KASUS II HIPOSPADIA
41
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kelain Kelainan an kongin kongineta etall pada pada penis penis menjad menjadii suatu suatu masalah masalah yang yang sangat sangat pentin penting, g, karena selain berfungsi sebagai pengeluaran urine juga berfungsi sebagai alat seksual yang pada kemudian hari dapat berpengaruh terhadap fertilitas. Salah satu kelainan konginetal terbanyak kedua pada penis setelah cryptorchidism yaitu hipospadia. Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan berupa lubang uretra yang terletak di bagian bawah dekat pangkal penis. (Ngastiyah, 2! " 2##$. %stilah %s tilah hipospadia berasal beras al dari bahasa &unani, &unani, yaitu Hypo (below$ (below$ dan spaden (opening$. (opening$. Hipospadia Hipospadia menyebabka menyebabkan n terjadinya terjadinya berbagai berbagai tingkatan tingkatan defisiensi uretra. 'aringan fibrosis yang menyebabkan chordee menggantikan fascia ucks dan dan tuni tunika ka dart dartos os.. Kuli Kulitt dan dan prep preput utiu ium m pada pada bagi bagian an )ent )entra rall menj menjad adii tipi tipis, s, tida tidak k sempur sempurna na dan memben membentuk tuk kerudu kerudung ng dorsal dorsal di atas glans glans (*ucke (*uckett, tt, +#-, +#-, c /ninc /ninch, h, +2$. Selain berpengaruh terhadap fungsi reproduksi yang paling utama adalah pengaruh terhadap psikologis dan sosial anak. 0enyebab 0enyebab dari hiposapadia hiposapadia ini sangat multifaktor multifaktorial ial antara lain disebabkan disebabkan oleh gang ganggu guan an dan dan keti ketida daks kseim eimba bang ngan an horm hormon one, e, gene geneti tika ka dan dan lingk lingkun unga gan. n. 1ang 1angua uan n kesei keseimb mban anga gan n horm hormon on yang yang dima dimaks ksud ud adal adalah ah horm hormon onee andr androg ogen en yang ang meng mengat atur ur organo organogen genesis esis kelami kelamin n (pria$ (pria$.. Sedang Sedangkan kan dari dari faktor faktor geneti genetika ka , dapat dapat terjadi terjadi karena karena gagalnya sintesis androgen sehingga ekspresi dari gen tersebut tidak terjadi. *an untuk fakt faktor or ling lingku kuna nagn gn adal adalah ah polu poluta tan n dan dan at at yang ang bers bersif ifat at tera terato toge geni nik k yang ang dapa dapatt mengakibatkan mutasi. *i /merika Serikat, hipospadia diperkirakan terjadi sekali dalam kehidupan dari 3! bayi laki4laki laki4laki yang yang dilahirkan dilahirkan . /ngka /ngka kejadian ini sangat berbeda tergantung tergantung dari etnik dan geogafi geogafis. s. *i Kolumbia Kolumbia + dari 22! kelahira kelahiran n bayi laki4laki, laki4laki, elakangan elakangan ini di beberapa negara terjadi peningkatan angka kejadian hipospadia seperti di daerah /tlanta meningkat 3 sampai ! kali lipat dari +,+ per + kelahiran pada tahun + sampai tahun +3. +3. anyak anyak penulis penulis melaporkan angka kejadian kejadian hipospadia hipospadia yang ber)ariasi ber)ariasi berkisar antara + " 3! per kelahiran laki4laki. ila ini kita asumsikan ke negara %ndonesia karena %ndonesia belum mempunyai data pasti berapa jumlah penderita hipospadia dan berapa angka kejadian hipospadia. aka berdasarkan data dari iro 0usat Statistik tahun 2
42
menurut kelompok umur dan jenis kelamin usia 5 6 tahun yaitu +.2!.7+ anak yang menderita hipospadia sekitar 2 ribu
anak yang memerlukan penanganan repair
hipospadia. 0enatalaksanaan hipospadia pada bayi dan anak dilakukan dengan prosedur pembedahan. 8ujuaan utama pembedahan ini adalah untuk merekontruksi penis menjadi lurus dengan meatus uretra ditempat yang normal atau dekat normal sehingga pancaran kencing arahnya kedepan. 9mumnya di %ndonesia banyak terjadi kasus hipospadia karena kurangnya pengetahuan para bidan saat menangani kelahiran karena seharusnya anak yang lahir itu laki4laki namun karena melihat lubang kencingnya di bawah maka di bilang anak itu perempuan. :leh karena itu kita sebagai seorang tenanga medis harus menberikan informasi yang adekuat kepada para orang tua tentang penyakit ini. 0ara orang tua hendaknya menghindari faktor4 faktor yang dapat menyebabkan yang dapat menyebabkan hipospadia dan mendeteksi secara dini kelainan pada anak mereka sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat. 1.2 Rumusan Masalah
+. 2. 3. 6. !. -.
/pakah definisi dari hipospadia; /pakah klasifikasi dari hipospadia; /pakah etiologi dari penyakit tersebut; /pakah manifestasi klinik dari penyakit tersebut; agaimana penatalaksanaan yang dilakukan untuk hipospadia; agaimana /suhan Keperawatan pada /n. < dengan kasus Hipospadia ;
1. !u"uan +.3.+. 8ujuan 9mum
ahasiswa
mampu
memahami
dan
dapat
mengaplikasikan
asuhan
keperawatan yang tepat pada klien dengan hipospadia +.3.2. 8ujuan Khusus +. ahasiswa mampu menjelaskan definisi dari hipospadia. 2. ahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi dari hipospadia. 3. ahasiswa mampu menyebutkan berbagai etiologi dari hipospadia. 6. ahasiswa mampu menyebutkan berbagai manifestasi klinik dari hipospadia !. ahasiswa mengetahui penatalaksanaan dari hipospadia.
43
-. ahasiswa mampu menyusun asuhan keperawatan yang tepat pada /n. < dengan kasus hipospadia.
1.# Man$aat
Setelah membaca makalah tentang hipotiroid dan hipertiroid ini diharapkan dapat memberikan manfaat" ahasiswa mampu emahami tentang definisi, etiologi, klasifikasi, penatalaksanaan dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien hipospadia.
44
BAB II !IN%AUAN PUS!AKA
2.1 De$&n&s& a. Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan dimana meatus uretra eksternus terletak
dipermukaan )entral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang normal pada ujung gland penis. (*uccket, +#-, c /ninch, +2$ b. Hipospadia adalah suatu keadaan dimana terjadi hambatan penutupan uretra penis pada kehamilan miggu ke + sampai ke +6 yang mengakibatkan orifisium uretra tertinggal disuatu tempat dibagian )entral penis antara skrotum dan glans penis. (/.H arkum, ++ " 2!7$. c. Hipospadia adalah keadaan dimana uretra bermuara pada suatu tempat lain pada bagian belakang batang penis atau bahkan pada perineum ( daerah antara kemaluan dan anus $. (*a)is Hull, +6 $. d. Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan congenital dimana meatus uretra e=terna terletak di permukaan )entral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang normal (ujung glans penis$. (/rif ansjoer, 2 " 376$. 2.2 Klas&$&kas& H&'(s'a)&a
45
8ipe hipospadia berdasarkan letak orifisium uretra eksternum> meatus " +. 8ipe sederhana> 8ipe anterior
H&'(s'a)&a *lan)ular
8erletak di anterior yang terdiri dari tipe glandular dan coronal. 0ada tipe ini, meatus terletak pada pangkal glands penis. Secara klinis, kelainan ini bersifat asimtomatik dan tidak memerlukan suatu tindakan. ila meatus agak sempit dapat dilakukan dilatasi atau meatotomi. 2. 8ipe penil> 8ipe iddle
H&'(s'a)&a Pene+es,r(tal
iddle yang terdiri dari distal penile, proksimal penile, dan pene4escrotal. 0ada tipe ini, meatus terletak antara glands penis dan skrotum. iasanya disertai dengan kelainan penyerta, yaitu tidak adanya kulit prepusium bagian )entral, sehingga penis terlihat melengkung ke bawah atau glands penis menjadi pipih. 0ada kelainan tipe ini, diperlukan inter)ensi tindakan bedah secara bertahap, mengingat kulit di bagian )entral prepusium tidak ada maka sebaiknya pada bayi tidak dilakukan sirkumsisi karena sisa kulit yang ada dapat berguna untuk tindakan bedah selanjutnya.
3. 8ipe 0osterior 46
H&'(s'a)&a Per&neal
0osterior yang terdiri dari tipe scrotal dan perineal. 0ada tipe ini, umumnya pertumbuhan penis akan terganggu, kadang disertai dengan skrotum bifida, meatus uretra terbuka lebar dan umumnya testis tidak turun.
2.
Et&(l(g&
0enyebabnya sebenarnya sangat multifaktor dan sampai sekarang belum diketahui penyebab pasti dari hipospadia. Namun, ada beberapa factor yang oleh para ahli dianggap paling berpengaruh antara lain " +. 1angguan dan ketidakseimbangan hormone Hormone yang dimaksud di sini adalah hormone androgen yang mengatur organogenesis kelamin (pria$. /tau bias jiga karena reseptor hormone androgennya sendiri di dalam tubuh yang kurang atau tidak ada. Sehingga walaupun hormone androgen sendiri telah terbentuk cukup akan tetapi apabila reseptornya tidak ada tetap saja tidak akan memberikan suatu efek yang semestinya. /tau enim yang berperan dalam sintesis hormone androgen tidak mencukupi pun akan berdampak sama. 2. 1enetika 8erjadi karena gagalnya sintesis androgen. Hal ini biasanya terjadi karena mutasi pada gen yang mengode sintesis androgen tersebut sehingga ekspresi dari gen tersebut tidak terjadi. 3. ?ingkungan iasanya faktor lingkungan yang menjadi penyebab adalah polutan dan at yang bersifat teratogenik yang dapat mengakibatkan mutasi 2.#
Man&$estas& Kl&n&k 1ejala dan tanda yang biasanya di timbulkan antara lain " a. ?ubang penis tidak terdapat di ujung penis, tetapi berada di bawah penis 47
b. c. d. e.
0enis melengkung ke bawah 0enis tampak seperti kerudung karena kelaianan pada kulit di depan penis. Ketidakmampuan berkemuh secara adekuat dengan posisi berdiri 1lans penis bentuknya lebih datar dan ada lekukan yang dangkal di bagian bawah
penis yang menyerupai meatus uretra eksternus. f. 0reputium tidak ada dibagian bawah penis, menumpuk di bagian punggung penis g. /danya chordee, yaitu jaringan fibrosa yang mengelilingi meatus dan membentang h. i. j. k. l. m. n.
hingga ke glans penis, teraba lebih keras dari jaringan sekitar Kulit penis bagian bawah sangat tipis 8unika dartos, fasia buch dan korpus spongiosum tidak ada *apat timbul tanpa chordee, bila letak meatus pada dasar dari glans penis @hordee dapat timbul tanpa hipospadia sehingga penis menjadi bengkok Sering disertai undescended testis (testis tidak turun ke kantung skrotum$ Kadang disertai kelainan congenital pada ginjal Ketidaknyamanan anak saat /K karena adanya tahanan pada ujung uretra eksterna.
2.- Penatalaksanaan
9ntuk penatalaksanaan hipospadia pada bayi dan anak biasanya dilakukan dengan prosedur pembedahan. 8ujuaan utama pembedahan ini adalah untuk merekontruksi penis menjadi lurus dengan meatus uretra ditempat yang normal atau dekat normal sehingga pancaran kencing arahnya kedepan. Keberhasilan pembedahan atau operasi dipengaruhi oleh tipe hipospadia dan besar penis. Semakin kecil penis dan semakin ke proksimal tipe hipospadia semakin sukar tehnik dan keberhasilan operasinya. 2.-.1 Langkah Langkah Pa)a O'eras& H&'(s'a)&a
+. Koreksi meatus 2. Koreksi chordee bila ada 3. Aekonstruksi uretra 6. 0engalihan kulit dorsal penis yang berlebihan ke )entral !. Koreksi malformasi 5 malformasi yg berhubungan 8eknik operasi
2.-.2 !ekn&k O'eras& Se,ara *ar&s Besar 1. Per/a&kan mult& taha'
0erbaikan dua tahap 8ahap % " @hordectomy, @hordectomy dgn memotong uretra plat distal, meluruskan penis sehingga meatus tertarik lebih proksimal
48
8ahap %%" 9rethroplasty,
0enutupan kulit bagian, )entral dilakukan dengan
memindahkan prepusium dorsal dan kulit penis mengelilingi bagian )entral dalam tahap uretroplasti B @ontoh " rowne (+!3$, yars (+!!$, dan Smith (+#+$
2. Per/a&kan Satu !aha'
/khir tahun +!, pelepasan korde kendala utama, tetapi dapat dihilangkan sejak ditemukan teknik ereksi buatan$. @ontoh " roadbent (+-+$, c@ormack (+!6$, *e)ine C Horton (+-+$, 8eknik &4D modifikasi athieu, 8eknik ?ateral ased (?$Elap
49
a. !ekn&k 0+ M()&$&kas& Math&eu
/. !ekn&k Lateral Base) LB3 4la'
2.5 Pera6atan Pas,a O'eras&
Suatu tekanan ringan dan elastis dari perban dipakai untuk memberikan kompres post operatif bagi reparasi hipospadia, untuk mengatasi oedema dan untuk mencegah pendarahan setelah operasi. *ressing harus segera dihentikan bila terlihat keadaan sudah membiru disekitar daerah tersebut, dan bila terjadi hematoma harus segera diatasi. Setiap
50
kelebihan tekanan yang terjadi karena hematoma akan bisa menyebabkan nekrosis. :leh karena efek tekanan pada penyembuhan, maka pemakaian kateter yang dipergunakan harus kecil, dan juga steril, dan terbuat dari plastik dan dipergunakan kateter dari kateter yang lunak. *alam keadaan dimana terjadi luka yang memburuk sebagai akibat edema pada luka, ereksi atau hematoma, maka sebaiknya dikompres dengan mempergunakan bantalan saline steril yang hangat. *i)ersi urine terus dilanjutkan sampai daerah yang luka itu sembuh. ila jaringan tersebut telah sembuh, maka masalahnya bisa direparasi dalam operasi yang kedua - 5 +2 bulan yang akan datang.
2.7 K(m'l&kas&
Komplikasi yang timbul paska repair hipospadia sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor usia pasien, tipe hipospadia, tahapan operasi, ketelitian teknik operasi, serta perawatan paska repair hipospadia. acam komplikasi yang terjadi yaitu " +. 0erdarahan 2. %nfeksi 3. Eistel urethrokutan 6. Striktur urethra, stenosis urethra !. *i)ertikel urethra.
Komplikasi paling sering dari reparasi hipospodia adalah fistula, di)ertikulum, penyempitan uretral dan stenosis meatus (:mbresanne, ++3 $. 0enyebab paling sering dari fistula adalah nekrosis dari flap yang disebabkan oleh terkumpulnya darah dibawah flap. Eistula itu dapat dibiarkan sembuh spontan dengan reparasi sekunder - bulan sesudahnya. 9ntuk itu kateter harus dipakai selama 2 minggu setelah fistulanya sembuh, dengan harapan tepi4tepinya akan menyatu kembali, sedangkan kegunaannya untuk terus di)ersi lebih lama dari dua minggu.
2.8
K(nse' !um/uh Kem/ang
51
/nak usia toddler ( + 5 3 th $ mempunyai sistem control tubuh yang mulai membaik, hampir setiap organ mengalami maturitas maksimal.0engalaman dan perilaku mereka mulai dipengaruhi oleh lingkungan diluar keluarga terdekat,mereka mulai berinteraksi dengan teman,mengembangkan perilaku>moral secara simbolis,kemampuan berbahasa yang minimal.Sebagai sumber pelayanan kesehatan ,perawat berkepentingan untuk mengetahui konsep tumbuh kembang anak usia toddler guna memberikan asuhan keperawatan anak dengan optimal. 0ertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada indi)idu,yaitu secara bertahap,berat dan tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara
kognitif,psikososial maupun spiritual
( Supartini, 2$. /nak usia toddler memiliki karakteristik tersendiri dalam berbagai ranah pertumbuhan dan perkembangannya. 2.#.+ 0ertumbuhan dan 0erkembangan iologis Secara umum pertumbuhan baik dari segi berat maupun tinggi badan berjalan cukup stabil> lambat.Aata4rata bertambah sekitar 2,3 kg >tahun,sedangkan tinggi badan bertambah sekitar - 5 7 cm > tahun ( tungkai bawah lebih dominant untuk bertambah dibanding anggota tubuh lain $. Hampir semua fungsi tubuh sudah matang dan stabil sehingga dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan dan stres s,sehingga saat ini sudah bisa diajarkan toilet training .0ada fase ini perkembangan motorik sangat menonjol. 2.#.2 0erkembangan 0sikososial (Frikson$ enurut Fric Frikson, anak pada usia +43 tahun masuk dalam fase otonomi )s rasa malu dan ragu. 0ada tahap ini toddler mengembangkan rasa percaya dan siap menyerahkan ketergantungannya untuk membangun perkembangan kemampuan pertamanya dalam mengendalikan otonomi. :rang tua yang mendorong toddler melakukan hal tersebut akan mengembangkan kemandirian toddler. 8oddler dapat mengembangkan rasa malu dan ragu jika orang tua membiarkan toddler bergantung pada orang tua di area yang seharusnya toddler dapat mencoba keterampilan barunya atau membuat toddler merasa tidak mampu saat mencoba keterampilan ini. 0eriode perkembangan :tonomi adalah suatu waktu saat anak mulai mengadakan kontak sosial. 8oddler menjadi sangat ingin tahu dan banyak bertanya.
52
0ada usia ini anak menjadi lebih kreatif, meskipun produk yang dihasilkan dari akti)itasnya mungkin tak sempurna. Aespon stress yang biasa muncul pada toddler adalah separation an=iety dan regression. isalnya, toddler menjadi sangat cemas ketika harus berpisah dari orang tuanya. Aegresi atau kembali pada tingkatan perkembangan yang lebih awal dapat di lihat saat toddler Gngompol, atau menggunakan bedak bayi. 0erawat dapat membantu menjelaskan pada orang tua bahwa hal itu wajar dan itu menunjukkan bahwa toddler mulai mencoba untuk menentukan posisinya dalam keluarga. Selama usia toddler, kemampuan untuk mengerti dan mengekspresikan bahasa berkembang dengan pesat. Kemampuannya untuk mengerti kata4kata lebih maju dari pada kemampuannya untuk mengekspresikan kata dan ide. Saat usia + tahun, toddler sudah bisa mengenal nama mereka sendiri. . Saat dilakukan pemeriksaan oleh perawat pada /n. <, klien menangis. %ni menandakan bahwa klien mengalami suatu ketakutan terhadap orang maupun lingkungan asing. Hal ini dapat juga karena respon stress anak terhadap masalah yang dihadapinya. Seperti yang disebutkan di atas bahwa anak memiliki Gseparation an=iety., respon anak yang menangis ketika didekati oleh perawat mungkin disebabkan karena ketakutannya akan perpisahan dengan orang tua. *i samping itu /n.< juga mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa. %ni dapat diihat dari /n < yang belum dapat bicara secara jelas. 2.#.3 0erkembangan 0sikoseksual (Ereud$ enurut Sigmund Ereud, usia +43 tahun masuk dalam fase /nal dimana pusat kesenangan anak pada perilaku menahan faeses bahkan kadangkala anak bermain4main dengan faesesnya. /nak belajar mengidentifikasi tentang perbedaan antara dirinya dengan orang lain disekitarnya. Konflik yang sering terjadi adalah adanya :edipus comple= atau katarsis yaitu dimana seorang anak laki4laki menyadari bahwa ayahnya lebih kuat dan lebih besar dibandingkan dirinya.sedangkan pada wanita disebut dengan Flektra comple=. *alam tahap ini toddler diajarkan untuk melakukan toilet training. Kasus hipospadia yang dialami oleh /n. < telah membuat klien tidak bisa memenuhi tahap analnya dengan maksimal. *itambah lagi dengan perhatian orang tua untuk melatih
53
toilet training yang masih kurang, ditunjukkan dengan ketidaktahuan orang tua bahwa anaknya mengalami hipospadia sampai umur anaknya 2,! tahun.
2.9 :e/ O$ ;aut&(n
?ingkungan Ketidakseimbangan hormon
1enetik 0ajanan limbah industry" polychlorobyphenil, dio=in, furan, peptisida organoklorin, alkhiphenol polyetho=ilates, phtalites 54
ahan eksogenik dan anti androgenik
Kehamilan trimester +
Kelainan pembentukan organ meatus urinarius
HIPOSPADIA
eatus uretra abnormal
Hospitalisasi
Kencing merembes dan menyebar
K " Ketakutan /nak
0ersonal Hygiene kurang
K " Aisiko infeksi
K " Kerusakan integritas kulit
BAB III ASUHAN KEPERA:A!AN
Kasus %% /n. < (2,! tahun$ laki4laki AS sejak + hari yang lalu dengan keluhan pada saat kencing merembes. /nak menangis saat Ns. /ni mendekati /n. < untuk dilakukan pemeriksaan 88D
55
(suhu 37,! o@, nadi #=>menit, AA 3=>menit$. *ari pemeriksaan fisik didapatkan adanya kemerahan pada aerah skrotum. enurut orang tua anak tidak pernah bilang kalau mau pipis, karena anak belum bisa bicara secara jelas. anak saat ini + kg. .1 Pengka"&an 1. I)ent&tas
a. %dentitas /nak Nama
" /n <
8anggal lahir
" 7 September 27
'enis Kelamin
" ?aki4laki
8anggal AS
" 2! aret 2+
/lamat
" Surabaya
*iagnosa edis
" Hipospadia 0enoscrotal
b. %dentitas :rang 8ua Nama /yah > %bu
" 8n > Ny S
0ekerjaan /yah > %bu
" 0edagang > uruh pabrik
/gama /yah > %bu
" %slam
Suku
" 'awa
/lamat
" Surabaya
2. R&6a
" Kencing merembes "
%bu pasien baru menyadari kalau kencing anaknya merembes, kemudian beliau membawa anaknya ke puskesmas Kenjeran, oleh pihak puskesmas dirujuk ke AS*S
56
. R&6a
Aiwayat Kesehatan yang lalu
"
a. 0enyakit yang pernah diderita
"
4 atuk>pilek
4 *emam
4 Kejang
4imisan
4 ?ain4lain "............................
b. :perasi
" 4 &a
4 8idak
8ahun " ................
c. /lergi
"4 makanan
4 :bat
49dara
4 *ebu e.%munisasi
4 ?ainnya, Sebutkan.........
"
@1 (9mur +bln$
0olio !< (9mur " lahir, 2bln,6bln,-bln,+#bln$
*08 6< (9mur " 2bln,6bln,-bln,+#bln$ @ampak (9mur " bln$
Hepatitis 3< (9mur " lahir, +bln,6bln$
#. R&6a
0enyakit yang pernah diderita keluarga
" Hipertensi
?ingkungan rumah dan komunitas
" Aumah terletak di dekat pabrik kayu.
0erilaku yang mempengaruhi kesehatan
" /yah seorang perokok aktif, %bu sering mengkonsumsi jamu.
0ersepsi keluarga terhadap penyakit anak
" :rang tua tidak mengerti sama sekali tentang penyakit anak mereka.
-. R&6a
Nafsu makan " 4 aik
4 8idak
4 ual
0ola makan
" 4 2<>hr
4 3<>hr
4 I3<>hr
inum
" 'enis " susu botol
4 untah
'umlah " kira4kira 7 cc>hr 4 8idak
0antangan makan
" 4 &a
enu makanan
" nasi tim, buah
5. R&6a
saat ini " + Kg, 8 " ! cm, ?K " 67 cm, ?* " 6 cm, ??/ " cm lahir " 27 gram
sebelum sakit " + kg 57
0anjang lahir " 6# cm 7. R&6a
0engkajian 0erkembangan (**S8 $ =4 Aiwayat perkembangan psikososial " 0erkembangan otonominya terganggu, pasien belum memiliki kemampuan untuk mengontrol tubuhnya, diri dan lingkungan. Aiwayat perkembangan psikoseksual " pasien berada dalam fase anal, pasien sering memainkan penisnya.
ROS Re>&e6 ($ S
4 Sedang
4 ?emah
" composmentis
8anda Dital 4 8* "
4 Nadi " #<>mnt
4 Suhu badan " 37,! @
AA " 3<>mnt
°
a. Perna$asan B1 Breath3
entuk *ada
" 4 Normal
0ola nafas
" %rama
48eratur
4 8idak teratur
'enis
" 4 *ispnoe
4 Kusmaul
4 @eyne Stokes
4 ?ain4lain "...
Suara Nafas
" 4 Desikuler 4 Stridor
4 Jheeing
4 Aonkhi
Sesak Nafas
" 4 &a
Aetraksi otot bantu nafas
4 8idak, 'enis "
4 8idak
atuk 4 &a
" 4 /da 4 Suprakla)ikular
/lat bantu pernapasan
4 8idak
4 %@S 4 Suprasternal
" 4 &a " 4 Nasal 4 aster 4 Aespirator 4 8idak
58
?ain4lain " . asalah " 8idak ada masalah Keperawatan
/. Kar)&(>askuler B2 Bl(()3
%rama 'antung
" 4 Aeguler 4 %reguler
Nyeri dada
" 4 &a
unyi jantung
" 4 Normal 4 urmur
@A8
" 4 L3 dt
/kral
" 4 Hangat 4 0anas
c.
S+>S2 tunggal " 4 &a 4 8idak
4 8idak 4 1alop
4 lain4lain "
4 I 3 dt 4 *ingin kering
4 *ingin basah
asalah " 8idak ada masalah keperawatan Pers
1@S
Fye " 6
Derbal " !
ototik " -
8otal " +!
Aeflek fisiologis " 4 patella
4 triseps
4 biceps
lain4lain " 4
Aeflek patologis " 4 babinsky
4 budinky
4 kernig
lain4lain " 4
%stirahat >tidur
" +6 jam>hari
1angguan tidur " 4
0englihatan (mata $ 0upil
" 4 %sokor
4 /nisokor
4 ?ain4lain
Sclera > Konjingti)a
" 4 /nemis
4 %kterus
4 ?ain4lain
4 8idak
'elaskan "
0endengaran > 8elinga 1angguan 0endengaran " 4 &a 0enciuman (Hidung$ entuk
" 4 Normal 4 8idak
1angguan 0enciuman " 4 &a
4 8idak
4 'elaskan 4'elaskan
asalah " tidak ada masalah keperawatan
59
). Perkem&han B# Bla))er3
Kebersihan " 9rine
4 ersih
" 'umlah " 6 cc>hr
4 Kotor Jarna " kuning jernih
au " kahas urine
/lat bantu " 4 Kandung kencing "
1angguan "
embesar
4 8idak
Nyeri tekan
4 &a
4 /nuria
4 :liguri
4 Nokturia
4 8idak
4 &a
4Aetensi
4 %nkontinensia
?ain4lain " Hipospadia penoscrotal asalah " Aisiko %nfeksi
e.
Pen,ernaan B- B(6el3
Nafsu makan
" 4 aik
4 enurun
0orsi makan
" 4 Habis
4 8idak
inim
" 7 cc>hr
'enis " susu botol
Erekuensi " 2<>hari
4 Ket " porsi makan anak sedikit
ulut dan 8enggorokan ulut
" 4 ersih
4 Kotor
ukosa " 4 ?embab 4 Kering 8enggorokan
4 erbau 4 Stomatitis
" 4 Sakit menelan> nyeri tekan 4 0embesaran tonsil
4 Kesulitan menelan 4 ?ain4lain
/bdomen 0erut
" 4 8egang
?okasi
"
0eristaltik
" 7 <>mnt
4 Kembung
4 /sites
4 Nyeri>tekan
60
0embesaran hepar
4 8idak
" 4 &a
4 8idak
0embesaran lien " 4 &a uang air besar " 2 hari sekali
8eratur " 4 &a
Konsistensi "
Jarna "
au "
4 8idak
?ain4lain " asalah " 8idak ada masalah keperawatan
$. Muskul(skeletal? Integumen B5 B(ne3
Kemampuan pergerakan sendi " 4 ebas Kekuatan otot
"
Jarna kulit "
4 %kterus 4 Sianotik
8urgor
" 4 aik
4 Sedang
:edem
" 4 /da
48idak /da
48erbatas
4 Kemerahan 4 0ucat
4 hiperpigmentasi
4 'elek ?okasi "
?ain4lain " /danya kemerahan pada skrotum asalah " Kerusakan %ntegritas kulit
g. En)(kr&n
4 &a
4 8idak
Hiperglikemia
4 &a
4 8idak
Hipoglikemia
4 &a
4 8idak
?uka 1angren
4 &a
4 8idak
8yroid
embesar
?ain4lain " asalah " tidak ada masalah keperawatan
h. Pers(nal H
andi
" 2=>hari
Sikat gigi " 2=>hari
61
Keramas " +=>hari
emotong kuku " bila panjang
1anti pakaian " 2=>hari asalah " 8idak ada masalah keperawatan
&. Data 'enun"ang la/@ $(t(@ R(ntgen3
Hemoglobin" +3,! gr>d? ?ekosit" +.2! mg>dl
Hematokrit" 6,+ M 8rombosit" 2--. mg>dl
Frytrosit" !.3#. mg>d? ". !era'&?!&n)akan
0re op uretroplast
k. Anal&sa Data
*/8/ *S "
F8%:?:1% Hipospadia penoscrotal
4 ibu mengeluhkan anaknya pada saat kencing merembes *: " 4 /danya kemerahan pada skrotum 4 Suhu " 37,! @ Nadi " # =>mnt °
AA" 3 =>mnt
*S " 4 :rang tua pasien menyatakan bahwa anak mereka tidak pernah bilang jika mau /K
/S/?/H Kerusakan %ntegritas kulit
Kencing menetes pada skrotum Kandungan urine ( at sisa nitrogen, toksin dll$ mengenai skrotum terus4 menerus Skrotum kemerahan
/nak menderita hipospadia penoscrotal
Ketakutan
:rang tua tidak memiliki pengetahuan yang adekuat tentang penyakit
4 :rang tua pasienmenyatakan bahwa mereka tidak mengerti tentang /nak mendapatkan penyakit yg diderita oleh anak mereka lingkungan yang baru di
62
*: "
AS
4 /nak menangis saat didekati oleh perawat
/nak menangis saat didekati oleh perawat
4 :rang tua pasien terlihat cemas dan gelisah dengan keadaan anak mereka
/nsietas
*S "
Hipospadia penoscrotal
4
Kencing merembes
*: "
/nus sering basah
4 /danya kemerahan pada skrotum
Aisiko infreksi
0ort de entry kuman
4 Suhu " 37,! @ °
4 Nadi " # =>menit
.2 D&agn(sa Ke'era6atan
+. Kerusakan %ntegritas kulit b.d Hipospadia penoscrotal 2. /nsietas b>d kondisi penyakit, lingkungan asing, perpisahan dengan sistem pendukung, ketidaknyamanan 3. Aisiko %nfeksi b.d tempat masuknya organisme sekunder akibat " adanya saluran in)asif.
. Inter>ens& Ke'era6atan
+. Kerusakan %ntegritas kulit b.d Hipospadia penoscrotal 8ujuan
" %ntegritas kulit klien kembali normal
Kriteria hasil " +. Skrotum tidak kemerahan kembali 2. Keadaan umum pasien baik
63
%nter)ensi +. 0ertahankan kecukupan masukan cairan untuk hidrasi yang adekuat
Aasional +. asukan cairan yang cukup dapat merangsang keteraturan berkemih.
(kira 5 kira 2! ml>hari kecuali bila kontraindikasi$. 2. @uci area yang kemerahan dengan lembut menggunakan sabun ringan (pH yang sesuai$, bilaslah seluruh area
dengan
bersih
menghilangkan
sabun
untuk
2. Sabun ringan (pH yang sesuai$ dapat mencegah
rasa
perih
dan
ketidaknyamanan, menjaga kebersihan kulit.
dan
keringkan. 3. 8ingkatkan masukan protein dan karbohidrat untuk mempertahankan keseimbangan
nitrogen
positif
3. Nutrisi
yang
adekuat
dapat
mempercepat proses penyembhan luka.
timbang indi)idu setiap hari dan tentukan
kadar
albumin
serum
setiap minggu untuk memantau status. 6. Konsulkan spesialis
dengan atau
dokter
perawat untuk 6. embantu dalam pemecahan masalah
pengobatan luka.
dan pemilihan obat yang tepat untuk kebutuhan pasien.
2. Ketakutan b>d kondisi penyakit, lingkungan asing, perpisahan dengan sistem pendukung, ketidaknyamanan. 8ujuan " /nak menunjukkan ketenangan yang adekuat Kriteria Hasil " a. /nak menunjukkan kecemasan yang minimum atau tidak sama sekali b. /nak dapat berbaring dengan tenang %nter)ensi +. :rientasikan anak pada lingkungan yang
Aasional +.:rientasi
lingkunagn
AS
dapat
64
asing. 2. erikan penjelasan kepada orang tua
menurunkan rasa tidak aman pada anak 2. informasi adekuat yang didapatkan oleh
mengenai penyakita anak, tindakan
orang tua akan pemahaman pada orang
pengobatan
tua akan panyakit anaka sehingga orang tua dapat memberikan ketenangan kepada
3. erikan penjelasan yang dapat diterima oleha anak mengenai tindakan yang akan dilakukan 6. inta salah satu orang tua untuk tinggal bersama untuk menemani anak selama tinggal di AS !. 8empatkan anak pada ruangan yang tenang dengan distraksi yang minimun
anak dan turut serta dalam tindakan. 3. 0enjelasan dapat menurunkan ansietas pada anak sehingga anak lebih koperatif dalam tindakan 6. 9ntuk memberikan rasa aman pada anak !.
eningkatkan
relaksasi
sehingga
mendorong anak untuk tidur tenang dengan rasa nyaman.
3. Aisiko infeksi b.d tempat masuknya organisme sekunder akibat " adanya saluran in)asif. 8ujuan " /nak menunjukkan penyembuhan luka tanpa adanya tanda4tanda infeksi Kriteria Hasil " a. Skotum tidak kemerahan b. Suhu tubuh normal (rectal kurand dari 37 @$ c. /nak tidak menunjukkan tanda infeksi °
%nter)ensi
Aasional
+. ?akukan perawatan luka pada skrotum +. 0erawatan luka dengan prinsip steril dengan steril
meminimalkan resiko infeksi karena
2. %nformasikan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan /nus dan menjaga agar skrotum anak tetep dalam kondisi
masuknya kuman 2. 0eran serta keluarga dalam kebersihan akan menjadi deteksi dini infeksi
kering, segera ganti popok apabila sudah basah 3. 0antau
3. 9ntk mengetahui adanya perubahan pada adanya
tanda4tanda
infeksi
(pus,demam dll$ 6. 0ertahankan asupan kalori dan protein dalam diet
luka untuk identifikasi awal dari infeksi sekunder 6. diet yang bergii akan mempercepat proses penyembuhan
65
BAB I PENU!UP
#.1 Kes&m'ulan
+. Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan congenital dimana meatus uretra e=terna terletak di permukaan )entral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang normal (ujung glans penis$. enurut letak orifisium uretra eksternum atau meatusnya hipospadia diklasifikasikan menjadi tiga, antara lain tipe sederhana yaitu hipospadia glandular, tipe penil atau midle yaitu hipospadia pene4escrotal dan yang terakhir tipe posterior yaitu hipospadia perineal. 2. 0enyebab dari hiposapadia ini sangat multifaktorial antara lain disebabkan oleh gangguan dan ketidakseimbangan hormone, genetika dan lingkungan. anifestasi klinis yang disebabkan oleh hipospadia seperti 1lans penis bentuknya lebih datar dan ada lekukan yang dangkal di bagian bawah penis yang menyerupai meatus uretra eksternus, preputium tidak ada dibagian bawah penis, menumpuk di bagian punggung penis, adanya chordee, yaitu jaringan fibrosa yang mengelilingi meatus dan
66
membentang hingga ke glans penis, teraba lebih keras dari jaringan sekitar dan berbagai menifestasi klinis lainnya. 3. 0enatalaksanaan hipospadia adalah dengan prosedur pembedahan
yang bertujuan
untuk merekontruksi penis menjadi lurus dengan meatus uretra ditempat yang normal atau dekat normal sehingga pancaran kencing arahnya kedepan. Keberhasilan pembedahan atau operasi dipengaruhi oleh tipe hipospadia dan besar penis. Semakin kecil penis dan semakin ke proksimal tipe hipospadia semakin sukar tehnik dan keberhasilan operasinya. 6. 0ada kasus di atas, orang tua kurang memberikan perhatian pada anaknya , hal ini dilihat dari diagnosa hipospadia yang baru diketahui pada umur 2,! tahun. Keterlambatan ini tentunya dapat memberikan kemungkinan terjadinya komplikasi lain dari manifestasi klinis yang ada, seperti yang terjadi pada /n. <, skrotumnya mengalami kemerahan karena kencinganya yang terus4 terusan merembes.
#. 2 Saran
Kita sebagai perawat hendaknya memberikan penyuluhan dan informasi yang adekuat terhadap orang tua mengenai penyakit ini, sehingga para orang tua memiliki pengetahuanyang cukup. Selain it orang tua juga harus memberikan perhatian penuh terhadap tumbuh kembang anak mereka dan dapat melakukan deteksi secara dini bila terdapat kelainan pada anak mereka baik dalam segi fisik maupun mental.
67
Da$tar Pustaka
Kuliahbidan. 2#. Hipospadia. *iakses dari http">>kuliahbidan.wordpress.com>2#>++>3>hipospadia42>. pada 2- aret 2+ pukul +.+! J% Kuliahbidan. 2#. Hipospadia. *iakses dari http">>kuliahbidan.wordpress.com>2#>++>3>hipospadia>. pada 2- aret 2+ pukul +.2! J% Kuliahbidan. 2#. Hipospadia/ Hypoapadia. *iakses dari http">>kuliahbidan.wordpress.com>2#>++>3>hipospadiahypoapadia>. pada 2- aret 2+ pukul +.! J% ansjoer, /rif, dkk. (2$.Kapita Selekta Kedokteran. 'ilid 2, 'akarta " edia /esculapius. Aikrifai, Nari. 2. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Anak Dengan Diagnosa Medis Hipospadia. *iakses dari http">>nariorikrifai.blogspot.com>2>#>hipospadiaO+3.html pada 2+ aret 2+ pukul 2+. J% Siswono. 27. *emam 0ada /nak.
*iakses dari http">>www.gii.net> pada tanggal !
aret 2+ pukul 2+.+!
68
69