TUGAS AKHIR SEMESTER DINAMIKA STRUKTUR 1 “SDOF dan Undamped Free Vibration”
KEOM!OK NOMOR " Achmad Syachowi Ahmad Renaldy Jurais Rezki Fauziansyah Fauzan Adhitya Pratama "o#aldy Sena$utra
4314100031 4314100054 4314100059 43141000! 4314100100
Jurusan %eknik %eknik &elautan &elautan Fakultas %eknolo'i &elautan (nstitut %eknolo'i Se$uluh "o$em)er Sura)aya *01
BAB I PENDAHULUAN
Derajat kebebasan (degree (degree of freedom) freedom) adalah derajat independensi yang diperlukan untuk menyatakan posisi suatu system pada setiap saat. Pada masalah dinamika, setiap titik atau massa pada umumnya hanya diperhitungkan berpindah tempat dalam satu arah saja yaitu arah horizontal. Karena simpangan yang terjadi hanya terjadi dalam satu bidang atau dua dimensi, maka simpangan suatu massa pada setiap saat hanya mempunyai posisi atau ordinat tertentu tertentu baik bertanda negative negative ataupun bertanda bertanda positif. Pada kondisi kondisi dua dimensi tersebut, simpangan suatu massa pada saatt dapat dinyatakan dalam koordinat tunggal tunggal yaitu Y(t). truktur truktur seperti itu dinamakan dinamakan struktur struktur dengan derajat kebebasan kebebasan tunggal ! D"# ( Single Degree of Freedom ) Freedom ) system.
Dalam Dalam model model system system D"# D"# atau atau berdera berderajat jat kebeba kebebasan san tungga tunggal, l, setiap setiap massa massa m, kekaku kekakuan an k, mekani mekanisme sme kehilan kehilangan gan atau redaman redaman $, dan gaya luar luar yang yang diangg dianggap ap tertumpu pada elemen fisik tunggal.truktur yang mempunyai n%derjat kebebasan atau struktu strukturr dengan dengan derajat derajat kebeba kebebasan san banyak banyak disebu disebutt multi multi degre degreee of freedo freedom m (&D"#). 'khirnya dapat disimpulkan baha jumlah derajat kebebasan adalah jumlah koordinat yang diperlukan untuk menyatakan posisi suatu massa pada saat tertentu.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Persamaan Differensial Pada Struktur SDO
ystem derajat kebebasan tunggal (D"#) hanya akan mempunyai satu koordinat yang diperlukan untuk menyatakan posisi massa pada saat tertentu yang ditinjau. angunan satu tingkat adalah salah satu $ontoh bangunan derajat kebebasan tunggal. erdasarkan prinsip keseimbangan dinamik pada free body diagram tersebut, maka dapat diperoleh hubungan, p(t) – fS – fD * mÿ atau mÿ + fD + fS = p(t)
( 2.4.1 )
dimana + fD * c. fS = !.y
( 2.4.2 )
'pabila persamaan .-. disubtitusikan ke persamaan .-. , maka akan diperoleh + mÿ+ c+ !y = p(t)
Dimana+
( 2.4." )
/u
* 0aya 1ksistasi
fD
* 0aya Damping
f
* 0aya pring
m
* &assa
$
* Konstanta Damping
k
* Konstanta pring
y
* Deformasi
Persamaan (.-.) adalah persamaan differensial gerakan massa suatu struktur D"# yang memperoleh pembebanan dinamik p(t). pada problema dinamik. Yang penting untuk diketahui adalah simpangan horizontal tingkat atau dalam persamaaan tersebut adalah y(t).
. Persamaan Differensial Struktur SDO aki!at Base "#ti#n
eban dinamik yang umum dipakai pada analisa struktur selain beban angin adalah beban gempa. 0empa bumi akan mengakibatkan permukaan tanah menjadi bergetar yang getarannya direkam dalam bentuk aselogram. 2anah yang bergetar akan menyebabkan semua benda yang berada di atas tanah akan ikut bergetar termasuk struktur bangunan. Di dalam hal ini masih ada anggapan baha antara fondasi dan tanah pendukungnya bergerak se$ara bersama%sama atau fondasi dianggap menyatu dengan tanah. 'nggapan ini sebetulnya tidak sepenuhnya benar karena tanah bukanlah material yang kaku yang mampu menyatu dengan fondasi. Kejadian yang sesungguhnya adalah baha antara tanah dan fondasi tidak akan bergerak se$ara bersamaan. #ondasi masih akan bergerak horizontal relative terhadap tanah yang mendukungnya. Kondisi seperti ini $ukup rumit karena sudah memperhitungkan pengaruh tanah terhadap analisis struktur yang umumnya disebut soil%stru$ture intera$tion analysis. 3ntuk menyusun persamaan differensial gerakan massa akibat gerakan tanah maka anggapan di atas tetap dipakai, yaitu tanah menyatu se$ara kaku dengan kolom atau kolom dianggap dijepit pada ujung baahnya. Pada kondisi tersebut ujung baah kolom dan tanah dasar bergerak se$ara bersamaan. Persamaan difrensial gerakan massa struktur D"# akibat gerakan tanah selanjutnya dapat diturunkan dengan mengambil model seperti pada gambar +
( 0ambar 4. truktur D"# 'kibat ase &otion ) erdasarkan pada free body diagram seperti gambar di atas maka deformasi total yang terjadi adalah + yt t (t ) * y(t ) 5 yg (t )
( .-.- )
Dari free body diagram yang mengandung gaya inersia f4 tampak baha persamaan kesetimbangannya menjadi f# 5 fD + fS * 6
( .-.7 )
dimana inersia adalah,
f# = my t
( .-.8 )
Dengan mensubstisusikan persamaan (.-.) dan (.-.8) ke (.-.-) dan (.-.8), sehingga diperoleh persamaaannya sebagai berikut, my + cy + !y= – mÿ g (t)
( .-.9 )
Persamaan tersebut disebut persamaan difrensial relative karena gaya inersia, gaya redam dan gaya pegas ketiga : tiganya timbul akibat adanya simpangan relative. ;uas kanan pada persamaan (.-.9) disebut sebagai beban gempa efektif atau beban gerakan tanah efektif. ;uas kanan tersebut seolah menjadi gaya dinamik efektif yang
bekerja pada elevasi lantai tingkat. Kemudian gaya luar ini akan disebut sebagai gaya efektif gempa + $ eef (t ) : mÿ g (t).
( .-.< )
BAB III SOAL DAN PE"BAHASAN
P+
Py
,
L
L
2entukan + 4. . . -.
entuk Persamaan dari gambar tersebut. =ilai Persamaan dari gambar tersebut. #rekuensi =atural (>n) yang diperoleh gambar. 3(t) ( memakai free vibration).
?aaban + 4. entuk Persamaan + #ree body Diagram + Pj
Ps
Ps
Py
Ps Ps
Ps
%u(t) – fS – fD * m& atau m& + fD + fS = % u(t) dimana + fD * c.'
............
( 2.4.1 )
fS = !.u
............
( 2.4.2 )
'pabila persamaan .-. disubtitusikan ke persamaan .-. , maka akan diperoleh + m&+ c'+ !u = % u(t)
............
( 2.4." )
*- "ilainya L
∫ ρA
m.
/* d, ms / *s 2,s
− L
&arena disini tidak ada massa ter$usat maka
+ cos π ((¿ x )/ 2 ) L 1
.
*
L
d, 0
m∫ ¿ − L
1
1
4
2
¿ +
cos
1 π x + cos L 4
¿
.
*
L
m
∫¿
π x ¿ dx L
− L
1
1
4
2
¿ +
cos
π 1 1 2 π x +( + cos x ) dx 4 8 L L
¿
.
L
m
∫¿
− L
1
¿m
L 2 π sin L , 16 π 1
4
, L π x + sin x +¿ L 4 2 π 1
6
6
− L ¿m
L L L + x x 2 L L 2 π 0 4 16 π 0 L L + x 0 + + x 0 ¿−¿ 4 2 π 4 16 π 4
L
2
L ¿
2
4
¿ m¿
4
¿mL
L
∫ c( x )
c .
/* d, c r /*r
− L
&arena disini tidak ada te'an'an dam$in' maka
+ cos π ((¿ x )/ 2 ) L 1
.
*
L
d, 0
c ( x ) ∫ ¿ − L
1
1
4
2
¿ + .
π + 1 x cos L 4 ¿
cos
L
*
c ( x ) ∫ ¿
π ¿ x dx L
− L
1
1
4
2
¿ +
cos
π 1 1 2 π x +( + cos x ) dx L L 4 8
¿
.
L
c ( x )
∫¿ − L
1 2 π L sin L , 16 π 1
4
c ( x )
¿
, L π x + sin x +¿ 4 2 π L 1
6
6
− L
¿ c ( x )
4
2 L 4
L
2
4
¿ c ( x )¿
+
L L L x 0+ + x 0 ¿−¿ 2 π 4 16 π
L
2
4
¿
L x 0 2 π
L + L x 0 4 16 π
¿ c ( x ) L L
L
K*
•
∫ E I dx − L
' Diketahui +
∫ K ( t ) dx
Σ Ki 5
5
− L
@
π ( 1 + cos x ) A* L
− π BC *
2 L
sin
π x L
− π 2 π + cos x B * 2 L L Perhitungan + '
− π 2 L ¿ ¿
2
2
∫ A ( x ) dx
*
L
E I ∫ ¿ − L
4
π
4 L
4
6
¿
*
π x L
¿
L
E I
∫¿
− L
4
E I *
π x 4 L
4
2
+
sin 2 π 4 π
L
L
x
6
π E I * 4 L 4
4
[(
)(
− L L L + L + . 0 . 0 − 2 4 π 2 4 π
)]
π 2 L E I * 4 L 2 4
4
4
E I
*
π
3
4 L
1
*E* 1
4. Ki (
4 1
. Ki (
4 1
. Ki (
4 1
-. Ki (
4 1
7. Ki (
4
+ + + + +
θ
$os :
3
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
π
cos
cos
3 2
1
* $os
+ co s
2
π
4
π
3
3
1
2
4
1
1
¿
2
+ co s
* Ki (
π
3
¿ * Ki (
cos
cos
4 3 5 3
* Ki (
4
1 π + co s
2
4
1 4
4 3
2
π + co s
5 3
π ¿
20 16
Ki
@ 1 L
∫ K ( t ) dx − L
π L
+ cos x 2
*
K ( t ) ¿ L
∫¿ − L
1 4
2
¿ dx
4
1
1
4
16
1
1
4
16
1
1
2
4
+ + − +
* Ki ( 1
* Ki (
4
¿ ¿
− + ¿ 1
π ¿
ehingga dapat dipersingkat + FKi *
4
1
2
+ co s π ¿
cos π
θ
4
1
1
4
16
+ +
1
1
4
16
− + ¿
¿
L
* K ( t )
π 1 x + cos x dx ∫ 14 + 12 cos π L L 4 2
6
− L
L π 1 1 1 2 π + sin x + x + sin K x x ( ) t * 4 2 π L 4 16 L K (t ) ( * *
6
L + 2 L )
2
4
4
K (t ) . L
ehingga dari semua persamaan sebelumnya dapat diakumulasikan menjadi, K * '5 5 @
π + 20 + E I Ki K (t ) . L * 16 4 L 4
3
L
∫ Py ( x ,t )
/v(t) *
/ d, P+ / 2,i
− L
+ cos π (¿ x )/ 2 L 1
.
π x ¿/ 2 ¿ L
d, P+ 21 cos
L
Py ( x , t ) ∫ ¿ − L
Jika ,+ . 7 6
Py ( x ,t ) .
2
L π sin x 2 , π L
Py ( x , t ) . L + Pj . 1
( )
¿ Py ( x,t ) . L + Pj 2
1
4
+
1 4
1 6 6
P+ 2
2
2
+
1 2
2
cos
*
π x ¿ L
Persamaan men+adi 8
Mü+ ců+ (k-kG)u = Qv (t) 2m - 6 ü +
( c ( x ) . L ) ů +
(
4
E I
π
4 L
3
+
20 16
)
1
Ki + K ( t ) . L u= Py ( x , t ) . L+ Pj 2
Diketahui : m
.
0051*
$ )a+a 6
. .
! 140
#
.
< = . ( .
.
':;cm 'r;cm 3 cm
&i
.
4
Py2,t P+
. .
*3 10
5 cm;s 9!1 *0000 10
Tabel Perhitungan dengan Inersia tidak berubah D
#$%&
K$t&
m%
#$%& %
K tota'
*
0
0
1!
0
1
33!*045 *9 134*!1! 1* 30313!40
190*54 55
1!
3!0509 09
+
,
"
$n
()$t&
1345*3 !3 1345*3 !3
3**5
4154!341
13345=1 3 13345=1 3
1!
1!!19453
13345=1 3
1345*3 !3
3**5
503 4
1!
4*43930
13345=1 3
1345*3 !3
3**5
101!
1!
13345=1
1345*3
3**5
3**5
-
.
/
0
1 * 1 1 1 + 1 , 1 " 1 -
53!91** 4 !4*05113 *3 1*1*553 3 1504*0* 19 *15550! 99 **!*45 9 33!*045 *9 4055*4 ! 4!50*145 ** 59**5 54 01!0! 5!401 91
1!
544!145
3
!3
951** 3
1!
11!!15!5
13345=1 3
1345*3 !3
3**5
11415* 3
1!
19550!3
13345=1 3
1345*3 !31
3**5
1331! 1!
1!
*3105!!30
13345=1 3
1345*3 !31
3**5
15**03 4
1!
301911*5!
13345=1 3
1345*3 !31
3**5
11**9 09
1!
3!1954393
13345=1 3
1345*3 !31
3**5
190*54 55
1!
4154!341
13345=1 3
1345*3 !31
3**5
*09*!
1!
5053!4*
13345=1 3
1345*3 !31
3**5
**!305 45
1!
90300331
13345=1 3
1345*3 !31
3**5
*4330 91
1!
991191
13345=1 3
1345*3 !3*
3**5
*35 3
1!
9*4*353**!
13345=1 3
1345*3 !3*
3**5
*!53!1 !*
1!
1009!44*
13345=1 3
1345*3 !3*
3**5
2ra34 56b6n2an diameter den2an 4on7tanta dampin2 0 0
*
4
!
10 1* 14 1
5*0000 540000 konstanta da m$in'
50000 5!0000 5100000 51*0000 diameter 2cm3
grafik hubungan diameter dengan konstanta spring 13345=0! 13345=0! 13345=0! 13345=0!
konstanta s$rin' 13345=0! 13345=0! 13345=0! 13345=0! 13345=0!
0
*
4
!
diameter 2cm
10
1*
14
1
Tabe' !er5it6n2an !er7amaan Da7ar den2an Iner7ia 7e'a'6 ber6ba5
= *00 00
(
=(
>
*0
40000 0
1 0
30
0000 0
1 0
40
!0000 0
1 0
50
10000 00
1 0
0
1*000 00
1 0
0
14000 00
1 0
!0
1000 00
1 0
*00 00
90
1!000 00
1 0
*00 00
10 0
*0000 00
1 0
*00 00
11 0
**000 00
1 0
*00 00
1* 0
*4000 00
1 0
*00 00
13 0
*000 00
1 0
*00 00
14 0
*!000 00
1 0
*00 00
15 0
30000 00
1 0
*00 00
1 0
3*000 00
1 0
*00 00
1 0
34000 00
1 0
*00 00 *00 00 *00 00 *00 00 *00 00 *00 00
c2, 33!*04 5*9 33!*04 5*9 33!*04 5*9 33!*04 5*9 33!*04 5*9 33!*04 5*9 33!*04 5*9 33!*04 5*9 33!*04 5*9 33!*04 5*9 33!*04 5*9 33!*04 5*9 33!*04 5*9 33!*04 5*9 33!*04 5*9 33!*04 5*9
&2t
m, 6
190*5 45
1 !
190*5 45
1 !
190*5 45
1 !
190*5 45
1 !
190*5 45
1 !
190*5 45
1 !
190*5 45
1 !
190*5 45
1 !
190*5 45
1 !
190*5 45
1 !
190*5 45
1 !
190*5 45
1 !
190*5 45
1 !
190*5 45
1 !
190*5 45
1 !
190*5 45
1 !
c2, , 6 4154 9 4154 9 4154 9 4154 9 4154 9 4154 9 4154 9 4154 9 4154 9 4154 9 4154 9 4154 9 4154 9 4154 9 4154 9 4154 9
&
>n
?#2 t
**91= 13
19*9 *!
3** 5
40093= 13
*334 *5
3** 5
5345!1= 13
**90 4!
3** 5
!**= 13
30511 !
3** 5
!01!*= 13
334*3 !
3** 5
93551= 13
3101 91
3** 5
1091= 14
3!594 5
3** 5
1*0*!1= 14
40935 1
3** 5
13345= 14
43150 03
3** 5
14010= 14
45*5 14
3** 5
1034= 14
4*! 49
3** 5
1339= 14
4919! 1
3** 5
1!103= 14
51055 !1
3** 5
*004!= 14
5*!4 !
3** 5
*13!3*= 14
545!0 95
3** 5
**19= 14
5*0
3** 5
2ra34 56b6n2an iner7ia den2an 4on7tanta dampin2 300000=09 *00000=09
4on7tanta 7prin2
100000=09 000000=05 0
50
100 1 50 *00
iner7ia
3- Frekuensi "atural
>n
*
√
k mtot
√
π 20 E I + Ki + K ( t ) . L 16 4 L m. L
.
4
3
4- @2t
Mü+ku = Po cos Ω t General equations dari (t)
Uo @ . 1 −r ¿ ů=(
2
cos t A1 cos n t + 2 *in n t
−Uo Ω ) sin t A1 sin t + 2 co* t n n n n n 1 −r 2
$(t) = %, co* (-) t ($erumpamaan Ω) Seingga
Po Qv o = K = K
r=
Ω ω
Uo 1
!
−r
2
Qv
=
( )
2
Ω ) K (1− ω
"nisial #ondition $% dan $&
Uo + A (') ='= 1 −r 2
Uo $% =- 1 −r
2
(') = ' =$ & n $& = ' ehina
Uo (t) = 1 −r ¿
2
cos t
Uo 1 −r
2
cos n t
Tabel Perhitungan U(t) t 0
1 * 3
4 5
!
@o *41310= 10 *41310= 10 *41310= 10 *41310= 10 *41310= 10 *41310= 10 *41310= 10 *41310= 10 *41310=
1rB* 1
1 1 1
1 1
1 1 1
A *4131= 10 *0*4!= 10 9!445 =11 3***5 =11 1094= 10 *3*!5 =10 **9!3= 10 15*!* =10
C *4131=10
53305=11 *15041=10 1553=10
14*15=10 ***!5=10
3!35*=11 *40*=10 *!013=11
@2t 4!**1= 10 *5!!0= 10 115= 10 193!= 10 1!44= 11 10111= 11 *!5*= 10 393499= 10 9943!9=
*3!= 11 10!1*= 10 *0!0! =10 *410= 10 194= 10 !!31= 11 434= 11 1!3 =10
10
9 10
*41310= 10 *41310= 10
1*
*41310= 10 *41310= 10
13
*41310= 10
11
14 15
1 1
1 1
1
*41310= 10 *41310= 10
1 1
11
*09!=10 1!514=10
315111= 10 301= 10
**!115=10
111905= 10 31449= 11
*4019=11
11*93= 10
1*91=10
*39*05=10 !59095=11
19141= 10 !*!*1= 11
Gra34 H6b6n2an antara 8a4t6 $7& den2an U$t& $m97& 0 0 0
U$t& $m97& 0 0
*
4
!
10
1*
14
1
0 0
8a4t6 $7&
BAB III %ESI"PULAN
4. erdasarkan hasil yang didapat dari perhitungan persamaan dengan a. elalu mengubah Diameter (D) dari pipa diketahui baha semakin besar diameter pipa maka akan semakin besar pula konstanta spring! stiffeness atau berbanding lurus dengan fungsi linier (dengan grafik beraal dari sumbu E*6 dan y * 4, E 46 4) b. Gnersia selalu berubah di dapatkan funsi linear atau inersia berbanding lurus dengan konstanta spring dari persamaan (dengan grafik beraal dari sumbu E* 6 dan y*6)
+: erdasarkan hasil yang didapat dari perhitungan 3(t) ! ke$epatan menggunakan prinsip undamped free ,ibration!gerak bebas tanpa terendam dengan menggunakan t (aktu ) sebagai fa$tor pengubah (aktu selalu berubah) diketahui baha hasil perhitungannya menghasilkan fungsi non%linier artinya disini t(aktu) hanya mempengaruhi 3(t)! ke$epatan pada saat%saat tertentu saja