BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Anemia secara umum didefinisikan sebagai berkurangnya volume eritrosit atau konsentrasi hemoglobin. Anemia bukan suatu keadaan spesifik, melainkan dapat disebabkan oleh bermacam-macam reaksi patologis dan fisiologis. 1 Anemia merupakan gejala dan tanda penyakit tertentu yang harus dicari penyebabnya agar dapat diterapi dengan tepat. Anemia didefinisikan sebagai kadar hemoglobin yang kurang dari persentil ke-5 untuk usia. Oleh karena itu, tingkat Hb Hemogobin! pasien harus dibandingkan dengan standar berdasar usia untuk mendiagnosis anemia." #enyebabnya berbagai macam tergantung usia. Anemia dapat disebabkan oleh 1 atau lebih dari $ mekan mekanisme isme independen independen yaitu berkurangnya berkurangnya produksi produksi sel darah merah, meningkatnya destruksi sel darah merah dan atau kehilangan darah. 1 Anemia penyakit kronis merupakan bentuk anemia derajat ringan sampai sedang sedang yang yang terjadi terjadi akibat akibat infeks infeksii kronis kronis,, perada peradanga ngan, n, trauma trauma dan penyak penyakit it neoplastik yang telah berlangsung 1%" bulan dan tidak disertai penyakit hati, ginjal dan endokrin. &enis anemia ini ditandai dengan kelainan metabolisme besi, sehing sehingga ga terjad terjadii hipofe hipoferem remia ia dan penump penumpuka ukan n besi besi di makrof makrofag. ag.$ #ada #ada anak anak dengan artritis reumatoid juvenil ditemukan sebanyak '(.)* mengalami anemia, sedangkan pada penyakit lupus eritematosus sistemik sebesar $+.1* dan pada anak dengan gagal ginjal kronik sebesar "*. "
1
Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia diperkirakan terdapat pada '$* anak-anak usia kurang dari ' tahun. ' urvei /asional di 0ndonesia 1"! mendapatkan bah2a 5* anak diba2ah umur 5 tahun menderita anemia, pada survei tahun 15 ditemukan '1* anak di ba2ah 5 tahun dan "'-$5* dari anak sekolah menderita anemia.5 3ebanyakan anak-anak dengan anemia tidak menunjukkan gejala, dan kondisi anemia tersebut terdeteksi melalui skrining evalusi laboratorium. krinning diperlukan4direkomendasikan hanya untuk anak-anak risiko tinggi. " ua gagasan utama yang mendasari keyakinan bah2a anemia penyakit kronis membahayakan adalah6 #ertama, berkurangnnya pengiriman oksigen ke jaringan dan dengan demikian memaksa tubuh untuk berkompensasi dengan berkurangnya kapasitas pemba2a oksigen. 3edua, anemia berkaitan dengan prognosis buruk pada banyak gangguan klinis. Oleh karena itu, adalah penting bagi dokter untuk mendeteksi anemia pada penyakit-penyakit kronis. ,+ 7ejala anemia disebabkan karena berkurangnya pasokan oksigen ke jaringan atau adanya hipovolemia. Anemia ringan hingga sedang mungkin tidak menimbulkan gejala objektif, namun dapat berlanjut ke keadaan anemia berat dengan gejala-gejala keletihan, takipnea, napas pendek saat beraktivitas, takikardia, dilatasi jantung, dan gagal jantung. 1 7ejala yang samar pada anemia ringan
hingga
sedang
menyulitkan
deteksi
sehingga
sering
terlambat
ditanggulangi. 3eadaan ini berkaitan erat dengan meningkatnya risiko kematian pada anak.)
"
#engobatan anemia penyakit kronis menjadi sulit karena tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis ini, sehingga pengobatan ditujukan kepada penyakit kronik penyebabnya. 8engonsumsi tambahan 9at besi tidak banyak membantu. &ika anemia menjadi berat, mungkin diperlukan transfusi atau :ritropoietin. /amun keduanya harus diberikan dengan cermat karena masingmasing memiliki efek samping yang tidak menguntungkan. "
$