LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISISOLOGI TUMBUHAN PERTUMBUHAN
Disusun oleh: Anisa Maulidiya
15308141041
Inuoi Widhi Hakiki
15308141043
Ngakan Yoga Novantara Novantara
15308141051
Emma Maulida
15308141054
Isnani Deyana Andini
15308144005
Kelompok 5 Biologi E
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017
I.
PENDAHULUAN
A. Judul Pertumbuhan B. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman 2. Mengetahui kurve tumbuh organ tumbuhan (akar, daun, batang) C. Latar Belakang Pertumbuhan
merupakan
perubahan
yang
bersifat
kuantitatif
dan
iireversible, iireversible, berlangsung selama masa pertumbuhan setiap organisme. Perubahan kuatitatif paling nyata diukur dari pertambahan biomassa kering tubuh organisme. Proses ini diawali dari pertambahan substansi, pembelahan sel (mitosis), perbedasan dan perpanjangan sel. Sedangkan perkembangan lebih dicirikan oleh ad anya proses perubahan yang bersifat kualitatif , oleh adanya proses deferensiasi dan spesialisasi. Proses pertumbuhan dan perkembangan diatur oleh DNA inti, yang mengendalikan semua proses fisiologi-biokemis di dalam sel. Pada proses tumbuh lebih menonjol prosesproses sintetik membangun struktur tubuh. Sedangkan proses perkembangan diatur melalui pengendalian ekspresi gen yang terkait langsung dengan produksi enzim yang akan mengarahkan proses deferensiasi dan spesialisasijaringan (Suyitno.2017:27). Pertumbuhan dan perkembangan itu sendiri merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor yang terdapat dari dalam, antara lain sifat genetik dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Sedangkan faktor luar adalah lingkungan. Potensi genetik ini hanya akan berkembang jika ditunjang oleh lingkungan yang cocok. Dengan demikian, karakter/sifat yang ditampilkan oleh tumbuhan merupakam gabungan faktor genetik dan faktor lingkungan secara bersama-sama. Terdapat dua jenis pertumbuhan yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer merupakan aktivitas akti vitas sel-sel meristem menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang sedangkan pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas kambium yang mengakibatkan pertumbuhan sekunder (Fauziyah Harahap.2012:36-39). Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman, sehingga pada praktikum ini digunakan biji kacang dan ditanam didalam polibag dengan ditutupi penyukup penyukup kertas karton hitam. Dalam praktikum ini terdapat tiga kelompok perlakuan yaitu perlakuan pertama yaitu kelompok yang terpapar
cahaya matahari, kelompok kedua yaitu yang terkena cahaya matahari dengan ditutupi penyungkup berlubang dan kelompok ketiga yaitu kelompok terk ena cahaya matahari dengan ditutupi penyukup tanpa lubang.
II. KAJIAN TEORI
Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif dan irreversibel, berlangsung selama masa pertumbuhan setiap organisme. Perubahan kuantitatif paling nyata diukur dari pertambahan biomassa kering tubuh organisme. Proses ini diawali dari pertambahan substansi, pembelahan sel (mitosis), perbedaan dan perpanjangan sel. Sedangkan perkembangan lebih dicirikan oleh adanya proses perubahan yang bersifat kualitatif, oleh adanya proses diferensiasi dan spesialisasi (Suyitno, 2017: 27). Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi matahari diradiasikan kesegala arah dan hanya sebagian kecil saya yang diterima oleh bumi. Energi matahari yang dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi. Disebut radiasi dikarenakan aliran
energi
matahari
menuju
ke
bumi
tidak
membutuhkan
medium
untuk
mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke permukaan bumi ber bentuk gelombang elektromagentik yang menjalar dengan kecepatan cahaya. Panjang gelombang radiasi matahari sangat pendek dan biasanya dinyatakan dalam mikron (Tjasjono, 1995:55). Bagi tumbuhan dan organisme berklorofil, cahaya matahari dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam proses fotosintesis. Dalam proses ini energi cahaya diperlukan untuk berlangsungnya penyatuan CO ₂ dan air untuk membentuk karbohidrat. Lebih lanjut, adanya sinar matahari merupakan sumber dari energi yang menyebabkan tanaman dapat membentuk gula. Tanpa bantuan dari sinar matahari, tanaman tidak dapat memasak makanan yang diserap oleh tanah, yang mengakibatkan tanaman menjadi lemah atau mati (AAK, 1983:18). Tidak semua energi cahaya matahari dapat diabsorpsi oleh tanaman. Hanya cahaya tampak saja yang dapat berpengaruh pada tanaman dalam kegiatan fotosintesisnya. Cahaya itu disebut dengan PAR (Photosynthetic Activity Radiation) dan mempunyai panjang gelombang 400 milimikron sampai 750 milimikron (Jumin, 2008:9) . Tanaman juga memberikan respon yang berbeda terhadap tingkatan pengaruh cahaya yang dibagi menjadi tiga yaitu, intensitas cahaya, kualitas cahaya, dan lamanya penyinaran (Jumin 2008:08). Radiasi matahari yang ditangkap klorofil pada tanaman yang mempunyai hijau daun merupakan energi dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis ini menjadi bahan utama dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pangan. Selain meningkatkan laju fotosintesis, peningkatan cahaya matahari biasanya mempercepat pembungaan dan pembuahan. Sebaliknya, penurunan intensitas radiasi matahari akan memperpanjang masa pertumbuhan
tanaman. Jika air cukup maka pertumbuhan dan produksi padi hampir seluruhnya ditentukan oleh suhu dan oleh radiasi matahari (Tjasjono 1995:190). Radisasi matahari merupakan faktor penting dalam metabolisme tanaman yang mempunyai hijau daun, karena dapat dikatakan bahwa produksi tanaman dipengaruhi oleh tersedianya sinar matahari. Akan tetapi pada umumnya terjadi fluktuasi hasil panen (hasil fotosintesis) dari tahun ke tahun, hal tersebut dikarenakan faktor-faktor lain seperti curah hujan, suhu udara, hama penyakit dan lainnya turut mempengaruhi hasil panen (hasil fotosintesis) (Tjasjono, 1995:55). Pengaruh unsur cahaya pada tanaman tertuju pada pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanggapan tanaman terhadap cahaya ditentukan oleh sintesis hijau daun, kegiatan stomata (respirasi, transpirasi), pembentukan anthosianin, suhu dari organ-organ permukaan, absorpsi mineral hara, permeabilitas, laju pernafasan, dan aliran protoplasma (Jumin 2008:8). Secara teoritis, semakin besar jumlah energi yang tersedia akan memperbesar jumlah hasil fotosintesis. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh dua faktor: A. Faktor Dalam (I nternal F actor)
Faktor dalam atau faktor genetik adalah faktor tanaman itu sendiri, yaitu sifat yang terdapat di dalam bahan tanam/benih yang digunakan dalam budidaya tanaman. Adapun yang dimaksud dengan bahan tanam/benih menurut Undang-Undang RI No. 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanarnan adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan tanaman. Dengan demikian benih tersebut dapat berasal dari biji, batang/cabang, akar, daun, umbi dan sebagainya. Ditinjau dari asal bahan tanam, tanaman dapat diperbanyak secara generatif (dengan biji) dan secara vegetatif (selain biji). B. Faktor Lingkungan (E nvironmental factors) 1.
Faktor iklim (climatic factor) terdiri atas: a. Presipitasi Meliputi semua air yang jatuh dari atmosfir ke permukaan bumi, berupa: hujan, salju, kabut dan embun. Faktor hujan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah jumlah/volume hujan, penyebaran/distribusi hujan dan efektivitas hujan. Kelembaban yang tersimpan dalam tanah berpengaruh sangat nyata untuk pertumbuhan tanaman, terutama kelembaban tanah yang sesuai (available soil
moisture) yang terdapat antara kapasitas lapang (field capacity) dan titik layu permanan (the wilting point). b. Suhu (temperatur) Kisaran suhu untuk pertumbuhan tanaman pada umumnya berkisar antara 15°40°C (59°F - 440°F). Suhu suatu tempat ditentukan oleh altitude (ketinggian) dan latitude (garis lintang). Setiap komunitas tanaman mengenal adanya titik kardinal. Untuk daerah tropis titik kardinal tersebut adalah: 1) suhu minimum (50-150C): apabila suhu suatu daerah kurang dari suhu ini tanaman akan terganggu pertumbuhannya bahkan dapat menyebabkan kematian apabila suhu tersebut berlangsung cukup lama. 2) suhu optimum (sekitar 300C): suhu yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman. 3) suhu maksimum (sekitar 400C): apabila suhu lingkungannya di atas suhu maksimum, pertumbuhan tanaman juga akan terganggu bahkan dapat menyebabkan kematian. Suhu atmosfer yang tinggi akan mempercepat pertumbuhan tanaman dan respirasi. Akan tetapi juga dapat merugikan tanaman apabila kelembaban kurang memadai sehingga dapat menyebabkan keguguran bunga, buah muda maupun daun. Udara panas dan angin yang kering akan meningkatkan kerusakan tanaman lebih lanjut. c. Arah datangnya cahaya Arah datangnya cahaya berkaitan dengan jumlah cahaya yang dapat diterima tanaman. Cahaya yang datangnya condong akan memberikan energi yang lebih kecil daripada yang datangnya dari arah vertikal, sehingga pengaruhnya pada pertumbuhan tanaman juga akan berbeda. Cahaya matahari pada pagi hari lebih baik bagi pertumbuhan tanaman yang masih muda (pada pembibitan dan pesemaian). d. Angin Angin sangat penting bagi pertumbuhan tanaman, terutama angin yang tidak terlalu kencang karena angin atau udara yang bergerak merupakan penyedia gas CO2 yang sangat dibutuhkan tanaman dalam proses fotosintesis. 2.
Faktor Tanah
Faktor-faktor tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah a. Kelembaban tanah
Jaringan tanaman mengandung sekitar 90 % air. Kandungan air dalam tanaman dapat hilang melalui transpirasi yang dapat diganti hanya dengan penyerapan air dari tanah. b. Suhu dalam tanah Suhu dalam tanah di samping mempengaruhi proses fisis dan khemis yang terjadi di dalam tanah juga mempengaruhi kecepatan absorbsi air dan zat-zat yang terlarut, perkecambahan biji dan kecepatan pertumbuhan bagian-bagian tanaman yang ada di dalam tanah. Proses metabolisme tanaman dan penyerapan air oleh akar yang maksimum umumnya terjadi antara 20-30°C. Suhu rendah di bawah 200C menyebabkan pengurangan absorbsi air yang cukup besar. Tanah-tanah yang dingin tidak kondusif untuk pertumbuhan yang cepat pada sebagian besar tanaman.
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Waktu
: Kamis-Rabu, 23 Maret- 4 April 2017
Tempat
: Green House Kebun Biologi FMIPA UNY
B. Alat dan Bahan 1. Alat
Polibag
3 buah
Sungkup/ Penutup (salah
2 buah
satu di beri lubang)
Penggaris
Alat tulis
2. Bahan
Biji kacang merah
Air
Tanah
30 biji
3. Cara Kerja Biji kacang merah dipilih yang baik sebanyak 30 biji, kemudian dicuci hingga bersih. Sebanyak tiga polibag diisi dengan tanah sampai ¾ tinggi polibag. Biji kacang merah ditanam pada masing-masing polibag sebanyak sepuluh secara teratur. Masing-masing polibag disiram dengan air secukupnya. Ketiga polibag tersebut disusun berurutan, yang paling depan atau yang banyak terkena paparan matahari langsung adalah polibag tanpa sungkup kemudian dibelakangnya polibag dengan sungkup berlubang 3 x 3 cm dengan lubang menghadap arah timur kemudian yang paling belakang adalah polibag dengan sungkup tertutup penuh. Pengamatan dilakukan dua hari sekali selama dua belas hari. Adapun yang diamati adalah tinggi batang, jumlah daun, panjang dan lebar daun pertama kanan kiri.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Tabel 1. Rata-rata pertambahan tinggi batang tanaman kacang merah Rata-rata pertambahan tinggi batang (cm) Hari ke-
Tidak ditutup
Ditutup berlubang
Ditutup tanpa lubang
2
5,95
7,4
7,52
4
3,3
4,52
7,7
6
2,76
2,78
4,04
8
4,81
6,52
3,74
10
5,31
4,88
3,61
12
5,16
4,22
5,43
Tabel 2. Rata-rata pertambahan panjang daun kanan dan kiri tanaman kacang merah Rata-rata pertambahan panjang daun (cm) Hari ke-
Tidak ditutup
Ditutup berlubang
Ditutup tanpa lubang
2
1,6
1,4
1,2
4
0,45
0,45
0,45
6
0,7
0,2
0,3
8
0,55
0,5
0,4
10
1,1
0,45
0,55
12
0,3
0,7
0,1
Tabel 3. Rata-rata pertambahan lebar daun kanan dan kiri ta naman kacang merah Rata-rata pertambahan lebar daun (cm) Hari ke-
Tidak ditutup
Ditutup berlubang
Ditutup tanpa lubang
2
1,3
0,5
0,5
4
0,55
0,5
0
6
0,5
0
0,3
8
0,4
0,15
0,25
10
0,95
0,15
0
12
0,35
0,55
0,55
35 ) 30 m c ( g 25 n a t a b 20 i g g n 15 i t a t a r - 10 a t a R 5
0 2
4
6
8
10
Hari keTidak ditutup
Ditutup
Lubang
Grafik 1. Rata-rata pertambahan tinggi batang (cm) selama 12 hari
12
) 5 m4.5 c ( i r i k 4 n a 3.5 d n 3 a n a k 2.5 n u 2 a d g 1.5 n a j n 1 a p 0.5 a t a r - 0 a t a R
2
4
6
8
10
12
Hari keTidak ditutup
Lubang
Ditutup
Grafik 1. Rata-rata pertambahan panjang daun (cm) kanan dan kiri selama 12 hari
) 4.5 m c 4 ( i r i k 3.5 n a d 3 n a n 2.5 a k n 2 u a d 1.5 r a b 1 e l a t 0.5 a r a t 0 a R
2
4
6
8
10
12
Hari keTidak ditutup
Lubang
Ditutup
Grafik 1. Rata-rata pertambahan lebar daun (cm) kanan dan kiri selama 12 hari
B. Pembahasan Bagi tumbuhan dan organisme berklorofil, cahaya matahari dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam proses fotosintesis. Dalam proses ini energi cahaya diperlukan untuk berlangsungnya penyatuan CO ₂ dan air untuk membentuk karbohidrat. Lebih lanjut, adanya sinar matahari merupakan sumber dari energi yang menyebabkan tanaman dapat membentuk gula. Tanpa bantuan dari sinar matahari,
tanaman tidak dapat memasak makanan yang diserap oleh tanah, yang mengakibatkan tanaman menjadi lemah atau mati (AAK, 1983:18). Radiasi matahari yang ditangkap klorofil pada tanaman yang mempunyai hijau daun merupakan energi dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis ini menjadi bahan utama dalam
pertumbuhan dan produksi tanaman pangan. Selain
meningkatkan laju fotosintesis, peningkatan cahaya matahari biasanya mempercepat pembungaan dan pembuahan. Sebaliknya, penurunan intensitas radiasi matahari akan memperpanjang masa pertumbuhan tanaman. Jika air cukup maka pertumbuhan dan produksi padi hampir seluruhnya ditentukan oleh suhu dan oleh radiasi matahari (Tjasjono 1995:190). Berdasarkan data hasil praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman kacang merah diketahui bahwa tanaman kacang merah yang tidak ditutup sungkup dan ditutup sungkup berlubang, mempunyai rata rata te rtinggi pertambahan tinggi batang secara berturut-turut pada hari ke-2 sebesar 5,95 cm dan 7,4 cm. Sedangkan tanaman kacang merah yang ditutup sungkup tidak berlubang mempunyai rata rata tertinggi pertambahan tinggi batang pada hari ke-4 sebesar 7,7 cm. Pada rata-rata pertambahan panjang daun kanan dan kiri tanaman kacang merah yang tidak ditutup sungkup, ditutup sungkup berlubang, dan ditutup sungkup tidak berlubang mempunyai rata-rata tertinggi pertambahan panjang daun secara berturutturut pada hari ke-2 sebesar 1,6 cm, 1,4 cm, dan 1,2 cm. Pada rata-rata pertambahan lebar daun kanan dan kiri tanaman kacang merah yang tidak ditutup sungkup mempunyai rata-rata tertinggi pertambahan lebar daun pada hari ke-2 sebesar 1,3 cm, tanaman kacang merah yang ditutup sungkup berlubang dan ditutup sungkup tidak berlubang mempunyai rata-rata tertinggi pertambahan lebar daun pada hari ke-12 sebesar 0,55 cm. Data diatas menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara tanaman yang mendapat pengaruh sinar matahari dan yang tertutup sehingga tidak mendapat sinar matahari. Tanaman yang terkena sinar matahari cendurung memiliki panjang lebih pendek dibandingkan dengan yang tertutup sungup tanpa adanya paparan sinar matahari. Hal ini merupakan pengaruh dari hormon auksin atau hormon pertumbuhan tanaman, tidak adanya sinar matahari menyebabkan tanaman akan memproduksi auksin lebih tinggi sehingga menyebabkan pertambahan tinggi tanaman, gejala ini dinamakan etiolasi
V. PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa: B. Saran
VI. DAFTAR PUSTAKA Ashari, S. Hortikultura: Aspek Budidaya. 1995. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
LAMPIRAN
Gambar
Keterangan
LAPORAN SEMENTARA PERTUMBUHAN TANAMAN
Hari/ tanggal
: Jum’at-Rabu,
Kelompok
:5
Nama
: Anisa Maulidiya
Tujuan
24 Maret – 4 April 2017
15308141041
Inuoi Widhi Hakiki
15308141043
Ngakan Yoga Novantara
15308141051
Emma Maulida
15308141054
Isnani Deyana Andini
15308144005
: 1. Untuk
mengetahui
pengaruh
cahaya
terhadap
kecepatan
pertumbuhan tanaman 2. Mengetahui kurve tumbuh organ tumbuhan (akar, daun, batang) Hasil pengamatan
:
Tabel 1. Rata-rata panjang batang tanaman pada tempat tidak tertutup Tanaman ke-
Panjang batang (cm) hari ke2
4
6
8
10
12
1
7
13
15
22
27,8
31,5
2
5
6
9,5
15
22
27
3
6
8
13
16,1
21,8
28,5
4
5
6,1
7,5
14
17,8
22,1
5
7
12
13,5
18
24
27
6
5,5
11,5
15
17
26
30,8
7
6,1
11
13,6
18,5
23,5
29,5
8
6,8
9,5
14
17,8
21
28
9
4
4,6
5
11,7
15
21
10
7,1
10,8
14
18,1
22,4
27,5
Rerata
5,95
9,25
12,01
16,82
22,13
27,29
Tabel 2. Rata-rata panjang batang tanaman pada tempat tertutup berlubang Tanaman
Panjang batang (cm) hari ke-
ke-
2
4
6
8
10
12
1
7
13,5
15,5
22
27,5
30
2
7,5
10,8
12,5
18,5
24
29
3
8
11,2
13
21
26
31,5
4
7
12,5
17,5
22,1
27
31
5
7,5
11,6
15
22,5
26
30,1
Rerata
7,4
11,92
14,7
21,22
26,1
30,32
Tabel 3. Rata-rata panjang batang tanaman pada tempat tertutup tanpa lubang Tanaman
Panjang batang (cm) hari ke-
ke-
2
4
6
8
10
12
1
8
12
18,5
23
27
34,5
2
7,5
12,5
20,5
23,5
28
31,5
3
7,6
12
13
16,8
25,5
29
4
7
17,5
20,5
24
26
32,5
5
7,5
15
18
22,5
24
30,8
6
7
15
19
25
27
32,6
7
7,6
18
22
23,2
25
33
8
8
17
21,5
24,5
30
33,5
9
7,5
18
20,3
24,5
27
31
Rerata
7,52
15,22
19,26
23,00
26,61
32,04
Tabel 4. Rata-rata panjang (cm), lebar (cm) dan jumlah daun hari ke-2
Tanaman
Tidak ditutup
Ditutup tanpa lubang
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
1,6
1,5
1,5
1
2
2
2
1,5
1,7
3
2
1,5
1
4
2
1,8
5
2
6
Ditutup berlubang
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
1,5
0,5
1,3
0,5
1,5
2
1,1
0,5
1,5
2
1,6
2
1,4
0,5
1,5
1,9
1,5
2
1,5
1,2
1,1
1
0,9
2
2
2
1,5
1,6
1,3
7
2
1,8
1,5
1,6
8
2
1
0,8
9
2
1,5
10
2
Rerata
2,0
ke-
Jml
1
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
1,5
0,5
1,5
0,5
0,5
2
1,5
0,5
1,3
0,5
1
0,5
2
1,3
0,5
1,5
0,5
0,5
1,4
0,5
2
1
0,5
1,4
0,5
1,5
0,5
1,5
0,5
2
1,5
0,5
1,5
0,5
2
1,2
0,5
1,3
0,5
0
0
0
0
0
1,6
2
1,5
0,5
1,5
0,5
0
0
0
0
0
1,4
1
2
1,2
0,5
1,1
0,5
0
0
0
0
0
1,3
1,4
1
2
1,5
0,5
1,5
0,5
0
0
0
0
0
2
1,8
1,5
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,6
1,4
1,6
1,2
2
1,4
0,5
1
0,5
2
1,4
0,5
1,4
0,5
Jml
Jml
Tabel 5. Rata-rata panjang (cm), lebar (cm) dan jumlah daun hari ke-4
Tanaman
Tidak ditutup
Ditutup tanpa lubang
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
2,5
2
3
2,5
2
2
2
1,6
1,8
3
2
2
2
4
2
2
5
2
6
Ditutup berlubang
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
1,5
0,5
1,5
0,5
1,7
2
1,9
0,5
1,6
2
1,9
2
1,5
0,5
1,7
1,9
1,5
2
1,5
1,5
1,4
1,5
1
2
2
3
2,5
2
2
7
2
2,5
2,7
2
8
2
1,4
1
9
2
2
10
2
Rerata
2,0
ke-
Jml
1
Jml
Jml
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
2
1 1,7
1
0,5
2
1,6
1 2
1
1,5
0,5
2
2
1 2
1
0,5
1,5
0,5
2
1,5
1 1,8
1
1,8
0,5
2
0,5
2
2
1 2
1
2
1,5
0,5
1,5
0,5
0
0
0 0
0
2
2
1,6
0,5
2
0,5
0
0
0 0
0
1
1
2
1,6
0,5
1,5
0,5
0
0
0 0
0
1,9
2,5
2
2
1,5
0,5
1,8
0,5
0
0
0 0
0
2,5
2
2
2,5
0
0
0
0
0
0
0
0 0
0
2,1
1,9
2,0
1,8
2
1,6
0,5
1,7
0,5
2
1,8
1 1,9
1
Tabel 6. Rata-rata panjang (cm), lebar (cm) dan jumlah daun hari ke-6
Tanaman
Tidak ditutup
Ditutup tanpa lubang
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
3,2
3
3,3
2,7
2
2
2
1,6
1,9
3
2
3
2,4
4
2
2,3
5
2
6
Ditutup berlubang
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
1,5
0,8
2
0,8
1,7
2
2
0,8
2
2,7
2,3
2
1,7
0,8
1,8
2
1,5
2
1,8
1,6
1,5
1,6
1,1
2
2
4,6
3,6
3,9
3,7
7
2
3,6
3,4
3,5
8
2
1,5
1,2
9
2
3,3
10
2
Rerata
2,0
ke-
Jml
1
Jml
Kanan
Jml
Kiri
p
l
p
l
2
2
1 2
1
0,8
2
2
1 2,2
1
1,8
0,8
2
2
1 2
1
0,8
2
0,8
2
2,5
1 2
1
2
0,8
2
0,8
2
2
1 2
1
2
2
0,8
1,8
0,8
0
0
0 0
0
2,8
2
2
0,8
2
0,8
0
0
0 0
0
1,3
1
2
2
0,8
2
0,8
0
0
0 0
0
3
3,5
3,1
2
2
0,8
2
0,8
0
0
0 0
0
3,1
2,8
3,2
3
0
0
0
0
0
0
0
0 0
0
2,8
2,4
2,7
2,3
2,0
1,9
0,8
2,0
0,8
2,0
2,1
1 2,0
1
Tabel 7. Rata-rata panjang (cm), lebar (cm) dan jumlah daun hari ke-8
Tanaman
Tidak ditutup
Ditutup tanpa lubang
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
3,5
3
3
3
2
2
3,7
3,1
3,2
3
2
3,1
2,5
4
2
2,8
5
2
6
Ditutup berlubang
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
2
1
2,5
1
2
2
2
1
2,5
3,5
2,5
2
2,5
1
2,5
3
2,7
2
2,5
3
2,5
3,2
3
2
2
4,6
2,8
4
4
7
2
3,7
2,5
4
8
2
3
3
9
2
2
10
2
Rerata
2,0
ke-
Jml
1
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
2,5
1
2,5
1
1
2
2,5
1,5
2,5
1
2,5
1
2
3
1,2
2,5
1,5
1
2,5
1
2
2,5
1
2,5
1,3
2,5
1
2,5
1
2
2,5
1
2,5
1
2
2
1
2
1
0
0
0
0
0
3
2
2,5
1
2,5
1
0
0
0
0
0
3,5
3
2
2,5
1,5
2,5
1
0
0
0
0
0
1,5
3,5
3,5
2
2,5
1
2,5
1
0
0
0
0
0
2,1
1,7
3,5
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,2
2,5
3,4
3,0
2,0
2.3
1,1
2,4
1,0
2,0
2,6
1,1
2,5
1,2
Jml
Jml
Tabel 8. Rata-rata panjang (cm), lebar (cm) dan jumlah daun hari ke-10
Tanaman
Tidak ditutup
Ditutup tanpa lubang
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
4
4
4
5
2
2
4
3
4,5
3
2
3,5
3
4
2
3,5
5
2
6
Ditutup berlubang
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
2,5
1
3
1
3
2
2,5
1
3
4
4
2
3
1
3
3,5
3
2
3
5
4
5
3,5
2
2
5
4,5
4
3,5
7
2
5,5
4
5,5
8
2
5
5
9
2
5
10
2
Rerata
2,0
ke-
Jml
1
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
3
1
2,5
1
1
2
3
1,5
3
1,6
3
1
2
3,5
1,5
3
1,5
1
2,5
1
2
3
1
3
1,5
3
1
3
1
2
3
1,4
3
1
2
3
1
3
1
0
0
0
0
0
4
2
2,5
1
2,5
1
0
0
0
0
0
5
4,5
2
3,5
1,5
3,5
1
0
0
0
0
0
2,5
4,5
3,5
2
3
1
3
1
0
0
0
0
0
3,5
3
4
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4,4
3,6
4,4
3,8
2,0
2,9
1,1
2,9
1,0
2,0
3,1
1,3
2,9
1,3
Jml
Jml
Tabel 9. Rata-rata panjang (cm), lebar (cm) dan jumlah daun hari ke-12
Tanaman
Tidak ditutup
Ditutup tanpa lubang
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
4,5
4
5
4,5
2
2
4
3
5
3
2
3,5
3,5
4
2
4
5
2
6
Ditutup berlubang
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2
3
1,5
3,5
1,5
4
2
3
1,5
3
4
3,5
2
3,5
1,5
3,5
4
3,6
2
3,5
5
4,5
5
4
2
2
5
5
5
4
7
2
5,5
4,8
5,5
8
2
5
5
9
2
5
10
2
Rerata
2
ke-
Jml
1
Kanan
Kiri
p
l
p
l
2,0
3,5
2,0
3,5
1,5
1,5
2,0
3,5
2,0
3,6
2,0
3,5
1,5
2,0
4,0
2,0
3,8
2,0
1,5
3
1,5
2,0
3,5
2,0
3,5
2,0
3,5
1,5
3,5
1,5
2,0
3,8
2,0
4
2,0
2
3,5
1,5
3,5
1,5
0
0
0
0
0
4,5
2
3,5
1,5
3,5
1,5
0
0
0
0
0
5,5
5
2
3,5
1,5
3,5
1,5
0
0
0
0
0
3
5
4
2
3
2
3,5
2
0
0
0
0
0
4
3,5
4
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4,6
4,0
4,8
4,1
2
3
1,6
3
1,6
2
3,7
2
3,7
1,9
Jml
Jml
Yogyakarta, 4 April 2017 Ketua kelompok,
Ngakan Yoga Novantara