BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar belakang belakang
Tubuh Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah). Masalah
nutrisi
erat
kaitannya
dengan
intake
makan akana an
dan
metabolis metabolisme me tubuh serta serta faktor-fakto faktor-faktorr yang mempengar mempengaruhiny uhinya. a. Secara Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor siologis untu untu kebut kebutuhan uhan metab metaboli olisme sme bassal bassal,, faktor faktor patolo patologis gis sepert sepertii adanya adanya peny penyaki akitt tert terten entu tu yang yang meng mengan angg ggu u penc pencer erna naan an atau atau meni mening ngka katk tkan an kebut ebutuh uhn n
nutr nutris isi, i, fakt faktor or sosi sosio-e o-ek konom onomii
sepe sepert rtii
adany adanya a
kemam emampu puan an
indi!idu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. "utr "utris isii
sang sangat at pent pentin ing g
bagi bagi manu manusi sia a
karen arena a
nutr nutris isii
meru merupa pak kan
kebutuhan tal bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun akan men#adi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian hari $alam $alam pemenu pemenuhan han kebut kebutuhan uhan nutri nutrisi si ada sis sistem tem yang yang berper berperan an di dalamnya yaitu sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris, saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usu halus bagian distal. Sedangkan organ asesoris terdiri dari hati, kantong empedu dan pankreas. "utri "utrisi si sangat sangat berman bermanfaa faatt bagi bagi tubuh tubuh kita kita karena karena apabil apabila a tidak tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit % terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus memperbanyak nutrisi.
1.2 Rumusan Rumusan masalah masalah Memberi nutrisi peroral dan parenteral parenteral
1
1. Bagaimanakah konsep dasar nutrisi? 2. Apa saja macam-macam nutrisi? 3. Bagaimana proses pemberian makan/nutrisi melalui oral? 4. Bagaimana pemberian makan/nutrisi melalui parenteral?
1.3 Tujuan pembelajaran
1. Agar pembaca mengetahui bagaimana konsep dasar nutrisi. 2. Agar pembaca mengetahui apa saja macam-macam nutrisi. 3. Agar pembaca mengetahui bagaimana proses pemberian makan/nutrisi melalui oral. 4. Agar pembaca mengetahui bagaimana pemberian makan/nutrisi melalui parenteral.
1. !et"#e penul$san
Penulis menggunakan metode brosing melalui internet dan merangkum melalui slide pembelajaran !ang telah diberikan.
Memberi nutrisi peroral dan parenteral
2
BAB %% PE!BAHA&AN
2.1 '"nsep Dasar Nutr$s$
"stilah gi#i berasal dari bahasa Arab gizawi !ang berarti nurtrisi. $leh para ahli istilah tersebut diubah menjadi gi#i. %i#i adalah substansi organik
dan
non-organik !ang
ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat ber&ungsi
dengan
baik. 'ebutuhan gi#i sesorang ditentukan oleh &aktor usia( jenis kelamin( jenis kegiatan( dan sebagain!a. )utrisi ber&ungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh( mengatur proses * proses dalam tubuh( sebagai sumber tenaga ( serta untuk melindungi tubuh dari
serangan
pen!akit. +engan demikian( &ungsi utama nutrisi
jaringan tubuh( membentuk struktuk kerangka
adalah untuk
dan jaringan tubuh( serta mengatur
berbagai proses kimia di dalam tubuh. +alam konsep dasar nutrisi mengenal sebuah istilah !ang disebut dengan nutrien. )utrien adalah sejenis #at kimia organik atau anorganik !ang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan tubuh untuk menjalankan &ungsin!a. ,etiap nutrien memiliki &ungsi tertentu !ang akan menampilkan sekurang * kurangn!a satu &ungsi
khusus pada
saat
makanan dan diserap oleh tubuh. nergi !ang dihasilkan nutrien atau makanan disebut sebagai nilai kalori. 'alori 0 energi !ang digunakan untuk pembakaran. )utrisi adalah proses dimana tubuh manusi menggunakan makanan untuk membentuk energi( mempertahankan kesehatan( pertumbuhan dan untuk berlangsungn!a &ungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh ock ( 25546. ,tatus nutrisi normal menggambarkan keseimbangan !ang baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi +enke( 17789 'lein ,( 25546. 'ekurangan nutrisi memberikan e&ek !ang tidak diinginkan terhadap struktur dan &ungsi hampir semua organ dan sistem tubuh ,uastika( 17726. :erdapat 3 pilihan dalam pemberian nutrisi !aitu diet oral( nutrisi enteral dan nutrisi parenteral. +iet oral diberikan kepada penderita !ang masih bisa menelan cukup makanan dan keberhasilann!a memerlukan kerjasama !ang baik antara dokter( ahli gi#i(penderita dan keluarga. )utrisi enteral bila penderita tidak bisa menelan dalam jumlah cukup( sedangkan &ungsi pencernaan dan absorbsi usus masih cukup baik. ,elama sistem pencernaan masih Memberi nutrisi peroral dan parenteral
3
ber&ungsi atau ber&ungsi sebagian dan tidak ada kontraindikasi maka diet enteral )6 harus dipertimbangkan( karena diet enteral lebih &isiologis karena meningkatkan aliran darah mukosa intestinal( mempertahankan akti;itas metabolik serta keseimbangan hormonal dan en#imatik antara traktus gastrointestinal dan li;er. +iet enteral mempun!ai e&ek enterotropik indirek dengan menstimulasi hormon usus seperti gastrin( neurotensin( bombesin( enteroglucagon. %astrin mempun!ai e&ek tropik pada lambung( duodenum dan colon sehingga dapat mempertahankan integritas usus(mencegah atro&i mukosa usus dan translokasi bakteri( memelihara gut-associated l!mphoid tissue %A:6 !ang berperan dalam imunitas mukosa usus ,hike( 177<9Bruera( 25539 ombeau( 25549 :rujillo( 255=9 Boediarsono( 255<6. )utrisi Parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi !ang diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan.Para peneliti sebelumn!a menggunakan istilah hiperalimentasi sebagai pengganti pemberian makanan melalui intra;ena( dan akhirn!a diganti dengan istilah !ang lebih tepat !aitu )utrisi Parenteral :otal( namun demikian secara umum dipakai istilah )utrisi Parenteral untuk menggambarkan suatu pemberian makanan melalui pembuluh darah.)utrisi parenteral total :P)6 diberikan pada penderita dengan gangguan proses menelan( gangguan pencernaan dan absorbs.
2.2 !a(am)ma(am Nutr$s$ A. 'arb"h$#rat
'arbohidrat merupakan sumber energi !ang utama dalam
diet. 'ardohidrat
diklasi&ikasikan menurut unit gula atau sakarida. :iap gram karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori kkal6. 'arbohidrat di bagi menjadi> 1. 'arbohidrat sederhana gula6 9 bisa berupa monosakarida molekul tunggal !ang terdiri dari glukosa( &ruktosa( dan galaktosa6. uga bisa berupa disakarida molekul ganda6( contoh sukrosa glukosa @ &ruktosa6( maltose glukosa @ glukosa6( laktosa glukosa @ galaktosa6. 2. 'arbohidrat
kompleks
amilum6
adalah
polisakarida karena disusun
ban!ak
molekul glukosa. 3. ,erat adalah jenis karbohidrat !ang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan( tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau
tidak menghasilkan kalori tetapi dapat Memberi nutrisi peroral dan parenteral
4
meningkatkan ;olume &eces. 'arbohidrat memiliki berbagai &ungsi dalam tubuh makhluk
hidup( terutama
sebagai
bahan bakar misaln!a glukosa6( cadangan
makanan misaln!a pati pada tumbuhan dan glikogen pada hean6( dan materi pembangun misaln!a selulosa pada tumbuhan( kitin pada hean
dan jamur6.
'ebutuhan karbohidrat <5-= dari kebutuhan energi total. B. Pr"te$n
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa sumber
protein berkualitas tinggi adalah> a!am( ikan( daging( domba(
kalkun( dan hati. Beberapa sumber protein
nabati adalah> kelompok kacang polong
misaln!a buncis( kapri( dan kedelai6( kacang-kacangan( dan biji-bijian. Protein merupakan konstituen penting pada semua sel( jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks !ang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh en#im-en#im proteolitik. Cntuk melepaskan asam-asam amino !ang kemudian akan diserap oleh usus. Dungsi protein > 1. Protein menggantikan protein !ang hilang selama
proses metabolisme !ang
normal dan proses pengausan !ang normal. 2. Protein menghasilkan jaringan baru. 3. Protein diperlukan
dalam pembuatan protein-protein !ang baru dengan &ungsi
khusus dalam tubuh !aitu en#im( hormon dan haemoglobin. 4. Protein sebagai sumber energi.
*. Lemak
emak adalah sen!aa !ang mengandung unsur karbon( hidrogen dan oksigen. emak sendiri merupakan ester dari gliserol dan asam lemak. %liseron merupakan alkohol trihidrat !ang mempun!ai tiga gugus hidroksil *$E. ,edangkan asam lemak adalah molekul !ang memiliki rumus umum .$$E( dengan menunjukan rantai hidrokarbon. ,etiap gugus *$E gliserol bereaksi dengan *$$E asam lemak membentuk sebuah mulekul lemak. Berdasarkan strukturn!a( lemak !ang tersusun atas satu molekul gliserol dan tiga atau lebih molekul asam lemak disebut sebagai trigliserida. :rigliserida ini mengandung dua atau tiga asam lemak !ang berbeda( !ang dikenal sebagai trigliserida majemuk. emak alami adalah campuran dari beberapa trigliserida majemuk. +engan demikian( lemak alami juga mengandung sejumlah asam lemak !ang berbeda. Memberi nutrisi peroral dan parenteral
5
D. +$tam$n
Fitamin adalah bahan organic !ang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan ber&ungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Fitamin dibagi dalam dua kelas besar !aitu ;itamin larut dalam air ;itamin ( B1( B2( B<( B126 dan ;itamin !ang larut dalam lemak ;itamin A( +( dan '6. Berikut ini rincian dari beberapa ;itamin dan penting> 1. Fitamin A Fitamin ini membantu perkembangan da!a lihat ba!i. uga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak !ang kekurangan ;itamin A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Gereka juga rentan terhadap in&eksi. ,umber ;itamin A antara lain> telur( keju( dan hati. 2. Fitamin B-kompleks ,emua ;itamin B membantu produksi energi( dan membantu terbentukn!a sel-sel otak ba!i. Fitamin B1
dan niasin salah satu anggota B-kompleks6
membantu sel tubuh menghasilkan energi. Fitamin B< membantu tubuh melaan pen!akit dan in&eksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. 'ecukupan ;itamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan( anemia(
gangguan
Gakanan seperti
penglihatan(
kerusakan
s!ara&(
misaln!a roti( padi-padian( dan
dan
gangguan
jantung.
hati ban!ak mengandung
;itamin B-kompleks. ,etiap anggota ;itamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misaln!a> B1 dari kacang buncis 9 B12 dari daging( ikan( telur( dan susu. 3. Fitamin Anak-anak dapat memperoleh ;itamin dari jeruk dan berbagai sa!uran. Gereka memerlukan
;itamin
untuk
membentuk
beberapa #at kimia dan
menggerakkan #at kimia lain salah satu anggota grup ;itamin B( misaln!a6 agar dapat digunakan tubuh. Fitamin juga membantu pen!erapan #at besi. Gereka !ang kekurangan ;itamin bisa menderita kelemahan tulang( anemia( dan gangguan kesehatan lainn!a. 4. Fitamin + ,inar matahari membantu tubuh membuat sendiri ;itamin +( bahkan pada sejumlah anak( kebutuhan ;itamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Fitamin + sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. "nilah sebabn!a mengapa ;itamin + kadang ditambahkan ke dalam susu sapi disebut susu !ang telah Memberi nutrisi peroral dan parenteral
6
diperka!a6. ,a!angn!a( ban!ak produk susu olahan !ang digemari anak-anak justru tidak diperka!a dengan ;itamin +. 'eju dan !ogurt
ka!a kalsium tetapi tidak
mengandung ;itamin +. Gakanan !ang diperka!a ;itamin + lebih baik daripada suplemen ;itamin. Anak-anak !ang mengkonsumsi diet rendah ;itamin + bisa menderita ricketsia( suatu pen!akit !ang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat. E. !$neral
Gineral merupakan unsure esensial bagi &ungsi normal sebagian en#im( dan sangat penting dalam pengendalian s!stem cairan tubuh. Gineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak( cairan dan rangka. angka mengandung sebagian besar mineral. :ubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan leat makanan. :iga &ungsi mineral> 1. 'onstituen tulang dan gigi 9 contoh > calsium( magnesium( &os&or. 2. Pembentukan garam-garam !ang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh 9 contoh )a( l ekstraseluler6( '( Gg( P intraseluler6. 3. Bahan dasar en#im dan protein. Air merupakan #at makanan paling mendasar !ang dibutuhkan oleh tubuh manusia. :ubuh manusia terdiri dari atas =5-5 air. Pada orang deasa asupan air berkisar antara 1255-1=55cc per hari( namun dianjurkan seban!ak 1755 cc sebagai batas optimum.
2.3 !ember$ !akan,Nutr$s$ Per"ral A. Pengert$an member$ makan per"ral
Pemberian makanan melalui oral merupakan tindakan keperaatan !ang di lakukan pada pasien !ang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu memberikan makanan nutrisi melalui oral Pemberian makan secara oral adalah pemberian makanan dan minuman pada klien secara langsung melalui mulut. B. Tujuan member$ makan per"ral
1. Gembantu klien !ang mengalami terbatasn!a akti;itas 2. Pemenuhan kenutuhan nutrisi pasien Memberi nutrisi peroral dan parenteral
7
3. Gemenuhi hak pasien untuk mendapatkan asupan nutrisi *. %n#$kas$
1. Pada pasien !ang bisa makan sendiri 2. +iberikan kepada pasien !ang memiliki gangguan mobilitas namun tetap sadar 3. Pada pasien Bed Rest
D. '"ntra %n#$kas$
:idak dapat diberikan pada pasien koma( A nasoå( A mandibularis( obstruksi tenggorokan. E. Hal)hal -ang harus #$perhat$kan
1. iptakan lingkungan !ang n!aman disekitar pasien. 2. ,ebelum dihidangakan makanan di periksa dulu( apakah sudah sesuai dengan da&tar makanan/diet pasien. 3. Csahakan makanan dihidangkan dalam keadaan hangat kecuali kontra indikasi 4. ,ajikan makanan secukupn!a( tidak terlalu ban!ak tetapi juga tidak terlalu sedikit =. 3.<.=
Peralatan makanan dan minuman harus bersih
<. Cntuk pasien anak *anak( usahakan menggunakan peralatan !ang menarik perhatiann!a . Cntuk pasien !ang dapat makan sendiri( perhatikan apakah makanan di makan habis atau tidak 8. Perhatikan selera makan dan keluhan pasien pada aktu makan serta reaksin!a setelah makan 7. Perhatikan selera makan dan keluhan pasien pada aktu makan serta
reaksin!a
setelah makan . Alat #an Bahan
1. Gakanan dan minuman !ang sudah disiapkan 2. ,erbet makan / tissue makan 3. ,endok 4. Buah untuk pencuci mulut =. ingkungan di sekitar klien di rapihkan <. 'lien di beritahukan dan disiapkan dalam keadaan posisi
kepala lebih tinggi
dari badan /. Langkah kerja Memberi nutrisi peroral dan parenteral
8
1. Gencuci tangan 2. Gemberitahukan klien untuk makan 3. Genghidangkan makanan di atas meja klien 4. Gembantu klien dalam posisi !ang n!aman. =. Geletakan serbet / tissue di baah dagu klien <. Gemberikan kesempatan klien untuk berdoHa terlebih dahulu . Genan!akan pada klien apakah lauk dan sa!urn!a boleh dicampur dengan nasi tim6 atau tidak 8. Gen!uapkan makanan dalam porsi sedang dan tidak tergesa * gesa 7. Gemberikan minum !ang secukupn!a 15. ,etelah selesai( mulut klien dibersihkan dengan serbet / tissue 11. Gengembalikan alat makan pada tempatn!a
2. Pember$an Nutr$s$ !elalu$ Parenteral A. Pengert$an
)utrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi !ang diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernakan Iir!ana( 2556. Ada 3 macam metode pemberian nutrisi parenteral( !aitu> 1. )utrisi parenteral parsial( pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intra;ena. ,ebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat di penuhi melalui enteral. airan !ang biasan!a digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam amino 2. )utrisi parenteral total( pemberian nutrisi melalui jalur intra;ena ketika kebutuhan nutrisi sepenuhn!a harus dipenuhi melalui cairan in&us. airan !ang dapat digunakan adalah cairan !ang mengandung karbohidrat seperti :rio&usin 1555( cairan !ang mengandung asam amino seperti PanAmin %( dan cairan !ang mengandung lemak seperti "ntralipid 3. okasi pemberian nutrisi secara parenteral melalui ;ena sentral dapat melalui ;ena antikubital pada ;ena basilika se&alika( ;ena subkla;ia( ;ena jugularis interna dan eksterna( dan ;ena &emoralis. )utrisi parenteral melalui peri&er dapat dilakukan pada sebagian ;ena di daerah tangan dan kaki.
Memberi nutrisi peroral dan parenteral
9
B. %n#$kas$
1. %angguan absorbsi makanan seperti &istula enterokunateus( atresia intestinal( colitis in&eksiosa( obstruksi usus halus. 2. 'ondisi dimana usus harus diistirahatkan sperti pada pankrestitis berat( status preoperati;e dengan malnutrisi berat( angina intertinal( diare berulang. 3. %angguan motilitas usus seperti pada ileus !ang berkepanjangan. 4. Gakan( muntah terus menerus( gangguan hemodinamik( hiperemesis gra;idarum Iir!ana( 2556. =. Pasien ,!ok <. Pasien !ang mengalami pengeluaran cairan berlebih . "ntoksikasi berat 8. ,ebelum tran&usi darah *. '"ntra %n#$kas$
1. Pasien-pasien kanker !ang sedang menjalankan terapi radiasi dan kemoterapi. 2. Pasien-pasien preoperati& !ang bukan malnutrisi berat. 3. Pankreatitis akuta ringan. 4. 'olitis akuta. =. A"+,. <. Pen!akit paru !ang mengalami eksaserbasi. . uka bakar. 8. Pen!akit-pen!akit berat stadium akhir end-stage illness6. D. !an0aat pember$an nutr$s$ parenteral
1. Gen!ediakan nutrisi bagi tubuh melalui intra;ena( karena tidak memungkinkann!a saluran cerna untuk melakukan proses pencernaan makanan 2. Gencegah lemak subcutan dan otot digunakan oleh tubuh untuk melakukan katabolisme energi 3. Gempertahankan kebutuhan nutrisi E. Pers$apan pas$en
1. Gemberitahukan dan menjelaskan tindakan dan tujuan !ang akan dilakukan 2. Gen!iapkan lingkungan !ang aman dan n!aman . Pers$apan alat
1. Alat steril a. Bak instrument berisi hand scon dan kasa steril Memberi nutrisi peroral dan parenteral
10
b. "n&us set steril c. arum/ingnedle/abocath dengan nomer !ang sesuai d. 'orentang dan tempatn!a e. 'om tutup berisi kapas alcohol 2. Alat tidak steril a. ,tandart in&use b. Perlak dan alasn!a c. Pembendung tourniJuet6 d. Plester e. %unting ;erban &.
Bengkok
g. am tangan 3. $bat-obatan a. Alcohol 5 b. airan sesuai ad;is dokter /. '"mpl$kas$
:erapi intra;ena diberikan secara terus-menerus dan dalam jangka aktu !ang lama tentun!a akan meningkatkan kemungkinan terjadin!a komplikasi. Einla!( 255<6. 1. Dlebitis 2. "n&iltrasi 3. "ritasi ;ena 4. Eematoma =. Tromboflebitis <. Trombosis . Occlusion 8. Spasme ;ena 7. Reaksi ;aso;agal 15. 'erusakan s!ara&( tendon dan ligament H. Pen(egahan k"mpl$kas$
1. %anti lokasi tusukan setiap 48-2 jam dan gunakan set in&us baru 2. %anti kasa steril penutup luka setiap 24-48 jam dan e;aluasi tanda in&eksi 3. $bser;asi tanda / reaksi alergi terhadap in&us atau komplikasi lain 4. ika in&us tidak diperlukan lagi( buka &iksasi pada lokasi penusukan Memberi nutrisi peroral dan parenteral
11
=. 'encangkan klem in&us sehingga tidak mengalir <. :ekan lokasi penusukan menggunakan kasa steril( lalu cabut jarum in&us perlahan( periksa ujung kateter terhadap adan!a embolus . Bersihkan lokasi penusukan dengan anti septik. Bekas-bekas plester dibersihkan memakai kapas alkohol atau bensin jika perlu6 8. %unakan alat-alat !ang steril saat pemasangan( dan gunakan tehnik sterilisasi dalam pemasangan in&use 7. Eindarkan memasang in&us pada daerah-daerah !ang in&eksi( ;ena !ang telah rusak( ;ena pada daerah &leksi dan ;ena !ang tidak stabil 15. Gengatur ketepatan aliran dan regulasi in&us dengan tepat. 11. Penghitungan cairan !ang sering digunakan adalah penghitungan millimeter perjam ml/h6 dan penghitungan tetes permenit. %. Pelaksanaan
1. Gengisi selang in&us> a. Gencuci tangan b. Gemeriksa etiket c. +esin&eksi karet penutup botol d. Genusukkan in&us set ke dalam botol in&use e. Pengatur tetesan in&us ditutup( jarak 24 cm dibaah tempat tetesan &. Genggantungkan botol in&use g. uang tetesan diisi setengah angan sampai terendam6 h. ,elang in&us diisi cairan in&us dikeluarkan udaran!a 2. Gelakukan kateterisasi ;ena prosedur kateterisasi ;ena di lengan baah6 a. Pasang torniket di sebelah proksimal ;ena !ang akan dipungsi b. etakkan perlak kecil dan alasn!a dibaah bagian !ang akan dipunksi c. :entukan ;ena !ang akan dikateter bila perlu dipalpasi d. akukan tindakan antisepsis dengan kapas alkohol 5 pada lokasi ;ena tempat masuk kateter dan sekitarn!a. e. egangkan kulit kearah distal. :usukkan jarum dengan sudut 255 terhadap permukaan kulit. ubang menghadap keatas. Gasukkan jarum sesuai dengan arah garis ;ena. &. :ahan kanula dan tarik jarum sedikit. Bila tampak darah keluar berarti kanula telah masuk ke ;ena. :ahan jarum dan dorong kanula kateter. Memberi nutrisi peroral dan parenteral
12
g. epaskan torniket( tempelkan kapas ditempat pungsi. h. Pasang selang in&us berisi cairan in&us !ang telah dipersiapkan sebelumn!a. i.
Diksasi kateter dan selang in&us dengan plester.
j.
Gengatur tetesan dalam satu menit sesuai intruksi
k. :utup kulit dengan kassa steril. l.
Gerapikan pasien
m. Gencuci tangan n. Gencatat> tanggal dan jam pemberian cairan( macam cairan
Memberi nutrisi peroral dan parenteral
13
BAB %%% PENUTUP
3.1 'es$mpulan
'ebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek !ang lain dan dapat dicapai jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek !ang lain. )utrisi berpengaruh juga dalam &ungsi-&ungsi organ tubuh( pergerakan tubuh( mempertahankan suhu( &ungsi en#im( pertumbuhan dan pergantian sel !ang rusak. +an dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia( maka akan terhindar dari ancaman-ancaman pen!akit. 3.2 &aran
'ebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap indi;idu sangat penting untuk diupa!akan. Cpa!a untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gi#i seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap indi;idu. Eal tersebut harus dilakukan setiap hari( karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang pen!akit akibat imune tubuh !ang menurun.
Memberi nutrisi peroral dan parenteral
14