KOMPONENKOMPONEN PADA GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN
Anggota Kelompok:
Yosepha Y E Lubis (110600106) Shinta Ameldia Imawan (110600107) Felix Hartanto Ongko (110600108) Rikha Sagala (110600109) Cut Nirza Amanda (110600110) Adinda Munawarah D. (110600111) (110600111) M.Fathurrahman (110600112) Suci Sylvana Harahap (110600113) Keyke Aldila Darya (110600114) Tiurma Sitompul (110600115) Metha Legina (110600116)
Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL) •
•
Komponen GTSL terdiri dari basis/konektor, jenis penahan dan cangkolan cangkolan yang akan diterapkan dalam penentuan desain gigi tiruan. Berdasarkan Berdasarkan bahan basis yang digunakan:
GTSL GTSL Kerangka logam
GTSL Akrilik
Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Kerangka Ker angka Logam (GTKL) (GTKL)
KOMPONEN GTKL
Mayor konektor
Occlusal rest
Direct retainer Minor konektor
I. KONEKTOR •
A. KONEKTOR UTAMA/KONEKTOR MAYOR
Bagian dari gigi tiruan sebagian lepasan kerangka logam (GTKL) yang menghubungkan komponen gigi tiruan yang terletak pada sisi kiri dan kanan rahang.
Lokasi 1. Konektor mayor harus bebas dari jaringan bergerak 2. Tidak mengenai jaringan gingival 3. Tidak mengenai tulang dan jaringan lunak yang menonjol 4. Lokasinya tidak menyebabkan bergeser dan bergeraknya jaringan 5. Tepi konektor mayor yang berdekatan dengan jaringan gingiva harus berada jauh dari jaringan untuk menghindari kemungkinan pergerakan jaringan. Untuk maksila, tepi superior konektor mayor minimum 6 mm dan mandibula 4 mm.
4 mm
6 mm
Rahang bawah
Rahang atas
1. Terbuat dari alloy yang kompatibel dengan jaringan 2. Rigid dan memiliki stabilitas yang baik dalam menyalurkan tekanan 3. Tidak mengganggu dan mengiritasi lidah 4. Tidak mengubah banyak bentuk dasar permukaan lingual tepi alveolar mandibula atau palatal 5. Tidak menggeser jaringan rongga mulut ketika menggunakan gigi tiruan 6. Melindungi jaringan tidak lebih dari yang dibutuhkan 7. Tidak menyebabkan retensi sisa makanan 8. Mendukung komponen lainnya dalam meminimalisasi pergerakan
Konektor mayor untuk rahang atas 1. Single palatal strap Indikasi : •
Biasa digunakan pada Klas III dan IV Kennedy
Kontraindikasi: •
•
Adanya torus Tidak digunakan pada gigi tiruan berujung bebas (distal ekstention)
2. Anterior-posterior palatal strap Indikasi : Klas I dan II yang abutmentnya baik dan residual ridge yang mendukung serta retensi direct yang adekuat Masa edentulus yang panjang pada Klas II modifikasi I Klas IV Kontraindikasi: Adanya inoperable torus maksila yang meluas ke posterior sampai palatum lunak •
•
•
3. Palatal plate type connector Indikasi : •
•
•
Abutment yang melibatkan periodontal
kasus dimana stress maksimum dibutuhkan Flabby tissue
4. U-shaped atau konektor palatum tapal kuda Indikasi : •
•
Klas I dan II Kennedy
Pada torus palatinus yang meluas sampai batas posterior dari palatum keras
5. Single palatal bar Indikasi : •
•
Daerah tidak bergigi berujung tertutup dan ruang edentulus yang pendek Kebutuhan dukungan palatum minimal
6. Anterior-posterior palatal bar Indikasi : •
•
•
Untuk Klas I,II, IV Kennedy Gigi penyangga anterior dan posterior terpisah jauh, juga pada pasien yang tidak bisa beradaptasi dengan plat palatal penuh Torus palatinus besar, tetapi tidak meluas sampai batas palatum keras dan lunak
Konektor mayor untuk rahang bawah Bentuk bentuk konektor utama pada rahang bawah yaitu : •
•
•
•
•
Batang lingual (Lingual bar ) Batang lingual ganda ( Double lingual bar ) Plat lingual (Lingualplate ) Batang labial ( Labial bar ) Cingulum bar (Continuos bar)
A. Batang lingual ( Lingual bar ) Penghubung untuk bagian kiri dan kanan yang paling sering digunakan pada mandibula Berbentuk setengah buah pir Terletak lingual diatas jaringan yang bergerak dari dasar mulut dan frenulum lidah Sedapat mungkin 4 mm dari tepi gingiva • •
•
Tinggi : 3,6 mm Tebal : ideal 1,6 mm (1,5- 2 mm)
•
Indikasi : –
–
–
Bila ada ruang yang cukup antara tepi gingiva bagian lingual dan jaringan sulkus alveolar lingual Diastema dan terdapatnya open cervical embrasures pada gigi anterior Untuk gigi anterior yang overlapping •
Kontraindikasi : –
–
Adanya undercut lingual ridge alveolar karena akan ada ruang yang berlebihan antara bar dan mukosa Gigi yang mengalami inklinasi ke lingual
Lingual bar
B. Batang lingual ganda ( double lingual bar ) •
Indikasi –
Mahkota yang panjang
–
Cukup ruangan ( 5-6 mm )
–
–
Sebagai penahan tak langsung dengan syarat gigi anterior bebas perawatan periodontal Pada kasus dengan ruang interproksimal besar yang biasa dijumpai pada gigi yang sudah mendapat perawatan periodontal
Batang lingual ganda ( double lingual bar )
C. Plat lingual ( lingual plate ) • •
•
Penahan tak langsung dan stabilisator yang baik. Tepi superior harus ditempatkan pada 1/3 tengah permukaan lingual gigi depan bawah. Indikasi a. Digunakan apabila lingual bar tidak dapat dipakai. b. Pada kasus dengan torus mandibularis besar c. Frenulum lingualis yang tinggi d. Pada klass I Kennedy dangan resorpsi vertikal yang berat pada prosesus alveolaris e. Untuk stabilisasi gigi geligi yang lemah setelah perawatan periodontal
•
Kontraindikasi a. Gigi anterior yang overlapping
dimana terdapat undercut pada sisi superior yang tidak bisa diatasi b. Gigi yang mengalami inklinasi ke lingual c. Diastema d. Open cervical embrasures
Variasi Lingualplate
Indikasi
D. Batang labial (labial bar)
1. Biasa dipakai pada gigi anterior yang terlalu miring ke lingual. 2. Konektor lingual tidak dapat digunakan karena undercut dari alveolus lingual 3. Pasien tidak dapat mentoleransi konektor lingual Kontraindikasi 1. Jika lingual connector dapat dipakai 2. Otot wajah yang tinggi 3. Facial tori or exostoses (perkembangan tulang yang menonjol)
Labial bar
E. Cingulum bar/ Continuos bar •
•
Berfungsi sebagai penunjang bagian lingual elemen bawah dan memperbesar retensi. Kontraindikasi : Pada elemen gigi yang sangat pendek yang hampir tidak terdapat bagian cingulum dan diastema
Cingulum bar
Konektor Minor •
Bagian gigi tiruan yang menghubungkan konektor utama atau basis gigi tiruan sebagian lepasan dengan komponen lain dari gigi tiruan.
Fungsi Konektor Minor : Menghubungkan konektor utama dengan komponen lain gigi tiruan. Mentransfer tekanan fungsional ke gigi tetangga. Mentransfer efek penahan/retainer, sandaran/rest dan komponen stabilisasi. •
• •
Hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya masalah paradontal: 1. Minor konektor tidak terlalu tebal 2. Menggunakan sesedikit mungkin minor konektor 3. Jarak antar konektor sebesar mungkin (minimal 5 mm) 4. Minor konektor mempunyai bentuk yang licin dan bulat
Bentuk dan Lokasi Konektor Minor Bentuk : Ketebalan yang cukup agar tetap tegar sehingga penyaluran tekanan efektif. Lancip ketika berkontak dgn sisi embrasure gigi. Dihindari sudut yang tajam yang dapat menghalangi pergerakan lidah dan mengeliminasi ruang yang dapat menjadi retensi makanan. •
•
•
Lokasi : 1. Didaerah interdental embrasure lingual antara 2 gigi dan harus berbentuk lancip ke arah gigi penyangganya. 2. Melewati embrasure secara vertikal dari konektor mayor sehingga gingiva terlindungi . 3. Di daerah proksimal berdekatan dengan daerah tak bergigi.
II. PENAHAN/RETAINER Bagian gigi tiruan yang berfungsi memberi retensi pada gigi tiruan agar tetap pada tempatnya.
A. PENAHAN LANGSUNG/ DIRECT RETAINER •
Terletak pada gigi penyangga.
Fungsi: •
•
Mendukung dan mencegah lepasnya gigi tiruan, Mempunyai kemampuan untuk menahan pergerakan yang berpengaruh besar
Ada 2 tipe utama penahan langsung (direct retainer):
1. Ekstra koronal (clasp-type) •
•
Penahan yang dilekatkan pada permukaan gigi penyangga Menggunakan resisten mekanis untuk melekat ke gigi penyangga.
Kelemahan penahan ekstra koronal : •
•
•
Kebersihan mulut yang tidak baik Tidak estetis bila terletak pada bagian yang mudah terlihat Mudah terjadi distorsi
2. Intra koronal Penahan yang terletak dalam batas kontur anatomi mahkota gigi penyangga atau yang direstorasikan pada gigi penyangga.
PRINSIP DASAR CANGKOLAN •
Sebagai direct retainer / penahan langsung –
–
–
•
Untuk menahan GTSL Untuk mendukung GTSL Untuk menstabilkan GTSL
Cangkolan dapat berfungsi baik jika ketiga fungsi tersebut menjadi satu kesatuan, yaitu: –
Lengan retentif / retentive arm •
•
–
–
Tahanan / retention Bracing / pemeluk
Dukungan / support Lengan resiprokal / reciprocal arm
Support
1. Lengan Retentif / Retentive Arm a. Tahanan / Retention –
–
– –
Untuk menahan gigi tiruan tetap pada tempatnya Bertahan terhadap pergeseran atau daya yang melepaskan Sifatnya fleksible Terletak di bawah garis survei
b. Pemeluk / Bracing –
– –
Untuk mencegah gigi tiruan bergerak ke arah lateral Sifatnya kaku Terletak di atas garis survei
2. Dukungan / Support •
•
•
Untuk mencegah gigi tiruan berpindah ke arah gingiva Bersifat kaku Letaknya pada permukaan oklusal
3. Lengan Resiprokal / Reciprocal Arm (Stabilization) •
•
•
•
Berada pada daerah non retentif Fungsinya untuk mengimbangi pergerakan horizontal atau gaya yang ditimbulkan oleh lengan retentif Terletak pada atau diatas garis survei Sifatnya kaku
Lengan resiprokal
Desain cangkolan supra garis survei/cangkolan oklusal 1. Cangkolan Akers 2. Cangkolan Kail 3. Cangkolan Back action/mengarah ke belakang 4. Cangkolan Half and half 5. Cangkolan kaninus 6. Cangkolan cincin/ring claps 7. Cangkolan mengarah belakang membalik (reverse back action) 8. Cangkolan akers ganda 9. Cangkolan embrasure 10. Cangkolan kombinasi
1. Cangkolan Akers Terdiri dari dua lengan yaitu lengan bukal dan lengan lingual serta sandaran oklusal, sangat sering dipakai dan efektif karena memiliki lengan retentif, lengan resiprokal dan sandaran oklusal yang merupakan syarat cangkolan
Indikasi : Gigi premolar dan molar terutama bila gigi tidak miring, tidak mementingkan estetik karena gigi penyangga terletak di posterior
2.Cangkolan Kail / reverse action Merupakan modifikasi dari cangkolan akers. Lengan diputar membalik seperti kail ikan. Kebanyakan digunakan pada gigi yang mempunyai mahkota panjang.
3. Cangkolan setengah-setengah / half and half Terdiri dari dua lengan dan dua sandaran, ujung lengan bukal biasanya ditempatkan pada daerah mesio-bukal karena pertimbangan estetik
Indikasi : Gigi premolar yang berdiri sendiri
4. Cangkolan mengarah ke belakang / back action Mempunyai sandaran oklusal pada daerah distal, dari sandaran ini keluar cangkolan yang kaku melalui bidang lingual atau palatal yang berfungsi sebagai lengan konektor tambahan. Lengan yang lain berjalan ke mesio bukal dan berakhir daerah gerong
Indikasi : terbatas, pada molar bawah yang miring ke lingual
5. Cangkolan kaninus Mempunyai lengan yang melingkar antara mesial dan distal permukaan bidang palatinal kaninus dengan syarat tidak mempengaruhi oklusi dan artikulasi. Dari sandaran distal berjalan lengan rentatif bukal yang berakhir di mesio-bukal
Indikasi : Kaninus rahang atas maupun kaninus rahang bawah
6. Cangkolan Cincin / ring clasp Terdiri dari dua sandaran oklusal yang menyatu oleh satu lengan melingkar kaku, penyangga pada rahang atas biasanya diatas bidang palatinal dan pada rahang bawah diatas bidang bukal. Lengan rentatif berada di atas garis survei gigi penyangga berakhir pada gerong, sehingga gigi penyangga hampir semua dilingkari cangkolan. Indikasi : Molar ataupun premolar
7. Cangkolan mengarah belakang membalik (reverse back action) •
Undercut pada bagian mesiolingual
•
Konektor Konektor minor pada bagian mesio bukal
•
Sandaran pada bagian distal
•
Digunakan pada molar yang miring ke lingual
8. Cangkolan akers ganda •
•
Untuk premolar dan molar pada sisi rahang yang yang tidak kehilangan gigi Terdiri dari 2 buah cangkolan akers yang bersatu
9. Cangkolan embrasure Mempunyai 4 lengan dari dua sandaran Dua buah lengan yang terletak pada embrasur gigi dan pendek
•
•
10. Cangkolan kombinasi Sering dikombinasikan dengan cangkolan gingival dengan memanfaatkan kelebihan dari masingmasing cangkolan •
Desain cangkolan infra garis survei/cangkolan gingival
Terdiri dari: satu sandaran oklusal dan 2 lengan cangkolan
Keuntungan: penutupan elemen penyangga hanya sedikit karena kontak kontak yang runcing dengan lengan retensi, dan segi estetis tidak mengganggu.
Kerugian: tepi gingiva disilangi pada banyak tempat, dan setelah beberapa waktu efek retensi hilang karena lengan retensi longgar.
Cangkolan Cangkolan infra garis survei biasa digunakan pada :
Penderita Penderita dengan frekuensi karies tinggi
Penderita mementingkan faktor estetis
Daerah retentif retentif pada 1/3 bagian bagi an gingiva
Untuk GTSL didukung gigi
Letak gigi yang abnormal dalam lengkung rahang.
Cangkolan infra garis survei: 1. Cangkolan Roach (Roach Clasp) •
•
•
Nama perancangnya Roach dan memiliki bentuk lengan retensi mirip huruf membentuk kata C,L,U,S,T,I,R. Biasanya terbatas hanya C, L, I, T Terutama digunakan pada kaninus dan kasus khusus pada insisivus dan premolar.
a. Cangkolan Roach-C •
•
Melengkung ke arah garis survai, membuat kontak dengan elemen penyangga pada garis survai dan membentuk huruf C yang berakhir dalam daerah gerong dekat dengan sadel. Indikasi: gigi kaninus dan premolaratas dan bawah
b. Cangkolan Roach-L •
Berakhir dalam daerah undercut yang tidak berbatasan dengan sadel
c. Cangkolan Roach-I •
•
Dengan lengan pendek, kurang elastis dan berakhir dalam undercut di samping sadel. Indikasi: gigi tiruan yang berujung bebas
d. Cangkolan Roach-T Kontak dengan elemen penyangga di tengah-tengah servikal (arah mesiodistal) dri garis survai.
2. Cangkolan RPI (Rest, Proximal plate, I-Bar) Terdiri: Sandaran pada mesial gigi penyangga, Lengan cangkolan pengimbang bersandar pada bidang distal gigi penyangga, Lengan cangkolan retentif yang berakhir di daerah undercut pada sisi mesio-bukal Indikasi: Hanya bisa dipergunakan pada gigi penyangga yang paling akhir untuk pembuatan sadel yang berujung bebas •
•
•
3. Cangkolan mesio-distal untuk gigi kaninus dan gigi posterior Pada permukaan lingual, kedua lengan bersatu dan bersandar pada singulum. Terdiri: satu sandaran oklusal dan dua lengan panjang yang berasal dari sadel, konektor utama dan konektor tambahan Indikasi: gigi kaninus yg sedikit diastema atau berdiri sendiri dan pada gigi penyangga posterior yang berujung bebas •
•
B. SANDARAN/REST •
•
Bagian GTSL yang bersandar pada permukaan gigi penyangga dan dibuat dengan tujuan memberikan dukungan vertikal pada prothesa. Dapat ditempatkan pada permukaan oklusal gigi posterior (sandaran oklusal) atau pada permukaan lingual gigi anterior (sandaran incisal).
Fungsi sandaran/rest Fungsi sandaran / rest : a.Menyalurkan tekanan oklusal dari gigi tiruan ke gigi pegangan b.Menahan lengan cengkeram tetap pada tempatnya c.Mencegahnya lengan cengkeram mekar/terbuka akibat tekanan oklusal. d.Mencegah ekstrusi gigi pegangan e.Mencegah terselipnya sisa makanan f.Menyalurkan sebagian gaya lateral ke gigi pegangan g.Memperbaiki oklusi h.Sebagai retensi tidak langsung i.Dapat sebagai splint dan mencegah kerusakan jaringan periodontal
Persyaratan Sandaran
1. 2.
3. 4. 5. 6.
Supaya sandaran dapat berfungsi dengan baik, hendaklah memenuhi beberapa persyaratan yaitu : Memiliki dukungan yang kaku Semua aspek ditumpulkan (dibulatkan) tanpa adanya sudut yang tajam, yang tujuannya untuk mempermudah pembersihan dan pembuatan cetakan serta mencegah fraktur gigi Ujung sandaran harus sedikit lebih dalam dan dibulatkan Tidak ada daerah gerong dalam arah pasang Memiliki ketebalan minimum 1 mm Memperbaiki dataran oklusal
Bentuk sandaran oklusal dan kedudukan sandaran/rest seat 1. Outline form sandaran oklusal harus berbentuk segitiga membulat dengan ujungnya pada tengah permukaan oklusal 2. Panjang sandaran: bervariasi dari 1/3 - 1/2 panjang mesio distal gigi. Untuk molar dan premolar harus sedikitnya 2.5mm Spoon shaped
3. Lebar dalam arah fasial lingual: sekurangkurangnya ½ jarak antara ujung cusp gigi. 4. Dasar tempat kedudukan sandaran sedikit miring ke pusat gigi penyangga, konkaf dan berbentuk sendok. Pada umumnya dibutuhkan kedalaman 1.5 mm. 5. Sudut antara sandaran oklusal dan konektor minor harus lebih kecil dari 90o
SANDARAN PADA GIGI POSTERIOR Berbentuk segi tiga dengan dasar segi tiga terletak pada marginal ridge dan perluasan ke tengah gigi dan harus bulat. Bentuk bulat ini mengikuti outline fossa mesial atau distal dari permukaan oklusal gigi •
•
SANDARAN PADA GIGI ANTERIOR Lokasi sandaran : 1. Sandaran singulum Terletak pada gigi kaninus. 2. Sandaran insisal Terletak pada permukaan insisal. Permukaan labial dan lingual dipreparasi dan dasarnya tegak lurus.
Sandaran pada molar
Sandaran Insisal dan cingulum
C. PENAHAN TAK LANGSUNG/INDIRECT RETAINER Fungsi penahan tak langsung : 1. Untuk mengimbangi gerakan-gerakan yang terjadi sewaktu pengunyahan. 2. Menambah stabilitas GTSL. 3. Sebagai vertical stop untuk mencegah tertekannya jaringan lunak di bawah GTSL. 4. Membantu splint gigi depan.
Bentuk penahan tak langsung : 1. Sandaran oklusal pembantu (Auxiliary occlusal rest) 2. Sandaran kaninus (canine rests) 3. Sandaran singulum (continuous bars) 4. Plat lingual (linguoplates) 5. Sandaran kaninus yang diperpanjang dari sandaran oklusal (canine extensions from occlusal rest) 6. Modification areas 7. Rugae support
III. SADEL
•
Bagian dari GTSL yang menggantikan tulang alveolar yang hilang dan mendukung anasir gigi tiruan.
IV. ANASIR GIGI TIRUAN Bagian dari GTSL yang menggantikan gigi asli yang hilang. Yang biasa digunakan adalah dari akrilik, porselen dan logam. Pemilihan elemen GTSL tergantung faktor: 1. Sifat antagonis 2. Kekuatan yan diperlukan 3. Ruang yang tersedia 4. Elemen asli yang tersisa 5. Keinginan pasien 6. Hubungan oklusi dan artikulasi •
•
Pilihan antara elemen porselen dan akilik
Terhadap aus Stabilitas warna Estetik Ruang yang dibutuhkan Sifat untuk dipoles Ketahanan terhadap fraktur Pengikatan pada protesa
Porselen
Akrilik
Besar Besar Baik Besar Sukar Kurang Mekanis
Kurang Kurang Mulanya baik Kurang Mudah Besar Kimiawi
Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL) Akrilik
Komponen GTSL Akrilik •
Basis
Basis dukungan gigi Basis dukungan jaringan
•
Penahan/Retainer
Cangkolan Kawat Cangkolan Tuang
•
Sadel
•
Anasir Gigi Tiruan
Menurut Konstruksi Cangkolan
I. BASIS •
•
Merupakan bagian yang menggantikan tulang alveolar yang sudah hilang. Di desain sesuai diatas sisa alveolar ridge dan disekitar gingiva. Fungsi : •
•
•
•
untuk meneruskan tekanan kunyah ke mukosa dan tulang alveolar di bawahnya untuk memberi retensi dari protesa, karena adanya gaya adhesif antara basis dengan mukosa yang dibatasi dengan media air ludah tempat melekatnya cengkeram menggantikan jaringan yang hilang serta memberikan dukungan kepada bibir dan pipi(estetik)
Basis Dukungan Gigi/Basis Tertutup/Bounded Saddle •
•
Basis yang dibatasi oleh gigi asli pada kedua sisi. Tekanan oklusal secara langsung disalurkan ke gigi penyangga.
Basis Dukungan Jaringan/Kombinasi/Berujung Bebas/ Free End Saddle •
•
Basis yang bagian distalnya tidak dibatasi oleh gigi asli. Bagian distal akan didukung oleh tulang alveolar dan mukosa yang berada dibawah basis gigitiruan. Tekanan oklusal secara langsung disalurkan ke gigi penyangga.
Perluasan Basis •
Merupakan perluasan dari basis yang sebaiknya menutupi permukaan jaringan seluas mungkin agar gaya oklusal dapat disalurkan ke permukaan jaringan seluas mungkin, sehingga tekanan per satuan luas menjadi kecil, dengan demikian resorpsi tulang alveolar dan pergerakan basis dapat dicegah.
Pada RA basis perlu diperluas menutupi palatum sampai ke tuberositas dan hamular notch apabila gigi posterior tidak ada •
Perluasan Basis Pada RB Perluasannya sampai menutupi retromolar dan meluas kelateral sampai ke sulkus bukalis.
II. Penahan/Retainer Cangkolan Kawat terbuat dari kawat jadi, penampang bulat ,dibentuk dengan menggunakan tang. Sifat : lentur, pasif dan tidak menekan gigi penyangga. Untuk Gigi Tiruan resin akrilik •
Penahan Cangkolan Tuang Kontak cangkolan tuang pada permukaan gigi penyangga merupakan kontak bidang . Sifat: kaku. Untuk Gigi Tiruan kerangka logam
PRINSIP DASAR CANGKOLAN GTSL AKRILIK •
Fungsi: – – –
•
Untuk menahan GTSL Untuk mendukung GTSL Untuk menstabilkan GTSL
Cangkolan dapat berfungsi baik jika ketiga fungsi tersebut menjadi satu kesatuan, yaitu: –
Lengan retentif / retentive arm • •
– –
Tahanan / retention Bracing / pemeluk
Dukungan / support Lengan resiprokal / reciprocal arm
1. Lengan Retentif / Retentive Arm a. Tahanan / Retention –
–
– –
Untuk menahan gigi tiruan tetap pada tempatnya Bertahan terhadap pergeseran atau daya yang melepaskan Sifatnya fleksible Terletak di bawah garis survei
b. Pemeluk / Bracing –
– –
Untuk mencegah gigi tiruan bergerak ke arah lateral Sifatnya kaku Terletak di atas garis survei
2. Dukungan / Support •
•
•
Untuk mencegah gigi tiruan berpindah ke arah gingiva Bersifat kaku Letaknya pada permukaan oklusal
3. Lengan Resiprokal / Reciprocal Arm •
•
•
•
Berada pada daerah non retentif Fungsinya untuk mengimbangi pergerakan horizontal atau gaya yang ditimbulkan oleh lengan retentif Terletak pada atau diatas garis survei Sifatnya kaku
Kelompok cangkolan kawat untuk gigitiruan resin akrilik: 1. Cangkolan jari satu/cangkolan C, letaknya pada bagian bukal gigi penyangga dan digunakan pada gigi C 2. Cangkolan jari tiga yang terdiri dari lengan retentif, resiprocal dan sandaran oklusal. Digunakan untuk gigi P dan M
III. Sadel
IV. Anasir Gigi Tiruan
= GTKL
Daftar Pustaka •
•
•
Carr AB, Brown DT. McCracken’s Removable Partial
Prosthodontics. 12th ed. Canada: Mosby Elservier, 2011. Battistuzzi PGFCM, Kayser AF, Keltjen HMAM, Plasmans PJJM. Gigi Tiruan Sebagian: Titik Tolak Pada Diagnosa dan Perawatan dari Gigi Geligi yang Rusak. Kosasih AI, Kosasih AR. Terjemahan. Jakarta: Widya Medika, 1996: 91-100. Krol AJ, Finzen FC. Rotational Path Removable Partial Denture: Part 2. Replacement of Anterior Teeth. Int J Prosthodont 1988; 1:135-142.