mata kulaih sist, pengendalian manajemenFull description
nDeskripsi lengkap
Full description
Deskripsi lengkap
Makalah Filsafat Pendidikan
CHAPTER 6 (KEL 4)Full description
ini merupakan diskusiFull description
Screening
......Full description
TUGAS MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGANFull description
ekualisasiFull description
semoga bermanfaaatFull description
Deskripsi lengkap
Makalah Filsafat PendidikanDeskripsi lengkap
DISKUSI SELAPUT EKSTRA EMBRIO KELOMPOK 4 1. Fatiyatur Rosyidah 2. Fita Nur Jannah 3. Sendy Devi R. 4. Tasafima Tesari Kerjakan soal-soal berikut ini dengan jalan diskusi kelompok (kelompok teori), dan kumpulkan hasil kerja Anda!
1. Jelaskan mengapa embrio reptil, aves dan mamalia harus dilengkapi dengan selaput ekstra embrio! 2. Jelaskan perbedaan proses pembentukan selaput korion pada pada embrio aves dan mamalia! 3. Jelaskan perbedaan fungsi selaput korion pada embrio aves dan mamalia! 4. Telur mamalia bertipe isolesital, tetapi mengapa embrionya dilengkapi dengan kantung yolk? Apa kepentingan kantung yolk bagi embrio mamalia? 5. Jelaskan perbedaan fungsi kantung alantois pada embrio aves dan mamalia. 6. Kantung yolk sangat besar perannya bagi perkembangan embrio ayam. Bagaimana pendapat Anda mengenai pernyataan pernyataan di atas? Jelaskan! Jawaban
1. Selaput ekstra embrio adalah beberapa selaput yang terbentuk pada masa perkembangan embrional yang berasal dari tubuh embrio, namun terletak di luar tubuh embrio dan tidak menjadi bagian tubuh embrio. Fungsi umum dari selaput ekstra embrio yakni sebagai media perantara pertukaran zat dan perlindungan embrio. Pada reptil dn unggas harus dilengkapi selaput ekstra embrio untuk memberi perlindungan sebelah dalam kerabang, sedangkan pada mamalia selaput ekstra embrio yakni bagian dai sistem plasenta. 2. Pada Aves Aves pembentukan selaput korion yakni adanya pelipatan ke arah luar dari lipatan amnion, hal tersebut akan memiliki susunan lapisan lembaga kebalikan dari amnion, yakni ektoderm diluar dan mesoderm somatik didalam, sebagai selaput
embrio yang terluar korion akan berada dibawah selaput cangkang kapur telur. Selanjutnya pada Mamalia pembentukan selaput korionnya terbentuk lebih awal yakni pada tahap blastula-gatrula, dan setelah terjadi implantasi. Merupakan gabungan atas lapisan trofoblas, bakal korion (yang akan menghasilkan hormon HCG untuk menginduksi korpus luteum graviditalis, merangsang sel-sel di plasenta dan ovarium induk untuk sekresi progesteron), lalu dari lapisan trofoblas tersebut terbentuk ektoderm ekstra embrio dan mesoderm ekstra embrio (mesoderm somatik) di sebelah dalamnya. 3. Pada Aves fungsi korion sebagai pelindung embrio yakni berperan dalam respirasi untuk menyerap ion Ca dari cangkang kapur sedangkan pada Mamalia fungsi korion sebagai pelindung embrio, berperan dalam pembentukan plasenta (bersama alantois dan endometrium uterus bagian desidua basalis); penghasil hormon HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) 4. Karena kantung yolk pada mamalia tidak berisi yolk (kantungnya menyempit), fungsi kantung yolk pada embrio mamalia adalah tempat dari awal pembentukan sel-sel darah yang kemudian bermigrasi menjadi embrio. Dengan demikian, setelah gastrulasi selesai dan setiap ekstra embrionik membran terbentuk, tahap berikutnya adalah perkembangan embrio dimulai yaitu pembentukan organ. 5. Fungsi kantung alantois pada embrio aves adalah sebagai tempat penampung dan penyimpan urin dan sebagai organ pertukaran gas antar embrio dan lingkungan luarnya. Pada aves, alantois merupakan suatu sistem tertutup. Sehingga alantois harus memisahkan sisa-sisa metabolisme nitrogen agar tidak menimbulkan efek toksik terhadap embrio. Pada mamalia, peran alantios erat kaitannya dengan efisiensi pertukaran yang berlangsung pada perbatasan fetus maternal. 6. Kantung yolk merupakan selaput ekstra embrio yang paling awal dibentuk, kantung kuning telur ini sangat erat fungsinya dalam nutrisi pada embrio dan kuning telur yang bekerja dalam waktu yang cukup singkat karena fungsi kerjanya dalam pertumbuhan berkutnya akan dilanjutkan oleh alantios. Mencegah embrio dari kekeringan, mengurangi resiko guncangan, dan menyerap putih telur pada aves, mengangkut bahan makanan, gas dan sisa metabolisme lain. Sebagai kantng urin embrional dan sebagai paru paru embrional. Kuning telur dicerna oleh enzim yang dihasilkan kantung kuning telur dan hasil cernaan itu dibawa ke embrio melalui pembuluh darah kantung kuning telur.