PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN TYFOID FEVER 1
Pengertian ( Definisi )
2
Asesmen Keperawatan / Pengkajian
adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terjadi pada saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan saluran pencernaan dan gangguan kesadaran a. Aktivitas / istirahat : Kelemahan, Letih, Napas pendek, Gaya hidup monoton b. Sirkulasi : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner / katup, penyakit serebrovaskuler c. Integritas Ego : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, marah, faktor stress multiple ( hubungsn, keuangan, pekerjaan ) d. Eliminasi : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu ( infeksi, obstruksi, riwayat penyakit ginjal ) e. Makanan / Cairan : mual dan muntah f. Neurosensori : pusing / pening, sakit kepala, Episode kebas, Kelemahan pada satu sisi tubuh, Gangguan penglihatan ( penglihatan kabur, diplopia ), Episode epistaksis g. Nyeri/ketidaknyamanan : nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat, nyeri abdomen h. Pernapasan : Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, Takipnea, Ortopnea, Dispnea nocturnal proksimal, Batuk dengan atau tanpa sputum, Riwayat merokok
3
Diagnosa Keperawatan
4
Kriteria Evaluasi/ Nursing Outcome
5
Intervensi Keperawatan
a. b. c. d. e. a. b. c.
Hipertermi Nyeri Gangguan keseimbangan cairan tubuh Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan Resiko kurangnya volume cairan Suhu tubuh pasien Suhu tubuh normal (36 – 37 0c), Pasien bebas dari demam, Pasien tidak kejang Nyeri berkurang atau hilang. Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi, pasien mampu menghabiskan makanan sesuai dengan posisi yang diberikan /dibutuhkan
a. Vital Sign Monitoring b. Cardiac Care
c. d. e. f. g. 6
Informasi dan Edukasi
7
Discharge Planning
8
Evaluasi
9 10
Penelaah Kritis Kepustakaan
Energy Management Activity Therapy Pain Management Analgesic Administration Anxiety Reduction a. Pengobatan dan perawatan serta aspek lain dari demam tifoid yang harus diketahui pasien dan keluarganya b. Diet, pentahapan mobilisasi, dan konsumsi obat sebaiknya diperhatikan atau dilihat langsung oleh dokter, dan keluarga pasien telah memahami serta mampu melaksanakan. c. Tanda-tanda kegawatan harus diberitahu kepada pasien dan keluarga supaya bisa segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan d. Penderita harus dapat diyakinkan cuci tangan dengan sabun setelah defekasi e. Mereka yang diketahui sebagai karier dihindari untuk mengelola makanan f. Lalat perlu dicegah menghinggapi makanan dan minuman. g. Penderita memerlukan istirahat h. Diit lunak yang tidak merangsang dan rendah serat (Samsuridjal D dan Heru S, 2003) i. Berikan informasi tentang kebutuhan melakukan aktivitas sesuai dengan tingkat perkembangan dan kondisi fisik anak j. Jelaskan terapi yang diberikan: dosis, dan efek samping k. Menjelaskan gejala-gejala kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasi gejala tersebut Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan.
Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan NOC serta analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan. Sub Komite Mutu Keperawatan 1. Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima Medika Smet, Bart.1994. Psikologi Kesehatan. Pt Grasindo:Jakarta 2.
Soeparman dkk,2007 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta Smeljer,s.c Bare, B.G ,2002 Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah,
3.
Wilkinson, JM., & Ahern, N.R. (2011). Diagnosa Keperawatan Diagnosis NANDA, NIC intervensi, NOC Outcome (Edisi 9), Jakarta : EGC