Anatomi fisiologi 1. Anat Anatom omii pern pernaf afas asan an
Sistem Sistem pernaf pernafasan asan berfun berfungsi gsi sebagai sebagai pendist pendistrib ribusi usi udara udara dan pertuk pertukaran aran gas sehingg sehinggaa oksig oksigen en dapat dapat disupl disuplai ai dan karbon karbon dioksi dioksida da dikelu dikeluark arkan an dari dari sel-sel sel-sel tubuh tubuh (Asih, (Asih, 2003 2003 : 2). Seara Seara sistema sistematis tis salura saluran n pernaf pernafasan asan dibagi dibagi men!ad men!adii saluran pernafasan pernafasan atas dan saluran pernafasan ba"ah. #rgan saluran pernafasan atas terletak di luar toraks atau rongga dada, sementara saluran pernafasan ba"ah terletak hampir seluruhn$a di dalam toraks (Asih, 2003 : 2). a. Salura Saluran n pern pernafas afasan an atas atas terdiri terdiri dari dari : 1) %idung %idung %idung adalah pintu masuk pertama udara $ang kita hirup. hirup. &dara keluar melalui sistem pernafasan $aitu hidung $ang terbentuk atas dua tulang hidung hidung dan bebera beberapa pa kartil kartilago ago.. 'erdapa erdapatt dua pipi pipi pada pada dasar dasar hidung hidung-nostril (lubang hidung), atau nares eksternal $ang dipisahkan oleh septum nasal di bagian tengah. apisan mukus hidung adalah sel epitel bersila dengan dengan sel goblet goblet $ang $ang mengha menghasil silkan kan lendir lendir dan !uga !uga sebaga sebagaii sistem sistem pembersih pada hidung(Asih, 2003 : 2). at mukus $ang disekresi hidung mengan mengandun dung g en*im en*im lisosom lisosom $ang $ang dapat dapat membun membunuh uh bakter bakterii (Alsag (Alsagaff aff,, 200+ : ). 2) aring aring atau tenggorokan adalah tuba muskular $ang terletak di posterior rongga nasal dan oral dan di anterior ertebra serikalis. aring dapat dibagi men!adi tiga segmen, setiap segmen dilan!utkan oleh segmen lain nasofaring, orofaring, dan laringofaring. /asofaring terletak di belakang ron rongga gga nasa nasal, l, orof orofar arin ing g terl terlet etak ak di belak elakan ang g mulu mulutt seda sedan ngkan gkan laringofaring terletak di belakang laring (Asih , 2003 : ).
3) aring aring menghubungkan trakhea dengan faring (&nder"ood, .., :1 : 14). aring sering disebut kotak suara fungsin$a untuk berbiara, selain itu !uga untuk menegah benda padat agar tidak masuk ke dalam trakhea. 5inding laring dibentuk oleh tulang ra"an (kartilago) dan bagian dalamn$a dilapisi oleh membran mukosa bersilia, kartilago laring tersusun buah, kartilago $ang terbesar adalah kartilago tiroid atau disebut dengan buah !akun pada pria, terkait di punak tulang rahang tiroid terdapat epiglotis $ang fungsin$a membantu menutup laring se"aktu orang menelan makanan. 6ita suara terletak di kedua sisi selama bernafas, pita suara tertahan di kedua sisi glotis sehingga untuk dapat masuk dan keluar dengan bebas dari trakhea. Selama berbiara otot intrinsik laring menarik pita suara untuk menghasilkan bun$i $ang selan!utn$a diubah men!adi kata-kata. Saraf kranial motorik $ang mempersarafi faring untuk berbiara adalah nerus agus dan nerus aksesorius(Asih , 2003 : ). b. Saluran pernafasan ba"ah terdiri atas 1) 'rakhea (pipa udara) Adalah saluran udara tubular $ang mempun$ai pan!ang sekitar 13 m. 'rakhea terletak di depan esofagus, tepat di permukaan leher. 5inding trakhea disangga oleh inin-inin kartilago, otot polos dan serat elastik. inin kartilago berbentuk kaku guna menegah agar tidak kolaps dan menutup !alan udara. 7agian dalam trakhea dilapisi membran mukosa bersilia (Asih, 2003 : ). 2) 7ronkhial &!ung distal trakhea terbagi men!adi bronkhus primer kanan dan kiri $ang terletak di dalam rongga dada. 7ronkhus kanan lebih pendek dan lebih besar daripada $ang kiri. ungsi perabangan bronkhial untuk memberikan saluran bagi udara antara trakhea dan aleoli agar !alan udara tetap terbuka dan bersih (6eare, 200+ : 21). 3) Aleoli Aleoli ber!umlah sekitar 300 sampai 00 !uta di dalam paru-paru orang de"asa. ungsin$a adalah sebagai satu-satun$a tempat pertukaran gas antara lingkungan eksternal dan aliran darah. Aleoli dikelilingi oleh dinding $ang tipis $ang terdiri atas satu lapis epitel skuamosa. 5i antara sel epitel terdapat airan khusus $ang men$ekresi lapisan molekul lipid $ang disebut surfaktan. airan ini dibutuhkan untuk men!aga agar permukaan aleolar tetap lembab, tanpa surfaktan tekanan permukaan akan men!adi demikian besar sehingga membutuhkan upa$a muskular $ang sangat besar untuk mengembangkan aleoli (Asih, 2003 : 3-8).
Surfaktan adalah suatu *at ampuran antara lemak fosfat, lemak !enis lain, protein dan karbohidrat $ang disekresi oleh epitel aleol tipe 99, surfaktan berperan menurunkan tegangan permukaaan pada airan aleol sehingga aleol lebih mudah berkembang pada "aktu inspirasi dan menegah aleol menutup pada akhir respirasi. aktor $ang dapat mempengaruhi sintesa surfaktan adalah hormon tiroid dan hormon kortikosteroid. (Alsagaff, 200+ :12) 4) 6aru-paru 6aru-paru terletak di kedua sisi !antung di dalam rongga dada dan dikelilingi serta dilindungi oleh sangkar iga. 7agian dasar setiap paru terletak atas diafragma, bagian apeks paru (u!ung superior) terletak setinggi klaikula . 6ada permukaan tengah dari setiap paru terdapat identasi $ang disebut hilus tempat bronkus primer dan masukn$a arteri serta ena pulmonasi ke dalam paru. 7agian kanan dan kiri paru terdiri atas perabangan saluran $ang membentuk !utaan aleoli, !aring-!aring kapiler dan !aringan ikat. Setiap paru dibagi men!adi kompartemen $ang lebih keil pembagian pertama disebut lobus. 6aru kanan terdiri atas 3 lobus dan lebih besar dari kiri $ang han$a terdiri 2 lobus. apisan $ang membatasi antara lobus disebut fisura. obus kemudian dibagi lagi men!adi segmen. Setiap segmen terdiri atas ban$ak lobulus $ang masing-masing mempun$ai bronkhiale, arterioale, enula dan pembuluh limfatik. 5ua lapis membran serosa mengelilingi setiap paru dan disebut sebagai pleura. apisan terluar disebut pleura parietal $ang melapisi dinding dada dan mediastinum. apisan dalamn$a disebut pleura iseral $ang mengelilingi paru. ongga pleura ini mengandung airan $ang dihasilkan sel-sel serosa di dalam pleura. ika airan $ang dihasilkan berkurang atau membran pleura membengkak, akan ter!adi suatu kondisi $ang disebut pleuritis dan terasa sangat n$eri karena membran pleura saling bergesekan (Asih, 2003 : ). ) 'oraks ongga toraks terdiri atas rongga pleura kanan dan kiri dan bagian tengah $ang disebut mediastinum. Satu-satun$a organ dalam rongga toraks $ang tidak terletak di dalam mediastinum adalah paru-paru. (Asih, 2003 : ).
2. isiologi pernafasan isiologi pernafasan adalah serangkaian proses interaksi dan koordinasi $ang kompleks $ang mempun$ai peranan sangat penting dalam mempertahankan kestabilan atau homeostasis lingkungan internal tubuh kita. ;entilasi pulmonal adalah istilah teknis dari bernafas terdiri dari inspirasi $aitu gerakan perpindahan udara masuk ke dalam paru-paru dan ekspirasi $aitu gerakan udara meninggalkan paru-paru. Adapun prosesn$a adalah sebagai berikut : a. 9nspirasi 5iafragma berkontraksi, bergerak ke arah ba"ah dan mengembangkan rongga dada dari atas ke ba"ah. #tot-otot interkosta eksternal menarik iga dari atas keluar $ang mengembangkan rongga dada ke arah samping kiri dan kanan, dengan begitu pleura parietal ikut mengembang diikuti oleh pleura iseral, $ang men$ebabkan tekanan intrapulmonal turun di ba"ah tekanan atmosfer dan udara masuk melalui hidung dan akhirn$a sampai aleoli (Asih, 2003: 11). #tot < otot $ang digunakan untuk inspirasi adalah difragma (paling utama), muskulo interostalis e=ternus, muskulo saleneus, muskulo sternoleidomastoideus dan muskulo petoralis minor (Alsagaff, 200+ :13) b. kspirasi 5iafragma dan otot-otot interkosta rileks, karena rongga men!adi lebih sempit, paru-paru terdesak dan !aringan elastikn$a meregang selama inhalasi, mengerut dan !uga mendesak aleoli. 5engan meningkatn$a tekanan intrapulmonal di atas tekanan atmosfir, udara didorong keluar paru sampai kedua tekanan sama kembali(Asih, 2003 : 10 -11). . #tot-otot $ang digunakan untuk ekspirasi adalah interostalis internus dan otot-otot dinding perut (Alsagaff, 200+ : 13)
A. 5efinisi >arsinoma 7ronkogenik adalah tumor ganas paru primer $ang berasal dari saluran nafas.5i dalam kepustakaan selalu di laporkan peningkatan insiden kanker paru seara progresif, $ang bukan han$a sebagai akibat peningkatan umur rata-rata manusia serta kemampuan diagnostik $ang lebih baik namun oleh karena memang karsinoma bronkogenik lebih sering ter!adi (6engatar 9lmu 6en$akit paru). >arsinoma bronkogenik adalah tumor ganas paru primer $ang berasal dari saluran napas. ( %ood Al sagaff, dkk ). >anker paru adalah tumor berbaha$a $ang tumbuh diparu, sebagian besar kanker paru berasal dari sel-sel didalam paru tapi dapat !uga berasal dari bagian tubuh lain $ang terkena kanker. ( erih 1010 ?eblog, b$ rih ) >arsinoma bronkogenik atau kanker paru dapat berupa metastasis atau lesi primer. 'umor ganas dapat ditemukan di bagian tubuh mana sa!a. @etastasis pada kolon dan gin!al merupakan tumor ganas $ang paling sering ditemukan di klinik, keduan$a dapat men$ebabkan tumor paru. @etastasis tumor paru sering ditemukan terlebih dahulu sebelum lesi primern$a diketahui. %al $ang berbaha$a adalah pada keadaan klinis lokasi lesi primer sering tidak diketahui selama hidup klien (@uttain, 200B). >arsinoma bronkogenik adalah tumor ganas paru primer $ang berasal dari saluran pernafasan 5i dalam kepustakaan selalu dilaporkan adan$a peningkatan insiden kanker paru seara progresif, $ang bukan han$a sebagai akibat peningkatan umur rata-rata manusia serta kemampuan diagnosis $ang lebih baik, namun karsinomabronkogenik memang lebih sering ter!adi (AlsagaffCmukt$, 2002).
7. tiologi Seperti kanker pada umumn$a, etiologi $ang pasti dari karsinoma bronkogenik masih belum diketahui, namun diperkirakan bah"a inhalasi !angka pan!ang dari bahan karsinogenik merupakan faktor utama, tanpa mengesampingkan kemungkinan peranan predisposisi hubungan keluarga ataupun suku bangsaDras serta status immunologis. 7ahan inhalasi karsinogenik $ang ban$ak disorot adalah rokok.
1. 6engaruh rokok: 7ahan-bahan karsinogenik dalam asap rokok adalah antara lain : polomium 210 dan 3,4 ben*$p$rene. 6enggunaan filter dikatakan dapat menurunkan resiko terkenan$a karsinoma bronkogenik, namun masih tetap lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok. 5idalam !angka pan!ang $aitu, 10-20 tahun, merokok: a. 1-10 batang D hari meningkatkan resiko 1 kali b. 20-30 batang D hari meningkatkan resiko 40-0 kali . 40-0 batang Dhari meningkatkan resiko B0-80 kali. 2. 6engaruh 9ndustri Eang paling ban$ak dihubungkan dengan karsinogenik adalah asbestos, $ang din$atakan meningkatkan resiko kanker +-10 kali. @en$usul kemudian industri bahan-bahan radioaktif, penambang uramium mempun$ai resiko 4 kali populasi pada umumn$a. 6aparan industri ini baru nampak pengaruhn$a setalah 1-20 tahun. 3. 6engaruh 6en$akit ain 'uberkulosi paru ban$ak dikaitkan sebagai faktor predisposisi karsinoma brinkogenik, melalui mekanisme h$perplasi < metaplasi - karsinoma insitukarsinoma - bronkogenik sebagai akibat adan$a !aringan parut tuberkulosis. 4. 6engaruh Fenetik dan Status imunologis 6ada tahun 14, 'okuhotu dapat membuktikan adan$a pengaruh keturunan $ang terlepas daripada faktor paparan lingkungan, hal ini membuka pendapat bah"a karsinoma bronkogenik dapat diturunkan. 6enelitian akhir-akhir ini ondong bah"a faktor $ang terlibat dengan en*im Ar$l %idrokarbon %idroksilase (A%%). Status immonologis penderita $ang dipantau dari ellular mediated menun!ukan adan$a korelasi antara dera!at deferensiasi sel, stadia pen$akit, tanggapan terhadap pengobatan serta prognosis. 6enderita $ang energi umumn$a tidak memberikan tanggapan terhadap pengobatan dan lebih epat meninggal. . >lasifikasi >arsinoma 7ronkogenik. a. >arsinoma epidermoid (skuamosa). >anker ini berasal dari permukaan epitel bronkus.6erubahan epitel termasuk metaplasia, atau displasia akibat merokok !angka pan!ang, seara khas mendahului timbuln$a tumor.'erletak sentral sekitar hilus, dan menon!ol kedalam bronki besar.5iameter tumor !arang melampaui beberapa entimeter dan enderung men$ebar langsung ke kelen!ar getah bening hilus, dinding dada dan mediastinum. b. >arsinoma sel keil.
7iasan$a terletak ditengah disekitar perabangan utama bronki.'umor ini timbul
dari
sel
<
sel
>ulhitsk$,
komponen
normal
dari
epitel
bronkus.'erbentuk dari sel < sel keil dengan inti hiperkromatik pekat dan sitoplasma sedikit.@etastasis dini ke mediastinum dan kelen!ar limfe hilus, demikian pula dengan pen$ebaran hematogen ke organ < organ distal. . Adenokarsinoma (termasuk karsinoma sel aleolar). @emperlihatkan susunan selular seperti kelen!ar bronkus dan dapat mengandung mukus.>eban$akan timbul di bagian perifer segmen bronkus dan kadang < kadang dapat dikaitkan dengan !aringan parut loal pada paru < paru dan fibrosis interstisial kronik.esi seringkali meluas melalui pembuluh darah dan limfe pada stadium dini, dan seara klinis tetap tidak menun!ukkan ge!ala < ge!ala sampai ter!adin$a metastasis $ang !auh. d. >arsinoma sel besar. @erupakan sel < sel ganas $ang besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma $ang besar dan ukuran inti bermaam < maam.Sel < sel ini enderung untuk timbul pada !aringan paru - paru perifer, tumbuh epat dengan pen$ebaran ekstensif dan epat ke tempat < tempat $ang !auh. e. Fabungan adenokarsinoma dan epidermoid. f. ain < lain. 1) 'umor karsinoid (adenoma bronkus). 2) 'umor kelen!ar bronhial. 3) 'umor papilaris dari epitel permukaan. 4) 'umor ampuran dan >arsinosarkoma. ) Sarkoma. +) 'ak terklasifikasi B) @esotelioma. 8) @elanoma. 6embagian praktis untuk tu!uan pengobatan (Sudo$ono, 200B). a. S ( small ceel lung cancer ) >arsinoma sel keil biasan$a terletak di tengah di sekitar perabangan utama bronki.>arsinoma sel keil memiliki "aktu pembelahan $ang terepat dan prognosis
$ang
terburuk
dibandingkan
dengan
semua
karsinoma
bronkogenik.Sekitar B0G dari semua pasien memiliki bukti-bukti $ang ekstensif (metastasis ke distal) pada saat diagnosis, dan angka kelangsungan hidup tahun kurang dari G. Fambaran histologi karsinoma sel keil $ang khas adalah nominasi sel-sel keil hampir semuan$a diisi oleh mukus dengan sebaran kromatin dan sedikit sekaliDtanpa nukleoli.7entuk sel berariasi dan fusiform, poligonal, dan bentuk seperti limfosit. b. /S (non small cell lung cancer ) karsinoma skuamosa, adenokarsinoma, karsinoma sel besar
1) >arsinoma pidermoidD >arsinoma Sel Skuamos 6erubahan karsinoma sel skuamosa biasan$a terletak sentral di sekitar hilus, dan menon!ol ke dalam bronki besar.5iameter tumor !arang melampaui beberapa sentimeter dan enderung men$ebar seara langsung ke kelen!ar getah benig hilus, dinding dada dan mediastinum.>arsinoma sel skuamos seringkali disertai batuk dan hemoptisis akibat iritasi atau ulserasi, pneumonia, dan pembentukan abses akibat obstruksi dan infeksi sekunder.>arena tumor ini enderung agak lambat dalam bermetastasis, maka pengobatan dini dapat memperbaiki prognosis. 2) Adenokarsinoma Adenokarsinoma memperlihatkan susunan seluler seperti kelen!ar bronkus dan dapat mengandung mukus.>eban$akan dari !enis tumor ini timbul di bagian perifer segmen bronkus dan kadang-kadang dapat dikaitkan dengan !aringan parut lokal pada paru dan fibrosis interstisial kronik.esi sering kali meluas ke pembuluh darah dan limfe pada stadium dini, dan sering bermetastatis !auh sebelum lesi primer. 3) >arsinoma Sel 7esar >arsinoma sel besar adalah sel-sel ganas besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma $ang besar dan ukuran inti bermaammaam.Sel-sel ini enderung munul pada !aringan paru perifer, tumbuh epat dengan pen$ebaran ekstensif dan epat ke tempat-tempat $ang !auh. 5. @anifestasi klinis 1. Fe!ala A"al Stridor lokal dan dipnea ringan $ang mungkin disebabkan oleh obstruksi bronkus 2. Fe!ala &mum a. 7atuk >emungkinan akibat iritasi $ang disebabkan oleh tumor.batuk mulai sebagai batuk kering tanpa membentuk sputum.tetapi berkembang sampai titik dimana dibentuk sputum $ang kental dan porulen dalam berrespon terhadap infeksi skunder b. %ipotesis Sputum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor $ang mengalami ulserasi. . Anoreksia $aitu lelah dan kurangn$a berat badan.
. 6atofisiologi Asap rokok mengandung +0 maam karsinogen (termasuk ben*en, nitrosamin H//>I, dan oksidan) $ang dapat men$ebabkan mutasi 5/A. 5ikemukakan bah"a kanker paru ter!adi pada perokok $ang tidak memiliki kemampuan metabolisme untuk mendetoksifikasi karsinogen seara adekuat. 'umor paru ter!adi dari ban$ak pa!anan karsinogen dan bukan karena satu ke!adian penetus (serangan berulang)J diperkirakan bah"a perlu antara 10 sampai 20 mutasi genetika untuk meniptakan sebuah tumor. 7eberapa mutasi $ang lebih sering $ang telah teridentifikasi meliputi : 6enghilangan lengan pendek kromosom, Aktiasi onkogen, 9naktiasi gen supresor tumor.5alam bronkus $ang terpa!an karsinogen, sel-sel diplastik men!adi karsinoma in situ, kemudian karsinoma bronkogenik. Sel-sel kanker memproduksi faktor pertumbuhan autokrin (mis, faktor pertumbuhan epitel, faktor pertumbuhan !aringan, peptida pelepas gastrin, faktor pertumbuhan men$erupai insulin) $ang mendorong pertumbuhan tumor.'ipe kanker paru bergantung pada sel asal $aitu : >arsinoma paru non small cell (/S) 1. Adenokarsinoma munul dari sel kelen!ar dalam epitel bronkus dan lokasin$a sering kali periferJbermetastasis se!ak dini 2. 'ipe kanker paru tersering, terutama pada "anita 3. @eliputi karsinoma bronkiolar-aleolar $ang munul dari bronkiolus terkeil dan septum aleolusJsering tampak sebagai infiltrat dan bukan massa pada foto rontgen, tidak berhubungan dengan merokok. Skuamosa munul dari epitel skuamosa bronkus
dan
sering berlokasi
sentralJsering men$ebabkan kanker okulta dan bermetastasis dengan lambat.Sel besar (large cell) kemungkinan berasal dari adenokarsinoma maupun skuamosa, tetapi kanker !enis ini sangat anaplastik (tumbuh tanpa bentuk atau struktur) sehingga asal seln$a tidak bisa teridentifikasiJtumor agresif dengan metastasis a"al. >arsinoma sel keil small cell (SS) munul dari sel neuro endokrin di dalam bronkusJtumor ini merupakan tumor $ang sangat agresif dan biasan$a sudah bermetastasis saat terdiagnosa (7rashers, 200B). . Stadium klinis 6embagian stadium klinis kanker paru berdasarkan sistem '/@
menurut
9nternational &nion Against (9&A)D'he Amerian oint omittee on aner (A) 1B $ang dikutip oleh /u*ulul (2011) adalah sebagai berikut: Stadium >linis >anker 6aru STADIUM
>arsinoma
TNM
'=, /0,
Spuntum mengandung sel-sel ganas tetapi tidak dapat
tersembun$i
@0
dibuktikan adan$a tumor primer atau metastasis
Stadium 0
'is, /0, @0
>arsinoma in situ
Stadium 9A
'1, /0, @0
'umor termasuk '1 tanpa adan$a bukti metastasis pada kelen!ar getah bening regional atau tempat $ang !auh
Stadium 97
'2, /0, @0
'umor termasuk klasifikasi '2 dengan bukti metastasis pada kelen!ar getah bening regional atau tempat $ang !auh
Stadium 99A
'1, /1, @0
tumor termasuk klasifikasi '1 dengan bukti han$a terdapat metastasis ke peribrokial ipsilateral atau hilus kelen!ar limfe J tidak ada metastasis ke tempat $ang !auh
Stadium 997
'2, /1, @0 atau '3, /0, @0
tumor termasuk klasifikasi '2 atau '3 dengan atau tanpa bukti metastasis ke peribronkial ipsilateral atau hilus kelen!ar limfe J tidak ada metastasis ke tempat $ang !auh
Stadium 999A
'3, /1, @0 atau tumor termasuk klasifikasi '1, '2, atau '3 dengan at au '1-3, /2, @0 tanpa bukti adan$a metastasis ke peribronkial
Stadium 9997
' berapa pun, /3, tumor dengan metastasis hilus kontralateral atau @0 atau '4, / kelen!ar getah bening mediastinum atau ke skalenus berapa pun, @0 atau kelen!ar limfe supraklafikular J atau setiap tumor $ang diklasifikasikan sebagai '4 dengan atau tanpa metastasis ke kelen!ar getah bening regional J tidak ad metastasis ke tempat $ang !auh
Stadium 9;
' berapa pun, / berapa pun, @1 >eterangan : Status 'umor 6rimer (') 1. '0 : 'idak terbukti adan$a tumor primer 2. '= : >anker $ang tersembun$i terlihat pada sitologi bilasan bronkus, tetapi tidak terlihat pada radiogram atau bronkoskopi. 3. 'is : >arsinoma in situ. 4.
'1 : 'umor berdiameter K 3 m dikelilingi paru atau pleura iseralis $ang normal.
.
'2 : 'umor berdiameter L 3 m atau ukuran berapa pun $ang sudah men$erang pleura iseralis atau mengakibatkan ateletaksis $ang meluas ke hilusJ harus ber!arak L 2 m distal dari karina.
+.
'3 : 'umor ukuran berapa sa!a $ang langsung meluas ke dinding dada,diafragma, pleura mediastinalis, dan perikardium parietal atau tumor di bronkus utama $ang terletak 2 m dari distal karina, tetapi tidak melibatkan karina, tanpa mengenai !antung, pembuluh darah besar, trakea, esofagus, atau korpus ertebra.
B.
'4 : 'umor ukuran berapa sa!a dan meluas ke mediastinum, !antung, pembuluh darah besar, trakea, esofagus, korpus ertebra, rongga pleuraDperikardium $ang disertai efusi pleuraDperikardium, satelit nodul ipsilateral pada lobus $ang sama pada tumor primer. >eterlibatan >elen!ar Fetah 7ening egional (/) 1. /0 : 'idak dapat terlihat metastasis pada kelen!ar getah bening regional 2. /1 : @etastasis pada peribronkial danDatau kelen!ar hilus ipsilateral 3.
/2 : @etastasis pada mediastinal ipsilateral atau kelen!ar getah bening subkarina.
4.
/3 : @etastasis pada mediastinal atau kelen!ar getah bening hilus kontralateralJ kelen!ar getah bening skalenus atau supraklaikular ipsilateral atau kontralateral.
@etastasis auh (@) 1. 2.
@0 : 'idak diketahui adan$a metastasis !auh @1 : @etastasis !auh terdapat pada tempat tertentu misaln$a otak
F. 6emeriksaan penun!ang a. adiologi 1) @assa adiopaue di paru 2) #bstruksi !alan nafas dengan akibat atelektasis 3) 6neumonia 4) 6embesaran >elen!ar %ilar ) 'umor 6anoast.a. 7ronhogenik $ang terdapat disuperior pulmonar$ sulus, pada apek lobus superior. +) >elainan pada pleura B) >elainan tulang b. 7ronkografi Adapun gambaran bronkografi $ang dianggap patognomonik adalah obstruksi stenosis irreguler, stenosis ekor tikus dan indentasi ap !empol. . Sitologi 5ahak $ang representatif dapat diperoleh melalui batuk spontan, dengan bantuan aerosol ( 20G prop$lene gl$ol dalam larutan 10G /al. 5ihangatkan sampai kurang lebih 4-0 .)atau melalui bilasanDsikatan aspirasi bronkial.'atalaksana pada ung aner 5etetion 6rogram di /e" Eork adalah sbb. Salia dan post nasal disharge dikeluarkan dahulu, lalu penderita disuruh batuk dalam , dahak $ang dihasilkan segera difiksasi, kesemuan$a ini dilakukan pada 3 hari berturut-turut, sebaikn$a pada pagi hari. d. ndoskopi
@eliputi pemeriksaan laringoskopi dan bronkoskopi serta bilasan bronkial, kerokanDsikatan serta biopsi. 'u!uan pemeriksaan bronkoskopi ( serat optik ) adalah : 1. @engetahui perubahan pada bronkus akibat kanker paru. 2. @engambil bahan untuk pemeriksaan sitologis. 3. @emperhatikan perubahan pada permukaan tumorDmukosa
untuk
memperkirakan !enis keganasan. 4. @enilai keberhasilan terapi. . @enentukan operbilitas kanker paru.
e. 7iopsi 7ahan biopsi dapat diperoleh melalui ara biopsi perkutaneus transbronkial ataupun open biopsi. Sedangkan bahann$a dapat berupa !aringan kelen!ar regional !aringan pleura ataupun !aringan paru. %. 6enatalaksanaan 1. 6enatalaksanaan /onbedah a. 'erapi #ksigen ika ter!adi hipoksemia pera"at dapat memberikan oksigen ia maskerD nasal kanula sesuai dengan permintaan. b. 'erapi #bat ika klien mengalami bronkospasme dokter dapat memberikan obat golongan bronkodilator (seperti pada klien asma)dan kartikosterid untuk mengurangi bronkospasme,inflamasi dan edema. . >emoterapi kemoterapi merupakan pilihan pengobatan pada klien dengan kanker paru,terutama pada small ell ling aner karena metastasis.kemoterapi dapat !uga digunakan bersamaan dengan terapi bedah. #bat-obat kemoterapi $ang biasan$a diberikan untuk menangani kanker,tumor,termasuk kombinasi dari obat-obat tersebut. M $lophosphamide,deo=orubiin,methotre=ate,dan proarba*ine M toposidedan isplatin M @itom$in,inblastine,dan isplatin. d. 9munoterapi 7an$ak klien kanker paru mengalami gangguan imun. #bat imunoterapi ($tokin) biasa di berikan. e. 'erapi adiasi 'erapi dilakukan dengan indikasi sebagai berikut : M >lien tumor paru $ang operable tetapi risiko !ika dilakukan pembedahan
M >lien adenokarsinoma D sel skuomosa inoperable $ang mengalami pembesaran kelen!ar getah bening pada hilus ipsilateral dan mediastinal. M >lien dengan a. 7ronkus dengan oat ell. M >lien kambuhan sesudah lobektomi atau pneumonektomi.
2. 6enatalaksanaan 6embedahan. 'u!uan pada pembedahan kanker paru sama seperti pen$akit paru lain, untuk mengankat semua !aringan $ang sakit sementara mempertahankan seban$ak mungkin fungsi paru < paru $ang tidak terkena kanker. a. 'oraktomi eksplorasi. &ntuk mengkomfirmasi diagnosa tersangka pen$akit paru atau toraks khususn$a karsinoma, untuk melakukan biops$. b. 6neumonektomi pengangkatan paru) >arsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua lesi bisa diangkat. . obektomi (pengangkatan lobus paru). >arsinoma bronkogenik $ang terbatas pada satu lobus, bronkiaktesis bleb atau bula emfisematosaJ abses paruJ infeksi !amurJ tumor !inak tuberkulois. d. esesi segmental. @erupakan pengankatan satau atau lebih segmen paru. e. esesi ba!i. 'umor !inak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau pen$akit peradangan $ang terlokalisir. @erupakan pengangkatan dari permukaan paru-paru berbentuk ba!i (potongan es). f. 5ekortikasi. @erupakan pengangkatan bahan < bahan fibrin dari pleura iselaris) 9.
>omplikasi 1. sofagitis,hilang 1 minggu sampai dengan 10 hari sesudah pengobatan. 2. 6neumonitis,pada rontgent terlihat ba$angan eksudat didaerah pen$inaran
>onsep asuhan kepera"atan pada pasien a 7ronko A. 6engka!ian 1. 9dentitas pasien : nama,usia, !enis kelamin,tanggal lahir,alamat,nomer register 2. i"a$at kesehatan sekarang : Apa $ang diderita pasien misaln$a n$eri pada dada , dan sesak nafas. 3. i"a$at kesehatan masa lalu Apakah dahulu pasien mempun$ai pen$akit paru obstruksi menahun 4. i"a$at kesehatan keluarga Apakah keluargan$a ada $ang menderita pen$akit paru .
A5 (atiit$ dial$ lifing ) 1) AktiitasD istirahat. Fe!ala : >elemahan, ketidakmampuan mempertahankan kebiasaan rutin, dispnea karena aktiitas. 'anda : >elesuan (biasan$a tahap lan!ut). 2) Sirkulasi. Fe!ala : ;5 (obstruksi ana kaa). 7un$i !antung : gesekan periardial (menun!ukkan efusi). 'akikardiD disritmia.ari tabuh. 3) 9ntegritas ego. Fe!ala : 6erasaan taku. 'akut hasil pembedahan, menolak kondisi $ang beratD potensi keganasan. 'anda : >egelisahan, insomnia, pertan$aan $ang diulang < ulang. 4) liminasi. Fe!ala : 5iare $ang hilang timbul (karsinoma sel keil). 6eningkatan frekuensiD !umlah urine (ketidakseimbangan hormonal, tumor epidermoid) ) @akananD airan. Fe!ala : 6enurunan berat badan, nafsu makan buruk, penurunan masukan makanan. >esulitan menelan, hausD peningkatan masukan airan. 'anda : >urus, atau penampilan kurang berbobot (tahap lan!ut) dema "a!ahD leher, dada punggung (obstruksi ena kaa), edema "a!ahD
periorbital (ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel keil) Flukosa dalam urine (ketidakseimbangan hormonal, tumor epidermoid). +) /$eri D ken$amanan. Fe!ala : /$eri dada (tidak biasan$a ada pada tahap dini dan tidak selalu pada tahap lan!ut) dimana dapatD tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan posisi. /$eri bahuD tangan (khususn$a pada sel besar atau adenokarsinoma) /$eri abdomen hilang timbul. B) 6ernafasan. Fe!ala : 7atuk ringan atau perubahan pola batuk dari biasan$a dan atau produksi sputum. /afas pendek, peker!a $ang terpa!an polutan, debu industr$, Serak,paral$sis pita suara. i"a$at merokok 'anda : 5ispnea, meningkat dengan ker!a 6eningkatan fremitus taktil (menun!ukkan konsolidasi) >rekelsD mengi pada inspirasi atau ekspirasi (gangguan aliran udara), krekelsD mengi menetapJ pentimpangan trakea ( area $ang mengalami lesi). %emoptisis. 8) >eamanan. 'anda : 5emam mungkin ada (sel besar atau karsinoma) >emerahan, kulit puat (ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel
keil)
) Seksualitas. 'anda : Finekomastia (perubahan hormone neoplastik, karsinoma sel besar) AmenoreaD impotent (ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel keil). 10)
6en$uluhan.
Fe!ala : aktor resiko keluarga, kanker(khususn$a paru), tuberulosis, >egagalan untuk membaik. 7. 5iagnosa >epera"atan 1. 7ersihan !alan nafas tidak efektif, bDd peningkatan !umlahDperubahan mukus
Diskositas
sekret,
keterbatasan
gerakan
dada,
Dn$eri,
kelemahan,kelelahan. 2. /$eri akut bDd inasi kanker ke pleura, dinding dada. 3. 6ola pernafasan tidak efektif bDd obstruksi trakeobronkialoleh sekret, perdarahan aktif, penurunan ekspansi paru, proses inflamsi
4. >erusakan pertukaran gas bDd gangguan aliran udara ke aleoli atau ke bagian utama paru, perubahan membran aleoli (atelektasis , edema paru , efusi, sekeresi berlebihan,Dperdarahan aktif). . Ansietas bDd ketakutan Danaman akan kematian , tindakan diagnostik, pen$akit kronis. +. /utrisi kurang dari kebutuhan tubuh bDd intake inadekuat, peningkatan metabolisme, proses keganasan. . 9nterensi 1) 5iagnosa : 7ersihan alan nafas tidak efektif bDd peningkatan !umlahDiskositas sekret, keterbatasan gerakan dadaDn$eri, kelemahanDkelelahan 'u!uan : 7ersihan !alan nafas efektif. >riteria J a. @enun!ukan potensi !alan nafas. b. airan sekret mudah dikeluarkanDdibatukan. . 7un$i nafas !elas. d. ?he*ing(-)Dberkurang 9nterensi 1. Auskultasi bun$i dada, untuk karakter bun$i nafas dan adan$a sekret. 2. 7antu untuk nafas dalam efektif an!urkan batuk dengan posisi duduk. 3. #bserasi !umlah dan karakter sputumDaspirasi sekret. 4. akukan penghisapan dengan menggunakan sution. 7ila klien tidak dapat batuk. . 5orong masukan airanDoral sedikitn$a 200 Dhari dalam toleransi !antung. +. >olaborasi : 7erikanDbantu dengan 9677 , spirometri, meniup botol B. Funakan oksigen humidifikasiDnebuli*er ultrasonik . 7erikan airan tambahan melalui 9; sesuai indikasi. 8. 7erikan bronkodilator, ekspektoran, atau analgetik sesuai indikasi.
2) 5iagnosa kepera"atan :/$eri akutDkronis inasi kanker ke pleura, dinding dada.
/#: - 'ingkat ken$amanan perasaan senang seara fisik C psikologis - 6rilaku mengendalikan n$eri - /$eri: efek merusak terhadap emosi dan prilaku $ang diamati - 'ingkat n$eri: !umlah n$eri $ang dilaporkan >riteria ealuasi: - @enun!ukkan perilaku bebas n$eri - @enun!ukkan teknik relaksasi seara indiidu $ang efektif - @engenali fator pen$ebab dan menggunakan tindakan untuk menegah n$eri. - 5urasi n$eri berkurang - 6ola tidur $ang baik - 'idak mengalami gangguan dalam tanda-tanda ital 9nterensi /9: 1. akukan pengka!ian n$eri $ang komprehensif meliputi lokasi, karakteristik,a"itan, durasi dan frekuensi ,kulaitas, intensitas atau keparahan n$eri dan fator presipitasin$a. 2. @inta pasien untukmenilai n$eri pada skala 0-10 3. 7erikan informasi tentang n$eri seperti pen$ebab n$eri, beberapa lama akan men$esal dan antisipasi ketidakn$amananakibat prosedur 4. A!arkan pengunaan teknik non farmakologis (relaksasi, ima!inasi terbimbing, terapi musik dan lain-lain. . 7antu pasien untuk lebih berfokus pada aktifitas dan rasa tidak n$aman, dengan pengalihan melalui teleisi ,radio, tape dan interaksi dengan pengun!ung.
5aftar 6ustaka li*abeth, . or"in.2008. Buku Saku Patofisiologis. akarta: F Su$ono, Slamet. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. ilid 99. disi 3. 7alai 6enerbit >&9 : akarta. %erdman, %eather '. 2010. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2!" 2##.akarta : F. Allih bahasa: @ade Sumar"ati, 5"i ?idiarti, tsu 'iar.
?ilkinson, @. udith. 200B. Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi $ . akarta :F.