Kalimat Basmalah, Tetapan Universal Awal Mula, dan Formulasi Matematis Otentifikasi Al Qur’an Qur ’an
Risalah Kajian Otentifikasi Al Qur’an ke-1 Risalah Mawas Diri
“Hak Penciptaaan Hanya Milik Allah semata “ Distribusikan secara bebas untuk kepentingan Umat Islam 2005-2057 adalah era tegaknya Cahaya Pemurnian Tauhid
Kalimah Basmalah terdiri dari 19 huruf yang nyata. Dari 19 huruf yang nyata tersebut, terdapat susunan 4 kelompok kalimat dan kata yaitu “Bism” (3 huruf), “Allah” (4 huruf), “ar-Rahmaan” (6 huruf), dan “ar-Rahiim” (6 huruf). huruf) . Sehingga diperoleh jumlah huruf dari ke-4 kalimat dan kata yang membangun kalimah Basmalah menjadi 19 huruf. Dida Didala lam m al-Q al-Qur’ ur’an an juml jumlah ah dari dari 4 kata kata yang yang memb memban angu gun n kali kalima matt “Basmalah” yaitu “Bism”, “Allah”, “ar-Rahmaan”, dan “ar-Rahiim” ditemukan deng dengan an suat suatu u juml jumlah ah yang yang meng mengik ikut utii suat suatu u komp kompos osis isii perk perkal alia ian n dima dimana na bilangan 19 menjadi faktor pengali yang tetap. Jadi secara umum berlaku nx19. nx19. Hubung Hubungan an yang yang berlak berlaku u atas atas faktafakta-fak fakta ta demiki demikian an adalah adalah (Lihat (Lihat M. Quraish Shihab, “Membumikan al-Qur’an”, Mizan, 1998) : •
“Bism” Bism” : 1x19=19 kali, jadi kata “ Bism” Bism” ditemukan sebanyak 19 kali didalam al-Qur’an pada beberapa surat.
•
“ Allah” Allah” : 142x19=2698 kali
•
“ar-Rahmaan” ar-Rahmaan” : 3x19=57 kali
•
“ar-Rahiim” ar-Rahiim” : 6x19 = 114 114 kali
Jumlah kata “ar-Rahiim “ar-Rahiim”” ditemukan sebanyak 114 kali yaitu sejumlah surat al-Qur’an. Sebenarnya terdapat 1 kalimat “ar-Rahiim “ar-Rahiim”” yang menjadi kata ke-115 ke-115 namun kata ini tidak merujuk merujuk kepada kepada penyifata penyifatan n Allah namun kepada sifat-sifat Nabi Muhammad SAW yaitu pada QS 9:128. Dengan fakta demikian, para ahli Ijaz Adadi sepakat bahwa angka 19 menjadi basis dasar bilangan yang menentukan kodefikasi penyusunan al-Qur’an. Hal ini ini menj menjad adii sang sangat at pent pentin ing g kare karena na deng dengan an adan adanya ya fakt fakta a demi demiki kian an maka maka kodefikasi al-Qur’an sebenarnya sangat akurat dan eksak mengikuti suatu sistem sistemati atisas sasii yang yang sebena sebenarnya rnya mengga menggamba mbarka rkan n makna makna yang yang sangat sangat luas luas bahwa al-Qur’an adalah rahasia semesta alam yang tersirat dalam QS, Tidaklah mungkin Al Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Qur'an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.(QS 10:37) Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima mener ima seruanmu (ajakanmu) itu maka (katakanlah olehmu): "Ketahuilah, sesungguhnya Al Qur'an itu diturunkan dengan ilmu Allah dan bahwasanya tidak ada Tuhan Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?"(QS 11:14) 11:14)
Dua Dua fras frase e kali kalima matt yang yang pent pentin ing g yang yang menj menjad adii sala salah h satu satu kunc kuncii pemahaman pemahaman dalam 2 ayat diatas adalah “(Al “ (Al Qur'an itu) membenarkan kitabkit kitab yang yang sebe sebellumny umnya a dan dan menj enjelas elaska kan n huku hukumm-hu huku kum m yang yang telah elah diteta ditetapka pkanny nnya, a, tidak tidak ada keraguan keraguan di dalamn dalamnya, ya, (ditur (diturunk unkan) an) dari dari Tuhan uhan semest semesta a alam. alam.”” Yang ang mene menega gask skan an kali kalima matt sebe sebelu lumn mnya ya bahwa bahwa Al’Q Al’Qur’a ur’an n adalah firman Tuhan sehingga apa yang ada didalamnya merupakan suatu kepu keputu tusa san n Alla Allah h SWT yang yang tela telah h dite ditent ntuk ukan an sebe sebelu lum m semu semua a makh makhlu luk k diciptakan-Nya, semua kitab suci Wahyu yang pernah diturunkan adalah alQur’an sebagai satu-satunya Ummul Kitab, dan mengandung suatu ketetapan dan kepastian yang tidak akan mungkin untuk diubah sampai akhir zaman sepert sepertii tersir tersirat at dalam dalam QS 48:23 48:23 yang yang menjad menjadii basis basis kajian kajian otenti otentifik fikasi asi alQur’an Musaf Utsmani ini. Dalam frase “maukah “maukah kamu berserah berserah diri (kepada Allah)? ”, ”, Allah sebenarnya sebenarnya memb memberi erika kan n kisi kisi-k -kis isii baga bagaim iman ana a cara cara untu untuk k mema memaha hami mi al-Q al-Qur’ ur’an an yait yaitu u dengan dengan bersera berserah h diri diri dan tentuny tentunya a berend berendah ah hati hati dengan dengan instru instrumen men yang yang diberikan kepada al-Insaan yaitu akal pikiran dengan “Iqra” (QS 96:1-5) yang benar dan Penyucian Jiwa (QS 91:9). Dalam arti yang luas, kedua aspek pent pentin ing g dari dari pende pendeka kata tan n untu untuk k mema memaha hami mi al-Q al-Qur’a ur’an n ters terseb ebut ut tida tidak k lain lain menjadi akhlak dan perilaku yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW deng dengan an utuh utuh dan dan ben benar (jad (jadii buka bukan n seke sekeda darr berb berbaj aju u atau atau bert erteria eriak k mengat mengatasn asnama amakan kan Islam Islam namun namun akhlak akhlak dan perila perilakun kunya ya jauh jauh dari akhlak akhlak Rasulullah SAW yang berendah hati di hadapan Allah sehingga iapun menjadi hamba dan Kekasih-Nya. Simak juga maksud ayat QS 9:128-129).
1.
Otentifikasi al-Qur’an
19 huruf huruf Basmal Basmalah ah akhir akhirny nya a menjad menjadii kunci kunci untuk untuk kodef kodefika ikasi si alQur’an seperti banyak ditelaah oleh para ahli tafsir. Bilangan 19 sendiri kala kalau u kita kita juml jumlah ahka kan n sebe sebena narn rny ya memi memili liki ki angk angka a 10 seba sebaga gaii suat suatu u bayangan. Jadi, makhluk sebagai bayangan Allah adalah bayangan dari kalimah Basmalah yang memanifestasikan keinginan Allah untuk dikenal dengan naungan rahmat dan kasih sayang-Nya yang tidak berkesudahan. Dalam Dalam kalimat kalimat Basmalah, Basmalah, firman-fir firman-firman man Allah kemudian kemudian terurai terurai menjadi menjadi 6236 ayat sedangkan kalau kita tambahkan dengan firman Basmalah yang berjumlah 112 diperoleh 6348. Untuk jumlah ayat ternyata ada 2 versi yaitu 6234 ayat yang akhirnya menjadi 6346 yang memenuhi kelipatan 19x334 dan 6236 yang akhirnya menjadi 6348. Beberapa versi jumlah ayat al-Qur’an lainnya muncul seperti dikutip oleh buku “ Almanak Almanak Alam Islam” Islam” terbitan Pustaka Jaya , tahun 2000 yaitu versi 6240 ayat, 6353 ayat dengan 113 Basmalah. Selain itu dari pusat-
pusat penyiaran Agama Islam muncul juga jumlah ayat al-Qur’an yang berbeda-beda misalnya : pembaca Kufah meyakini ada 6239 ayat, Basrah 6204 6204,, Syri Syria a 6225 6225 ayat ayat,, Mekk Mekkah ah 6219 6219 ayat ayat,, Madi Madina nah h 621 6211 ayat ayat,, dan dan menurut Ibnu Abbas 6.616 ayat. Meskipun perbedaan ini muncul karena berb berbag agai ai pena penafs fsir iran an dari dari titi titik k tola tolak k yang yang berb berbed eda, a, namu namun n tak tak urun urung g mema memang ng memb membin ingu gung ngka kan. n. Bahk Bahkan an dala dalam m pena penafs fsir iran an yang yang ekst ekstri rim, m, misalnya pandangan Mohammad Arkoun untuk mendekonstruksi Mushaf Utsmani Utsmani setidakny setidaknya a muncul muncul bukan bukan sekedar sekedar karena karena pengaruh pengaruh hermetika hermetika teologis namun karena banyaknya versi al-Qur’an yang muncul. Saat ini jumlah ayat dalam mushaf Utsmani adalah 6236 dengan 112 basmalah menjadi 6348. Untuk Untuk membu membukti ktikan kannya nya memang memang diper diperluk lukan an suatu suatu metode metode cek paritas untuk menguji integritas kodefikasi al-Qur’an. Beberapa penelitian (Arifin Muftie, “Matematika Alam Semesta”, penerbit Kiblat, Mei 2004; KH Fahmi Basya, “Matematika Islam”, Penerbit Republika Cetakan ke-3 2005) memb membuk ukti tika kan n kesh keshah ahih ihan an al-Q al-Qur’ ur’an an Mush Mushaf af Utsm Utsman anii kare karena na pada pada beberapa beberapa aspek aspek perubahan perubahan yang yang kecil kecil akan menyebabk menyebabkan an berubahnya berubahnya struktur al-Qur’an secara menyeluruh, bahkan konsepsi alam semesta pun berubah. Namun, sejauh ini pembuktian kodefikasi itu masih bersifat parsial dan kurang kurang menyel menyeluru uruh h selai selain n kurang kurang terint terintegr egrasi asi,, demiki demikian an juga juga apa dampaknya bila berubah tidak dipahami dengan persis. Hasilnya memang dapat dilakukan beberapa pendekatan dengan beberapa metode seperti diungkapkan oleh Arifin Muftie “Matematika Alam Semesta” maupun KH Fahmi Basya dalam bukunya “Matematik “ Matematika a Islam”. Adakah satu cara yang lebih utuh dan terintegrasi untuk melakukan cek paritas jumlah ayat al-Qur’an dan konstruksinya bahwa Mushaf Utsmani adal adalah ah Mush Mushaf af Nabi Nabi Muha Muhamm mmad ad SAW SAW, term termas asuk uk kons konsek ekue uens nsii logi logis s sekira sekirany nya a struk struktur tur al-Qur’ al-Qur’an an beruba berubah h atau atau dipak dipaksa sa untuk untuk dimod dimodifi ifikas kasi? i? Saya mengatakannya ada, dan itu tersirat di ayat-ayat al-Qur’an dengan eksak.
2.
Konsep Penciptaan Dalam Al Qur’an : Rahasia 29 Surat Fawatih
Konsep awal mula penciptaan menurut pandangan al-Qur’an dapat diringkas sebagai berikut :
"ketika Allah (sebagai angka 1) hendak memperkenalkan diri-Nya, maka Dia ciptakan cermin (angka 8). Makhluk adalah bayangan kesempurnaanNya (angka 10) yang nampak didalam cermin. Diantara diri-Nya dan cermin serta bayangan-Nya, terhampar permadani maghfirah sebagai ampunan dan tobat (angka 9) yang dihamparkan Allah Allah dengan ikhlas (Qs 112) sebagai penauhidan makhluk pada-Nya (12) untuk kembali kepadaNya (91:9) dengan ridha-Nya (19 huruf kalimat Basmalah).” Jalan kembali itu sangat luas dan lurus, karena ia merupakan jalan kembali dengan berserah diri, maka kodefikasi 91 adalah petunjuk jalan kembali, dan penyucian jiwa (QS 91) untuk mencapai kesempurnaan yaitu tersingkapnya jalan yang luas atau yang dimaksudkan sebagai ShiraatalMustaqiim. Mustaqiim. Shirataal-Mustaqim terbangun dari 19 huruf basmalah yang lahiriah, dan 3 huruf tersembunyi yang menyempurnakan bahwa awal dan akhir akhir segala segala sesuat sesuatu u adalah adalah penauh penauhida idan n kepada kepada-Ny -Nya a (QS 57:3) 57:3).. Maka Maka jalan jalan kemba kembalili itu, itu, Shirataal-Mustaqiim itu itu adal adalah ah jala jalan n tauh tauhid id,, deng dengan an petu petunj njuk uk dari dari oran orang g yang yang dibe diberi ri nikm nikmat at yait yaitu u Nabi Nabi Muha Muhamm mmad ad SAW SAW sebagai sebagai Utusan Utusan Allah, Allah, yang yang mampu mampu menginte menginternali rnalisasik sasikan an sifat-sifa sifat-sifatt ArRahma Rahmaan an dan ar-Ra ar-Rahii hiim m dengan dengan utuh utuh QS 9:128. 9:128. Bagi Bagi umat umat manusi manusia, a, petu petunj njuk uk jala jalan n kemb kembal alii itu itu aktu aktual al dari dari 19 huru huruff Basm Basmal alah ah,, itul itulah ah yang yang kemudian menjadi 6236 ayat al-Qur'an. Jadi, secara langsung Al Qur’an lah yang yang dimaksud dimaksudkan kan dengan dengan Shirathaal Mustaqim itu namun dengan cata catata tan n bahw bahwa a manu manusi sia a mamp mampu u meng mengim impl plem emen enta tasi sika kan n nila nilai-n i-nil ilai ainy nya a didalam dirinya dengan mengikuti petunjuk atau washilah Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Makhluk yang diciptakan sebagai bayangan di dalam cerm cermin in adal adalah ah baya bayang ngan an kese kesemp mpur urna naan an Alla Allah. h. Kare Karena na jala jalan n kemb kembal alii sebagai Shirathaal Mustaqiim (QS 1:6) adalah Tauhid dengan panduan yang mendapatkan rahmat Allah atau Muhammad Utusan Allah (Qs 1:7), maka maka bayan bayangan gan yang yang sempur sempurna na didal didalam am cermi cermin n adala adalah h kebal kebalika ikan n dari dari tauhid atau angka 10 atau 1+9=9+1=10 yaitu huruf Ya. Dari sisi makhluk, penauhidan kepada Allah yang Esa terletak diantara permadani maghfirah Allah yang terhampar dengan ampunan dan tobat dengan cermin yang pertama kali diciptakan-Nya, maka berlaku urutan proses 9 12 8 yang menjadi QS 9:128. Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.(Qs 9:128)
Jadi, Jadi, syarat syarat funda fundamen mental tal bagi bagi yang yang memas memasuki uki jalan jalan yang yang lurus lurus adalah manusia yang menauhidkan Tuhan sebagai Allah, Dialah Tuhan Yang Maha Esa, yang kemudian menjadi QS 112:1-4. Dan untuk kembali kepad epadaa-Ny Nya a, maka makh akhluk luk yang berh erhasil adal dalah yang berh erhasil melaksanakan mi'raj sebagai 17 rakaat shalat dari jumlahan Thaa dan Ha menjadi kalimatullah ThaHaa QS 20:1. Semua itu adalah petunjuk yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai rasul bagi orang-orang yang mukmin. Tersingka ersingkapnya pnya kegaiban kegaiban mutlak mutlak Allah, Allah, sebagai sebagai Tuhan Tuhan Yang Maha Esa, adalah tersingkapnya tabir Ghain yang menyemburatkan kehendak-Nya untuk menciptakan dengan menampilkan Cahaya Kemuliaan-Nya sebagai Cahaya Diatas Cahaya (QS 24:35), maka Allah adalah ar-Rabb sebagai Rabbul Aalamin. Tampilny ampilnya a cahaya cahaya adalah adalah tampi tampilnya lnya 2 pasang pasang sifat sifat dan dan 3 Ism Agung, Agung, namu namun n sega segala la sesu sesuat atun unya ya diaw diawal alii deng dengan an caha cahaya ya yang yang ghai ghaib b maka maka tampil tampilan an Asma dan Sifat Sifat pertam pertama a kali kali terse tersembu mbunyi nyi dalam dalam kegai kegaiban ban 2 pasang sifat kesempurnaan dan 5 Asma dan Sifat. Untuk menyingkap kegaiban Allah dan Asma dan Sifat-Nya, maka Allah haru harus s mene meneta tapk pkan an suat suatu u kons konsep epsi si penc pencip ipta taan an dima dimana na makh makhlu luk k akan akan diciptakan dengan suatu kondisi yang tetap sebagai suatu sunnatullah QS 48:23, terukur (QS 54:49, 15:21), dalam kondisi awal keseimbangan (Qs 67:3), 67:3), mempun mempunya yaii ruangruang-wa waktu ktunya nya sendir sendirii (QS 17:12) 17:12),, dan sadar sadar akan akan dirinya sebagai makhluk yang mempunyai keterbatasan atas waktu (QS 103), dan pertamakali menyaksikan Diri-Nya dengan tauhid (QS ( QS 7:172). Kemudian ketetapan lain yang ang penting adalah bahwa hwa Dia menc mencip ipta taka kan n sesu sesuai ai deng dengan an apa apa deng dengan an yang yang dike dikehe hend ndak akii-Ny Nya a (QS (QS 28:68) 28:68).. Maka Maka bagi bagi makhl makhluk uk yang yang mengen mengenal al diriny dirinya, a, ia akan akan mengen mengenal al siapak siapakah ah Tuhan Tuhannya nya (man man arof arofa a nafs nafsah ahu, u, faqo faqod d arof arofa a robb robbah ahu u ). ) . Dan siap siapap apun un yang yang akan akan memp memper erha hati tika kan n baga bagaim iman ana a ia dici dicipt ptak akan an akan akan menyadari pertemuan kembali dengan Penciptanya (QS 30:8). al-Aalamin (QS 1;2) yang diciptakan-Nya adalah al-Aalamin yang menjadi cerm cermin in kese kesemp mpur urna naan an-Ny -Nya, a, namu namun n hany hanya a makh makhlu luk k semp sempur urna na yang yang berakal pikiran yang mampu menampung pengetahuan-Nya lah yang akan meny menyin ingk gkap apka kan n siap siapak akah ah Dia. Dia. Itul Itulah ah makh makhlu luk k yang ang terc tercel elup up dala dalam m kekuasaan Ilmunya yang tak berbatas, dialah yang merasakan kekuasaanNya sebagai Shibghaatalllahi (QS Shibghaatalllahi (QS 2:138). Bila makhluk terjerat di dalam Laam sebagai alam semesta yang menabiri, maka Ghairi dari penyingkapan kegaiban-Nya menjadi “Ghairil “ Ghairil ” (Qs 1:7,
setelah “Ghairil.. “Ghairil..”” sering dikatakan juga menjadi ayat ke-8 dari al-Fatihah). Makhlu Makhluk k pun terta tertabir birii oleh oleh semua semua aspek aspek keben kebendaa daan n yang yang menye menyelim limuti uti dirinya. Makna makhluk pun menjadi yang dimurkai dan tersesat (QS 1:7). Hanya ampunan dan tobat Allah sebagai hidayah yang dapat membebaskan membebaskan makhluk dari penjara Laam sebagai alam materi, yaitu yang diciptaka diciptakan n sebagai sebagai penampil penampilan an kesempur kesempurnaan naan-Nya -Nya yang yang tercerap tercerap alam inderawi. Itulah makhluk pertama yang menjadi awal dan akhir kehendak Allah untuk menciptakan. Siapakah dia? Esensiny Esensinya a dinamaka dinamakan n sebagai sebagai Dal sebaga sebagaii kesem kesempur purnaa naan n azali, azali, dan baya bayang ngan an kese kesemp mpur urna naan annya nya di dala dalam m cerm cermin in adal adalah ah Mim. Mim. Deng Dengan an demikian, Mim berada berada dalam dalam Laam baik baik seca secara ra indi indivi vidu dual al seba sebaga gaii eksistensi semua makhluk maupun secara global sebagai al-Aalamin. al-Aalamin. Dan unif unifiikasi kasi Mim - Dal men menjadi jadi baya ayangan ngan kesemp sempur urn naan aan-Ny -Nya yang ang memberikan rahmat bagi seluruh alam. Ketika Hha sebagai 5 Asma dan SifatSifat-Ny Nya a tercet tercetus uskan kan di alam alam gaib, gaib, maka maka Hha menjadi menjadi nyata nyata sebagai sebagai tersingkapnya Asma-Nya sebagai ar-Rahmaan dari titik dibawah Baa dari Allah sebagai Dzat Yang Esa dan al-Ghaibi. ar-Rah ar-Rahmaa maan n tampil tampil sebaga sebagaii bentu bentuk k sepasa sepasang ng binta bintang ng lima lima yang yang saling berhadapan ketika cermin Ha wujud, keduanya membangun enam titik temu menjadi bentuk hexagonal, segienam, atau penampang sarang tawon. Dari sepasang segi lima berhadapan tersebut, Allah Allah memfirmankan QS 2:255 dan QS 55 sebagai ar-Rahmaan yang memberikan rahmat dan kasi kasih h saya sayang ng dan dan wuju wujud d seba sebaga gaii dia dia yang yang dise disebu butk tkan an-Ny -Nya a seba sebaga gaii Rahmatan Lil Aalamin (QS 21:107). Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Tampilnya 5 titik temu menjadi segi lima ar-Rahmaan terbangun dari 7 ruas dari pertemuan 3 Asma dan Sifat. Tiga (3) titik temu terbangun dari masing-masing ruas yang membangun ar-Rahmaan, maka darinya penauhidan makhluk adalah penauhidan awal dan akhir, lahir dan batin , dan yang meliputi segala sesuatu yaitu QS 57:3. Dari sepasang segilima yang membangun segi enam penampang sarang tawo tawon, n, maka maka kons konsep epsi si penc pencip ipta taan an dite ditent ntuk ukan an bahw bahwa a hexa hexago gona nall itu itu terb terban angu gun n dari dari 7 Asma Asma dan dan sifa sifatt deng dengan an 3 titi titik k temu temu dala dalam m kead keadaa aan n keseimbangan yang tidak habis bagi sebagai tampilnya As-Shamadiyah Dzat Dzat Alla Allah h (QS (QS 112:2 12:2). ). Ol Oleh eh kare karena na itu itu QS 67:3 67:3 difi difirm rman anka kan n seba sebaga gaii
prinsip prinsip penciptaa penciptaan n makhluk makhluk yang diciptaka diciptakan n dalam dalam keadaan keadaan seimbang, seimbang, dengan potensi potensi baik dan buruk yang yang sama (QS 91:7-8). Ketika Ketika huruf huruf Hha memba membangu ngun n tampil tampilan an ar-Rah ar-Rahmaa maan n maka maka arRahiim nyata sebagai sifat yang melekat dan kekuasaan yang dimiliki Allah sebagai sebagai ar-Rahmaa ar-Rahmaan, n, maka Allah memperke memperkenalk nalkan an dirinya dirinya sebagai sebagai Dia adal adalah ah ar-R ar-Rah ahma maan an (Qs (Qs 17:1 17:110 10)) dan dan memi memili liki ki sifa sifatt ar-R ar-Rah ahii iim m yang ang menyi menyirat ratkan kan kekuas kekuasaan aan-Ny -Nya a atas atas segal segala a eksist eksistens ensii makhl makhluk. uk. Semua Semua makhluk hanya tegak karena kekuasaan Allah sebagai ar-Rahmaan yang memiliki sifat ar-Rahiim. Bayangan yang tampil didalam cermin adalah arRahma Rahmaan an dan ar-Ra ar-Rahii hiim m sebaga sebagaii Rahma Rahmatan tan Lil Lil Aalami Aalamin n yang yang aktua aktuall setelah semburatnya Nun dan Raa menjadi Nur yang disingkapkan ketika Allah Allah menyatak menyatakan an diri-Nya diri-Nya sebagai sebagai Ar-Rabb Al-Aalamin. Al-Aalamin. Makh Makhlu luk k yang yang wujud kemudian disebutkan-Nya sebagai Rahmatan Lil aalamin yang tidak lain adalah Cahaya sebagai Nur Muhammad yang menjadi esensi makhluk pertama. Dengan aktualnya ar-Raab sebagai Rabbul Aalamin, terjadi proses yang yang nyaris nyaris mandi mandiri ri dimana dimana-ma -mana, na, jadi jadi penger pengertia tian n yang yang menya menyangk ngkut ut ruang-waktu saat itu, dialam yang gaib awal mula, tak bisa digambarkan sebagai suatu proses, karena semuanya mandiri terjadi serentak layaknya kita menumpahkan sekardus jigsaw sekardus jigsaw puzzle diatas lantai. Dengan aktualnya Nur Muhammad, maka bayangan Hha mandiri tercipta dida didala lam m cerm cermin in seba sebaga gaii Nun. Nun. Lant Lantas as,, ar-Rahm ar-Rahmaan aan ar-Rahi ar-Rahim m aktual sebagai Rahmaatan Lil Aalamin yang menaungi huruf Mim yang tampil lebih nyata karena Nur awal mula sudah aktual sebagai Nur Muhammad . Nur Nur Awal Awal Mula Mula adal adalah ah haki hakika katt Nur Nur dari dari Alla Allah h seba sebaga gaii ar-R ar-Raa aab, b, yait yaitu u tersingkapnya tabir al-Ghaibi dari esensi Dzat Allah yang aktual. Firman Ghairi tanpa Ghairi tanpa akhiran Laam (l) adalah Ra yang tersingkap yang menyingkap Ba dan titik dibawahnya sebagai Esensi Ilahiyah yaitu kekuasaan Allah seba sebaga gaii ar-R ar-Rah ahma maan an.. Keti Ketika ka Hha Hha wuju wujud, d, maka maka Mim Mim yang ang dina dinaun ungi gi Rahmaatan Lil Aalamin adalah Hha-Mim (Qs 40:1) sebagai kesempurnaan kesempurnaan unifikasi awal mula Alif-Dal yang tertabiri huruf Ghain atau al-Ghaibu Allah. Jadi firman QS 40:1 adalah firman Hha-Mim awal mula yang menjadi alMukmin. Dengan demikian Dal – Mim, yang dilihat dari sisi makhluk di dalam cermin menjadi Mim – Dal, mempunyai sisipan Hha Mim menjadi lafaz yang utuh sebagai Muhammad yang lahiriah sebagai nabi dan rasul terakhir, ialah makhluk yang pertama kali diciptakan dengan kesemp kesempurn urnaan aan-Ny -Nya. a. Didala Didalam m cermin cermin yaitu yaitu huruf huruf Ha (8) terjad terjadii unifi unifikas kasii antara antara AllahAllah-Muh Muhamm ammad ad sebaga sebagaii Alif – Mim yang ang akhi akhirn rnya ya akan akan menegakkan semua eksistensi makhluk. Laam tanpa Mim tidak bisa eksis,
Mim tanpa Alif tidak akan berdiri, Alif sendirian maka Dia sebagai al-Huwa menjadi Dzat Yang Yang Ahad, Ahad, Ash-Shamad , dan Ghaib Mutlak. Saat Saat yang ang sama sama,, keti ketika ka Nur aktu ktual mak maka angka gka 9 sebag ebagai ai permadani maghfirah menampilkan bayangannya didalam cermin sebagai angka 6 atau huruf Wau . Wau seperti Wau seperti cahaya yang muncul sebagai garis melengku melengkung ng sesaat sesaat yang yang kemudian kemudian membesar membesar menjadi menjadi benderang benderang dan menjadi menjadi huruf Sin. Sin. Maka Maka dari dari kond kondis isii diam diam kemu kemudi dian an berg berger erak ak,, maka maka firman Allah kemudian menyatakan Thaa Sin (QS 27:1): yaitu gerakan gerakan 69 seba sebaga gaii aktu aktual alny nya a ener energi gi awal awal mula mula sepe sepert rtii gera geraka kan n cakr cakram am gala galaks ksii Bimasakti. Thaa Sin sebagai gerak awal mula munculnya eksistensi makhluk awal awal mula mula yang yang nyat nyata a tida tidak k lain lain adal adalah ah firm firman an al-Haqqah (QS 69:1) 69:1) sebaga sebagaii "yang yang pasti pasti terjad terjadi i ” karena sebelumnya kehendak Allah sudah diny dinyat atak akan an dial dialam am gaib gaib seba sebaga gaii "Sin Nun dan Ta" yang ang menja enjad di sunnatullah yang tetap QS 48:23. Ta sebenarnya muncul dari aktualnya huruf Dal dengan multiplikasi dari tersingkapnya satu tabir ghain menjadi Qaaf (Qs 50). Jadi ketika Allah sebagai Yang Maha Gaib (al-Ghaibi (al-Ghaibi ) berkeinginan untuk memperkenalkan diri, Dia tertabiri oleh 3 tabir yaitu diri-Nya sebagai Allah, Dzat Yang Maha Esa dan Ghaib Mutlak, dan 2 atribut-Nya yaitu Asma dan Sifat. Satu tabir tersingkap adalah tabir Sifat yang mengaktualkan Dal Dal sebag ebaga ai kesem esemp purn urnaan aan yang ang meny menyin ingk gka apkan pkan Ahadiyyah dan Shamadiyyah, Shamadiyyah, ketunggalan dan keunikannya, dan ketidak terserupakannya (QS 112:1-4). 112:1-4). Tabir Tabir kedua adalah tabir Asma yaitu ketika Dia sebagai Allah mengatakan dirinya sebagai ar-Rahmaan (QS 17:110). 17:110). Tabir Tabir ketiga adalah diri-Nya sebagai Allah. Jadi Qaaf (Qs 50) aktual ketika tabir sifat terbuka menjadi "Qaaf" dan "Laam "Laam"" yang berakhir dengan "Qul "Qul " atau "katakan", yang akhirnya menjadi firman QS 112 untuk menampilkan Ahadiyyah dan Shamadiyyah Dzat-Nya Yang Maha Esa dan menjadi tempat bergantung bagi semua makhluk. Maka dari sinilah semua eksistensi makhluk tak lain dari 19 huruf yang menjadi padanan Basmalah yaitu kalimat Haulaqah : “Laa Hawla walla quwwata illa billah” Setela Setelah h Thaas Thaasin in mengak mengaktua tualka lkan n al-Ha al-Haqqa qqah h sebaga sebagaii sunnat sunnatull ullah ah yang yang past pastii terj terjad adi, i, Laam Laam yang yang ters tersir irat at seba sebaga gaii Qaaf Qaaf dan dan Laam Laam dala dalam m firman "Qul" dan juga menjadi akhir dari "Laam" dari firman ke-8 al-Fatihah "Ghairil" sebagai tersingkapnya tabir kegaiban menjadi Laam menunjukkan wuju wujud d aktu aktual al seba sebaga gaii kese kesemp mpur urna naan an makh makhlu luk k yang yang dici dicipt ptak akan an Alla Allah h
menjadi " Alif Alif Laam Mim" Mim" dalam QS al-Ankabut (QS 29:1) dan menjadi al Aalamin (QS 1:2). Saat Saat itu itu sebe sebena narn rnya ya firm firman an Alla Allah h memp memper erte temu muka kan n Alif Alif Laam Laam dengan Ra menjadi Alif Laam Ra (QS 10:1) yang wujud diantara hamparan Taubat dan bayangan Allah sebagai huruf Ya. Jadi, bayangan yang tercipta sebagai makhluk hanya dapat meraih taubat yang benar jika ia menerima cahaya langsung dari Allah yang tak lain adalah frase terakhir dari surat An-Nuur ayat ke-35 dan dengan kalimat Haulaqah. “Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki , dan Allah dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan perumpamaan-perumpa maan bagi manusia, manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(Qs 24:35)” Setelah itu terjadi pertemuan yang difirmankan sebagai Alif Laam Mim Ra (QS 13:1) sebagai bertemunya semua makhluk baik sebagai Mim yang menjadi bayangan kesempurnaan maupun Laam sebagai al-Aalamin. al-Aalamin. Hal Hal ini ini juga juga menu menunj njuk ukka kan n bahw bahwa a Mim sebagai Muhammad menjadi washilah bagi semua makhluk. Yang mengikuti jalan lurus dengan tauhid dan Muhammad sebagai yang diberi nikmatlah yang akan selamat meniti Shiraatal Mustaqiim. Mustaqiim. Apakah Allah pilih kasih? Tentu entu saja saja tidak tidak karena karena sebaga sebagaii makhlu makhluk k pertam pertama, a, ia menaun menaungi gi semua makhluk lainnya dengan Rahmaatan Lil Aalamin dari ar-Rahmaan dan ar-Rahiim Allah. Demikian juga, terdapat proses pembelajaran untuk menghimpun pengetahuan yang disediakan Allah bagi makhluk-Nya yaitu munculnya pengertian waktu . Sepanjang sejarahnya, sejak zaman Adam sampai Nabi dan Rasul yang menyampaikan tauhid, Pengetahuan tentang Tuhan sudah difirmankan yaitu yang tersirat dalam firman Alif Laam Ra dari QS Hud (QS 11), Qs Yusuf (QS 12), Qs Ibrahim (QS 14), dan al-Hijr (QS 15) dan dalam surat al-Anbiya (QS 21). Namun, sejarah berkata lain, ketika nafsu ammarah menyelubungi manusia, maka semua Pengetahuan tentang Tuhan ternyata diselewengkan oleh para generasi setelah Nabi-nabi yang menjadi Ulul Azmi. Azmi. Disto Distorsi rsi realit realitas as ini muncul muncul karena karena keberh keberhasi asilan lan Iblis Iblis menelu menelusup sup kedalam hati manusia yang saat itu menjadi tamak akan kekuasaan dan previledge baik baik ia sebag sebagai ai pengua penguasa sa (raja) (raja) maupun maupun pengua penguasa sa otorit otoritas as keagamaan yang terlena dengan hak dan keistimewaan yang diterima dari masyarakatnya.
Penyewengan itu pun akhirnya semakin menjauhkan manusia ke dalam lumpur kehinaan yaitu membengkokkan firman-firman Tuhan sesuai dengan dengan keingi keinginan nan hawa hawa nafsuny nafsunya, a, pengk pengkult ultusa usan n berleb berlebiha ihan, n, fanati fanatisme sme yang bodoh, kedengkian, dan penyakit iblis lainnya. Maka pengetahuan tentan tentang g tauhi tauhid d pun menjad menjadii semaki semakin n bengko bengkok k sampai sampai akhir akhirnya nya esensi esensi makhluk awal mula sebagai Mim yang menjadi Nabi dan Rasul terakhir muncul di muka bumi sebagai Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para para Nabi Nabi dan Rasul. Rasul. Diala Dialah h yang yang kemudi kemudian an menja menjadi di al-Mahi sebagai Khalqi Avatar – – Utusan Allah yang terakhir yang memerangi kekufuran dan menegakkan tauhid yang murni dengan murni dengan al-Ikhlas. Surat al-Ankabut sebagai firman Alif Laam Mim menyiratkan bahwa dalam Laam sebagai alam semesta dan semua isinya, komposisi Laam terdiri dari 29:1 atau 29 alam menjadi tatanan alam Ghaib dan 1 alam menjadi alam nyata. 29 surat mengandung huruf fawatih juga muncul dari peng penger erti tian an angk angka a 29 dari dari nomo nomorr sura suratt al-A al-Ank nkab abut ut yang yang sebe sebena narny rnya a menunjukkan aktualnya Esensi Ilahiah sebagai Ain yang tersingkap dari titik dibawah Ba, yaitu tersingkapnya Qaaf dengan Ba menjadi huruf Nun yang akhirnya mengaktualkan cahaya. Namun Nun yang mengaktualkan cahaya tersingkap setelah Mim disin disingka gkapka pkan n oleh oleh Ba sebag sebagai ai Kaf, Kaf, denga dengan n demiki demikian an jadila jadilah h kemudi kemudian an firm firman an penc pencip ipta taan an Adal Adalah ah "Kun "Kun". ". Huru Huruff Ba, Ba, Sin, Sin, dan dan Mim Mim kemu kemudi dian an disebutkan dalam surat al-Alaq QS 96:1 menjadi "Bismi" dan Raab menjadi Khalaq yang menciptakan , yang kemudian menjadi “Bismillahir “ Bismillahir ” sebagai aktualnya 3 Ism Agung dari Allah dengan ar-Rahmaan dan ar-Rahiim, dan munculnya Nur dari unifikasi Nun dan Ra. Ketika Bism dari Bismillahir terucapkan maka "Kaf Ha Ya Ain Shaad" melakukan unifikasi menjadi surat Mary Marya am (QS (QS 19:1 19:1)) sebag ebagai ai aktua ktualn lnya ya hamp hampar aran an magh maghfi fira rah h dari dari ararRahmaan yaitu rahmat dan kasih sayang. Kalimatullah "Kun" sebenarnya dicetuskan sebagai firman Allah setelah ThaaSin menyinari cermin Ha menampilkan bayangan kesempurnaan Alif sebagai angka 1 yang ditauhidkan sebagai "Laa "Laa Ilaaha Illaa Allah" Allah" yaitu 01 menjadi angka 10 alias huruf Ya, maka difirmankan oleh Allah "YaaSin" (QS (QS 36:1 36:1)) seba sebaga gaii firm firman an yang yang menya menyata taka kan n aktu aktual alny nya a makh makhlu luk k baik baik seba sebaga gaii wuju wujud d awal awal mula mula seba sebaga gaii Mim Mim maup maupun un Laam Laam seba sebaga gaii alam alam semesta global - keduanya adalah bayangan kesempurnaan Allah sebagai huru huruff Ya. Jadi Jadi,, Yaasin aasin meru merupa paka kan n degu degup p jant jantun ung g kehi kehidu dupa pan n semu semua a makh makhlu luk k yang ang dici dicipt ptak akan an oleh oleh Alla Allah. h. Ol Oleh eh kare karena na itu, itu, firm firman an "kun" kun" tercantum dalam surat Yaasin sebagai QS 36:82.
Aktualnya Yaasin mengaktualkan firman "Kun" dan "Kaf Ha Ya Ain Shaad (QS 19:1), dan dengan demikian semua makhluk akhirnya tercelup dalam Shibghataallahi (QS 2:138) sebagai aktualnya Pengetahuan Awal Mula sebagai Cahaya Awal Mula (Cahaya awal) atau sering disebut Akal Awal seba sebaga gaii yang ang haru harus s dipa dipatu tuhi hi.. Jadi Jadi,, YaaSi aaSiin in (Qs (Qs 36:1 36:1)) adal adalah ah Muthaain (Mim Tha Ain) sebagai tersingkapnya Ain sebagai Esensi Ilahi yang berada di bawah titik Ba menjadi titik diatas “Nun” yang akhirnya bertemu Kaf menjadi firman "Kun", oleh karena itu Muthaain sebagai yang menyingkapkan Ain harus dipatuhi karena dapat dipercaya (QS 81:21), dan karena ia adalah Al Amiin. Amiin. Kun menyin menyingka gkap p Ain, Ain, kemudi kemudian an melak melakuka ukan n unifik unifikasi asi dengan dengan Sin dari Yasin dan Qaaf dari firman Qaaf (Qs 50) yang akhirnya tersingkap menj menjad adii Nun Nun yaitu aitu sura suratt al-Q al-Qal alam am (QS (QS 68). 68). Ain Ain Sin Sin Qaaf Qaaf kemu kemudi dian an melakukan unifikasi dengan Hha Mim dari Qs 40:1, sehingga firman Allah aktual sebagai Hha Mim Ain Sin Qaaf Qs 42:1-2 sebagai esensi ilahiah yan tersingkap sebagai Laam lengkap dengan semua ketentuannya sebagai sunnatullah. Bimillahir kemudian dipertemukan dengan firman ar-Rahmaan ar-rahiim (Qs 1:3) maka jadilah kemudian lafaz yang diucapkan oleh Nabi Sulaim Sulaiman an a.s a.s sebaga sebagaii “Bismi “Bismilla llahir hir ar-Ra ar-Rahm hmaan aan ar-Rah ar-Rahiim iim”” (Qs 27:30 27:30)) sebagai aktualnya ampunan dan tobat menjadi rahmat dan kasih sayang Allah yang menjadi firman pertama surat al-Fatihah. Dari Dari pros proses es yang yang tump tumpan ang g tind tindih ih diat diatas as,, maka maka dala dalam m kali kalima matt Basmalah sebenarnya ada 2 firman yaitu “Bismillahir” dan “ar-Rahmaan arRahiim”. Dan dengan demikian, karena surat ke-7 Basmalah juga terdiri dari 2 bagian yaitu terpisah di bagian “Ghairil”, maka al-Fatihah sejatinya ada 9 ayat dengan komposisi 2-5-2. Komposisi ini merupakan komposisi yang tersembunyi didalam al-Fatihah sebagai komposisi at-Taubah dan komposisi Shir Shirat atha haal al Must Mustaq aqii iim m seba sebaga gaii jala jalan n luas luas dan dan luru lurus s yang menga mengarah rahkan kan makhl makhluk uk menuj menuju u Allah, Allah, sehin hingga gga dalam alam banya nyak segi egi terdapat 2 konfigurasi al-Fatihah yaitu 1-7, 1-8, dan 1-9; atau kompisisi 1,2,3,4,5,6,7; 1,2, 3,4,5,6 - 7,8 ; dan 1,2 – 3,4,5,6,7 – 8, 9. Namun, dalam forma formalis lisasi asinya nya al-Fa al-Fatih tihah ah menjad menjadii 7 ayat ayat termas termasuk uk Basmal Basmalah ah sebaga sebagaii Indu Induk k Al Qur’a Qur’an. n. Seol Seolah ah-o -ola lah, h, deng dengan an susu susuna nan n bert bertin ingk gkat at ini ini Alla Allah h meng mengisy isyara aratk tkan an bahw bahwa a untu untuk k mney mneyin ingk gkap ap haki hakika katt al-F al-Fat atih ihah ah semu semua a manusia harus belajar, melalaui suatu rangkaian ujian dengan pemurnian jiwa (QS 91), sehingga dapat menyingkap lapis demi lapis firman Allah sesuai dengan kondisi ruhaninya saat itu. Apapaun yang tersingkap dari alQur’a Qur’an n adal adalah ah peng penget etah ahua uan n Alla Allah h yang ang haru harus s disa disamp mpai aika kan n kepa kepada da
makhluk sebagai suatu kabar gembira, sebagai suatu rahmat bagi yang mengimani-Nya, maka dikatakan-Nya bahwa Katakanlah: "Dengan karunia Allah Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".(QS 10:58) Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.(Qs 10:64) …agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira kepadamu daripada-Nya,(Qs 11:2) Semua emua mak makhluk hluk ata atau makhl akhluk uk awa awal mula yait aitu esens ensi nabi nabi Muhammad SAW sebagai Hakikat Muhammadiyy iyyah kemudian menauhidkan dengan Alif Laam Mim dalam Qs 3:1-2. Kemudian semua ketentuan bagi makhluk ditetapkan sebagai QS 2:2-5 setelah sebelumnya Allah kembali mengingatkan mengingatkan dengan Alif Laam Mim Qs 2:1. Tatanan Tatanan wujud kemud kemudian ian aktual aktual sebaga sebagaii tempat tempat-te -tempa mpatt tertin tertinggg gggii yaitu yaitu Alif Alif Laam Laam Mim Shaad (Qs 7:1) yang tak lain adalah alam meta-gaib dengan konstruksi sebagai tatanan 7 langit bumi. Setelah itu firman Alif Laam Mim berturutan sebagai sebagai suatu suatu keseband kesebandingan ingan energetis energetis dimana dimana dikiaska dikiaskan n sehari=10 sehari=1000 00 tahun dalam surat As-Sajdah As-Sajdah yaitu lif Laam Mim pada QS 32, 31, dan 30. Konsepsi penciptaan yang terungkap dari 29 surat fawatih dapat diringkas menj menjad adii bebe bebera rapa pa sura suratt yang yang menj menjad adii bagi bagian an dari dari sura suratt fawa fawati tih, h, dan dan menjadi komposisi bagaimana konsepsi Allah dalam mengkonstruksi alQur’an sebagai Ummul Kitab, yang awal dan yang akhir. Ringkasan dari uraian diatas dapat ditemui dalam beberapa ayat khusus berikut : Sura urat 29:1 29:14 4 yang merup erupak akan an bagi bagian an dari ari sura urat al-An -Ankabu kabutt merupakan ayat yang menyatakan konsepsi tersingkapnya tabir kegaiban mutl mutlak ak Alla Allah h yaitu aitu huru huruff Ghai Ghain n dari dari Ghai Ghaibi bi deng dengan an nila nilaii 100 1000 yang ang dikiaskan Allah sebagai 1000 tahun, Nun adalah pengurangan sebagai “illa Khasim” yaitu 50 tahun, dan 950 tahun adalah tersingkapnya esensi Nun deng dengan an Kaf Kaf yang yang menj menjad adii Ain Ain deng dengan an Mim Mim dan dan Thaa Thaa yait yaitu u Muth Muthaa aain in setelah aktualnya Thaa Sin dan Alif Laam Mim menjadi 7 tatanan langit bumi atau al-Aalamin.
Kons Konsep epsi si demi demiki kian an oleh oleh KH Fahm Fahmii Basy Basya a deng dengan an sedi sediki kitt peru peruba baha han n makna saya uraikan sbb:
01 - Tauhid - Laa iIlaaha iIlaa Allah illa Khamsin = kurang 50 Laa=tidak ada=0 0=Tuhan-Allah Tuhan Tuhan adalah tersingkapnya tabir Ghain dengan munculnya cahaya awal mula sebagai Nur Muhammad dan Rahmaatan Lil Aalamin, untuk menci mencipta ptakan kan alam alam semes semesta ta dan semua semua isinya isinya sebaga sebagaii makhl makhluk uk yaitu yaitu Laam, Laam, maka maka kalim kalimatu atulla llah h “Ghair “Ghairil” il” dalam dalam kalim kalimatu atulla llah h QS 1:8 (QS 1:7) 1:7) 3 adalah Yang Gaib Mutlak yang membuka 3 cadarnya (1000=10 ) menjadi 0, sehingga 1000 tahun (103) menjadi 100=1. Formulasi tauhid menjadi : 0=1-Allah, Allah adalah Tuhan Yang Esa 1=Allah Dari pengertian demikianlah kemudian ketentuan awal mula adalah kalimatullah tauhid yang terdiri dari 12 huruf arab “Laa Ilaahaa Illaa Allaah”. Allaah”. Dari pengertian demikian kemudian difirmankan surat al-Ikhlas QS 112 (4 ayat), ayat), sebag sebagai ai tampi tampilny lnya a Ahadiy Ahadiyya yah h dan Shama Shamadiy diyya yah h Dzat Dzat di dalam dalam cermin. Makhluk yang pertama kali diciptakan menauhidkan dengan QS 3:2, 3:2, QS 9:12 9:129, 9, kemu kemudi dian an QS 2:16 2:163, 3, QS 57:3 57:3 . Dala Dalam m prae praeks ksis iste tens nsii sebelu sebelum m dihidu dihidupka pkan n di alam alam dunia dunia makhl makhluk uk menyak menyaksi sikan kan dengan dengan QS 7:172. Setelah YaaSiin difirmankan, maka konsepsi waktu bagi makhluk difirmankan sebagai QS 17:12. Dari konsep penauhidan, maka konstruksi jagat raya sebagai alAalamin yang tersingkap oleh tersingkapnya tabir Ghain adalah Qs 29:41 yang ang meru merupa paka kan n cerm cermin in dari ari Qs 29:1 29:14 4 atau atau peng pengur urai aian an yang ang lebi lebih h sistematis. Maka, Alif Lam Mim yang pertama adalah alif lam mim QS 29 yang merupakan titik tengah dari 29 surat fawatih dengan perbandingan 29:41. Ketentuan lainnya yang berkaitan dengan konsepsi alam semesta seba sebaga gaii KONT KONTIN INUU UUM M KESA KESADA DARA RAN N – RUAN RUANG G –WAK –WAKTU TU (jad (jadii buka bukan n kontinuu kontinuuum um ruang-wa ruang-waktu ktu seperti seperti dipahami dipahami filsafat filsafat material materialisme isme saat ini) yaitu QS 48:23 sebagai sunnatullah yang tetap, QS 72:28 sebagai suatu cara bahwa Allah menghitung satu persatu atau kuantifikasi kuantum, QS 17:1 17:12 2 kons konsep epsi si waktu aktu rela relati tiff dan dan QS 103 103 Al Ashr Ashr seba sebaga gaii kons konsep epsi si kesadaran atas waktu bagi makhluk yang disempurnakan yaitu Manusia
sebagai al-Insaan dan an-Naas. Kesadaran atas waktu disebut al-Qur’an sebagai pertolongan Allah atau an-Nashr QS 110 yang akan membawa makhluk kepada al-Kautsar Qs 108. Namun semua itu nampaknya akan menj menjad adii jela jelas s bagi bagi makh makhlu luk k sepe sepert rtii manu manusi sia a bila bila sega segala la sesu sesuat atuny unya a diarahka diarahkan n semata-m semata-mata ata untuk untuk menerima menerima ridha ridha Allah dengan dengan keikhlas keikhlasan an sepert sepertii halny halnya a Allah Allah mengh menghamp ampark arkan an keikh keikhlas lasanan-Ny Nya a (QS 112) untuk untuk menc mencip ipta taka kan n makh makhlu luk k yang ang memb member erik ikan an hida hidaya yah h terb terbes esar ar seba sebaga gaii maghfirah. Tidak Tidak ada kompromi ketika makhluk tidak selaras dengan kehendak Allah sebagai sunnatullah yang tetap. Ketika hal demikian dilanggar, maka sunnatullah Allah berlaku tidak pandang bulu dengan konsepsi keseimbangan al-Mizan : Aksi=Reaksi, Amaliah=Pahala, Keja Kejaha hata tan= n=Hu Huku kuma man. n. Semu Semuany anya a dibe diberi rika kan n Alla Allah h seba sebaga gaii wuju wujud d dari dari Kema Kemaha haAd Adil ilan an-N -Nya ya yang yang seri sering ngka kali li tida tidak k dipa dipaha hami mi makh makhlu luk k kare karena na kebodohannya sendiri terjerat dalam tipu daya Iblis yaitu KEBODOHAN dan KESOMBONGAN yang menutup matahatinya.
3.
Formulasi Umum Jumlah Ayat Al-Qur’an & komposisinya
Dengan uraian penciptaan diatas, maka secara umum komposisi alQur’an dapat diuraikan lebih jelas. Untuk mengkonstruksi jumlah ayat, kita perlu perlu menggu menggunak nakan an suatu suatu persam persamaan aan umum umum yang yang melib melibatk atkan an tetapa tetapan n universal yang pertama yaitu kalimat tauhid sebagai angka 12 dari 12 huruf “Laa Ilaaha Ilaahaa a Illaa Illaa Allaah Allaah”, ”, angk angka a 8 seba sebaga gaii simb simbol ol cerm cermin in atau atau qolb qolbu u mukmi mukminin nin dan angka angka 10 sebaga sebagaii bayan bayangan gan kesemp kesempurn urnaan aan Allah yaitu yaitu angka 19 dari huruf Basmalah sebagai kalimah penciptaan oleh Rabbul Aalamin. Konsepsi untuk merumuskan persamaan diatas adalah konsepsi dimana ketika Allah berkehendak untuk memperkenalkan diri-Nya, maka Dia Dia cipt ciptak akan an cerm cermin in (ang (angka ka 8, huru huruff Ha), Ha), sete setela lah h itu itu Dia Dia hamp hampar arka kan n maghf maghfira irah h sebaga sebagaii ampun ampunan an dan taubat taubat (angka (angka 9) sebelu sebelum m bayan bayangan gan (1+9 (1+9=1 =10) 0) di dala dalam m cerm cermin in munc muncul ul seba sebaga gaii baya bayang ngan an Alla Allah. h. Kons Konsep ep demikian sebenarnya tersirat dalam QS 7:172, Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anakanak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:
"Sesungguhnya "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",(QS 7:172) Persamaan umum tersebut menggambarkan terurainya 7 Asma dan Sifat Allah sebagai bayangan kesempurnaan yang nilainya tak lain adalah jum jumla lah h aya ayat al-Qu l-Qur’a r’an. n. Untu Untuk k itu itu kita kita guna gunaka kan n nota notasi si 10.Y 10.Y seba sebaga gaii persamaan yang menyatakan kesebandingan bayangan dari kalimatullah Basmalah. Jadi Y adalah Basmalah namun dalam bentuk yang terurai sebagai ayat-ayat al-Qur’an. Bayangan 10.Y itu muncul didalam cermin, jadi nilainya sebanding dengan angka 8. Sedangkan bayangan itu juga merupakan manifestasi dari keinginan dan kehendak Allah untuk dikenal yaitu kalimat Tauhid dimana Allah memperkenalkan diri sebagai “01” atau “Laa Ilaaha Illaa Allah” Allah” sebagai 12 huruf Arab (yaitu manifestasi dari surat al-Ikhlas QS 112). Kala Kalau u kita kita nota notasi sika kan n Asma Asma dan dan Sifa Sifatt itu itu menj menjad adii X, maka maka pers persam amaa aan n umum untuk cek paritas jumlah ayat al-Qur’an dapat dituliskan : 10.Y = 12.X+8 Nilai X inilah yang harus memberikan nilai yang sesuai sehingga diperoleh jumlah ayat yang menunjukkan akurasi dari kitab suci Al-Qur’an seus seusai ai deng dengan an apa apa yang yang tela telah h menj menjad adii suat suatu u kete keteta tapa pan n Alla Allah h sepe sepert rtii tercantum dalam QS 48:23, Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekalikali tiada akan menemukan perubahan bagi sunatullah itu.(Qs 48:23)
4.
Tetapan Universal Awal Mu Mula
Ternyata bilangan yang memenuhi nilai X memenuhi suatu tetapantetapan awal mula yang erat kaitannya dengan peribadahan Umat Islam dan sesua sesuaii dengan dengan konstr konstruks uksii alam alam semest semesta a dimana dimana kita kita tingga tinggall yaitu yaitu Planet Planet Bumi Bumi di dalam dalam sistem sistem tatas tatasurya urya.. Koefis Koefisien ien yang yang muncul muncul dalam dalam persamaan diatas harus memenuhi pengujian bahwa semuanya berjumlah 30 yaitu yaitu jumlah jumlah Juz al-Qu al-Qur’an r’an : 10+12 10+12+8= +8=30 30 yang yang juga juga menja menjadi di sama sama dengan nomor ayat QS 27:30 yaitu kalimat Basmalah kedua dari surat ke27 “Bismilahir “Bismilahir ar-Rahmaan ar-Rahiim”. ar-Rahiim”. Selain Selain itu, itu, angkaangka-ang angka ka yang yang dimaks dimaksud ud berkai berkaitan tan erat erat denga dengan n kons konsep ep-k -kon onse sep p agam agama a Isla Islam m yaitu aitu “Iqra” Iqra”(Qs 96:1) dan “Penyucian
Jiwa”(Q Jiwa”(Qs s 91:9-1 91:9-10), 0), angka angka-an -angk gka a terse tersebut but juga juga menyi menyirat ratkan kan kaita kaitanny nnya a dengan tauhid yaitu 12 bilangan sebagai tetapan awal mula yang dapat diekstrak dari QS 48:23 sbb: a) 2+3=5, 2 pasang sifat (2x2=4) dengan 3 Ism Agung yang menegakkan semua makhluk dan menjadi tajalli Allah. b) 2+5=7, 7 Asma dan Sifat yang sudah tersingkap, 7 langit bumi, bumi, tatana tatanan n dan konstr konstruks uksii tajall tajallii Allah Allah makro makro maupu maupun n mikro. Jumlah ayat surat al-Fatihah yang formal. c) 4+8=12(5+7=12), 12 huruf tauhid “Laa “Laa Ilaaha Illaa Allaah”. Allaah”. d) 12+5=17, 17 rakaat shalat dengan ketukan 2 rakaat. e) 17+2=19, jumlah huruf dalam Basmalah yang lahiriah, Allah sebagai al-Wahiid al-Wahiid dengan jumlah al-Jumal huruf 19, 19 huruf Haulaqah “Laa “Laa Haula Wallaa Quwaata Illa Billah”. Billah ”. f) 17+5=2 17+5=22, 2, kesemp kesempurn urnaan aan bentuk bentuk berupa berupa lingka lingkaran ran,, maujud maujud dari 2 pasang sifat; menjadi basis angka 4 sebagai angka yang menyatakan Allah dan bayangan kesempurnaan-Nya yaitu Muhammad menjadi rahasia huruf Ha yang menjadi cermin (angka 8). g) 19+5=24, Basmalah berasal berasal dari 5 Asma dan Sifat sehingga sehingga selama periode yang akan ditetapkan sebagai suatu ketukan atau siklus kehidupan, semua makhluk hakikatnya dinaungi oleh rahmat dan kasih kasih sayang sayang Allah semata. Angka Angka 24 juga menya menyatak takan an Shibgh Shibghata atalla llaahi ahi (QS 2:138) 2:138),, yaitu yaitu tampil tampilnya nya Ilmu Ilmu Peng Penget etah ahua uan n Alla Allah h seca secara ra teru terus s mene meneru rus s dima dimana na angka angka 24 diperoleh diperoleh dari 138-114=24 138-114=24.. Kemahapem Kemahapemuraha urahan n Allah lah yang menyebabkan semua makhluk itu eksis dan ada. ada. Dan Dan Kema Kemaha hape pemu mura raha han n itu itu ters tersir irat at seba sebaga gaii suat suatu u maujud dari 3 Ism yang muncul sebagai bayangan didalam cermin Ha (8) 3x8=24 yang difirmankan oleh Allah sebagai Celupan Ilahiah “Shibghatallaahi “Shibghatallaahi ” berupa Allah Yang Maha Berilmu (yaitu tampilnya seluruh Asma dan Sifat), sedangkan unifikasi 3u8 menjadi 30+8=38 atau Laam Ha yang menjadi
bayangan atau alam nyata, sebelumnya adalah konstruksi Alif Laam sebagai 1+30=31, jumlahannya adalah 69 sebagai gerak gerak pencip penciptaa taan n yang yang mulai mulai nyata nyata sepert sepertii tersir tersirat at dalam dalam surat yang diawali dengan firman Thaa Sin (Qs 27:1) dan akhirnya akhirnya mengaktu mengaktualka alkan n sunnatullah (Qs 48:23) 48:23) sebag sebagai ai “yang yang past pastii terj terjad adi i ” yaitu itu sura urat al-Ha -Haqqaah qaah (QS (QS 69:1 9:1). Dengan Dengan demikian demikian Alif Alif Laam Laam dan Laam Ha adalah “ Allah” Allah” yang menjadi “Wuju “Wujud d Absolut Absolut ” (al-Haqq) (al-Haqq) dari yang maujud (yang dibangun oleh Wujud Absolut) Absolut) yaitu alam semesta dan semua isinya (Laam dalam firman-firman yang menyebutkan unifikasi huruf Alif Alif Laam Mim). Mim ). h) 12+17= 12+17=29, 29, jumla jumlah h surat surat denga dengan n hurufhuruf-hur huruf uf fawati fawatih h yang yang merupakan konstruksi alam gaib yang menutup ke dirinya sendiri seperti tasbih sebagai simbol Kemahakuasaan Allah. 29 orbi orbita tall alam alam yang yang meno menopa pang ng 1 alam alam nyat nyata a sehi sehing ngga ga juml jumlaha ahanny nnya a dengan dengan angka angka 1 adalah adalah nilai nilai al-Jum al-Jumal al huruf huruf Laam sebagai alam semesta dan semua isinya. Angka 1 diatas adalah simbol huruf Mim(40) Mim(40) ditambah dengan yang menegakkan-Nya yaitu angka 1 sebagai Alif sebagai Alif , sehingga Laam mencakup Mim sedangkan Mim mencakup Alif ; karena itu Laam tanpa Mim tidak akan ada dan Mim tanpa Alif juga Alif juga menjadi tidak ada, namun Alif sendirian tetap eksis karena Alif tida tidak k terg tergan antu tung ng kepa kepada da Laam dan Mim. Mim. Deng Dengan an demi demiki kian an kons konstr truk uksi siny nya a adal adalah ah 1+29 1+29+4 +40= 0=70 70,, dala dalam m alalQur’an Qur’an kemud kemudian ian tersir tersirat at sebaga sebagaii QS 29:41 29:41 yaitu yaitu kiasa kiasan n bahwa alam semesta adalah seperti sarang laba-laba yang rapuh karena ditegakkan oleh Allah semata (artinya jangan menduakan Allah, jangan syirik). Dengan demikian, kiasan dala dalam m QS 29:4 29:41 1 sebe sebena narn rnya ya iden identi tik k deng dengan an “ Alif Alif Laam Laam Mim”. Mim”. Dapat diperoleh juga dari 10+19=29 sebagai makhluk adalah bayangan (10) kesempurnaan Allah yang dinaungi rahmat dan kasih sayang Allah (Basmalah (Basmalah). ). i) 17x5=85, jumlah surat non-fawatih yang menunjukkan aspek peribadahan makhluk. Dapat dimaknai sebagai 5 Asma dan Sifat Sifat dibal dibalik ik cermi cermin n Ha (8). (8). Cerm Cermin in itu itu tida tidak k lain lain adal adalah ah singhasana Allah Arsy) yaitu qolbu mukminin (QS 40, 85 ayat).
j) 17x3=30+3x7=51, jumlah rakaat shalat wajib dan sunnah k) 8x5=40, bayangan kesempurnaan yang terbentuk dari Allah yaitu Muhammad sebagai makhluk sempurna, Insan Kamil, al-M al-Muk ukm min (QS (QS 40) 40) kond kondis isii titi titik k desa desain in opti optimu mum m dala dalam m semua bentuk penciptaan. Semua ciptaan akan “menjadi” pada posisi optimum sebagai suatu titik desain 4x10 sebagai manif manifest estasi asi makhl makhluk uk yang yang dicipt diciptaka akan n sebaga sebagaii bayang bayangan an kese kesemp mpur urna naan an Alla Allah. h. Sama Sama deng dengan an nila nilaii al-J al-Jum umal al huru huruf f Mim=40. l) 51+40= 51+40=91, 91, Ali Alif, f, Mim, Mim, dan dan Nun Nun ata atau “ Amien” Amien” (den (denga gan n ya dihilangkan dalam pengucapannya) kunci menuju makrifatullah yait yaitu u sura suratt ke-9 ke-91 1 ayat ayat ke-9 ke-9 dan dan 10 deng dengan an meny menyuc ucik ikan an jiwa jiwa.. Tersi ersing ngka kapny pnya a caha cahaya ya remb rembul ulan an (al(alQamar Qamar,, QS 54:1) 54:1) sebag sebagai ai pantul pantulan an dari dari cahay cahaya a mataha matahari ri (Asy Syam, QS 91). Tabir yang akan menyingkap hakikat penc pencip ipta taan an dan dan kese keseim imba bang ngan an glob global al Al-Aalamin yaitu dengan menyingkap tabir “Basmalah” “Basmalah” dengan dengan qolbu (8) dan “Iqra” Iqra” (91+5=96). Jadi pengertian “Iqra” Iqra” adalah ters tersin ingk gkap apny nya a tabi tabirr “ Amien” Amien” bahw bahwa a manu anusia sia itu haru harus s mengg mengguna unakan kan Ilmu Ilmu Penget Pengetahu ahuan an Allah Allah yaitu yaitu 5 Asma Asma dan Sifat dengan hati yang jernih dan bersih yaitu qolbu yang menjadi cermin karena penyucian jiwa (QS 91:9-10). m) 8+91=99, Asma Ul Husna, Husna, tersingk tersingkapny apnya a bayangan bayangan Allah (angka 9+1=10) menjadi uarian Asma-asma Allah. n) 19x6=114 tajalli rahmat dan kasih sayang Allah seutuhnya sebagai tersingkapnya 6 Asma dan Sifat Allah yang maujud sebagai bayangan kesempurnaan berupa an-Naas (QS 114, manu manusi sia) a),, yang yang dina dinaun ungi gi rahm rahmat at dan dan ampu ampuna nan n beru berupa pa Basmalah dan maghfirah atau taubat (QS 9) yang menjadi pencer pencerah ah hakik hakikat at pencip penciptaa taan n yaitu yaitu manus manusia ia yang yang berpi berpikir kir dengan “iqra” dan “qolbu”, sehingga eksistensi dirinya tak lebih dari bayangan angka 1 yaitu Allah dengan 6 Asma dan sifat-Nya. Tujuan akhirnya adalah apa yang tersirat dalam Qs 9:128-129.
o) Dari Dari angk angkaa-an angk gka a diat diatas as,, kons konstr truk uksi si 11x12 1x12 kemu kemudi dian an dinyatakan dengan 11 11 angka berikut: 5, 7, 12, 17, 19, 22, 24, 29, 85, 99, 114. Namun Namun konst konstruk ruksi si ini adalah adalah konst konstruk ruksi si suatu sistem kealaman dimana manusia tidak ada dida didala lamn mny ya. Sehi Sehing ngga ga dala dalam m peng pengur urai aian an sela selanj njut utny nya a konst konstruk ruksi si 12x12 12x12 diguna digunakan kan yaitu yaitu denga dengan n menam menambah bahkan kan angka 91 sebagai “kunci “kunci makrifat ” alias huruf Alif huruf Alif Mim dan Nun (dengan ya dihilangkan) yang sering kita sebut di akhir surah al-Fatihah atau atau doadoa-do doa a menj menjad adii “ Amiin” Amiin” arti artiny nya a seca secara ra harf harfia iah h dima dimakn knai ai “kabulkan kabulkanlah lah permohona permohonan n kami ” namun mun haki hakika katn tnya ya adal adala ah “buk bukalah alah qolbu kami ami ata atau jer jerni nih hkanl kanlah ah cermi ermin n hat hati kam kami seh sehing ingga kami dapa apat menyingkap rahasia Basmalah”. Basmalah”. Dari ke-12 rangkaian angka sebag sebagai ai suatu suatu tetapa tetapan n atau atau sunnat sunnatull ullah ah itulah itulah kemudi kemudian an Basm Basmal alah ah teru terura raii menj menjad adii 6236 6236 ayat ayat deng dengan an kons konstr truk uksi si persamaan sbb: Jumlah Ayat=(1/10)x[12x12x(5+7+12+17+19+22+29+85+99+114)+8] = 6236; Perlu diperhatikan bahwa nilai 91 tidak dimasukkan ke dalam jumlahan angka diatas karena angka 91 hakik hakikatn atnya ya adalah adalah sekeda sekedarr kunci kunci makri makrifat fat bagi bagi bayang bayangan an Allah (9+1=10), jadi sejatinya ia adalah “tiada” atau “nol”. Angk Angka a 91 juga juga sebe sebena narny rnya a meru merupa paka kan n unif unifik ikas asii dima dimana na manu manusi sia a yang yang menc mencap apai ai angk angka a 9 seba sebaga gaii peng penget etah ahua uan n tertinggi harus berendah hati untuk kembali kepada angka 1 atau atau kemb kembal alii kepa kepada da Alla Allah h (91) (91),, jika jika tida tidak k maka maka ia akan akan ters terses esat at ke dala dalam m jeba jebaka kan n Ibli Iblis s yaitu aitu munc muncul ulny nya a sifa sifatt somb sombon ong g dan dan taka takabu burr. Demi Demiki kian anla lah h al-Q al-Qur’ ur’an an seba sebaga gaii pedo pedoma man n makh makhlu luk k di semu semua a alam alam,, alam alam seme semest sta, a, dan dan manusia kemudian berproses dari 11 tetapan universal ini. Tetapan yang muncul kemudian merupakan pengembangan dari 11 angka ini yang kemudian menjadi tetapan peribadahan Umat Islam yaitu shalat 5 waktu dengan 17 rakaat, rakaat, dan kemudian kemudian berkemba berkembang ng menjadi menjadi Pengetahu Pengetahuan an Ilahiah PI=22/7, kecepatan cahaya, tetapan Planck, tetapan Ridberg ataupun tetapan alam semesta fisikal lainnya sesuai dengan QS 48:23 yang menjadi rahasia “Rabb “Rabb Al-Aalamin” Al-Aalamin” untu untuk k menc mencip ipta taka kan, n, meme memeli liha hara ra,, dan dan mend mendid idik ik semu semua a makhluk.
5. Pengetahuan Ilahiah, PI=22/7 PI=22/ PI=22/7=3 7=3,14 ,14285 2857… 7… adalah adalah bilang bilangan an yang yang nyata nyata dan berula berulang ng serta tak habis bagi yang menyimpan hakikat Lauh mahfuzh seperti tersirat dalam QS 22:70, Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lohmahfuz) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah. (QS 22:70) Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(QS 57:22) yang (tersimpan) dalam Lauhmahfuz.(Qs 85:22) PI=3,1428 PI=3,142857142 571428571… 8571….. juga mengisyar mengisyaratka atkan n bilangan bilangan-bila -bilangan ngan yang terurai dari 19 huruf Basmalah misalnya angka 3 adalah 3 Ism Agung Allah , ar-Rahmaan, ar-Rahmaan, ar-Rahiim; ar-Rahiim; 142 adalah jumlah kata Allah didalam alQur’an dibagi 19 yaitu 142; 8 adalah simbolisme qolbu mukminin yaitu angka 8 sebagai cermin atau huruf Ha dengan nilai al-Jumal huruf Ha dalam bahasa Arab 8; 57 adalah jumlah kata ar-Rahmaan didalam alQur’an. Kala Kalau u kita kita ekst ekstra raks ks lebi lebih h jauh jauh dima dimana na diam diambi bill angk angka a 2857 28571 1 diperoleh angka yang menunjukkan tanggal lahir Nabi Muhammad SAW yaitu 22-4-571 Masehi seperti ditulis kitab “Sirah “ Sirah Nabawiy Nabawiyah ah”” karangan Syaikh Syaikh Shafiyyu Shafiyyurrahm rrahman an Al-Mubara Al-Mubarakfury kfury (terbi (terbitan tan Pustak Pustaka a Al-Kau Al-Kautsa tsarr, Agustus 2001); juga tersirat lama waktu turunnya al-Qur’an yaitu 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dengan kenyataan demikian dan beberapa ayat yang nomor surat dan ayatnya menyangkut angka 22/7 maka PI adalah Pengetahuan Ilahiah yang sudah berabad-abad menjadi bagian dari pengetahuan manusia jauh sebelu sebelum m al-Qur’ al-Qur’an an dituru diturunk nkan an kepada kepada Nabi Nabi Muhamm Muhammad ad SAW SAW. Secara Secara matemati matematis s PI=22/7 PI=22/7 adalah adalah perbandi perbandingan ngan antara antara keliling keliling lingkara lingkaran n yang
bulat sempurna dengan diameternya yang sudah diketahui sejak zaman pembangunan Piramida di Mesir, atau zaman Nabi Idris a.s sekitar 40005000 tahun Sebelum Masehi.
6. Mushaf Utsmani adalah Mushaf Muhammad SAW Dengan terurainya 12 bilangan dari QS 48:23, maka menjadi jelas bahwa formulasi “cek “cek paritas” paritas” kesahihan Mushaf Utsmani dapat dibuktikan, 10.Y=12x1 10.Y=12x12x433 2x433+8 +8 Y=6236 Y=6236 dengan 112 112 Basmalah Basmalah diperoleh diperoleh 6348 ayat Penulisan cek paritas jumlah ayat al-Qur’an dapat dituliskan dengan cara yang berbeda sebagai suatu cek paritas keshahihan konstruksi al-Qur’an dengan penulisan sbb : Y = (12/10) (10.X+112/4+5) + 8/10 Dimana nilai X adalah 40 yaitu nomor surat al-Mukmin (QS 40, 85 ayat) identik dengan inisial nama depan Nabi Muhammad SAW yaitu nilai al-Jumal huruf Mim (40), 112/4 adalah nomor surat al-Ikhlas dibagi jumlah ayat ayatny nya a yang yang bern bernil ilai ai 28 atau atau menj menjad adii nomo nomorr sura suratt al-Q al-Qas asha hash sh yang yang memiliki jumlah ayat 88, dan 5 adalah shalat 5 waktu (atau 3 Asma dan 2 pasang sifat). Tetapan 11 bilangan dengan jumlah 433 yang diekstrak dari QS 48:23 dapat dimaknai sebagai unifikasi “4 dan 33”. Sehingga diperoleh pengertian yang sudah kita ketahui bersama, 4 Tahlil, ahli l, Tasbih, asbi h, Tahmid, ahmid , Takbir akbi r 33 Ketu Ketuka kan n Dzik Dzikir ir untu untuk k Meny Menyin ingk gkap ap Esen Esensi si Ilah Ilahia iah h yang yang ters tersem embu buny nyii sebagai sebuah titik dibawah huruf Baa Tetapan X=433 dapat diuraikan sbb: X=400+33 X=40x10+112/4+20/4 X=QS40:1xQS10:1+QS112:4+QS20:4 X=[QS al-Mukmin]x[Qs Yunus]+[QS al-Ikhlas]+ [QS ThaaHaa] Selain Selain persam persamaan aan umum umum yang yang menyat menyataka akan n hubung hubungan an jumlah jumlah ayat ayat alQur’an dengan 11 tetapan universal yang berkaitan dengan peribadahan Umat Umat Islam Islam dan dapat dapat dikemb dikembang angkan kan menjad menjadii tetapa tetapan n unive universa rsall fisika fisika seperti kecepatan cahaya dan tetapan Planck, maka cek paritas berikut menunjukkan menunjukkan suatu cara untuk membuktikan keotentikan al-Qur’an Mushaf Utsmani yang tidak lain adalah Mushaf Nabi Muhammad SAW : •
Nilai Nilai X = 12(400+33) 12(400+33) = 5196, 5196, jumlahka jumlahkan n 5+1+9+6=3 5+1+9+6=30 0 Juz Al Qur’an yang nilainya sama dengan nilai al-Jumal huruf Laam, dan sama deng dengan an juml jumlah ah koef koefis isie ien n 10+1 10+12+ 2+8= 8=30 30 . Angka 30 merupakan tamp tampil ilny nya a 3 Ism dan dan 2 pasa pasang ng sifa sifatt Alla Allah h (5 Asma Asma dan dan Sifa Sifat) t) sebagai tajalli kesempurnaan di alam nyata. Munculnya koefisien 433 nampaknya berkaitan juga dengan firman Allah dalam Qs 43:3, ”Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur'an dalam berbahasa Arab
supaya kamu berpikir.” Ayat ini nampaknya menegaskan bahasa Arab sebagai bahasa yang paling memadai untuk mengungkapkan wahyu wahyu-w -wahy ahyu u Allah. Allah. Hal Hal ini bukan bukan saja saja karena karena konsep konsepsi si bahasa bahasa Arab yang sempurna baik dari segi huruf maupun bilangan yang meru merupa paka kan n inst instru rume men n peng penget etah ahua uan n manu manusi sia a saat saat itu itu bahk bahkan an sampa sampaii saat saat ini (desi (desimal mal 123456 123456789 789 dari dari budaya budaya Arab demiki demikian an jug juga a alfa alfabe bet) t).. Namu Namun n kare karena na kons konsep ep baha bahasa sa Arab Arab namp nampak aknya nya merupakan bahasa yang dapat dipahami secara tri-lateral yaitu tiga arah baik sebagai huruf-huruf yang menjadi kata maupun kalimat, bila bilang ngan an/n /num umer erik ik deng dengan an makn makna a yang ang berh berhub ubun unga gan n deng dengan an simbolis simbolisme me huruf, huruf, maupun maupun simbolis simbolisme me bentuk bentuk geometri geometris s dengan dengan huru huruff dan dan bila bilang ngan an (mis (misal alnya nya : seni seni kali kaligr graf afi) i) sehi sehing ngga ga dala dalam m bany banyak ak aspek spek kandu ndunga ngan al-Q l-Qur’ ur’an bol boleh jad jadi secar ecara a utuh utuh merupakan integrasi ketiga sudut pandang tersebut. Artinya, bukan sekedar kata-kata dengan makna kebahasaan, namun juga maknamakn makna a nume numeri rika kal/ l/bi bila lang ngan an dan dan geom geomet etri rik k untu untuk k mema memapa park rkan an wahyu wahyu Allah Allah sebaga sebagaii Penget Pengetahu ahuan an Ilahiy Ilahiyah ah yang yang eksis eksisten tensin sinya ya adalah 3 Ism Agung yang menjadi dasar kalimat Basmalah yang kemudian menjadi huruf-huruf, nomor surat dan ayat, dan isi dari ayat-ayat al-Qur’an. •
Juml Jumlah ah tota totall nomor nomor sura suratt Al Al Qur’an Qur’an (nom (nomor or surat surat dijuml dijumlah ah dari dari 1+2+3+…+114) 1+2+3+…+114) : Y1 = 6236+433-114 = 6555 = 345x19
•
Angka Angka 19 harus harus memenu memenuhi hi hubun hubungan gan:: 19=10* 19=10*(12 (12x5+ x5+54) 54)/12 /12x5; x5; dimana 60=12x5 adalah penauhidan dan shalat 5 waktu yang hasil kali kaliny nya a sama sama deng dengan an juml jumlah ah sura suratt deng dengan an juml jumlah ah ayat ayat genap, genap, Yge=345x10=3450
•
54 adalah jumlah surat dan jumlah ayat bernomor ganjil bernomor ganjil yang juga meru erupak pakan nomo nomorr surat urat al-Q l-Qamar mar (Qs (Qs 54: 54:1) seba ebagai gai awal penyingkapan menuju tersingkapnya As-Syams (Qs 91). Selain itu, 54=9 54=9x x6 yaitu itu has hasil kali ali dari ari nom nomor surat urat alal-Alaq Alaq kalau lau kita ita unifikasikan (96), atau 54 = 9x(60/10) = (12x5)(9/10); Ygi=345x19=6555. Koefisien 9/10 muncul sebagai koefisien Taubat yaitu yang berkaitan dengan surat ke-9 At-Taubah.
•
Dengan konstruksi 60 dan 54 tersebut maka nomor surat dan ayat tidak bisa dipertukarkan.
•
Munculnya nya koefisien angka 345 dalam cek paritas diatas sebenarnya merupakan suatu isyarat nyata dari Allah bahwa isi, konstruksi, baik penomoran surat maupun ayat saling berkaitan dan berh berhu ubun bungan gan . khusu husus snya nya deng denga an kaida aidah h baga agaiman imana a All Allah menciptakan makhluk yaitu konsep “Alif Laam Mim” atau “Pencipta dan Makhluk” sebagai “Yang Bercermin dan bayangan-Nya” (QS 7:172) yang juga menjadi kaidah konstruksi penyusunan al-Qur’an. Hal ini kemudian dengan tegas difirmankan oleh Allah dalam Qs 34:5 dan cerminannya yaitu QS 54:3, ”Dan orang-orang yang berusaha untuk (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan mereka dapat melemahkan (menggagalkan azab Kami), mereka itu memperoleh azab, yaitu (jenis) azab yang pedih.”(QS 34:5). ”Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya.”(QS 54:3).
•
57 surat memiliki nomor surat dan jumlah ayat ganjil, jumlah nomor sura suratt dan dan ayat ayatny nya: a: Ygig Ygigi= i=62 6236 36 (sam (sama a deng dengan an juml jumlah ah ayat ayat alalQur’an)
•
57 surat memiliki nomor surat dan jumlah ayat genap, jumlah nomor surat dan ayatnya: Ygege=6555 (sama dengan jumlahan semua nomor surat al-Qur’an)
•
57 adalah adalah titik titik tenga tengah h dari 114 114 surat surat al-Qur’a al-Qur’an n yang merupa merupakan kan surat al-Hadiid dimana ayat ke-3 menyatakan tauhid (QS 57:3).
•
Jumlah Jumlah nomor nomor ayat ayat dan jumlahan jumlahan suratny suratnya: a: 6236+655 6236+6555=12. 5=12.791 791 ; Bilang Bilangan an ini merup merupak akan an bilang bilangan an prima prima dereta deretan n ke-152 ke-1525. 5. Kalau Kalau diju dijuml mlah ahka kan n deng dengan an dua dua angk angka a dipe dipero role leh h 1+5= 1+5=6 6 dan dan 2+5= 2+5=7; 7; Unifikasi 6 dan 7 menjadi 67 adalah surat al-Mulk yang menyatakan prinsip keseimbangan global penciptaan alam semesta yang tanpa caca cacatt sepe sepert rtii ters tersir irat at dala dalam m aya ayat ke-3 ke-3 dan ke-4 ke-4 (QS (QS 67:3 67:3-4 -4). ). Seda Sedang ngka kan n cerm cermin inan an dari dari sura suratt ke-6 ke-67 7 adal adalah ah nomo nomorr 76 yang yang menja menjadi di tujuan tujuan awal awal dan akhir akhir pencip penciptaa taan n yaitu yaitu surat surat al-Ins al-Insaan aan.. Yang menari menarik, k, konstr konstruks uksii bilan bilangan gan 12.79 12.791 1 kalau kalau kita kita jumlah jumlahkan kan akan diperoleh 12.17 dengan jumlahan akhir 12+17=29 (29 surat
fawatih), sedangkan (1+2).(1+7)=3.8 atau 38=2x19 yang menjadi basis dasar selanjutnya untuk menentukan cek paritas kesahihan al-Qur’an. •
Konstruk Konstruksi si al-Qur’an al-Qur’an dapat dapat dibagi dibagi menja menjadi di 3 bagian bagian surat surat dengan dengan komposisi 38 surat (2x19, 2 basmalah di surat ke-27) dapat habis dibagi bilangan 3, 38 surat dapat habis dibagi bilangan 2, dan 38 surat hanya dapat dibagi 1. Pembagian demikian berkaitan dengan konstruksi Asma dan Sifat yaitu 3 Ism Agung, 2 pasang Asma, dan 1 nama sebagai Diri-Nya sendiri yaitu Ism Agung Allah. Allah.
Apa yang dapat disimpulkan dari fakta-fakta demikian? Dengan cek paritas yang terintegrasi, maka semua macam kodefikasi al-Qur’an yang tidak memenuhi persyaratan-persyaratan kodefikasi diatas harus dianggap “TIDAH SAH BAHKAN BOLEH DIKATAKAN DIKATAKAN BATIL”. BATIL”. Artinya, satu-satunya mushaf al-Qur’an yang sah adalah Mushaf Utsmani yang tidak lain adalah Mush Mushaf af Nabi Nabi Muha Muhamm mmad ad SAW SAW . Jika Jika meno menola lak k fakt fakta a demi demiki kian an,, maka maka konsepsi pengetahuan Agama Islam tentang Tuhan, Alam Semesta, dan Manusia dengan basis syariat Islam yang dipenuhi dengan shalat 5 waktu 17 rakaat, dan penauhidan dengan “Laa Ilaaha illaa Allaah, Muhammadurrasulullah”” dapat Muhammadurrasulullah dapat diangg dianggap ap “TIDAK “TIDAK SAH” SAH” artiny artinya a “AGAMA “AGAMA ISLAM ISLAM RUNT RUNTUH UH”” (kecu (kecuali ali kodefi kodefikas kasii al-Qu al-Qur’an r’an yang yang berbed berbeda a dengan dengan Mushaf Mushaf Utsma Utsmani ni mampu mampu membu membukti ktikan kannya nya dengan dengan eksak eksak konsep konsepsi si dan kodefikasinya).
7. Hubungan 11 bilangan dengan Sistem Tata Surya 11 bilangan yang menjadi baris dari matriks 11x12: 5,7,12,1 5,7,12,17,19, 7,19,22,2 22,24,29, 4,29,85,9 85,99,1 9,114 14 dengan dengan 91 dihilangk dihilangkan an sesuai sesuai dengan dengan jumlah orbital tata surya, yaitu 11 orbital dengan sabuk asteroid. Ke-12 bilangan ini tidak bisa diubah karena merupakan suatu tetapan awal mula sehi sehing ngga ga satu satu angk angka a diub diubah ah semu semua a atur aturan an peri periba bada daha han n Umat Umat Isla Islam m seperti shalat 5 waktu dan konstruksi al-Qur’an akan runtuh (tidak berlaku). Dan pada akhirnya semua tetapan fisika yang berhubungan dengan jagat raya tidak berlaku juga. Ilmu Pengetahuan yang dikenal manusia pun akan runtuh. Dalam sistem tatasurya, Planet Bumi menempati orbit ke-3 (urutan ke-3 dari matahari) yaitu yang menauhidkan selama 12x2=24 jam dengan jantung yang berdetak sebagai suatu sistem kehidupan dengan ketukan : 3
Ism(Basmalah) x12=36, angka ini adalah nomor surat Yaa Siin (QS 36, 83 ayat) yang menjadi jantung kehidupan semua makhluk baik mikro maupun makro makro (perha (perhatik tikan an bagaim bagaimana ana jumlah jumlah surat surat YaaSiin aaSiin adalah adalah cermi cermin n dari dari angka 38 . Oleh karena itu semua sistem kehidupan makhluk memiliki rasio 3/2 : 3 Ism didukung oleh 2 pasang Sifat al-Hayyu & al-Qayyum, al-Iradah & alQudrah (QS 3:1-2). Atau 3 Ism dan 4 Sifat. Sujudlah semua makhluk dengan ketukan 34 kali sujud atau 17 rakaat shalat yang dibagi menjadi 5 kali sehari semalam. Dengan demikian, shalat 5 waktu 17 rakaat berkaitan erat dengan stabilitas dan eksistensi semua makhluk di sistem tata surya bahkan di alam semesta global. 5 kali shalat 17 rakaat selama 12 jam dibagi dengan rangkaian ketukan rakaat shalat sbb. : 2 4 4 3 4. Setiap ketuka ketukan n rakaat rakaat shalat shalat merupa merupakan kan suatu suatu “daya daya dan upaya upaya Allah Allah” untuk menggerakkan menggerakkan Bumi sebagai Planet yang diciptakan dengan rahmat, kasih sayang, dan hamparan maghfirah Allah SWT. 12/2=6 12/4=3 12/4=3 12/3=4 12/4=3 Susunannya menjadi : 6 3 3 4 3 = 6+3+3+4+3=19 (jumlah huruf Basmalah) Dengan demikian, setiap shalat shubuh 6 Asma dan sifat menggerakkan rotasi Bumi, setiap dhuhur dan asar 3 Ism menebarkan rahm rahmat at,, seti setiap ap magr magrib ib ampu ampuna nan n dan dan toba tobatt dibe diberi rika kan n seba sebaga gaii tand tanda a kesempurnaan dan rahmat dari Rahmaatal lil Aalamin, Aalamin, dan setiap Isya maka maka 3 Ism Ism mena menaun ungi gi semu semua a makh makhlu luk k samp sampai ai subu subuh h tiba tiba.. Semu Semua a itu itu hanya digerakkan oleh Tauhid (12) dan Rahmat ar-Rahmaan yaitu kalimat Basmalah (19 huruf) sehingga semua eksistensi sejatinya ditegakkan oleh 19 huruf haulaqah: “Laa Haulaa Wallaa Quwwaata Illaa Billaah” ( Tiada daya dan upaya kecuali daya dan upaya Allah) Matr Matrik iks s 11x12 1x12 dapa dapatt diur diurai aika kan n menj menjad adii matr matrik iks s 12x1 12x12 2 sete setela lah h pengur penguraia aian n pertam pertama a denga dengan n perkal perkalian ian antar antar baris baris dan dan kolom kolom.. Matrik Matriks s 11x12 dapat dapat diuraika diuraikan n sbb: 11x12=12x1 1x12=12x12-12 2-12=12(1 =12(12-1)= 2-1)=132, 132, bilangan bilangan ini yang menunjukkan konstruksi alam semesta sebagai bayangan Allah (dan ( dan jug juga a meru meruju juk k kepa kepada da Qaaf Qaaf(1 (100 00)) Laam Laam(3 (30) 0) Ba(2 Ba(2)) alia alias s Qalb Qalb – qolb qolbu u ),
khususnya sistem tata surya bumi-matahari dengan 11 orbital planetari. Angk Angka a 132 132 dapa dapatt diur diurai aika kan n menj menjad adii 1x3x 1x3x2 2 atau atau 1x6 1x6 yang yang meru merupa paka kan n konstruksi dasar kealaman 7 langit bumi yang tersirat sebagai al-Fatihah dimana Basmalah terurai menjadi 6 ayat. Dapat juga dimaknai sebagai 1x32=1x9 dengan angka 9 sebagai at-tawbah (Qs 9), atau dapat dimaknai seba sebaga gaii 132132-1 114=1 14=18 8 seba sebaga gaii sura suratt al-K al-Kah ahfi fi yang yang menj menjad adii kons konsep epsi si pencip penciptaa taan n Allah Allah bahwa bahwa ketik ketika a Allah Allah berkeh berkehend endak ak untuk untuk mencip menciptak takan an maka Dia ciptakan cermin (angka 8). Semua angka diatas mempunyai makna yang sangat khusus dan eksak sebagai suatu sunnatullah yang pasti, tetap, dan tidak berubah sampai Hari Kiamat tiba. Satu (1) sebagai Allah adalah hakikat penampakkan Allah dengan 7 Asma Asma dan dan Sifa Sifatt-Ny Nya a (ter (terma masu suk k Ism Ism Agun Agung g Alla Allah h dida didala lamny mnya) a) di alam alam inderawi (alam nyata). Unifikasi 7 dan 6 menghasilkan angka 76 yang merujuk kepada surat al-Insaan (31 ayat), sehingga alam semesta dimana planet bumi berada didalamnya menjadi sempurna setelah manusia ada dida didala lamn mnya ya,, yait yaitu u beru beruba bahn hnya ya matr matrik iks s 11x12 1x12 menj menjad adii 12x12 12x12 deng dengan an membagi semua nilai yang diperoleh dari perkalian matriks 11x12 dengan angk angka a 5 atau atau mena menamb mbah ahka kan n angk angka a 1 didal idalam am angk angka a 11 sehi sehing ngga ga diperoleh matriks 12x12 (=144, lagi-lagi kita temui 1.(4+4)=18, atau 144114=30 sebagai bilangan al-Jumal huruf Laam dan merupakan penjumlahan dari koefisien 10+12+8=30). Kesempurnaan itu tidak lain dari adanya penauhidan (1 identik dengan 12 huruf tauhid) dengan shalat 5 waktu, yang akhirnya menjadi 17 rakaat. Seca Secara ra fisi fisika kal, l, sist sistem em tata tatasu sury rya a bumi bumi-m -mat atah ahar arii sebe sebena narn rny ya melibatkan satu faktor penyeimbang yang akan datang dengan ketukan 76. Faktor ini ternyata berkaitan dengan KOMET HALLEY yang melintasi sistem tata surya bumi-matahari dengan periode 76 tahun sekali. Komet Haley dalam al-Qur’an tersirat dalam surat At-Takwiir (QS 81:16) sebagai “kunnas” kunnas” yang tersirat dalam ayat ke-16 sebagai “yang “yang beredar dan yang terlindung ”. ” . Mak Makna “terlindung ” disi disini ni adal adalah ah suat suatu u bend benda a lang langit it yang yang sistem orbitalnya sangat lebar karena menempuh 76 tahun sekali untuk meng mengel elil ilin ingi gi mata mataha hari ri atau atau peri period odeny enya a 76 seka sekali li meng mengun unju jung ngii Bumi Bumi.. Sehingga, jarang sekali manusia mengetahui (bahkan mungkin tidak tahu) peredaran benda langit ini sebagai bagian dari sistem tatasurya kita dan seca secara ra peri period odik ik sela selalu lu kemb kembal alii meng mengun unju jung ngii bumi bumi.. Pert Pertam ama a kare karena na periodenya yang panjang bahkan kalau kita rata-ratakan umur manusia cuma 65 tahun maka boleh jadi selama seumur hidup Anda tidak pernah tahu adanya Komet Halley dengan mata kepala sendiri. Jadi, secara fisikal, atau konstruksi jagat raya fisikal, adanya KOMET HALLEY yang secara
period periodik ik mengit mengitari ari sistem sistem tata tata surya surya bumibumi-mat mataha ahari ri berka berkaita itan n dengan dengan kese kesemp mpur urna naan an desa desain in jaga jagatt raya raya (dal (dalam am ling lingku kup p tata tata sury surya) a) seba sebaga gaii penyeimbang. Inilah cermin keseimbangan global yang tersirat dalam QS 67:3 sebagai prinsip penciptaan sehingga matriks 11x12 menjadi 12x12. Ketika manusia di muka bumi “musnah” atau “tidak ada” lagi yang menauhidkan “Allah”, maka kiamat global secara fisikal boleh jadi terjadi akibat terjadinya ketidakseimbangan sistem tata surya khususnya di Bumi yang berkaitan juga dengan adanya perubahan lintasan KOMET HALLEY ini. Dengan kata lain, boleh jadi sistem tata surya musnah, khususnya bumi musnah, ketika lintasan KOMET HALLEY melenceng dan menumbuk Planet Bumi, atau salah satu planet di tata surya sehingga seluruh sistem dan konstruksi tata surya tidak stabil dan akhirnya runtuh; dan demikian juga sebaliknya. Komet Halley terakhir kali berkunjung mendekati Bumi pada tahun 1986, menurut taksiran para astronom Komet Halley akan kemba kembalili mengu mengunju njungi ngi Bumi Bumi pada pada tahun tahun 2062 2062 atau atau sekit sekitar ar 57 lagi lagi dari dari sekarang (2005). Saat itu apakah Umat Manusia di Planet Bumi masih menauhidkan Allah sebagai Yang Maha Esa dengan penauhidan hakiki Dialah, “Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Yang lahir lah ir dan Yang batin, bat in, Dan Dialah Yang Maha Mengetahui ”(QS ”(QS 57:3) atau sudah tidak sama sekali? Hanya Allah Allah lah yang tahu, yang jelas kita harus selalu mawas diri bahwa dalam QS arRahmaan (QS 55), 31 kali Allah menyebutkan suatu peringatan bagi makhluk yang tinggal di Planet Bumi yang jumlahnya sama dengan jumlah ayat dari surat al-Insaan (QS 76), jadi peringatan ar-Rahmaan itu untuk alInsaan – manusia – yaitu , “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?(Qs 55:13)”
8. Apakah al-Qur’an Buatan Manusia? Mungkin pertanyaan paling mendasar diatas akan muncul dibenak Anda. Saya tegaskan bahwa melihat konstruksi isi, komposisi nomor surat dan ayat, dan apa yang dimaksudkan dalam unit-unit wahyu terkecil yang bersifat “khusus” maka satu kata yang dapat menjawa awab adalah “MUST MUSTAHI AHIL L al-Qur’a al-Qur’an n dibuat dibuat oleh oleh manus manusia ia”. ”. Kendat Kendatii dalam dalam bebera beberapa pa aspek aspek konsep konsepsi si geomet geometris ris dan bentuk bentuk mungk mungkin in sudah sudah dikena dikenal, l, namun namun penomoran surat:ayat dan penamaan yang terdapat pada beberapa surat
dan ayat sangat mustahil diketahui manusia di zaman Nabi Muhammad SAW SAW kare karena na meny menyan angk gkut ut kons konsep epsi si peng penget etah ahua uan n “MAS “MASA A DEP DEPAN”. AN”. Bebera Beberapa pa surat/ surat/ayat ayat yang yang saya saya maksu maksud d dan sanga sangatt eksak eksak meliba melibatka tkan n pengetahuan masa depan adalah : •
Surat Surat al-Had al-Hadiid iid (besi (besi)) yang memili memiliki ki nomor nomor 57. Unsur Unsur besi besi atau Ferr Ferrum um dal dalam tabe tabell unsursur-un unsu surr kimia mode odern yaitu aitu tab tabel Mendeleyev mempunyai isotop stabil pada Fe-57. Nama al-Hadiid sendiri memiliki nilai al-Jumal 57. Nilai ini merupakan kelipatan ke-3 dari hasil kalinya dengan 19 yaitu 3x19=57. Fe-57 adalah isotop besi yang stabil dengan 31 neutron, dengan energi ionisasi tingkat ke-3 sebesar 2957 jk/mol dan massa atom Fe-57 56,9354. Jumlah ayat dari surat al-Hadiid adalah 29 yang merupakan 2 dijit pertama dari energi ionisasi besi. Fakta demikian baru diketahui kurang dari 2 abad yang lalu. Jadi mustahil Nabi Muhammad sebagai manusia yang yang menu menuli lisk skan an bahw bahwa a nomo nomorr sura suratt al-H al-Had adii iid d adal adalah ah 57 dan dan jum jumla lah h ayat ayatnya nya 27 deng dengan an ayat ayat ke-3 ke-3 meny menyat atak akan an tauh tauhid id yait yaitu u selaras dengan ionisasi tingkat ke-3. Nomor atom besi adalah 26 yang merupakan pengurangan jumlah ayat 29 dengan angka 3, 293=26 3=26.. Kode Kodefi fika kasi si ayat ayat dan dan sura suratt al-H al-Had adid id 2957 2957 sesu sesuai ai deng dengan an energi ionisasi tingkat ke-3 yang stabil. Kendati sejak zaman dahulu besi dikenal manusia namun perincian dari data-data elemen besi adalah produk kimia modern. Jadi, hanya kekuatan supranatural dari dari Allah lah lah yang ang meng enginfo inform rmas asik ikan an hal hal ini kepa epada Nabi Muhammad SAW sebagai penerima wahyu sehingga surat ke-57 disebut besi. Dan asal tahu saja besi adalah elemen inti dari bumi yang ang menu menuru rutt paka pakarr geol geolog ogii menj menjad adii suat suatu u unsu unsurr yang ang tida tidak k mungkin dibentuk di bumi karena memerlukan temperatur sangat ting tinggi gi.. Seti Setida dakn kny ya, besi besi meru merupa paka kan n hasi hasill dari dari suat suatu u leda ledaka kan n supe supern rnov ova a dari dari Bigb Bigban ang g yang ang terj terjer erat at grav gravit itas asii mata mataha hari ri dan dan akhirnya membangun Planet Bumi.
•
Kelo Kelomp mpok ok Faki Fakirr 60 dari dari Amer Amerik ika a Seri Serika katt menj menjel elas aska kan n bahw bahwa a bany banyak akny nya a kata kata dala dalam m sura suratt ini ini adal adalah ah 574 574 kata kata,, seda sedang ngka kan n banyaknya kata dari awal surat ini sampai ayat ke-25 (Qs 57:25) adalah 451. Bilangan 574 menunjukkan bahwa Fe-57 adalah salah satu satu isot isotop op yang yang stab stabil il dari dari isot isotop op yang yang ada ada atau atau bera berart rtii yang yang mempunyai 4 tingkatan energi. Bilangan 451 adalah simbol 8 isotop
keluarga besi yaitu Fe-52, 54, 55, 56, 57, 58 sampai Fe-60; yaitu 52+54+55+56+57+58+59+60=451. •
Jumlahan dari nomor surat dan ayat QS 57:25 adalah 5+7+2+5=19.
•
Surat al-Hadid terletak di tengah al-Qur’an sedangkan elemen besi bernomor unsur 26 diletakkan ditengah tabel periodik unsur-unsur. unsur-unsur.
•
Jumlahan angka 1 sampai 57 akan menghasilkan menghasilkan hasil yang sama dengan perkalian nomor surat dan ayat yaiu 57x29.
Uraian Uraian diata diatas s merupa merupakan kan sekel sekelum umit it rincia rincian n ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an yang yang dapa dapatt diek diekst stra rak k dari dari satu satu sura suratt yait yaitu u al-H al-Had adii iid d yang yang seba sebagi gian an besa besar r informasinya adalah informasi yang baru diketahui manusia di abad yang lebih modern sebagai bagian dari ilmu kimia modern. Jadi sangat mustahil jika Nabi Muhammad SAW memiliki rincian informasi demikian sehingga beliau menggunakan surat al-Hadiid dengan sistematika penomoran yang demi demiki kian an rinc rincii kecu kecual alii adany adanya a Peng Penget etah ahua uan n Ilah Ilahiya iyah h yang yang lang langsu sung ng campur tangan menetapkannya. menetapkannya. Urai Uraian an rinc rincii sura suratt al-H al-Had adid id memb membuk ukti tika kan n satu satu aspe aspek k pent pentin ing g dari dari kesucian al-Qur’an bahwa “mustahil” Nabi Muhammad SAW mengarang al-Q al-Qur’ ur’an an,, semu semua a info inform rmas asii al-Q al-Qur’ ur’an an adal adalah ah wahy wahyu u Ilah Ilahii baik baik dari dari isi isi maupun penomoran surat dan ayat, a yat, maupun konstruksi kodefikasinya yang dike dikena nall saat saat ini ini seba sebaga gaii Musa Musaff Utsm Utsman ani. i. Bebe Bebera rapa pa aya ayat dan dan sura suratt meny menyir irat atka kan n adan adanya ya Peng Penget etah ahua uan n Alla Allah h lang langsu sung ng kare karena na berk berkai aita tan n dengan ilmu pengetahuan kimia dan fisika modern antara lain: •
QS 76 al-I al-Ins nsaa aan n berk berkai aita tan n deng dengan an nomo nomorr unsu unsurr ke-7 ke-76 6 yaitu aitu Osmium atau perak sepuhan. Hal ini terkait dengan makna QS 76:15 dan QS 76:16 yang mengkiaskan bejana perak yang jernih laksana kaca bagi mereka yang berada di surga.
•
QS 32:5 32:5,, QS 22:4 22:47, 7, QS 70:4 70:4 meng mengisy isyar arat atka kan n teor teorii rela relati tivi vita tas s Einstein.
•
QS 35:1 mengisyaratkan mengisyaratkan teori kuantum spektrum frekuensi dengan kelipatan bilangan bulat yang dimulai dari n=2,3,4…..
•
QS 91:1-7 91:1-7 mengi mengisya syarat ratkan kan keseimb keseimbang angan an energi energi antara antara energi energi mater materii dan energi energi gravit gravitasi asi sebaga sebagaii gelom gelomban bang g elektr elektroma omagne gnetik tik sanga ngat halus alus yang munc uncul kare karena na gerak erakan an stas tasione ionerr bum bumi menge mengelil liling ingii mataha matahari, ri, atau atau karena karena tasbih tasbihnya nya bumi bumi menge mengelil liling ingii pusatnya. pusatnya. Hal ini akhirnya akhirnya mengakib mengakibatka atkan n keseimba keseimbangan ngan medan medan gravit gravitas asii dan energi energi-ma -mater terii diperm dipermuka ukaan an bumi bumi dengan dengan formul formulasi asi 2 umum : mc =hv (m=massa partikel yang sampai di permukaan bumi dan memiliki kecepatan menuju nol, c tetapan universal kecepatan cahay cahaya, a, h teta tetapa pan n univ univer ersa sall Plan Planck ck,, v frek frekue uens nsii peri period ode e bumi bumi menge mengelil liling ingii mataha matahari) ri).. Produk Produk keseim keseimban bangan gan ini adalah adalah suatu suatu part partik ikel el mate materi ri elem elemen ente terr yang yang sang sangat at halu halus s yang yang saya saya sebu sebutt sebagai PHA (Partikel Hipotetik Atmo) Atmo) dengan nilainya yang selaras dengan pengertian agama Islam 0,23458321x10-57 kg, 234 adalah kodefikasi maghfirah yang disebutkan didalam al-Qur’an sebanyak 234 kali, sedangkan 5 adalah ketentuan awal mula shalat 5 waktu, atau 2345 adalah surat al-Baqarah ayat ke-2 sampai ke-5 yang meru erupak pakan fond ondasi Ima Iman dan dan Islam; lam; 8 adal dalah simbo imboll qolb qolbu u mukminin sebagai Arasy Allah sebagai cermin, 321 adalah uraian dari As-Shirathaal dari As-Shirathaal Mustaqim yang tidak lain adalah surat at-Taubah (nom (nomor or 9, deng dengan an penul enulis isan an 32x1=9 x1=9x1 x1 atau atau sura suratt ke-9 ke-91, 1, atau atau menunjuk menunjukkan kan konstruk konstruksi si al-Fatiha al-Fatihah h 3x2x1=6x1 3x2x1=6x1 dan tatanan tatanan jagat jagat raya raya). ). 57 adal adalah ah kode kodefi fika kasi si tauh tauhid id yait yaitu u sura suratt al-H al-Had adii iid d [57] [57]:3 :3.. Perhitung Perhitungan an diatas diatas dilakuka dilakukan n dengan dengan nilai-nil nilai-nilai ai tetapan tetapan universa universall yang telah digunakan ilmu pengetahuan masa kini. Frekuensi bumi mengelilingi matahari adalah frekuensi kedirian bumi (eigen ( eigen value) value) secara menye nyeluruh dan individual (ya (yaitu berlaku secara kese keselu luru ruha han n bumi bumi dan dan semu semua a isin isinya ya,, maup maupun un indi indivi vidu dual al yait yaitu u manusia secara pribadi memiliki frekuensi awal sebagai frekuensi kedirian yang sama atau eigen value yang sama). Frekuensi ini munc muncul ul kare karena na bumi bumi teri terika katt dida didala lam m sist sistem em tata tatasu sury rya a deng dengan an matah matahari ari sebaga sebagaii pusat pusat sistem sistemnya nya dan berput berputar ar denga dengan n period periode e tetap 365 hari per Hz, Kecepatan cahaya c = 299792458 meter per deti detik, k, teta tetapa pan n univ univer ersa sall Plan Planck ck atau atau kons konsta tant nta a Plan Planck ck , h = 6,626176x 6,626176x10Jo 10Joule ule.deti .detik. k. Dengan Dengan memasukk memasukkan an nilai nilai ini diperoleh diperoleh mass massa a kedi kediri rian an PHA PHA sebe sebesa sarr 0,23 0,2345 4583 8321 21x1 x10k 0kg. g. PHA PHA seba sebaga gaii partikel elementer yang halus muncul atau eksis sebagai hasil dari dualisme gelombang elektromagnetik dengan gelombang gravitasi bumi pada frekuensi rendah sebagai hasil dari sifat-sifat eksistensi ener energe geti tis s pada pada frek frekue uens nsii rend rendah ah yang ang dise disebu butt sime simetr trii yang ang
memecah secara mandiri (Self (Self Symmetri Breaking Process, SSBP ) suatu suatu konsep konsepsi si fisika fisika modern modern yang yang digun digunaka akan n oleh oleh Prof Prof Abdus Abdus Sala Salam m keti ketika ka beli beliau au mene menemu muka kan n part partik ikel el elem elemen ente terr bern bernam ama a partikel Z dan W untuk menyatukan gaya elektro lemah dan nuklir kuat kuat/l /lem emah ah.. SSBP SSBP meru merupa paka kan n kons konsep ep dima dimana na sebu sebuah ah enti entita tas s berfre berfrekue kuensi nsi tinggi tinggi tidak tidak terbed terbedak akan an identi identitas tasnya nya,, namun namun pada pada frekue frekuensi nsi rendah rendah dapat dapat diketa diketahui hui identi identitas tasnya nya misal misalnya nya seper seperti ti nomor rulet yang nampak jelas kalau roda ruletnya semakin pelan. Ketika Ketika roda roda rulet rulet berput berputar ar kencan kencang g (freku (frekuens ensii tinggi tinggi), ), kita kita tidak tidak mengetahui nomor 1,2,3 dan seterusnya. Namun, ketika roda rulet semak semakin in pelan pelan maka maka kita kita menge mengetah tahui ui ident identita itas s masin masing-m g-masi asing ng kotak rulet yang dinomori, mana yang nomor 1 atau namor 2 dst. Demikian juga partikel elementer, ketika ia berenergi tinggi maka kita kita tida tidak k tahu tahu part partik ikel el A atau atau B, namu namun n keti ketika ka ferk ferkue uens nsin iny ya merendah maka partikel itu teridentifikasi. Prinsip demikian terjadi karen karena a konsep konsep pencip penciptaa taan n dalam dalam kesei keseimba mbanga ngan n seper seperti ti tersi tersirat rat dalam dalam QS 67:3 67:3 dan diurai diuraikan kan dengan dengan terper terperin inci ci namun namun dengan dengan bahasa bahasa Wahyu ahyu Ilahi Ilahi dalam dalam QS 91:1-1 91:1-10 0 sebaga sebagaii keseim keseimban bangan gan tatanan alam dan keseimbangan di dalam jiwa manusia (Uraian masa masala lah h ini ini saya saya peri perinc ncii di risa risala lah h mawa mawas s diri diri saya saya,, “Kun “Kun Fa Yakuun” akuun” releas release e 4). tahun, tahun, bila bila kita kita meruj merujuk uk pada pada pusat pusat galak galaksi si bima sakti sebagai pusat maka nilainya tidak 365 hari, entah berapa milyar tahun. Nilai Frekuensi Kedirian Bumi dalam hitungan satu hari sama dengan 23,9182 jam (dari hitungan astronomis), satu jam 3600 detik menjadi, maka frekuensi kediriannya nya adalah : -8 -34 -57 v=1/(365x23,9182x2600) v=1/(365x23,9182x2600) = 3,1818182x10 •
Konsep-konsep al-Qur’a r’an yang berkaitan dengan prinsip penc pencip ipta taan an makh makhlu luk k yait yaitu u “seus seusia ia deng dengan an ukur ukuran an kuan kuanti tifi fika kasi si kuant kuantum um (QS 54:49, 54:49, 15:21) 15:21) “, “keseimba keseimbangan ngan (Qs 67:3-4) 67:3-4)”, ”, “di hitung satu per satu (QS 72:28)”, 72:28)”, “ketelitian (19:94)” (19:94)” menunjukkan hubungan yang erat bahwa al-Qur’an dan pengetahuan fisika dan matematika sangat berkaitan, baik yang modern maupun klasik.
•
Tetapan universal segala sesuatu diinformasikan diinformasikan oleh oleh Allah dalam konstruksi surat QS 48:23 sebagai suatu sunnatullah yang tetap (lihat uraian sebelumnya).
•
Konstruk Konstruksi si Umul Umul Kitab Kitab yaitu yaitu Al-Fatiha Al-Fatihah h adalah adalah konstru konstruksi ksi optimum optimum semu semua a mauj maujud ud makh makhlu luk k yait yaitu u 1x6 1x6 (ata (atau u cerm cermin inan anny nya a seba sebaga gaii 3x2x1, 6x1) sebagai bangunan dengan geometri seperti penampang sarang tawon (segi enam) sebagai struktur yang paling optimum di alam semesta (QS 16, QS 29:41). QS 29:41 sendiri menu menunj njuk ukka kan n kons konsep epsi si ruan ruang g jaga jagatt raya raya yang yang diki dikias aska kan n Alla Allah h seba sebaga gaii sara sarang ng laba laba-l -lab aba a yang yang lema lemah h menu menunj njuk ukka kan n kons konsep epsi si fundamental “superspace “superspace”” alam semesta global sebagai al-Aalamin. al-Aalamin.
•
Konsepsi waktu dan periodesasinya dinyatakan dalam Qs 17:12.
•
Konsepsi kesadaran atas diri manusia dinyatakan dalam Qs Al Ashr (QS 103).
•
Deng Dengan an demi demiki kian an alam alam seme semest sta a menu menuru rutt al-Q al-Qur’ ur’an an adal adalah ah : kontinuu kontinuum m kesadaran kesadaran-ruan -ruang-wak g-waktu tu buka bukan n seke sekesa sarr kont kontin inuu uum m ruang-waktu belaka seperti yang diyakini saat ini oleh pengetahuan manus manusia ia dengan dengan dasar dasar filsaf filsafat at materi materiali alisme sme-at -athei heisme sme.. Karena Karena kesadaran manusia melibatkan Iqra dan Penyucian Jiwa yaitu qolbu maka maka konsep konsepsi si alam alam semes semesta ta adalah adalah konsep konsepsi si yang yang lebih lebih utuh utuh sebagai KKRW Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu.
•
Dan beberapa surat dan ayat lainnya.
Fakta demikian tentunya tidak bisa diabaikan begitu saja oleh Umat Islam karena “semua “semua itu bagian dari Pengetahuan Allah”. Allah”. Mengabaikan fakta demikian sama saja kita seperti Ablasa yang tidak memahami SifatSifat Allah Yang Yang Maha Berilmu. Demikian juga penegasan Allah Allah bahwa Dia “menurunkan al-Qur’an dalam Bahasa Arab supaya manusia berpikir (QS 43:3)” 43:3)” meng mengisy isyar arat atka kan n bahw bahwa a baha bahasa sa Arab Arab sebe sebena narn rnya ya memp mempuny unyai ai pengertian tri-lateral : • huruf/kata/makna (bahasa), • numerik (bilangan)-matematik (bilangan), dan • simbolis geometrik, baik individual maupun dari huruf dan bilangan
ketiga ketiganya nya merupa merupaka kan n bagian bagian dari dari cara cara untuk untuk memah memahami ami al-Qur’a al-Qur’an n yang lebih utuh karena al-Qu -Qur’a r’an dikonstruksi baik “isi ” maupun “sistematisasi sistematisasi kodefikasinya kodefikasinya” oleh Allah dengan bahasa Arab yang memiliki konsep pemahaman tri-lateral (3 arah, dengan demikian terdapat 3x3=9 jalur pengetahuan sebagai jaringan neural) sebagai maujud dari 3 Ism Agung-Nya yang menjadi kalimat Basmalah. Dari pemahaman demikian akan akan terung terungkap kap suatu suatu fakta fakta yang yang eksak eksak berupa berupa Penget Pengetahu ahuan an Ilahiy Ilahiyah ah bahwa al-Qur’an adalah Kitab Tentang Segala Sesuatu, sebagai pedoman manusia, sebagai catatan sejarah alam semesta dari awal sampai akhir, dan dikonstruksi sedemikian rupa oleh Allah dengan suatu konsep yang utuh terintegrasi dan masif seperti sifat-sifat Allah yang memiliki Ahadiyyah memiliki Ahadiyyah dan Ash-Shamadiyyah Ash-Shamadiyyah Dzat yang tidak habis bagi (QS 112:1-2). Demikianlah pengetahuan manusia telah berkembang dari apa yang dihamparkan oleh Allah sebagai penampakkan Asma & Sifat, Si fat, Af’al-Nya dan semua itu akhirnya menjadi instrumentasi untuk memahami kitab suci alQur’an sekiranya kita mau membuka cara berpikir kita dengan apa yang sudah sudah disara disaranka nkan n oleh oleh Allah Allah yaitu yaitu dengan dengan “IQRA” “IQRA” yang yang benar benar denga dengan n pandua panduan n “Basma “Basmalah lah”” (QS 96:1-5 96:1-5)) dan dengan dengan kekuat kekuatan an makri makrifat fatull ullah ah berupa penyucian jiwa (Qs 91:9-10) agar kebenaran tentang al-Qur’an adalah kebenaran dari al-Haqq sebagai satu-satunya kitab suci dari Allah yang pernah diturunkan karena Dialah “Yang “ Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Dhahir dan Yang batin, dan Dia Maha Mengetahui Segala Sesuatu ” (QS 57:3).
9. Penafsiran Al Qur’an dan al-Munasabah Ilmu yang menelusuri seluk beluk penempatan surat dan ayat alQur’an disebut sebagai ilmu munasabah. Yang intinya adalah menjawab pertanyaan “Mengapa ayat dan surat itu ditempatkan setelah ayat atau surat ini?”. Kebu Kebutu tuha han n atas atas munc muncul ulny nya a pert pertan anya yaan an diat diatas as namp nampak akny nya a mema memang ng muncul dari struktur al-Qur’an yang tidak linier baik dari segi isi maupun penomoran surat dan ayatnya, meskipun sebenarnya terdapat kaitan yang erat antara nomor surat dan ayat dengan hubungan matriks 2x2 sebagai hubu hubung ngan an tritri-la late tera rall (yait (yaitu u hori horiso sont ntal al,, vert vertik ikal al dan dan diag diagon onal al). ). Deng Dengan an demikian, nampaknya apa yang difirmankan oleh Allah sebagai al-Qur’an terkait langsung dengan struktur bahasa Arab itu sendiri seperti tersirat dalam QS 43:3. Jadi ada tiga aspek penting yang harus ditinjau untuk
memah memahami ami al-Qu al-Qur’an r’an secar secara a totali totalitas tas yaitu yaitu kebah kebahasa asaan, an, bilang bilangan an dan dan geometri. Dalam menafsirkan al-Qur’an, nampaknya sejauh ini hanya huruf dan makna saja yang banyak diulas oleh para ulama karena memang merupakan cara komunikasi kita sehari-hari yang mudah dipahami secara lahiri lahiriah. ah. Para Para ahli ahli menga mengabai baikan kan aspek aspek pentin penting g yang yang lebih lebih akura akuratt yaitu yaitu bilangan dan geometri bentuk, padahal dengan tambahan 2 parameter ini, sebenarnya dapat digali pemahaman paling mendasar dan utuh, selain lebih universal dan bersifat pasti sebagai suatu sunnatullah yang tetap yaitu dengan menggunakan 2 parameter lainnya. Geometri dan bilangan akan melibatkan konsepsi operasinya mulai dari unifikasi, pemisahan, jumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan perpan perpangk gkata atan; n; sedan sedangka gkan n konse konsepsi psi geomet geometris ris akan akan melib melibatk atkan an bentuk bentuk titik, garis, bidang, sampai bentuk tiga dimensi yang lebih nyata. Dalam pengertian geometris maka bentuk bidang merupakan bentuk 2 dimensi yang dibangun dari 3 garis saling berpotongan yaitu segitiga, maka benda 3 dimensi secara mendasar diaktualkan karena komposisi 3 ruas trilateral yang membangun konstruksi 12 bidang permukaan dengan 30 titik temu sebagai titik temu optimum dan paling elementer. Demikian juga dalam pemahaman yang utuh maka pengetahuan yang berasal dari al-Qur’an dap dapat kita ita gal gali lebih bih menda endallam kalau lau kita ita kaitka itkan n deng denga an 3 arah arah pemahaman atau sintesis trilateral : bahasa, bilangan dan geometri. Sejarah al-Qur’an yang banyak dikaji mufasir menyimpulkan bahwa al-Qur’an dan sistematikanya diterima apa adanya seusai dengan wahyu yang diterima oleh Nabi SAW SAW (lihat buku M. Quraish Syihab “Membumikan Al Qur’a Qur’an” n”). ). Bahk Bahkan an dala dalam m pewa pewahy hyua uann nnya ya kepa kepada da Nabi Nabi Muha Muhamm mmad ad,, menurut para ahli dapat dibagi menjadi beberapa periode yaitu Mekkah dan Medinah. Namun, dalam setiap turunnya wahyu, semua itu dicatat oleh Rasulullah SAW dan nampaknya pencatatan demikian terkait juga deng dengan an kode kodefi fika kasi si peno penomo mora ran n juz, juz, sura suratt dan dan aya ayatnya tnya.. Kala Kalau u tida tidak k demik demikian ian,, maka maka penom penomora oran n al-Qu al-Qur’an r’an menya menyangk ngkut ut suatu suatu penget pengetahu ahuan an tertinggi yang diterima oleh Nabi Muhammad Saw sebagai Pengetahuan Ilahiyah yang mencakup masa lalu, masa kini, dan masa depan karena konstruksi al-Qur’an menyiratkan hal yang demikian, baik dari segi isi , maupun kodefikasi penomorannya. Sifat isi yang tidak linier menyirat kaitan-kaitan isi al-Qur’an satu sama lain sebaga sebagaii suatu suatu mekani mekanisme sme yang yang rumit rumit dan komple kompleks. ks. Saya Saya cende cenderun rung g mengatak mengatakannya annya sebagai sebagai suatu suatu jaringan jaringan neural neural dari dari apa apa yang yang menj menjad adii Penget Pengetahu ahuan an Allah Allah yang yang disam disampai paikan kan kepad kepada a Nabi Nabi untuk untuk kepen kepentin tingan gan
Umat Umat manusi manusia. a. Jadi Jadi apa apa yang yang disamp disampaik aikan an didala didalam m al-Qu al-Qur’an r’an melul melulu u bukan kepentingan Allah, namun kepentingan bagi manusia untuk kembali kepada-Nya dengan selamat yaitu melalui Shiraatal Mustaqiim yang tidak lain adalah menauhidkan Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa dengan ampu ampuna nan n dan dan toba tobat, t, dan dan meng mengik ikut utii apa apa yang yang disa disamp mpai aika kan n oleh oleh Nabi Nabi Muhammad SAW sebagai Utusan Allah yaitu orang yang diberi nikmat. Ketika saya menuliskan beberapa konsep dasar saling hubungan antara bahasa, bilangan dan geometri, saya tidak memahami ilmu munasabah, karena bukan spesialis di bidang itu. Namun, dengan adanya bidang kajian munasabah ini barangkali kajian yang saya lakukan akan bersingggungan deng dengan an ilmu ilmu muna munasa saba bah. h. Sedi Sediki kitt bany banyak ak,, ters tersin ingk gkap apny nya a peng penger erti tian an-penger pengertia tian n yang yang tersir tersirat at dalam dalam bebera beberapa pa surat surat yang yang berka berkaita itan n dengan dengan penciptaan dan prosesnya menyangkut aspek posisitioning dari firmanfirm firman an Tuhan uhan itu itu send sendir iri. i. Namu Namun, n, hal hal ini ini jang jangan an dima dimakn knai ai yang yang mana mana dulu duluan an yang difirm firma anka nkan, kare arena kal kalau kita kita di posis osisii Alla llah, ata atau memandang dari dalam Diri-Nya sebagai makhluk yang tercelup dalam Shibghatallaahi (QS (QS 2:13 2:138) 8) maka maka tida tidak k ada ada rele releva vans nsiny inya a meng mengat atak akan an mana duluan. Semuanya nyaris berbarengan kalau boleh saya katakan demikian. Hal ini ibarat Anda menggelontorkan sekardus jigsaw puzzle mainan anak-anak sekaligus diatas lantai. Acak-acakan dan tidak linier, namun masih bisa tersusun dengan menggunakan kaidah logis yang saya sebut sebut suatu suatu proses pencipta penciptaan. an. Meskipun, Meskipun, istilah istilah “ proses” proses” juga kurang tepat, namun sebagai makhluk di alam relatif mau tak mau kita meng engguna gunaka kan n kaida aidah h keba ebahasa hasaan an kita send endiri iri yang ang rela elatif tif untu untuk k memahami adanya suatu kehendak Allah untuk menciptakan makhluk. Hal ini berbeda dengan pewahyuan kepada Nabi Muhammad SAW, maka proses kronologi turunnya wahyu dapat kita telaah dengan baik, meskipun pada akhirnya al-Qur’an tidak disusun sebagai suatu urutan kronologis, namun lebih cenderung kepada uraian konsepsi “apa “ apa sih maksudnya Allah Allah menciptak menciptakan an makhluk? makhluk? ”. ”. Inil Inilah ah kunc kuncii pema pemaha hama man n fund fundam amen enta tall untu untuk k memahami kenapa satu surat yang meskinya berurutan menjadi dipisahpisahkan dan tidak linier bahkan cenderung kalau dipetakan menjadi suatu neural network . Saya aya tid tidak tah tahu sebab ebab yang ang pasti, ti, nam namun yang dapat apat saya aya simpulkan sejauh ini adalah “itulah ciri penguraian dari sisi Allah” yang kurang dipengaruhi pengertian ruang-waktu relatif untuk menjaga kesucian Kitab Suci Al Qur’an yang memiliki nilai Keabadian sebagai Wahyu Allah bagi manusia. Allah memang sudah mengetahui bahwa al-Qur’an akan dikaj dikajii oleh oleh semua semua kalang kalangan an baik baik yang yang Islam Islam maupun maupun bukan, bukan, sehing sehingga ga
penafsiran dan pemahaman yang utuh dan benar hanya berasal dari Umat Islam itu sendiri bukan dari orang lain (misalnya orientalis). Boleh jadi konsepsi pengetahuan yang dirancang manusia dapat menj menjel elas aska kan n al-Q al-Qur’ ur’an an deng dengan an “cara cara yang yang dia dia yaki yakini ni bena benarr seba sebaga gai i manu manusi sia a yang yang meng menggu guna naka kan n suat suatu u meto metode de tert terten entu tu ”, ”, namu namun n haki hakika katt kebena kebenaran ran bukan bukan sekeda sekedarr analis analisis is pengur penguraia aian n menja menjadi di “penge “pengetah tahua uan n relatif”. Hakikat kebenaran al-Qur’an akan tersingkap oleh manusia yang beragama Islam (dalam hal ini pengetahuan atau instrumen pengetahuan yang digunakannya boleh jadi diambil dari semua kalangan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi) dan tahu bagaimana seharusnya memahami al-Qur’an baik sebagai Kitab Suci maupun Kitab tentang segala sesuatu, yaitu mereka yang menerapkan nilai-nilai al-Qur’an kepada dirinya sendiri dan menjadi abidin dan muslimun, yang mempunyai kecerdasan Iqra (QS 96:1-5) dan penyucian jiwa (Qs 91:9-10), dan tentu saja mengimani Nabi Muhammad SAW sebagai Utusan Allah dan bukan dari luar Agama Islam. Islam. Sehingga secara konseptual, manusia yang mampu menginternalkan alQur’an sebagai sistem operasi dirinya sebagai yang berjasad dan berjiwa yang yang tersir tersirat at dalam dalam QS 9:1289:128-129 129 sebaga sebagaii kons konseps epsii al-Insan al-Insan al-Kamil al-Kamil dengan rujukan utama Nabi Muhammad SAW. Dan Dan dari dari sini sini manu manusi sia a kemu kemudi dian an mulai ulai meng mengga gali liny nya a menj menjad adii berbag berbagai ai format format penge pengetah tahuan uan baik baik yang yang sifatny sifatnya a periba peribadah dahan an maupu maupun n hubungannya dengan makhluk lainnya dan Tuhannya. Salah satu syarat untu untuk k mema memaha hami mi hal hal ini ini tern ternya yata ta suat suatu u syar syarat at yang yang sede sederh rhan ana a yait yaitu u “berendah hatilah di hadapan Allah” Allah ” dengan qolbu dan iqra yang benar untuk memahami firman-firman-Nya karena firman-firman itu muncul dari keikhlasan Allah dengan permadani maghfirah, dan limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya untuk memperkenalkan Diri-Nya bahwa Dia adalah Allah Yang ang Esa, Esa, Tuhan uhan Serm Sermes esta ta Alam Alam.. Arti Artiny nya, a, kepa kepada da Umat Umat Isla Islam m yang yang berend berendah ah hati hati di hadap hadapan an Allah Allah lah, lah, maka maka Allah Allah akan akan menyin menyingka gkapk pkan an Pengetahuan –Nya yang sudah dijadikan-Nya sebagai suatu sunnatullah yang tetap yakni Kitab Suci Al Qur’an. Saya tidak meyakini bahwa semua pengetahuan manusia sebagai hasil hasil ijtiha ijtihad d akalny akalnya a atau atau konsen konsensus sus menjad menjadii suatu suatu penget pengetahu ahuan an yang yang mutla mutlak k benar benar.. Semuany Semuanya a bisa bisa beruba berubah h total total dan runtuh runtuh bilama bilamana na ada suatu pengetahuan lain yang jauh lebih meyakinkan untuk menyingkap hakik hakikat at sesuat sesuatu. u. Dalam Dalam hal hal ini, ini, karena karena al-Qur’a al-Qur’an n memili memiliki ki sumber sumber dari dari Peng Penget etah ahua uan n Mutl Mutlak ak,, maka maka apa apa yang yang disa disamp mpai aika kan n al-Q al-Qur’a ur’an n adal adalah ah kebenaran sejak awal dan akhir alam semesta. Yang berarti Al Qur’an lah Ummul Kitab dan Satu-satu-Nya kitab suci sejak Allah berkehendak untuk
menciptakan yang mencakup Awal dan Akhir . Kitab samawi lainnya yang pernah ada adalah serpihan dari Ummul Kitab yaitu al-Qur’an yang terjaga keben ebenar aran an dan dan kesucia ucian nnya, nya, dalam alam setiap tiap zama aman, sampai mpai All Allah menetapkan kapan mawar merah al-Haqqah muncul lagi membelah langit alias Hari Kiamat. Oleh karena itu, Umat Islam mengimani kitab suci Allah yang pernah turun, namun dalam sejarahnya terdistorsi oleh kepentingan segeli segelinti ntirr oknum oknum baik baik indivi individua duall atau atau kelom kelompok pok yang yang memben membengko gkokka kkan n risalah Wahyu Ilahi menjadi kepentingan untuk kekuasaan politik maupun keagamaan atau katakan saja kepentingan duniawi yang tak lain adalah inst instru rume men n tipu tipu daya daya Sang Sang Ibli Iblis s (fil (filsa safa fatt mate materi rial alis isme me,, hedo hedoni nism sme, e, sekularisme, atheisme, dan isme lain-lainnya). lain-lainnya). Apa Apa yang ang disa disamp mpai aika kan n al-Q al-Qur’a ur’an, n, baik baik seca secara ra umum umum maup maupun un khusus menyangkut alam semesta, masyarakat, peradaban, dan manusia secara individual, sejak manusia lahir sampai mati dan kembali kepada Allah, Allah, maka maka semua semua itu suatu suatu kebena kebenaran ran yang yang bersif bersifat at mutlak mutlak.. Hanya Hanya,, peng pengur urai aian anny nya a bagi bagi kepe kepent ntin inga gan n manu manusi sia a deng dengan an kema kemamp mpua uan n yang yang bera beraga gam m meme memerl rluk ukan an suat suatu u cara cara peny penyam ampa paia ian n yang ang tepa tepatt sesu sesuai ai zamannya atau ruang-waktunya, sehingga hal ini atau cara penyampaian dan instrumen pengetahuan relatif yang digunakannya boleh jadi berubah dras drasti tis. s. Terma ermasu suk k disi disini ni pena penafs fsir iran an al-Q al-Qur’a ur’an n pun pun bisa bisa beru beruba bah h atau atau berkembang sesuai zamannya. Artinya, tidak relevan kalau kita merujuk ruang-waktu zaman Nabi untuk Zaman sekarang, hal itu melanggar prinsip yang yang menjad menjadii sunnat sunnatull ullah ah Allah Allah yang yang tetap tetap yaitu yaitu kesela keselaras rasan an denga dengan n kehendak Allah. Namun, substansi substansi dari apa yang terdapat di dalam al-Qur’an adalah kebe kebena nara ran n yang ang bers bersif ifat at mutl mutlak ak karen arena a meny menya angku ngkutt aspe aspekk-as aspe pek k elementer dari hubungan Tuhan, manusia dan alam semesta, sehingga ia berkem berkemban bang g mengi mengikut kutii zamanny zamannya a tanpa tanpa kelong kelonggar garan an atau atau kerin keringan ganan an apap apapun un,, kare karena na sanga angatt elem elemen ente terr dan dan past pastii terj terjad adi. i. Dan Dan demi demiki kian an,, kesahihan al-Qur’an Musaf Utsmani sebagai Mushaf Asli Nabi Muhammad SAW tak bisa diubah karena menyangkut aspek-aspek elementer antara manus manusia, ia, alam alam semes semesta ta dan Tuhan. uhan. Sekali Sekali aspek aspek eleme elemente nterr dilan dilangga ggar r misalnya nya shalat wajib 5 waktu menjadi 6 waktu, atau satu ayat ditambahkan dan diubah tanda kalimatnya diubah, maka semuanya akan runtuh. Artinya, sama saja kita tidak beriman dan tidak mempercayai alQur’an Qur’an sebag sebagai ai satusatu-sat satuny unya a Kitab Kitab Wahyu ahyu dari dari Allah Allah sejak sejak Dentum Dentuman an Besar (Big bang) sampai saat ini. Dan dengan demikian, memang sangat penting mempertahankan al-Qur’an dalam bahasa Arab yang asli karena bahasa Arab mempunyai keunikan keunikan yang tidak dapat ditemui dalam bahasa
apapun apapun (catatan (catatan:: Meskip Meskipun un demiki demikian, an, tidak tidak tertut tertutup up kemung kemungkin kinann annya ya bahw bahwa a atas atas kehe kehend ndak ak dan dan hida hidaya yah h Alla Allah h sese seseor oran ang g yang yang tida tidak k bisa bisa memahami bahasa Arab dengan sempurna dapat memahaminya. Dalam hal ini saya sebenarnya mempunyai hipotesis yang perlu dibuktikan oleh semua Umat Islam bahwa al-Qur’an sebenarnya sudah ter-install sejak awal mula didalam esensi diri kita yang termurnikan. Katakanlah semacam sistem operasi manusia langsung dari Allah. Dan itu akan tersingkap atau terak teraktif tifkan kan bila bila kita kita mampu mampu menera menerapka pkan n ikhlas ikhlas denga dengan n benar benar dengan dengan kunci Iqra dan penyucian jiwa sebagai kunci-kunci makrifatullah. Ketika hal ini berha berhasil sil dilak dilakuka ukan, n, Insya Insya Allah Allah membac membaca a dan memaha memahami mi al-Qu al-Qur’an r’an bagaikan bagaikan membaca membaca “Diari Diari Ilahi Ilahi atau atau sepert sepertii Catat Catatan an Haria Harian n Rabbu Rabbul l Aalamin” ), ), dan dan ia menj menjad adii baha bahasa sa indu induk k dari dari semu semua a pera perada daba ban n yait yaitu u bilan bilangan gan 01234 01234567 56789 89 dan huruf huruf alfabe alfabett dengan dengan pemaha pemahaman man tri-la tri-later teral al (dalam dalam pengertia pengertian n bahasa, bahasa, bilangan bilangan dan geometri geometri ) yang mencakup 46 arah pemahaman ilmu pengetahuan yang saling terkait sebagai neural network . (Dal (Dalam am kont kontek ek al-Q al-Qur’ ur’an an dari dari arah arah baha bahasa sa dipe dipero role leh h 6x6= 6x6=36 36 pemahaman saling terkait yaitu tanda baca, huruf, kata, kalimat, ayat, dan surat; dari segi bilangan terkait pemahaman 3x3=9 arah pemahaman yaitu nomor juz, surat dan ayat; dari geometri hanya terkait satu bentuk dasar sebagai unifikasi 3 Ism Agung yaitu bentuk segitiga Allah, Ar-Rahmaan, Ar-Rahmaan, arRahiim Rahiim yang yang memba membangu ngun n kalim kalimat at Basmal Basmalah ah sebaga sebagaii kondis kondisii awal awal dan akhir dalam keseimbangan; totalnya 36+9+1=46 yang dikenal sebagai 46 ilmu kenabian). Karena keunikan dan komposisi al-Qur’an maka saya simpulkan bahwa Mushaf Utsmani adalah mushaf al-Qur’an yang dipersiapkan oleh Allah dan rasulnya Nabi Muhammad SAW sejak awal mula, yaitu dengan meng menggu guna naka kan n suat suatu u kode kodefi fika kasi si yang yang sahi sahih. h. Dan Dan bole boleh h jadi jadi kons konsep epsi si penyusunan al-Qur’an menjadi suatu pengetahuan yang diterima “as “ as is” is” apa adanya sejak semula. Komposisi tersebut tidak sekedar nomor juz, surat dan ayat, namun dalam penyusunan bentuk kitab, apa yang tersirat dala dalam m seti setiap ap hala halama man n , peno penomo mora ran n hala halama man, n, dan dan juml jumlah ah bari baris s sert serta a kodefikasi lainnya mestinya sangat akurat dan mengikuti apa yang sudah diterima oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Wahyu Ilahi. Dekaplah al-Qur'an dan as-Sunnah dengan erat, bukalah dan bacalah dengan Iqra dan Qolbu yang jernih, engkau akan dapati rahasia-rahasia dari catatan harian-Ku. Disitu,
akan engkau temui tentang dirimu dan Aku, sebagai Allah, Yang Maha Esa. Sebagai Raabul Aalamin, dan sebagai Kemahaagungan dan Kemahaindahan dari semua Kehendak-Ku. Engkau adalah bayangan kesempurnaan-Ku, yang Ku-ciptakan dengan rahmat dan cinta-Ku, dengan hamparan permadani maghfirah, yang akan menuntunmu kembali kepada-Ku. Maka, kenapakah engkau lupakan dan sia-siakan pedoman yang menjadi Dzikra Lil Aalamin? Pedoman yang menjadi penuntunmu memasuki Shirathaal Mustaqiim? Pedoman yang menjadi Rahmaatan Lil Aalamin? Belum cukupkah bukti-bukti yang kuhamparkan sebagai Arsy-Ku dan dirimu sendiri? Belum cukupkah bukti-bukti yang Ku-singkapkan kepada hamba-hambaKu yang Ku-kehendaki untuk mengingkapkan-Nya? Apakah engkau menunggu mawar merah al-Haqqah memancarkan kilapan minyaknya? Ketahuilah, ketika kepastian itu terjadi, maka permadani maghfirah-Ku sudah Ku-gulung, yang tersisa adalah rasa takut dan penyesalan yang mendera karena kebodohan Ablasa yang engkau pelihara. Kembalilah pada-Ku, dengan ridha-Ku, dalam naungan rahmat-Ku. Sega Segala la puja puja dan dan puji puji hany hanya a patu patutt dipe dipers rsem emba bahk hkan an kepa kepada da Alla Allah h semata, Tuhan Semesta Alam.
Jakarta, 7-4-2007 Revisi ke-3, 22-4-2005 Revisi ke-4, 25-4-2005 Atmonadi Komukasi personal by e-mail :
[email protected] Pend Pendir irii situ situs s myQu myQura ran. n.co com, m, penu penuli lis s risa risala lah h onli online ne (e-b (e-boo ook) k) “Kun “Kun fa Yakuu akuun n : mengenal Diri, mengenal Ilahi” (free download release 1 : http://www.myquran.org/doc/kunf http://www.myquran.org/doc/kunfayakuun ayakuun atau http://kunfayakuun.getwo.com http://kunfayakuun.getwo.com ) ) Referensi :
1. Al Qur’an Terjemahan Departemen Agama, 1984 2. Al Qur’an Terjemah Indonesia, PT Sari Agung, Cetakan ke-13, 1999 3. HB Yassin, “Al Qur’an Bacaan Mulia”, Yalco Jaya, Cetakan ke-4, 2002 4. Atmonadi, “Kun Fa Yakuun : Mengenal Diri, Mengenal Ilahi”, e-Book release 4, 2004-2005, free down load (r-1), http://www.myquran.org/doc/kunfayakuun 5. _______, “Prima Kausa”, release 1, 2005 6. _______, “Matematika Tauhid (Draft)”, 2005 7. _______, “Catatan Harian Rabbul Aalamin : Kronik-kronik Penciptaan (Draft)”, 2005 8. _______, “ar-Rahmaan Yang Yang Mengajarkan al-Qur’an : Dibalik hurufhuruf rahasia 29 surat fawatih (draft), 2005 9. _______ , “Alif Sampai Ya”, Ya”, release 1 (distribusi kalangan terbatas)
“Analisis Konstruksi al-Qur’an Mushaf Utsmani Asli”
Risalah Kajian Otentifikasi Al Qur’an ke-2 Risalah Mawas Diri
“Hak Penciptaaan Hanya Milik Allah semata “ Distribusikan Distribusikan secara bebas untuk kepentingan Umat Islam 2005-2057 adalah era tegaknya Cahaya Pemurnian Tauhid
Ulasan Karakteristik Mushaf Utsmani asli : Menu Menuru rutt Luqm Luqman an AQ Suma Sumabr brat ata, a, meng mengen enai ai Mush Mushaf af Utsm Utsman anii asli asli seluru seluruh h mushaf mushaf al-Qu al-Qur’an r’an yang yang baku baku saat saat ini adalah adalah Mushaf Mushaf Utsma Utsmani, ni, tetapi konstruksi rincinya mungkin berbeda, meskipun ayat-ayatnya, surah dan juz tidak berbeda. Menurut penelitian Lukman AQ Sumabrata, mushaf asli mempunyai ciri sebagai berikut : 1. Terdiri dari 484 halaman, yaitu dari halaman 2 sampai 485. 2. Setiap Setiap juz dimula dimulaii pada pada awal awal halama halaman n ganjil ganjil,, kecual kecualii Juz-1 Juz-1 yang yang dimulai dari halaman 2. 3. Setiap juz mengandung 16 halaman, kecuali kecuali juz-1 dan juz-30 yang yang masing-masing masing-masing terdiri dari 15 dan 21 halaman. 4. Setiap Setiap halaman halaman hanya mengandung mengandung 18 baris, ayat dan non-ayat, non-ayat, kecua kecualili halama halaman-2 n-2,, halam halamanan-3 3 dan halam halaman an 485 yang yang masing masing-masing terdiri dari 7, 7 dan 19 baris, ayat non-ayat. 5. Seti Setiap ap hala halama man n bera berawa wall deng dengan an perm permul ulaa aan n ayat ayat dan dan bera berakh khir ir dengan akhir ayat, kecuali halaman 484, dimana ayat ke-4 surat alLahab bersambung dari halaman 484 ke halaman 485. 6. Jumlah ruku ada 558, termasuk termasuk 1 ruku dalam surat al-Fatihah. al-Fatihah. 7. Basmalah Basmalah bukan ayat, ayat, namun payung payung semua surat, kecuali kecuali surat at-T at-Taubah aubah (9). (9). Konstr Konstruks uksii demiki demikian an berlak berlaku u juga juga bagi bagi surat surat alFatihah. Meskipun demikian jumlah ayat al-Fatihah tetap 7 bukan 6 karena ayat ke-7 dimulai dari kata “Ghairil”. Jadi dalam surat ke-7 sebenarnya terdapat 2 ayat. 8. Jumla Jumlah h ayat ayat ada ada 6236, 6236, mungk mungkin in sedik sedikit it berbed berbeda a antara antara musha mushaf f karena ada ayat yang terpisah menjadi 2, mungkin untuk memudahkan tafsir. 9. Yang disebut disebut Ummul Kitab adalah adalah surat al-Fatihah al-Fatihah dengan 4 ayat pertama surat al-Baqarah (surat ke-2), masing-masing di halaman-2 dan halaman-3 yang berhadapan, seperti kitab mini.
Referensi untuk informasi mushaf Utsmani asli dikutip dari buku Dr. Hidayat Nataatmadja, “Intelijensi Spiritual”, Perenial Press 2001, halaman 15.
Komentar Atas Atas Konstruksi Mushaft Utsmani Secara umum komentar berikut saya terapkan item per item dari 9 item yang saya kutip berdasarkan kesimpulan Luqman AQ Sumabrata atas Mushaf Utsmani asli :
Komentar Item Ke-1 Kala Kalau u al-Q al-Qur’ ur’an an mush mushaf af asli asli kita kita tang tangku kupk pkan an atau atau pert pertem emuk ukan an halaman depan dengan belakangnya maka diperoleh bilangan 2485. Nilai ini merupakan jumlah dari 70 nilai orbital kealamaan menurut al-Qur’an yaitu konsep sistem alam semesta sebagai al-Aalamin atau 7 langit bumi, sesuai dengan konsepsi firman “Alif Laam Mim” . Kalau kita akumulasikan 1+2+3…+70=2485. 1+2+3…+70=2485. Jadi dengan konsep demikian nampaknya penyusunan al-Qu al-Qur’an r’an khusu khususny snya a jumlah jumlah halam halamann annya ya terkai terkaitt dengan dengan isi al-Qur’ al-Qur’an an secara keseluruhan, yaitu konsepsi kontinuum kesadaran diri-ruang-waktu yang merupakan lingkaran konsentris seusai dengan teori kuantum abad mode modern rn yang ang dike dikemb mban angk gkan an oleh oleh Niels iels Bohr Bohr dan dan Ruth Ruther erfo ford rd (ato (atom m hidrogen dengan bentuk lingkaran bulat sempurna). Didalam al-Qur’an konsep tatanan alam semesta sebagai ruang, seperti diulas di risalah ini tersirat dalam Qs 29:1, sebagai Alif Laam Mim, dengan perinciannya terdapat dalam QS 29:41 dimana dikiaskan bahwa konstruksi sist sistem em keal kealam aman an baik baik makr makro o maup maupun un mikr mikro o adal adalah ah sist sistem em keal kealam aman an deng dengan an perb perban and dinga ingan n 29:4 29:41. 1. 29 adal adalah ah tata tatana nan n alam alam yang ang gha ghaib, ib, sedangkan 41 adalah tatanan alam yang nyata. Masing-masing tatanan orbital langit, mempunyai 1000 tabir energi yang dikiaskan oleh al-Qur’an dalam surat as-Sajdah Qs 32:5 dimana dikatakan bahwa sehari setara dengan seribu tahun.
Pengertia Pengertian n tahun tahun sebenarnya sebenarnya merujuk merujuk kepada kepada periode, periode, sehingga sehingga kalau kalau dibandingkan dengan surat al-Hajj 22:47 dimana dikatakan sehari disisi Tuhan Tuhan sama dengan 1000 tahun maka yang dimaksudkan oleh kedua ayat tersebut, dan 1 aya ayat lainnya nya yaitu surat al-Maarij QS 70:4 yang menya nyatakan sehari=50.000, yang dimaksud tahun sebenarnya nya menunjukkan kesebandingan antara satu frekuensi sebagai tabir energi dengan frekuensi lainnya. Dalam konteks teori spektrum frekuensi yang dikembangkan oleh Niel Bohr dan Balmer di awal abad ke-20 maka hal ini menunjukkan adanya konsep fisika modern yang akhirnya dikembangkan menj menjad adii efek efek Dopp Dopple lerr untu untuk k meng menghi hitu tung ng eksp ekspan ansi si (per (perlu luas asan an)) alam alam semesta oleh Edwin Hubble di bidang astronomi saat ini. Al Qur’an tidak asing dengan konsep perluasan langit, hal ini dapat kita temui dalam QS 51:47 : Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. meluaskannya. Dalam uraian yang lebih lengkap, al-Qur’an juga mengungkapkan suatu kons konsep ep pent pentin ing g bahw bahwa a ada ada kete keterk rkai aita tan n anta antara ra alam alam deng dengan an huku hukummhukumnya masing-masing. masing-masing. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Qs 41:12) Ungkapan “dua “dua masa” masa” merujuk pada masa terbentuknya 6 langit bumi yang gaib yang tak lain adalah uraian 29 fawatih yaitu dalam Qs 29:41 sebagai angka 29. Masa Masa kedu kedua a adal adalah ah pemb pemben entu tuka kan n sist sistem em jaga jagatt raya raya fisi fisika kall term termas asuk uk galaksi Bimasakti dan sistem Tatasurya langit-bumi sebagai langit bumi ke7. Dalam risalah “Kun Fa Yakuun” dengan uraian yang lebih jauh akhirnya saya simpulkan bahwa masa kedua sebenarnya mencakup perbandingan 41 dari masing-masing 1000 tabir atau 41000. Kalau kita tuliskan dalam bentuk usia alam semesta dengan menggunakan QS as-Sajdah ayat 5, kita peroleh estimasi usia alam semesta fisikal sekitar 365x1000x41.000=14,965 365x1000x41.000=14,965 milyar tahun.
Gambar berikut mengilustrasikan konsep penciptaan 7 langit bumi dengan 2 masa
Kisaran Kisaran perkiraan perkiraan para astronom astronom modern modern dengan dengan menggunak menggunakan an peralatan ultra modern seperti teleskop astronomis Hubble memberikan kisaran usia alam semesta antara 12 sampai 18 milyar tahun. Ajaibnya alQur’an dengan perhitungan QS 29:41 dan QS 32:5 diperoleh kisaran yang mendekati angka rata-rata 15 milyar tahun. Teori fisika modern menaksir bahwa Big Bang atau ledakan purba awal mula yang membangun alam semes semesta ta terjad terjadii dalam dalam orde orde t=10 t=10-34 sampai sampai t=10-43 detik, detik, sedangka sedangkan n alQur’an dengan orde 41 mengambil nilai 10 -41 detik, suatu taksiran yang tidak begitu berbeda dengan taksiran para ilmuwan. Dengan demikian, masa pertama menur menurut ut al-Qur’ al-Qur’an an menca mencakup kup suatu suatu kisar kisaran an waktu waktu yang yang jauh lebih keciiil lagi yaitu dalam orde t=10-42 sampai t=10-70 detik. Dan masa kedua tidak lain dari t=10 -41 detik sampai t=14,965 milyar tahun yaitu waktu masa kini. Ungkapan “Dia mewahyukan tiap-tiap langit urusannya” berhubungan dengan perbedaan hukum-hukum alam atau hukum-hukum fisi fisika ka.. Fisi Fisika ka mode modern rn meng mengen enal alny nya a seba sebaga gaii teor teorii rela relati tivi vita tas s Eins Einste tein in sebagai perluasan hukum-hukum Newton di alam nyata dan fisikal dan teori kuantum sebagai hukum-hukum alam materi elementer atau dunia kuantum. Namun, sejauh ini para fisikawan belum mampu memp memper erte temu muka kan n kedu kedua a teor teorii fisi fisika ka ters terseb ebut ut kare karena na dilup ilupak akan anny nya a penghubung antara alam yang relatif gaib dan nyata yaitu manusia. Dalam hal ini qolbunya atau sistem ruhaniahnya yang mampu mencerap yang lahir lahir dan dan yang yang batin. batin. Walhas alhasil, il, seben sebenarn arnya ya terdap terdapat at suatu suatu kaita kaitan n erat erat antara alam yang nyata atau lahir dengan alam yang gaib yang akhirnya mempertem mempertemukan ukan konsepsi konsepsi universal universal bagaiman bagaimanakan akan manusia manusia mengenal mengenal Penciptanya, yaitu Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Ungkapan terakhir dimana Allah berfirman mengatakan dihiasinya langit dengan bintang tidak lain adalah sistem alam semesta fisikal kita, khususnya sistem galaksi Bima Sakti dan tetangga galaksi lainnya yang telah terbukti oleh pengetahuan modern sekitar 200 milyar lebih. Dalam konteks al-Qur’an kesebandingan antar alam yang saling bertautan dengan dengan hukumhukum-hu hukum kumnya nya masin masing-m g-masi asing, ng, sebena sebenarny rnya a menunj menunjukk ukkan an pengertian tetapan langit bumi dengan rujukan yang tidak tergantung pada kons konsep epsi si ruan ruangg-w waktu aktu,, namu namun n meru meruju juk k lang langsu sung ng kepa kepada da esen esensi si jiwa jiwa manusia atau qolbu. Dengan kenyataan demikian maka berlakulah bahwa seti setiap ap lapi lapisa san n orb orbit qolb qolbu u deng dengan an mode modell teor teorii kuan kuantu tum m qolb qolbu u akan akan berkaitan dengan setiap titik dialam semesta jamak atau Aalamin. Dalam hal ini, sebuah titik di alam semesta fisikal yang kita kenal saat ini tak lain adalah sebuah titik qolbu atau sebagai Arasy Allah.
Dari pengertian fisika modern tersebut, maka kesebandingan untuk setiap tatanan orbital adalah koefisien dengan faktor 1000, sedangkan total untuk 70 tatanan orbital 7 langit bumi menjadi 70.000 tabir energi. Sebuah hadi hadis s suda sudah h lama lama meny menyir irat atka kan n hal hal ini ini dima dimana na dika dikata taka kan n bahw bahwa a jara jarak k antara Allah dan makhluk adalah 70.000 tabir. Dalam hal ini keselarasan pengertian tabir atau hijab yang dimaksud dalam hadis atau ayat yang menyiratkan hal itu adalah tabir energi sebagai suatu ketentuan Allah yang teru teruku kurr dala dalam m menc mencip ipta taka kan n makh makhlu lukk-Ny Nya a yait yaitu u “kon “konse sep p kuan kuanti tifi fika kasi si kuan kuantu tum: m:”” dala dalam m QS 54:4 54:49 9 “Sesunggu Sesungguhnya hnya Kami menciptak menciptakan an segala segala sesuatu menurut ukuran.”; ukuran.”; dan QS 15:21 “Dan “Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah khaza azanahnya; dan Kami tidak menu menuru runk nkan anny nya a mela melain inka kan n deng dengan an ukur ukuran an yang yang tert terten entu tu..”, sebag ebagai ai konsekuensi logis dari ditempatkannya makhluk dalam suatu kontinuum kesadaran diri-ruang-waktu diri-ruang-waktu yang terbatas (tidak kekal dan bersifat baru). Teori kuantum sendiri bukan hal yang aneh kalau kita tinjau surat al-Fathir ayat pertama dengan seksama (Qs 35:1), Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Qs 35:1) Banya Banyak k yang yang secara secara lahiri lahiriah ah memakn memaknai ai sayap sayap seper seperti ti layakn layaknya ya sayap burung, namun dalam konteks yang selaras dengan pengertian QS 54:49 dan Qs 15:21, serta konsep keseimbangan dalam QS 67:3, maka yang yang dima dimaks ksud ud sayap adalah pro prose ses s peru peruba baha han n ener energe geti tis s yang yang menyatakan berubahnya potensi dari malaikat atau entitas makhluk yang dimaksudkan oleh Allah dalam QS 35:1. 35:1. Perny Pernyat ataa aan n demi demiki kian an namp nampak akny nya a digu diguna naka kan n juga juga oleh oleh ulam ulama a Thabathabai seperti dikutip M. Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah jilid 11 ketika menafsirkan ayat ini. Perubahan tingkat energi dalam bahasa keki kekini nian an adal adalah ah peru peruba baha han n frek frekue uens nsii yang yang terd terdap apat at dala dalam m spek spektr trum um frekuensi unsur-unsur atomis. Formulasinya pertama kali digunakan oleh seor seoran ang g guru guru SMP SMP asal asal Swis Swiss s satu satu sete seteng ngah ah abad abad yang ang lalu lalu keti ketika ka memformulasikan spektrum frekuensi Hidrogen, kemudian dikembangkan oleh oleh Nielh Nielh Bohr Bohr bapak bapak teori teori kuant kuantum, um, dengan dengan mengai mengaitka tkanny nnya a dengan dengan kete keteta tapa pan n univ univer ersa sall PI=3 PI=3,1 ,142 4285 857… 7…,, kece kecepa pata tan n caha cahaya ya,, dan dan teta tetapa pan n Planck.
Hasi Hasiln lnya ya adal adalah ah suat suatu u kese keseba band ndin inga gan n anta antara ra frek frekue uens nsii yang yang mengikuti aturan kelipatan bilangan bulat kuantum yaitu n=2,3,4,5…..n=1 disebut kondisi stasioner atomis dimana suatu partikel elementer misalnya elektron tidak mampu kemana-mana lagi, berhenti hanya sampai di n=1 kecuali ada gangguan dari luar. Kondisi n=2 sebagai awal perhitungan kuantum dalam al-Qur’an disebut Qabaa Qausaini (Qs 53;49) yaitu batas musyahadah makhluk yaitu saat Nabi Muhammad SAW melakukan mi’raj dan dalam kondisi kuantum “jasad dan ruh” yang dikatakan sejarak 2 ujung busur anak panah, yang tak lain n=2 kalau kita gunakan pengertian teori kuantum. Secara umum formulasi spektrum frekuensi adalah :
Frekuensi, v=R(1/no 2-1/n2) Dima Dimana na v adalah adalah frekue frekuens nsii sebaga sebagaii beda beda poten potensi si energ energii antara antara lintasan orbital no dengan yang lebih besar n, kalau kita terapkan no=1 seperti tersirat dalam Qs 35:1 yang tidak menyebutkan malaikat bersayap satu, maka n=2,3,4,5….R adalah suatu tetapan yang berkaitan dengan kualitas kehidupan makhluk yang terdapat dalam orbital yang dimaksud yaitu tetapan Ridberg dengan nilai = 1,097x107/m (jangan kaget kalau saya jumla jumlahka hkan n 1+0+9+ 1+0+9+7=1 7=17 7 sebag sebagai ai nomor nomor surat surat al-Isr al-Isra a ayat ayat pertam pertama a dan angka 7 yang menjadi pangkat adalah 7 langit bumi yang dimaksud alQur’an). Makna tetapan Ridberg sebenarnya terkait erat dengan apa yang tersirat dalam Qs 41:12 sebagai hukum-hukum alam yang saling bertautan dengan suatu sistem kehidupan di masing-masing alam tersebut. Kenapa demikian? Karena tetapan Ridberg menunjukkan tetapan kehidupan yang berkaitan dengan dimensi kesadaran diri makhluk yaitu mass massa a suat suatu u enti entita tas s makhl akhluk uk dan dan muat muatan an elek elektr tron onny nya a atau atau ting tingka katt ener energe geti tisny snya. a. Tetap etapan an Ridb Ridber erg g inil inilah ah yang yang diel dielab abor oras asii oleh oleh ilmuw ilmuwan an Jerman Nielh Bohr sehingga diperoleh hubungan teoritis antara tetapan Ridb Ridber erg g deng dengan an teta tetapa pan n fund fundam amen enta tall alam alam yang yang utam utama a yait yaitu u mass massa a elekt elektron ron,, muatan muatan elekt elektron ron,, kecepa kecepatan tan cahay cahaya, a, tetapa tetapan n Planc Planck k sebaga sebagaii tetapan yang berkaitan dengan eksistensi eksistensi kehidupan, dan PI=22/7. Aslinya Aslinya tetapan R adalah hasil eksperimental dari percobaan spektrum frekuensi unsur Hidrogen di laboratorium. Formulasinya menurut teori kuantum Bohr menjadi : R = e4.m.2.PI2 /h3.c
Suat Suatu u gamb gambar aran an yang ang past pastii tent tentan ang g apa apa yang ang dima dimaks ksud udka kan n sebagai malaikat dalam QS 35:1 adalah adanya partikel-partikel mediator yang menjadi penaut antara hukum-hukum alam disetiap tatanan langit bumi bumi yang 7, suat suatu u ungk ungkap apan an yang yang juga juga tida tidak k asin asing g dala dalam m ayat ayat-ay -ayat at kauniyah al-Qur’an seperti diulas diatas. Partikel mediator tersebut dalam bahasa fisika modern antara lain foton cahaya (mengikat elektron kedalam inti inti atom), atom), gluon gluon (meng (mengika ikatt quark quark menjad menjadii inti inti atom), atom), meson meson (mengi (mengikat kat netron kedalm inti), graviton (penyebab gravitasi yang masih gaib), dan beberapa partikel fundamental lainnya. Setiap tatanan yang saya katakan dalam bahasa teori kuantum dengan gambaran sebuah lingkaran dengan orbit ke-1 (n=1) adalah pusat ling lingka kara ran n meng mengik ikut utii suat suatu u atur aturan an baku baku yaitu aitu 1:2: 1:2:4: 4:6: 6:7. 7. Dala Dalam m teor teorii matemati matematika, ka, perbandin perbandingan gan demikian demikian merujuk merujuk pada suatu suatu perbandin perbandingan gan matematis yang tidak habis bagi dimana kalau kita gambarkan maka rasio antara garis yang menyinggung lingkaran terdalam dan lingkaran luar akan mempunyai perbandingan optimum sebagai golden rasio keseimbangan yaitu yaitu nilai nilai irrasiona irrasionall sebagai sebagai PHI=1,61 PHI=1,61803 803 39887 39887 49894 49894 84820….( 84820….(tida tidak k habis bagi dan disebut bilangan irrasional karena benar-benar tidak bisa dinyatakan).
Darima Darimana na hitun hitungan gan ini dipero diperoleh leh? ? Tentuny entunya a kita kita harus harus percay percaya a bahwa ada Pengetahuan Ilahiah yang berperan disini. Kendati matematika dan geometri sudah dikenal sejak bangsa Mesir membangun piramida (jadi jauh sebelum diformalkan oleh orang Yunani sebagai geometri Euclide) pengetahuan geometris sudah dikuasai oleh bangsa Mesir yaitu dalam kurun periode Nabi Idris a.s yang dikenal karena kecerdasan spiritualnya yang yang ting tinggi gi,, yang yang bela belaka kang ngan an menu menuru rutt seme sement ntar ara a ahli ahli seja sejara rah h mesi mesir r didewakan oleh generasi sesudahnya dan menjadi Dewa Osiris, bahkan di Yunani unani disebu disebutt Dewa Dewa Herme Hermes s (yang (yang menja menjadi di asal asal kata kata Hermeu Hermeunet netika ika)) namun hal ini nampaknya bukan suatu dasar yang kuat untuk mengatakan bahwa bahwa rujuk rujukann annya ya beras berasal al dari dari Mesir Mesir.. Kecua Kecualili kita kita percay percaya a bahwa bahwa apa yang ang diper perole oleh sebag bagai pen pengeta getah huan uan oleh oleh Nabi abi Idri dris a.s a.s adala dalah h Pengetahuan Tuhan atau wahyu yang dimaksudkan bagi manusia spiritual seperti Nabi Muhammad SAW (setidaknya dimasa dulu, dimana peralatan empiris dan pengetahuan empiris masih minim, metode ilmiah masih tidak berkembang, pengetahuan manusia umumnya diekstrak dari perenungan dan tafakkur atau penyucian jiwa; hal yang sama nampaknya dilakukan juga oleh Isaac Newton ketika merumuskan teori-teori fisikanya). Selain itu, menur menurut ut peneli penelitia tian n Ali Abdul Abdullah lah Ad-Di Ad-Diff ffa a dalam dalam makal makalah ah berjud berjudul ul “Ilmu Matematika Dalam Peradaban Islam” (lihat buku “Mukjizat al-Qur’an dan As-S As-Sun unna nah h tent tentan ang g Ipte Iptek” k”,, Jili Jilid d 2, pene penerb rbit it GIP GIP 1999 1999), ), peng penget etah ahua uan n geometri bangsa Yunani yang dikembangkan oleh Euclide baru dikenal bangsa Arab sekitar 136-157 H (754-775 M) ketika bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Arab semasa pemerintahan Khalifah Abbasiah Abbasiah Abu Ja’far al-Manshur. Jadi, sumber dari Yunani pun tentunya masih sangat minim atau boleh dikatakan tidak ada sama sekali di kalangan bangsa Arab yang Ummi. Apa yang dapat saya simpulkan dari konstruksi al-Qur’an dengan meru meruju juk k pada pada susu susuna nan n alam alamny nya a adal adalah ah suat suatu u kepa kepast stia ian n dari dari pera peran n pengetahuan tertinggi dari sumbernya langsung yaitu Wahyu Ilahi karena secara eksak menyangkut suatu pengetahuan paling elementer yang baru bisa diungkapkan oleh ilmu pengetahuan modern pada awal abad ke-20 yaitu teori kuantum dan teori relativitas.
Komentar Item ke-2 Penyusunan ganjil dan genap nampaknya sudah diinformasikan dalam alQur’an dengan jelas yaitu dalam QS al-Fajr, al-Fajr, QS 89:1-4
Demi fajar, fajar, dan malam yang sepuluh, dan yang genap dan yang ganjil, dan malam bila berlalu. Demikian juga dalam Qs 72:28 dikatakan bagaimana Allah menghitung satu persatu dalam semua penciptaan makhluk-Nya, Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu. Maka aka pen penempat mpatan an Juz-1 uz-1 dalam lam hala halam man ke-2 nampa ampakn kny ya berkaitan dengan 12 huruf Arab dari kalimat tauhid “Laa “Laa Ilaaha iIlaa Allah” Allah” yang merupakan tetapan awal mula dari tetapan universal alam semesta dan semua isinya baik yang sifatnya kita pahami sebagai ruhani maupun fisika. Hal ini tersirat juga dalam aya ayat ke-2 dari QS 89 dengan menyebutkan menyebutkan makna malam ke-10, 10+2=12 (tauhid). Band Bandin ingk gkan an angk angkaa-an angk gka a nomo nomorr sura suratt 89 deng dengan an angk angka a yang yang sudah diuraikan dalam beberapa temuan al-Qur’an sebagai jumlah total ayat ganjil dan genap ssbb: 6236+6555=12.791; Pisahkan 12 dan 791, lalu pind pindah ahka kan n angk angka a 1 dide didepa pan n 7 (den (denga gan n kata kata lain lain susu susuna nan n angk angkan anya ya menja menjadi di bentuk bentuk meling melingkar kar)) dan dan jumlah jumlahkan kan dipero diperoleh leh 7+1=8, 7+1=8, konst konstruk ruksi si akhirnya adalah 12 dan 89. Sedangkan 89 dapat diuraikan menjadi 8x9=72 dan dari 1289 kita gunakan 28 diperoleh nomor ayat 28 dari surat al-Jinn (Qs 72) yaitu 72:28 sebagai “Dia “ Dia menghitung satu per satu ” suatu konsepsi paling fundamental bagaimana Al Qur’an disusun oleh Allah SWT.
Komentar Item ke-3 Item Item ke-3 ke-3 yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan jumlah jumlah halama halaman n berkai berkaitan tan dengan konstruksi alam semesta dengan konstruksi jalin menjalin seperti sarang tawon, atau segienam, atau seperti penampang sarang laba-laba 1x6, yang merupakan tatanan 7 langit bumi dimana 6 langit adalah gaib dan 1 langit bumi , yaitu alam semesta fisik sebagai langit ke-7. Segi enam diketahui merupakan struktur yang paling efisien dalam menggunakan ruang sehingga antara satu bagian dengan bagian lainnya saling menyambung tanpa celah. Hal ini kemudian diisyaratkan dalam alQur’a Qur’an n seba sebaga gaii QS 16 dan dan QS 29:4 29:41. 1. Kons Konstr truk uksi si sara sarang ng tawo tawon n atau atau
bent bentuk uk segi segien enam am terd terdap apat at dima dimana na-m -man ana a mula mulaii sara sarang ng tawon tawon,, lant lantai ai marmer, sampai pesawat tempur siluman F-117A Night Hawk. Juz 1 dan Juz Juz 30 menun enunjjukk ukkan konfi onfigu gurrasi asi Alif Alif Laam aam (31), 31), sedangka sedangkan n jumlahan jumlahan halamanny halamannya a menunjuk menunjukkan kan 15+21=36 adalah surat Yaasi aasin n (Qs (Qs 36) 36) yang yang meru merupa paka kan n Degup Degup Jantun Jantung g Kehidu Kehidupan pan semua makhluk baik manusia maupun alam semesta. Dengan menggunakan teori kuantum Max Planck kita peroleh gambaran energi yang menghidupkan semua makhluk sbb: Kita gunakan orde waktu yang menghidupkan semua makhluk adalah t=10-70 detik, dimana 70 adalah orde dari tatanan 70 orbital alam (item 1), maka orde waktu terkecil yang memulai kehidupan semua makhluk adalah t=10-70 detik, frekuensinya sebagai periode adalah v=1/t = 1070 Hert Hertz. z. Tetap etapan an plan planck ck seba sebaga gaii mani manife fest stas asii teta tetapa pan n kehi kehidu dupa pan n -34 h=6,626176x10 Joul Joule. e.de deti tik. k. Teori eori kuan kuantu tum m Max Max Plan Planck ck , E=h. E=h.v v = 6,62617x10-34x1070=6,626x1036 Joule.
Kela Kelahi hira ran n waktu aktu seba sebaga gaii kehi kehidu dupa pan n dan penc pencip ipta taan an semu semua a makhl makhluk uk Inila Inilah h energ energii yang yang menghi menghidup dupkan kan semua semua eksis eksisten tensi si makhlu makhluk k sehi sehing ngga ga dika dikata taka kan n seba sebaga gaii hidu hidup. p. Kema Kemati tian an makh makhlu luk k hidu hidup p adal adalah ah kematian karena ia tidak mampu merasakan lagi orde waktu Planck yaitu t=10-34 detik sebagai waktu terkecil yang mampu disadari oleh manusia, seka ekalipu lipun n sang sangat at teo teoriti ritis. s. Maka aka sete setela lah h menin ening ggal, gal, ruh ruh manu anusia sia sebenarnya berada di alam dengan orde waktu nyaris kekal atau absolut yaitu t=10-35 detik sampai t=10-70 detik, melewati waktu t=10-70 detik manusia dikatakan musnah total atau fana didalam Allah. Allah. Kalau saja ada kamera yang bisa menangkap gerakan makhluk sampai orde t=10-70 detik , maka boleh jadi kamera itu akan menangkap gerakan manus manusia ia yang yang berjal berjalan an dengan dengan melom melompat pat-lo -lomp mpat at sepert sepertii film film Vampire ampire Taiwan yang lucu (he…he…he…☺☺☺), atau berada dalam superposisi antara “hidup “hidup dan mati ” sebagai manifestasi kehendak Allah. Allah.
Komentar Item ke-4 Setiap halaman mengandung 18 baris ayat dan non-ayat hal ini dimaksudkan bahwa dalam setiap lembar kehidupannya, setiap manusia itu harus mengingat mati dan harus bercermin sehingga ia akan memaknai angka 18 sebagai angka 9 yaitu kembali kepada Alah dengan At-Tawbah yang ditempatkan sebagai surat ke-9. Angka Angka 9 adalah adalah batas batas ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an makhlu makhluk k yaitu yaitu konsep konsep bilan langan gan desim simal 123456 34567 789, 89, arti artiny nya a seki ekirany ranya a makhlu khluk k mampu ampu menguasai ilmu pengetahuan maka ingatlah untuk kembali ke angka 1 sebagai angka yang menyatakan sumber atau asal muasal dari semuanya bahw bahwa a Alla Allah h adal adalah ah Yang ang Maha Maha Esa Esa (Pri (Prima ma Kaus Kausa) a),, Yang ang memi memili liki ki peng penget etah ahua uan n itu. itu. Kala Kalau u tida tidak, k, maka maka manu manusi sia a akan akan ters terses esat at sepe sepert rtii ters terses esat atnya nya kaum kaum Nabi Nabi Musa Musa yang yang menc mencur urii 9 mukj mukjij ijat at (kia (kiasa san n untu untuk k menyatakan pengetahuan dari Allah yang diselewengkan kaum Musa – yaitu bangsa Yahudi) yang menunjukkan suatu simbolisme kalimat dalam Qs 7 al-Fatihah “Ghairil “Ghairil ”, ”, mau kembali kepada Allah dan menjadi orang yang diberi nikmat atau mau terjerumus ke dalam jebakan Ablasa alias Iblis alias filsafat materialisme-ateisme-sekularisme dan masuk kedalam golongan yang dimurkai dan sesat. Inilah makna kenapa dalam setiap halaman dituliskan 18 baris 18 bari baris. s. Asal Asal tahu tahu saja saja bahw bahwa a ayat ayat ke-7 ke-7 sura suratt al-F al-Fat atih ihah ah sebe sebena narn rnya ya mempunyai 2 ayat dimana batas antara ayat tersebut adalah kalimatullah “Ghairil ”. ”. Jadi ketika difirmankan “Ghairil “ Ghairil ” Allah seperti mengingatkan “mau “mau
kemana sampeyan? Mau kejebos jebakan Iblis atau mau kembali kepadaKu dan berserah diri memasuki Shirataal Mustaqiim berkumpul dengan Umat Nabi Muhammad sebagai Umat yang diberi nikmat ”. ”. Demikianlah kenapa setiap halaman ada 18 baris. Angka 18 juga menjadi nomor surat al-Kahfi sebagai suatu cermin seolah seolah-ol -olah ah susun susunan an halama halaman n al-Qu al-Qur’an r’an mengi mengisy syara aratka tkan n bahwa bahwa setiap setiap wahyu yang dibaca dalam setiap lembar halaman al-Qur’an adalah suatu cermin bagi kita sendiri sebagai makhluk yang dilimpahi rahmat dan kasih sayang. Siapapun yang tidak mampu bercermin atas setiap kalimatullah yang tercantum dalam setiap lembar al-Qur’an, maka ia tak akan sanggup menggali hikmah-hikmah terdalam al-Qur’an, yang akhirnya akan menjadi tabir diri yang muncul sebagai “Ghairil “ Ghairil ” yang menjebloskannya ke dalam jal jalan an oran orang g yang yang sesa sesatt dan dan dimu dimurk rkai ai Alla Allah. h. Namu Namun, n, ia yang yang sang sanggu gup p dengan iqra dan qolbu yang jernih, dan berendah hati akan memahami alQur’an, Qur’an, dan ia pun akan akan menyin menyingka gkap p hikma hikmah-h h-hikm ikmah ah al-Qur’a al-Qur’an n secara secara mend mendal alam am yang yang akan akan memb membaw awany anya a mema memasu suki ki Shiraatal Shiraatal Mustaqiim Mustaqiim sebagai orang-orang yang diberi nikmat dan kegembiraan (al-busyra (al-busyra). ). Halam Halamanan-2, 2, halama halaman-3 n-3 dan halama halaman n 485 yang yang masin masing-m g-masi asing ng terdiri dari 7, 7 dan 19 baris, ayat non-ayat, merupakan suatu konfigurasi khusus yang berkaitan dengan sunnatullah (Qs 48:23) bagi manusia baik yang dimaksudkan untuk peribadahan maupun sebagai tetapan universal awal mula. Kalau kita jejerkan sejajar dalam kotak berikut, kita peroleh nilai numerik yang signifikan : 2 7 9 561
3 7 10
485 19 19
490 33 38
Jumlahan 2+7=9 2+7=9 menunjukkan bahwa halaman halaman 2 sebagai sebagai halaman dimana 7 ayat al-Fatihah sebagai sebagai pembukaan dan dan induk al-Qur’an berada. Juml Jumlah ahan an 3+7= 3+7=10 10 adal adalah ah sura suratt ke-2 ke-2 yait yaitu u al-B al-Baq aqar arah ah dima dimana na 4 ayat ayat pertam pertama a sebena sebenarnya rnya bagian bagian dari dari induk induk al-Qur’ al-Qur’an an karena karena menya menyangk ngkut ut konsepsi alam semesta dan tatanannya yaitu “Alif Laam Mim”, dan ayat ke-2 ke-2 sampai sampai ke-4 ke-4 adala adalah h dasar dasar-da -dasar sar akidah akidah Agama Agama Islam Islam yaitu yaitu rukun rukun Islam dan Iman. Dengan demikian, urutan nomor ayat 234 adalah suatu isyarat isyarat nyata nyata bahwa semua makhluk makhluk dinaungi dinaungi dengan dengan “maghfirah” “maghfirah” Allah Allah yang disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 234 kali.
Ayat Ayat ke-5 ke-5 samp sampai ai ke-7 ke-7 atau atau 567 567 adala dalah h suat suatu u unif unifik ikas asii yang ang mengarahkan pada pada eksistensi Ablasa sebagai esensi esensi panas yang berasal dari api. Dalam bahasa fisika modern, panas adalah kalor yang terdapat dalam diri kita sehingga apa yang dimaksud setan dalam diri manusia adalah adalah bagaim bagaimana ana kita kita mengen mengendal dalika ikan n esens esensii Iblis Iblis itu itu supay supaya a janga jangan n merajalela dan menjadi nafsu ammarah. Dari sini kita melihat signifikansi PUASA PUASA sebagai sebagai cara praktis praktis untuk untuk menguasai menguasai ammarah ammarah dalam diri kita, kita, karena karena tubuh kita mengandun mengandung g unsurunsur-unsu unsurr satanik, satanik, dan kita pahami pahami kemudian kenapa beberapa makanan dan minuman dikatakan HARAM karena memang memang mengandung unsur unsur panas yang dapat mengacaukan mengacaukan akal pikir pikiran an kita kita sehin sehingga gga kitap kitapun un akan akan sebod sebodoh oh Ablasa Ablasa yang yang tida tidak k tahu tahu kenapa ia diciptakan. Tetap etapan an pana panas s dala dalam m fisi fisika ka mode modern rn adal adalah ah teta tetapa pan n Step Stepan an Boltzman dengan nilai 567x10-10 W/m2 . K4 (satuan Watt Watt Meter Meter Kelvin, Kelvin, perhatikan akurasi angka 567 dengan ayat ke-5,6,7 di surat al-Baqarah). Secar ecara a fisi fisis s pana anas akan munc uncul bil bila dua dua buah uah perm permu ukaan kaan saling ing bergesekan, maka panas tubuh dalam jiwa kita adalah kalor yang muncul akibat susunan susunan jasad kita yang materialistik. materialistik. Namun Namun panas yang muncul muncul mempen mpenga garu ruhi hi akal dan pikir ikira an sehin hingga gga kala alau tida tidak k terk terke enda ndali menyebabkan ammarah yang tak terkendali juga. Kitapun lantas menjadi setan dan menjadi dajjal yang tertutup matahatinya, dan akalnya sebodoh Iblis dan tidak mampu menampung ilmu pengetahuan Allah dan akhirnya tidak mampu mengendalikan dirinya. Yang muncul adalah kesombongan dan kebodohan, yang akhirnya menjadi kedengkian, dan lain sebagainya. Perhatian bagaimana Allah mengatakannya mengatakannya dalam QS 2:5-7: Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. Sesungguhnya orang-orang kafir, kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (QS 2:5-7) Dalam QS 2:5, Allah berfirman dengan merujuk kepada ayat ke-4 dari dari sura suratt al-F al-Fat atih ihah ah dan dan 3 ayat ayat al-Ba l-Baqa qara rah h sebe sebelu lumn mny ya, sehi sehing ngga ga dikatakan-Nya bahwa yang mematuhi apa yang tersirat dalam QS 2:2-4 adalah mereka yang mendapat petunjuk dan orang beruntung. Firman ini seba sebaga gaii pemb pembat atas as dari dari golo golong ngan an oran orang g yang ang dibe diberi ri nikm nikmat at sete setela lah h
memasuki memasuki Shiraatal Shiraatal Mustaqi Mustaqiim, im, dan mereka mereka yang berserah berserah diri diri kepada Allah, yaitu yang menggantungkan menggantungkan kekuatannya kekuatannya kepada pertolongan pertolongan Allah semata, bukan semata-mata ego dirinya. Jadi Jadi,, ayat ayat ke-5 ke-5 dala dalam m sura suratt al-Ba al-Baqa qara rah h meru merupa paka kan n hasi hasill akhi akhir r setelah manusia mampu kembali kepada Allah. Namun, bila ia tersesat maka orang yang tersesat itu adalah mereka yang sama sekali buta mata hatinya. Ia terkelabui terkelabui oleh Ablasa sebagai nafs ammarah yang menguasai menguasai diriny dirinya, a, awan awan hitam hitam kelam kelam yang yang menut menutupi upi akal akal pikir pikirann annya ya,, dan dan segala segala indera inderawin winya ya terkun terkunci ci mati. mati. Secara Secara singk singkat at ia menja menjadi di Tidak idak Berima Beriman. n. Dijelaskan dengan jelas, maupun dengan seadanya, ia tetap saja tidak beriman, bukan karena ia cerdas atau bodoh tetapi semata-mata karena Allah sendiri yang telah mengunci mati hati dan pendengarannya karena “KES “KESOM OMBO BONG NGAN AN”” yang yang meli meling ngku kupi pinya nya.. Ia tert tertut utup upii oleh oleh sele selend ndan ang g “KESOM “KESOMBON BONGAN GAN ALLAH” ALLAH” yang yang seben sebenarn arnya ya tak tak boleh boleh dikena dikenakan kan oleh oleh makhluk. Artinya, kita tak perlu ngotot untuk menyadarkan orang yang sudah dikunci mati oleh Allah ini, karena buang energi saja, dan percuma. Tugas kita CUMA MENGINGATKAN DAN MEMBERI INFORMASI, seperti difirmankan-Nya, Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. (QS 16:82) Katakanlah (hai Muhammad): "Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka diberi peringatan"(QS 21:45) (Kami terangkan yang demikian itu) supaya ahli Kitab mengetahui bahwa mereka tiada mendapat sedikit pun akan karunia Allah (jika mereka tidak beriman kepada Muhammad), dan bahwasanya karunia itu adalah di tangan Allah. Dia berikan karunia itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.(Qs besar.(Qs 57:29) Apakah (mereka lalai) dan tidak memikirkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak berpenyakit gila. Dia (Muhammad itu) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi penjelasan.(QS 7:184)
Itulah Itulah batas batas-ba -batas tas yang yang sudah sudah menja menjadi di keteta ketetapan pan Allah, Allah, bahwa bahwa bahk bahkan an seor seoran ang g Nabi Nabi pun pun tida tidak k akan akan sang sanggu gup p memb membua uatt sese seseor oran ang g menjadi beriman karena semua itu adalah anugerah Allah. Tugas Nabi Muhammad Muhammad SAW SAW adalah adalah hanya sekedar sekedar menyampai menyampaikan kan amanat amanat Allah Allah beru berup pa al-Q l-Qur’a ur’an n deng denga an conto ntoh nya nyatany tanya a sebag bagai akh akhlak lak Nabi Muham Muhammad mad SAW SAW yang yang tersi tersirat rat dalam dalam QS 9:128 9:128 sebagai sebagai akhlak akhlak yang terbaik bagi bagi manusia manusia yang disebut disebut al-Insan al-Kamil al-Kamil (Manusia (Manusia Sempurna atau Adimanusia). Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (Qs 9:128) Sehingga seringkali Nabi SAW pun dikatakan sebagai penyempurna akhlak manusia yang aslinya mulia. Manusia tidak memiliki kemampuan untuk menyebabkan seseorang beriman, karena semua itu adal adalah ah hak hak dan dan wewen ewenan ang g Alla Allah h sema semata ta (QS (QS 7:54 7:54)) seba sebaga gaii suat suatu u anugerah dan hidayah bagi manusia yang bersangkutan. Jadi, Jadi, sekir sekiranya anya mereka mereka tidak tidak mau mende mendenga ngarr, yah yah itu itu buk bukan an urus urusan an kita kita,, itu itu suda sudah h urus urusan an Alla Allah h SWT SWT kare karena na yang yang meny menyeb ebab abka kan n seseorang beriman atau tidak kalau kondisinya seperti yang digambarkan QS 2:6-7 adalah kondisi yang hanya Allah lah yang harus turun tangan langsung langsung karena karena orang yang yang bersangku bersangkutan tan mengenaka mengenakan n “SELENDA “SELENDANG NG KEBESARAN ALLAH YAITU KESOMBONGAN”. Tak perlu ambil pusing dengan orang semacam itu, kalau diladeni kita malah terjebak dalam ammarah Ablasa yang ditebarkannya, karena oran orang g yang ang ters terses esat at adal adalah ah bagi bagian an dari dari inst instru rume men n atau atau pera perala lata tan n penggoda Iblis dan Setan. Jadi, camkan ini baik-baik jangan gampang panas hati kalau ada orang yang seperti dikatakan Allah “Terkunci Mati”. Jumlahan mendatar 2+3+485=490 menunjukkan konstruksi tatanan alam sebagai matriks 7x7x10, yang akhirnya diuraikan menjadi 7 baris di halaman 2, 7 baris di halaman 3 dan 19(1+9=10) baris dihalaman 485. Secara filosofis dan eksak, konstruksi 7x7=49 adalah konstruksi tatanan 7 langit bumi kesemua arah, jadi dalam hal ini al-Qur’an pun nampaknya
mengi mengikut kutii pola pola tatana tatanan n konst konstruk ruksi si demiki demikian an karena karena mencak mencakup up catata catatan n harian harian Allah Allah dalam dalam memba membangu ngun n Alam Alam Semest Semesta a dan Manus Manusia ia sebag sebagai ai bayangan kesempurnaan-Nya. kesempurnaan-Nya. Kons Konstr truk uksi si 7x7 7x7 dala dalam m al-Q al-Qur’ ur’an an sebe sebena narn rny ya ters tersir irat at seba sebaga gaii konstruksi Muthaain Muthaain (Mim Thaa Ain) (QS 81:21) sebagai sebagai suatu konstruksi konstruksi hukum-hukum alam atau sunnatullah yang pasti terjadi dan harus dipatuhi oleh oleh semua semua makhl makhluk uk yang yang berada berada didala didalamny mnya). a). Konsek Konsekuen uensi si dari dari tidak tidak ditaatinya hukum-hukum alam akan menimbulkan kegoncangan jagat raya atau al-Zalzalah (QS 99, gempa Bumi, 9x9=81 lihat kaitan nomor surat diatas diatas). ). Dan Dan kegonc kegoncang angan an itu dapat dapat diatas diatasii jika jika manusi manusia a kembal kembalii kepada Allah yaitu mengikuti apa yang sudah menjadi kisah-kisah Rasul dan Nabi atau al-Anbiya (QS 21), untuk kembali kepada ridha Allah dengan ikhlas (QS 112) dan penauhidan kepada-Nya tanpa tipu daya. Konstr Konstruks uksii 2, 3, 485 merujuk merujuk pada pada nomor nomor ayat QS 48:23 48:23 yaitu yaitu sunnatullah yang tetap berlakunya seperti telah diulas diatas. Sedangkan 85 berkait berkaitan an dengan dengan 85 surat non-fa non-fawa watih tih yang yang menun menunjuk jukkan kan format format peribadahan Umat Islam dengan ringkasan 5x17=85, atau tersirat sebagai surat al-Mukmin sebagai surat bernomor 40 dengan jumlah ayat 85. Jumlahan mendatar dari halaman ke-2 dan ke-3 adalah 7+7+19=33 yang merupakan ketukan Dzikir dari kesimpulan akhir yang terc tercan antu tum m dida didala lam m al-Q al-Qur’a ur’an, n, demi demiki kian an juga juga 9+10 9+10=1 =19, 9, diju dijuml mlah ahka kan n diper diperole oleh h 9+10+1 9+10+19=3 9=38 8 sebag sebagai ai tersin tersingka gkapny pnya a tabir tabir huruf huruf Shaad Shaad yaitu yaitu kalima kalimatul tullah lah “Shibg “Shibghat hatall allaah aahi”(Q i”(Qs s 1;138 1;138,, QS 38:1) 38:1) yang yang menunj menunjukk ukkan an ters tersin ingk gkap apny nya a tabir tabir Peng Penget etah ahua uan n All Allah ah dan dan reali realita tas s bahwa bahwa sem semua ua makhluk tercelup dalam semua semua esensi penampilan penampilan Asma dan Sifat Allah yang berupa Pengetahuan-Nya. Jumlahan 38 sebagai 2x19 juga merujuk kepada surat nomor 27 yaitu surat an-Naml dimana terdapat 2 kalimat Basmalah yaitu Basmalah pembuka dan Basmalah pada Qs 27:30. Jumlah total 490+33+38=561 merujuk kepada surat 56:1 yaitu surat al-Waaq al-Waaqiah iah (96 ayat) ayat) yang diterjema diterjemahkan hkan ke dalam dalam bahasa bahasa Indonesia Indonesia menjadi surat Hari Kiamat sebagai sebagai produk akhir akhir resultansi konstruksi konstruksi jagat ray raya deng dengan an kons konstr truk uksi si al-Q al-Qur’ ur’an an 7x7 7x7 yang ang dika dikaji ji oleh leh Dr. Dr. Hida Hiday yat Nata Nataat atma madj dja. a.Ga Gamb mbar ar beri beriku kutt meng mengil ilus ustr tras asik ikan an kons konstr truk uksi si al-Q al-Qur’ ur’an an dengan maktriks 7x7 dengan penerapannya sebagai sistem operasi alam semesta dan qolbu manusia. Keseimbangan jagat raya khususnya sistem
tatasury tatasurya a bumi-mat bumi-matahari ahari adalah adalah keseimban keseimbangan gan yang ditunjuk ditunjukkan kan dalam dalam arah diagonal ke-kanan dengan pusat keseimbangan pasangan Qs 47 dan 74. Baik alam semesta dan qolbu manusia satu sama lain saling terkait, bahkan manusialah yang mempengaruhi keseimbangan global jagat raya. Bila akhlak manusia menjauhi titik keseimbangan QS 47 dan QS 74 maka jagat raya guncang dan muncul banyak bencana yang mengarah kepada al-Qiyamah (Qs 75), hanya dengan taubat yang benar maka hal itu bisa dicegah. Konstruksi al-Qur’an dengan matriks 7x7
Namun bila manusia mampu kembali ke posisi keseimbangannya yaitu menuju ke jalur hijau dalam tabel diatas, maka jagat raya menuju posisi kese keseim imba bang ngan an.. Demi Demiki kian anla lah h kons konstr truk uksi si 7x7 7x7 al-Q al-Qur’ ur’an an meru merupa paka kan n konstruksi berpasangan antara qolbu manusia dan keseimbangan jagat raya. raya. Dan parame parameter ter utama utama tegakny tegaknya a kesei keseimba mbanga ngan n adala adalah h tegak tegaknya nya kalimatullah kalimatulla h Tauhid Tauhid
dan shalat 5 waktu sebagai tetapan universal awal mula (Lihat uraian saya dala dalam m risa risala lah h Oten Otenti tifi fika kasi si al-Q al-Qur’ ur’an an yang yang tela telah h saya saya dist distri ribu busi sika kan n sebelu sebelumny mnya). a). KunciKunci-kun kunci ci keseim keseimban bangan gan jagat jagat raya raya adalah adalah QS 96:1-5 96:1-5 yait yaitu u Iqra Iqra,, peny penyuc ucia ian n jiwa jiwa (QS (QS 91:1 91:1)) dan dan ampu ampuna nan n dan dan toba tobatt deng dengan an tahajud (QS 73). Hari Kiamat sebagai suatu kepastian takdir adalah hari kiamat yang sebelumnya difirmankan sebagai “yang pasti terjadi” dalam QS 69:1 yaitu al-Haqqaah sebagai “awal dan akhir” dari semua makhluk ciptaan Allah yang akan kembali kepada-Nya, dan bagi yang selamat adalah ia yang memiliki bekal penauhidan kepada-Nya dengan panduan surat al-Alaq QS 96 ayat 1 sampai 5 dan penyucian jiwa Qs 91:9-10 sehingga ia mampu meraih nikmat rahmat rahmat dan kasih sayang sayang Allah yaitu ampunan, ampunan, Basmalah, dan makrifatullah kepada Allah seperti tersirat dalam jumlah ayat surat alAlaq yang berjumlah 19. Konsep Konsepsi si terpa terpasan sangny gnya a al-Qur’ al-Qur’an an yang yang menjad menjadii sistem sistem operas operasii manusia diilustrasikan dalam gambar diatas dengan suatu hipotesis awal bahwa didalam diri setiap manusia al-Qur’an sudah di-install Allah sejak awal mula penyaksian (QS 7:172). Dan al-Qur’an akan aktif secara mandiri sete setela lah h manu manusi sia a mamp mampu u menj menjal alan anka kan n QS 96, 96, 91 dan dan 73 deng dengan an keikhlasan QS 112 112 dengan benar. benar. Berhasil atau tidaknya seseorang seseorang untuk mengimplementasikan QS 96, 91 dan 73 sepenuhnya tergantung kepada keberhas keberhasilan ilannya nya mendekat mendekat kepada kepada Allah agar ridha Allah menyertai menyertainya nya dan iapun mampu memahami al-Qur’an sesuai dengan apa yang dipilihkan Allah kepadanya, jadi bukan karena kehendak kita namun kehendak Allah lah yang berlaku mutlak.
Komentar Item ke-5 Item ke-5 berbicara tentang posisi surat al-Lahab yang berada di halaman halaman 484 dan 485 dengan dengan transisi transisi di ayat ke-4 surat surat al-Lahab. al-Lahab. Surat Surat al-Lahab sebenarnya sebenarnya menunjukkan menunjukkan karakter ammarah, ammarah, atau manusia yang menjadi satanik karena dikuasai nafsu ammarah (secara historis surat ini dimaksud dimaksudkan kan kepada kepada Abu Abu Lahab dan istriny istrinya, a, lawan Nabi Nabi Muhammad Muhammad SAW SAW yang yang keji) keji).. Posisi Posisinya nya yang yang ditemp ditempatk atkan an dalam dalam nomor nomor surat surat 111 dengan 5 ayat di halaman 484 sebenarnya untuk menunjukkan bahwa alLahab sebagai panas api esensi Iblis (dengan kata lain Iblis dan antekanteknya setan dari manusia maupun jin) akan dapat dilumpuhkan dengan
Trio Surat al-Ikhlas, al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Naas an-Naas (trio surat surat ini tidak lain lain adalah uraian 3 Ism Agung Allah, ar-Rahmaan, dan ar-Rahiim yang menjadi basis kali kalima matt Bism Bismil illa lah h dan dan al-K al-Kur ursy sy QS 2:25 2:255) 5) yang ang sebe sebelu lumn mny ya suda sudah h difirmankan Allah dalam QS 17:111, yaitu firman Allah, Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.(QS 17:111) Dan Dan juga juga seba sebaga gaii suat suatu u pela pelaja jara ran n bagi bagi manu manusi sia a mela melalu luii firm firman an yang yang tercantum dalam Qs 12:111, Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.(QS 12:111) Sehing Sehingga ga untuk untuk kemba kembalili kepada kepada Allah, Allah, yang yang dibutu dibutuhka hkan n adalah adalah keikhl keikhlasa asan n kita kita sebaga sebagaii manusi manusia a untuk untuk kembal kembalii kepada kepada Allah dengan dengan berser berserah ah diri diri dan ikhla ikhlas, s, dalam dalam ampuna ampunan n atau atau maghf maghfira irah-N h-Nya ya,, dengan dengan tawakkal, dan dengan selalu mengingat Allah (dzikir). Pene Penemp mpat atan an ayat ayat ke-5 ke-5 di hala halama man n ke-4 ke-485 85 sehi sehing ngga ga dala dalam m halaman terakhir tersebut terdapat 3 surat yaitu surat ke-112 (al-Ikhlas, 4 ayat), ke-113 (al-Falaq, 5 ayat), dan ke-114 (an-Naas, 6 ayat) sehingga terdapat 1+4+5+6=16 ayat menunjukkan konstruksi tatanan kealaman (alAalamin) sekaligus konstruksi konstruksi al-Fatihah al-Fatihah yang aktual. aktual. Dengan tambahan tambahan 3 Basmalah dari masing-masing surat maka terdapat 16+3=19 baris yang tidak tidak lain lain adalah adalah jumlah jumlah huruf huruf kalim kalimat at Basmalah Basmalah dan Haulaqa Haulaqah. h. Jadi, dalam dalam pengura penguraian iannya nya al-Qur’a al-Qur’an n dimula dimulaii dan dan diakhi diakhiri ri denga dengan n kalima kalimatt Basmalah dan Haulaqah dengan harapan ridha Allah semata bagi yang memahaminya memahaminya dan mengaplikasikannya mengaplikasikannya sebagai sebagai sistem sistem operasi al-Insaan al-Insaan al Kamil (manusia sempurna, lihat gambaran sebelumnya). Kodefika Kodefikasi si Dzikir Dzikir dapat dapat diekstrak diekstrak kalau kita gunakan gunakan pemisaha pemisahan n antara antara masin masing-m g-masi asing ng nomor nomor surat surat yaitu yaitu 11-2, 1-2, 11-3 11-3,, 11-4, 1-4, terdap terdapat at 11x3=33 ketukan dzikir, dzikir, sedangkan 234 adalah kodefikasi kodefikasi maghfirah yang
merupakan cerminan dari QS 2:2-4, kemudian kalau kita jjerkan vertikal dipe dipeor orle leh h koef koefis isie ien n 433 433 yang yang menj menjad adii pene penent ntu u juml jumlah ah ayat ayat al-Q al-Qur’ ur’an an Mush Mushaf aftt Utsm Utsman ani, i, dan dan juml jumlah ah masin masing g –mas –masin ing g ayat ayat 4, 5, 6 atau atau 456 adalah kode nilai al-Jumal kata Tawakkal (Ta, Wau, Kaf, Lam) yang tidak lain adalah lafaz Allah dalam konfigurasi 4 huruf, 5 huruf, dan 6 huruf. Jumlahan dari 4+5+6=15 adalah Allah dan 5 Asma dan Sifat-Nya (3 Ism Allah, ar-Rahmaan, ar-Rahiim, dan 2 pasang sifat al-Hayyu-alQayyum, alIradah-alIradah-al-Qudr Qudrah) ah) yang yang belum belum diungkapk diungkapkan an menjadi menjadi proses proses pencipta penciptaan. an. Dari Basmalah sebagai surat dan ayat ke-1 sampai akhir surat an-Naas alQur’an sebenarny sebenarnya a bercerita bercerita tentang catatan catatan harian Allah Allah dari awal dan akhir yang diawali “dari Allah, dengan Allah , dan akan kembali kepada Allah”.
Komentar Item ke-6 Jumlah ruku merujuk pada pengertian angka 18 seperti diuraikan dala dalam m item item ke-3 ke-3.. Seda Sedang ngka kan n juml jumlah ah 558 558 meru meruju juk k pada ada konf konfig igur uras asii sepasang segilima saling bercermin bercermin (cermin=angka (cermin=angka 8, 8, secara geometris sebenarnya nya susunannya nya 5-8-8-5, namun kalau kita sambungkan menjadili menjadilingka ngkaran ran menjadi menjadi 558 dengan dengan jumlah jumlah bilangan bilangan 5+5+8=18 5+5+8=18 yaitu yaitu jumla jumlah h baris baris per per halam halaman an al-Q al-Qur’a ur’an, n, lihat lihat urai uraian an item item sebelu sebelumny mnya), a), sehingga terbangun bidang segienam seperti konstruksi sarang tawon atau 16. Jumla Jumlah h ruku, ruku, nampak nampaknya nya ditent ditentuka ukan n menuru menurutt QS 55:7-9 55:7-9 diman dimana a dalam 55:7-9 tersirat makna “jangan melampaui apa yang sudah menjadi ketentuan Allah yaitu sunnatullah sebagai kondisi keseimbangan optimum dala dalam m apap apapun un jug juga” a”,, seba sebab b bila bila tid tidak ak mak maka a dapa dapatt terj terjad adii keti ketida dak k seimba seimbanga ngan n yang yang mengar mengarah ah pada pada “pendu “pendusta staan an kepada kepada rahmat rahmat Allah Allah”” seperti yang difirmankan dalam QS 55 sebanyak 31 kali. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu kamu jangan melampaui melampaui batas batas tentang neraca neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. (Qs 55:7-9) 558 adalah titik tengah yang menegaskan bahwa jangan melampaui batas, maka jumlah ruku pun menjadi sama dengan apa yang tersirat dalam QS 5:8 sebagai
batas-batas yang harus dipatuhi karena karena semua aspek yang yang berhubungan berhubungan dengan dengan keseimba keseimbangan ngan didalam didalam tatanan tatanan alam semesta semesta bersifat bersifat sangat sangat kaku aku “ta “tanpa npa komp kompro rom mi”. Mela Melamp mpau auii batas tas yang ang ditet iteta apka pkan maka ben bencana analah lah yang ang akan akan data atang. ng. Dan denga engan n suatu atu seb sebab khus khusu us, disebutkan-Nya disebutkan-Nya dalam QS ar-Rahmaan firman yang sama secara berulang sebanyak 31 kali sebagai, Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS 5:18) Kenapa Allah Allah menyebutkan firman diatas sebanyak 31 kali? Jumlah ini ini berk berkai aita tan n deng dengan an kons konstr truk uksi si dasa dasarr al-Q al-Qur’ ur’an an yait yaitu u juml jumlah ahan an dari dari kalimatullah tauhid 12 dan kalimat Basmalah 19, 12+19=31 jadi tegaknya tauhid adalah prasyarat paling fundamental agar maghfirah, rahmat dan kasih sayang Allah aktual dirasakan sebagai apa adanya oleh semua makhluk bahwa apa yang ada pada dirinya adalah tak lebih dari dari limp limpah ahan an rahm rahmat at dan dan kasi kasih h saya sayang ng Alla Allah, h, maka maka sewa sewaja jarny rnya a bahwa semua makhluk menauhidkan-Nya. menauhidkan-Nya. Makh Makhlu luk k itu itu tak tak lain lain adal adalah ah makh makhlu luk k yang yang dici dicipt ptak akan an seba sebaga gaii bayangan kesempurnaan-Nya yaitu al-Insaan atau manusia. Maka tidak heran kalau 31 teguran teguran dalam surat surat ar-Rahmaa ar-Rahmaan n menjadi menjadi jumlah jumlah ayat dari surat surat alInsaan sebagai surat bernomor 76 untuk mengingatkan kepada semua manusia bahwa semua itu adalah limpahan rahmat dan kasih sayang Allah semata. semata. Dengan Dengan demikian, demikian, 31 ancaman ancaman Allah Allah yang aktual aktual dalam QS arRahm Rahmaa aan n yang yang terj terjad adii pada pada suat suatu u kaum kaum adal adalah ah suat suatu u anca ancama man n yang yang serius bahwa makhluk atau kaum tersebut sudah benar-benar melewati neraca keseimbangan yang tersirat dalam QS 55:7-9. Jadi jumlah ruku yang tercantum sejumlah 558 didalam al-Qur’an adalah suatu jeda bagi makhluk untuk selalu mengingat Allah.
Komentar Item ke-7 Basm Basmal alah ah buka bukan n meru merupa paka kan n suat suatu u ayat ayat (tet (tetap apii teta tetap p ia adal adalah ah firman Allah, lihat QS 27:30), namun merupakan payung pembuka yang menaungi semua surat kecuali kecuali surat surat at-Tawbah. at-Tawbah. Tidak Tidak adanya Basmalah didal dalam sura urat at-T at-Taw awb bah menu enunjuk njukka kan n bahw ahwa surat urat atat-Tawba awbah h menyimbolkan suatu surat untuk kembali kepada Allah. Angka 9 sebagai nomor surat at-Tawbah menunjukkan batas pengetahuan manusia yaitu
angka 9, maka setelah sembilan sembilan ia harus kembali kepada kepada Allah. Demikian Demikian juga at-Tawbah menunjukkan bahwa pada saat pertama kali penciptaan makhluk, yang dihamparkan oleh Allah pertama kali antara Diri-Nya dan cermin ciptaan-Nya ciptaan-Nya adalah adalah hamparan hamparan ampunan dan tobat sebagai suatu suatu hidaya ayah terbesar bagi manusia. Jadi, bukan seperti Iblis yang menginginkan kekekalan atau ditangguhkan, manusia diberi ampunan dan tobat tobat agar selalu minta minta ampun kepada kepada Allah, Allah, beristig beristighfar hfar untuk kembali kembali kepada-Nya dan dilimpahi rahmat dan kasih sayang-Nya. Kompensasi dari tidak adanya adanya Basmalah di salam surat At-Tawbah At-Tawbah adalah adanya 2 Basmalah di surat an-Naml yaitu surat no 27 dimana dalam QS 27:30 difirmankan juga Basmalah kepada Nabi Sulaiman a.s. Ada kemungkinan kemungkinan juga bahwa Basmalah juga juga merupakan 2 firman maka maka terdapat konstruksi konstruksi 2x5x2; 4x5 4x5 atau 22x5=1 22x5=110 10 yaitu jumlah jumlah ayat al-Kahfi atau surat ke-18, atau 297 sebagai kiasan 2 ayat terlipat sehingga 9 ayat menj menjad adii 7 ayat ayat,, deng dengan an demi demiki kian an ayat ayat ke-4 ke-4 menj menjad adii ayat ayat urut urutan an ke-3 ke-3 sebagai titik tengah atau 297=300-3. Dengan Dengan demikian, demikian, konstru konstruksi ksi al-Qur’an al-Qur’an menunjukka menunjukkan n suatu bukti bukti yang nyata karena 297 adalah jumlah kumulatif 70 tatanan orbital namun dalam kodefikasi bilangan prima ditambah angka 3 dari 3 Ism Agung. Jadi orbital ke-51 misalnya harus diuraikan menjadi bilangan prima. 51 akan berakhir dengan 5+1=6, 6 diuraikan menjadi 2x3=2+3=5 dan 1x6=1+6=7, jumlahannya adalah 5+7=12=1+2=3, jadi 51 mempunyai bilangan prima 3. Dengan cara demikian, maka jumlahan bilangan prima secara akumulatif dari dari 70 orbi orbita tall alam alam (lih (lihat at urai uraian an item item 1) akan akan dipe dipero role leh h angk angka a 294, 294, kemu emudian ian dita itambahk bahkan an 3 bilan ilanga gan n dasar yaitu aitu 3 Ism Agun Agung g yang ang membangun Basmalah, menjadi menjadi 294+3=297. 294+3=297. Selain Selain itu, pemisahan 29 7 menunjukkan menunjukkan konfigurasi 29 surat dengan huruf fawatih misalnya Alif Alif Laam Mim yang yang mengi mengisah sahkan kan bagaima bagaimana na Allah Allah menci mencipta ptakan kan alam semes semesta ta beserta semua isinya bagaikan untaian permata al-Qur’an. Peneli Penelitia tian n KH Fahmi Fahmi Basya Basya dalam dalam bukuny bukunya a “Matem “Matemati atika ka Islam” Islam” terbitan Republika tahun 2005 menunjukkan bahwa susunan penomoran surat surat fawatih fawatih mengik mengikuti uti suatu suatu aturan aturan yang yang siste sistemat matis is dengan dengan kaidah kaidah angka 19 (jumlah huruf Basmalah) dan kaidah nilai al-Jumal huruf “Nun” (50) sebag sebagai ai sumber sumber semua semua pengeta pengetahuan huan Allah. Allah. Kaidah Kaidah ini seben sebenarny arnya a kaidah firman Thaa Sin yang mempunyai nilai al-Jumal 69=19+50 yang aktual menjadi surat al-Haqqah (QS 69) sebagai suatu ketentuan yang
pasti terjadi (juga merupakan nilai al-Jumal Alif Lam Lam Ha, lafaz Allah deng dengan an 4 huru huruf) f).. Jadi Jadi,, peny penyin ingk gkap apan an tabi tabirr huru huruff-hu huru ruff fawat fawatih ih akan akan menyingk menyingkap ap konseps konsepsii penciptaa penciptaan n segala segala sesuatu sesuatu yang yang tak lain dimulai dimulai deng dengan an kali kalima matu tull llah ah tauh tauhid id (ang (angka ka 12) 12) yait yaitu u “Laa “Laa Ilaa Ilaaha haa a Illa Illaa a Alla Allah” h” dengan dengan dihamparkan dihamparkannya nya ikhlas ikhlas Allah Allah pertama pertama kali sebagai QS 112, 112, dan aktualnya sunnatullah (QS 48:23), sampai akhirnya terurai menjadi 6236 ayat ayat al-Qur’an al-Qur’an sebaga sebagaii pedoman pedoman bagi bagi semua semua manusi manusia a dan jin jin untuk untuk kemba kembalili kepada kepada Allah denga dengan n ridha ridha-Ny -Nya a sebaga sebagaii golon golongan gan yang yang diberi diberi nikma nikmatt (karen (karena a menauh menauhidk idkanan-Nya Nya dan mengi mengikut kutii Muhamm Muhammad ad sebag sebagai ai Utusan Allah).
Komentar Item ke-8 Komentar 8 merupakan maksud dari risalah otentifikasi al-Qur’an ini, yaitu membuktikan bahwa Mushaf Utsmani dengan kodefikasi basis 19 dengan jumlah ayat 6236, dan dengan 112 Basmalah menjadi 6348 adalah eksak dan tidak mungkin diubah karena mengubah jumlah ayat al-Qur’an sama saja artinya dengan mengubah salah satu angka dari 12 tetapan t etapan awal mula yang telah saya jabarkan panjang lebar di risalah sebelumnya. Baga Bagaim iman anak akah ah kala kalau u kita kita ubah ubah shal shalat at waji wajib b 5 wakt waktu u deng dengan an 6 waktu atau 4 waktu supaya jumlah ayatnya berbeda? Tentunya ini suatu kebati kebatilan lan yang yang nyata nyata dari kebodoh kebodohan an Iblis Iblis yangny yangnyata ata juga, juga, dan harus harus ditolak oleh Umat Islam. Mengabaikan hal ini berlarut-larut sehingga Umat Islam kebingungan dengan kesahihan al-Qur’an-nya jelas-jelas melanggar apa yang sudah dinyatakan oleh Allah sendiri dalam QS 48:23 sebagai suatu sunnatullah yang tetap. QS 48:23 adalah firman Allah nan suci, maka siapa yang menolak kenyataan demikian harus ditepis kecuali bisa membuktikan bahwa sunnatullah yang disebutkan dalam QS 48:23 bukan firma rman Alla Allah h, yang ang bera berart rtii sama ama saja denga engan n meng engatak atakan an bahw bahwa a kecepatan cahaya bukan 300.000 km per detik (angka pembulatan), dan teta tetapa pan n Plan Planck ck buka bukan n 6,62 6,6261 6176x 76x10 10-3 -34 4 Joul Joule e per per deti detik. k. Kala Kalau u bena benar r demikian, demikian, maka AGAMA AGAMA ISLAM RUNTUH RUNTUH DAN ILMU PENGET PENGETAHU AHUAN AN MANUSIA MANUSIA YANG SUDAH SUDAH DIKEMBAN DIKEMBANGKAN GKAN BERABAD-A BERABAD-ABAD BAD TIDAK TIDAK BERLAKU. Demikianlah, apa yang dikonstruksikan dalam mushaf Utsmani saya simpulkan sebagai “MUSHAF NABI MUHAMMAD SAW YANG ASLI” dan apa yang yang diwahy diwahyuka ukan n adalah adalah Wahyu ahyu Ilahi Ilahi yang yang mencak mencakup up masa masa lamp lampau au,, masa masa kini kini,, dan dan masa masa depa depan n (awa (awall dan dan akhi akhir) r),, yang yang meno menola lak k kenya kenyataa taan n demiki demikian an bisa bisa dikata dikatakan kan batil batil dan ngawu ngawurr yang yang juga juga sudah sudah disebutkan di dalam al-Qur’an misalnya dalam QS 54:3.
Komentar Item ke-9 Dengan demikian diperoleh konfigurasi 27 (halaman 2, 7 ayat) dan 34 (halaman (halaman 3, 4 ayat) kedua kedua penomora penomoran n tersebut tersebut mempunya mempunyaii makna khusus yang yang menunjukkan jumlah jumlah kata yang yang bermakna sujud sujud di dalam alQur’an yaitu berjumlah 34 sebagai manifestasi akidah Islam untuk selalu kembali kepada Allah, sedangkan angka 27 berkaitan dengan pengertian surat ke-9 sebagai At-Tawbah (2+7=9) dan surat an-Naml nomor 27 yang mempunyai 2 Basmalah.
Jadi surat 9 maupun 27 sebenarnya saling berpasangan, kenapa demikian? Hal ini dikarenakan awal firman dari surat ke-27 yang dimulai dengan dengan ThaaSin ThaaSin sebag sebagai ai kalima kalimatulla tullah h aktualny aktualnya a penampa penampakkan kkan 7 Asma dan Sifat Allah ke alam nyata sebagai suatu kepastian dan sunnatullah atau ketetapannya sebagai “yang pasti terjadi” yaitu al-Haqqaah (QS 69:1). Jadi apapun yang sudah terjadi akan terjadi sesuai dengan ketentuan atau sunnatullah Allah yang telah ditentukan sejak awal mula (QS 48:23). Allah seolah berkata ketika ingin memperkenalkan Diri-Nya, “Kuhamparkan ikhlas-Ku dengan menghamparkan permadani ampunan dan tobat (maghfirah) untuk jalan kembali kepada-Ku. Maka kembalilah kepada-Ku dengan ikhlas dan ridha-Ku.” Setelah itu sunnatulah Allah aktual dengan firman ThaaSin (Qs 27) yaitu yaitu sebagai al-Haqqa al-Haqqaah ah “yang pasti pasti terjadi”, terjadi”, maka segala segala sesuatunya sesuatunya Dia ciptakan ciptakan dengan lingkupan Basmalah, ampunan ampunan dan tobat, dan yang berhasil kembali kepada-Nya adalah yang memasuki permadani ampunan (Shi (Shira raat at al-M al-Mus usta taqi qiim im)) deng dengan an pena penauh uhid idan an dan dan meng mengik ikut utii jala jalan n Nabi Nabi Muhammad SAW sebagai jalan orang-orang yang diberi nikmat. Dengan uraian atas konstruksi asli dari Mushaft Utsmani diatas, nampaknya ada baiknya kalau al-Qur’an terjemahan yang sekarang ada di Indo Indone nesi sia a meng mengik ikut utii kons konsep ep kons konstr truk uksi si al-Q al-Qur’ ur’an an yang ang asli sli kare karena na mencakup berbagai aspek yang sangat filosofis dan konseptual tentang Allah, Alam Semesta dan Manusia dari al-Qur’an sebagai Kitab Suci Umat Islam yang shahih dan kebenarannya dari hari ke hari makin nyata. Segala puja dan puji hanya patut dipersembahkan kepada Allah semata, Tuhan Semesta Alam. Jakarta, 7-4-2007 Revisi ke-2, 26-4-2005 Atmonadi Komukasi personal by e-mail :
[email protected] [email protected] m Pendir Pendirii situs situs myQura myQuran.c n.com, om, penul penulis is risala risalah h online online (e-boo (e-book) k) “Kun “Kun fa Yakuu akuun n : meng mengen enal al Diri Diri,, meng mengen enal al Ilah Ilahi” i” (fre (free e down downlo load ad rele releas ase e 1 : http://www.myquran.org/doc/kunfayakuun atau http://kunfayakuun.getwo.com http://kunfayakuun.getwo.com )
Referensi : 1. Al Qur’an Terjemahan Terjemahan Departemen Agama, 1984 2. Al Qur’an Qur’a n Terjemah Terjemah Indonesia, PT Sari Agung, Cetakan ke-13, 1999 3. HB Yassin, Yassin, “Al Qur’an Bacaan Mulia”, Yalco Yalco Jaya, Cetakan ke-4, 2002 4. Atmonadi, “Kun Fa Yakuun Yakuun : Mengenal Diri, Mengenal Mengenal Ilahi”, e-Book release 4, 2004-2005, free down load (r-1), http://www.myquran.org/doc/kunfayakuun 5. _______, “Prima “Prima Kausa”, release 1, 2005 6. _______, “Matematika Tauhid (Draft)”, 2005 7. _______, “Catatan Harian Harian Rabbul Aalamin : Kronik-kronik Kronik-kronik Penciptaan (Draft)”, 2005 8. _______, _______, “ar-Rahma “ar-Rahmaan an Yang Yang Mengajarka Mengajarkan n al-Qur’an : Dibalik Dibalik hurufhuruf rahasia 29 surat fawatih, 2005 9. _______ , “Alif Sampai Ya”, Ya”, release 1 (distribusi kalangan kalangan terbatas) 10. ________, “Kontinuum “Kontinuum Kesadaran Diri-Ruang-Waktu”, Diri-Ruang-Waktu”, (draft) 2005 2005 11. ________,”Superunifikasi Akbar : Alif Ba Dal – Alif Laam Laam Ha”, 2005 (distribusi kalangan terbatas) 12. Dr. Hidayat Nataatmadja, “Intelijensi Spiritual”, Perenial Press, 2001 13. Arifin Mufti, “Matematika “Matematika Alam Semesta”, Kiblat, 2004 2004 14. KH Fahmi basya, “Matematika “Matematika Islam”, Islam”, Republika, Republika, 2005 15. M. Quraish Shihab, “Mukjizat Al-Qur’an”, Al-Qur’an”, Mizan, 1996 16. _______________, __________ _____, “Tafsir “Tafsir al Mishbah jilid 11”, 11”, 2004 17. Taufik Adnan Amal, “Rekonstruksi Sejarah Sejar ah Al-Qur’an”, Al-Qur ’an”, February 2005