Laporan pendahuluan Ca Bronko A. Anato Anatomi mi fisiol fisiologi ogi
1. Anat Anatom omii pern pernaf afas asan an
Sistem pernafasan berfungsi sebagai pendistribusi udara dan pertukaran gas sehingga oksigen dapat disuplai dan karbon dioksida dikeluarkan dari sel-sel tubuh (Asih, 2003 : 2). Seara sistematis saluran pernafasan dibagi men!adi saluran pernafasan atas dan saluran pernafasan ba"ah. #rgan saluran pernafasan atas terletak di luar toraks toraks atau atau rongga rongga dada, dada, sement sementara ara salura saluran n pernaf pernafasa asan n ba"ah ba"ah terlet terletak ak hampir hampir seluruhn$a di dalam toraks (Asih, 2003 : 2). a. Salura Saluran n pernafa pernafasan san atas atas terd terdiri iri dari dari : 1) %idung %idung adalah pintu masuk pertama udara $ang kita hirup. &dara keluar melalu melaluii siste sistem m pernaf pernafasa asan n $aitu $aitu hidung hidung $ang terbent terbentuk uk atas atas dua tulang tulang hidung dan beberapa kartilago. 'erdapat dua pipi pada dasar hidung-nostril (lubang hidung), atau nares eksternal $ang dipisahkan oleh septum nasal di bagian tengah. apisan mukus hidung adalah sel epitel bersila dengan sel goblet $ang menghasilkan lendir dan !uga sebagai sistem pembersih pada hidung(Asih, 2003 : 2). at mukus $ang disekresi hidung mengandung en*im lisosom $ang dapat membunuh bakteri (Alsagaff, 200+ : ). 2) aring aring aring atau atau tenggor tenggorokan okan adalah adalah tuba tuba muskul muskular ar $ang terlet terletak ak di poster posterior ior rongga nasal dan oral dan di anterior ertebra serikalis. aring dapat dibagi men!adi tiga segmen, setiap segmen dilan!utkan oleh segmen lain nasofaring, orofaring, dan laringofaring. /asofaring terletak di belakang rongga nasal, orofari orofaring ng terlet terletak ak di belakan belakang g mulut mulut sedangk sedangkan an laring laringofar ofaring ing terlet terletak ak di belakang laring (Asih , 2003 : ). 3) aring aring menghubungkan trakhea dengan faring (&nder"ood, .., :1 : 14). aring sering disebut kotak suara fungsin$a untuk berbiara, selain itu
!uga untuk menegah benda padat agar tidak masuk ke dalam trakhea. 5inding laring dibentuk oleh tulang ra"an (kartilago) dan bagian dalamn$a dilapisi oleh membran mukosa bersilia, kartilago laring tersusun buah, kartilago $ang terbesar adalah kartilago tiroid atau disebut dengan buah !akun pada pria, terkait di punak tulang rahang tiroid terdapat epiglotis $ang fungsin$a membantu menutup laring se"aktu orang menelan makanan. 6ita suara terletak di kedua sisi selama bernafas, pita suara tertahan di kedua sisi glotis sehingga untuk dapat masuk dan keluar dengan bebas dari trakhea. Selama berbiara otot intrinsik laring menarik pita suara untuk menghasilkan bun$i $ang selan!utn$a diubah men!adi kata-kata. Saraf kranial motorik $ang mempersarafi faring untuk berbiara adalah nerus agus dan nerus aksesorius(Asih , 2003 : ). b. Saluran pernafasan ba"ah terdiri atas 1) 'rakhea (pipa udara) Adalah saluran udara tubular $ang mempun$ai pan!ang sekitar 13 m. 'rakhea terletak di depan esofagus, tepat di permukaan leher. 5inding trakhea disangga oleh inin-inin kartilago, otot polos dan serat elastik. inin kartilago berbentuk kaku guna menegah agar tidak kolaps dan menutup !alan udara. 7agian dalam trakhea dilapisi membran mukosa bersilia (Asih, 2003 : ). 2) 7ronkhial &!ung distal trakhea terbagi men!adi bronkhus primer kanan dan kiri $ang terletak di dalam rongga dada. 7ronkhus kanan lebih pendek dan lebih besar daripada $ang kiri. ungsi perabangan bronkhial untuk memberikan saluran bagi udara antara trakhea dan aleoli agar !alan udara tetap terbuka dan bersih (6eare, 200+ : 21). 3) Aleoli Aleoli ber!umlah sekitar 300 sampai 00 !uta di dalam paru-paru orang de"asa. ungsin$a adalah sebagai satu-satun$a tempat pertukaran gas antara lingkungan eksternal dan aliran darah. Aleoli dikelilingi oleh dinding $ang tipis $ang terdiri atas satu lapis epitel skuamosa. 5i antara sel epitel terdapat airan khusus $ang men$ekresi lapisan molekul lipid $ang disebut surfaktan. airan ini dibutuhkan untuk men!aga agar permukaan aleolar tetap lembab, tanpa surfaktan tekanan permukaan akan men!adi demikian besar sehingga membutuhkan upa$a muskular $ang sangat besar untuk mengembangkan aleoli (Asih, 2003 : 3-8). Surfaktan adalah suatu *at ampuran antara lemak fosfat, lemak !enis lain, protein dan karbohidrat $ang disekresi oleh epitel aleol tipe 99, surfaktan berperan menurunkan tegangan permukaaan pada airan aleol sehingga aleol lebih mudah berkembang pada "aktu inspirasi dan menegah aleol menutup pada akhir respirasi. aktor $ang dapat mempengaruhi sintesa surfaktan adalah hormon tiroid dan hormon kortikosteroid.(Alsagaff, 200+ :12)
4) 6aru-paru 6aru-paru terletak di kedua sisi !antung di dalam rongga dada dan dikelilingi serta dilindungi oleh sangkar iga. 7agian dasar setiap paru terletak atas diafragma, bagian apeks paru (u!ung superior) terletak setinggi klaikula . 6ada permukaan tengah dari setiap paru terdapat identasi $ang disebut hilus tempat bronkus primer dan masukn$a arteri serta ena pulmonasi ke dalam paru. 7agian kanan dan kiri paru terdiri atas perabangan saluran $ang membentuk !utaan aleoli, !aring-!aring kapiler dan !aringan ikat. Setiap paru dibagi men!adi kompartemen $ang lebih keil pembagian pertama disebut lobus. 6aru kanan terdiri atas 3 lobus dan lebih besar dari kiri $ang han$a terdiri 2 lobus. apisan $ang membatasi antara lobus disebut fisura. obus kemudian dibagi lagi men!adi segmen. Setiap segmen terdiri atas ban$ak lobulus $ang masing-masing mempun$ai bronkhiale, arterioale, enula dan pembuluh limfatik. 5ua lapis membran serosa mengelilingi setiap paru dan disebut sebagai pleura. apisan terluar disebut pleura parietal $ang melapisi dinding dada dan mediastinum. apisan dalamn$a disebut pleura iseral $ang mengelilingi paru. ongga pleura ini mengandung airan $ang dihasilkan sel-sel serosa di dalam pleura. ika airan $ang dihasilkan berkurang atau membran pleura membengkak, akan ter!adi suatu kondisi $ang disebut pleuritis dan terasa sangat n$eri karena membran pleura saling bergesekan (Asih, 2003 : ). ) 'oraks ongga toraks terdiri atas rongga pleura kanan dan kiri dan bagian tengah $ang disebut mediastinum. Satu-satun$a organ dalam rongga toraks $ang tidak terletak di dalam mediastinum adalah paru-paru. (Asih, 2003 : ). 2. isiologi pernafasan isiologi pernafasan adalah serangkaian proses interaksi dan koordinasi $ang kompleks $ang mempun$ai peranan sangat penting dalam mempertahankan kestabilan atau homeostasis lingkungan internal tubuh kita. ;entilasi pulmonal adalah istilah teknis dari bernafas terdiri dari inspirasi $aitu gerakan perpindahan udara masuk ke dalam paru-paru dan ekspirasi $aitu gerakan udara meninggalkan paru paru. Adapun prosesn$a adalah sebagai berikut : a. 9nspirasi 5iafragma berkontraksi, bergerak ke arah ba"ah dan mengembangkan rongga dada dari atas ke ba"ah. #tot-otot interkosta eksternal menarik iga dari atas keluar $ang mengembangkan rongga dada ke arah samping kiri dan kanan, dengan begitu pleura parietal ikut mengembang diikuti oleh pleura iseral, $ang men$ebabkan tekanan intrapulmonal turun di ba"ah tekanan atmosfer dan udara masuk melalui hidung dan akhirn$a sampai aleoli (Asih, 2003: 11). #tot < otot $ang digunakan untuk inspirasi adalah difragma (paling utama), muskulo interostalis e=ternus, muskulo saleneus, muskulo sternoleidomastoideus dan muskulo petoralis minor (Alsagaff, 200+ :13)
b. kspirasi 5iafragma dan otot-otot interkosta rileks, karena rongga men!adi lebih sempit, paru-paru terdesak dan !aringan elastikn$a meregang selama inhalasi, mengerut dan !uga mendesak aleoli. 5engan meningkatn$a tekanan intrapulmonal di atas tekanan atmosfir, udara didorong keluar paru sampai kedua tekanan sama kembali(Asih, 2003 : 10 -11). . #tot-otot $ang digunakan untuk ekspirasi adalah interostalis internus dan otot-otot dinding perut (Alsagaff, 200+ : 13) B. Definisi >arsinoma 7ronkogenik?kanker paru adalah tumor ganas paru primer $ang
berasal dari saluran nafas.5i dalam kepustakaan selalu di laporkan peningkatan insiden kanker paru seara progresif, $ang bukan han$a sebagai akibat peningkatan umur ratarata manusia serta kemampuan diagnostik $ang lebih baik namun oleh karena memang karsinoma bronkogenik lebih sering ter!adi (6engatar 9lmu 6en$akit paru) ( %ood Al sagaff,200). >arsinoma bronkogenik adalah tumor ganas paru primer $ang berasal dari saluran napas $ang mengalami proliferasi dalam paru (&nder"ood, 6atologi, 2010). >anker paru adalah tumor berbaha$a $ang tumbuh diparu, sebagian besar kanker paru berasal dari sel-sel didalam paru tapi dapat !uga berasal dari bagian tubuh lain $ang terkena kanker. ( erih 1010 @eblog, b$ rih 200 ) C. Etiologi eskipun etiologi sebenarn$a dari kanker paru belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor $ang agakn$a bertanggung !a"ab dalam peningkatan insiden kanker paru : 1.
erokok. 'ak diragukan lagi merupakan faktor utama. Suatu hubungan statistik $ang defenitif telah ditegakkan antara perokok berat (lebih dari dua puluh batang sehari) dari kanker paru (karsinoma bronkogenik). 6erokok seperti ini mempun$ai keenderung sepuluh kali lebih besar dari pada perokok ringan. Selan!utn$a orang perokok berat $ang sebelumn$a dan telah meninggalkan kebiasaann$a akan kembali ke pola resiko bukan perokok dalam "aktu sekitar 10 tahun. %idrokarbon karsinogenik telah ditemukan dalam ter dari tembakau rokok $ang !ika dikenakan pada kulit he"an, menimbulkan tumor.
2.
9radiasi. 9nsiden karsinoma paru $ang tinggi pada penambang kobalt di Shneeberg dan penambang radium di oahimsthal (lebih dari 0 B meninggal akibat kanker paru) berkaitan dengan adan$a bahan radioaktif dalam bentuk radon. 7ahan ini diduga merupakan agen etiologi operatif.
3.
>anker paru akibat ker!a.
'erdapat insiden $ang tinggi dari peker!a $ang terpapar dengan karbonil nikel (pelebur nikel) dan arseni (pembasmi rumput). 6eker!a pemeah hematite (paru < paru hematite) dan orang < orang $ang beker!a dengan asbestos dan dengan kromat !uga mengalami peningkatan insiden. 4.
6olusi udara. ereka $ang tinggal di kota mempun$ai angka kanker paru $ang lebih tinggi dari pada mereka $ang tinggal di desa dan "alaupun telah diketahui adan$a karsinogen dari industri dan uap diesel dalam atmosfer di kota. ( 'homson, atatan >uliah 6atologi,1C).
.
Denetik. 'erdapat perubahan? mutasi beberapa gen $ang berperan dalam kanker paru, $akni :
a.
6roton onogen.
b.
'umor suppressor gene.
.
Dene enoding en*$me.
D. Klasifikasi >arsinoma 7ronkogenik. a. >arsinoma epidermoid (skuamosa). >anker ini berasal dari permukaan epitel bronkus.6erubahan epitel termasuk
metaplasia, atau displasia akibat merokok !angka pan!ang, seara khas mendahului timbuln$a tumor.'erletak sentral sekitar hilus, dan menon!ol kedalam bronki besar.5iameter tumor !arang melampaui beberapa entimeter dan enderung men$ebar langsung ke kelen!ar getah bening hilus, dinding dada dan mediastinum. b. >arsinoma sel keil. 7iasan$a terletak ditengah disekitar perabangan utama bronki.'umor ini timbul dari sel < sel >ulhitsk$, komponen normal dari epitel bronkus.'erbentuk dari sel < sel keil dengan inti hiperkromatik pekat dan sitoplasma sedikit.etastasis dini ke mediastinum dan kelen!ar limfe hilus, demikian pula dengan pen$ebaran hematogen ke organ < organ distal. . Adenokarsinoma (termasuk karsinoma sel aleolar). emperlihatkan susunan selular seperti kelen!ar bronkus dan dapat mengandung mukus.>eban$akan timbul di bagian perifer segmen bronkus dan kadang < kadang dapat dikaitkan dengan !aringan parut loal pada paru < paru dan fibrosis interstisial kronik.esi seringkali meluas melalui pembuluh darah dan limfe pada stadium dini, dan seara klinis tetap tidak menun!ukkan ge!ala < ge!ala sampai ter!adin$a metastasis $ang !auh. d. >arsinoma sel besar.
erupakan sel < sel ganas $ang besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma $ang besar dan ukuran inti bermaam < maam.Sel < sel ini enderung untuk timbul pada !aringan paru - paru perifer, tumbuh epat dengan pen$ebaran ekstensif dan epat ke tempat < tempat $ang !auh. e. Dabungan adenokarsinoma dan epidermoid. 6embagian praktis untuk tu!uan pengobatan (Sudo$ono, 200C). a. S ( small ceel lung cancer ) >arsinoma sel keil biasan$a terletak di tengah di sekitar perabangan utama bronki.>arsinoma sel keil memiliki "aktu pembelahan $ang terepat dan prognosis
$ang
terburuk
dibandingkan
dengan
semua
karsinoma
bronkogenik.Sekitar C0B dari semua pasien memiliki bukti-bukti $ang ekstensif (metastasis ke distal) pada saat diagnosis, dan angka kelangsungan hidup tahun kurang dari B. Dambaran histologi karsinoma sel keil $ang khas adalah nominasi sel-sel keil hampir semuan$a diisi oleh mukus dengan sebaran kromatin dan sedikit sekali?tanpa nukleoli.7entuk sel berariasi dan fusiform, poligonal, dan bentuk seperti limfosit. b. /S (non small cell lung cancer ) karsinoma skuamosa, adenokarsinoma, karsinoma sel besar 1) >arsinoma pidermoid? >arsinoma Sel Skuamos 6erubahan karsinoma sel skuamosa biasan$a terletak sentral di sekitar hilus, dan menon!ol ke dalam bronki besar.5iameter tumor !arang melampaui beberapa sentimeter dan enderung men$ebar seara langsung ke kelen!ar getah benig hilus, dinding dada dan mediastinum.>arsinoma sel skuamos seringkali disertai batuk dan hemoptisis akibat iritasi atau ulserasi, pneumonia,
dan
pembentukan
abses
akibat
obstruksi
dan
infeksi
sekunder.>arena tumor ini enderung agak lambat dalam bermetastasis, maka pengobatan dini dapat memperbaiki prognosis. 2) Adenokarsinoma Adenokarsinoma memperlihatkan susunan seluler seperti kelen!ar bronkus dan dapat mengandung mukus.>eban$akan dari !enis tumor ini timbul di bagian perifer segmen bronkus dan kadang-kadang dapat dikaitkan dengan !aringan parut lokal pada paru dan fibrosis interstisial kronik.esi sering kali meluas ke pembuluh darah dan limfe pada stadium dini, dan sering bermetastatis !auh sebelum lesi primer. 3) >arsinoma Sel 7esar >arsinoma sel besar adalah sel-sel ganas besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma $ang besar dan ukuran inti bermaam-maam.Selsel ini enderung munul pada !aringan paru perifer, tumbuh epat dengan pen$ebaran ekstensif dan epat ke tempat-tempat $ang !auh. E. Manifestasi klinis 1. De!ala A"al Stridor lokal dan dipnea ringan $ang mungkin disebabkan oleh obstruksi bronkus 2. De!ala &mum
a. 7atuk >emungkinan akibat iritasi $ang disebabkan oleh tumor.batuk mulai sebagai batuk kering tanpa membentuk sputum.tetapi berkembang sampai titik dimana dibentuk sputum $ang kental dan porulen dalam berrespon terhadap infeksi skunder b. %ipotesis Sputum bersemu darah karena sputum melalui permukaan tumor $ang mengalami ulserasi. . Anoreksia $aitu lelah dan kurangn$a berat badan. F. Patofisiologi
5ari etiologi $ang men$erang perabangan segmen? sub bronkus men$ebabkan ilia hilang dan deskuamasi sehingga ter!adi pengendapan karsinogen. 5engan adan$a pengendapan karsinogen maka men$ebabkan metaplasia,h$perplasia dan displasia. 7ila lesi perifer $ang disebabkan oleh metaplasia, h$perplasia dan displasia menembus ruang pleura, biasa timbul efusi pleura, dan bisa diikuti inasi langsung pada kosta dan korpus ertebra. esi $ang letakn$a sentral berasal dari salah satu abang bronkus $ang terbesar. esi ini men$ebabkan obstuksi dan ulserasi bronkus dengan diikuti dengan supurasi di bagian distal. De!ala < ge!ala $ang timbul dapat berupa batuk, hemopt$sis, dispneu, demam, dan dingin.@hee*ing unilateral dapat terdengan pada auskultasi.6ada stadium lan!ut, penurunan berat badan biasan$a menun!ukkan adan$a metastase, khususn$a pada hati. >anker paru dapat bermetastase ke struktur < struktur terdekat seperti kelen!ar limfe, dinding esofagus, periardium, otak, tulang rangka.
G. Pemeriksaan penunjang a. adiologi 1) assa adiopaEue di paru 2) #bstruksi !alan nafas dengan akibat atelektasis 3) 6neumonia 4) 6embesaran >elen!ar %ilar ) 'umor 6anoast.a. 7ronhogenik $ang terdapat disuperior pulmonar$
sulus, pada apek lobus superior. +) >elainan pada pleura C) >elainan tulang b. 7ronkografi Adapun gambaran bronkografi $ang dianggap patognomonik adalah obstruksi stenosis irreguler, stenosis ekor tikus dan indentasi ap !empol. . Sitologi
5ahak $ang representatif dapat diperoleh melalui batuk spontan, dengan bantuan aerosol ( 20B prop$lene gl$ol dalam larutan 10B /al. 5ihangatkan sampai kurang lebih 4-0 .)atau melalui bilasan?sikatan aspirasi bronkial.'atalaksana pada ung aner 5etetion 6rogram di /e" Fork adalah sbb. Salia dan post nasal disharge dikeluarkan dahulu, lalu penderita disuruh batuk dalam , dahak $ang dihasilkan segera difiksasi, kesemuan$a ini dilakukan pada 3 hari berturutturut, sebaikn$a pada pagi hari. d. ndoskopi eliputi pemeriksaan laringoskopi dan bronkoskopi serta bilasan bronkial, kerokan?sikatan serta biopsi. 'u!uan pemeriksaan bronkoskopi ( serat optik ) adalah : 1. engetahui perubahan pada bronkus akibat kanker paru. 2. engambil bahan untuk pemeriksaan sitologis. 3. emperhatikan perubahan pada permukaan tumor?mukosa
untuk
memperkirakan !enis keganasan. 4. enilai keberhasilan terapi. . enentukan operbilitas kanker paru. e. 7iopsi 7ahan biopsi dapat diperoleh melalui ara biopsi perkutaneus transbronkial ataupun open biopsi. Sedangkan bahann$a dapat berupa !aringan kelen!ar regional !aringan pleura ataupun !aringan paru. . Penatalaksanaan 1. 6enatalaksanaan /onbedah a. 'erapi #ksigen ika ter!adi hipoksemia pera"at dapat memberikan oksigen ia masker? nasal kanula sesuai dengan permintaan. b. 'erapi #bat ika klien mengalami bronkospasme dokter dapat memberikan obat golongan bronkodilator (seperti pada klien asma)dan kartikosterid untuk mengurangi bronkospasme,inflamasi dan edema. . >emoterapi kemoterapi merupakan pilihan pengobatan
pada
klien
dengan
kanker
paru,terutama pada small ell ling aner karena metastasis.kemoterapi dapat !uga digunakan bersamaan dengan terapi bedah. #bat-obat kemoterapi $ang biasan$a diberikan untuk menangani kanker,tumor,termasuk kombinasi dari obatobat tersebut. G $lophosphamide,deo=orubiin,methotre=ate,dan proarba*ine G toposidedan isplatin G itom$in,inblastine,dan isplatin. d. 9munoterapi 7an$ak klien kanker paru mengalami gangguan imun. #bat imunoterapi ($tokin) biasa di berikan. e. 'erapi adiasi 'erapi dilakukan dengan indikasi sebagai berikut : G >lien tumor paru $ang operable tetapi risiko !ika dilakukan pembedahan
G >lien adenokarsinoma ? sel skuomosa inoperable $ang mengalami pembesaran kelen!ar getah bening pada hilus ipsilateral dan mediastinal. G >lien dengan a. 7ronkus dengan oat ell. G >lien kambuhan sesudah lobektomi atau pneumonektomi. 2. 6enatalaksanaan 6embedahan. 'u!uan pada pembedahan kanker paru sama seperti pen$akit paru lain, untuk mengankat semua !aringan $ang sakit sementara mempertahankan seban$ak mungkin fungsi paru < paru $ang tidak terkena kanker. a. 'oraktomi eksplorasi. &ntuk mengkomfirmasi diagnosa tersangka pen$akit paru atau toraks khususn$a karsinoma, untuk melakukan biops$. b. 6neumonektomi pengangkatan paru) >arsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua lesi bisa diangkat. . obektomi (pengangkatan lobus paru). >arsinoma bronkogenik $ang terbatas pada satu lobus, bronkiaktesis bleb atau bula emfisematosaH abses paruH infeksi !amurH tumor !inak tuberkulois. d. esesi segmental. erupakan pengankatan satau atau lebih segmen paru. e. esesi ba!i. 'umor !inak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau pen$akit peradangan $ang terlokalisir. erupakan pengangkatan dari permukaan paru-paru berbentuk ba!i (potongan es). f. 5ekortikasi. erupakan pengangkatan bahan < bahan fibrin dari pleura iselaris) !. Komplikasi
1. sofagitis,hilang 1 minggu sampai dengan 10 hari sesudah pengobatan. 2. 6neumonitis,pada rontgent terlihat ba$angan eksudat didaerah pen$inaran
Konsep asuhan kepera"atan pada pasien Ca Bronko
A. Pengkajian
1. 9dentitas pasien : nama,usia, !enis kelamin,tanggal lahir,alamat,nomer register 2. i"a$at kesehatan sekarang : Apa $ang diderita pasien misaln$a n$eri pada dada , dan sesak nafas. 3. i"a$at kesehatan masa lalu Apakah dahulu pasien mempun$ai pen$akit paru obstruksi menahun 4. i"a$at kesehatan keluarga Apakah keluargan$a ada $ang menderita pen$akit paru .
A5 (atiit$ dial$ lifing ) 1) Aktiitas? istirahat. De!ala : >elemahan, ketidakmampuan mempertahankan kebiasaan rutin, dispnea karena aktiitas. 'anda : >elesuan (biasan$a tahap lan!ut). 2) Sirkulasi. De!ala : ;5 (obstruksi ana kaa). 7un$i !antung : gesekan periardial (menun!ukkan efusi). 'akikardi? disritmia.ari tabuh. 3) 9ntegritas ego. De!ala : 6erasaan taku. 'akut hasil pembedahan, menolak kondisi $ang berat? potensi keganasan. 'anda : >egelisahan, insomnia, pertan$aan $ang diulang < ulang. 4) liminasi. De!ala : 5iare $ang hilang timbul (karsinoma sel keil). 6eningkatan frekuensi? !umlah urine (ketidakseimbangan hormonal, tumor epidermoid) ) akanan? airan. De!ala : 6enurunan berat badan, nafsu makan buruk, penurunan masukan makanan. >esulitan menelan, haus? peningkatan masukan airan. 'anda : >urus, atau penampilan kurang berbobot (tahap lan!ut) dema "a!ah? leher, dada punggung (obstruksi ena kaa), edema "a!ah?
periorbital (ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel keil) Dlukosa dalam urine (ketidakseimbangan hormonal, tumor epidermoid). +) /$eri ? ken$amanan. De!ala : /$eri dada (tidak biasan$a ada pada tahap dini dan tidak selalu pada tahap lan!ut) dimana dapat? tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan posisi. /$eri bahu? tangan (khususn$a pada sel besar atau adenokarsinoma) /$eri abdomen hilang timbul. C) 6ernafasan. De!ala : 7atuk ringan atau perubahan pola batuk dari biasan$a dan atau produksi sputum. /afas pendek, peker!a $ang terpa!an polutan, debu industr$, Serak,paral$sis pita suara. i"a$at merokok 'anda : 5ispnea, meningkat dengan ker!a 6eningkatan fremitus taktil (menun!ukkan konsolidasi) >rekels? mengi pada inspirasi atau ekspirasi (gangguan aliran udara), krekels? mengi menetapH pentimpangan trakea ( area $ang mengalami lesi). %emoptisis. 8) >eamanan. 'anda : 5emam mungkin ada (sel besar atau karsinoma) >emerahan, kulit puat (ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel keil) ) Seksualitas. 'anda : Dinekomastia (perubahan hormone neoplastik, karsinoma sel besar) Amenorea? impotent (ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel keil). 10)
6en$uluhan.
De!ala : aktor resiko keluarga, kanker(khususn$a paru), tuberulosis, >egagalan untuk membaik. 7. 5iagnosa >epera"atan 1. 7ersihan !alan nafas tidak efektif, b?d peningkatan !umlah?perubahan mukus ?iskositas sekret, keterbatasan gerakan dada, ?n$eri, kelemahan,kelelahan. 2. /$eri akut b?d inasi kanker ke pleura, dinding dada. 3. 6ola pernafasan tidak efektif b?d obstruksi trakeobronkialoleh sekret, perdarahan aktif, penurunan ekspansi paru, proses inflamsi 4. >erusakan pertukaran gas b?d gangguan aliran udara ke aleoli atau ke bagian utama paru, perubahan membran aleoli (atelektasis , edema paru , efusi, sekeresi berlebihan,?perdarahan aktif).. . /utrisi kurang dari kebutuhan tubuh b?d metabolisme, proses keganasan. C. !nter#ensi
intake inadekuat, peningkatan
1) 5iagnosa : 7ersihan alan nafas tidak efektif b?d peningkatan !umlah?iskositas sekret, keterbatasan gerakan dada?n$eri, kelemahan?kelelahan 'u!uan : 7ersihan !alan nafas efektif.
>riteria H a. enun!ukan potensi !alan nafas. b. airan sekret mudah dikeluarkan?dibatukan. . 7un$i nafas !elas. d. @he*ing(-)?berkurang 9nterensi a) atat perubahan upa$a dan pola bernafas. Rasional
: 6enggunaan otot interkostal? abdominal dan pelebaran nasal
menun!ukkan peningkatan upa$a bernafas. b) #bserasi penurunan ekspensi dinding dada dan adan$a. Rasional
: kspansi dad terbatas atau tidak sama sehubungan dengan
akumulasi airan, edema, dan sekret dalam seksi lobus. )
atat karakteristik batuk (misaln$a, menetap, efektif, tak efektif), !uga produksi dan karakteristik sputum. Rasional
: >arakteristik batuk dapat berubah tergantung pada pen$ebab?
etiologi gagal perbafasan. Sputum bila ada mungkin ban$ak, kental, berdarah, adan? atau puulen. d)
6ertahankan posisi tubuh? kepala tepat dan gunakan alat !alan nafas sesuai kebutuhan. Rasional
: emudahkan memelihara !alan nafas atas paten bila !alan nafas
pasein dipengaruhi. e)
>olaborasi pemberian bronkodilator, ontoh aminofilin, albuterol dll. A"asi untuk efek samping merugikan dari obat, ontoh takikardi, hipertensi, tremor, insomnia. Rasional
:
#bat
diberikan
untuk
menghilangkan
spasme
bronkus,
menurunkan iskositas sekret, memperbaiki entilasi, dan memudahkan pembuangan sekret. emerlukan perubahan dosis? pilihan obat. 2) /$eri akut?kronis inasi kanker ke pleura, dinding dada.
'u!uan: - 'ingkat ken$amanan perasaan senang seara fisik I psikologis - 6rilaku mengendalikan n$eri - /$eri: efek merusak terhadap emosi dan prilaku $ang diamati - 'ingkat n$eri: !umlah n$eri $ang dilaporkan >riteria hasil: - enun!ukkan perilaku bebas n$eri - enun!ukkan teknik relaksasi seara indiidu $ang efektif - engenali fator pen$ebab dan menggunakan tindakan untuk menegah n$eri. - 5urasi n$eri berkurang - 6ola tidur $ang baik - 'idak mengalami gangguan dalam tanda-tanda ital 9nterensi : a) 'an$akan pasien tentang n$eri. 'entukan karakteristik n$eri. 7uat rentang intensitas pada skala 0 < 10. Rasional
:
embantu
dalam
ealuasi ge!ala
n$eri
karena kanker.
6enggunaan skala rentang membantu pasien dalam mengka!i tingkat n$eri dan memberikan alat untuk ealuasi keefktifan analgesi, meningkatkan ontrol n$eri. b) >a!i pern$ataan erbal dan non-erbal n$eri pasien. Rasional
: >etidaklsesuaian antar petun!uk erbal? non erbal dapat
memberikan petun!uk dera!at n$eri, kebutuhan? keefketifan interensi. ) atat kemungkinan pen$ebab n$eri patofisologi dan psikologi. Rasional
: 9nsisi posterolateral lebih tidak n$aman untuk pasien dari pada
insisi anterolateral. Selain itu takut, distress, ansietas dan kehilangan sesuai diagnosa kanker dapat mengganggu kemampuan mengatasin$a. d) 5orong men$atakan perasaan tentangn$eri. Rasional
: 'akut? masalah dapat meningkatkan
tegangan otot dan
menurunkan ambang persepsi n$eri. e) 7erikan tindakan ken$amanan. 5orong dan a!arkan penggunaan teknik relaksasi Rasional :
eningkatkan relaksasi dan pengalihan perhatian.
3. Dangguan pertukaran gas b?d obstruksi trakeobronkialoleh sekret, perdarahan aktif, penurunan ekspansi paru, proses inflamasi .
'u!uan: enun!ukkan perbaikan entilasi dan oksigenasi !aringan dengan D5A dalam rentang normal dan tak ada ge!ala distres pernapasan. 9nterensi: 1) >a!i frekuensi, kedalaman, dan kemudahan bernapas. ? anifestasi distres pernapasan tergantung pada?indikasi dera!at keterlibatan paru dan status kesehatan umum. 2) #bserasi "arna kulit, membran mukosa, dan kuku, atat adan$a sianosis perifer (kuku) atau sianosis sentral (sirkumoral). ? Sianosis kuku menun!ukkan asokontriksi atau respon tubuh terhadap demam?menggigil. /amun sianosis daun telinga, membran mukosa, dan kulit sekitar mulut menun!ukkan hipoksemia sistemik. 3) A"asi suhu tubuh, sesuai indikasi. 7antu tindakan ken$amanan untuk menurunkan demam dan menggigil, mis: selimut tambahan, suhu ruangan n$aman, kompres hangat atau dingin. ? 5emam tinggi (umum pada pneumonia bakterial dan influen*a) sangat meningkatkan kebutuhan metabolik dan kebutuhan oksigen dan mengganggu oksigenasi seluler. 4) 'inggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi (fo"ler atau semi fo"ler), napas dalam dan batuk efektif. ? 'indakan ini meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan pengeluaran sekret untuk memperbaiki entilasi. ) 7erikan terapi oksigen dengan benar, mis: dengan nasal prong, masker, masker ;enturi. ? 'u!uan terapi oksigen adalah mempertahankan 6a#2 di atas +0 mm%g. #ksigen diberikan dengan metode $ang memberikan pengiriman tepat dalam toleransi pasien. +). A"asi D5A, nadi oksimetri. ? engealuasi proses pen$akit dan memudahkan terapi paru.
Daftar Pustaka li*abeth, . or"in.2008. Buku Saku Patofisiologis. akarta: D Su$ono, Slamet. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. ilid 99. disi 3. 7alai 6enerbit
>&9 : akarta. %erdman, %eather '. 2010. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009 20!!.akarta : D. Allih bahasa: ade Sumar"ati, 5"i @idiarti, tsu 'iar. @ilkinson, . udith. 200C. Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi " . akarta :D.