Tugas Manajemen Stratejik Dan Kepemimpinan
ETIKA, TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORAT, KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN, DAN STRATEGI
OLEH: NURUL MUCHLISAH SULAIMAN (02420162015)
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2017
PPAK-UMI
i
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ..............................................................................
i
DAFTAR ISI. ..........................................................................................
ii
PENDAHULUAN.................................................................
1
A. Latar Belakang ................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...........................................................
2
BAB II. PEMBAHASAN ....................................................................
4
A. Apa yang dimaksud dengan Etika Bisnis ........................
4
BAB I.
B. Standar Etika Berdampak Terhadap Penyusunan Strategi .......................................................................
5
C. Pemicu dari Strategi dan Perilaku Bisnsi yang Tidak Etis .............................................................................
6
D. Strategi Perusahaan Harus Beretika ................................
7
E. Strategi, Tanggung Jawab Sosial Korporat, dan Keberlanjutan Lingkungan .......................................
8
BAB III. KESIMPULAN.....................................................................
10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
11
PPAK-UMI
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Tiga bagian bab ini (etika bisnis, tanggung jawab sosial dan keberlanjutan) merupakan hal yang yang berbeda, tetapi merupakan topik yang cukup terkait. Banyak orang yang menganggap bahwa perusahaan menjadi tidak etis jika tidak memiliki tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial mengacu pada tindakan yang mendasari sebuah organisasi melampaui apa yang secara hukum diperlukan untuk
melindungi
atau
meningkatkan
kesejahteraan
makhluk
hidup.
Keberlanjutan mengacu pada sejauh mana operasi dan tindakan organisasi untuk melindungi, memperbaiki, dan melestarikan bukan malah membahayakan atau merusak lingkungan alam. Mencemari lingkungan, misalnya, adalah tidak etis, tidak bertanggung jawab, dan dalam banyak kasus adalah tindakan ilegal. Dengan demikian, etika bisnis, tanggung jawab sosial, dan isu-isu keberlanjutan saling berkaitan dan mempengaruhi semua bidang model manajemen strategis yang komprehensif.
B. Rumusan Masalah.
Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, berikut rumusan masalah yang akan menjadi pembahasan dalam Etika, Tanggung Jawab Sosial Korporat, Keberlanjutan Lingkungan, dan Strategi, yakni: 1. Apa yang dimaksud dengan Etika Bisnis? 2. Bagaimana dan Mengapa standar Etika Berdampak Terhadap Pen yusunan dan Pelaksanaan Strategi? 3. Apa Pemicu dari Strategi dan Perilaku Bisnis yang Tidak Etis? 4. Mengapa Strategi Perusahaan Harus Beretika? 5. Bagaimana Strategi, Tanggung Jawab Sosial Korporat, dan Berkelanjutan Lingkungan?
PPAK-UMI
1
BAB II PEMBAHASAN
1. Apa yang dimaksud dengan Etika Bisnis .
Etika Bisnis Merupakan aplikasi dari prinsip dan standar etika untuk tindakan dan pilihan dari organisasi bisnis dan perilaku atas pribadi mereka. Istilah etika mengacu pada prinsip-prinsip moral yang mencerminkan keyakinan masyarakat mengenai tindakan yang benar dan salah dari seorang individu atau kelompok. Tentunya nilai yang dianut seorang individu, suatu kelompok atau suatu masyarakat dapat bertentangan dengan nilai dari individu, kelompok atau masyarakat lain. Sumber dari standar etika itu sendiri yakni;
The School of Ethical Universalism , Memegang pemahaman umum di
berbagai budaya dan negara tentang apa yang merupakan hak dan salah, menimbulkan standar etika universal yang berlaku bagi semua masyarakat, semua perusahaan, dan semua pelaku bisnis. Dampak pada etika bisnis yaitu apakah tindakan terkait bisnis itu benar atau salah dinilai berdasarkan standar universal.
The School of Ethical Relativism, Memegang keyakinan, norma, kebiasaan,
dan norma perilaku yang berbeda antar negara dan budaya memunculkan beberapa standar tentang apa yang benar secara et is atau salah. Dampak pada etika bisnis yaitu apakah tindakan terkait bisnis itu benar atau salah te rgantung pada standar etika lokal. Dampak pada etika bisnis yaitu apakah tindakan terkait bisnis itu benar atau salah tergantung pada standar etika lokal.
Integrated Social Contracts Theory , Teori kontrak sosial integratif
memberikan posisi tengah antara pandangan menentang universalisme etis dan relativisme etis. Menunjukkan bahwa pandangan secara kolektif beberapa masyarakat membentuk prinsip etika yang universal (first order) . Dalam kontrak, budaya atau kelompok dapat menentukan tindakan etis (urutan kedua) secara lokal.
PPAK-UMI
2
Oleh karena itu, standar etika tidak mencerminkan prinsip yang diterima secara universal, melainkan produk akhir dari suatu proses yang mendefinisikan dan mengklarifikasi sifat dan lingkup interaksi manusia. Inti dari keyakinan bahwa perusahaan sebaiknya dioperasikan dengan cara-cara yang responsif secara sosial untuk kepentingan seluruh pemangku kepentingan adalah keyakinan bahwa manajer akan berperilaku etis. Etika yang baik adalah bisnis yang baik. Etika yang buruk dapat menggagalkan bahkan rencana strategis terbaik. Bab ini memberikan gambaran tentang pentingnya etika bisnis dalam manajemen strategis. Etika bisnis dapat didefinisikan sebagai prinsip-prinsip etik dalam organisasi yang memandu pengambilan keputusan dan perilaku. Etika bisnis yang baik merupakan prasyarat untuk manajemen strategis yang baik, etika yang baik adalah bisnis yang baik. Sebuah gelombang pasang kesadaran tentang pentingnya etika bisnis telah menyapu Amerika Serikat dan seluruh dunia. Pelaksana strategi seperti CEO dan pemilik bisnis adalah individu utama yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip etika yang tinggi dianut dan dipraktikkan dalam sebuah organisasi. Seluruh perumusan strategi, implementasi, dan keputusan evaluasi memiliki konsekuensi etis. 2. Bagaimana dan Mengapa standar Etika Berdampak Terhadap Penyusunan dan Pelaksanaan Strategi.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi penyingkapan kesalahan etis dari manajer di perusahaan seperti Koch Industries, raksasa kasino Las Vegas Sands, Hewlett-Packard, GlaxoSmithKline, Marathon Oil Corporation, Kraft Foods Inc., Motorola Solutions, Pfizer, Oracle Corporation, beberapa perusahaan perbankan investasi terkemuka, dan sejumlah kreditur hipotek. Konsekuensi dari strategi yang tidak dapat lulus ujian pengawasan moral diwujudkan dalam denda yang cukup besar, hancurnya hubungan dengan masyarakat, penurunan harga saham yang tajam yang merugikan pemegang saham miliaran dolar, dakwaan pidana, dan hancurnya keyakinan eksekutif perusahaan. Sarbanes-Oxley Act, yang disahkan pada tahun 2002, mengharuskan perusahaan yang sahamnya diperdagangkan secara publik
PPAK-UMI
3
memiliki kode etik atau menjelaskan secara tertulis kepada SEC mengapa mereka tidak melakukannya. Ada tiga rangkaian pertanyaan setiap kali ada inisiatif strategi baru yang sedang dikaji sebagai berikut:
Apa yang kita usulkan mematuhi sepenuhnya kode etik kita?
Apakah jelas bahwa tindakan yang diusulkan ini selaras dengan kode kita?
Adakah sesuatu dalam tindakan yang diajukan yang dapat dianggap etis t idak pantas? Apakah pelanggan, karyawan, pemasok, pemegang saham, pesaing, komunitas, SEC, atau media kita memandang tindakan ini secara etis tidak pantas?
Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis :
Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di dalamnya.
Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat.
Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak – pihak yang melakukannya.
3. Pemicu dari Strategi dan Perilaku Bisnis yang Tidak Etis.
Tindakan yang tidak etis, bagi perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yag tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis. Karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan oleh karena itu semaksimal mungkin harus tetap dipertahankan. Berikut ini, ada tiga pemicu utama dari perilaku bisnis yang tidak etis ditunjukkan sebagai berikut :
Pengawasan yang salah, memungkinkan pengejaran atas kepentingan dan keuntungan pribadi yang tidak bermoral.
PPAK-UMI
4
Tekanan yang cukup berat terhadap manajer perusahaan untuk memenuhi target kinerja jangka pendek.
Budaya perusahaan yang menempatkan profitabilitas dan kinerja bisnis sebagai prioritas dan mengesampingkan tingkah laku etisnya dalam berbisnis.
4. Strategi Perusahaan Harus Beretika.
Ada dua alasan yang mendasari mengapa strategi perusahaan harus etis, yaitu : a) karena strategi bisnis tidak etis secara moral itu salah dan mencerminkan karakter buruk perusahaan dan personilnya, dan b) karena strategi bisnis yang etis bisa menjadi bisnis yang baik dan melayani kepentingan pribadi pemegang saham. Ibarat sebuah mobil, laju mobil penting untuk dapat mengantarkan penumpangnya ke tempat tujuan. Mobil melaju karena injakkan pedal gas pengemudinya dan berhenti kerena injakan pedal rem. Injakan pedal gas mobil diperlukan agar mobil dapat melaju dan injakan pedal rem diperlukan agar mobil melaju dengan selamat. Begitu pula sebuah perusahaan bergerak karena beraksinya sumber daya manusia bersama-sama sumberdaya yang lain. Agar aksi manajemen perusahaan berjalan selamat perlu memperhatikan etika bisnis dan tanggung jawab sosial. Etika dan tanggung jawab sosial perupakan rem perusahaan agar berkerja tidak bertabrakan dengan pemegang kepentingan perusahaan, seperti pelanggan, pemerintah, pemilik, kreditur, pekerja dan komunitas atau masyarakat. Hubungan yang harmonis dengan pemegang kepentingan akan menghasilkan energi positif buat kemajuan perusahaan. Mengapa etika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting saat ini? Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen. Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika perusahaan akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang karena :
PPAK-UMI
5
a) Akan
dapat
mengurangi
biaya
akibat
dicegahnya
kemungkinan
terjadinya friksi baik intern perusahaan maupun dengan eksternal. b) Akan dapat meningkatkan motivasi pekerja. c) Akan melindungi prinsip kebebasan berniaga d) Akan meningkatkan keunggulan bersaing. 5. Strategi, Tanggung Jawab Sosial Korporat, dan Berkelanjutan Lingkungan .
Kelompok eksekutif utama dari 200 perusahaan terbesar di Amerika Serikat, yang menamai diri mereka sebagai Business Roundtable, hadir dengan dukungan kuat dari konsep corporate sosial responcibility (CSR) : “M enyeimbangkan harapan pemegang saham untuk memaksimalkan return terhadap prioritas lainnya adalah salah satu masalah mendasar yang dihadapi manajemen perusahaan. Pemegang saham harus menerima pengembalian yang baik namun kekhawatiran yang sah dari konstituensi lain (pelanggan, Karyawan, masyarakat, pemasok dan masyarakat luas) juga harus memiliki perhatian yang sesuai. . . . [Manajer puncak] percaya bahwa dengan memberikan pertimbangan tercerahkan untuk menyeimbangkan Klaim yang sah dari semua konstituennya, korporasi paling baik melayani kepentingannya dari pemegang sahamnya.” The Concepts of Corporate Social Responsibility and Good Corporate Citizenship (Konsep Corporate Social Tanggung Jawab dan Kewarganegaraan Perusahaan yang Baik) Program tanggung jawab perusahaan biasanya meliputi unsur-unsur berikut :
Berusaha menerapkan strategi etis dan mengamati prinsip-prinsip etika dalam operasi bisnis.
Memberikan kontribusi amal, mendukung usaha pelayanan masyarakat, Terlibat dalam inisiatif filantropi yang lebih luas, dan menjangkau untuk membuat perbedaan Dalam kehidupan yang dirugikan.
Mengambil tindakan untuk melindungi lingkungan dan, khususnya, untuk meminimalkan atau menghilangkan dampak buruk terhadap lingkungan yang berasal dari perusahaan itu sendiri (aktivitas bisnis).
PPAK-UMI
6
The Business Case for Corporate Social Responsibility and Environmentally Sustainable Business Practices (Kasus Bisnis untuk CSR dan Lingkungan yang Berkelanjutan dalam Praktek Bisnis);
Tindakan semacam itu dapat menyebabkan peningkatan patronase pembeli.
Komitmen kuat terhadap perilaku tanggung jawab sosial mengurangi risiko atau Insiden yang dapat merusak reputasi.
Tindakan yang bertanggung jawab secara sosial dan praktik bisnis yang berkelanjutan dapat menurunkan biaya dan meningkatkan perekrutan karyawan dan retensi tenaga kerja.
Peluang peningkatan pendapatan juga bisa berasal dari CSR dan lingkungan keberlanjutan untuk mendorong tanggung jawab sosial dan memacu upaya inovatif yang pada akhirnya menghasilkan produk dan peluang baru bagi peningkatan pendapatan Mobil listrik : Chevy Volt dan Nissan Leaf adalah salah satu contoh.
Strategi CSR yang matang dan praktik bisnis yang berkelanjutan adalah Kepentingan pemegang saham jangka panjang.
Menciptakan lingkungan kerja yang meningkatkan kualitas hidup bagi karyawan.
Banyak
perusahaan
mengerahkan
usaha
ekstra
untuk
meningkatkan kualitas hidup Karyawan di tempat kerja dan di rumah.
Membangun beragam tenaga kerja berkenaan dengan jenis kelamin, ras, asal negara, dan Aspek lain yang dibawa orang yang berbeda ke tempat kerja.
Tanggung jawab Sosial / Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
PPAK-UMI
7
Dalam tanggung jawab sosial bisnis ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah: a) Benturan dengan kepentingan Masyarakat Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan ). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan besar, menengah dengan perusahaan . Benturan ini terjadi kerap kali karena perusahaan menimbulkan masalah-masalah yang terjadi saat proses produksi. Klasifikasi aspek pendorong dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis : Dorongan dari pihak luar serta dorongan dari dalam bisnis itu sendiri b) Dorongan Tanggung Jawab Sosial Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut :
Penerapan manajemen orientasi kemanusian Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, dan otoriter. Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-berbelit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar (pelanggan dan masyarakat umum).Manfaat penerapan manajemen
orientasi
kemanusiaan.
Penerapan
akan
menimbulkan
hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara pelaku bisnis dan pihak luar secara rinci, manfaat tersebut yakni Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja, Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipasif. c) Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan, Ekologi, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkunganya banyak dipengaruhui oleh proses produksi. Sebagai contoh maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri perkayuan. Perburuan kulit ular yang diperuntukan industri kerajinan kulit. Penangkapan ikan dengan
PPAK-UMI
8
menggunakan bahan peledak maupun racun yang merusak alam sekitar. Sehingga akan timbul tanggung jawab perusahaan kepada kelestarian lingkungan. d) Penghematan energi, Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak, batubara dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakanya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut. Yang dapat disebut dengan sumber energi alternatif diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin, air serta laut. e) Partisipasi pembangunan bangsa, Kesadaran masyarat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada, sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada lingkungan sekitar perusahaan yang beroperasi. f) Gerakan konsumerisme. Awal perkembangannya tahun 1960an di Negara barat yang berhasil memberlakukan undang-undang perlindungan konsumen yang meliputi beragam aspek, mulai dari perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai pemberian izin lisensi bagi para petugas reparasi alat rumah tangga sehingga konsumen merasa terlindungi dan konsumen akan semakin percaya pada produk – produk yang beredar di sekitarnya Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme i ni adalah :
Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistis dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.
Pelayanan purna jual yang lebih baik.
Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitik beratkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.
PPAK-UMI
9
BAB III KESIMPULAN
Etika bisnis dapat didefinisikan sebagai prinsip-prinsip etik dalam organisasi yang memandu pengambilan keputusan dan perilaku. Etika bisnis yang baik merupakan prasyarat untuk manajemen strategis yang baik, etika yang baik adalah bisnis yang baik dan sebaliknya etika bisnis yang tidak baik akan menimbulkan tindakan yang tidak etis, pemicu utama dari perilaku bisnis yang tidak etis adalah lemahnya pengawasan, tekanan yang cukup besar serta budaya perusahaan yang menempatkan profitabilitas dan kinerja bisnis sebagai prioritas dan mengesampingkan tingkah laku etisnya dalam berbisnis. Mengapa etika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting saat ini? Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creati on) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kewajiban mutlak perusahaan sebagai suatu bentuk tanggung jawab sosial perus ahaan berupa kepedulian dan perhatian pada komunitas sekitarnya. Pandangan perusahaan terhadap kewajiban tersebut berbeda beda. Mulai dari anggapan sekedar basabasi atau suatu keterpaksaan, hanya untuk pem enuhankewajiban, hingga pelaksanaan berdasarkan asas kesukarelaan. Bentuk bentuk CSR yang dapat dilakukan oleh perusahaandapat diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan yang penerapannya harus disesuaikandengan kebutuhan masyarakat penerima CSR. Program CSR dapat diterapkan dalam suatu bisnis
dengan
memperhatikan strategi etis, memberikan kontribusi amal, serta .mengambil tindakan untuk melindungi lingkungan dan, khususnya, untuk meminimalkan atau menghilangkan dampak buruk terhadap lingkungan yang berasal dari perusahaan itu sendiri (aktivitas bisnis).
PPAK-UMI
10
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan. Jakarta Pusat
https://www.scribd.com/document/183233638/Tanggung-Jawab-Sosial-Bisnis Diakses pada Tanggal 23 Agustus 2017
https://www.slideshare.net/DiahFitri/kelompok-manajemen Diakses pada Tanggal 23 Agustus 2017
PPAK-UMI
11