MAKALAH TUGAS MATA KULIAH DIAGNOSTIK KLINIK
DISUSUN OLEH :
SITI SITI MARI MARITS TSA A AURO AURORA RA
(083 (08334 3400 005) 5)
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA 2011
KATA PENGANTAR Puji Puji dan Syukur Syukur kehadi kehadirat rat Allah SWT atas rahmat rahmat dan hidaya hidayahNy hNya, a, sehingg sehinggaa penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”CAIRAN OTA” OTA” ini sebagai tugas untuk memenuhi nilai mata kuliah !iagn"stik linik# Isi maka makala lah h ini ini meli melipu puti ti $ab $ab I Pend Pendah ahul ulua uan n meng mengen enai ai latar latar bela belaka kang ng,, tuju tujuan an,, man%aat man%aat,, dan permasal permasalahan ahan&& $ab II Tinjauan injauan pustak pustakaa
mengen mengenai ai 'airan 'airan serebr" serebr"spi spinal nal
('airan "tak)& $ab III Pembahasan mengenai pemeriksaan 'airan "tak& $ab I* kesimpulan& dan da%tar pustaka# !ala !alam m peny penyus usun unan an maka makala lah h ini, ini, peny penyus usun un memp memper er"l "leh eh bany banyak ak bant bantua uan n dan dan dukung dukungan an dari dari berbag berbagai ai pihak, pihak, "leh "leh karena karena itu dengan dengan kesung kesungguh guhan an hati hati penyus penyusun un mengu' mengu'apk apkan an terimaka terimakasih sih yang yang sebesar sebesar+bes +besarn arnya ya kepada kepada Ibu Re%da Re%da selaku selaku d"sen d"sen mata mata kuli kuliah ah !iag !iagn" n"st stik ik lin linik ik bese besert rtaa reka rekan+ n+re reka kan n lain lainny nyaa yang yang tela telah h memb memban antu tu dan dan mendukung baik se'ara langsung maupun tidak langsung# Penyu Penyusun sun menyad menyadari ari baha baha makala makalah h ini masih masih jauh jauh dari dari sempur sempurna# na# -ntuk -ntuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini# Sem"ga makalah ini dapat berman%aat bagi pemba'a maupun penyusun guna meningkatkan ilmu pengetahuan#
.akarta, .uni /01/
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cairan serebr"spinal yang berada di ruang subarakhn"id merupakan salah satu pr"teksi untuk melindungi jaringan "tak dan medula spinalis terhadap trauma atau gangguan dari luar# Pada "rang deasa 2"lume intrakranial kurang lebih 1300 ml, 2"lume "tak sekitar 1400 ml, 2"lume 'airan serebr"spinal 5/+16/ ml (rata+rata 104 ml) dan darah sekitar 150 ml# 708 dari jaringan "tak terdiri dari 'airan, baik ekstra sel maupun intra sel# Rata+rata 'airan serebr"spinal dibentuk sebanyak 0,95 ml:menit atau 500 ml:hari, sedangkan t"tal 2"lume 'airan serebr"spinal berkisar 35+150 ml dalam seaktu# Ini merupakan suatu kegiatan dinamis, berupa pembentukan, sirkulasi dan abs"rpsi# -ntuk mempertahankan jumlah 'airan serebr"spinal tetap dalam seaktu, maka 'airan serebr"spinal diganti 4+5 kali dalam sehari# Perubahan dalam 'airan serebr"spinal dapat merupakan pr"ses dasar pat"l"gi suatu kelainan klinik# Pemeriksaan 'airan serebr"spinal sangat membantu dalam mendiagn"sa penyakit+penyakit neur"l"gi# Selain itu juga untuk e2aluasi peng"batan dan perjalanan penyakit, serta menentukan pr"gn"sa penyakit# Pemeriksaan 'airan serebr"spinal adalah suatu tindakan yang aman tidak mahal dan 'epat untuk menetapkan diagn"sa, mengidenti%ikasi "rganism penyebab serta dapat untuk melakukan test sensiti2itas antibi"tika#
B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah aasan mengenai 'airan serebr"spinal ('airan "tak), meliputi k"mp"nen+k"mp"nennya, %ungsi, pat"l"gi dan kelainan+kelainan yang mungkin terjadi dan'ara pemeriksaan 'airan "tak sebagai 'ara untuk mendiagn"sa penyakit+penyakit neur"l"gi#
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KOMPOSISI DAN FUNGSI AIRAN SEREBROSPINAL
Cairan serebr"spinal dibentuk dari k"mbinasi %iltrasi kapiler dan sekresi akti% dari epitel# CSS hampir meyerupai ultra%iltrat dari plasma darah tapi berisi k"nsentrasi Na, , bikarb"nat, Cairan, gluk"sa yang lebih ke'il dank"nsentrasi ;g dan kl"rida yang lebih tinggi# Ph CSS lebihrendah dari darah# Perbandingan k"mp"sisi n"rmal 'airan serebr"spinal lumbal dan serum
SS !"!#$%&' $%*+:
1# CSS menyediakan keseimbangan dalam sistem sara%# -nsur+unsur p"k"k pada CSS berada dalam keseimbangan dengan 'airan "tak ekstraseluler, jadi mempertahankan lingkungan luar yang k"nstan terhadap sel+sel dalam sistem sara%# /# CSS mengakibatkann "tak dikelilingi 'airan, mengurangi berat "tak dalam tengk"rak dan menyediakan bantalan mekanik, melindungi "tak dari keadaan:trauma yang mengenai tulang tengk"rak 9# CSS mengalirkan bahan+bahan yang tidak diperlukan dari "tak, seperti CO/,laktat, dan i"n
5# ;empertahankan tekanan intrakranial# !engan 'ara pengurangan CSS dengan mengalirkannya ke luar r"ngga tengk"rak, baik dengan memper'epat pengalirannya melalui berbagai %"ramina, hingga men'apai sinus 2en"sus, atau masuk ke dalam r"ngga subara'hn"id lumbal yang mempunyai kemampuan mengembang sekitar 908#
B. PATOFISIOLOGI AIRAN SEREBROSPINAL
eadaan n"rmal dan beberapa kelainan 'airan serebr"spinal dapat diketahui dengan memperhatikan= 1. ,'-%'
N"rmal 'airan serebr"spinal arnamya jernih dan pat"l"gis bila berarna= kuning,sant"khr"m, 'u'ian daging, purulenta atau keruh# Warna kuning mun'ul dari pr"tein# Peningkatan pr"tein yang penting danbermakna dalam perubahan arna adalah bila lebih dari 1 g:># Cairan serebr"spinal berarna pink berasal dari darah dengan jumlah sel darah merah lebih dari 500 sdm:'m9# Sel darah merah yang utuh akan memberikan arna merah segar# ?ritr"sit akan lisis dalam satu jam danakan memberikan arna
'u'ian daging di dalam
'airan serebr"spinal# Cairan
serebr"spinal tampak purulenta bila jumlah leuk"sit lebih dari 1000 sel:ml# 2. T"'%'%
Tekanan CSS diatur "leh hasil kali dari ke'epatan pembentukan 'airan dan tahanan terhadap abs"rpsi melalui 2illi arakhn"id# $ila salah satu dari keduanya naik, maka tekanan naik, bila salah satu dari keduanya turun, maka tekanannya turun# Tekanan CSS tergantung pada p"sisi, bila p"sisi berbaring maka tekanan n"rmal 'airan serebr"spinal antara 7+/0 'm
atau sedikit sekali peninggian tekanan# arena keadaan r"ngga kranium kaku, tekanan intrakranial juga dapat meningkat, yang bisa disebabkan "leh karena peningkatan 2"lume dalam ruang kranial, peningkatan 'airan serebr"spinal atau penurunan abs"rbsi, adanya masa intrakranial dan "edema serebri# egagalan sirkulasi n"rmal CSS dapat menyebabkan pelebaran 2en dan hidr"'ephalus# eadaan ini sering dibagi menjadi hidr"se%alus k"munikans dan hidr"se%alus "bstrukti%# Pada hidr"se%alus k"munikans terjadi gangguan reabs"rpsi CSS, dimana sirkulasi CSS dari 2entrikel ke ruang subara'hn"id tidak terganggu# elainan ini bisa disebabkan "leh adanya in%eksi, perdarahan subarakhn"id, tr"mb"sis sinus sagitalis superi"r, keadaan+keadaan dimana 2is'"sitas CSS meningkat danpr"duksi CSS yang meningkat# us'hka %"r ;agendi 2entrikel I*, a# Syl2i dan %"r# ;"nr"e# elainan tersebut bis aberupa kelainan baaan atau didapat# 3. J$!/' +"/
.umlah sel leuk"sit n"rmal tertinggi 4+5 sel:mm9, dan mungkin hanya terdapat 1 sel p"lym"rph"nuklear saja, Sel leuk"sit junlahnya akan meningkat pada pr"ses in%lamasi# Perhitungan jumlah sel harus sesegera mungkin dilakukan, jangan lebih dari 90 menit setelah dilakukan lumbal punksi# $ila tertunda maka sel akan mengalami lisis, pengendapan dan terbentuk %ibrin# eadaaan ini akan merubah jumlah sel se'ara bermakna# >euk"sit"sis ringan antara 5+/0 sel:mm9 adalah abn"rmal tetapi tidak spesi%ik# Pada meningitis bakterial akut akan 'enderung memberikan resp"n perubahan sel yang lebih besar terhadap peradangan dibanding dengan yang meningitis aseptik# Pada meningitis bakterial biasanya jumlah sel lebih dari 1000 sel:mm9, sedang pada meningitis aseptik jarang jumlah selnya tinggi# .ika jumlah sel meningkat se'ara berlebihan (5000+10000 sel :mm9), kemungkinan telah terjadi rupture dari abses serebri atau perimeningeal perlu dipertimbangkan# Perbedaan jumlah sel memberikan petunjuk ke arah penyebab peradangan# ;"n"sit"sis tampak pada in%lamasi kr"nik "leh ># m"n"'yt"genes# ?"sin"phil relati% jarang ditemukan dan akan tampak pada in%eksi 'a'ing dan penyakit parasit lainnya termasuk Cysti'er'"sis, juga meningitis tuber'ul"sis, neur"siphilis, lymp"ma susunan sara% pusat, reaksi tubuh terhadap benda asing#
4. G/$+'
N"rmal kadar gluk"sa berkisar 45+70 mg8# adar gluk"sa 'airan serebr"spinal sangat ber2ariasi di dalam susunan sara% pusat, kadarnya makin menurun dari mulai tempat pembuatannya di 2entrikel, sisterna dan ruang subarakhn"id lumbar# Rasi" n"rmal kadar gluk"sa 'airan serebr"spinal lumbal dibandingkan kadar gluk"sa serum adalah B0,6# Perpindahan gluk"sa dari darah ke 'airan serebr"spinal se'ara di%usi di%asilitasi transp"rtasi membran# $ila kadar gluk"sa 'airan serebr"spinalis rendah, pada keadaan hip"glikemia, rasi" kadar gluk"sa 'airan serebr"spinalis, gluk"sa serum tetap terpelihara#
adar pr"tein n"rmal 'airan serebr"spinal pada 2entrikel adalah 5+15 mg8# pada sisterna 10+/5 mg8 dan pada daerah lumbal adalah 15+45 ,g8# adar gamma gl"bulin n"rmal 5+15 mg8 dari t"tal pr"tein# adar pr"tein lebih dari 150 mg8 akan menyebabkan 'airan serebr"spinal berarna Dant"kr"m, pada peningkatan kadar pr"tein yang ekstrim lebih dari 1,5 gr8 akan menyebabkan pada permukaan tampak sarang laba+laba (pelli'le) atau bekuan yang menunjukkan tingginya kadar %ibrin"gen# adar pr"tein 'airan serebr"spinal akan meningkat "leh karena hilangnya saar darah "tak (bl""d barin barrier), reabs"rbsi yang lambat atau peningkatan sintesis immun"gl"bulin l"ka# Saar darah "tak hilang biasanya terjadi pada keadaan peradangan,iskemia baktrial trauma atau ne"2askularisasi tum"r, reabs"rsi yang lambat dapat terjadi pada situasi yang berhubungan dengan tingginya kadar pr"tein 'airan serebr"spinal, misalnya pada meningitis atau perdarahan subarakhn"id# Peningkatan kadar immun"gl"bulin 'airan serebr"spinal ditemukan pada multiple skler"sis, a'ut in%lamat"ry p"lyradikul"pati, juga ditemukan pada tum"r intra kranial dan penyakit in%eksi susunan sara% pusat lainnya, termasuk ense%alitis, meningitis,
neur"sipilis, arakhn"iditis dan SSP? (sub a'ut s'ler"sing panense%alitis)# Perubahan kadar pr"tein di 'airan serebr"spinal bersi%at umum tapi bermakna sedikit, bila dinilai sendirian akan memberikan sedikit nilai diagn"stik pada in%eksi susunan sara% pusat# . E/"-/
adar elektr"lit n"rmal CSS adalah Na 141+150 m?:>, /,/+9,9 mR, Cl 1/0+190 m?:>, ;g /,3 m?:># adar elektr"lit ini dalam 'airan serebr"spinal tidak menunjukkan perubahan pada kelainan neur"l"gis, hanya terdapat penurunan kadar Cl pada meningitis tapi tidak spesi%ik# . O+!/'-'+
Terdapat "sm"laritas yang sama antara CSS dan darah (/EE m"sm"l:>0# $ila terdapat perubahan "sm"laritas darah akan diikuti perubahan "sm"laritas CSS# 8. #H
eseimbangan asam bas harus dipertimbangkan pada metab"lik asid"sis dan metab"lik alkal"sis# P< 'airan serebr"spinal lebih rendah dari P< darah, sedangkan PCO/ lebih tinggi pada 'airan serebr"spinal# adar )# P< CSS relati% tidak berubah bila metab"lik asid"sis terjadi se'ara subakut atau kr"nik, dan akan berubah bila metab"lik asid"sis atau alkal"sis terjadi se'ara 'epat#
. PENGAMBILAN AIRAN SEREBROSPINAL
Pengambilan 'airan serebr"spinal dapat dilakukan dengan 'ara >umbal Punksi, Sisternal Punksi atau >ateral Cer2i'al Punksi# >umbal Punksi merupakan pr"sedure neur" diagn"stik yang paling sering dilakukan, sedangkan sisternal punksi dan lateral hanya dilakukan "leh "rang yang benar+benar ahli#
I%'+ L$!6'/ P$%+:
1# -ntuk mengetahui tekanan dan mengambil sampel untuk pemeriksan sel, kimia dan bakteri"l"gi /# -ntuk membantu peng"batan melalui spinal, pemberian antibi"tika, anti tum"r dan spinal anastesi 9# -ntuk
membantu
diagn"sa
dengan
penyuntikan
pneum"en'ephal"gra%i, dan at k"ntras pada myel"gra%i
K%-' I%'+ L$!6'/ P$%+:
udara
pada
1# Adanya peninggian tekanan intra kranial dengan tanda+tanda nyeri kepala, muntah dan papil edema /# Penyakit kardi"pulm"nal yang berat 9# Ada in%eksi l"kal pada tempat >umbal Punksi
P"-+'#'% L$!6'/ P$%+:
1# Periksa gula darah 15+90 menit sebelum dilakukan >P /# .elaskan pr"sedur pemeriksaan, bila perlu diminta persetujuan pasen:keluarga terutama pada >P dengan resik" tinggi
T"% L$!6'/ P$%+:
1# Pasien diletakkan pada pinggir tempat tidur, dalam p"sisi lateral de'ubitus dengan leher, punggung, pinggul dan tumit lemas# $"leh diberikan bantal tipis dibaah kepala atau lutut# /# Tempat melakukan pungsi adalah pada k"lumna 2etebralis setinggi > 9+4, yaitu setinggi 'rista ilia'a# $ila tidak berhasil dapat di'"ba lagi inter2ertebrale ke atas atau ke baah# Pada bayi dan anak setinggi inter2ertebrale >4+5 9# $ersihkan dengan y"dium dan alk"h"l daerah yang akan dipungsi !apat diberikan anasthesi l"kal lid"'ain 4# Funakan sarung tangan steril dan lakukan punksi, masukkan jarum tegak lurus dengan ujung jarum yang mirip menghadap ke atas# 5# $ila telah dirasakan menembus jaringan meningen penusukan dihentikan, kemudian jarum diputar dengan bagian pinggir yang miring menghadap ke kepala# 6# !ilakukan pemeriksaan tekanan dengan man"meter dan test @ue'kenstedt bila diperlukan# emudian ambil sampel untuk pemeriksaan jumlah dan jenis sel, kadar gula, pr"tein, kultur baktri dan sebagainya#
K!#/'+ L$!6'/ P$%+
1# Sakit kepala# $iasanya dirasakan segera sesudah lumbal punksi, ini timbul karena pengurangan 'airan serebr"spinal /# $a'ka'he, biasanya di l"kasi bekas punksi disebabkan spasme "t"t 9# In%eksi dan
BAB III PEMBAHASAN A. PEMERIKSAAN AIRAN OTAK
Cairan "tak biasanya diper"leh dengan melakukan punksi lumbal pada lumbal III dan I* dai 'a2um subara'hn"idale, namun dapat pula pada sub"''ipital ke dalam 'isterna magma atau punksi 2entrikel, yang dapat disesuaikan dengan indikasi klinik# Se"rang klinik yang ahli dapat memperkirakan pengambilan tersebut# !ibuang karena tidak dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan karena mungkin mengandung darah pada saat penyed"tan# /# Tabung II berisi 3 m> !igunakan untuk pemeriksaan ser"l"gi, bakteri"l"gi dan kimia klinik# 9# Tabung III berisi / m> !igunakan
untuk
pemeriksaan
jumlah
sel,
!i%%#'"unt
kualitati%:kuantitati%# P'-'!""- P"!"-+''%
Parameter yang umum diperiksa pada 'airan "tak adalah sebagai berikut = 1# Parameter ;akr"sk"pik
Warna
ekeruhan (ejernihan)
$ekuan
$.
p<
/# Parameter ;ikr"sk"pik
9# Parameter imiai
Pandy
N"nne
Pr"tein
dan
pr"tein
Fluk"sa
Chl"rida
4# $akteri"l"gi (Pembiakan) M"" P"!"-+''% 1. M'-+#
;et"de = *isual (;anual) Tujuan = -ntuk mengetahui 'airan >CS se'ara makr"sk"pik meliputi = arna, kejernihan, bekuan, p< dan $.# Alat dan $ahan = + Tabung reaksi + $eaker gelas + ertas indikat"r p< uni2ersal + Re%rakt"meter abbe Spesimen = Cairan >CS Cara erja = + Cairan >CS dimasukkan dalam tabung bersih dan kering# + !iamati arna, kejernihan, adanya bekuan pada 'ahaya terang# + !i'elupkan indikat"r p< uni2ersal pada >CS dan diukur p< dengan membandingkan deret standar p<# + Cairan >CS diteteskan 1+/ tetes pada re%rakt"meter dan diperiksa pada eye pie'e $.#
Hasil dan Interpretasi : N
P'-'!""-
P"%/''%
I%"-#-"'+ N-!'/
1# Warna
Tidak berarna, kuning muda, kuning, kuning tua, kuning '"klat, merah, hitam '"klat
Tidak berarna
/# ejernihan
.ernih, agak keruh, keruh, sangat keruh, keruh kemerahan
.ernih
9# $ekuan
Tidak ada bekuan, ada bekuan
Tidak ada bekuan
4# p<
3,9 atau setara dengan p< plasma:serum
3
5# $.
1#000 G 1#010
1#009 G 1#007
CS yang ber'ampur darah dalam jumlah banyak pada kedua tabung, tidak dapat diperiksa karena karena akan sama hasilnya dengan pemeriksaan dalam darah, terutama bila ada bekuan merah sebagaimana darah membeku# + Adanya bekuan terlihat berupa kabut putih yang menggumpal karena bekuan terdiri atas benang %ibrin#
2. H$%* J$!/' S"/
;et"de = $ilik CS dien'erkan dengan larutan Turk pekat akan ada sel leuk"sit dan sel lainnya akan lisis dan dihitung selnya dalam kamar hitung di baah mikr"sk"p# Tujuan = -ntuk mengetahui jumlah sel dalam 'airan >CS# Alat dan Reagensia = + ;ikr"sk"p + arutan Turk Pekat = ristal 2i"let 0,1 gram, asam asetat gla'ial 10 m> dan auadest E0 m># Spesimen = >CS Cara erja = + >arutan Turk pekat diisap sampai tanda 1 tepat + >arutan >CS diisap sampai tanda 11 tepat# + !ik"'"k perlahan dan dibuang 'airan beberapa tetes# + !iteteskan pada bilik hitung dan dihitung sel dalam kamar hitung pada semua k"tak leuk"sit di mikr"sk"p lensa "bjekti% 10D:40D# Perhitungan = P!P
= 1:10 H 0,1D
TP
= 1:0,1 H 10D
$< = 4 k"tak leuk"sit Sel = .umlah sel ditemukan (berarna keunguan dengan inti dan sit"plasma) Sel H P!P D TP D .umlah sel ditemukan $<
H 0,1 D 10 D 4 H /,5 D H JJ##sel:mm9 >CS Interpretasi = .umlah sel n"rmal H 0 G 5 sel:mm 9 >CS
3. H$%* J"%+ S"/
;et"de = Fiemsa Stain Tujuan = -ntuk membedakan jenis sel m"n"nuklear dan p"linuklear dalam 'airan >CS Alat dan Reagensia = + Objek Felas + a'a Penghapus + Sentri%uge + Tabung reaksi + ;etan"l abs"lut + Fiemsa + Timer Spesimen = >CS Cara erja = + Cairan >CS di masukkan dalam tabung se'ukupnya# + !isentri%ugasi selama 5 menit /000 rpm + Supernatant dibuang dan endapan diambil# + !iteteskan pada "bjek gelas dan dibuat preparat hapusan tebal + !i keringkan dan di%iksasi selama / menit dengan metan"l abs"lut# + !iarnai dengan Fiemsa selama 15+/0 menit# + !i'u'i dan diperiksa dimikr"sk"p lensa "bjekti% 100D denga imersi#
Perhitungan : J"%+ +"/ 1 2 3 4 5 ;N P;N .umlah Interpretasi = N"rmal ;N 1008 dan P;N 08
8
7
10
J$!/'
4. U9 P'%&
;et"de = Pandy Prinsip = Pr"tein dalam larutan jenuh phen"l akan mengalami denaturasi berupa kekeruhan hingga terjadi endapan putih# Tujuan = -ntuk mengetahui adanya pr"tein dalam >CS Alat dan Reagensia = + Tabung reaksi + Pipet tetes + >arutan Pandy = phen"l 10 m> dan auadest E0 m># (larutan bila keruh disaring atau dibiarkan mengendap sisa jenuhnya) Spesimen = >CS Cara erja = + !imasukkan 1 m> 'airan "tak ke dalam tabung reaksi# + !itambah beberapa tetes larutan Pandy# + Amati adanya kekeruhan pada larutan tersebut# Interpretasi = + Negati% = tidak terbentuk kekeruhan putih + P"siti% = terbentuk kekeruhan putih#
5. U9 N%%"
;et"de = N"nne Prinsip = Pr"tein dalam larutan jenuh garam amm"nium sul%at akan mengalami denaturasi berupa kekeruhan hingga terbentuka endapan# Tujuan = -ntuk mengetahui adanya pr"tein jenis gl"bulin dalam >CS Alat dan Reagensia = + Tabung reaksi + Pipet tetes + >arutan N"nne = Amm"nium sul%at jenuh 70 gram dalam 100 m> auadest# (disaring bila keruh) Spesimen = >CS Cara erja = + !imasukkan 1 m> 'airan "tak ke dalam tabung reaksi#
+ !itambah beberapa tetes larutan N"nne melalui dinding tabung dengan kemiringan 45K# + Amati adanya 'in'in putih keruh pada kedua lapis larutan tersebut pada p"sisi tegak# Interpretasi = + Negati% = tidak terbentuk 'in'in putih + P"siti% = terbentuk 'in'in putih#
. P-"%
;et"de = $iuret Prinsip = Pr"tein dalam sampel bereaksi dengan i"n 'upri (II) dalam medium alkali membentuk k"mplek arna yang dapat diukur dengan spektr"%"t"meter Tujuan = -ntuk menetapkan kadar pr"tein dalam >CS# Alat = + Tabung reaksi + ;ikr"pipet /0 L>dan 1000 L># + Tip kuning dan biru# + M"t"meter Reagensia = + Reagen erja= Cupri (II) asetat 6 mm"l:>, alium I"dida 1/ mm"l:>, NaO< 1,15 m"l:>, deterjen# + Reagen standard = 7,0 g:d> + Stabilitas = Reagensia stabil setelah dibuka sampai kadaluarsa bila disimpan pada suhu ruang# Spesimen = >CS Cara erja = + ;asukkan ke dalam tabung berlabel = Standar
$lank" +
Standar /0 Ll
Sampel +
Serum
+
+
/0 l
Reagen kerja 1000 l 1000 l 1000 l + Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu ruang#
+ !iukur abs"rben standar dan sampel pada Ph"t"meter dengan panjang gel"mbang 537 nm terhadap blank" reagent# Perhitungan = T"tal Pr"tein H Abs"rben sampel
D k"nsentrasi standar (7,0 g:d>)
Abs"rben standard H ##############g:d> D 1000
H ######mg:d>
Nilai N"rmal = 15 G 45 mg:d>
. G/$+'
;et"de = FO!+PAP Prinsip = Fluk"sa di"ksidasi "leh gluk"sa "ksidase menghasilkan hidr"gen per"ksida yang bereaksi dengn 4+amin"antipirin dan %en"l dengan pengaruh katalis per"ksidase menghasilkan uin"neimine yang berarna merah# Tujuan = -ntuk menentukan kadar gluk"sa dalam >CS Reaksi = Fluk"sa O/ /
gluk"sa "Didase
Fluk"nate
/
PO!
@uin"neimine 4 < /O
Alat = + Tabung reaksi ke'il
+ Timer
+ ;ikr"pipet 10 dan 1000 Ll
+ Tissue
+ Tip kuning dan biru
+ Rak Tabung
+ M"t"meter Reagensia = + Reagen kerja Fluk"sa + Reagen standar Fluk"sa 100 mg:dl + Stabilitas = Reagensia stabil setelah dibuka sampai kadaluarsa bila disimpan pada suhu /+7"C# Spesimen = >CS Cara kerja = + !ipipet ke dalam tabung= Standar Serum Reagen kerja
$lank" + + 1000 Ll
Standar 10 Ll + 1000 Ll
Sampel + 10 Ll 1000 Ll
+ !i'ampur dan diinkubasi pada suhu ruang selama 10 menit# + !iukur abs"rben standar dan sampel pada Ph"t"meter terhadap blank" dengan panjang gel"mbang 546 nm# Pengamatan dan Pemba'aan = + Abs"rben blank" auabidest = 0,000 + !i'atat Abs"rben pengukuran reagent blank", standar dan sampel + Abs"rben = Perhitungan = Fluk"sa H Abs"rben sampel
D k"nsentrasi standard (100 mg:d>)
Abs"rben standard H ##############mg:d> Nilai N"rmal = 45 G 30 mg:d>
8. /-'
;et"de = TPTQ Prinsip = I"n Chl"rida bereaksi dengan ;er'ury (II), /,4,4+tri+(/+pyridil)+S+triaide k"mpleks (TPTQ) membentuk merkuri (II) 'hl"rida# TPTQ bebas bereaksi dengan i"n besi (II) menghasilkan arna biru k"mpleks# Perubahan abs"rben pada 537 nm sebanding dengan kadar 'hl"rida# Tujuan = -ntuk menentukan kadar Chl"rida dalam >CS Alat = + Tabung reaksi ke'il
+ Timer
+ ;ikr"pipet 10 dan 1000 Ll
+ Tissue
+ Tip kuning dan biru
+ Rak Tabung
+ M"t"meter Reagensia = + Reagen arna = /,4,6+tri+(/+pyridil)+S+triaide (TPTQ) dan merkuri (II) k"mpleks 0,E6 mm"l:> dan besi (II) sul%at 0,5 mm"l:> + Standard Chl"rida = Natrium 'hl"rida 100 mm"l:> atau 955 mg:d> Spesimen = >CS Cara erja = + !ipipet ke dalam tabung=
Standar
$lank" +
Standar 10 Ll
Sampel +
Serum
+
+
10 Ll
Reagen kerja
1000 Ll
1000 Ll
1000 Ll
+ !i'ampur dan diinkubasi pada suhu ruang selama 10 menit# + !iukur abs"rben standar dan sampel pada Ph"t"meter terhadap blank" dengan panjang gel"mbang 546 nm# Perhitungan = Chl"rida H Abs"rben sampel Abs"rben standard H ##############mm"l:> Nilai N"rmal = E7 + 106 mm"l:>
D k"nsentrasi standard (100 mm"l:>)
BAB I KESIMPULAN
Cairan serebr"spinal yang berada di ruang subarakhn"id merupakan salah satu pr"teksi untuk melindungi jaringan "tak dan medula spinalis terhadap trauma atau gangguan dari luar# Pada "rang deasa 2"lume intrakranial kurang lebih 1300 ml, 2"lume "tak sekitar 1400 ml, 2"lume 'airan serebr"spinal 5/+16/ ml (rata+rata 104 ml) dan darah sekitar 150 ml# 708 dari jaringan "tak terdiri dari 'airan, baik ekstra sel maupun intra sel# Rata+rata 'airan serebr"spinal dibentuk sebanyak 0,95 ml:menit atau 500 ml:hari, sedangkan t"tal 2"lume 'airan serebr"spinal berkisar 35+150 ml dalam seaktu# CSS hampir meyerupai ultra%iltrat dari plasma darah tapi berisi k"nsentrasi Na, , bikarb"nat, Cairan, gluk"sa yang lebih ke'il dank"nsentrasi ;g dan kl"rida yang lebih tinggi# Ph CSS lebih rendah dari darah# CSS mempunyai %ungsi menyediakan keseimbangan dalam sistem sara%, CSS mengakibatkann "tak dikelilingi 'airan, mengurangi berat "tak dalam tengk"rak dan menyediakan bantalan mekanik, melindungi "tak dari keadaan:trauma yang mengenai tulang tengk"rak, CSS mengalirkan bahan+bahan yang tidak diperlukan dari "tak, $ertindak sebagai saluran untuk transp"rt intraserebral, ;empertahankan tekanan intrakranial# Pengambilan 'airan serebr"spinal dapat dilakukan dengan 'ara >umbal Punksi# Parameter yang umum diperiksa pada 'airan "tak adalah sebagai berikut Parameter ;akr"sk"pik (arna, kekeruhan, bekuan, $., p<), Parameter ;ikr"sk"pik (
DAFTAR PUSTAKA !r# .apardi, Iskandar# /00/# '-'% S"-"6-+#%'/# ;edan = Makultas ed"kteran -ni2ersitas Sumatera -tara#