KRITISI DAN EVALUASI RADIOGRAF GENERAL SKULL DAN SINUS SINU S PARANASAL PARANASAL Dosen pembimbing : Rini Indrarti S.Si, M.Kes
Disusun oleh :
FAUZIA FAUZIA ITSNA DEVRILIA DEVRIL IA P133743!1"3#
PRODI D$IV TEKNIK RADIOLOGI %URUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI POLITEKNIK KESE&ATAN KE'ENKES SE'ARANG !1(
1) Pe*e+i,s--n : Cranium AP !) I.en/i/-s P-sien 0N-*- /-n22-l l-hi+ /-n22-l e*u-/-n no) R' n-*ins/-l-si5 Tidak terdapat identitas pasien baik dari nama pasien, tanggal lahir, tanggal pembuatan, aktu pembuatan, no. RM, nama instalasi, dll. 3) '-+,e+ !ntuk pemasangan marker sudah tepat, masuk dalam pen"inaran dan tidak menghalangi ob#ek "ang diperiksa. Marker $R% menandakan sisi kanan &ranium ditempatkan dengan posisi terba&a karena pro"eksi AP. 4) An-/o*i ' (s )rontal ' Temporomandibular *oint +TM* ' (s mandibula ' -asal bone ' (s mailla ' Ramus Mandibula ' (s /"gomati&um ' Temporal Sur)a&e ' (rbita bone ' Perpendi&ular o) ethmoid ' Septum nasi.
•
•
") Ase, osisi Posisi Pasien : ' Supine diatas me#a pemeriksaan Posisi (b#ek :
' MSP kepala kurang berada pada pertengahan me#a pemeriksaan ' (M0 tegak lurus terhadap kaset () O6e, Pada radiogra) ob#ek sudah berada dipertengahan kaset namun tidak simetris. 7) Koli*-si !ntuk pengaturan kolimasi atau lapangan pen"inaran sudah sesuai dan sudah menerapkan salah satu dari prinsip proteksi radiasi "aitu limitasi. #) Pen2un--n ,-se/ !ntuk penggunaan kaset sudah tepat dengan ukuran 12 34 &m, sudah bisa menampakkan gambaran radiogra) &ranium AP se&ara keseluruhan, tanpa ada ob#ek "ang terpotong. ) F-,/o+ e,sosi : Detail sudah &ukup karena sudah dapat menampakkan ob#ek sampai • • •
struktur terke&il. So)t tissue kurang terlihat 5aktor eposi k6p dan mAs sudah &ukup karena tidak o7er epose atau under epose dan telah menerapkan salah satu asas A0ARA "aitu
•
optimisasi. CC5 AP Cranium tepat pada nasion, nasion sudah pada dipertengahan
kaset. 1) Densi/-s Densitas radiogra) &ukup ditandai dengan tingkat kehitaman sebagai &ontoh antara tulang paling tipis +(s. 5rontral tergambar radiolu&ent dan tulang paling tebal +petrous ridge tergambar radioopa8ue. 11) Kon/+-s Kontras radiogra) sudah &ukup baik. Karena dapat membedakan dua daerah "ang saling berdekatan. 1!) Dis/o+si Pada radiogra) tersebut tidak mengalami distorsi 13) K+i/e+i- .-n &-sil Kriteria Cranium AP Simetris #arak antara margin lateral orbita dan margin lateral &ranium (s. Petrosum mengisi 93 rongga in)erior orbita (rgan atau anatomi "ang terletak dipertengahan kasetCC5 ada di nasion (rgan tertipis "aitu os. )rontal dan "ang paling tebal "aitu petrous ridge
;asil
Kurang simetris karena #arak antara margin lateral orbita dan margin lateral &ranium kurang simetris, kepala terlalu miring ke kiri. Ter#adi rotasi ditandai dengan daerah kanan lebih luas dari daerah kiri.
(s. Petrosum telah mengisi 93 rongga in)erior orbita, menandakan baha
kepala sudah &ukup )leksi (rgan atau anatomi nasion berada pada pertengahan kaset +CC5 berada
pada nasion (rgan tertipis dari &ranium "aitu os. 5rontal dan "ang paling tebal "aitu
petrouse ridge 14) R-.io2+-8 .i/e+i*- -/-u /i.-, ;asil gambaran ob#ek tidak terpotong dan sudah dapat meberikan in)ormasi untuk penegakan diagnosis namun radiogra) ini tidak diterima karena tidak terdapat ID Pasien. 1") S-+-n e+-i,-n Dari e7aluasi radiogra) tersebut terdapat kekurangan mengenai posisi ob#ek "ang belum true AP karena masih ter#adi rotasi dan kepala terlalu miring ke kiri. Perbaikann"a dapat di beri alat bantu )iksasi kepala "ang terbuat dari bahan "ang tembus sinar'. 1() Kesi*ul-n Dari hasil radiogra) tersebut masih terdapat kekurangan mengenai posisi • • •
ob#ek "ang masi ada rotasi dan kemiringan ob#ek. ID tidak ter&etak Dalam pembuatan &ranium AP harus diingat 2 kun&i "aitu: 9 MSP kepala tepat pada pertengahan me#a pemeriksaan 1 (M0 tegak lurus terhadap kaset 3 CR 7ertikal tegak lurus 2 CP pada MSP setinggi nasion
1) Pe*e+i,s--n : Cranium 0ateral !) I.en/i/-s P-sien 0N-*- /-n22-l l-hi+ /-n22-l e*u-/-n no) R' n-*ins/-l-si5 Tidak terdapat identitas pasien baik dari nama, tanggal lahir, tanggal pembuatan, no. RM, nama instalasi, dll. 3) '-+,e+ !ntuk pemasangan marker sudah tepat, masuk dalam pen"inaran dan tidak menghalangi ob#ek "ang diperiksa. Marker 0 menun#ukkan baha posisi kepala lateral kiri. 4) An-/o*i ' (&&ipital ' (rbital plate +orbital roo) ' (s mandibula ' Sutura &oronal ' (s mailla ' 6erte &ranium ' Sutura 0amdoid ' Parietal ' Sella Tursi&a ' Temporomandibular *oint +TM* ' (s. 5rontal ' Cli7us
•
•
") Ase, osisi Posisi Pasien : ' Pasien semiprone di atas me#a pemeriksaan Posisi (b#ek : ' MSP kepala parallel dengan me#a pemeriksaanImage reseptor
' IP0 tegak lurus me#a pemeriksaan () O6e, Pada radiogra) ob#ek sudah berada dipertengahan kaset dan tidak terpotong. 7) Koli*-si !ntuk pengaturan kolimasi atau lapangan pen"inaran sudah sesuai dan sudah menerapkan salah satu dari prinsip proteksi radiasi "aitu limitasi. #) Pen2un--n ,-se/ !ntuk penggunaan kaset sudah tepat dengan ukuran 12 34 &m, sudah bisa menampakkan gambaran radiogra) &ranium lateral se&ara keseluruhan, tanpa ada ob#ek "ang terpotong. ) F-,/o+ e,sosi : Sudah mampu menampakkan struktur terke&il namun masih kurang #elas, • • •
#adi dapat disimpulkan detailn"a kurang. So)t tissue sudah terlihat pada radiogra) namun kurang #elas 5aktor eposi k6p dan mAs sudah &ukup karena tidak o7er epose atau under epose dan telah menerapkan salah satu asas A0ARA "aitu
optimisasi. CC5 AP Cranium lateral tepat pada < &m superior MA=. • 1) Densi/-s Densitas radiogra) &ukup ditandai dengan tingkat kehitaman sebagai &ontoh antara tulang paling tipis +posterior &linoid tergambar radiolu&ent dan tulang paling tebal +orbital roo) tergambar radioopa8ue. 11) Kon/+-s Kontras radiogra) sudah baik, dapat membedakan dua daerah "ang saling berdekatan. 1!) Dis/o+si Pada radiogra) tersebut tidak mengalami distorsi 13) K+i/e+i- .-n &-sil Kriteria Cranium 0ateral Menampakkan semua "ang terlihat pada posisi lateral dan tidak terpotong True lateral (rgan tertipis "aitu posterior &linoid dan "ang paling tebal "aitu orbital
roo) Ar&us posterior C9 tidak o7erlap dengan os. (&&ipital (rgan atau anatomi "ang terletak dipertengahan kasetCC5 ada di < &m superior MA=
;asil
Pada radiogra) &ranium lateral telah tampak semua in)ormasi "ang dibutuhkan dan ob#ek tidak terpotong
True lateral ditandai dengan sella tursi&a dalam satu garis atau ramus mandibula "ang satu dengan lainn"a ber#arak tidak lebih dari 94 mm (rgan tertipis dari &ranium lateral "aitu posterior &linoid dan "ang paling
tebal "aitu orbital roo) Ar&us posterior C9 tidak o7erlap dengan os. o&&ipital < &m superior MA= telah berada pada pertengahan kaset 14) R-.io2+-8 .i/e+i*- -/-u /i.-, ;asil gambaran ob#ek tidak terpotong dan sudah dapat memberikan in)ormasi untuk penegakan diagnosis namun radiogra) ini tidak diterima karena tidak terdapat ID pasien. 1") S-+-n e+-i,-n Dari e7aluasi radiogra) tersebut hasiln"a sudah baik han"a sa#a detail "ang ditun#ukkan masih kurang. ID tidak ter&etak pada radiogra), seharusn"a ID ter&etak karena ID merupakan penun#uk kepemilikan dari suatu radiogra). 1() Kesi*ul-n Dari radiogra) "ang dihasilkan sudah baik dari pro"eksi sudah benar "aitu &ranium lateral, marker sudah benar, telah menerapkan asas proteksi radiasi "aitu penggunaan kolimasi telah sesuai dan penggunaan )aktor eksposi "ang tepat, in)ormasi'in)ormasi "ang dibutuhkan telah terlihat dan dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis, dari segi kualitas densitas dan kontras sudah baik, detail masih kurang, posisi ob#ek sudah baik sudah true lateral, namun masih ada satu kekurangan "aitu tidak terdapat ID pasien.
1) Pe*e+i,s--n : Sinus Paranasal >aters !) I.en/i/-s P-sien 0N-*- /-n22-l l-hi+ /-n22-l e*u-/-n no) R' n-*ins/-l-si5 Tidak terdapat identitas pasien baik dari nama, tanggal lahir, tanggal pembuatan, no. RM, nama instalasi, dll. 3) '-+,e+ Tidak terdapat marker pada radiogra) 4) An-/o*i ' Sinus )rontalis ' petrous ridge ' Sinus ethmoid ' rongga orbita ' Sinus maillaris ' Mastoid air &ells ' Sinus sphenoid ' (s. nasal
•
•
") Ase, osisi Posisi Pasien : ' Pasien ere&t menghadap stand bu&k" Posisi (b#ek : ' MSP kepala tegak lurus dengan stand bu&k" ' MM0 tegak lurus dengan stand bu&k" ' (M0 membentuk sudut 3? 4 () O6e,
Pada radiogra) ob#ek sudah berada dipertengahan kaset namun bagian sebelah kanan tepatn"a pada lingkar kepala kanan terpotong sedikit 7) Koli*-si !ntuk pengaturan kolimasi kurang tepat, kolimasi kurang terbuka lebar sehingga bagian lingkar kepala kanan terpotong #) Pen2un--n ,-se/ !ntuk penggunaan kaset sudah tepat dengan ukuran 12 34 &m ) F-,/o+ e,sosi : Detail kurang karena belum mampu menampakkan struktur terke&il se&ara • baik So)t tissue tidak terlihat • 5aktor eposi kurang ditun#ukkan dengan radiogra) underekspose • CC5 Sinus Paranasal >aters "aitu pada anterior nasal spine • 1) Densi/-s Densitas radiogra) kurang karena perbedaan dera#at kehitaman antara tulang paling tipis +sinus maillaris dan tulang paling tebal +petrosum masih kurang. 11) Kon/+-s Kontras radiogra) kurang karena dua daerah "ang saling berdekatan masih sulit untuk dibedakan. 1!) Dis/o+si Pada radiogra) tersebut tidak mengalami distorsi 13) K+i/e+i- .-n &-sil Kriteria Sinus Paranasal >aters True PA ditandai dengan simetris kanan kiri tepi orbita sampai tepi kepala Ke&ukupan ekstensi ditandai dengan angulus mandibula berada di lingkar
kepala (rgan tertipis dari sinus paranasal pro"eksi aters adalah sinus maillaris dan "ang paling tebal adalah petrosum
;asil
Telah true PA dengan ditandai simetris antara tepi orbita sampai tepi
kepala kanan maupun kiri Kepala terlalu ekstensi ditandai dengan angulus mandibula terlalu masuk
pada lingkar kepala (rgan tertipis dari sinus paranasal pro"eksi aters adalah sinus maillaris
dan "ang paling tebal adalah petrosum 14) R-.io2+-8 .i/e+i*- -/-u /i.-, Dari hasil gambaran ob#ek, radiogra) tidak diterima karena ID tidak ter&etak, terpotong sedikit bagian lingkar kepala kanan terpotong, dan tidak terdapat marker. 1") S-+-n e+-i,-n Dari e7aluasi radiogra) tersebut hasiln"a terlalu ekstensi "ang ditandai dengan angulus mandibula terlalu masuk pada lingkar kepala, sebaikn"a kepala di
)leksikan
sedikit
dengan
melihat MM0 tegak
lurus.
ID tidak ter&etak
pada
radiogra),
ter&etak
seharusn"a
ID
karena
ID
merupakan penun#uk
suatu 1()
Dari
kepemilikan
dari
radiogra). Kesi*ul-n radiogra)
"ang
dihasilkan baik dari
pro"eksi
benar
"aitu paranasal
kurang sudah sinus aters,
marker tidak masuk dalam radiogra), penggunaan kolimasi kurang tepat karena tepi kanan ob#ek terpotong, in)ormasi'in)ormasi "ang dibutuhkan terlihat namun kurang #elas karena densitas kontras dan detailn"a kurang baik, ID tidak ter&etak.
•
•
1) Pe*e+i,s--n : Sinus Paranasal 5a&ial @one 0ateral !) I.en/i/-s P-sien 0N-*- /-n22-l l-hi+ /-n22-l e*u-/-n no) R' n-*ins/-l-si5 Tidak terdapat identitas pasien baik dari nama, tanggal lahir, tanggal pembuatan, no. RM, nama instalasi, dll. 3) '-+,e+ Tidak terdapat marker pada radiogra) 4) An-/o*i ' Sinus )rontalis ' sellae tursi&a ' Sinus ethmoid ' mandibulla ' Sinus maillaris ' Sinus sphenoid ") Ase, osisi Posisi Pasien : ' Pasien semiprone di atas me#a pemeriksaan Posisi (b#ek : ' MSP kepala parallel terhadap me#a pemeriksaan ' IP0 tegak lurus terhadap me#a pemeriksaan () O6e, Pada radiogra) ob#ek sudah berada dipertengahan kaset dan tidak terpotong 7) Koli*-si !ntuk pengaturan kolimasi sudah tepat, in)ormasi "ang dibutuhkan sudah masuk
dalam radiogra) "aitu sinus )rontalis, sinus maillaris, sinus sphenoid, sinus ethmoid dan sudah menerapkan salah satu dari prinsip proteksi radiasi "aitu limitasi. #) Pen2un--n ,-se/ !ntuk penggunaan kaset sudah tepat dengan ukuran 9 12 &m ) F-,/o+ e,sosi :
'
5a&tor eksposi "ang digunakan sudah &ukup untuk menampakkan sinus
'
paranasal dan so)t tissue meskipun belum tergambar se&ara #elas. Detail sudah &ukup, meskipun trabekula tulang tidak terlihat tetapi sudah
'
dapat membedakan antar organ CC5 sinus paranasal )a&e bone lateral berada pada 9 in&hi in)erior auther
&anthus 1) Densi/-s Densitas radiogra) kurang karena perbedaan dera#at kehitaman antara tulang paling tipis +sinus maillaris dan tulang paling tebal +mandibula masih kurang. 11) Kon/+-s Kontras radiogra) kurang karena dua daerah "ang saling berdekatan masih sulit untuk dibedakan. 1!) Dis/o+si Pada radiogra) tersebut tidak mengalami distorsi 13) K+i/e+i- .-n &-sil Kriteria Sinus Paranasal 5a&ial @one 0ateral True lateral (rgan tertipis adalah sinus maillaris dan tertebal adalah mandibula 9 in&hi in)erior auther &anthus berada pada pertengahan kaset ;asil
True lateral ditandai dengan sella tursi&a dalam satu garis atau ramus
mandibula "ang satu dengan lainn"a ber#arak tidak lebih dari 94 mm (rgan tertipis dari sinus paranasal pro"eksi )a&ial bone lateral adalah
sinus maillaris dan "ang paling tebal adalah mandibula 9 in&hi in)erior auther &anthus telah berada pada pertengahan kaset
14) R-.io2+-8 .i/e+i*- -/-u /i.-, Dari hasil gambaran ob#ek, radiogra) tidak diterima karena tidak terdapat ID
pasien 1") S-+-n e+-i,-n Mengurangi )a&tor eksposi +k6 dan mAs menggunakan lo k6 teknik sehingga dapat menampakkan so)t tissue dan organ "ang di)oto lebih #elas. ID tidak ter&etak pada radiogra), seharusn"a ID ter&etak karena ID merupakan penun#uk kepemilikan dari suatu radiogra). Menggunakan marker agar terlihat #elas baha pasien miring ke arah kanan atau kiri. 1() Kesi*ul-n Dari radiogra) "ang dihasilkan kurang baik dari pro"eksi sudah benar "aitu sinus paranasal )a&ial bone lateral, marker tidak masuk dalam radiogra), penggunaan kolimasi sudah tepat karena sudah men&akup in)ormasi "ang dibutuhkan alaupun kurang #elas, dari segi kualitas densitas kontras dan detailn"a kurang baik, ID tidak ter&etak.