ACARA VIII UJI CEMARAN MIKROBA : ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) DAN ANGKA KAPANG KHAMIR (AKK)
A. TUJUAN
1. Meng Menghit hitun ung g juml jumlah ah mikr mikrob obaa aerob aerob mesofil mesofil yang yang terda terdapat pat dalam dalam produk produk makanan. makanan. 2. Menguji Menguji bahwa bahwa produk produk makanan makanan yang yang diuji diuji tidak boleh boleh mengandu mengandung ng mikroba melebihi batas yang ditetapkan karena berbahaya (toksik) bagi kesehatan. kesehatan.
B. DASA DASAR R TE TEORI
Pertumbuhan kuman merupakan peningkatan umlah sel kuman yang terjadi terjadi akibat akibat pening peningkat katan an biomass biomassaa kuman kuman yang yang teratur teratur,, pertumb pertumbuha uhan n kuman kuman meme memerlu rluka kan n lingk lingkun unga gan n nutri nutrisi si yang yang coco cocok k sehing sehingga ga dapat dapat mendukung proses perkembangbiakan kuman. Konsentrasi sel kuman dapat diukur dengan “perhitungan jumlah sel hidup” dengan cara pengenceran yang diikuti dengan penentuan unit pembentukan koloni pada permukaan media agar (Arthur, 1993). Kapang adalah kelompok mikroba yang tergolong dalam fungi. Kapang adalah adalah fungi fungi yang yang mempun mempunyai yai filamen filamen (miseliu (miselium). m). Sedang Sedangkan kan khamir khamir adal adalah ah juga juga terma termasuk suk fungi fungi,, tapi tapi yang yang dibed dibedak akan an dari dari kapang kapang karen karenaa bentuknya bentuknya yang terutama uniseluler. uniseluler. Reproduksi Reproduksi vegetatif vegetatif khamir dengan dengan pertunasan pertunasan dan dapat tumbuh tumbuh lebih cepat daripada daripada kapang. kapang. Khamir lebih efek efekti tiff
meme memeca cah h
komp kompon oneen
kimi kimiaa
diba diband ndin ingk gkan ang g
kapa kapang ng
kare karena na
mempunyai perbandingan luas permukaan dengan volume yang lebih besar.
Khamir tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Sel khamir mempunyai ukuran sel yang bervariasi yaitu dengan panjang 1-5mikrometer dan lebar 110 mikrometer. Bentuk sel khamir yaitu bulat, oval, silinder, bulat panjang dengan dengan salah salah satu ujung ujung runcing runcing,, segitig segitigaa meleng melengkun kung g berbent berbentuk uk botol, botol, bentuk apikulat apikulat dan lemon lemon dan dan sebagainya sebagainya (Srikandi, (Srikandi, 1992). 1992). Uji Uji angk angkaa lemp lempen eng g tota totall bert bertuj ujua uan n untu untuk k menu menunj njuk ukka kan n juml jumlah ah mikroorganisme dalam suatu sediaan dengan metode hitungan cawan. Jika sel masih dapat ditumbuhkan pada medium agar, maka sel mikrobia tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat langsung dilihat dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Cara perhitungan koloni yaitu dengan memilih cawan yang ditumbuhi koloni dengan jumlahnya berkisar anta antara ra 25 kolo oloni – 250 250 koloni loni.. Bila ila tia tiap caw cawan memi memili lik ki ting tingka katt pengenceran pengenceran yang berbeda, berbeda, tetapi memiliki memiliki jumlah koloni seperti kisaran di atas, atas, maka maka pilih pilih cawan cawan kolo koloni ni deng dengan an kolo koloni ni yang yang bany banyak ak.. Kemu Kemudi diaa gunakan tally counter untuk menghitung jumlah koloni. Beri tanda pada koloni yang telah dihitung untuk menghindari perhitungan ulang. Bila ada koloni yang menyebar dihitung sebaga isatu koloni. Akan tetapi bila lebih dari 25% koloni yang tumbuh pada cawan adalah koloni yang menyebar, maka cawan tidak perlu dihitung. Perhitungannya (jumlah koloni per ml sampel) adalah dengan mengalikan jumlah rata-rata koloni dari pengenceran yang dipilih dengan kebalikan dari faktor pengenceran. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut : − Faktor pengenceran = (pengenceran) x (jumlah yang ditumbuhkan) − Jumlah koloni = (jumlah koloni) x (1/faktor pengenceran) (Anonim, 2001). Jumlah mikrobia pada suatu bahan dapat ditentukan dengan bermacammacam cara, tergantung pada bahan dan jenis mikrobia yang ditentukan. Jenis populasi mikrobia dlama tanah, air, bahan makanan, dll. Berbeda-beda tergantung pada susunan bahan tersebut. Ada 2 cara perhitungan jumlah
mikrob mikrobia, ia, yaitu yaitu perhitu perhitunga ngan n secara secara langsu langsung ng (direct method ) dan secara tidak langsung (indirect (indirect method ) (Jutono, 1980).
1. Perhitung Perhitungan an Jumlah Jumlah Mikrobia Mikrobia secara secara Langsung Langsung
Cara Cara ini dipakai dipakai untuk untuk menentu menentukan kan jumlah jumlah mikrob mikrobia ia keseluru keseluruhan han baik yang mati maupun maupun yang hidup. hidup. Ada beberapa beberapa cara perhitungan perhitungan antara lain : a.
Menggunakan counting chamber Perhitu Perhitunga ngan n ini dapat dapat memaka memakan n haemacytomete haemacytometer, r, Petroff Hausser Hausser Bacteria Counter Counter atau alat-alat lain yang sejenis. Dasar perhitunganny perhitungannyaa ialah dengan dengan menempatkan menempatkan 1 tetes suspensi suspensi bahan atau biakan mikrobia pada alat terebut, ditutup dengan gelas penutup kemudia kemudia diamat idengan mikroskop mikroskop yang perbesarannya perbesarannya tergantung pada besar kecilnya kecilnya mikrobia. mikrobia. Dengan menentukan menentukan jumlah sel ratarata tiap petak (ruangan) yang telah diketahui volumenya dari alat tersebut dapat ditentukan jumlah sel mikrobia tiap cc (Jutono, 1980).
b. Menggunakan Menggunakan cara pengecatan pengecatan dan dan pengamatan pengamatan mikrosko mikroskopik pik Pada Pada cara ini mula-mu mula-mula la dibuat dibuat prepara preparatt mikrosk mikroskopi opik k pada pada gelas gelas bend bendaa : suspe suspens nsii bahan bahan atau atau biak biakan an mikr mikrob obia ia yang yang telah telah diketahui volumenya diratakan di atas gelas benda pada suatu luas tertentu. Setelah itu preparat dicat dan dihitung jumlah rata-rata sel mikro mikrobia bia tiap tiap bida bidang ng pema pemanda ndang ngan an mikro mikrosk skop op.. Luas Luas bida bidang ng pemandangan pemandangan
mikroskop mikroskop
dihitung dihitung
dengan dengan
mengukur mengukur
garis
tengahny tengahnya. a. Jadi Jadi jumlah jumlah mikrob mikrobia ia yang yang terdapat terdapat pada pada gelas gelas benda benda seluruhn seluruhnya ya dapat dapat dihitun dihitung. g. Dengan Dengan perhitu perhitunga ngan n dapat dapat dipero diperoleh leh
jumlah mikrobia mikrobia tiap cc bahan/cairan bahan/cairan yang diperiksa. diperiksa. Cara yang hamp hampir ir sama sama yang yang biasa biasany nyaa dipak dipakai ai untu untuk k meng menghit hitun ung g juml jumlah ah bakteri ialah dengan dengan mencampurkan mencampurkan 1 cc biakan bakteri bakteri dengan dengan 1 cc dara dara
manu manusi sia; a;
sete setela lah h
terc tercam ampu purr
homo homoge gen n
dibu dibuat at
pre prepara paratt
mikrosk mikroskopi opik. k. Dari Dari perband perbanding ingan an jumlah jumlah rata-rata rata-rata sel bakteri bakteri dan jumlah sel darah merah dalam tiap bidang pemandangan pemandangan,, jumlah bakteri tiap cc dapat dihitung, dihitung, sebab darah manusia manusia yang normal normal rata-rata mengandung 5 juta sel darah merah tiap cc (Jutono, 1980). c. Menggunakan filter membran (milliporefilter (milliporefilter )
Mula-mula disaring sejumlah volume tertentu suatu suspensi bahan atau biakan mikroba mikroba kemudian kemudian disaring dengan dengan filter membran membran yang telah telah disteril disterilkan. kan. Denga Dengan n menghi menghitun tung g jumlah jumlah sel rata-ra rata-rata ta tiap tiap kesat kesatuan uan luas luas pada pada filte filterr memb membra ran n dapa dapatt dihit dihitun ung g jumlah sel dari volume volume suspensi suspensi yang disaring. disaring. Kalau perhitungan perhitungan secara biasa sukar, perlu dilakukan pengecatan pada filter membran, kemudia kemudia filter filter membran membran dijenuh dijenuhii denga dengan n minyak minyak imersi imersi supaya supaya dapat menjadi trasparan (Jutono, 1980).
2.
Perh Perhit itun unga gan n Jum Jumlah lah Mikro ikrobi bia a seca secara ra Tida Tidak k Lang Langsu sung ng
a. Menggunakan sentrifug Menggunakan sentrifugee
Caranya ialah 10 cc biakan cair mikrobia disentrifuge dengan memakai sentrifuge sentrifuge yang biasa dipakai untuk menentukan jumlah butir-butir butir-butir darah. Supaya Supaya hasilnya hasilnya dapat dipertanggu dipertanggungjawab ngjawabkan, kan, maka kecepatan dan waktu sentrifugasi harus diperhatikan. Setelah diketahui volume mikrobia keseluruhan makan dapat dipakai untuk menentukan jumlah sel-sel mikrobia tiap cc, yaitu dengan membagi volume volume mikrob mikrobia ia keseluru keseluruhan han denga dengan n volume volume rata-rata rata-rata tiap sel mikrobia (Jutono, 1980).
b. Berdasarkan Berdasarkan kekeruhan kekeruhan Dasar penentuan cara ini ialah jika seberkas sinar dilewatkan pada suatu suspensi suspensi mikrobia mikrobia makan makin pekat (keruh) (keruh) suspensi suspensi terseb tersebut ut maki makin n besar besar inte intensi nsitas tas sinar sinar yang yang diabs diabsor orps psii sehin sehingg ggaa intensitas sinar yang diteruskan makin kecil. Untuk keperluan ini dipak pakai
alat-a at-allat
sepert pertii
photoelectric photoelectric
turbidimeter turbidimeter
:
electrophotome electrophotometer; ter; spectrophotom spectrophotometer; eter; nephelometer nephelometer dan alat lain yang sejenis. sejenis. Alat Alat tersebu tersebutt memaka memakaii sinar sinar monokr monokrom omatik atik dengan dengan panjang gelombang gelombang tertentu. tertentu. Dengan Dengan membaca membaca persentase persentase sinar sinar yang diabsorp diabsorpsi si atau sinar sinar yang yang diterusk diteruskan an dan diband dibanding ingkan kan dengan dengan suspensi standar mikrobia sama yang telah diketahui jumlahnya jumlahnya tiap cc. Alat Alat yang yang paling paling seder sederhan hanaa untu untuk k pene penentu ntuan an terse tersebu butt ialah ialah komparator blok, tapi penggunaan alat ini kesalahannya sangat besar sebab sebab cara pengama pengamatann tannya ya hanya hanya memaka memakaii mata biasa biasa (Jutono (Jutono,, 1980). c. Menggunakan penghitung elektronik (electronic ( electronic counter )
Alat ini dapat menentukan beribu-ribu sel tiap detik secara tepat. Prinsip kerjanya ialah adanya gangguan-g gangguan-gangg angguan uan pada aliran ionion-io ion n
(lis (listr trik ik))
yang yang berg berger erak ak di anta antara ra kedu keduaa
elekt lektro rode de..
Penyum Penyumbata batan n sementa sementara ra oleh oleh sel mikrob mikrobia ia pada pada pori pori sekat sekat yang yang terdapat terdapat di antara antara kedua kedua elektro elektrode de itu menyeb menyebabk abkan an terputu terputusnya snya alir aliran an list listri rik. k. Jum Jumlah lah
pemu pemutu tusa san n
alir aliran an tiap tiap satu satuan an waktu aktu
dihubu dihubungk ngkan an dengan dengan kecepat kecepatan an aliran aliran cairan cairan yang yang mengan mengandun dung g mikrobia merupakan ukuran jumlah mikrobia dalam cairan tersebut (Jutono, 1980). d. Berdasa Berdasarka rkan n analisa analisa kimia kimia Cara ini didasarkan atas hasil analisa kimia sel-sel mikrobia. Makin banyak sel-sel mikrobia, makin besar hasil analisa kimianya secara kuantitatif. Yang dipakai sebagai dasar penentuan umummnya
ialah kandungan kandungan protein : asam-asam asam-asam nukleat (DNA dan RNA) atau fosfor dari asam-asam nukleat, dan sebagainya (Jutono, 1980). e. Berdasa Berdasarka rkan n berat berat kering kering Cara ini terutama digunakan untuk penentuan jumlah jamur benang misalnya dalam dalam industri industri mikrobiologi. mikrobiologi. Kenaikan Kenaikan berat berat kering suatu mikrobia berarti juga kenaikan sintesa dan volume sel-sel yang dapat dipakai untuk menentukan jumlah mikrobia (Jutono, 1980). f. Mengg Mengguna unakan kan cara pengen pengencer ceran an Cara Cara peng pengen ence ceran ran ini dipa dipaka kaii untu untuk k mene menentu ntuka kan n juml jumlah ah mikrobia yang hidup saja. Dasar perhitungannya ialah mengencerkan sejumlah volume volume tertentu suatu suspensi bahan atau biakan mikroba mikroba secara secara berting bertingkat. kat. Seletah Seletah diinok diinokulas ulasikan ikan ke dalam dalam medium medium dan diinkubasikan dilihat adanya pertumbuhan mikrobia. Misalnya suatu seri pengenceran dengan kelipatan 10 pada pengenceran 1 : 1000 ada pertumbuhan pertumbuhan tetapi pada pengenceran pengenceran 1 : 10000 10000 tidak ada pertumbuhan, pertumbuhan, berarti secara teoretis jumlah mikrobia mikrobia pada suspensi bahan atau biakan mikrobia mikrobia antara 1000 dan 10000 10000 tiap cc (Jutono, (Jutono, 1980). g. Menggunakan cara Most cara Most Probab Probable le Number Number (MPN) (MPN)
Cara di atas kurang kurang tepat mengin mengingat gat tidak tidak semua semua mikrob mikrobia ia dapat tumbuh dalam suatu medium pada keadaan tertentu. Untuk mengat mengatasin asinya ya makan makan tiap pengen pengencera ceran n dibuat dibuat beberap beberapaa ulanga ulangan, n, hasilnya secara matematik dapat untuk menentukan kemungkinana besar jumlah mikrobia mikrobia yang terdapat dalam suspensi suspensi bahan tersebut. Cara ini dikenal sebagai Most Probable Probable Number Number (jumlah mikrobia mikrobia yang paling paling mungk mungkin). in). Untuk Untuk penent penentuan uan jumlah jumlah mikrob mikrobia ia yang paling mungkin digunakan digunakan daftar Most daftar Most Probable Probable Number Number misalnya daftar HOSKINS atau daftar MC.CRADY (Jutono, 1980).
h. Berdasarkan jumlah koloni ( plate count count )
Cara ini yang paling umum dipakai untuk perhitungan jumlah mikrob mikrobia. ia. Dasarny Dasarnyaa ialah ialah membua membuatt suatu suatu seri pengen pengencera ceran n bahan bahan dengan keliapatan 10; dari masing-masing pengenceran diambil 1 cc dan dibuat taburan dalam petridish dalam petridish ( pour pour plate plate)) dengan medium agar yang macam dan caranya tergantung pada jenis mikrobia. Setelah diinkubasikan, dihitung jumlah koloni tiap petridish dari masingmasi masing ng peng pengen ence cera ran. n. Dari ari
juml jumlah ah kolo koloni ni deng dengan an keba kebali lika kan n
pengenceranny pengencerannya, a, misalnya untuk pengenceran pengenceran 1 : 10000 terdapat 45 koloni bakteri maka tiap cc atau gram bahan mengandung 450000 bakteri. Untuk Untuk membantu membantu mengh menghitung itung jumlah jumlah koloni koloni dalam petridish dalam petridish dapat digunakan colony counter yang biasanya dilengkapi dengan electronic register . Pada perhitungan dengan cara ini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain : Jumlah koloni koloni tiap petridish antara antara 30-300 30-300 koloni, koloni, jika − Jumlah meman emang g tida tidak k ada ada yang ang meme memenu nuhi hi syar syarat at dipil ipilih ih yang yang jumlahnya jumlahnya mendekati mendekati 300. 300. −
Tidak ada koloni yang menutup lebih besar dari setengah luas petridish, petridish, koloni tersebut dikenal sebagai spreader.
−
Perb Perband andin inga gan n juml jumlah ah bakte bakteri ri dari dari hasil hasil peng pengen encer ceran an yang yang berturut-turut berturut-turut antara pengenceran pengenceran yang lebih besar dengan dengan pengenceran pengenceran sebelumnya, sebelumnya, jika sama atau lebih kecil dari dua hasilnya maka di rata-rata; tapi jika lebih besar dari dua yang dipakai jumlah mikrobia dari hasil pengenceran sebelumnya.
−
Jika dengan ulangan setelah memenuhi syarat hasilnya di ratarata (Jutono, 1980).
C. PROS PROSED EDUR UR KE KERJ RJA A 1. UJI ANGKA ANGKA LEMPE LEMPENG NG TOTA TOTAL L (ALT (ALT))
Alat dan Bahan a. Medi Mediaa Plate Plate Cou Count nt Aga Agarr (PCA (PCA)) b. Buffered Pepton Pepton Water Water (BPW) c. Samp Sampel el uji makan akanan an (jaj (jajan an pasa pasarr dan makan akanan an dala dalam m kemasan pabrik) d. Pipe ipet vo volum lume e. Colony Counter (alat Counter (alat hitung koloni)
f. Caw Cawan mort mortir ir ster steril il g. Gela Gelass arl arloj ojii ster steril il h. Send Sendo ok ster steril il
Cara Kerja a. Persia Persiapan pan dan dan Hom Homog ogeni enisas sasii Makan Makanan an
Membersihkan wadah/kemasan sediaan makanan dengan alkohol 70% ↓
Melewatkan bagian yang dibuka dengan api bunsen agar tercipta suasana aseptis ↓ Sampel di-homogenisasi-kan sesuai dengan bentuk makanan ujinya (cairan, serbuk, kental, padat, beku, dikalengkan), dapat dilihat di lampiran pada buku panduan
b. Pembuatan media PCA sesuai dengan yang tertera pada
kemasan
c. Peng Penguj ujia ian n samp sampel el
Sampel uji berupa makanan dalam kemasan maupun yang tidak dalam kemasan yang bisa dihancurkan dengan menggunakan mortir steril. Timbang @ 5 gram menggunakan gelas arloji steril secara aseptis ↓ Penanganan wadah/kemasan : Wadah/kemasan makanan dibersihkan, dicuci/dilap dengan alkohol 70 %, bagian tutup/bagian yang dibuka dilewatkan di atas api dan kemudian dibuka secara aseptis
d. Homog Homogenis enisasi asi dan dan Pengen Pengencer ceran an Sampel Sampel
Dengan cara aseptik timbang 5 gram atau 10 gram masingmasing sampel makanan yang telah dihaluskan dengan mortir, larutkan ke dalam 45 ml BPW atau 90 ml BPW,
kocok dengan baik dan homogen. Didapat suspensi dengan pengenceran pengenceran 10-1. 10-1. (Berat sampel/bahan bisa disesuaikan dengan kebutuhan). ↓ Siapkan 3 tabung reaksi masing-masing diisi dengan 9 ml BPW. ↓ Pipet 1 ml bahan yang telah dihomogenkan dalam tabung I, kocok sampai homogen. ↓ Pipet 1 ml cairan dalam tabung I ke dalam tabung II, kocok sampai homogen ↓ Pipet 1 ml cairan dari tabung II dan masukkan ke dalam tabung III, kocok sampai homogen. Dengan demikian pengenceran pengenceran yang yang diperoleh diperoleh adalah adalah 10 -2, 10 -3, 10 -4.
e. Uji ALT
Dari masing-masing hasil pengenceran bahan tersebut, pipet 1 ml dan tuangkan ke dalam 15 ml PCA yang telah dicairkan (suhu 45-55 oC). ↓ Tuangkan ke dalam cawan petri steril, goyang sampai homogen dengan cara memutar petri sedemikian rupa hingga suspensi tersebar merata (metode pour (metode pour plate plate). ). Percobaan dibuat duplo. ↓
Untuk mengetahui sterilitas media dan pengencer dibuat uji kontrol. Uji sterilitas media dilakukan dengan pembuatan kontrol kontaminasi media. Caranya : ke dalam satu cawan petri dituangk dituangkan an media media dan biarkan biarkan memadat memadat.. Uji kontrol kontrol pengencer pengencer dilakukan dilakukan mengin menginokulasik okulasikan an larutan larutan BPW ke dalam media PCA, biarkan memadat. ↓ Biarkan sampai memadat dan inkubasikan pada suhu kamar selama 24 jam. ↓ Amati hasil dan hitung jumlah koloni kuman yang tumbuh. dipilih cawan petri dari satu pengenceran yang menunjukkan jumlah koloni koloni antara 25-250 25-250 koloni. Jumlah koloni koloni rata-rata dari kedua cawan dihitung lalu dikalikan dengan faktor pengenceranny pengencerannya. a. Hasil dinyatak dinyatakan an sebagai sebagai Angka Angka Lempeng Lempeng Total (ALT) dalam tiap gram contoh bahan (jumlah bakteri per ml sampel sampel : CFU/ml CFU/ml sampel). sampel). ↓ Cara menghitung dan menyatakan hasil ALT terlampir dalam lampiran 2. ↓ Bandingkan hasil angka ALT yang diperoleh dengan literatur tentang persyaratan ALT pada makanan yang ditetapkan berdasarkan SNI.
2. UJI ANGKA ANGKA KAPANG KAPANG KHAMI KHAMIR R (AKK (AKK))
Alat dan Bahan a. Medi Mediaa Malt Malt Ext Extrac ractt Agar Agar (ME (MEA) A) b. Buffered Pepton Pepton Water Water (BPW) c. Samp Sampel el uji makan akanan an (jaj (jajan an pasa pasarr dan makan akanan an dala dalam m kemasan pabrik) d. Kloramf Kloramfeni enikol kol 100 100 mg/l mg/liter iter media media Pembua Pembuatan tan larutan larutan kloram kloramfeni fenikol kol : 1 gram gram kloram kloramfeni fenikol kol dalam 100 ml air suling steril e. Pipe ipet volum lume f. Colony Counter (alat Counter (alat hitung koloni)
g. Cawa Cawan n mor morti tirr ste steri rill h. Gela Gelass arl arloj ojii ster steril il i.
Sendok steril
Cara Kerja a. Persia Persiapan pan dan dan Hom Homog ogeni enisas sasii Makan Makanan an
Membersihkan wadah/kemasan sediaan makanan dengan alkohol 70% ↓ Melewatkan bagian yang dibuka dengan api bunsen agar tercipta suasana aseptis ↓
Sampel di-homogenisasi-kan sesuai dengan bentuk makanan ujinya (cairan, serbuk, kental, padat, beku, dikalengkan), dapat dilihat di lampiran pada buku panduan
b. Pemb Pembua uata tan n media media MEA MEA ( Malt Malt Extract Agar ) sesu sesuai ai
dengan yang tertera pada kemasan
c. Homog Homogenis enisasi asi dan dan Peng Pengenc encera eran n Sampel Sampel
Perhitungan Angka Kapang Khamir (AKK) bertujuan untuk menghitung jumlah koloni kapang dan khamir yang terdapat dalam bahan. Pada prinsipnya pengujian ini menggunakan metode yang sama dengan penentuan Angka Lempeng Total (ALT). ↓ Media pertumbuhan yang digunakan adalah MEA ( Malt Extract Agar Agar )
d. Uji AKK
Sebelum dicampur dengan sampel makanan, MEA ditambah dengan antibiotik kloramfenikol (MEA 100 ml ditambah 0,5 ml larutan antibiotik kloramfenikol (1 gram antibiotik dalam 100 ml air suling steril). ↓
Metode pour Metode pour plate plate : ambil 15 ml MEA suhu 45-50 oC dalam tabung reaksi (yang telah diinokulasi kloramfenikol) dan tambahkan 1 ml dari masing-masing hasil pengenceran sampel makanan. Tuangkan ke dalam cawan petri steril, goyang sampai homogen dengan cara memutar petri sedemikian rupa hingga suspensi tersebar merata (metode pour plate). plate). ↓ Percobaan dibuat duplo. Seluruh cawan petri diinkubasi pada suhu 20-25oC dan diinkubasi 24-48 jam. ↓ Saat pengamatan, catat jumlah koloni jamur yang tumbuh. Koloni khamir dibedakan dari kapang karena bentuknya bulat kecil-kecil kecil-kecil putih putih hampir hampir menyeru menyerupai pai bakteri. bakteri. Koloni Koloni kapang biasanya buram dan berbulu, koloni khamir berwarna putih dan licin (berbau asam). Lempeng Lempeng agar yang yang diamati diamati adalah lempeng di mana terdapat 10-150 koloni kapang/khamir. Jumlah total koloni dari kedua cawan dihitung lalu dikalikan dengan faktor pengencerannya. Hasil dinyatakan sebagai Angka Kapang Khamir (AKK) dalam tiap gram atau ml contoh bahan ↓
Cara menghitung dan menyatakan hasil AKK terlampir dalam lampiran 2.
↓ Bandingkan hasil angka AKK yang diperoleh dengan literatur tentang persyaratan AKK pada makanan yang ditetapkan berdasarkan SNI.