MANAJEMEN STRATEJIK DAN KEPEMIMPINAN Budaya Perusahaan dan Kepemimpinan : Kunci Pelaksanaan Strtei ! Budaya Perusahaan PT" Telk#m
$leh: Kel#mp#k % Ni &u &uh h Put Putu u Sum Sumah ahap apri rili lian anii Rad Radin in
NIM NIM : '()* '()*(' ('' '))' ))'
I Made M#lik Aridita
NIM : '()*(''))+
I ,ede Aditya Mahendra
NIM : '()*(''))(
PR$,RAM PENDIDIKAN PR$-ESI AK.NTANSI -AK.&T -AK.&TAS AS EK$N$MI EK$N$ MI DAN BISNIS .NI/ERSITAS .DA0ANA DENPASAR 1)'*
A" Pendahuluan
Budaya merupakan sesuatu yang pasti ada dalam suatu kelompok manusia atau organisasi. Kita pun hidup dalam suatu masyarakat yang memiliki budaya yang berbeda dengan budaya masyarakat yang lain. Misalnya saja kebudayaan umum orang Indonesia adalah ramah tamah dan suka berbasa-basi, serta menjujung tinggi nilai kebersamaan atau kelompok, lain halnya dengan orang barat yang tanpa basa-basi dan bersifat individualis. Kebudayaan yang kita miliki secara sadar atau tidak akan mempengaruhi sikap dan perilaku kita dalam berbagai aspek kehidupan. Budaya perusahaan atau budaya organisasi, berakar dari kata budaya yang berarti hasil interaksi antara akal budi manusia sebagai makhluk sosial dengan alam sekelilingnya, dalam upaya mencapai kesejahteraannya. Interaksi
manusia
di
dalam
organisasi
akan
membentuk
Budaya
Organisasi,yang akan mencerminkan tingkah laku dan tindakan organisasi dalam menghadapi persoalan baik internal maupun ekternal organisasi. idak berbeda dengan budaya yang mempengaruhi masyarakatnya, maka budaya organisasi juga akan mempengaruhi sikap dan perilaku semua anggota organisasi tersebut. Budaya yang kuat dalam organisasi dapat memberikan paksaan atau dorongan kepada para anggotanya untuk bertindak atau berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi. Budaya organisasi ini perlu untuk diketahui oleh pemimpin atau manager untuk memudahkan mereka dalam menentukan sikap, bagaimana mereka harus bertindak agar para anggotanya bisa diarahkan menuju suatu sikap dan perilaku yang akan berguna untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan merupakan hal yang sangat vital di dalam sebuah organisasi maupun perusahaan. !eorang pemimpin terkecil pun sangat besar peranannya bagi ba"ahannya dan yang bersangkutan kepadanya. Budaya adalah
seluruh cara hidup dari sebuah masyarakat# nilai, praktik hidup,
simbol, lembaga,
dan hubungan antar manusia. !ebagai cara hidup, budaya
merupakan salah satu konstributor, dipahami sebagai ja"aban terhadap
aneka pertanyaan
tentang mengapa terjadi perbedaan tingkat keterampilan,
kemakmuran, kecakapan, dan upah di antara berbagai bangsa. $raian di atas berisi bah"a seorang pemimpin harus mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar dimanapun mereka berada. %eran budayalah yang mempengaruhi tingkah laku mereka sehingga apa yang dilakukan mereka haruslah sesuai dengan budaya di mana tempat mereka memijakkan kaki. &an budaya membuat seorang pemimpin menjadi "ajib untuk menyesuaikan diri sesuai dengan peraturan yang berlaku karena masyarakat adalah penilainya dan yang akan merasakan hasil dari kepemimpinan itu. Budaya di sini lebih khususnya pada adaptif istiadat dan norma agama yang berlaku di 'egara kita.
Bangsa kita masyarakat Indonesia
mengharapkan dan menginginkan seorang pemimpin yang tidah hanya bisa beradaptasi namun juga harus bisa memberikan contoh pada masyarakatnya dalam beragama. Budaya memang memberikan corak yang berbeda-beda pada setiap individu. (ika masyarakat menganggap orang (a"a Barat kurang tegas dalam memimpin dan orang (a"a tulen menginginkan seorang pemimpin yang dapat memimpin dengan agama pula maka itulah yang termasuk dalam bagian budaya di 'egara kita. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beraneka macam suku, agama, dan ras. Karena banyaknya perbedaan budaya yang seorang
beragam
pemimpin dituntut untuk mampu beradaptasi. !ondang %. !iagian
)*++#+/ menyatakan bah"a#
0Kepemimpinan selalu bersifat situasional,
kondisional, temporal dan spatial yang berarti bah"a gaya kepemimpinan orang misalnya gaya demokratik tidak mungkin dapat diterapkan secara sangat konsisten tanpa memperhitungkan situasi dan kondisi yang dihadapi, factor "aktu dan factor ruang.1 Budaya menjadi faktor dominan dalam mendorong kemajuan dalam memimpin. Maju berarti hidup yang lebih panjang, lebih sehat, tanpa banyak belitan derita, dan lebih berbobot. !ecara sosial, maju berarti terciptanya hubungan yang saling menguntungkan di antara berbagai kelompok, tanpa
ada prasangka dan diskriminasi yang memicu kekerasan. 2tos kerja keras, berhemat, dan menabung merupakan nilai budaya yang menjadi pilar kemajuan bangsa merupakan kekuatan ekonomi yang unggul. Meskipun demikian, penolakan terhadap eksistensi budaya masih kerap terjadi. Kadang budaya hanya menjadi suplemen dari teori pilihan rasional. Budaya dilihat sebagai 3adonan adat istiadat3, sebentuk fosil tua yang dikagumi, namun tidak digunakan. Budaya dianggap statis dan dangkal sehingga tidak
mampu
mengurai benang kusut
kehidupan modern.
erabaikannya budaya membuat negara gagal merumuskan kebijakan secara tepat, investasi melayang, dan usaha produktif gulung tikar. Implikasi lanjutannya adalah dehumanisasi# perbudakan manusia atas keme"ahan materi. 'ilai kompetisi diruntuhkan oleh pende"aan politik sarat eksploitasi. Kekayaan dan keme"ahan diperoleh dengan kemampuan memelihara hati dan kebaikan sang pemimpin, bukan oleh etos kerja keras dan sifat berhemat. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. 4al tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada ke"iba"aan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang ba"ahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri. B" Budaya Perusahaan '" Menanamkan Budaya Perusahaan yan Mend#r#n Pelaksanaan Stratei Budaya %erusahaan adalah budaya organisasi yang berlaku di
sebuah perusahaan. 5pa yang dimaksud dengan budaya organisasi dinyatakan oleh Kotler )*+++#6*/ sebagai berikut # A company’s organization consist of its structures, policies, and corporate culture, all of which can become dysfunctional in a rapidly changing business environmment . !ebuah organisasi perusahaan terdiri dari atas struktur, kebijakan, dan budaya perusahaan, semuanya bisa tidak berfungsi dalam
lingkungan perusahaan yang cepat berubah. !truktur perusahaan serta kebijakannya
dapat berubah mengikuti situasi, namun
budaya
perusahaan agak sulit mengikuti. Kemampuan merubah budaya perusahan merupakan kunci keberhasilan menyusun dan melaksanakan strategi perusahaan untuk masa depan. Biasanya budaya sebuah perusahaan atau organisasi sudah terbentuk sejak lama, sudah terbiasa, sudah mendarah daging, jadi kadang-kadang sulit untuk dirubah. 5panya yang sulit berubah 7 Inilah yang dikatakan budaya, yang sulit dikatakan, tapi dapat dirasakan dan dilihat, yaitu semacam cerita, kepercayaan, keyakinan, pengalaman, norma, yang merupakan ciri khas sebuah perusahaan. Misalnya jika kita memasuki sebuah area perusahaan maka akan terasa dan terlihat bagaimana
suasana,
bagaimana
cara
karya"an,
atau
lingungan
perusahaan menyambut tamu, cara mereka berpakaian, memberi salam, cara bicara, cara kerja sibuk, santai dsb. &alam hal ini contoh dari pimpinan akn ditiru langsung oleh karya"an. (adi faktor pemimpin sangat berpengaruh terhadap pembentukan budaya perusahaan. Budaya organisasi yang terbentuk dalam sebuah perusahaan sangat tergantung pada visi dan misi organisasi dan ini melekat pada pimpinan organisasi itu sendiri. Budaya ini akan membentuk perilaku keseluruhan personal perusahaan, yang dapat memperkuat nilai-nilai atau memperlemah nilai-nilai dalam bekerja. 'ilai-nilai ini akan digunakan sebagai pedoman dalam organisasi yang kelak dapat membuat sebuah organisasi tampil beda dengan organisasi yang lain. Budaya organisasi dapat membuat karya"an gairah, disiplin, suka, memiliki moral tinggi atau sebaliknya, tidak bergairah, tidak disiplin, santai, atau malas, selalu mengharap imbalan dsb. %erbedaan latar belakang budaya dari setiap orang akan membuat perbedaan pula dalam
cara
mereka
berperilaku.
5dakalanya
budaya
organisasi
merupakan sesuatu kekuatan yang tidak tampak, tapi sangat berpengaruh terhadap pikiran, perasaan, dan tindakan seseorang dalam bekerja. &alam organisasi bisa dilihat perangkat keras dari sebuah budaya seperi adanya struktur, kebijakan, peraturan, teknologi, keuangan, yang dapat dia"asi dan di ukur. 'amun ada pula perangkat lunak yang tidak
tampak, yang bersifat keji"aan menyangkut sisi kemanusiaan dari organisasi,
seperti
nilai,
kepercayaan,
keyakinan,
norma-norma,
kebiasaan yang sudah mendarah daging, yang sulit dikuantifisir, sulit dia"asi, dan sulit dirubah. 8obbins )99:#*+:/ menyatakan # Organzation culture refers to a system of shared meaning held by members that distinguishes the organization from other organizations . Budaya organisaisi berarti sistem nilai dan kepercayaan yang dianut bersama oleh anggota organisasi yang membedakan organisasi itu dengan organisasi lainnya. &alam berbagai literatur banyak dikemukakan pengertian budaya organisasi, yang secara umum dapat disimpulkan bah"a budaya organisasi ialah keteraturan perilaku yang dapat dilihat, pada saat orang berinteraksi, seperti menggunakan kata-kata, simbol-simbol, mimik, kualitas kerja, penghargaan terhadap atasan atau ba"ahan. ;ontoh simbol-simbol misalnya seperti yang sering diceramahkan oleh &ai kondang 5a
5M, !5%5, !O%5', !5'$'. !imbol ? simbol tersebut dapat pula dijadikan budaya pada sebuah perusahaan,
bila akan melayani
tamu yang berkunjung
keperusahaan. >ontarkan senyum terlebih dahulu, ucapkan salam dan sapa. Kemudian diikuti dengan tatacara yang sopan dan santun.5da pula sebuah perusahaan yang mengutamakan simbol-simbol Keamanan, Kebersihan, Keindahan, Kesopanan dan Kepribadian dalam tata interaksi di
perusahaannya.
Manajemen
sebuah
perusahaan
dapat
saja
menciptakan simbol-simbol lain yang harus dibudidayakan agar diikuti dan dibiasakan secara umum, misalnya simbol-simbol kerja keras, efisien, ikhlas, ihsan, kai@en )(epang A unending improvement/ tepat "aktu, akurat, dsb. >uthans )*++6#*/ mengemukakan ciri budaya organisasi sebagai berikut # / %eraturan yang berlaku yang harus dipenuhi */ 'orma-norma / 'ilai-nilai yang dominan 6/ Cilosofi / 5turan-aturan
:/
Iklim organisasi ;iri utama yang dominan dalam budaya organisasi diatas adanya
peraturan, norma, aturan-aturan dan nilai-nilai. Kemudian dilihat pula iklim organisasi, suasana hubungan interaktif antar personil, atasan ? ba"ahan, dan antara karya"an sendiri. !edangka landasan filosofis adalah dasar hakiki yang dianut oleh para pemilikD pendiri perusahaan tentang pandangan hidupnya, masa depan perusahaan, visi dan misi yang melandasi perilaku organisasi sebuah lembaga. Iskandar Kasim )*++6E/ menyatakan bah"a paling penting sedikit ada sepuluh aspek organisasi yang akan membentuk Budaya Organisasi, baik itu merupakan Badan $saha, Instansi %emerintah atau lembaga lainnya yaitu# / %eraturan dan Kebijakan */ ujuan dan $kuran / Kebiasaan dan 'orma 6/ %elatihan / %erilaku Manajemen :/ $pacara dan Kejadian F/ %enghargaan dan %engakuan / Komunikasi 9/ >ingkungan +/ !truktur Organisasi Kesepuluhan komponen ini, tidak perlu semuanya ada, tapi tergantung pada organisasinya, namun juga tidak satu komponenpun yang dapat berdiri sendiri membentuk Budaya Organisasi. Budaya Organisasi merupakan campuran dari aspek-aspek diatas. Melalui peraturan dan kebijaksanaan, Kebiasaan dan 'orma serta %elatihan, akan dapat membentuk suatu sikap dari seluruh personal yang ada diperusahaan. &emikian pula perilaku manajemen, upacara dan kejadian, penghargaan dan pengakuan, merupkan kebisasaan-kebiasaan yang diberlakukan dalam perusahaan akan menjadi panutan bagi seluruh karya"an yang kejadiannya akan berulang setiap periode tertentu. Komunikasi, >ingkungan, serta !truktur organisasi
akan
memperlihatkan bagaimana organisasi berhubungan dengan orang-orang baik internal maupun publik eksternal. Kebiasaan yang dilakukan dalam komunikasi ini akan menimbulkan kesan pada publik yang akan membuat image terhadap budaya organisasi itu sendiri.
Budaya %erusahaan yaitu menghubungkan nilai-nilai bersama, keyakinan, prinsip-prinsip bisnis, dan tradisi yang baik dalam upaya untuk menumbuhkan gaya operasi perusahaan, norma-norma perilaku, sikap yang melekat, dan suasana kerja . !ebuah budaya perusahaan penting karena mempengaruhi tindakan perusahaan dan pendekatan untuk melakukan bisnis. Budaya merupakan hal pentingyang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan karena dapat dikatakan budaya merupakan &'5 bagi sebuah perusahaan. &'5 adalah blueprint yang mencetak hirarki yang terdiri dalam sebuah perusahaan. !etiap perusahaan memiliki setiap budayanya sendiri. Karakter dari sebuah budaya perusahaan atau iklim kerja adalah sebuah produk dari nilai inti dan prinsip bisnis yang mendukung eksekutif, standar dari etika apa yang bisa diterima dan apa yang tidak, kebiasaan kerja dan norma dari perilaku untuk mendefinisikan 0ho" "e do thing around here1pendekatan untuk orang dalam manajemen dan gaya operasional, 0chemistery1 dan 0personality1 yang disebarkan dalam lingkungan kerja, dan bercerita dan memberikan ilustrasi lebih banyak dan menguatkan nilai dalam perusahaan pelatihan bisnis dan tradisi.Inti dari Budaya perusahaan
adalah
berkenaan
dengan
karakter
suasana
internal
perusahaan )suasana kerja/, yang ditampilkan dalam bentuk sebuah system dari pembagian nilai, kepercayaan, standar etika dan tradisi dalam mendefinisikan norma perilaku, sikap yang sudah melekat, menerima praktek kerja dan gaya dari operasional. 1" -itur Kunci dari Budaya Perusahaan se2uah $ranisasi 'ilai-nilai, prinsip, standar etika dalam penggunaan actual. Ini merupakan kunci bagi sebuah budaya perusahaan, tapi tindakan yang dilakukan lebih dari kata-kata ini. )misalnya, apa yang ingin dilakukan oleh perusahaan bisa saja melebihi nilai,prinsip dsbnya yang ditentukan oleh perusahaan tetapi masih dalam taraf "ajar dan pastinya tidak memba"a kerugian bagi perusahaan/ %raktek manajemen dan kebijakan organisasi. %endekatan yang dilakukan perusahan untuk orang yang ada dalam manajemen dan
kebijakan
official,
prosedur,
dan
praktek
operasional
dalam
menyediakan pedoman untuk berperilaku bagi anggota perusahaan. !uasana dan semangat yang terkandung dalam iklim kerja perusahaan. 5pakah tempat kerja yang menberikan semangat dan kesenangan7 sesuai dengan metode dan semua bisnis7 egang dan menganggu7 tingkat persaingan yang tinggi dan dipolitisi. 5pakah semua orang tertarik dengan perkerjaan mereka dan secara emosional terhubung dengan bisnis dalam perusahaan atau mereka hanya tertarik dengan pembayaran7 5pakah tekanan dapat menguasai kreativitas kinerja, atau mereka hanya memiliki sedikit keleluasaan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Bagaimana manajer dan karya"an berinteraksi antara satu sama lain. Kepercayaan dalam kelompok kerja dan keterbukaan komunikasi, penyampaian untuk persahabatan yang baik, apakah seseorang memanggil dengan nama depan mereka, apakah para pekerja manghabiskan sedikit atau sebagian "aktu bersama diluar tempat kerja. Kekuatan akan tekanan dari sesama untuk menyesuaikan diri dan memperhatikan
norma-norma.
5pakah
tindakan
dan
perilaku
mendorong dalam dasar pertemanan. indakan dan perilaku dan penghargaan. indakan dan perilaku jelas didorong dan dihargai dalam manajemen dalam bentuk kompensasi dan promosi. Bagaimana perusahaan
memperlakukan
stakeholder.
5pakah
perusahaan memperlakukan pemasok sebagai patnerbisnis atau bersikap lebih keras, rencana bisnis yang lebih luas dan kekuatan dan ke"ajaran dari komitmen untuk anggota perusahaan dan lingkungan secara keberlanjutan. 'ilai kepercayann dan praktek dalam budaya perusahaan bisa datang dimanapun dalam hirarki organisasi sebagian besar biasanya me"akili filosofi bisnis dan biaya manajerial dari pengaruh eksekutif tapi juga hasilnya berasal dari tindakan yang patut dicontoh dalam bagian dari
anggota perusahaan dan terbentuk berdasarkan persetujuan tentang norma yang tepat dalam berperilaku.
+" Peran dan nilai inti dari etika Condasi dari budaya perusahaan sebuah perusahaan hampir selalu
didedikasikan untuk nilai inti dan etika berperilaku dalam pekerjaan. &ua peranan membangun budaya dari nilai inti perusahaan dan standar etika. 3" Trans4#rmasi nilai inti dan standar etika men5adi n#rma 2udaya 'ilai dan standar etika diadopsi secara formal, mereka harus menjadikan itu tradisi dalam kebijakan perusahaan, praktik, ditanamkan dalam perusahaan itu. Cilosofi tradisi sebuah perusahaan dengan cerita yang dipecayai lebih dari sekedar kata-kata yang didoktrin dan kekuatan dari tradisi untuk menanamkan nilai dan menjalankan tingkah laku sesuai etika. api banyak perusahaan menggunakan berbagai teknik, penarikan dalam beberapa atau seluruhnya dalam mengikuti# Merekrut dan mempekerjakan calon karya"an dengan nilai-nilai dan • •
etika yang harmonis untuk orang-orang perusahaan. Memasukkan pernyataan nilai-nilai dan kode etik dalam orientasi
•
dan program pelatihan. 2ksekutif senior harus sering mengulangi dan menekankan nilai-nilai
•
perusahaan dan prinsip-prinsip etika. Menggunakan nilai pernyataan dan kode etik sebagai tolak ukur
•
untuk kebijakan dan praktek perusahaan. Menggunakan nilai-nilai inti dan prinsip-prinsip etika ketika
•
mengevaluasi kinerja masing-masing karya"an. Mendorong seluruh karya"an untuk membantu menegakkan
•
ketaatan nilai-nilai inti dan standar etika. !ecara berkala mengadakan ceremonial untuk mengenali individu dan kelompok yang menampilkan nilai-nilai perusahaan dan prinsip-
prinsip etika. >embaga penegakan prosedur etika yang ketat. • %" Mena2adikan Budaya Menyaring dan menyeleksi karya"an baru yang dapat berhubungan baik dengan budaya perusahaan.
%engindoktrinasian kepada anggota baru secara sistematis dalam budaya yang fundamental. &ukungan vokal oleh manajer senior. &ukungan dari manajer senior untuk mengulangi nilai inti dalam percakapan sehari-hari dan pengumuman-pengumuman. Mengadakan upacara menghormati karya"an. ;eremonial diadakan untuk menghargai karya"an yang memperlihatkan perilaku yang sesuai dari budaya perusahaan. Menghargai mereka yang menampilkan norma-norma budaya. !elalu menceritakan sejarah perusahaan. (" Kekuatan 2udaya Kekuatan yang menjadi penyebab budaya perusahaan dapat berkembang.'ilai dan norma dari perusahaan sangat melekat dalam perilaku yaitu dengan membagi-bagikan secara luas dan mngatur tingkah laku dalam bisnis perusahaan. Bagimanapun, budaya tidak tetap, seperti strategi dan struktur organisasi,mereka berkembang. antangan baru dipasar, revolusi teknologi dan perubahan kondisi internal khususnya pengikisan prospek bisnis, krisis internal, atau pergantian top eksekutif. &emikian pula diversifikasi ke dalam bisnis baru, ekspansi ke luar negeri, laju pertumbuhan yang memba"a sebuah pemsukan karya"an baru dan dengan merger dan akuisisi dengan perusa haan lain bisa dengan signifikan mengubah budaya. *" Budaya Perusahaan Bisa Men5adi Kuat atau &emah Budaya perusahaan merubah kekuatan dan saling mempengaruhi. Budaya yang kuat melekat dan memiliki pengaruh besar pada pelatihan operasi perusahaan dan perilaku individu perusahaan. Budaya yang lemah mendarah daging dan memiliki dampak yang kecil pada perilaku dan bagaimana aktivitas perusahaan berlangsung. 6" Memimpin Pr#ses Pelaksanaan Stratei !ebuah budaya sudah tertanam didalam tindakan, tingkah laku dan praktek kerja yang kondusif untuk membantu implementasi strategi yang baik yang mendukung pelaksanaan strategi dalam tiga cara yaitu # !ebuah budaya yang baik akan cocok dengan persyaratan dari upaya • pelaksanaan strategi memfokuskan perhatian karya"an pada apa yang paling penting untuk upaya ini.
•
Tekanan teman sebaya Budaya diinduksi menginduksi personil untuk melakukan hal-hal dengan cara yang membantu pelaksanaan strategi yang baik.
•
!ebuah
budaya
pelaksanaan
yang
strategi
konsisten
yang baik
dengan bisa
persyaratan
menguatkan
untuk
karya"an,
memperdalam komitmen mereka untuk melaksanakan strategi, dan meningkatkan produktivitas karya"an.
7" Jenis85enis 2udaya '" Budaya yan sehat mem2antu pelaksanaan stratei yan 2aik !ebuah Budaya yang kuat, memberikan rangkulan terhadap
pelaksanaan strategi secara sportif, tingkah laku dan praktek kerja dapat didefinisikan sebagai budaya yang sehat. &ua tipe budaya yang sehat dan •
sebagian besar mendukung pelaksanaan strategi dengan baik yaitu# High performance culture &alam budaya yang memiliki kinerja yang tinggi, pengertian kekuatan bersangkutan dengan bagian dari anggota perusahaan dan tekanan dari inisiatif dan usaha atau dukungan. Kinerja yang diharapkan adalah menggambarkan dengan jelas perusahaan secara keseluruhan unuk tiap unit organisasional dan untuk tiap individu, tantangan dalam menciptakan budaya yang memiliki kinerja yang tinggi adalah membangkitkan kesetiaan yang tinggi dan dedikasi dari setiap bagian karya"an seperti mereka bekerja dengan giat untuk upaya terbaik mereka seterusnya untuk melakukan sesuatu yang •
benar dan mengahasilkan sesuatu yang tidak biasa. Adaptive Culture !ecara resmi budaya perusahaan yang dapat menyesuaikan diri adalah kesediaan dalam bagian dari anggota organisasi untuk menerima perubahan dan menerima tantangan dari pengenalan diri melaksanakan strategi baru. %enyusunan strategi perusahaan sebagai adaptasi budaya adalah pasti berhubungan dalam implementasi
strategi, proses pelaksanaan strategi sebagai bandingan untuk budaya yang mela"an perubahan.
1" Budaya tidak sehat Budaya tidak sehat dapat menghambat pelaksanaan strategi
dengan baik. Berbagai hal yang menyebabkan budaya perusahaan menjadi tidak sehat, yaitu# Menentang perubahan budaya indakan menentang perubahan budaya , disaat budaya ingin berubah merupakan salah satu factor yang membuat budaya tidak sehat, tindakan seperti ini menyebabkan eksekusi strategi menjadi gagal. Insular, erlalu berfokus pada budaya yang ada Bersifat picik dalam perusahaan dapat menjadi factor yang mengganggu eksekusi strategi. perusahaan yang memiliki kekuasaan sebagai pemimpin industry kadang kala bersikap terlalu focus pada strategi yang merek miliki. Budaya yang tidak pantas dan dijalankan dengan keserakahan 2ksekutif manajemen dalam sebuah perusahaan jika mempunyai budaya yang tidak sepantasnya dan memiliki keserakahan maka dapat menghambat pelaksanaan strategi. !ubbudaya yang bertentangan %erusahaan harus menjalankan subbudaya yang seharusnya untuk mensukseskan pelaksanaan strategi, jika menjalankan subbudaya yang tidak sesuai maka perusaahn akan malakukan kesalahan dalam •
eksekusi strategi. Budaya dipolitisi (ika budaya dalam perusahaan hanya boleh diputuskan oleh satu pihak yang tidak menerima pendapat dari pihak lain dalam perusahaan maka budaya tersebut tidak akan bisa mensukseskan
pelaksanaan strategi. D" Peran Kepemimpinan dalam Masalah Menu2ah Budaya !ebuah kekuatan yang tidak seimbang, atau budaya yang tidak sehat harus di ubah dalam rangka menyukseskan pelaksanaan strategi . %emimpin tingkat atas yang kompeten di perlukan dalam upaya perubahan budaya yang lebih baik.
E" Menekankan unit stratei untuk men5alankan stratei yan 2aik dan mencapai keunulan #perasi#nal %erlakukan karya"an seperti mitra yang dihargai. Menumbuhkan esprit de corps yang memberikan energi kepada
karya"an. Menggunakan pemberdayaan untuk menciptakan tenaga kerja yang optimal. Membuat kompetisi kepada karya"an untuk melapori ide-ide baru atau memenangkan kompetisi. etapkan tujuan yang objektif yang membutuhkan personil untuk memberikan yang terbaik dalam mencapai target kinerja. Mengunakan benchmarking,rekayasa ulang,tGm,siH sikma untuk memusatkan perhatian pada perbaikan secara terus menerus. Menggunakan teknik motivasi dan insentif kompensasi untuk menginspirasi,memelihara iklim kerja yang berorientasi pada hasil dan menegakkan standar yang tinggi. Merayakan keberhasilan individu kelompok dan keberhasilan perusahaan. -" Simpulan 5da beberapa poin yang dapat dijadikan kesimpulan dalam pembahasan ini, yaitu# !ulit untuk memisahkan kepemimpinan dari proses pelaksanaan strategi • •
dan proses strategi. Membuat, menerapkan, dan melaksanakan strategi merupakan proses yang berkesinambungan yang membutuhkan banyak penyesuaian dan
•
pengaturan dari strategi agar sesuai dengan perubahan keadaan. $ji kepemimpinan strategis adalah tentang apakah perusahaan memiliki strategi yang baik dan model bisnis, apakah strategi yang kompeten
•
dijalankan, dan apakah perusahaan tersebut mencapai target kinerjanya. (ika ketiga kondisi ini ada, maka perusahaan memiliki kepemimpinan strategis yang baik dan merupakan perusahaan yang dikelola dengan baik.
Budaya Perusahaan Pada PT" Telk#m
Philosophy to be the best: always the best always the best adalah sebuah basic belief untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan. Always the best memiliki esensi 0ihsan1 yang dalam pengertian ini diterjemahkan 0terbaik1. !etiap insan telkom group yang memiliki spirit ihsan akan selalu memberikan hasil kerja yang lebih baik dari yang seharusnya, sehingga sikap ihsan secara otomatis akan dilandasi oleh hati yang ikhlas. Ketika setiap aktivitas yang dilakukan adalah bentuk dari ibadah kepada tuhan yang maha esa. Philosophy to be the best: integrity, enthusiasm, totality always the best menuntut setiap insan telkom group memiliki integritas )integrity/, antusiasme )enthusiasm/, dan totalitas )totality/. Principles to be the star: solid, speed, smart Principles to be the star dari the telom way adalah s yakni solid, speed, smart yang sekaligus menjadi core values atau great spirit solid - seluruh insan telkom group harus memberikan yang terbaik ) always the best / dan meningkatkan soliditas di antara seluruh insan telkom group sebagai satu great team! "peed segenap insan telkom group harus bekerja cepat dalam setiap kesempatan untuk memenangkan persaingan. Karena yang cepat akan mengalahkan yang lambat. "mart - seluruh insan telkom group dituntut bekerja smart, yaitu memahami tujuan yang ingin dicapai, menentukan prioritas dan selalu mencari cara baru yang lebih baik untuk mencapai tujuan. Practices to be the winner : imagine # focus # action practices to be the winner dari the telom way adalah ifa yakni imagine, focus, action sekaligus sebagai ey behaviors! !osialisasi budaya perusahaan dilakukan dengan secara top down menetapkan seluruh pimpinan unit menjadi role model dan penunjukkan change agent di setiap unit. $ntuk mengaktivasikan budaya perusahaan, telah ditetapkan tahun *+ sebagai tahun budaya yang bertujuan menginternalisasikan budaya perusahaan pada perilaku kerja karya"an sehari-hari. %rogram tahun budaya *+ disusun dalam calendar of event untuk memberikan persepsi yang sama kepada para change agent , telah dilakukan program culture agent onboarding yang diikuti oleh seluruh change agent yang berjumlah *: orang dari telkom dan orang dari entitas anak. 5kselerasi kegiatan aktivasi budaya dilakukan dengan membentuk komunitas aktivasi provokasi )0kipas1/ budaya di setiap unit yang dikelola secara langsung oleh para role model dan change agent unit terkait. %ada tahun *+ telah terbentuk 6F
kipas budaya. Kipas budaya merupakan "adah atau media yang digunakan untuk mengakselerasi implementasi the telom way dalam perilaku kerja sehari-hari yang diharapkan mampu menginduksi cara kerja baru dan menciptakan suasana kerja yang penuh semangat, menyenangkan dengan berpedoman the telom way. 'ama kipas budaya ditetapkan sesuai kreativitas masing-masing unit secara fun dan menyenangkan namun tetap etis dan santun. $onitoring kegiatan kipas budaya di unit dilakukan secara online menggunakan telom nowledge management system yang dinamakan kampiun.
bertujuan
mengapresiasi
unit
atau
karya"an
yang
paling
aktif
mengaktivasikan budaya perusahaan the telom way dalam perilaku kerja karya"an di unitnya. &alam kegiatan ini telah dipilih unit sebagai the most admired culture activation unit dan karya"an sebagai the most inspiring role model serta the most inspiring culture agent . !etiap tahun telkom melakukan survei internal untuk mengetahui efektivitas penerapan budaya perusahaan dan etika bisnis, telkom menyebutnya dengan istilah etika bisnis family survey. Beberapa pertanyaan ditujukan kepada karya"an dilakukan secara online agar dapat menjangkau semua karya"an secara cepat, meliputi# gcg, etika bisnis, tata nilai the telkom "ay, anti fraud , ngendalian internal, pakta integritas, whistleblowing system, dan lain-lain. 4asil survey pada tahun *+, *+*, *+, *+6 dan *+ adalah F6,F poin, F9,+F poin, F,+ poin, 9, poin dan 9F, poin dari skala ++ poin. 4as il survei tahun *+ meningkat F, poin dari tahun sebelumnya. 4al ini menggambarkan bah"a tingkat pemahaman karya"an terhadap etika bisnis semakin meningkat dari tahun ke tahun. &alam rangka mengevaluasi efektivitas implementasi budaya perusahaan, telah dilakukan pengukuran indeks kesehatan budaya menggunakan survei entropi budaya sejak tahun *+D*+6. 4asil survei entropi pada tahun *+6 adalah 9 dan pada tahun *+ tetap dapat dijaga pada level prime atau sehat yaitu J
9.pada ajang indonesia human capital study a"ard *+ )ihcs a"ard *+/, telkom menerima penghargaan best of human capital initiative on culture management yang diserahkan oleh menteri perindustrian republik indonesia saleh husin di jakarta, ** oktober *+. (adi menurut kami dengan budaya organisasi yang didesain dengan baik mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja perusahaan yang sangat baik dengan pencapaian diatas rata- rata industri yang merupakan komitmen dari telkom sendiri untuk menjadi perusahaan terkemuka dalam bisnis digital. &an juga penanaman nilai luhur melalui penerapan budaya perusahaan dan etika bisnis sebagai modal dipraktikannya etika usaha yang bermartabat dan dimilikinya karya"an dengan integritas dan moral terpuji melalui# penerapan segregation of duties )sod/ dalam proses bisnis, role modeling kepemimpinan, memastikan dijalankannya etika bisnis dan praktik usaha yang amanah atau menjalankan prinsip kehati- hatian yang terus menguatkan tata nilai perusahaan.
Re4erensi
5rthur hompson, Margaret %eteraf, (ohn