BAB 13 - “INVESTASI PADA SURAT UTANG NEGARA (SUN)”
Tujuan Pembelajaran Umum: a. Menjelaskan Pengertian Penempatan Dana Pada Surat Utang Negara (SUN) b. Menjelaskan Proses Akuntansi Penempatan Dana Pada Surat Utang Negara (SUN) Tujuan Pembelajaran Khusus: a. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan Pengertian Penempatan Dana Pada Surat Utang Negara (SUN) (SUN) b. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan Proses Akuntasi Penempatan Dana Pada Surat Utang Negara (SUN) Pre – Test Test yan g Anda ketahui tentang Penempatan Penempatan Dana Pada Surat Surat Utang Negara (SUN) (SUN) a. Apakah yang b. Bagaimana Proses Terjadinya dan Akuntansi Penempatan Dana Pada Surat Utang Negara PENDAHULUAN Bank sebaiknya tidak kekurangan maupun tidak kelebihan likuiditas. Investasi jangka pendek merupakan merupakan alternatif untuk menempatkan menempatkan dana sekiranya bank kelebihan Likuiditas, Dengan investasi jangka pendek, bank disamping dapat memperoleh penghasilan penghasilan yang memberikan kontribusi pada tingkat rentabilitas, juga dapat dijual sewaktu-waktu ketika membutuhkan dana untuk membiayai Likuiditas. Ketika kepentingan likuditas amat tinggi, maka bank harus memilih instrumen yang memiliki likuiditas pasar tinggi. Bank harus memilih sekuritas yang rnudah dijual maupun mudah dibeli. Sekuritas seperti ini dikenal dengan sekuritas unggulan. Sebaliknya bila bank amat berkepentingan untuk memprioritaskan pendapatan dari investasi sekuritas, maka sekuritas jangka panjang umumnya akan menjadi pilihan. Instrumen investasi dalam bentuk sekuritas dapat dilakukan dalam bentuk commercial commercial paper, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara/SUN (berupa obligasi pemerintah), Obligasi Perusahaan, Saham dan sebagainya. Pada bab ini hanya akan disajikan investasi pada Surat Utang Negara (SUN). SUN adalah yang paling populer saat ini, sebagai sarana untuk memarkir dana perbankan selain ke sektor kredit. Sedangkan obligasi perusahaan dan saham juga bisa dijadikan instrumen bank untuk berinvestasi, tapi ini relatif berisiko. Perlu diketahui, buku yang membahas obligasi perusahaan dan saham di pasar modal sudah relatif banyak, sehingga dapat dipelajari diantaranya dari buku mengenai manajemen investasi dan portofolio ataupun akuntansi keuangan keuangan Intermediate. Intermediate.
A. Jenis Surat Hutang Negara Surat Utang Negara yang selanjutnya disebut SUN yang diterbitkan dan dijual dengan cara lelang di Pasar Perdana terdiri dari: a. Surat Perbendaharaan Negara yang selanjutnya selanju tnya disebut SPN yaitu SUN dalam mata mata uang Rupiah yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas bulan) dengan pembayaran
bunga secara secara diskonto; dan b. Obligasi Negara yang selanjutnya disebut ON yaitu SUN dalam mata uang Rupiah yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan atau dengan pembayaran pembayaran bunga secara secara diskonto. Surat utang negara dapat diperoleh melalui lelang di pasar perdana di Bank Indonesia. Pihak yang dapat membeli SUN di Pasar Perdana yaitu orang-perorangan (individu), perusahaan, usaha bersama, asosiasi atau kelompok yang terorganisasi. Sedangkan pihak yang dapat mengikuti lelang SUN di Pasar Perdana yang selanjutnya disebut peserta lelang terdiri dari Bank, Perusahaan Pialang Pasar Uang dan Perusahaan Efek yang telah ditunjuk oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. Pembeli yang bukan peserta lelang mengajukan penawaran pembelian SUN SUN melalui peserta peserta lelang. lelang.
B. Cara Pembelian Surat Utang Negara a. Pembelian Kompetitif, yaitu pembelian Kompetitif (competitive (competitive bidding ) adalah pengaj pengajuan uan penawa penawaran ran pembel pembelian ian dengan dengan menca mencantum ntumkan kan volume volume dan tingkat imbal hasil (yield) yang diinginkan penawar. b. b. Pembelian Non-kompetitif (non-competitive bidding) adalah pengajuan penawaran pemb pembeli elian an dengan dengan menca mencantu ntumk mkan an volume volume tanpa tanpa tingka tingkatt imba imball hasil (yield) yang diinginkan penawar. penawar. Persentase untuk penawaran pembelian kompetitif dan penawaran pembelian non-kompetitif ditentukan ditentukan sebelum sebelum lelang lelang SUN. SUN. Dalam hal penawara penawaran n pembelian pembelian kompetiti kompet itiff melebihi meleb ihi target targ et yang ditetapkan, sedangkan penawaran non-kompetitif lebih kecil dari target yang ditetapkan, atau sebaliknya, alokasi persentase penawaran pembelian kompetitif dan penawaran pembelian non- kompetitif, dapat disesuaikan untuk menyerap kelebihan atau kekurangan pada salah satu jenis penawaran penawaran lelang. Sedangkan Sedangkan setelmen setelmen hasil lelang SUN di pasar pasar perdana perdana dilakuka dilakukan n dengan ketentuan sebagai berikut: a. SPN dilakukan dilaku kan pada satu hari kerja berikutnya berik utnya setelah setel ah hari pelaksanaan pelaksan aan lelang lelang SPN (T+1); (T+1); b. b. ON selambat-lambatnya dilakukan pada 5 hari kerja berikutnya setelah pengu pengumu muma man n hasil pengumuman pemenang lelang ON (T+5).
Ketentuan dan Persyaratan Lelang SUN 1. Lelang SUN dilakukan berdasarkan target kuantitas dengan memperhatikan tingkat diskonto atau yield dari penawaran yang diterima. 2. Bank dan Perusahaan Efek dapat mengajukan penawaran Lelang SUN untuk dan atas nama diri sendiri dan pihak lain yaitu orang perorangan, perusahaan, usaha bersama, bersama, asosiasi atau kelompok yang terorganisasi. 3. Perusahaan Pialang Pasar Uang hanya dapat mengajukan penawaran Lelang SUN untuk kepentingan pihak lain yaitu orang perorangan, perusahaan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi atau kelompok yang terorganisasi. 4. Dalam hal Peserta Lelang mengajukan penawaran pembelian SUN untuk dan atas nama diri sendiri maka penawaran pembelian hanya dapat dilakukan dengan cara Penawaran Pembelian Kompetitif.
5. Dalam hal Peserta Letang mengajukan penawaran pembelian SUN untuk dan atas nama pihak lain yaitu orang orang perorangan, perorangan, perusahaan, perusahaan, usaha bersama, bersama, asosiasi asosiasi atau ketompok yang terorganisasi, maka pengajuan penawaran dapat dilakukan dengan cara Penawaran Pembelian Kompetitif dan atau Penawaran Penawaran Pembelian Non-kompetitf. mengumumkan rencana target kuantitas lelang berupa target indikatif 6. Bank Indonesia mengumumkan selambat-lambatnya selambat-lambat nya 1 (satu) hari kerja sebelum hari pelaksanaan Lelang SUN melaiui Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) dan atau sarana lain yang ditetapkan Bank Indo nesia. Tatacara Pelaksanaan Lelang SUN
1. Bank Indonesia mengumumkan target indikatif dan tanggal pelaksanaan Lelang SUN melalui PIPU dan atau sarana lain yang ditetapkan Bank Indonesia. 2. Pengumuman Pengumuman rencana Lelang SUN antara lain memuat: a. b. c. d. e. f. g.
waktu pelaksanaan lelang; target indikatif indikat if yang ditawarkan; ditawar kan; jangka waktu SUN; tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo; mata uang; waktu pembukaan dan penutupan penutupan penawaran pembelian (bid); waktu pengumuman hasil lelang; h.tanggal setelmen; i. alokasi untuk Penawaran Pembelian Non-kompetitif dalam hal dilakukan kombinasi lelang kompetitif dan non-kompetitif; j. sarana sarana pengajua pengajuan n penawa penawaran ran lelang. lelang. 3. Pada hari pelaksanaan Lelang SUN, Peserta Lelang mengajukan penawaran kuantitas dan tingkat diskonto atau yield menurut jangka waktu untuk Penawaran Pembelian Kompetitif atau penawaran kuantitas untuk Penawaran Penawaran Pembelian Non-kompetitif. Non-kompetitif. 4. Pengajuan lelang SUN dilakukan oleh Kantor pusat suatu bank atau kantor cabang bank yang ditunjuk kantor pusat suatu bank. Penunjukan kantor cabang Bank dimaksud wajib disampaikan kepada Bank Indonesia cq. Bagian OPU-DPM, selambat-lambatnya 1 hari kerja sebelum transaksi Lelang SUN dan tetap berlaku sampai dengan ada surat pencabutan penunjukkan penunjukkan dimaksud. dimaksud. 5. Pengajuan penawaran dilakukan oleh kantor pusat Perusahaan Pialang Pasar Uang & Perusahaan Efek. 6. Penawaran Lelang SUN yang mencakup penawaran kuantitas dan tingkat diskonto atau yield menurut jangka waktu diatur dengan ketentuan sebagai berikut : a. pengajuan penawaran kuantitas dari masing-masing Peserta Lelang sekurangkurangnya 1.000 unit atau Rp1.000.000.000,000,00 dan selebihnya dengan kelipatan 100 unit atau Rp100.000.000,00 b. penaw penawara aran n yang yang diajuk diajukan an oleh oleh Perus Perusaha ahaan an Pialan Pialang g Pasar Pasar Uang Uang atau atau Perusaha Perusahaan an Efek, Efek, wajib disertai konfirmasi langsung dari Bank yang ditunjuk sebagai Bank pembayar untuk melakukan setelmen dana. c. penawaran diskonto atau yie atau yield ld diajukan dengan kelipatan 0,01%.
C. Penentuan Pemenang Lelang SUN
Menteri Keuangan Republik Indonesia menetapkan hasil dan pemenang Lelang SUN di Pasar Perdana. Metode penentuan pemenang Lelang SUN dilakukan dengan sistem Stop-out Rate yaitu penjualan SUN berdasarkan target indikatif SUN yang akan dijual Pemerintah. Stop-out Rate Rate yang selanjutnya disebut SOR, adalah tingkat diskonto atau yield tertinggi yang dihasilkan dari penawaran Lelang SUN di Pasar Perdana dalam rangka mencapai target indikatif SUN yang akan dijual Pemerintah. SOR ditetapkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. Penentuan harga dan kuantitas bagi masing-masing pemenang lelang dilakukan sebagai berikut: 1. Penawaran Pembelian Kompetitif
i. Dalam hal penawaran tingkat diskonto atau yield atau yield lebih rendah dari SOR, Peserta Lelang memperoleh seluruh penawaran kuantitas SUN yang diajukan dengan tingkat diskonto atau yield yang diajukan. ii. Dalam hal penawaran tingkat diskonto atau yie atau yield ld sama dengan SOR, Peserta Lelang dapat memperoleh seluruh atau sebagian penawaran kuantitas SUN yang diajukan berdasarkan perh perhitu itung ngan an seca secara ra prop propor orsi sion onal al,, deng dengan an tingk tingkat at disk diskon onto to atau atau yiel yield d yang diajukan. Perhitungan penetapan pemenang Lelang SUN seperti contoh berikut: Contoh Perhitungan Hasil Lelang SUN untuk pembelian kompetitif Target indikatif: Rp10 Triliun Stop out rate = 14% dengan multiple price Dengan alokasi penawaran pembelian kompetitif 60% dan untuk penawaran pembelia pembelian n non-k non-kompe ompetitif titif 40% Rincian Penawaran Pembelian Kompetitif: Penawaran No.
Nominal
Kumulaif
Kumulatif
Diskonto
(Rp M)
(Rp M)
(%)
(%)
Rata rata Tertimbang (%)
Hasil Nominal Kumulatif Dimenangkan (Rp M) (Rp M)
1
50
50
0,69
13,625
13,625
50
50
2 3 4 5 6 7 8 9 10
450 250 1.250 500 2.000 250 1.500 750 250
500 750 2.000 2.500 4.500 4.750 6.250 6.000 6.250
6,9 10,3 27,6 34,5 62,1 65,5 66,2 96,6 100
13,75 13,75 14 14 14 14 14 14,25 14,375
13,738 13,742 13,903 13,923 13,957 13,959 13,969 13,999 14,012
450 250 1.193 477 1.909 239 1.432 0 0
500 750 1.945 2.420 4.330 4.568 6.000 6.000 6.000
Pada tabel diatas terdapat tingkat diskonto rata-rata tertimbang. Bagaimana menghitungnya? Untuk menentukan rata-rata tertimbang diskonto dapat rnengalikan bobot masing-masing nominal penawaran bank peserta dengan tingkat diskonto yang ditawarkan bank peserta.
Kemudian kita jumlahkan seperti penghitungan berikut pada kumulatif Rp4.500.000.000.000 menghasilkan 13,956%. Secara rinci perhitungannya perhitungannya adalah: No Peserta 1 2 3 4 5 6
Nominal R Mi ar 50 450 250 1.250 500 2.000
Bobot 0.011111 0.100000 0.055556 0.277778 0.111111 0.444444
4.500
1.000000
Diskonto % 13.625 13.75 13.75 14 14 14
Rata-Rata Tertimban % . 0.151388889 1.375000000 0.763888889 3.888888889 1.555555556 6.222222222 13.956944444
Untuk kumulatif Rp4.750.000.000.000 akan menghasilkan rata-rata tertimbang diskonto sebesar 13,959% seperti penghitungan berikut: No Peser Peserta ta 1 2 3 4 5 6 7
Nominal (R Miliar Miliar)) 50 450 250 1250 500 2000 250 4750
Bobot 0.0105263 0.0947368 0.0526316 0.2631579 0.1052632 0.4210526 0.0526316 1.000000
Diskonto (%) 13.625 13.75 13.75 14 14 14 14
Rata-Rata Terti Tertimb mban an (%) . 0.143421053 1.302631579 1.302631579 0.723684211 0.723684211 3.684210526 1.473684211 5.894736842 0.736842105 13.95921053
untuk penghitungan tingkat bunga rata-rata tertimbang yang l ain dapat menggunakan cara yang sama. Siapa Pemenang lelang SUN secara kompetitif?
Berdasarkan penawaran yang masuk, Menteri Keuangan Republik Indonesia menetapkan SOR pada tingkat 14%. Jumlah penawaran yang masuk melebihi target indikatif sebesar Rp10 triliun, dimana untuk Penawaran Pembelian Kompetitif sebesar 60% atau Rp6 triliun dan untuk Penawaran Pembelian Non-Kompetitif sebesar 40% atau Rp4 triliun. Bila jumlah penawara penawaran n yang masuk melebihi target indikatif baik pada Penawaran Penawaran Pembelian Kompetitif maupun Penawaran Pembelian Non-kompetitif, maka tidak semua peserta memenangkan lelang. Pemenang lelang untuk penawaran kompetitif adalah Peserta Lelang yang mengajukan penawaran penawaran dengan tingkat diskonto atau yield atau yield yang sama atau lebih kecil dari SOR (stop-out rate) yaitu 14%. Dengan demikian pemenang lelang, adalah Peserta Lelang yang mengajukan pena penawa wara ran n tin tingk gkat at disk diskon onto to atau atau yield yield sama atau lebih kecil dari 14%, yaitu peserta 1 s.d. peserta 8. Peserta 4 s.d. peserta 8 memenangkan lelang secara proposional sesuai bobot jumlah penawaran penawara n masing-masing masing -masing dibanding diban dingkan kan jumlah penawaran untuk untu k tingkat ting kat diskonto disk onto atau yield yiel d 14%, Rincian jumlah yang dimenangkan peserta lelang kompetitif secara proporsional dapat dilihat pada tabel di atas. Contoh penghitungan untuk nilai nominal yang dimenangkan peserta peserta 4 adal adalah ah sebaga sebagaii berik berikut: ut:
Peserta 4 = (1.250 ÷ 5.500) x (6.000 - 750) = Rp1.193 miliar 2. Penawaran Pembelian P embelian Non-kompetitif
i.
Penetapan harga SUN SUN bagi bagi pemenang pemenang leiang SUN dihitung berdasarkan harga rata-ra rat a-rata ta tertimbang (weighted average price) dari hasil lelang penawara pembelian kompetitif.
ii. Penetapan kuantitas SUN bagi pemenang lelang dilakukan sebagai berikut: (1) Dalam hal jumlah penawaran lebih kecil dari alokasi maksimum untuk lelang nonkompetitif, peserta lelang memperoleh seluruh kuantitas yang diajukan. (2) Dalam hal jumtah penawaran Lebih besar dari alokasi maksimum untuk lelang nonkompetitif, peserta lelang memperoieh sebagian penawaran kuantitasyangdiajukan, berdas berdasark arkan an perhi perhitung tungan an secara secara propor proporsio sional nal.. Dengan menggunakan contoh penawaran SUN di atas, maka dapat ditentukan yield atau rata-rata tertimbang diskonto yang disepakati sebesar 13,967% dengan penghitungan sebagai berik berikut: ut:
No Peserta
Nominal (Rp M)
1 2 3 4 5 6 7 8
Bobot
50 450 250 1.250 500 2.000 250 1.250
0.008333 0.075000 0.041667 0.208333 0.083333 0.333333 0.041667 0.208333
6.000
1.000000
Diskonto
(%) 13.625 13.75 13.75 14 14 14 14 14
Rata-Rata Tertimbang (%}
0,113541667 1,031250000 0,572916667 2,916666667 1,166666667 4,666666667 0,583333333 2,916666667 13,.967708333
Dalam hal ini maka seluruh peserta leiang non-kompetitif memperoieh yield sebesar 13,9673% atau sebesar rata-rata tertimbang (weighted average) yang diperoleh dari pemenang pemenang Lelang kompetitif. Kuantitas Kuantitas SUN yang diperoleh berdasarkan berdasarkan perhitungan perhitungan secara proporsional. Sedangkan Sedangkan rincian jumlah yang dimenangkan dimenangkan untuk peserta lelang nonkompetitif secara proporsional dapat dilihat pada tabel berikut: Nomor
PENAWARAN Nominal (RpMiliar)
1 2 3 4 5 6 7 /
8 9 10
Proporsi
375 400 450 500 525 550 575 600 625 650
0.07 0.08 0.09 0.10 0.10 0.10 0.11 0.11 0.12 0.12
5.250
1.00
Kumulatif {Rp {Rp Mili Miliar ar}}
375 775 1.225 1.725 2.250 2.800 3.375 3.975 4.600 5.250
HASIL Kumulatif (%) 7.14
Nominal Dimenangkan (Rp Miliar) 286
Kumulatif (Rp (Rp Miliar Mil iar)) 286
14.76
305
590
23.33
343
933
32.86
381
1314
42.86
400
1714
53.33
419
2133
64.29
438
2571
75.71
457
3029
87.62
476
3505
100
495
4000
Keterangan: Proporsi dihitung dan nominal ditawarkan dibagi jumlah nominal untuk semua penawaran. Misalnya peserta 1 proporsin proporsinya ya adala adalah h 375/525 375/5250=0,0 0=0,07. 7. Nomina Nominall Dimenan Dimenangka gkan, n, = proporsi proporsi x target target Indikatif Non Kompetitif. Kompetitif. Misalnya untuk peserta 1 akan akan memenangkan memenangkan 0,07 x Rp4.000.000.000.000,- = Rp 286.000.000.000,-
Cara perhitungan harga setelmen per unit Surat Perbendaharaan Negara (SPN) (SPN) adatah sebagai berikut: N PSPN = 1+ {ix(D/36 5)} Keterangan: PSPN = Harga Harga setelm setelmen en per unit unit SPN; SPN; N = Nilai Ni lai nominal nomin al SPN SP N per unit; unit ;
i = Yield dalam persentase, sampai dengan 4 (empat) desimal; D = Jumlah hari sebenarnya (actual (actual days) days) yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal tanggal Setelmen sampai sampai dengan tanggal jatuh tempo. Harga Setetmen dibulatkan ke dalam rupiah penuh, d engan ketentuan apabila dibawa dibawah h dan sama dengan 50 (lima puluh) sen dibulatkan menjadi nol, sedangkan di atas 50 (lima pul uh) sen dibul di bul atkan at kan menja men jadi di Rp1 ,00 (satu (sa tu rup iah ). Contoh Penghitungan Harga Setelmen SPN
Pada tanggal 19 Februari 2003, Bank A mengikuti Lelang SPN di Bank Indonesia. SPN yang diterbitkan pemerintah dengan nilai nominal per unit Rp1.000.000.00. SPN ini jatuh jat uh tempo temp o pada tanggai tan ggai 19 Maret Mare t 2003 . Jlka Jlk a yield yiel d yang disepakati sebesar 12% dan setelmen dilakukan pada tanggal 19 Februari 2003, Dalam transaksi ini secara otomatis Bank A harus mempunyai rekening di BI {Giro BI). Sedangkan Harga Setelmen per unit SPN dihitung sebagai berikut: N= Rp1.000 Rp1. 000.00 .000,0 0,00 0 i = 12,00% D = 28 hari, yaitu jumlah hari sebenarnya yang dihitung sejak 1 {satu) hari sesudah tanggal setelmen (20 Februari 2003) sampai dengan tanggal jatuh tempo {19 Maret 2003) PSPN = Rp1.000.000,00 / ( 1 + (12% x (28/365))) = Rp 990.878,49 atau Rp 990.878,00 Dengan demikian Harga Setelmen per per unit SPN (dibulatkan) adalah Rp990.878,00 Pencatatan dalam Jurnal adalah: Tanggal 19/2-05 19/ 2-05
Rekening Rekening D: Investasi Investasi Pada SPN K: Giro Bl
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
990.87 990 .878,0 8,00 0 990.878,00