PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI 1
Pengertian ( Definisi ) tekanan darah yang interminten atau terus-menerus diatas 140/90 mmHg karena fluktuasi tekanan darah terjadi antar individu dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan ansietas (Marrelli. 2008. Hal 125).
2
Asesmen Keperawatan / Pengkajian
a. Aktivitas / istirahat : Kelemahan, Kelemahan, Letih, Napas pendek, Gaya hidup monoton b. Sirkulasi : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner / katup, penyakit serebrovaskuler c. Integritas Ego : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, marah, faktor stress multiple ( hubungsn, keuangan, pekerjaan ) d. Eliminasi : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu ( infeksi, obstruksi, riwayat penyakit ginjal ) e. Makanan / Cairan : mual dan muntah f. Neurosensori : pusing / pening, sakit kepala, Episode kebas, Kelemahan pada satu sisi tubuh, Gangguan penglihatan ( penglihatan kabur, diplopia ), Episode epistaksis g. Nyeri/ketidaknyamanan : nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat, berat, nyeri abdomen h. Pernapasan : Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, Takipnea, Ortopnea, Ortopnea, Dispnea nocturnal proksimal, proksimal, Batuk dengan atau atau tanpa sputum, Riwayat merokok
3
Diagnosa Keperawatan
4
Kriteria Evaluasi/ Nursing Outcome
a. Nyeri atau sakit kepala b. Intoleransi aktivitas c. Gangguan perubahan pola nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh d. Anxietas e. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung f. Kurang pengetahuan a. Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan darah, Nadi, respirasi), Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan b. Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites c. Tidak ada penurunan kesadaran
5
6
Intervensi Keperawatan
Mampu mengontrol nyeri
a. b. c. d. e. f. g.
Vital Sign Monitoring Cardiac Care Energy Management Activity Therapy Pain Management Analgesic Administration Anxiety Reduction
Informasi dan Edukasi
1. Pengobatan dan perawatan serta aspek lain dari demam tifoid yang harus diketahui pasien dan keluarganya 2. Diet, dan konsumsi obat sebaiknya diperhatikan atau dilihat langsung oleh dokter, dan keluarga pasien telah memahami serta mampu melaksanakan. 3. Tanda-tanda kegawatan harus diberitahu kepada pasien dan keluarga supaya bisa segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan
Discharge planning
1. 2. 3. 4.
7
Evaluasi
8
Penelaah Kritis Kepustakaan
9
d.
Informasikan tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri dan tawarkan strategi koping. Informasikan tentang gejala anxietas. Ajarkan tentang tekhnik perawatan diri yang meminimalkan penggunaan oksigen. Ajarkan tentang tekhnik penggunaan aktivitas dan tekhnik managemen waktu untuk mencegah kelelahan.
Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan NOC serta analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan. Sub Komite Mutu Keperawatan 1. Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006 . Jakarta: Prima Medika
Smet, Bart.1994. Psikologi Kesehatan. Pt Grasindo:Jakarta 2.
Soeparman dkk,2007 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta Smeljer,s.c Bare, B.G ,2002 Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah ,
3.
Wilkinson, JM., & Ahern, N.R. (2011). Diagnosa Keperawatan Diagnosis NANDA, NIC intervensi, NOC Outcome (Edisi 9), Jakarta : EGC