MAKALAH KETERAMPILAN DASAR MEMBERI PENGUATAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH MICRO TEACHING
DISUSUN OLEH KELOMPOK IV RAHMAD JALENA SAFITRIANI OKTARI RIANTI LOKAL / SEMESTER : E /VI ( ENAM ) PROGRAM STUDI : PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM DOSEN PENGAMPU : Drs.ERDI INDRA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) AULIAURRASYIDIN AULIAURRASYIDIN TEMBILAHAN 2013
KETERAMPILAN DASAR MEMBERI PENGUATAN (REINFORCEMENT)
Dalam
kehidupan
sehari
hari
keita
mengenal
adanya
“hadiah”.Orang yang bekerja untuk orang lain
hadiahnya adalah
upah
program
atau
hadiahnya bidang salam
gaji.Orang adalah
olahraga pada
tersebut
tingkah
laku
hukuman
menyelesaikan
ijazah,membuat hadiahnya
dasarnya
hadiah
yang
juga
secara
adalah
atau
pemberian
psikologis
diberikan
prestasi
medali
adalah
seseorangyang
yang
suatu
akan
dalam
suatu
uang,memberi
hadiah.pemberian berpengaruh
menerimanya.Demikian terhadap
sekolah
orang
juga
pada dengan
yang
melakukan
proses
interaksi
pelanggaran aturan. Pemberian edukatif
akan
disebut
membantu
respon
tersebut
“pemberian
sekali
dalam
penguatan”,karena
dalam
meningkatkan
hal
tersebut
hasil
belajar
siswa.Dengan kata lain ,pengubahan tingkah laku siswa dapat dilakukan denga pemberian penguatan.
A.Definisi Memberi Memberi Penguatan Penguatan Secara penghargaan
psikologis terhadap
setiap
suatu
orang
usaha
mengharapkan
bahwa
hasil
yang
adanya telah
dilakukannya. Memalui penghargaan yang diperolehnya, seseorang akan merasakan bahwa hasil perbuatannya tersebut dihargai dan oleh karenanya akan menjadi pemacu untuk berusaha meningkatkan prestasi atau berbuat yang terbaik dalam hidupnya. 1
1
Dadang Sukirman, Press, 2006. Hal. 199
Mamad
Kasmad,
Pembelajaran
Micro.
Bandung:
UPI
2
Penguatan bersifat
adalah
verbal
segala
maupun
bentuk
nonverbal,yang
respon,apakah
merupakan
itu
bagian
dari
modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,yang bertujuan
untuk
memberikan
informasi
bagi
sipenerima
atas
perbuatannya sebagai suatu tindakan dorongan atau koreksi. 2 Melalui keterampilan penguatan yang diberikan oleh guru maka siswa akan merasa terdorong selamanya untuk memberikan respon setiap kali muncul stimulus dari guru. Dengan untuk
demikian
memberikan
berbesar
hati
fungsi
ganjaran
dan
keterampilan
kepada
meningkatkan
siswa
penguatan
sehingga
partisipasinya
adalah
siswa
dalam
akan
setiap
proses pembelajran. 3 Dalam penting
kegiatan
pembelajaran,penguatan
dalam
meningkatkan
pembelajaran.Pujian
atau
respon
siswa
akan
membuat
yang
positif
memepunyai
keefektifan positif siswa
terhadap
merasa
peran
kegiatan perbuatan
senang
karena
dianggap mempunyai kemampuan.Oleh karena itu guru sangat perlu melatih
diri
sehingga
terampil
dan
terbiasa
memberikan
penguatan. Penguatan hanya terbatas pada pemberian balikan terhadap respons-respons
yang
betul,
yang
tampak
dari
jawaban
siswa
sendiri. Dengan penguatan tadi, siswa dapat memisahkan mana yang
betul
dan
dapat
dilanjutkan,
dan
mana
ynag
salah
dan
tidak perlu dilanjutkan. 4 Oleh karena itu guru harus melatih dengan berbagai jenis penguatan
dan
membiasakan
diri
untuk
menerapkannya
dalam
pembelajaran. Sehingga pembelajaran tidak hanya sekedar berisi sajian materi untuk dikuasai oleh anak, akan tetapi bermuatan
2
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional ,Bandung:Remaja Rosdakarya,2005 ,hal:80 3 Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi ,Jakarta:Kencana Prenada,2008,hal:163 4 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,Jakarta: Bumi Aksara, 2003. Hal. 172 3
nilai-nilai edukatif untuk membentuk pribadi-pribadi yang baik yang selalu saling menghargai. 5
B.Tujuan Memberi Penguatan Pemberian
respon
belajar
siswa,
verbel
seperti
langgsung
baik
positif
melalui
denggan
maupun
tidak
(penguatan)
kata-kata
terhadap
(verbal)
isyarat-isyarat langsung
akan
perilaku
maupun
tertentu,
mempengaruhi
non-
secara terhadap
kepercayaan diri siswa. Adapun
tujuan
yang
diharapkan
dari
keterampilan
memberikan penguatan ini adalah : 6 1. Meningkatkan perhatian siswa pada pembelajaran
Bahwa
melalui
terhadap
penguatan
perilaku
yang
belajar
diberikan
siswa,
siswa
oleh akan
guru
merasa
akan merasa diperhatikan oleh gurunya. Dengan demikian perhatiansiswapun dengan
akan
perhatian
guru
semakin
melalui
meningkat
respon
yang
seiring diberikan
kepada siswanya.
2. Meningkatkan motivasi terhadap diri peserta didik
Apabila
perhatian
siswa
semakin
baik,
maka
dengan
sendirinya motivasi belajarnyapun akan semakian baik pula.
Upaya
memelihara
dan
membangkitkan
motivasi
belajar tersebut, yaitu melalui penguatan .
3. Mengembangkan
kepercayaan
diri
siswa
untuk
mengatur
diri sendiri dalam pengalaman belajar
Rasa percaya diri merupakan modal dasar dalam belajar. Perasaan khawatir,ragu-ragu,takut salah dan perasaanperasaan
negative
kualitas
proses
satu
upaya
yang
akan
pembelajaran
untuk
mempengaruhi harus
memperkecil
terhadap
dihindari.
Salah
perasaan-perasaan
5
Dadang Sudirma,op.cit .hal:201 Hasibuan,ProsesBelajarMengajar ,Bandung:Remaja Rosdakarya,2008,hal:84
6
4
negative
dalam
penguatan
belajar,
atau
respon
yaitu yang
melalui
pemberian
diberikan
oleh
guru
terhadap sekecil apapun perbuatan belajar siswa.
4. Memelihara iklim kelas yang kondusif suasana
kelas
yang
menyenagkan,
aman,
dan
dinamis,
akan mendorong aktivitas belajar siswa lebih maksimal. Melalui
penguatan
yang
dilakukan
oleh
guru,
suasana
akan lebih demokratis sehingga siswa akan lebih bebas untuk
mengemukakan
pendapat,
berbuat,
mencoba,
dan
melakukan perbuatan-perbuatan perbuatan-perbuatan belajar lainnya. Hal ini tentu
saja
mengirigi
sebagai terhadap
dampak
dari
proses
dan
adanya hasil
respon
yang
belajar
yang
dilakukan oleh siswa.
C.Komponen Komponen Keterampilan Memberi Penguatan
Penggunaan bersifat siswa,
keterampilan
selektif
tingkat
dan
penguatan
hati-hati,
kemampuan,
dalam
kelas
disesuaikan
kebutuhan,
serta
harus
dengan
latar
usia
belakang,
tujuan, dan sifat tugas. Pemberian penguatan harus
bermakna
bagi siswa. 7 Penguatan pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis yaitu
penguatan
verbal
dan
penguatan
nonverbal.Komponen
komponen keterampilan memberikan penguatan yang harus dikuasai oleh
guru
berkaitan
dengan
dengan
keterampilan
menggunakan
kedu jenis penguatan tersebut,secara rinci komponen tersebut adalah sebagai berikut.
1. Penguatan verbal Penguatan verbal paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran
yaitu
berupa
kata
kata
baik
itu
komentar,pujian,dukungan,pengakuan atau dorongan yang 7
Nurhasnawati, Strategi Tarbiyah IAIN. 2004.hal.17
Pengajaran
Mikro,
Pekan
Baru:
Fakultas
5
diharapkan
dapat
penampilan
siswa. 8
berarti
meningkatkan Dengan
penguatan
tingkah
demikian
yang
laku
penguatan
diungkapkan
dan
verbal
dengan
kata
kata,baik kata kata pujian atau kata kata koreksi. Penguatan kalimat
verbal yang
“bagus”,
dapat
di
ucapkan
“tepat”,
pendapatmu”,
berupa guru.
“saya
“pikiranmu
kata-kata
sangat
Contoh:
berupa “baik”,
sangat
menghargai
cerdas”,
dan
lain -
lain.
2.Penguatan non verbal Penguatan non verbal adalah penguatan yang diungkapkan melalui bahasa isyarat (perbuatan). 9 Selain itu penguatan non verbal dapat dilakukan dengan berbagai perbuatan sebagai berikut :
a. penguatan penguatan gerak gerak isyarat Misalnya
anggukan
kepala,senyuman,kerut mendung
pandangan
atau
gerakan
kening,wajah
cerah,wajah
tajam
atau
pandangan
mata
yang
bersahabat.
b. penguatan penguatan pendekatan pendekatan Guru mendekati siswa untuk menyatakan perhatian dan kesenangannya terhadap pelajaran,tingkah laku atau penampilan
siswa.
Misalnya,
guru
duduk
dalam
kelompok diskusi, berdiri disamping siswa. Seiring kegiatan
guru
mendekati
siswa
diberikan
untuk
memperkuat penguatan yang bersifat verbal.
8
Udin S.Winataputra, Strategi Terbuka,2004,hal:30 9 Uzer Usman,op.cit,hal:165
Belajar
,Jakarta:Universitas ,Jakarta:Universitas Mengajar
6
c. penguatan penguatan dengan dengan sentuhan Guru
dapat
dengan
menyatakan
berjabat
penghargaan
tangan,menepuk
terhadap
pundak
siswa
siswa
atau
lainnya yang berupa sentuhan penghargaan.
d.jika saja
siswa
memberikan
benar
,guru
menyalahkan
jawaban
hendaknya
siswa.Dalam
yang
tidak
keadaan
hanya
sebagian
hanya
langsung
seperti
ini
guru
sebaiknya menggunakan atau memberiksn penguatan tak penuh.Misalnya untuk
tetap
memberikan
memotivasi
pujian
siswa
dengan
untuk
tujuan
menyempurnakan
jawabannya.
e.Kegiatan yang menyenangkan Pada
dasarnya,siswa
akan
menjadi
senang
jika
diberikan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang menjadi kegemarannya atau sesuatu yang memungkinkan dia
berprestasi.Oleh
karena
itu,kegiatan
yang
disenangi siswa dapat digunakan sebagai penguatan. Akan
menjadi
dijadikan
lebih
efektif
penguatan
jika
tersebut
kegiatan
dikaitkan
yang dengan
penampilan yang diberikan penguatan.Misalnya siswa yang
pintar
dan
suka
musik
ditunjuk
menjadi
pemimpin paduan suara.
f. Penguatan Berupa Tanda dan Benda Penguatan
bentuk
menggunakan
ini
merupakan
bermacam-macam
usaha
symbol
guru
dalam
penguatan
untuk
menunjang tingkah laku siswa yang positif. Bentuk penguatan ini antara lain: komentar tertulis pada
7
buku pekerjaan, pemberian prangko,koleksi, bintang, permen, dan lain sebagainya. 10
D.Prinsip Prinsip Dalam Memberikan Penguatan
Agar secara
penguatan
efektif,guru
pelaksanaannya
yang
diberikan
hendaknya
sebagai
guru
dapat
memperhatikan
berikut.Ada
berfungsi
prinsip
empat
prinsip
prinsip
dalam
keterampilan memberikan penguatan,yaitu: penguatan,yaitu: 11
1. Kehangatan dan keantusiasan Kehangatan
dan
keantusiasan
adalah
bagian
dari
yang
antara guru dan siswa.Penguatan yang diberikan kepada siswa
haruslah
disertai
dengan
kehangatan
dan
keantusiasan.Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti wajah berseri penuh dengan senyuman,suara yang
penuh
semangat
atau
sikap
yang
penuh
dalam
memberikan kesan perhatian.
2. Menghindari respon respon yang negatif negatif Respon negatif seperti kata kata kasar,cercaan,hukuman kasar,cercaan,hukuman atau ejekan dari guru merupakan senjata ampuh untuk menghancurkan kepribadian hendaknya
iklim siswa
kelas
yang
sendiri.Oleh
menghindari
segala
kondusif karena
jenis
respon
maupun itu,guru negatif
tersebut.
3. Kebermaknaan Penguatan yang diberikan oleh guru hendaknya bermakna bagi siswa,artinya siswa memang merasa terdorong untuk
10
http://www.sekolahdasar.net/2011/12/keterampilan-dasar-pemberianpenguatan.html 11 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi ,Jakarta : Rineka Cipta,hal:105 ,Jakarta Edukatif 8
meningkatkan
penampilannya.Agar
setiap
pemberian
penguatan menjadi efektif maka harus dilaksanakan pada situasi antara
di
mana
pemberian
siswa
mengetahui
penguatan
adanya
terhadap
hubungan
tingkah
lakunya
dan melihat ,bahwa itu sangat bermanfaat.
4. Penggunaan bervariasi Pemberian
penggunaan
bervariasi
baik
seharusnya
komponennya
diberikan
maupun
secara
caranya,dan
diberikan secara hangat dan antusias. Penggunaan cara dan
jenis
komponen
menggunakan efektivitas juga
yang
kata
kata
pemberian
akan
sama,misalnya bagus
kelas,kemudian
akan
bila
mula kelompok
selalu
mengurangi
penguatan.Pemberian
bermanfaat
bervariasi,mula
guru
arah
penguatan
pemberiannya
keseluruhan kecil,akhirnya
anggota ke
individu
atau sebaliknya.
Di
samping
penguatan,guru
ke
empat
hendaknya
prinsip
di
atas,dalam
memperhatikan
hal
memberikan
hal
sebagai
berikut:12
a. Sasaran penguatan
Sasaran
penguatan
jelas.Apakah seluruh
yang
tujuan
siswa
di
diberikan
penguatan
oleh
itu
kelas,kelompok
guru
harus
ditujukan kecil
pada
atau
per
individu.
b. Penguatan harus diberikan dengan segera
Agar dampak positif diharapkan tidak menurunkan bahkan hilang, siswa
12
penguatan menunjukan
haruslah
diberikan
segera
setelah
respons
yang
diharapkan.
Dengan
Udin S.Winataputra, op.cit,hal:35 9
perkataan lain, tidak ada waktu tunggu antara respons yang ditujukan dengan penguatan yang diberikan.
c.Variasi dalam penggunaan
Pemberian penguatan haruslah dilakukan dengan variasi yang
kaya
hingga
yang
menerimanya.
yang
diberikan
karakteristik
dampaknya Oleh
oleh
karena
guru
prilaku
cukup itu
harus
belajar
tinggi
bagi
bentuk
penguatan
disesuaikan
yang
yang
siswa
dengan
ditunjukan
oleh siswa itu sendiri.
E.Cara Menggunakan Penguatan Ada
beberapa
cara
penggunaan
penguatan
yang
perlu
diperhatikan yakni sebagai berikut:
1. Penguatan kepada pribadi tertentu
Pengguatan harus jelas kepada siapa ditunjukan sebab bila tidak kurabg afektif.
2.Penguatan kepada kelompok
Penguatan
dapat
pula
dapat
diberikan
kepada
siswa,
misalnya apabila satu tugas telah diselesaikan dengan baik
oleh
satu
kelas,
guru
membolehkan
kelas
itu
bermain voli yang menjadi kegemarannya.
3.Penguatan pemberian dengan segera Penguatan
seharusnya
diberikan
segera
setelah
muncul
tingkah laku atau proses yany diharapkan.
4.Variasi dalam penggunaan
Jenis
atau
bervariasi, karena
hal
macam tidak ini
penguatan terbatas
akan
yang
digunakan
kepada
menimbulkan
satu
hendaknya
jenis
kebosanan
dan
saja lama
kelamaan akan kurang afektif. 10
5.Penguatan tak penuh
Penguatan ini diberikan kepada siswa siswi yang telah melaksanakan
tugas
atau
menjawab
pertanyaan
dengan
baik, akan tetapi belum seluruhnya benar. Maka dengan demikian diberikan penguatan sebagian dan selanjutnya guru
meminta
siswa
siswi
menyempurnakan menyempurnakan jawaban siswa siswi
yang
lain
untuk
sebelumnya. 13
6.Penguatan harus diberikan dengan hangat dan antusias
7.Hindari respons negatif terhadap jawaban.
14
13
Erni Purwati ,dkk. Micro teaching . Surabaya: Aprinta. 2009.hal Kusnadi. Profesi dan Etika Keguruan, Pekan Baru: Yayasan Pusaka Riau. 2011. Hal. 82 14
11
DAFTAR PUSTAKA
Dadang Sukirman, Mamad Kasmad, UPI Press, 2006. Hal. 199
Pembelajaran
Bandung:
Micro.
Uzer
Usman, Menjadi Guru Rosdakarya,2005 Rosdakarya,2005 ,hal:80
Profesional ,Bandung:Remaja
Wina
Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi ,Jakarta:Kencana ,Jakarta:Kencana Prenada,2008,hal:163 Prenada,2008,hal:163
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,Jakarta: Bumi Aksara, 2003. Hal. 172 Hasibuan,ProsesBelajarMengajar ,Bandung:Remaja ,Bandung:Remaja Rosdakarya,2008,hal:84 Nurhasnawati, Strategi Pengajaran Mikro, Tarbiyah IAIN. 2004.hal.17 UdinS.Winataputra,StrategiBelajar Terbuka,2004,hal:30
Pekan Baru: Fakultas
Mengajar ,Jakarta:Universitas
Syaiful
Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Edukatif ,Jakarta : Rineka Cipta,hal:105 ,Jakarta
Dalam
Interaksi
Erni Purwati ,dkk. Micro teaching . Surabaya: Aprinta. 2009.hal Kusnadi. Profesi dan Etika Keguruan, Pusaka Riau. 2011. Hal. 82
Pekan
Baru:
Yayasan
12