20%%!. 'elain faktor tekanan ada beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi timbulnya dekubitus yaitu sebagai berikut = :
9erjadinya regangan pada kulit oleh karena tubuh bergerak melorot ke bawah pada penderita yang berada pada posisi setengah duduk atau separuh berbaring
:
Pada penderita usia lanjut yang $a$he$tis atau sangat kurus, kulit pada daerah yang terkena yang terkena tekanan dapat terlipat oleh karena gesekan dengan alas tempat tidur sehingga kulit seakan akan tertinggal dari bagian tubuh yang lain (1$hwani, 20%%!.
:
Berikut bagan alur terjadinya ulkus dekubitus.
11
9?/44
Pallor
9ekanan meneta
9ekanan dihilangkan Perfusi buruk 8iperemia eaktif
1skemi Darin an
?dema jaringan
kumulasi
8ipoksia berubah /ebo$oran kapiler karena permeabilitas meningkat
kumulasi protein di ruang interstitial menin kat
Gambar 2.2 Bagan lur Patofisiologi Ulkus "ekubitus (Bryant. 200@!
2.1.* Lok%si Ulkus Dekubitus okasi ulkus dekubitus seebenarnya bisa terjadi diseluruh permukaan tubuh bila mendapat penekanan se$ara terus menerus.4amun yang paling sering terbentuk pada daerah kulit diatas tulang yang menonjol. okasi tersebut diantaranya adalah : 9uberositas 1s$hii (Arekuensinya men$apai -0&! dari lokasi tersering
12
: 9ro$hanter 6ayor (Arekuensinya men$apai 20& dari lokasi tersering : 'a$rum (Arekuensinya men$apai %&! dari lokasi tersering : 9umit (Arekuensinya men$apai %0&! dari lokasi tersering : 6aleolous : Genu : ainnya meliputi $ubiti s$apula dan pro$essus spinosus ertebrae
Gambar 2.-. okasi yang Beresiko 6engalami Ulkus "ekubitus (8andayani, 20%0! 2.1.+ Di%gnosis Ulkus Dekubitus "iagnosis ulkus dekubitus ditentukan berdasarkan atas gejala maupun tanda yang ditemukan pada kulit. Gejala klinis biasanya berupa kulit kemerahan sampai terbentuknya ulkus. /erusakan dapat meliputi epidermis, dermis, jaringan otot sampai tulang. /erusakan area di bawah ulkus dapat lebih besar daripada ukuran ulkus itu sendiri (Airdausi,20%%! 9ipe ulkus dekubitus ada tiga yaitu tipe normal, arteriosklerosis dan terminal, seperti pada tabel 2.2.2 (1$hwani,20%%! 9abel 2.2.9ipe Ulkus "ekubitus 9ipe 6anifestasi /linis Perkiraan ama Perawatan 4ormal Beda temperatur dengan kulit sekitarnya hingga 5 6inggu dibawah lebih kurang 2,E7 rterioskeloris 'elain faktor tekanan, terdapat gangguan aliran %5 6inggu darah akibat arteriosklerosis. Beda temperatur dengan kulit sekitarnya F %E7 9erminal 9erjadinya pada pasien yang akan meninggal 9idak sembuh
13
'etiap pasien yang mempunyai faktor resiko terjadinya ulkus dekubitus harus dilakukan penilaian resiko terjadinya ulkus dekubitus yang meliputi status kesehatan se$ara umum, pemeriksaan kondisi kulit, identifikasi adanya ulkus dekubitus sebelumnya, dan penentuan nilai Braden Score atau Norton score sebagaimana dianjurkan oleh
Agency for Health care policy and Reserch
(AHCPR)(Airdausi,20%%!. N%"% en!e&it%
9abel 2.- 'kor 4orton Sko&
T%ngg%l
/ondisi Aisik Baik + umayan Buruk 2 'angat buruk % /esadaran /ompos mentis + patis 'opor 2 'tupor3koma % ktiitas mbulan + mbulan dengan bantuan 8anya bisa duduk 2 9iduran % 6obilitas Bergerak bebas + 'edikit terbatas 'angat terbatas 2 9idak bisa bergerak % 1nkontinensia 9idak + /adang:kadang 'ering inkontinensi urin 2 1nkontinensia urin dan ali % /eterangan = 'kor %+== resiko sangat ke$il, 'kor %2:%- = resiko sedang, 'kor H %2 0 kali lebih besar
= resiko
Penilaian ulkus meliputi ealuasi medis pasien se$ara lengkap. iwayat penyakit meliputi onset dan durasi ulkus, perawatan ulkus sebelumnya, faktor resiko, dan masalah kesehatan
dan pengobatan lainnya. Aaktor lain seperti
kesehatan psikologi, prilaku dan status kognitif,sosial dan sumber penghasilan, dan terjangkaunya fasilitas pelayanan kesehatan juga merupakan hal yang penting
14
pada penilaian awal pasien dan mungkin akan berdampak pada ren$ana terapi. danya ulkus dekubitus dapat menunjukkan pasien tidak dapat menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan. Pasien tersebut mungkin memerlukan pelayanan perawatan atau tenaga
kesehatan perlu pelatihan.
Pasien dengan gangguan
komunikasi dan sensorik lebih rentan terjadi ulkus dekubitus karena meraka tidak merasakan nyeri atau mereka menyatakan tidak merasa nyaman dengan $ara tidak khas (Bluestein " dan Daaheri ,200@!. Penilainya ulkus dekubitus juga melihat jumlah, lokasi dan
ukuran
(panjang,lebar dan kedalaman! dan menilai adanya eksudat, bau, saluran sinus, nekrosis, eskar foration, ( granulation
and
tunneling! underining!
infeksi, penyembuhan
epitheliali"ation! dan tepi luka. 'tadium tersebut bisa sulit
ditentukan sampai pengelupasan kulit dan es$har di lepaskan dari dasar luka. Paling penting adalah menentukan stadium ulkus dekubitus, menurut National Pressure #lcer Ad$isory Panel%s staging system (4PUP! ada 5 stadium ulkus dekubitus seperti terlihat pada tabel 2.+
9abel 2.+ 'tadium Ulkus "ekubitus (4PUP, 20%+! St%!iu" 1 eaksi peradangan terbatas pada epidermis,tampak sebagai daerah kemerahan3eritema, indurasi atau le$et
St%!iu" 2 eaksi lebih dalam lagi sampai men$apai seluruh dermis hingga lapisan lemak subkutan. 9ampak sebagai ulkus yang dangkal, tepi jelas dan perubahan warna pigmen kulit St%!iu" 3 Ulkus lebih dalam, meliputi jaringan lemak subkutan, menggaung dan berbatasan dengan fas$ia otot
St%!iu" # Perluasan ulkus menembus otot sehingga tampak tulang di dasar ulkus serta dapat mengakibatkan infeksi pada tulang dan sendi
15
Unst%ge%ble "asar ulkus tertutup lapisan berwarna kuning, $oklat, abu:abu atau hijau
Di,u&ig%i Deep Tissue Injury Perubahan warna kulit menjadi merah keungungan pada kulit yang utuh, bila berisi darah, perabaan terasa lunak seperti bubur, nyeri, lebih hangat atau dingin dibanding jaringan sekitarnya
2.1.- Pen,eg%%n Ulkus Dekubitus Banyak
tinjauan
literatur
mengindikasikan
bahwa
luka
dapat
di$egah.6eskipun kewaspadaan perawat dalam memberikan perawatan tidak dapat sepenuhnya men$egah terjadinya ulkus dekubitus dan perburukannya pada beberapa indiidu yang sangat berisiko tinggi. "alam kasus seperti ini, tindakan intensif yang dilakukan harus ditujukan untuk mengurangi faktor risiko, melaksanakan langkah # langkah pen$egahandan mengatasi ulkus dekubitus. Upaya pen$egahan luka tekan dinyatakan dalam beberapa literature (8andayani, 20%0! yang merujuk kepada beberapa hasil penelitian dan e$idence se$ara garis besar terdiri dari upaya # upaya = 2.%.<.% Pengkajian risiko dengan menggunakan tool Beberapa tool pengkajian telah dikembangkan seperti Braden!s Scale! Norton%s! &aterflo'%s! clinical udgeent dan lain # lain. 4amun menurut 87P(200@! hanya Braden%s Scale dan Norton%s yang telah dan sedang di uji se$ara ekstensif. BradenIs '$ale telah diuji penggunannya pada setting perawatan medi$al bedah, perawatan intensif dan nursing home. 'edangkan Norton%s telah diuji pemakaiannya pada unit perawatan usia lanjut di rumah sakit.
2.%.<.2 Perawatan kulit Perawatan kulit bertujuan untuk men$egah terjadinya ulkus dekubitus melalui upaya # upaya mempertahankan dan memperbaiki
16
toleransi kulit terhadap tekanan. Perawatan kulit menurut "easley (200
2.%.<.- "ukungan permukaan "ukungan permukaan termasuk pelapisan (ditempatkan di atas tempat tidur standar! atau kasur khusus.da 2 jenis dukungan permukaan statis tanpa bergerak dan dinamis dengan bagian yang bergerak yang dijalankan oleh energy.6atras udara dan air efektif tetapi mungkin bo$or, jadi mereka perlu terus # menerus dirawat. /adang # kadang digunakan gloe yang diisi dengan air atau bantalan donat. 4amun bantalan donat kini mulai ditinggalkan karena terbukti menimbulkan efek tekanan baru pada area pinggir donat. 9ermasuk upaya memperbaiki dukungan permukaan adalah menjaga alat tenun.9etap li$in dan ken$ang, kasur yang rata dan tebal serta pemberian bantal pada area # area berisiko tekanan seperti tumit, siku, bahu dan sakrum (8andayani,20%0! 2.%.<.+ 4utrisi 4utrisi
adalah
faktor
pendukung
yang
penting
untuk
mempertahankan kulit yang sehat dan elastis. Pemberian se$ara oral, parenteral maupun melalui sonde feeding sama efektifnya asalkan jumlah yang diberikan $ukup sesuai kebutuhan. 'uplemen nutrisi dapat diberikan jika diperlukan. Beberapa penelitian menunjukkan nutrient yang penting untuk pen$egahan dan proses penyembuhan luka tekan adalah protein, itamin 7, kalori, Cat besi dan Cink (8andayani,20%0!
2.%.<. Posisi dan reposisi /arena penyebab utama luka tekan adalah yang terus menerus di suatu tempat maka menghindari penekanan terus menerus di satu tempat
17
dengan $ara reposisi menjadi penting. 8asil penelitian "efloor et al (200! dari eddy et al (2005! menyatakan perubahan posisi setiap + jam diatas matras busa khusus mampu menurunkan insiden luka tekan dibandingkan dengan reposisi setiap 2 jam diatas kasus standar. Beberapa penelitian yang juga menganjurkan penggunaan posisi miring -0J dengan $ara mengganjal bantal dibagian bokong dan salah satu kaki (8andayani,20%0!. 'eluruh upaya pen$egahan luka tekan dilaksanakan se$ara multidisiplin karena pen$egahan luka tekan menjadi tanggung jawab tidak hanya perawat, dokter tetapi juga keluarga pasien dan semua orang yang terlibat dalam perawatan pasien.
2.1.1/ 0%n%e"en Ulkus Dekubitus Pengelolaan dekubitus diawali dengan kewaspadaan untuk men$egah terjadinyadekubitus dengan mengenal penderita dengan resiko tinggi terjadinya de$ubitus, misalnya pada penderita yang im:mobil dan konfusio (4uralia, dr. Gadis, 2005!. Usaha untuk meramalkan akan terjadinya dekubitus ini antara lain dengan memakai system skor dari 4orton. 'kor dibawah %+ menunjukkan adanya resiko tinggi untuk terjadinya dekubitus. "engan ealuasi skor ini dapat dilihat perkembangan penderita (4uralia, dr. Gadis, 2005!. 9indakan berikutnya adalah menjaga kebersihan penderita khususnya kulit, dengan memandikan setiap hari.'esudah dikeringkan dengan baik dan digosok dengan lotion, terutama di bagian kulit yang ada pada tonjolan # tonjolan tulang.'ebaiknya
masase
untuk
melan$arkan
sirkulasi
darah.
'emua
eksreta3sekreta, harus dibersihkan dengan hati # hati agar tidak menyebabkan le$et pada kulit penderita (4uralia, dr. Gadis, 2005!. 9indakan selanjutnya yang berguna baik untuk pen$egahan maupun setelah terjadinya dekubitus adalah =
a. 6eningkatkan status kesehatan penderita =
18
Umum = 6emperbaiki dan menjaga keadaan umum penderita misalnya
o
anemia diatasi, hipoalbuminemi dikoreksi, nutrisi dan hidrasi yang $ukup, itamin (itamin 7! dan mineral (Kn! ditambahkan. /husus= 7oba mengatasi 3 mengobati penyakit # penyakit yang ada pada
o
penderita, misalnya diabetes yang belum terkontrol baik, paru, dan sebagainya. b. 6engurangi3memeratakan fa$tor tekanan yang mengganggu aliran darah = o
lih posisi3alih baring 3 tidur selang seling, paling lama tiap dua jam /eberatan $ara ini adalah ketergantungan pada tenaga perawat yang kadang # kadang sudah sangat kurang, dan dapat mengganggu istrahat penderita
bahkan menyakitkan. o
/asur khusus untuk lebih membagi rata tekanan yang terjadi pada tubuh penderita, misalnya =
o
/asur dengan gelombang tekanan udara yang naik turun
o
/asur air yang temperature airnya dapat diatur /eberatan perlengkapan $anggih ini adalah harganya mahal, perawatannya
sendiri harus baik dan dapat rusak (4uralia, dr. Gadis.2005! egangan kulit dan lipatan kulit yang menyebabkan sirkulasi darah setempat terganggu, dapat dikurangi antara lain = 6enjaga posisi penderita, apakah ditidurkan rata pada tempat tidurnya, atau sudah memungkinkan untuk duduk di kursi. Bantuan dai balok penyangga kedua kaki, bantal # bantal ke$il untuk menahan tubuh penderita, Lkue donatM untuk tumit, dapat mendukung usaha pen$egahan dan pengobatan de$ubitus. "i luar negeri sering dimanfaatkan kulit domba dengan bulu yang lembut dan tebal sebagai alas tubuh penderita (4uralia, dr. Gadis, 2005! Begitu tampak darah yang hiperemis pada tubuh penderita, khususnya pada tempat tempat yang sering terjadi dekubitus, semua usaha # usaha di atas harus dikerjakan dengan lebih $ermat untuk memperbaiki iskemia yang terjadi. 'ebab, sekali terjadi kerusakan jaringan upaya penyembuhan akan lebih rumit (1$hwani, 20%%!.
19
o
Pada suspected deep tissue injury dan "ekubitus stadium 1 /ulit kemerahan dibersihkan hati # hati dengan air hangat dan abun, diberi lotion, pemijatan se$ara hati # hati 2 # - kali sehari.
o
"ekubitus stadium 11 Perawatan luka se$ara septik dan aseptik."aerah yang terkena diberi rangsang dingin dan panas berganti ganti untuk merangsang sirkulasi.'alep topi$al dapat diberikan untuk merangsang jaringan granulasi.
o
"ekubitus stadium 111 Usahakan
luka
selalu
bersih,
eksudat
sedapatnya
dapat
mengalir
keluar.Pembalut tidak terlalu tebal agar jaringan tetap mendapatkan oksigen dan penguapan se$ara optimal./elembapan luka dijaga tetap bersih, hal ini untuk mempermudah regenerasi sel # sel kulit.uka yang kotor dapat dibersihkan dengan $adiran 4a7l fisiologis. ntibiotik sistemik juga dapat diberikan o
"ekubitus stadium 1; Penatalaksanaan seperti derajat 111."ilakukan nekrotomi, agar jaringan # jaringan dapat timbul dan tidak terhalang jaringan nekrotik. Beberapa usaha untuk memper$epat penyembuhan luka antara lain adalah preparat enCim, fototerapi dengan infra merah monokromatik, obat anti:agregaai platelet untuk maksud preentif dan preparat topi$al yang mengandung kolagenase.
o
Pada dekubitus yang unstageable harus dilakukan debridemen sebelum dilakukan terapi selanjutnya. (1$hwani, 20%%! "ebridement adalah membersihkan jaringan nekrotik dan debris yang
memi$u infeksi, menghambat granula dan penyembuhan.Penentuan stadium ulkus juga tidak dapat dilakukan dengan tepat jika jaringan nekrotik belum dibersihkan.9erdapat tiga prosedur debridemen yang umum digunakan yaitu debridemen enCimatis, debridemen mekanik, dan debridemen tajam.'edangkan untuk dressing luka, bertujuan untuk memelihara kelembapan luka. /elembapan luka yang baik akan meningkatkan ke$epatan penyembuhan dibandingkan apabila luka dibiarkan terpapar udara. Pemilihan jenis dressing tergantung pada kondisi
20
ulkus dan karakteristik dressing .Berikut adalah tabel pilihan berbagai jenis dressing untuk ulkus dekibitus (1$hwani, 20%%!.
Agent H!&o,olloi !
H!ogel
$il" D&essing
Algin%tes
0oist s%line g%u4e
Pet&oleu" g%u4e !&essing He&toni, s%line 5et g%u4e
9abel 2. Pilihan Berbagai Denis "ressing untuk Ulkus "ekubitus 0e,%nis" D&essing Benefits Si!e Effe,ts Notes of A,tion %nges 6aintains 7hange - to $$elerates 4one Aie trials hae moist * days, rate of shown improed enironmen depending healing rate healing t on drying $ompared to $ompared to dry dry dressing dressings) no differen$e among types of hydro$olloid has been found 6ainstains "aily to $$elerates 4one 6oist trials hae moist four times rate of not shown enironmen per day healing inferiority t depending $ompared to $ompared to on drying dry dressing hydro$lloid dressings Prote$ts "aily or Use 4one 6ost trials hae wound less insuperfi$ial not shown freNuently ul$er may inferiority prote$t $ompared to undamaged hydro$olloid skin dressings bsorbent "aily to bsorbs 4one 6ay be useful in maintains less eOudates oerly moist moist freNuently wound) may be enironmen depending used under other t when on eOudate dressing or suffi$ient seNuentially with wound fluid other dressings is present 6ainstains 9hree times 6ainstains 6ay 6ost trials show moist daily or moist ma$erate superiority of enironmen more enironment healthy tissue hydro$olloid t freNuently dressing 6aintains "aily to 6aintains 4one 6ay reNuire moist four times moist more freNuent enironmen daily enironment dressings t $hanges 6aintains 9wi$e daily 8as 8ypertoni$it moist to more antimi$robia y may enironmen freNuently l a$tiity damage
21
!&essing Io!ine solution 5et g%u4e !&essing
t Broad spe$trum antisepti$
"aily to four times daily
8as antimi$robia l a$tiity
healthy tissue 6ay damage healthy tissue
'pe$ifi$ally not re$ommended by some eOperts due to potential toOi$ity fibroblasts (1$hwani, 20%%!
Pemberian antibiotika pada penderita ulkus dekubitus stadium tertentu juga diperlukan./hususnya antibiotika topikal jika didapatkan koloni bakteri sangat
banyak
namun
penggunaan
rutin
se$ara
umum
tidak
direkomendasikan.Pemberian antibiotika sistemik hanya diindiksikan pada pasien dengan
sepsis,
selulitis
dan
osteomyelitis.
Pemberian
antibiotika
awal
berspektrum luas untuk kuman gram # positif dan negatie serta anaerob dapat diberikan sambil menunggu hasil kultur. mpi$ilin:sulba$tam, imipenem, meropenem,
tikarsilin
klaunat,
piperasilin
taCoba$tan,
serta
kombinasi
klindamisin dengan siprofloksasin atau aminoglikosida merupakan pilihan yang sesuai untuk terapi inisial (1$hwani, 20%%!.
2.3
Pen%t%l%ks%n%%n Ulkus Dekubitus Penatalaksanaan ulkus dekubitus harus dilakukan dengan baik dan
terpadu, karena proses penyembuhannya yang membutuhkan waktu yang lama. Agency for Health Care Policy and Research (AHCPR) telah membuat standar baku dalam penatalaksanaan ulkus dekubitus (Bergstrom, %<<+!. /etika ulkus dekubitus telah terbentuk, maka pengobatan harus diberikan dengan segera. Pengobatan yang diberikan dapat berupa tempat tidur yang termodifikasi baik untuk penderita ulkus dekubitus, pemberian salap, krim, ointent , solution, kasa, gelombang ultrasonik, atau lampu panas ultraiolet, gula, dan tindakan bedah. Pemilihan terapi, tergantung pada stadium ulkus dekubitus dan tujuan pengobatan.seperti proteksi, pelembaban dan membuang jaringan nekrosis. 8al yang harus diperhatikan dalam penatalaksanaan ulkus dekubitus adalah %.
Perawatan luka harus dibedakan ke dalam metode operatif dan nonoperatif.
22
2.
Perawatan luka dengan metode nonoperatif dilakukan untuk ulkus dekubitus stadium % dan 2, sedangkan untuk stadium - dan + harus menggunakan metode operatif.
-.
'ekitar *0:<0& ulkus dekubitus adalah superfisial dan sembuh dengan penyembuhan sekunder.
+.
6engurangi tekanan lebih lanjut pada daerah ulkus.
'e$ara
umum
penatalaksanaan
ulkus
dekubitus
dibagi
menjadi
nonmedikamentosa dan medikamentosa. . 4onmedikamentosa Penatalaksanaan ulkus dekubitus dengan nonmedikamentosa adalah meliputi pengaturan diet dan rehabilitasi medik. 'eperti telah disebutkan di atas, nutrisi adalah faktor risiko untuk terjadinya ulkus dekubitus. Pemberian diet yang tinggi kalori, protein, itamin dan mineral akan meningkatkan status giCi penderita ulkus dekubitus. 6eningkatnya status giCi penderita ini akan memperbaik sistem imun penderita sehingga memper$epat penyembuha ulkus dekubitus. 9erapi rehabilitasi medik yang diberikan untuk penyembuhan ulkus dekubitus adalah dengan radiasi infra merah, short 'a$e diathery! dan pengurutan. 9ujuan terapi ini adalah untuk memberikan efek peningkatan askularisasi sehibgga dapat membantu
penyembuhan ulkus. 'edangkan
penggunaan terapi ultrasonik, sampai saat ini masih terus diselidiki manfaatnya terhadap terapi ulkus dekubitus. B. 6edikamentosa Penatalaksanaan ulkus dekubitus dengan metode medikamentosa meliputi= %.
6empertahankan keadaan bersih pada ulkus dan sekitarnya /eadaan tersebut akan menyebabkan proses penyembuhan luka lebih $epat dan baik. Untuk hal tersebut dapat dilakukan kompres, pen$u$ian, pembilasan, pengeringan dan pemberian bahan:bahan topikal seperti larutan 4a7% 0,<&, larutan 8 202 -& dan 4a7%0,<&, larutan plasma dan larutan Burowi serta larutan antiseptik lainnya.
23
/ompres yang diberikan pada ulkus dekubitus adalah semipermiabel dan tertutup, yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas dan transfer penguapan air dari kulit dan men$egah maserasi kulit. 'elain itu, kompres dapat men$egah terjadinya infeksi sekunder dan men$egah faktor trauma. 9etapi, kompres ini tidak berfungsi baik pada pasien dengan diaforesis dan eksudat yang banyak. Beberapa kategori untuk kompres dan topikal yang dapat digunakan adalah antimikrobial, moisturiCer, eollient , topical circulatory stiulant , kompres semipermiabel, kompres kalsium alginate, kompres hidrokoloid dan hidrogel, penyerap eksudat, kompres dari basah3lembab ke kering dan eCim dan $airan atau gel pembentuk film. 9able 2.@ "elapan 9ipe /ompres 6ayor dan karakteristiknya 0%o& D&essing %tego&ies
Ke Pe&fo&"%n,e %&%,te&isti,s
lginates (sheets and fillers!
?Oudate absorption, obliterate dead spa$e, and autolyti$ debridement
Aoams (sheets and fillers!
bliterate dead spa$e, retain moisture, eOudate absorption, and me$hani$al debridement
GauCes (woen and nonwoen!
bliterate dead spa$e, retain moisture, absorb eOudate, and me$hani$al debridement
8ydro$olloids (wafers and fillers!
$$lusion, moisture retention, obliterate dead spa$e, and autolyti$ debridement
8ydrogels (sheets and fillers!
etain moisture and autolyti$ debridement
9ransparent films
$$lusion, retain moisture, and autolyti$ debridement
ound fillers
bliterate dead spa$e, absorb eOudate, retain moisture, and autolyti$ debridement
ound pou$hes
?Oudate $ontrol
2.
6engangkat jaringan nekrotik. danya jaringan nekrotik pada ulkus akan menghambat aliran bebas dari bahan yang terinfeksi dan karenanya juga menghambat pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi. leh karena itu pengangkatan jaringan nekrotik
24
akan memper$epat proses penyembuhan ulkus. 9erdapat * metode yang dapat dilakukan antara lain, •
Autolytic debrideent . 6etode ini menggunakan balutan yang lembab untuk memi$u autolisis oleh enCim tubuh. Prosesnya lambat tetapi tidak menimbulkan nyeri.
•
Biological debrideent , or aggot debrideent therapy. 6etode ini menggunakan aggot (belatung! untuk memakan jaringan nekrosis. leh karena itu dapat membersihkan ulkus dari bakteri. Pada Danuari 200+, A" menyetujui aggot sebagai li$e edical de$ic untuk ulkus dekubitus.
•
Cheical debrideent , or en"yatic debrideent . 6etode ini menggunakan enCim untuk membuang jaringan nekrosis.
•
echanical debrideent*
9eknik ini menggunakan gaya
untuk membuang jaringan nekrosis. 7aranya dengan menggunakan kasa basah lalu membiarkannya kering di atas luka kemudian mengangkatnya. 9eknik ini kurang baik karena kemungkinan jaringan yang sehat akan ikut terbuang. Pada ulkus stadium +, pengeringan yang berlebihan dapat memi$u terjadinya patah tulang atau pengerasan ligamen. •
Sharp debrideent . 9eknik ini menggunakan skalpel atau intrumen serupa untuk membuang jaringan yang sudah mati.
•
Surgical debrideent* 1ni adalah metode yang paling dikenal. hli bedah dapat membuang jaringan nekrosis dengan $epat tanpa menimbulkan nyeri.
•
#ltrasound+assisted 'ound therap* 6etode ini memisahkan jaringan nekrosis dari jaringan yang sehat dengan gelombang ultrasonik.
-.
6enurunkan dan mengatasi infeksi. Perlu pemeriksaan kultur dan tes resistensi. ntibiotika sistemik dapat diberikan bila penderita mengalami sepsis dan selulitis. Ulkus yang terinfeksi harus dibersihkan beberapa kali sehari dengan larutan antiseptik seperti larutan 8202 -&, poidon iodin %&, seng sulfat 0,&. adiasi ultraiolet (terutama U;B! mempunyai efek bakterisidal.
25
ntibiotik sistemik kurang dianjurkan untuk pengobatan ulkus dekubitus karena akan menimbulkan resistensi. ntibiotik sistemik yang dapat diberikan meliputi
gologan
penicillins!
cephalosporins!
ainoglycosides!
fluoro,uinolones! dan sulfonaides. ntibiotik lainnya yang dpat digunakan adalah clindaycin! etronida"ole dan triethopri* +.
6erangsang dan membantu pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi. Untuk memper$epat pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi pada ulkus dekubitus sehingga memper$epat penyembuhan dapat diberikan= •
Bahan:bahan topikal misalnya= salep asam salisilat 2&, preparat seng (Kn, Kn'+!.
•
ksigen hiperbarik) selain mempunyai efek bakteriostatik terhadap sejumlah bakteri, juga mempunyai efek proliferatif epitel, menambah jaringan granulasi dan memperbaiki keadaan askular.
.
9indakan bedah 9indakan bedah bertujuan untuk membersihkan ulkus dan memper$epat penyembuhan dan penutupan ulkus, terutama ulkus dekubitus stadium 111 1; dan karenanya sering dilakukan tandur kulit, yocutaneous flap! skin graft serta interensi lainnya terhadap ulkus. 1nterensi terbaru terhadap ulkus dekubitus adalah Negati$e Pressure &ound -herapy ! yang merupakan aplikasi tekanan negatif topikal pada luka. 9eknik ini menggunakan busa yang ditempatkan pada rongga ulkus yang dibungkus oleh sebuah lapisan yang kedap udara. "engan demikian, eksudat dapat dikeluarkan dan material infeksi ditambahkan untuk membantu tubuh membentuk jaringan granulasi dan membentuk kulit baru. 9erapi ini harus diealuasi setiap dua minggu untuk menetukan terapi selanjutnya.
26
BAB 3. LAP6'AN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN 4ama
= 6. 1khsan
Umur
= 2 9ahun
Denis kelamin
= aki:laki
lamat
= Dl. "harmawangsa /aliwining ambipuji Dember
4o. 9elepon
= 0@%2-%2<0+5
gama
= 1slam
'uku
= 6adura
Pendidikan
= '"
Pekerjaan
= 9idak bekerja
'tatus Pembiayaan
= Damsostek
4o. 6
= +.%<.20
9anggal pemeriksaan = % Duni 20% B. ANA0NESIS utoanamnesis serta heteroanamnesis pasien dan keluarga pasien dilakukan pada tanggal % Duli 20% . 'I7A8AT PEN8AKIT SUBJEKTI$ /eluhan Utama = uka di daerah pantat P'= Pasien mengeluhkan luka di daerah pantat sejak sekitar - minggu yang lalu. Pasien mengaku sekitar - minggu yang lalu pasien baru mengetahui bahwa ada luka di daerah pantatnya. 'ebelumnya pasien tidak menyadari ada luka di daerah pantatnya. Pada saat awal luka berupa lubang ke$il dengan luka kemerahan disekitarnya. Pada awalnya luka berukuran ke$il namun semakin lama semakin membesar. /emudian pasien juga tidak merasakan nyeri pada
27
daerah luka. Pasien mengaku sejak 2 tahun yang lalu tidak bisa berjalan atau duduk sendiri karena sebelumnya pasien mengalami ke$elakaan dan menjadi lumpuh hingga sekarang. Pasien mengatakan sehari:hari lebih banyak berbaring dan tidak begitu sering berpindah:pindah posisi karena tidak bisa melakukannya
sendiri.
Pasien
juga
mengatakan
sehari:hari
pasien
mengenakan pampers karena semenjak lumpuh pasien tidak bisa menahan B/ maupun BB. P" = iw. 9rauma 9ulang Belakang 'ejak 2 tahun yang lalu P = /eluarga menggunakan rianol dan betadine 2O3sehari untuk merawat luka.
6BJEKTI$ /eadaan Umum
= $ukup
/esadaran
= 7ompos mentis
9anda ;ital 9ekanan "arah= %%03@0 mm8g 4adi
= @0 O3menit
= 20 O3menit
9aO
= -5, o7
/ulit= "alam batas normal /epala =
6ata
= konjungtia tidak anemis, sklera tidak ikterik
8idung
= tidak ada se$ret3perdarahan
9elinga= tidak ada se$ret3perdarahan
6ulut
= bibir tidak sianosis
eher
= tidak didapatkan adanya pembesaran /GB
9horaks
=
7or= 1= 1$tus $ordis tidak tampak P= 1$tus $ordis teraba di 17' ; 67 'inistra P= Batas jantung 17' 1; Parasternal dekstra sampai 17' ; 67 sinistra
28
= '%'2 tunggal, eOtrasistol :, gallop :, murmur #
Pulmo= 1 = 'imetris, /etertinggalan gerak (:!, Dejas (:! P = /repitasi (:!, Aremitus aba Q3Q simetris normal P = 'onor = ;esikuler Q3Q, honki :3:, heeCing :3: bdomen
=
1= Alat = Bising usus (Q! normal P= 9ympani, pekak hepar Q P= 'oepel, nyeri tekan :, defans muskular : ?kstremitas = 8
= ekstrimitas superior Q3Q, ekstrimitas inferior Q3Q (status lokalis!
edema = ekstrimitas superior :3:, ekstrimitas inferior :3:
St%tus Lok%lis 'egio 9lutteus:
L: ulkus ;<= > 2?3," "engen%i !e&"is !%n > (?)," "ene"bus f%s,i% bentuk elis@ !%&% ;?=@ nek&osis ;?=@ us ;<= $: ne&i ;?=@ %&%estesi% ;<= 0: %&%legi% et inf ;<=
29
ASSES0ENT Ulkus "ekubitus Q Paraplegia ?Ot 'up. e.$ 'pinal 7ord 1njury PLANNIN9 Te&%i : Pro debridement,
30
DA$TA' PUSTAKA
loma R$ookieI gender, 6'4 4 74. Pressure Ul$er preention dan 6anagement. 4 network=200@) @:< Bluestein " dan Daaheri . Pressure Ul$ers= Preention, ?aluation, and 6anagement. m Aam Physi$ian=200@)*@(%0!=%%@5:%%<+ Bouten, 7arlijn ;.7.%<<5.?tiology and Pathology of Pressure 'ore= a literature reiew."epartment of 7omputational and ?Operimental 6e$hani$s of the ?indhoen Uniersity of 9e$hnology, in $o:operation with the department of 6oement '$ien$es of the Uniersity of imburg, 9he 4etherlands. Bryant. 200@. $ute 7hroni$ ounds 4ursing 6anagement. 'tatewide Nuality bran$h, rural and regional health and aged$are diision of i$torian state goernment, department of health, ustralia. Brandon D ihelmi. 2005. Pressure Ul$ers, 'urgi$al 9reatment and Prin$iples. http=33www.emedi$ine.$om3plasti$3topi$+52.htm diakses pada tanggal 2* 4oember 20%7ampbell, /aren ?. 200<. 4ew 6odel to 1dentify 'hared isk Aa$tors for Pressure Ul$ers and Araility in lder dults. ehabilitation 4ursing, ;ol.-+, 4o 5 "ealey, 7. (200
D.
/onsensus
4asional
Penatalaksanaan
1mobilisasi
komplikasi akibat imobilisasi pada orang usia lanjut. P/B 1P"=20%%=%+5:%*
dan