LAPORAN PRAKTIKUM URINALISIS DAN CAIRAN TUBUH PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS, KIMIA, DAN MIKROSKOPIS CAIRAN OTAK (Liquor Cerebro Spinalis)
Oleh Kelompk 6: NI KADEK ARI DWIYANTI
P0!"#0!00"
NI KADEK SRIMURTINI
P0!"#0!00$
NUR ASTRI ADI NIN%SI
P0!"#0!0"!
DEWA AYU WIDIADNYASARI
P0!"#0!0"&
NI KADEK SRI DAMAYANTI
P0!"#0!0"'
KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KESEHATAN DENP DE NPASAR ASAR (URUSAN ANALIS KESEHATAN KESEHATAN &0!'
I. II)
HARI DAN TAN%%AL : Rabu, 11 Desember 2018 dan 18 Desember 2018 TU(UAN !)!) !)!) T*+**+*- Um*m Um*m Mahasiswa dapat memahami cara pemeriksaan none-apelt dan pandy serta memahami cara hitun !umlah dan !enis sel pada cairan otak. !)&) T*+*- Kh*.*. Kh*.*. a. Mahasis Mahasiswa wa dapat dapat melaku melakukan kan pemeri pemeriksaa ksaan n none-a none-apel peltt dan pandy untuk menet menetahu ahuii kenaik kenaikan an kadar kadar lobul lobulin in dan albumi albumin n pada pada sampel sampel "#$ %"i&uior #erebro $pinalis'. b. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan cara hitun !umlah dan !enis sel pada sampel cairan otak untuk menetahui !umlah sel serta dapat
III)
I)
membedakan !enis sel mononuklear dan polinuklear dalam cairan otak. METODE I)!) I)!) Peme/ Peme/k. k.- No-e No-e1Ap 1Apel2 el2 33- P-3 P-34 4 a. Metode pemeriksaan (one adalah none-apelt. b. Metode pemeriksaan )andy adalah pandy. I)&) Peme/k. Peme/k.- H2*-5 H2*-5 (*mlh (*mlh 3- (e-. Sel P3 P3 C/C/- O2k Metode yan diunakan dalam menhitun !umlah dan !enis sel pada cairan otak adalah bilik hitun* kamar hitun Impro+ed (eubaure. PRINSIP ) Peme Peme/ /k. k. - No-e No-e1A 1Ape pel2 l2 Reaen (onne memberikan reaksi terhadap protein lobulin dalam bentuk kekeruhan yan berupa cincin. etebalan cincin berhubunan denan kadar lobulin, makin tini kadarnya maka cincin yan terbentuk makin tebal. 7) Peme Peme/ /k. k. - P-3 P-34 4 Reaen pandy memberikan reaksi terhadap protein %albumin dan lobulin' dalam bentuk kekeruhan. kekeruhan. )ada keadaan keadaan normal normal tidak ter!adi kekeruhan kekeruhan atau kekeruhan yan rinan seperti kabut. 8) Peme/k. Peme/k.- H2*-5 H2*-5 (*mlh (*mlh 3- (e-. Sel P3 P3 C/C/- O2k "i&uor #erebro $pinalis diencerkan denan larutan turk pekat akan ada sel leukosit dan sel lainnya akan lisis dan dihitun selnya dalam kamar hitun di bawah mikroskop.
)
DASAR TEORI Liquor cerebrospinalis cerebrospinalis %"#$' %"#$' adalah adalah cairan cairan !ernih !ernih yan yan menyel menyelimu imuti ti susu susuna nan n sara sara pusa pusatt yan yan men mene ena nan nii otak otak dan dan medu medula la spin spinal alis is.. Liquor cerebr cerebrospin ospinalis alis %"#$' dapat ditemukan di rona subaraknoid % antara selaput araknoid dan piameter ' serta di sistem +entrikular yan menelilini dan berada di dalam otak serta medula spinalis. tak memproduksi sekitar /00 ml "#$ per hari yan kemudian akan diserap kembali sehina dapat ditemukan sebanyak 100-10
ml. u!uh puluh persen "#$ dibentuk oleh sel ependimal dalam plexus choroideudus di dalam +entrikel otak melalui proses transpor akti dan ultrailtrasi. Plexus choroideus merupakan kumpulan +ena yan terdapat di keempat +entrikel otak. ia puluh persen sisanya dibentuk oleh permukaan +entrikel serta permukaan yan menelilini rona subaraknoid % #ahyani, 201'. #airan serebrospinal dibentuk dari kombinasi iltrasi kapiler dan sekresi akti dari epitel. "#$ hampir meyerupai ultrailtrat dari plasma darah tapi berisi konsentrasi (a, , bikarbonat, #airan, lukosa yan le bih kecil dankonsentrasi M dan klorida yan lebih tini. )h "#$ lebih rendah dari darah %3apradi, Iskandar. 2002 '. )erbandinan komposisi normal cairan serebrospinal lumbal dan serum
Menurut 3apradi, Iskandar %2002' unsi "#$ 4 1. "#$ menyediakan keseimbanan dalam sistem sara. 5nsur-unsur pokok pada "#$ berada dalam keseimbanan denan cairan otak ekstraseluler, sehina mempertahankan linkunan luar yan konstan terhadap sel-sel dalam sistem sara. 2. "#$ menakibatkann otak dikelilini cairan, menurani berat otak dalam tenkorak
dan
menyediakan
bantalan
mekanik,
melinduni
otak
dari
keadaan*trauma yan menenai tulan tenkorak. 6. "#$ menalirkan bahan-bahan yan tidak diperlukan dari otak, seperti # 2 laktat, dan ion 7idroen. 7al ini pentin karena otak hanya mempunyai sedikit sistem limatik. Dan untuk memindahkan produk seperti darah, bakteri, materi purulen dan nekrotik lainnya yan akan diiriasi dan dikeluarkan melalui +illi arakhnoid. . 9ertindak sebaai saluran untuk transport intraserebral. 7ormon-hormon dari lobus posterior hipoisis, hipothalamus, melatonin dari ineal dapat dikeluarkan ke "#$ dan transportasi ke sisi lain melalui intraserebral.
/. Mempertahankan tekanan intrakranial. Denan cara penuranan "#$ denan menalirkannya
ke
luar
rona
tenkorak,
baik
denan
mempercepat
penalirannya melalui berbaai oramina, hina mencapai sinus +enosus, atau masuk ke dalam rona subarachnoid lumbal yan mempunyai kemampuan menemban sekitar 60:.
)embentukan "#$ di pleksus koroid diiner+asi oleh sara-adrenerik dan kolierik. )eransanan sistem adreneric menurani produksi "#$, sedankan pemacuan sara kolinerik dapat melipat-andakkan kecepatan produksi "#$ normal. "#$ menisi +entrikel dan ruan subarachnoid. )ada anak normal, produksi "#$ 20 ml per !am. ;olume total "#$ pada bayi sekitar /0 ml, dan pada oran dewasa 1/0 ml. ecepatan produksi "#$ pada oran dewasa sekitar //0 ml per hari. 3adi, "#$ menalami pertukaran sekitar 6, kali sehari.
arna (ormal cairan serebrospinal warnamya !ernih dan patolois bila berwarna kunin,santokhrom, cucian dain, purulenta atau keruh. >arna kunin muncul dari protein. )eninkatan protein ditandai denan perubahan warna adalah bila
lebih dari 1 *". #airan serebrospinal berwarna merah muda berasal dari darah denan !umlah sel darah merah lebih dari /00 sdm*cm6. $el darah merah yan utuh akan memberikan warna merah. ?ritrosit akan lisis dalam satu !am dan akan memberikan warna cucian dain di dalam cairan serebrospinal. #airan serebrospinal tampak purulenta bila !umlah leukosit lebih dari 1000 sel*ml. b. ekanan ekanan "#$ diatur oleh hasil kali dari kecepatan pembentukan cairan dan tahanan terhadap absorpsi melalui +illi arakhnoid. 9ila salah satu dari keduanya naik, maka tekanan naik, bila salah satu dari keduanya turun, maka tekanannya turun. ekanan "#$ terantun pada posisi, bila posisi berbarin maka tekanan normal cairan serebrospinal antara 8-20 cm 72 pada daerah lumbal, siterna mana dan +entrikel, sedankan !ika penderita duduk tekanan cairan serebrospinal akan meninkat 10-60 cm 7 2. alau tidak ada sumbatan pada ruan subarakhnoid, maka perubahan tekanan hidrostastik akan ditransmisikan melalui ruan serebrospinalis. )ada keadaan normal penekanan +ena !uularis akan meninikan tekanan 10-20 cm 7 2 dan tekanan kembali ke asal dalam waktu 10 detik. 9ila ada penyumbatan, tak terlihat atau sedikit sekali peninian tekanan. arena keadaan rona kranium kaku, tekanan intrakranial !ua dapat meninkat, yan bisa disebabkan oleh karena peninkatan +olume dalam ruan kranial, peninkatan cairan serebrospinal atau penurunan absorbsi, adanya masa intrakranial dan oedema serebri. c. 3umlah sel 3umlah sel leukosit normal tertini -/ sel*mm6, dan munkin hanya terdapat 1 sel polymorphonuklear sa!a. $el leukosit !umlahnya akan meninkat pada proses inlamasi. )erhitunan !umlah sel harus seseera munkin dilakukan, tidak lebih dari 60 menit setelah dilakukan lumbal punksi. 9ila tertunda maka sel akan menalami lisis, penendapan dan terbentuk ibrin. eadaaan ini akan merubah !umlah sel. "eukositosis rinan antara /-20 sel*mm6 adalah abnormal tetapi tidak spesiik. )ada meninitis bakterial akut akan cenderun memberikan respon perubahan sel yan lebih besar terhadap peradanan dibandin denan yan meninitis aseptik. )ada meninitis bakterial biasanya !umlah sel lebih dari 1000 sel*mm6, sedankan pada meninitis aseptik !aran !umlah selnya tini. 3ika !umlah sel meninkat secara berlebihan %/000-10000 sel *mm6', kemunkinan telah ter!adi rupture dari abses serebri atau perimenineal perlu
dipertimbankan. )erbedaan !umlah sel memberikan petun!uk ke arah penyebab peradanan. Monositosis tampak pada inlamasi kronik oleh ". monocytoenes. ?osinophil relati !aran ditemukan dan akan tampak pada ineksi cacin dan penyakit parasit lainnya termasuk #ysticercosis, !ua meninitis tuberculosis, neurosiphilis, lympoma susunan sara pusat, reaksi tubuh terhadap benda asin. d. @lukosa (ormal kadar lukosa berkisar /-80 m:. adar lukosa cairan serebrospinal sanat ber+ariasi di dalam susunan sara pusat, kadarnya makin menurun dari mulai tempat pembuatannya di +entrikel, sisterna dan ruan subarakhnoid lumbar. Rasio normal kadar lukosa cairan serebrospinal lumbal dibandinkan kadar lukosa serum adalah A0,. )erpindahan lukosa dari darah ke cairan serebrospinal secara diusi diasilitasi transportasi membran. 9ila kadar lukosa cairan serebrospinalis rendah, pada keadaan hipolikemia, rasio kadar lukosa cairan serebrospinalis, lukosa serum tetap terpelihara. 7ypolicorrhacia menun!ukkan penurunan rasio kadar lukosa cairan serebrospinal, lukosa serum, keadaan ini ditemukan pada dera!at yan ber+ariasi, dan palin umum pada proses inlamasi bakteri akut, tuberkulosis, !amur dan meninitis oleh carcinoma. e. )rotein adar protein normal cairan serebrospinal pada +entrikel adalah /-1/ m :. )ada sisterna 10-2/ m: dan pada daerah lumbal adalah 1/-/ ,:. adar amma lobulin normal /-1/ m: dari total protein. adar protein lebih dari 1/0 m: akan menyebabkan cairan serebrospinal berwarna Bantokrom, pada peninkatan kadar protein yan ekstrim lebih dari 1,/ r: akan menyebabkan pada permukaan tampak saran laba-laba %pellicle' atau bekuan yan menun!ukkan tininya kadar ibrinoen. adar protein cairan serebrospinal akan meninkat oleh karena hilannya sawar darah otak %blood barin barrier', reabsorbsi yan lambat atau peninkatan sintesis immunolobulin loka. $awar darah otak hilan biasanya ter!adi pada keadaan peradanan,iskemia baktrial trauma atau neo+askularisasi tumor, reabsorsi yan lambat dapat ter!adi pada situasi yan berhubunan denan tininya kadar protein
cairan
serebrospinal,
misalnya
pada
meninitis
atau
perdarahan
subarakhnoid. )eninkatan kadar immunolobulin cairan serebrospinal ditemukan pada multiple sklerosis, acut inlamatory polyradikulopati, !ua ditemukan pada tumor intra kranial dan penyakit ineksi susunan sara pusat lainnya, termasuk ensealitis, meninitis,
neurosipilis,
arakhnoiditis
dan
$$)?
%sub
acut
sclerosin
panensealitis'. )erubahan kadar protein di ca iran serebrospinal bersiat umum tapi bermakna sedikit, bila dinilai sendirian akan memberikan sedikit nilai dianostik pada ineksi susunan sara pusat. . ?lektrolit adar elektrolit normal "#$ adalah (a 11-1/0 m?&*", 2,2-6,6 mR&, #l 120-160 m?&*", M 2, m?&*". adar elektrolit ini dalam cairan serebrospinal tidak menun!ukkan perubahan pada kelainan neurolois, hanya terdpat penurunan kadar #l pada meninitis tapi tidak spesiik. . smolaritas erdapat osmolaritas yan sama antara "#$ dan darah %2== mosmol*"0. 9ila terdapat perubahan osmolaritas darah akan diikuti perubahan osmolaritas "#$. h. )7 eseimbanan asam basa harus dipertimbankan pada metabolik asidosis dan metabolik alkalosis. )7 cairan serebrospinal lebih rendah dari )7 darah, sedankan )#2 lebih tini pada cairan serebrospinal. adar 7# 6 adalah sama %26 m?*"'. p7 "#$ relati tidak berubah bila metabolik asidosis ter!adi secara subakut atau kronik, dan akan berubah bila metabolik asidosis a tau alkalosis ter!adi secara cepat.
Metode pemeriksaan kadar protein "#$ a. )emeriksaan Nonne-Aplet )emeriksaan Nonne-Aplet atau Ross-Jones diunakan untuk menetahui adanya protein !enis lobulin secara kualitati. )emeriksaan ini menunakan larutan ammonoium sulat !enuh yan terdiri dari 80 ram ammonium sulat dalam 100 ml akuades. )rosedur pemeriksaan denan menambahkan 2 tetes spesimen "#$ melalui dindin tabun pada 1 ml reaen Nonne-Aplet. 7asil positi apabila terbentuk cincin putih % #ahyani, 201'. b. )emeriksaan Pandy )emeriksaan Pandy diunakan untuk menetahui adanya protein !enis lobulin dan albumin secara kualitati. )emeriksaan ini menunakan larutan enol !enuh yan dibuat dari 10 ml penolum liquefactum dalam =0 ml akuades dan disimpan selama beberapa hari dalam lemari elap. )emeriksaan dilakukan denan menambahkan 2 tetes spesimen "#$ ke dalam 1 ml reaen Pandy. 7asil dibaca seera dan dinyatakan positi apabilan terbentuk kekeruhan berwarna putih yan
ber+ariasi kabut halus hina menyerupai umpalan. Intensitas kekeruhan tersebut dipenaruhi oleh kadar protein "#$ % #ahyani, 201'. I)
ALAT DAN BAHAN !) Te.2 No-e1Apel2 3- P-34 ) Al2: - abun kecil diameter mm - )ipet ukur 1 ml - 9all pipet - )ipet tetes - $topwatch - @elas arlo!i 7) Bh1' Reaent nonne 4 "arutan %(7'2$ !enuh 2' R 1 4 8/ %(7'2$ netral dilarutkan dalam 100 ml a&uadest dipanaskan pada suhu =0C#, dibiarkan beberapa hari 6' Reaen )andy - enol kristal 4 10 - <&uadest 4 100 ml - Dikocok, diinkubasi pada suhu 6C# selama beberapa hari, reaen harus serin dikocok &) Peme/k.- H2*-5 (*mlh 3- (e-. Sel P3 C/- O2k ) Al2 - )ipet thoma leukosit - amar hitun Impro+ed (eubauer - @lass beaker - Mikroskop 7) Bh1' $ampel cairan otak 2' Reaen larutan turk pekat %turk rosental' 6' <&uadest ' issue
II) PROSEDUR KER(A !) Peme/k.- Mk/o.kop. (o. 1.
)arameter >arna
)enilaian idak berwarna, unin
(ormal idak berwarna
muda, unin, unin tua, 2.
e!ernihan
9ekuan
coklat,
merah, hitam coklat 3ernih, aak keruh, keruh, sanat
6.
unin
keruh,
keruh
kemerahan idak ada bekuan, ada bekuan
3ernih
idak ada bekuan
.
p7
,6 atau setara denan p7
plasma*serum /. 93 1.000 E 1.010 7al yan perlu diperhatikan 4
1.006 E 1.008
) W/-
- (ormal warna "#$ tampak !ernih, wu!ud dan +iskositasnya sebandin air.
-
Merah muda F perdarahan trauma akibat punsi
-
Merah tua atau coklat F perdarahan subarakhnoid akibat hemolisis dan akan terlihat !elas sesudah disentriue
-
7i!au atau keabu-abuan F pus
-
#oklat F terbentuknya methemalbumin pada hematoma subdural kronik
-
Ganthokromia F %kekunin-kuninan' pelepasan hemolobin dari eritrosit
yan lisis %perdarahan
intraserebral*subarachnoid'H
!ua
disebabkan oleh kadar protein tini %A 200 m*dl' 7) Keke/*h-
- (ormal F tidak ada kekeruhan atau !ernih. >alaupun demikian "#$ yan !ernih terdapat !ua pada meninitis luetika, tabes dorsalis, poliomyelitis, dan meninitis tuberkulosa.
-
eruh F rinan seperti kabut mulai tampak !ika 4
-
"eukosit 200-/00*ul6
-
?ritrosit A 00*ml
-
Mikrooranisme %bakteri, uni, amoeba'
-
-
Media kontras radiorai.
8) Ko-..2e-. 7ek*-
-
9ekuan banyak darah masuk
- (ormal F tidak terlihat bekuan -
9ekuan F banyaknya ibrinoen yan berubah men!adi ibrin. Disebabkan4 trauma punsi, meninitis supurati+a, atau meninitis tuberkulosa. 3endalan sanat halus J "#$ didiamkan di dalam almari es selama 12-2 !am.
&) Peme/k.- Mk/o.kop.
) S4/2 peme/k.- : Dilakukan dlm waktu K 6 L karena bila A 6 L !ml sel akan berkuran yan disebabkan4
-
$el menalami sitolisis
-
$el akan menendap, sehina sulit mendapat sampel yan homoen
-
$el terperankap dalam bekuan
-
$el cepat menalami perubahan moroloi
7) (e-. Peme/k.-:
-
7itun 3umlah $el
-
7itun 3enis $el
-
9akterioskopi
8) C/ ke/+: 1' #airan otak yan diperiksa dikocok dahulu aar homoen 2' "arutan turk dihisap sampai anka 1 6' "arutan cairan otak dihisap sampai anka 11 ' Dikocok perlahan selama lebih kuran 6 menit denan menerakkan pipet teak lurus sumbu pan!an pipet /' "alu dibuan 6 tetes cairan pertama ' Diteteskan pada bilik hitun Impro+ed (eubauer ' Dibiarkan selama / menit aar sel menedap 8' Dihitun sel dalam kamar hitun pada semua kotak leukosit di mikroskop lensa ob!ekti 10B* 0B serta dihitun !enis selnya %hitun dalam 6 kamar hitun, kemudian kalikan 6' Denan perhitunan 4 3umlah sel* mm 6 10*= G ( sel* mm 6 ") Peme/k.- Km )emeriksaan rutin yan dilakukan 4
-
)enetapan protein secara kualitati
-
adar protein
-
adar lukosa
-
adar klorida
) Peme/k.- No-e1Apel2 1' abun seroloi diisi denan 1 ml larutan ammonium sulat !enuh
2' Dituan 0,/ ml "#$ denan cara pelan-pelan lewat dindin tabun sehina terbentuk 2 lapisan, di mana lapisan atas adalah "#$ 6' Diamkan selama 6 menit ' emudian dilihat pada perbatasan kedua lapisan denan latar belakan elap 7) Peme/k.- P-34 1' @elas arlo!i diisi denan 1 ml reaen )andy 2' Ditetesi denan 1 tetes "#$ 6' emudian dilihat seera ada tidaknya kekeruhan
III) INTERPRETASI HASIL !)
Peme/k.- Mk/o.kop. (o )arameter
)enilaian
1.
idak berwarna, unin muda, unin, idak berwarna
>arna
(ormal
unin tua, unin coklat, merah, hitam coklat 2.
e!ernihan
3ernih, aak keruh, keruh, sanat keruh, 3ernih keruh kemerahan
&)
6.
9ekuan
idak ada bekuan, ada bekuan
.
p7
,6 atau setara denan p7 plasma*serum
/.
93
1.000 E 1.010
idak ada bekuan
1.006 E 1.008
Pemeriksaan Kimia None-Apelt
(eati N1
4 tidak terbentuk cincin putih 4 terbentuk cincin putih sanat tipis, hanya dapat dilihat denan latar belakan hitam, bila dikocok akan kembali
N2
!ernih 4 cincin putih tampak aak !elas, bila dikocok cairan !adi
N6 N
opalescent 4 cincin putih tampak !elas, bila dikocok !adi keruh 4 cincin putih sanat !elas, bila dikocok cairan men!adi keruh sekali
")
Pemeriksaan Kimia Pandy
(eati N1 N2 N6 N #)
4 4 4 4 4
bila tidak ter!adi kekeruhan %berkabut* opalescent' opalescent %kadar protein /0-100 m:' keruh %kadar protein 100-600 m:' sanat keruh %kadar protein 600-/00 m:' keruh seperti susu %kadar protein A /00 m:'
Peme/k.- H2*-5 (*mlh 3- (e-. Sel P3 C/- O2k a. 7itun 3umlah $el (ormal 0-/* mm6 9orderline -10* mm 6
I9)
HASIL PEN%AMATAN P/k2k*m 2-55l !! De.em7e/ &0!' !)
Peme/k.- Mk/o.kop. No) 1
Peme/k.>arna
%m7/
H.l 9enin tidak berwarna %normal'
2
e!ernihan
3ernih %normal'
6
9ekuan
idak ada bekuan %normal'
&)
p7
-8 %normal'
Peme/k.- Km Pemeriksaan None-Apelt ) Se7el*m
Se.*3h
H.l N2 %erbentuk cincin putih yan tampak aak !elas, setelah dikocok cairan !adi
9elum terbentuk cincin
erbentuk cincin putih
putih
yan tampak aak !elas,
opalescent'
setelah dikocok cairan !adi opalescent 7)
Pemeriksaan Pandy
Se7el*m
Se.*3h
H.l N2 %kadar protein 100-600 m:'
9elum ter!adi kekeruhan
er!adi kekeruhan yan nyata
")
Peme/k.- Mk/o.kop. ) H2*-5 (*mlh Sel Ko2k H2*-5
Le*ko.2 Mo-o;
Le*ko.2 Pol;
1
2
0
2
1
0
6
0
0
0
/
0
1
0
1
1
2
8
1
0
=
1
0
<
6
'
H2*-5 +*mlh .el
=
B(
B 1
1/, sel*mm6
7)
1 sel*mm6 %
Hitung Jenis Sel
"eukosit Mono %9erinti 1'
"eukosit )oli %9erinti lebih dari 1'
Diperbesar
Diperbesar
Pe/.e-2.e MN
B 100:
=
B 100:
6: Pe/.e-2.e PMN
=
B 100:
=
B 100:
/:
P/k2k*m 2-55l !' De.em7e/ &0!' #)
Peme/k.- Mk/o.kop. ( 1
)emeriksaan >arna
@ambar
7asil 9enin tidak berwarna %normal'
2
e!ernihan
3ernih %normal'
6
9ekuan
idak ada bekuan %normal'
$)
p7
- %normal'
Peme/k.- Km 8) Peme/k.- No-e1Apel2 $ebelum
$esudah
7asil N2 %erbentuk cincin putih yan tampak aak !elas, setelah dikocok cairan !adi opalescent'
9elum terbentuk cincin putih
3)
erbentuk cincin putih yan tampak aak !elas, setelah dikocok cairan !adi opalescent
Peme/k.- P-34 $ebelum
$esudah
7asil N2 %kadar protein 100-600 m:'
9elum ter!adi kekeruhan
6)
Peme/k.- Mk/o.kop. 8) H2*-5 (*mlh Sel
er!adi kekeruhan yan nyata
Ko2k H2*-5
Le*ko.2 Mo-o;
Le*ko.2 Pol;
1
0
0
2
0
2
6
1
0
1
0
/
0
1
0
1
0
1
8
0
1
=
0
0
<
&
6
H2*-5 +*mlh .el
=
B(
B8
3)
= sel*mm6 %9orderline'
H2*-5 (e-. Sel "eukosit Mono %9erinti 1'
"eukosit )oli %9erinti lebih dari 1'
Diperbesar
Pe/.e-2.e MN
Diperbesar
B 100:
=
B 100:
26: Pe/.e-2.e PMN
B 100:
=
=
B 100:
:
9)
PEMBAHASAN Liquor erebrospinalis %"#$' atau cairan otak adalah cairan !ernih yan menyelimuti susunan syara pusat yan menenani otak dan medulla spinalis. unsi utama "#$ adalah sebaai alat pelindun bila ter!adi hantaman keras pada tenkorak yan dapat menyebabkan cidera berat. Liquor erebrospinalis %"#$' atau cairan otak !ua dapat diunakan untuk menentukan penyebab penyakit yan menyeran susunan syara pusat %>idyastiti, 2000'. Liquor erebrospinalis %"#$' berasal dari plasma darah sehina kandunan serupa denan plasma. "#$ !ua dapat diproduksi dan akan diserap kembali ke dalam darah melalui ranulasi araknoid di sinus saitalis superior. )enyerapakan kembali men!adikan proses turn o+er "#$ mencapai hina 6, kali per hari.
kalium, urea, asam laktat, dan sulonamide serta 12 Oat lainnya yan komposisinya berbeda denanplasma darah. omposisi "#$ dapat berubah E ubah, hal ini dipenaruhi oleh beberapa hal, yaitu 4 a. b. c. d.
)erubahan !umlah dan Oat dalam darah dan plasma darah )erubahan permeabilitas pembuluh darah dan selaput otak ?ksudat inlamasi denan selaput menineal )erubahan permeabilitas dari leBus menineal %>idyastiti, 2000' )enambilan cairan otak dilakukan denan maksud dianostic atau untuk
melakukan tindakan terapi. elainan dalam hasil pemeriksaan dapat memberikan petun!uk kearah suatu penyakit susunan syara setelah ter!adi trauma. #airan otak biasanya diperoleh denan melakukan punksi lumbal pada lumbal III dan I; pada ca+um subarachnoidale, namun dapat pula pada suboccipital ke dalam cisternal mama atau punksi +entrikel, yan dapat disesuaikan denan indikasi klinis. 7asil punksi lumbal dimasukan dalam 6 tabun atau 6 syrine yan berbeda, antara lain 4 1. abun I berisi 1 m" Dibuan karena tidak dapat diunakan sebaai bahan pemeriksaan karena munkin menandun darah pada saat penyedotan 2. abun II berisi m" Diunakan untuk pemeriksaan seroloi, bakterioloi dan kimia klinik 6. abun III berisi 2 m" Diunakan untuk pemeriksaan !umlah sel, di.count dan protein kualitati atau kuantitati. ata cara penambilan specimen "#$, yaitu 4 1. )asien dalam posisi mirin pada salah satu sisi tubuh. "eher leksi maksimal %lutut ditarih kea rah dahi' 2. entukan daerah punksi lumbal diantara " dan "/ yaitu denan menentukan aris potonan sumbu kraniospinal %kolumna +erterbralis' dan aris antara kedua spinal ishiadika anterior superior %$I<$' kiri dan kanan. )unksi dapat dilakukan antara " dan "/ atau antara "2 dan "6 namun tidak boleh pada bayi. 6. "akukan tindakan antiseptis pada kulit disekitar daerah punksi radius 10 cm denan larutan pro+idon iodine diikuti larutan alcohol 0: dan tutup denan duk steril dimana daerah punksi lumbal dibiarkan terbuka. . entukan daerah kembali punksi denan menekan ibu !ari tanan yan telah memakai sarun tanan steril %handscoon' selama 1/ E 60 detik yan akan menandai titik punksi tersebut selama 1 menit.
/. usukan !arum spinal atau styel pada tempat yan telah ditentukan. Masukan !arum secara perlahan menyusur tulan +ertebra sebelah proksimal denan mulut !arum terbuka ke atas sampai menembus durameter. 3ika antara kulit dan ruan subarakhnoi berbeda pada tiap anak terantun umur dan keadaan iOi. 5mumnya 1,/ E 2,/ cm pada bayi dan meninkat men!adi / cm pada umur 6 E / tahun. )ada rema!a !araknya E 8 cm. . "epaskan style secara perlahan dan cairan keluar. 5ntuk mendapatkan aliran cairan yan lebih baik, !arum diputar hina mulut !arum menarah ke krinal.
$el E sel menalami cytolisis $el E sel menendap sehina sulit mendapatkan sampel yan homoen $el E sel terperankap dalam bekuan $el E sel menalami perubahan moroloi
)raktikum pemeriksaan Liquor erebrospinalis %"#$' ini dilakukan pada dua sampel yan berbeda yan diperiksa pada hari yan berbeda pula. $ampel pertama yan berlabel 6 diperiksa pada tanal 11 Desember 2018, sedankan sampel kedua yan berlabel 2 diperiksa pada tanal 18 Desember 2018. )emeriksaan cairan otak ini mencakup beberapa pemeriksaan yaitu pemeriksaan makroskopis, mikroskopis dan kimia. Metode pemeriksaan makroskopis meliputi beberapa pemeriksaan yaitu warna sampel, ke!ernihan, bekuan dan p7 sampel. )ada hasil pemeriksaan sampel pertama maupun kedua, warna yan terdapat pada cairan "#$ yaitu benin %tidak berwarna', hal ini menyatakan !ika warna cairan "#$ pada pasien normal. Dalam keadaan patoosioloi cairan otak berwarna 4
ekunin E kuninan >arna ini dapat disebabkan deri+ate hemolobin dari perdarahan yan telah lama ter!adi %minimum !am, maksimum 1 E 1,/ minu' yan berasal dari bilirubin darah bila intensitas ikterus hebat. #airan otak Bantocrome karena kadar protein yan sanat tini %A200 m*dl' atau perdarahan dapat
membeku. Merah >arna merah disebabkan oleh 4 a. )endarahan artiicial yan merupakan komplikasi dari punksi b. )endarahan sub arachnoidal
#oklat >arna coklat disebabkan oleh perdarahan yan lama disertai denan adanya hemolisis, maka cairan otak %"#$' akan berwarna coklat eabu E abuan >arna keabu Eabuan ini data dsebabkan oleh adanya leukosit dalam !umlah besar %Puli, )rastiwa, 201'. )ada kedua sampel yan berlabel 6 dan 2 yan di periksa tidak terdapat
kekeruhan, sama seperti interpretasi yan terdapat !ika !ernih menandakan normal. >alaupun demikian "#$ yan !ernih terdapat !ua pada meninitis leutika, tabes dorsalis, poliomyelitis dan meninitis tuberkulosa. eruh rinan seperti kabut -
mulai tampak !ika 4 "ekosit 200 E /00*Ql ?ritrosit A00*ml Mikrooranisme seperti bakteri, uni dan amoeba
leukosit dan
sel
lainnya
akan lisis
dan
dihitun selnya dalam kamar
hitun di bawah mikroskop. )emeriksaan ini perlu dilakukan untuk menetahui adanya inlamasi karena ditemukannya leukosit pada "#$ men!adi salah satu dianosa. "eukosit masuk ke dalam "#$ !ika ada kerusakan pada pembuluh darah atau sebaai akibat reaksi terhadap iritasi atau inlamasi. 3umlah sel leukosit normal tertini adalah -/ sel*mm6, dan munkin hanya terdapat 1 sel polymorphonuklear, !umlah sel leukosit akan meninkat pada proses inlamasi. $edankan nilai ru!ukan normal pada anak dan dewasa untuk !umlah lekosit %monosit dan limposit' adalah 0 E / sel*ul, sedankan untuk neonatus 0 E 60 sel*ul. )erhitunan !umlah sel harus seseera munkin dilakukan yaitu tidak lebih dari 60 menit setelah dilakukan lumbal punksi. 9ila pemeriksaan ditunda maka sel akan menalami lisis, ter!adi penendapan dan terbentuk ibrin. eadaaan ini akan mempenaruhi !umlah sel secara bermakna. "eukositosis rinan ter!adi !ika !umlah leukosit antara /-20 sel*mm6 disebut abnormal tetapi tidak spesiik. )ada meninitis bakterial akut akan cenderun memberikan respon perubahan sel yan lebih besar terhadap peradanan dibandin denan yan meninitis aseptik. )ada meninitis bakterial biasanya !umlah sel lebih dari 1000 sel*mm6, sedankan pada meninitis aseptik !aran !umlah selnya tini. 3ika !umlah sel meninkat secara berlebihan %/000-10000 sel *mm6', kemunkinan telah ter!adi rupture dari abses serebri atau perimenineal perlu dipertimbankan. )erbedaan !umlah sel memberikan petun!uk ke arah penyebab peradanan. Monositosis tampak pada inlamasi kronik oleh ". monocytoenes. ?osinophil relati !aran ditemukan dan akan tampak pada ineksi cacin dan penyakit parasit lainnya termasuk #ysticercosis, !ua meninitis tuberculosis, neurosiphilis, lympoma susunan sara pusat, reaksi tubuh terhadap benda asin %Puli, )rastiwa, 201'. 7asil praktikum penhitunan !umlah leukosit kemudian dimasukkan ke dalam rumus perhitunan total leukosit pada "#$. )ada sampel pertama yan berlabel 6 didapatkan hasil !umlah sel leukosit sebesar 1 sel*mm6 denan persentase !enis sel monoblast sebesar 6: dan !enis sel polimonoblast sebanyak /:. $edankan pada sampel kedua yan berlabel 2, didapatkan hasil !umlah sel leukosit sebesar = sel*mm 6 denan persentase !enis sel monoblast sebesar 26: dan !enis sel polimonoblast sebanyak :. 7al ini menandakan bahwa kedua sampel
"#$ tersebut abnormal, adanya leukosit pada "#$ men!adi indikasi adanya peradanan*inlamasi %Puli, )rastiwa, 201'. )emeriksaan kimia (onne-
kekeruhan. )ada sampel pertama
maupun kedua
didapatkan hasil positi %N2' yan ditandai denan kekeruhan yan nyata. 7al ini menun!ukkan kadar protein albumin dan lobulin pada sampel pertama maupun kedua sebesar 100 E 600 m:. Intensitas kekeruhan ini dipenaruhi oleh kadar protein yan berada dalam "#$. $emakin tini intensitas proteinnya, maka kekeruhan yan timbul akan semakin nyata
%>idyastiti, 2000'. $elan!utnya,
dilakukan pemeriksaan denan metode (onne-
SIMPULAN Liquor erebrospinalis %"#$' atau cairan otak adalah cairan !ernih yan menyelimuti susunan syara pusat yan menenani otak dan medulla spinalis. 9erdasarkan praktikum yan telah dilakukan pada pemeriksaan cairan otak secara makroskopis didapatkan cairan otak tersebut berwarna benin, !ernih, tidak ada bekuan dan p7nya -8. emudian hasil pemeriksaan secara kimia yaitu pada metode pandy dinyatakan positi %N2' yaitu kekeruhan denan kadar protein 100 E 600 m: dan pada metode (onne-
indikasi adanya
DA>TAR PUSTAKA 3apradi,
Iskandar.
2002.
airan
!erebrospinal .
ersedia
pada
http4**repository.usu.ac.id*bitstream*handle*126/8=*1=8=*bedahiskandar:20!apardi/.pdse&uence1.
Diakses
pada
tanal
1/
Desember 2018. #ahyani,
201.
"ina#uan
Pustaka.
ersedia
pada
http4**repository.unimus.ac.id*0*6*I:20baian:20isi:20bab :202.pd . Diakses pada tanal 1/ Desember 2018. $urya.
2016.
L!
$imia
$linik .
ersedia4
https4**www.scribd.com*doc*266066*"#$-imklin. Diakses pada tanal 1/ Desember 2018. >idyastiti. %2000'. "i&uor #erebrospinalis %"#$'. Liquor erebrospinalis %L!&, %>idyastiti',
6.
http4**repository.unimus.ac.id*0*6*I:20baian
:20isi:20bab:202.pdSpae1TOoomauto,-1=,2. Puli,
)rastiwa.
%201'.
Makalah
http4**www.academia.edu*11/01281*MakalahU"#$
"#$.