PEMBELAJARAN 1
MEMBERI PAKAN LARVA IKAN Tujuan Tujuan Akhir Akhir pembela pembelajara jaran n / Terminal Terminal Performa Performance nce Objectiv Objective e (TPO) (TPO) setelah setelah mempela mempelajari jari kompete kompetensi nsi ini peserta peserta diklat diklat Memeber Memeberii pakan pakan larva larva ikan sesuai sesuai persyaratan bila disediakan larva, pakan larva, Sub. Kompetensi Pemberian Pakan Larva Ikan A. Tujuan Antara / Enabling Objective (EO) Peserta mampu memberi pakan Larva Ikan B. Materi Memberi Pakan Larva Ikan Pada kegiatan pembenihan ikan dimulai dari proses pemijahan ikan air tawar yang akan dihasilkan telur, larva dan benih ikan. Fase larva sangat menentukan kebe keberh rhas asil ilan an suat suatu u usah usaha a pemb pemben enih ihan an.. Pada Pada fase fase ini ini larv larva a ikan ikan mula mulaii mengkonsumsi mengkonsumsi pakan yang diberikan pada media pemeliharaan pemeliharaan karena kantong kuning telur yang terdapat pada tubuh larva ikan air tawar ini hanya dapat memasok energi bagi larva sekitar 2-3 hari, Selanjutnya agar dapat bertahan hidup pada media pemeliharaan larva ikan air tawar ini harus sudah mulai belajar makan makanan yang berasal dari luar tubuhnya. Apakah larva itu? Bagaimana cara memberi makan larva dan pakan jenis apa yang tepat diberikan pada larva yang mempunyai ukuran bukaan mulut sangat kecil? Mari kita diskusikan dan carilah referensi dari melakukan browsing internet, buku dan majalah lainnya. Dalam modul ini hanya akan dibahas secara singkat tentang jenis-jenis pakan larva, kandungan gizi pakan larva dan jenis pakan yang sesuai dengan bukaan mulut larva. Larva adalah anak ikan yang baru menetas dari telur berukuran sangat kecil dan membawa cadangan makanan pada tubuhnya berupa kuning telur dan butiran minyak. Pada fase larva organ –organ tubuhnya belum sempurna karena masih dala dalam m pros proses es perk perkem emba bang ngan an.. Pada Pada fase fase ini ini jika jika larv larva a tida tidak k mene menemu muka kan n makanan dari luar pada saat cadangan makanan didalam tubuhnya habis maka
larva tersebut akan mati. Oleh karena itu pada fase ini harus dapat diberikan pakan yang tepat jenisnya, tepat ukurannya sesuai dengan bukaan mulut larva dan mempunyai kandungan kandungan gizi yang tinggi karena pada fase larva masih dalam prose perkembangan seluruh organ-organ tubuh larva. Pada fase larva larva pakan pakan yang yang dikonsum dikonsumsi si oleh larva digunak digunakan an untuk untuk proses proses morfogenesis, organogenesis dan metamorfosis. Oleh karena itu pakan yang diberikan pada larva harus benar-benar sesuai dengan ukuran bukaan mulut larva, mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Pada fase larva belum banyak terjadi terjadi pertumb pertumbuha uhan n karena karena seluruh seluruh energi energi yang diperole diperoleh h digunak digunakan an untuk untuk ketiga proses tersebut. Organ pencernaan pada fase larva belum sempurna dimana saluran pencernaan dan mulut belum terbuka secara sempurna. Oleh karena itu dalam menentukan jenis pakan yang tepat harus diperhatikan tentang : 1. Perkemb Perkembanga angan n bukaan mulut mulut larva agar agar dapat menetap menetapkan kan pakan pakan yang tepat, pada umur berapa, jenis pakan dan ukuran pakan. Bukaan mulut larva ini berkaitan dengan kemampuan larva untuk memangsa pakan yang berasal dari luar. Ukuran pakan yang dapat dimangsa aoleh larva biasanya adalah berkisar antara 30 – 50% dari bukaan mulut larva, misalnya ukuran bukaan mulut larva adalah 1 cm, maka pakan yang dapat dimangsa oleh larva ikan maksimal berukuran 3 - 5 mm. 2. Kemamp Kemampuan uan mencerna mencerna larva larva sangat sangat dipengar dipengaruhi uhi oleh enzim pencern pencerna, a, produksi enzim dalam tubuh larva tubuh larva yang ditentukan oleh kelenjar enzim enzim belum sempurna sempurna,, oleh karena karena itu larva belum belum mampu mencerna mencerna pakan yang masuk kedalam tubuhya. Berdasarkan hasil penelitian larva ikan lele, lambungnya baru terbentuk pada usia 12 hari oleh karena itu pada usia usia larva larva belum belum ada ada enzim enzim yang yang dapat dapat menc mencern erna a maka makanan nan didala didalam m tubuhnya dan pada fase tersebut pakan yang tepat diberikan adalah pakan alam alamii yang yang dida didala lam m tubu tubuh h paka pakan n alam alamii terd terdap apat at enzi enzim m yang yang dapa dapatt mencerna makanan. 3. Pada Pada fase fase larva larva mata mata belum belum berkem berkemba bang ng seca secara ra semp sempurn urna a sehing sehingga ga untuk mendeteksi keberadaan pakan didalam media pemeliharaan sangat
terbatas. Oleh karena itu pada fase larva sebaiknya sebaiknya dipelihara pada wadah yang yang ukura ukuranny nnya a terba terbatas tas dan dan kepad kepadata atan n paka pakan n alami alami didala didalam m media media pemeliharaan cukup tinggi, agar larva dapat mengkonsumsi pakan. Berdasarkan uraian diatas maka jenis pakan yang tepat diberikan kepda larva ikan air tawar adalah pakan alami karena pakan alami : 1. Mempuny Mempunyai ai bentuk bentuk dan ukuran ukuran yang kecil sesuai sesuai dengan dengan bukaan mulut larva. 2. Kandung Kandungan an gizinya gizinya lengkap lengkap dan cukup tinggi tinggi sangat sangat dibutuhk dibutuhkan an untuk untuk proses perkembangan tubuh larva. 3. Isi selnya padat padat dan mempunya mempunyaii dinding dinding sel yang yang tipis tipis sehingga sehingga mudah mudah diserap, karena pada fase larva belum ada enzim yang akan mencerna pakan sehingga pakan alami mudah dicerna dalam saluran pencernaan larv larva a dan dan dida didala lam m tubu tubuh h paka pakan n alam alamii terd terdap apat at enzi enzim m yang yang dapa dapatt melakukan autolisis sendiri sehingga dapat mudah dicerna oleh larva. 4. Tidak menyebabkan menyebabkan penurunan penurunan kualitas air, karena pakan alami selama berada dalam media pemeliharaan larva tidak mengeluarkan senyawa beracun. 5. Pergerakan Pergerakan pakan alami relatif tidak terlalu aktif sehingga sehingga sangat mudah untuk ditangkap oleh larva. 6. Meningkatkan Meningkatkan daya tahan larva terhadap terhadap penyakit dan perubahan perubahan kualitas air 7. Ketersediaan Ketersediaan pakan alami relatif mudah dilakukan dilakukan pembudidayaan pembudidayaan karena cepat perkembangbiakannya dan mudah membudidayakannya. Oleh karena itu jenis pakan yang tepat diberikan kepada larva ikan air tawar adalah pakan alami dari kelompok zooplankton . Jenis-jenis pakan alami yang biasa diberikan kepada larva ikan air tawar antara lain adalah Artemia salina, Daphnia, moina dan rotifer. Ukuran nauplii Artemia salina kurang lebih adalah 500 μm, Daphnia berukuran 2 kali lipat dari Moina, ukuran Moina dewasa adalah 700 – 1000 μm, sedangkan Moina muda berukuran kurang dari 400 μm, ukuran rotifer air tawar adalah 130 – 340 μm.
Materi tentang jenis-jenis pakan alami yang dapat dikonsumsi oleh ikan air tawar dapat anda pelajari pada modul pembelajaran tersendiri tersendiri yang membahas membahas secara rinci rinci tenta tentang ng bagaim bagaiman ana a memb membud udida idayak yakan an mula mulaii dari dari identi identifik fikas asii sampai sampai pemanenan. 1. Sampling Larva Larva Larva ikan yang baru baru menetas menetas mempunyai mempunyai ukuran yang relatif relatif sangat sangat kecil. kecil. Larva merupakan suatu fase pada ikan air tawar yang mempunyai umur mulai dari menetas sampai maksimal berumur 20 hari, setelah waktu tersebut maka larva larva akan mengalami mengalami perkemb perkembang angan an menjadi menjadi benih benih ikan. ikan. Fase larva yang hanya kurang lebih tiga minggu ini merupakan fase yang sangat sulit dalam pemeliha pemeliharaan raannya. nya. Pada fase ini akan akan sangat sangat menentu menentukan kan keberh keberhasil asilan an dari dari suatu usaha pembenihan. pembenihan. Bagaimana cara melakukan melakukan pemeliharaan pemeliharaan larva pada fase ini agar dihasilkan kelangsungan hidup yang tinggi? Ada beberapa faktor yang sangat menentukan antara lain adalah kualitas larva itu sendiri, jenis pakan alami yang tepat dan kualitas air didalam wadah pemeliharaan. Bagaimana kita mengetahui ketiga faktor tersebut dalam suatu suatu usaha pemeliharaan larva. Jawabannya adalah melakukan sampling terhadap faktor-faktor tersebut Apakah sampling sampling itu? itu? Bagaim Bagaimanak anakah ah cara cara melakuk melakukan an samplin sampling? g? Carilah Carilah beberap beberapa a liter literat atur ur dari dari buku buku bacaa bacaan n yang yang dapat dapat menj menjawa awab b pert pertany anyaa aan n terse tersebut but atau atau melalui melalui browsing browsing internet internet.. Didalam Didalam modul modul ini akan akan dipelaja dipelajari ri secara secara ringkas ringkas tentang sampling dan cara melakukan sampling terhadap larva ikan air tawar. Sampling adalah suatu kegiatan kegiatan mengambil mengambil beberapa contoh/sampel contoh/sampel ikan untuk diukur diukur dan dihitung dihitung.. Data yang diperole diperoleh h sangat sangat bergantu bergantung ng kepada kepada tujuan tujuan utama utama dari dari samp samplin ling. g. Sampli Sampling ng biasa biasany nya a dilak dilakuk ukan an seca secara ra berka berkala la untuk untuk megetah megetahui ui pertumbu pertumbuhan han ikan yang yang dipeliha dipelihara ra pada pada wadah wadah budiday budidaya, a, untuk untuk mengetahui bobot ikan rata-rata, menghitung biomassa dan dapat digunakan untuk emnghitung jumlah pakan yang akan diberikan selama pemeliharaan dan penyesuaia jumlah pakan berdasarkan bobot ikan dalam wadah pemeliharaan (biomasa). Sampling yang dilakukan pada fase pemeliharaan larva hanya dapat dilakukan satu atau dua kali. Hal ini dikarenakan fase pemeliharaan larva ini biasany biasanya a maksima maksimall hanya hanya empat empat minggu. minggu. Sedangka Sedangkan n pelaksa pelaksanaan naan samplin sampling g
pada suatu usaha budidaya agar dapat diketahui perubahan yang terjadi selama pemeliharaan adalah dua sampai empat minggu sekali. Hal ini dilakukan agar ikan yang dipelihara tidakmengalami gangguan/stres karena proses sampling. Oleh karena itu pada fase pemeliharaan larva sampling sebaiknya dilakukan pada saat larva aman dan suda terbiasa mengkonsumsi makanan yang berasal dari dari luar luar tubu tubuh hnya. nya.
Berd Berdas asar arka kan n hal hal ters terseb ebut ut,,
maka aka
sampl amplin ing g
pada pada
pemeliharaan larva hanya dapat dilakukan pada saat larva berumur dua minggu. Pelaksan Pelaksanaan aan sampling sampling pada pada larva larva harus harus dilakuk dilakukan an secara secara hati-hat hati-hati, i, karena karena sampl sampling ing akan akan sanga sangatt memp mempen engar garuh uhii larva larva ikan ikan yang yang ada ada didala didalam m wada wadah h pemeliharaan. Waktu yang tepat jika akan melakukan sampling dilakukan pada pagi atau sore hari disaat kondisi kondisi suhu media pemelih pemeliharaa araan n stabil. stabil. Sampling Sampling dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa seser yang sangat halus agar larva tidak mati. Sampling larva bertujuan untuk mengetahui perkembangan yang terj terjad adii pada pada larv larva a ikan ikan,, bera beratt rata rata-r -rat ata a larv larva a pada pada umur umur samp sampli ling ng untu untuk k memprediksi jumlah pakan dan menghitung jumlah larva yang hidup agar dapat diketahui nilai kelangsungan hidup larva. Sampling larva ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar larva yang akan dilakukan pengukuran tidak mati. Jumlah larva yang diambil sebagai sampling sebaiknya maksimal 30% dari jumlah populasi untuk mengetahui perkembangan larva secara akurat. 2. Menghitung kebutuhan pakan Larva Bagaimanakah anda melakukan penghitungan kebutuhan pakan larva ikan ? Apakah dosis pemberian pakan itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita diskusikan dan pelajari hand out ini atau mencari referensi lain dari buku, internet , majalah dan sebagainya. Dosis pemberian pakan adalah jumlah pakan yang diberikan kepada larva ikan yang dibudidayakan dan biasanya dinyatakan dalam persen . Perisitilahan ini dala dalam m duni dunia a peri perika kana nan n dise disebu butt deng dengan an feed feedin ing g rate rate yang yang bera berart rtii jum jumlah lah pemberian pakan perhari berdasarkan persentase dari bobot biomas. Biasanya feeding rate pada ikan akan semakin besar jika ukuran ikannya semakin kecil jadi feeding rate untuk larva ikan berbeda dengan feefing rate untuk benih ikan.
Pemb Pember eria ian n paka pakan n pada pada larv larva a ikan ikan bias biasan anya ya tida tidak k dipe diperh rhit itun ungk gkan an dosi dosis s pemb pember eria ian n paka pakann nnya ya jika jika dibe diberi rika kan n paka pakan n alam alami, i, teta tetapi pi hany hanya a frek frekue uens nsii pemberian pakannya diberikan tiga sampai empat kali sehari. Dosi Dosis s pemb pember eria ian n paka pakan n larv larva a ikan ikan deng dengan an meto metode de ad libi libitu tum m
bias biasan anya ya
diterapkan pada pemeliharaan larva untuk mengurangi mortalitas larva didalam wadah pemeliharaan. Seperti telah dibahas sebelumnya larva itu mempunyai gerak gerakan an yang yang lamb lambat at dan dan mata mata belum belum semp sempurn urna a peng penglih lihat atann annya ya sehing sehingga ga pemberian pakan alami akan membantu larva ikan untuk memangsa pakan yang diberikan. Kepadatan atau densitas pakan alami didalam wadah pemeliharaan larva larva akan akan meningka meningkatkan tkan pemangs pemangsaan aan larva larva terhadap terhadap pakan pakan alami alami sehingga sehingga kelangsungan hidup larva di dalam media pemeliharaan cukup tinggi. Ada juga beberapa jenis ikan diberikan pakan buatan, jenis pakan buatan yang dapat dapat diberika diberikan n kepada kepada larva larva ikan adalah suspensi suspensi kuning kuning telur telur atau emulsi kuning telur dan pakan buatan dalam bentuk tepung. Dosis pakan buatan yang diberikan pada fase pemeliharaan larva ini biasanya cukup tinggi yaitu berkisar antara 20 – 30%, tetapi hal ini akan sangat mempengaruhi kualitas air didalam wadah pemeliharaan karena banyaknya hasil eksresi yang dikeluarkan oleh larva dan sisa-sisa pakan yang tidak dapat dikonsumsi oleh larva akan mengotori wadah budidaya. Dalam pemberian pakan, secara berkala jumlah pakan harian ini disesuaikan dengan berat biomassa ikan didalam wadah budidaya. Hal ini dapat dilakukan jika kita secara berkala pula melakukan sampling larva ikan. Fungsi sampling sudah sudah dijelas dijelaskan kan pada pada pembel pembelajar ajaran an sebelum sebelumnya. nya. Maka Maka dengan dengan data yang yang di[peroleh dari hasil sampling ini dapat dibuat jumlah pakan yang harus diberikan pada pada larva larva ikan. ikan. Taha Tahapa pan n dalam dalam melak melakuk ukan an peny penyesu esuaia aian n paka pakan n setela setelah h dilakukan sampling adalah sebagai berikut : 1. Menghitu Menghitung ng bobot bobot biomassa biomassa larva larva ikan ikan Dari data samplin sampling g diketahu diketahuii berat berat rata-rat rata-rata a larva larva ikan yang dipeliha dipelihara ra pada pada wadah pemeliharaan dan jumlah larva yang ditebar pada awal pemeliharaan. Untuk menghitung bobot biomasa larva ikan dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
BM = Nt X Wt dim dimana ana : BM = bob bobot ot biom biomas asa a (gr (gr/k /kg) g) Nt
= populasi (ekor)
Wt
= Bob Bobot ot rata rata-r -rat ata a (gr (gr/k /kg) g)
2. Menentuk Menentukan an jumlah jumlah populasi populasi (Nt) dengan dengan cara menghit menghitung ung ikan yang yang mati dengan rumus : Nt = No – D dimana
Nt
= populasi waktu t (ekor)
No
= jum jumla lah h ika ikan n yan yang g dit diteb ebar arka kan n (ek (ekor or))
D
= jumlah ikan yang mati (ekor)
3. Menentuk Menentukan an bobot bobot rata-ra rata-rata ta dari hasil hasil sampl sampling ing 4. Menetapkan
feeding rate (FR)
5. Menetukan Menetukan jumlah pakan harian, harian, yang yang dapat dihitung dihitung dengan dengan rumus rumus :
Jumlah pakan harian (kg) = FR X BM , dimana FR = Fe Feeding ra rate (% (%) BM = Bobo Bobott biom biomas assa sa (kg (kg)) Dengan dilakukan dilakukan penyesuaian penyesuaian jumlah pemberian pemberian pakan secara secara berkala akan akan sang sangat at meng mengun untu tung ngka kan n dari dari segi segi efis efisie iens nsii paka pakan n yang yang dibe diberi rika kan n sela selama ma pemeliharaan larva. 3. Melakukan pemberian pakan larva ikan Frekuensi pemberian pakan adalah berapa kali pakan akan diberikan kepada larva larva ikan yng dipeliha dipelihara ra dalam dalam waktu waktu satu satu hari. hari. Frekuen Frekuensi si pember pemberian ian pakan pakan pada larva berkaitan erat dengan waktu pemberian pakan. Frekuensi pemberian pakan pakan pada pada ikan yang yang berukur berukuran an kecil kecil biasanya biasanya lebih lebih banyak banyak dibandin dibandingkan gkan dengan frekuensi pemberian pemberian pakan untuk ikan yang berukuran besar. Pada ikan air air tawa tawarr frek frekue uens nsii pemb pember eria ian n paka pakan n ini ini sang sangat at berg bergan antu tung ng kepa kepada da laju laju pengosongan lambung pada ikan dimana biasanya sangat bergantung kepada ukuran ukuran dan jenis jenis ikan yang dibudida dibudidayaka yakan n serta serta kualita kualitas s air didalam didalam media media pemeliharaan.
Frekuensi pemberian pakan pada larva ikan air tawar biasanya dilakukan 3-4 kali perhari dengan waktu pemberian pakan disesuaikan dengan jenis ikan yang dipelihara. Ikan air tawar yang mempunyai aktivitas makan lebih sering pada malam hari yaitu kelompok ikan nocturnal seperti lele, patin, lobster air tawar sebaiknya waktu pemberian pakannya lebihbanyak dilakukan pada hari gelap yaitu yaitu subu subuh h dan malam malam hari. hari. Sedan Sedangk gkan an jenis jenis ikan ikan air tawar tawar yang yang aktiv aktivita itas s maka makana nann nnya ya lebi lebih h bany banyak ak pada pada sian siang g hari hari,, wakt waktu u peme pemebr bria ian n paka pakann nnya ya disesuaikan dengan kebiasaan ikan tersebut. Frekuens Frekuensii pemberia pemberian n pakan pakan pada pada beberapa beberapa ikan budiday budidaya a dikaitka dikaitkan n dengan dengan ukura ukuran n ikan ikan yang yang dibud dibudida idaya yakan kan dan dan wakt waktu u peme pemebr brian ian pakann pakannya ya perha perhari. ri. Adapaun data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel Tabel 1. Frekuens Frekuensi, i, waktu waktu dan proporsi proporsi pemberi pemberian an pakan pakan dalam dalam satu hari untuk jenis ikan air tawar yang aktivitas makannya pada siang hari Ukuran ikan (gram)
Frekuensi pemberian pakan
Waktu pemberian pakan (WIB)
Proporsi pemberian pakan (%)
10 20 50
5 4 3
06.00,09.00,12.00,15.00,18.00 07.00, 11.00, 15.00, 19.00 07.00, 12.00, 17.00
15, 20,20,30,15 20,30,30,20 30,40,30
Frekuensi Frekuensi pemberian pakan pada larva ikan air tawar dapat disesuaikan dengan jen jenis is ikan ikan yang yang dibu dibudi dida daya yaka kan, n, ukur ukuran an ikan ikan dan dan kual kualit itas as air air pada pada medi media a peme pemeli liha hara raan an..
Larv Larva a
ikan ikan
air air
tawa tawarr
yang yang
dipe dipeli lih hara ara
biasa iasany nya a
hany hanya a
membutuhkan waktu sekitar 20 – 30 hari, setelah waktu tersebut sudah masuk kedalam fase pembenihan ikan. Oleh karena itu pada fase pemeliharaan larva pada beberapa jenis ikan air tawar yang bersifat nocturnal frekuensi pemberian pakannya dilakukan dua jam sekali untuk jenis ikan patin. Pada fase ini larva ikan patin membutuhkan pakan alami yang tepat jumlah ,ukuran dan kualitas. Pada Pada fase fase ini ini larva larva ikan ikan patin patin meru merupa pakan kan fase fase kriti kritis s jika jika pakan pakan alami alami tidak tidak diberikan dengan selang waktu dua jam sekali dalam satu hari maka larva ikan patin akan memakan temannya sendiri karena larva ikan patin mempunyai sifat kanibal.
Oleh Oleh karen karena a itu frekue frekuens nsii pemb pemberi erian an pakan pakan pada pada larva larva ikan ikan air tawar tawar akan akan sangat berbeda untuk setiap jenis ikan yang dibudidayakan. Dalam menetukan frekuensi pemberian pakan pada larva harus memperhatikan kebiasaan makan dan dan cara cara maka makan n ikan ikan yang yang akan akan dipe dipeli liha hara ra.. Sela Selain in frek frekue uens nsii dan dan wakt waktu u pemebrian pakan yang tepat juga harus diperhatikan tentang bagaimana cara memberikan pakan kepada larva yang kita pelihara. Cara pemberian pakan pada larva larva yang pada umumnya umumnya pakan yang diberika diberikan n adalah adalah pakan pakan alami alami maka maka pakan alami tersebut dimasukkan kedalam wadah pemeliharaan larva ikan air tawar dengan jumlah pakan alami yang disesuaikan dengan jumlah larva yang dipelihara pada wadah budidaya. Cara pemberian pakan kepada larva yang dipelihara jika menggunakan pakan buatan adalah dengan cara menaburkannya secara sedikit demi sedikit kedalam wadah budidaya. Hal ini dikarenakan dikarenakan pakan buatan yang diberikan diberikan kepada larva ikan air tawar belum tentu dimakan semuanya oleh larva, jika pakan buatan yang diberikan kepada larva tidak dimakan oleh larva ikan akan mengotori wadah pemeliharaan. Jumlah pakan buatan yang akan diberikan kepada larva ikan air tawar tawar telah telah dibah dibahas as pada pada pemb pembel elaja ajara ran n sebe sebelum lumnya nya.. Sedan Sedangk gkan an frekue frekuens nsii pemberian pakannya disesuaikan dengan jenis dan ukuran larva.
4. Kultur Pakan Alami Artemia salina merupakan salah satu zooplankton sebagai sumber pakan alami yang sangat cocok bagi larva ikan konsumsi maupun ikan hias. Jenis pakan alami alami ini dapat dapat diper diperole oleh h deng dengan an cara cara memb membud udida idaya yakan kan Artem Artemia ia di lahan lahan budidaya/ tambak atau hanya menetaskan cyst/siste Artemia yang dibeli dalam bentuk kemasan kaleng berisi 450 gram dan ditetaskan dalam wadah budidaya yang sesuai sampai dipelihara sesuai dengan kebutuhan. Dalam Dalam menet menetask askan an cyst/s cyst/sist iste e artem artemia ia ada ada beber beberap apa a tahap tahapan an yang yang harus harus dilakukan antara lain adalah memantau proses penetasan cyst artemia. Cyst artemia yang ditetaskan dalam wadah budidaya berbentuk kerucut dan bening akan sangat mudah untuk memantau proses penetasannya. Proses penetasan arte artem mia
akan akan berl berla angsu gsung
selam lama
24
-48 -48
jam jam.
Cyst
Artemia emia yang
diperdagangkan merupakan cyst yang telah dikeringkan dengan kadar air kurang dari 10%. Oleh karena itu dalam proses penetasan dapat dilakukan dengan dua metoda yaitu metoda Dekapsulasi dan metoda tanpa dekapsulasi. Dari kedua metoda tersebut akan terjadi proses penetasan yang berbeda. Proses penetasan dengan menggunakan metoda dekapsulasi, cyst artemia pada tahap tahap awal awal dilak dilakuk ukan an peren perendam daman an denga dengan n air tawar tawar selam selama a satu satu jam yang yang berfung berfungsi si untuk untuk meningk meningkatka atkan n kadar kadar air pada pada cyst cyst artemia artemia dan cyst artemia artemia terse tersebut but akan akan mengg menggem embun bung g kare karena na air masu masuk k kedal kedalam am cyst, cyst, Cyst Cyst yang yang meng menggem gembu bung ng akan akan mulai mulai terjad terjadii prose proses s meta metabo bolis lisme me.. Setel Setelah ah satu satu jam direndam dan cyst sudah mengandung kadar air kurang lebih 65% maka cyst artemia tersebut disaring dengan menggunakan kain saringan 120 mikron serta dicuci dicuci dengan dengan air tawar tawar atau atau air laut sampai bersih. Kemudian Kemudian dimasuk dimasukkan kan kedalam kedalam larutan larutan hipoklor hipoklorit it yang yang telah telah disiapka disiapkan n lengkap lengkap dengan dengan aerasiny aerasinya. a. Proses Proses deka dekaps psula ulasi si berla berlangs ngsung ung selam selama a 10-15 10-15 menit menit.. Prose Proses s deka dekapsu psulas lasii ditandai dengan terjadinya perubahan warna siste dari coklat menjadi abu-abu dan akhirnya berwarna jingga serta air didalam wadah mengandung buih atau busa. Setelah proses dekapsulasi selesai siste yang sudah tidak bercangkang diambil dengan alat penyedot dan disaring dengan menggunakan alat penyaring dari kasa kawat baja tahan karat karat (stainle (stainless ss steel) steel) dengan dengan ukuran ukuran mata mata 120-150 120-150 mikron. Proses pencucian dilakukan dengan menggunakan air tawar atau air laut sampai bau chlorine hilang. Siste yang sudah tidak bercangkang bercangkang tersebut masih berupa siste yang telanjang belum menetas karena masih diselimuti oleh selaput embrio yang tipis. Oleh karena itu masih harus dilakukan penetasan dengan menggunakan air laut yang bersalinitas 5-35 permil. Proses penetasan penetasan cyst artemia dengan metoda metoda dekapsulasi selanjutnya selanjutnya adalah melarutk melarutkan an siste siste tersebut tersebut dengan dengan larutan larutan garam garam bersalin bersalinitas itas antara antara 5 permil permil sampa sampaii deng dengan an 35 perm permil. il. Waktu Waktu yang yang dibut dibutuh uhkan kan sampai sampai siste siste terseb tersebut ut menetas menjadi nauplius dibutuhkan waktu waktu sekitar 24 - 48 jam. Proses Proses pene penetas tasan an cyst/ cyst/sis siste te artem artemia ia dengan dengan metod metoda a tanpa tanpa dekaps dekapsula ulasi si dilakuka dilakukan n dengan dengan cara cara siste siste yang akan ditetas ditetaskan kan ditimba ditimbang ng sesuai sesuai dengan dengan
dosis dosis yang yang digun digunaka akan n misal misalny nya a 5 gram gram siste siste per per liter liter air media media penet penetas asan. an. Kemudian wadah dan media media penetasan penetasan disiapkan disiapkan sesuai sesuai persyaratan persyaratan teknis yang telah ditentukan, siste artemia dimasukkan kedalam media penetasan yang diberi aerasi dengan kecepatan 10 – 20 liter udara/menit, suhu dipertahankan 25 – 30 oC dan pH sekitar sekitar 8 – 9. Media Media penetas penetasan an diberi sinar yang berasal berasal dari lampu lampu TL deng dengan an intens intensita itas s cahaya cahaya minim minimal al 1.000 1.000 lux lux . Intens Intensita itas s cahay cahaya a terse tersebut but dapat dapat dipero diperoleh leh dari dari lamp lampu u TL /neon /neon 60 watt watt seban sebanya yak k dua buah buah deng dengan an jara jarak k peny penyin inar aran an dari dari lamp lampu u kewa kewada dah h pene peneta tasa san n adal adalah ah 20 cm. cm. Penetasan cyst artemia akan berlangsung selama 24 – 48 jam kemudian. Pakan alami artemia yang telah ditetaskankan di media penetasan bertujuan untuk diberikan kepada larva/benih yang dipelihara. Kebutuhan larva/benih ikan akan pakan alami Artemia selama pemeliharaan adalah setiap hari. Oleh karena itu waktu waktu pemanen pemanenan an pakan pakan alami alami itu sangat sangat bergantu bergantung ng kepada kepada kebutuh kebutuhan an larva/be larva/benih nih akan akan pakan pakan alami alami Artemia Artemia.. Pemanen Pemanenan an pakan pakan alami alami Artemia Artemia ini dapat dilakukan setiap hari atau seminggu sekali atau dua minggu sekali. Hal tersebut tersebut bergantu bergantung ng kepada kepada kebutuha kebutuhan n suatu suatu usaha usaha terhada terhadap p ketersed ketersediaan iaan pakan alami Artemia. Pemanenan pakan alami Artemia yang dilakukan setiap hari biasanya jumlah yang dipane dipanen n adalah adalah kurang kurang dari dari 20%. 20%. Peman Pemanen enan an Artemi Artemia a dapat dapat juga juga dilaku dilakuka kan n seming seminggu gu sekali sekali
atau atau dua minggu minggu sekali sekali sanga sangatt bergan bergantun tung g kepada kepada ukuran ukuran
Artemia yang akan diberikan kepada larva/benih ikan. Cyst artemia yang baru menetas mempunyai ukuran antara 200 – 350 mikrometer (0,2 – 0,35 mm) dan disebut nauplius. Duapuluh empat jam setelah menetas nauplius artemia ini akan mulai tumbuh organ pencernaannya, oleh karena itu pada masa tersebut artemia sudah mulai makan dengan adanya makanan didalam media penetasan artemia akan tumbuh dan berkembang. Artemia menjadi dewasa pada umur empatbelas hari dan akan beranak setiap empat sampai lima hari sekali. Jadi waktu panen art artemia emia san sangat gat
dite itentu ntukan kan
oleh leh
ukur ukura an
besa besarr
mulut lut
larv arva
yang ang
akan
mengkons mengkonsums umsinya inya dengan dengan ukuran ukuran artemia artemia yang akan ditetaska ditetaskan. n. Jika didalam didalam media penetasan tidak terdapat sumber makanan bagi artemia maka artemia tidak akan tumbuh dan berkembang melainkan akan mati secara perlahan-lahan karena
kekurangan energi. Pada beberapa usaha pembenihan pembenihan biasanya hanya dilakukan penetasan cyst artemia tanpa melakukan pemeliharaan terhadap cyst yang telah ditetaskan. Setela Setelah h cyst cyst artem artemia ia mene menetas tas 24 – 48 jam jam setela setelah h ditet ditetask askan an maka maka akan akan dilakukan pemanenan cyst artemia dengan cara sebagai berikut : 1. Lepaska Lepaskan n aerasi aerasi yang ada ada didalam didalam wadah wadah penetasa penetasan. n. 2. Lakukan
penutupan
wadah
penetasan
pada
bagian
atas
dengan
menggun menggunaka akan n plastik plastik hitam hitam agar artemia artemia yang yang menetas menetas akan akan berkum berkumpul pul pada bagian bawah wadah penetasan. Artemia mempunyai sifat fototaksis positif yang akan bergerak menuju sumber cahaya. 3. Diam Diamkan kan bebera beberapa pa lama (kuran (kurang g lebih lebih 15 – 30 menit) menit) samp sampai ai seluruh seluruh cyst yang telah menetas berkumpul didasar wadah. 4. Lakuk Lakukan an penye penyedo dotan tan dengan dengan selan selang g untu untuk k meng mengam ambi bill artem artemia ia yang yang telah telah menetas menetas dan ditampu ditampung ng dengan dengan kain saringan saringan yang diletak diletakkan kan didalam didalam wadah penampungan. 5. Bersihka Bersihkan n artemia yang yang telah dipanen dipanen dengan dengan menggunak menggunakan an air tawar yang bersih dan siap untuk diberikan kepada larva/benih ikan konsumsi/ikan hias. Untuk menghitung kepadatan Artemia pada saat akan dilakukan pemanenan, dapat dilakukan tanpa menggunakan alat pembesar atau mikroskop. Artemia diambil dari dalam wadah, yang telah diaerasi agak besar sehingga Artemia merata berada di seluruh kolom air, dengan memakai gelas piala volume 100 ml. Artemia dan air di dalam gelas piala selanjutnya dituangkan secara perlahanlahan sambil dihitung jumlah Artemia yang keluar bersama air. Apabila jumlah Artemia yang ada sangat banyak, maka dari gelas piala 100 ml dapat dapat diencerk diencerkan, an, caranya caranya adalah adalah dengan dengan menuan menuangkan gkan kedalam kedalam gelas gelas piala piala 1000 ml dan ditambah air hingga volumenya 1000 ml.Dari gelas 1000 ml, lalu diambil sebanyak 100 ml. Artemia yang ada dihitung seperti cara diatas, lalu kepadatan di dalam wadah budidaya dapat diketahui dengan cara mengalikan 10 kali jumlah didalam gelas 100 ml. Sebagai contoh, apabila di dalam gelas piala 100 ml terdapat 200 ekor Artemia, maka kepadatan Artemia diwadah budidaya adalah 10 X 200 ekor = 2000 individu per 100 ml. ml.
Artemia Artemia yang sudah dipanen dipanen tersebut tersebut dapat tidak tidak secara secara langsung langsung diberikan diberikan pada pada larv larva a dan dan benih enih ikan ikan hias hias yang ang dibu dibudi dida daya yaka kan n teta tetapi pi dila dilaku kuka kan n peny penyim impa pana nan. n. Cara Cara peny penyim impa pana nan n Arte Artemi mia a yang yang dipa dipane nen n berl berleb ebih ih dapa dapatt dilakukan pengolahan Artemia segar menjadi beku. Proses tersebut dilakukan dengan menyaring Artemia dengan air dan Artemianya saja yang dimasukkan dalam wadah plastic dan disimpan didalam lemari pembeku (Freezer). Salah satu masalah yang sering dijumpai dalam pemeliharaan ikan di kolam adalah adalah adanya adanya serangan serangan hama hama penyakit penyakit.. Pengend Pengendalia alian n hama hama dan penyak penyakit it merupakan salah satu cara untuk memperkecil kerugian yang diakibatkan oleh adanya serangan tersebut. Dalam pengendalian hama dan penyakit ikan harus dilakukan secara hati-hati dalam penggunaan bahan kimia beracun. Hal ini akan berakibat fatal baik bagi ikan ikan itu itu send sendir irii maup maupun un bagi bagi yang yang mengk engkon onsu sums msin inya ya.. Untu Untuk k itu itu dala dalam m melakuka melakukan n identifi identifikas kasii terhadap terhadap kelainan kelainan perilaku perilaku ikan maupun maupun anatom anatominya inya harus harus tepat. tepat. Informas Informasii ini sebagai sebagai data awal awal dalam dalam melakuk melakukan an pengendali pengendalian an maupun maupun pencegah pencegahan an terhadap terhadap hama hama penyakit penyakit yang yang dapat dapat menyera menyerang ng ikan, ikan, sehingga penggunaan bahan kimia dan obat dapat dilakukan secara efektif dan berdampak kecil bagi konsumen. Selain itu kesalahan dalam pengendalian hama dan penyakit dapat menimbulkan kerugian bagi pengelola usaha budidaya ikan. Hal ini dikarenakan tidak tepatnya dalam penggunaan bahan kimia dan obat yang berakibat stress bagi ikan sampai pada kematian ikan. C. Tugas-Tugas 1). Penguasaan Konsep •
Anda akan melakukan memberi pakan benih ikan . Anda akan menghitung
kepadatan larva, menghitung daya dukung wadah, ciri-ciri larva yang baik, jelaskan alasannya •
Apakah yang akan anda lakukan bila dalam memberi pakan, benih tidak
mau makan? •
Prosedur Prosedur apa yang yang harus diikuti diikuti dalam melaksanaka melaksanakan n pemberian pemberian
pakan?
•
Apakah Apakah yang yang menjadi menjadi bahan bahan pertimba pertimbangan ngan dalam dalam pemberi pemberian an pakan, pakan,
jelaskan •
Pakan Pakan jenis jenis apaka apakah h yang yang baik baik diguna digunaka kan n dalam dalam pember pemberian ian paka pakan, n,
jelaskan. •
Bagaimana cara anda memberi pakan benih, jelaskan alasannya.
2). Mengenal Fakta •
Melakukan observasi, peserta melakukan observasi dikoordinir oleh guru
kegi kegiat atan an obse observ rvas asii ke masy masyar arak akat at ( peng pengus usah aha a peri perika kana nan n / indu indust stri ri perikanan) dalam pemberian pakan benih. •
Observasi dilakukan secara berkelompok pada tempat berbeda
•
Obser bserva vasi si
dila dilaku kuka kan n
untu untuk k
meng menget etah ahui ui
bagai agaim mana ana
masya asyara raka katt
melakukan pemeliharaan larva ikan bak / fiberglass. Dari hasil observasi ini selanj selanjutn utnya ya meru merumu musk skan an kegia kegiatan tan apa apa yang yang dilak dilakuk ukan an masy masyara araka katt dan dan mampu memberi kontribusi secara positif tapi belum ada pada konsep dasar, mengidentiikasi apa yang ada pada konsep dasar tapi belum dilakukan oleh masyarakat, dan bila dilakukan akan mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan efisiensi dan produktifitas pemberian pakan benih ikan. Saran apa yang bisa diberikan untuk memperbaiki pemberian pakan benih ikan. •
Kegi Kegiat atan an meng mengen enal al fakt fakta a ini ini dapa dapatt dila dilaku kuka kan n seka sekali ligu gus s untu untuk k sub sub
kompete kompetensi/ nsi/kom kompete petensi nsi persiapa persiapan n wadah wadah pended pendederan eran,, penetas penetasan an telur, telur, pemeliharaan larva bak/fiberglas, pemberian pakan larva, panen dan pasca panen benih ikan 3. Merel Mereleks eksika ikan, n, setel setelah ah peser peserta ta dikla diklatt melak melakuk ukan an pengu penguasa asaan an konse konsep p dan dan mengena mengenall fakta, fakta, selanjut selanjutnya nya peserta peserta diklat diklat melakuk melakukan an refleks refleksii bagaima bagaimana na anda akan melakukan melakukan pemberian pemberian pakan pakan benih berdasarkan berdasarkan konsep dasar dasar dan hasil observasi pemberian pakan di masyarakat di masyarakat. 4. Melakuk Melakuka a analisis analisis dan sintesis sintesis •
Analisis daya dukung peserta diklat melakukan kegiatan analisis
terhada terhadap p daya dukung yang yang tersedia tersedia di tempat tempat praktik praktik untuk untuk mengeta mengetahui hui tingkat kesesuaian dalam kegiatan pemberian pakan benih di masyarakat
(lah (lahan an,, ikli iklim m mikr mikro, o, alat alat dan dan baha bahan) n).. Kegi Kegiat atan an ini ini dila dilaku kuka kan n seca secara ra berkelompok. •
Sintesis, peserta diklat melakukan kegiatan sintesis terhadap hasil
refl reflek eksi si pemb pember eria ian n paka pakan n beni benih h dan dan hasi hasill anal analis isis is terh terhad adap ap ting tingka katt kesesuaian daya dukung, peserta diklat melakukan rekonstruksi/modifikasi terhad terhadap ap hasil hasil refle refleks ksii dalam dalam kegiat kegiatan an pemb pember erian ian pakan pakan benih benih ikan ikan di masyarakat.
Kegiata Kegiatan n rekonst rekonstruks ruksii ini tetap tetap memperh memperhatik atikan an paramet parameter er
pemberian pakan benih ikan di masyarakat 5. Menyusu Menyusun n dan mela melaksan ksanakan akan rencana rencana kerja kerja •
Peserta Peserta diklat diklat secara secara berkelo berkelompo mpok k menyusu menyusun n / membuat membuat alternat alternatif if
rencana rencana pember pemberian ian pakan pakan benih ikan , rencana rencana kerja kerja / proposa proposall memuat memuat meto metode de pemb pember eria ian n paka pakan n beni benih h ikan ikan yang yang akan akan dila dilaks ksan anak akan an,, wakt waktu u pencapaian dan jadwal kegiatan serta pembagian tugas kelompok •
Pengambilan keputusan / menetapkan rencana kerja
Secar Secara a berk berkelo elomp mpok ok pesert peserta a dikla diklatt meng mengam ambil bil kepu keputus tusan/ an/me mene netap tapkan kan alterna alternatif tif rencana rencana pemberi pemberian an pakan pakan benih benih ikan yang akan dilaksan dilaksanaka akan, n, deng dengan an memp memper erha hati tika kan n daya daya duku dukung ng dan dan pers persya yara rata tan n tekn teknis is dala dalam m pem pemberi beria an
paka pakan n beni benih h ikan ikan..
Apab Apabil ila a
ada kesu kesuli lita tan n pese pesert rta a
dapat apat
mendiskusikan dengan fasilitator. •
Penetapan peran masing-masing individu dalam kelompok
Kelom Kelompo pok k menyu menyusu sun n pemba pembagia gian n tugas tugas dan dan mene menent ntuka ukan n pera peran n setiap setiap anggota kelompok •
Melaksanakan rencana kerja, peserta diklat melakukan kegiatan
pemberian pemberian pakan benih ikan, mengacu mengacu pada rencana kerja pemberian pakan benih ikan yang telah disepakati •
Proses pengamatan dan pencatatan, peserta diklat melakukan
pengam pengamat atan an dan penc pencata atata tan n data data kegia kegiata tan n pembe pemberia rian n paka pakan n ikan ikan yang yang dila dilaks ksan anak akan an..
Lemb Lembar ar
peng pengam amat atan an
disi disiap apka kan n
pese pesert rta a
mendapat persetujuan fasilitator •
Evaluasi dan diskusi terhadap hasil kegiatan
dikl diklat at
sete setela lah h
Peserta Peserta diklat diklat melaksn melaksnakan akan evaluas evaluasii terhadap terhadap pelaksan pelaksanaan aan kegiata kegiatan n dan pencapaian standar kerja yang telah ditetapkan dalam perencanaan •
Peserta Peserta dilat dilat melakuk melakukan an diskusi diskusi terhada terhadap p hasil hasil kegiata kegiatan n dan hasilnya hasilnya
diband dibanding ingka kan n denga dengan n ranc rancan angan gan kerja kerja dan dan konse konsep-k p-kons onsep ep yang yang telah telah dirumuskan sebelumnya •
Proses penyusunan kesimpulan dan memberikan umpan balik
Peserta secara berkelompok menyusun umpan balik / rekomendasi terhadap metode pemberian pakan benih ikan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Perumusan umpan balik ini juga harus mempertimbangkan dasar teori, fakta dan kondisi hasil kerja.
D. Tes E. Daftar evidence of learning yang harus dikumpulkan •
Hasil perumusan penguasaan konsep dan tugas-tugas diskusi, presentasi
dan hasil perumusan tentang jenis pakan, jumlah pakan, cara pemberian pakan, sifat dan kebiasaan larva, teknik penyediaan pakan dan perlakuan khusus terhadap larva ikan. •
Hasil observasi mengenal fakta di masyarakat perikanan tentang jenis
pakan, pakan, jumlah jumlah pakan, pakan, cara cara pemberi pemberian an pakan, pakan, sifat sifat dan kebiasa kebiasaan an larva, larva, teknik penyediaan pakan dan perlakuan khusus terhadap larva ikan. •
Hasil refleksi tentang jenis pakan, jumlah pakan, cara pemberian pakan,
sifat dan kebiasaan larva, teknik penyediaan pakan dan perlakuan khusus terhadap larva ikan. •
Hasil analisis tentang jenis pakan, jumlah pakan, cara pemberian pakan,
sifat dan kebiasaan larva, teknik penyediaan pakan dan perlakuan khusus terhadap larva ikan. •
Hasil sintesis tentang jenis pakan, jumlah pakan, cara pemberian pakan,
sifat dan kebiasaan larva, teknik penyediaan pakan dan perlakuan khusus terhadap larva ikan. •
Hasi Hasill
peny penyus usun unan an renc rencan ana a
kegi kegiat atan an (ber (berup upa a renc rencan ana a
/
prop propos osal al
impleme implementas ntasi) i) tentang tentang jenis jenis pakan, pakan, jumlah jumlah pakan, pakan, cara cara pemberia pemberian n pakan, pakan,
sifat dan kebiasaan larva, teknik penyediaan pakan dan perlakuan khusus terhadap larva ikan. •
Hasil pengamatan/recording kegiatan tentang jenis pakan, jumlah pakan,
cara pemberian pakan, sifat dan kebiasaan larva, teknik penyediaan pakan dan perlakuan khusus terhadap larva ikan. •
Hasil Hasil evaluas evaluasii keterca ketercapaia paian n tentang tentang jenis jenis pakan, pakan, jumlah jumlah pakan, pakan, cara
pemberian pakan, sifat dan kebiasaan larva, teknik penyediaan pakan dan perlakuan khusus terhadap larva ikan. •
Hasil Hasil evaluas evaluasii keterca ketercapaia paian n tentang tentang jenis jenis pakan, pakan, jumlah jumlah pakan, pakan, cara
pemberian pakan, sifat dan kebiasaan larva, teknik penyediaan pakan dan perlakuan khusus terhadap larva ikan. •
Kesimpulan dan rekomendasi / umpan balik tentang jenis pakan, jumlah
pakan, cara pemberian pakan, sifat dan kebiasaan larva, teknik penyediaan pakan dan perlakuan khusus terhadap larva ikan.