BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dian Dianta tara ra peny penyaki akitt dege degene nerat ratif if atau atau peny penyak akit it tida tidak k menu menula larr yang ang akan akan meningkat jumlahnya di masa mendatang adalah diabetes mellitus. Faktor herediter biasanya memainkan peranan besar dalam menentukan pada siapa diabetes akan berkembang dan pada siapa diabetes tidak berkembang, dimana faktor herediter seringkali menyebabkan timbulnya diabetes melalui peningkatan kerentanan sel-sel beta terhadap penghancuran oleh virus atau mempermudah perkembangan antibodi autoimun melawan sel-sel beta, jadi juga mengarah kepada penghancuran sel-sel beta. Pada keadaan lain, kelihatannya ada kecenderungan sederhana dari faktor herediter terhadap degenerasi sel beta. Pada sebagian besar kasus, diabetes mellitus disebabkan oleh berkurangnya berkurangnya sekresi insulin oleh sel-sel sel-sel beta Langerhans. Penyak Penyakit it Diabet Diabetes es ellit ellitus us !D" !D" sering sering disebu disebutt the great great imitato imitatorr karena karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh seperti otak !stroke", ginjal !gagal ginjal", jantung, mata, kaki !gangren diabetik". #ejala D dapat timbul perlahan-lahan sehing sehingga ga pasien pasien tidak tidak menyad menyadari ari adany adanyaa peruba perubahan han pada pada diriny dirinyaa seperti seperti minum minum menjadi lebih banyak !polidipsi", buang air kecil lebih sering !poliuri", makan lebih banyak !polifagi" ataupun berat badan menurun menurun tanpa sebab yang jelas. enuru enurutt catatan catatan $rgani $rganisasi sasi %eseha %esehatan tan Dunia Dunia !&'$", !&'$", pada pada tahun tahun ())* ())* di dunia dunia terdapat (+ juta penderita diabetes mellitus yang diperkirakan naik dua kali lipat pada tahun ++. %enaikan ini disebabkan oleh pertambahan umur, kelebihan berat badan !obesitas", dan gaya hidup. %ini D menjadi salah satu masalah kesehatan yang besar. Data dari studi global menunjukkan bahwa jumlah penderita D pada tahun +(( telah mencapai ** juta orang, dan diperkirakan akan menungkat menjadi ++ juta pada tahun +. Pada tahun +*, terdapat lebih dari juta orang yang menderita D di asia tengga tenggara. ra. /ntern /nternatio ational nal Diabet Diabetes es Federat Federation ion memper memperkir kiraka akan n bahwa bahwa sebanyak (0 juta orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap D. 1ebesar 0 2 orang dengan D tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. 1ebagian besar penderita D berusia antara 3-) tahun !4risnawati !4risnawati +(". Pada tahun +(, proporsi penduduk indonesia yang berusia 5 ( tahun dengan D adalah *,) 2, prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter tertinggi terdapat di D/ (
yogyakarta !+,*2", D%/ 6akarta !+.2", 1ulawesi 7tara !+,32", %alimantan 4imur !+,2". Prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter atau berdasarkan gejala, tertinggi terdapat di 1ulawesi 4engah !,82", 1ulawesi 7tara !,*2", 1ulawesi 1elatan !,32", dan 9usa 4enggara 4imur !,2". !%emenkes,+(". Prevalensi D di indonesia beranjak naik dari tahun ke tahun. Penderita yang terkena bukan hanya berusia senja, namun banyak pula yang masih berusia produktif. Pravelensi Pravelensi D berdasarkan berdasarkan diagnosis diagnosis dokter dokter dan gejala gejala meningkat meningkat sesuai dengan dengan bertambahnya umur, namun mulai umur 5* tahun cenderung menurun. Pravelensi D pada pada peremp perempuan uan cender cenderung ung lebih tinggi tinggi dari pada pada laki laki : laki, laki, di perkot perkotaan aan cender cenderung ung lebih lebih tingg tinggii dari dari pada pada di perdes perdesaan aan,, serta serta cender cenderung ung lebih lebih tinggi tinggi pada pada masyarakat masyarakat dengan dengan tingkat tingkat pendidikan pendidikan tinggi dan dengan dengan kuintil kuintil indeks indeks kepemilikan kepemilikan tinggi !%emenkes,+(" Penyakit diabetes mellitus jarang tertangani dengan benar karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit tersebut. Penyakit ini dapat menimbulkan kompli komplikasi kasi yang yang serius serius jika jika tidak tidak tertang tertangani ani dengan dengan benar benar seperti seperti penye penyempi mpitan tan pembuluh darah kapiler, koma diabetik, pembersihan luka yang tidak tepat dapat memperparah luka pada penderita diabetes mellitus. %urangnya kesadaran masyarakat untu untuk k meme memerik riksa sa gula gula dara darah h ke ruma rumah h sakit sakit atau atau ke pusk puskesm esmas as terut terutam amaa bagi bagi masyarakat ekonomi ke bawah yang merasa malas dan kekurangan biaya. Diabetes militu milituss bukanl bukanlah ah penya penyakit kit yang yang mudah mudah ditang ditangani ani,, penya penyakit kit yang yang bisa bisa menye menyerang rang semua kalangan manusia ini memiliki efek yang mendukung timbulnya penyakit lain yang yang menye menyertai rtai.. Penya Penyakit kit atau atau keadaa keadaan n merugi merugikan kan lain lain yang yang bisa bisa terjadi terjadi akibat akibat diabetes militus ini antara lain adalah #angrene. #angrene marupakan salah satu bentuk nekrosis atau matinya sel atau jaringan di suatu tempat yang sehingga berdampak luka bahkan pembusukan luka yang dapat menyebar dengan cepat. Pembusukan luka inilah yang dapat memperparah keadaan klien. klien. 1elain fisiknya yang terganggu terganggu,, psikologin psikologinya ya juga dapat terganggu terganggu,, seperti kecema kecemasan san,, ganggu gangguan an harga harga diri diri rendah rendah,, aktual aktualisas isasii diri, diri, dan sebaga sebagainy inyaa bahkan bahkan apabil apabilaa tingk tingkat at penye penyebara baran n dan luka luka yang yang semaki semakin n berbah berbahaya aya,, pender penderita ita harus harus merelak merelakan an anggot anggotaa tubuh tubuh yang yang terluk terlukaa tersebu tersebutt untuk untuk diamput diamputasi asi bahkan bahkan dapat dapat teramputasi teramputasi dengan sendiriny sendirinya. a. 1elain itu Diabetes Diabetes militus militus juga dapat mempengaru mempengaruhi hi proses persepsi dan sensori si penderita. Penyembuhan untuk Diabetes militus +
bukanlah hal yang mudah, selain uang penderita juga harus mampu mengontrol nafsu makan juga aktivitasnya. 7ntuk itulah penulis menulis makalah ini sebagai bentuk kepedu kepedulia lian n penuli penuliss terhada terhadap p penya penyakit kit
Diabet Diabetes es militu milituss beserta beserta penyaki penyakitt yang yang
menyertai terutama #angrene
1.2 Rumusan Masalah
(.
Definisi Definisi D D dan dan #angre #angren, n, etiolo etiologi, gi, anatomi anatomi fisiologi fisiologi,, patofio patofiologi logi ;
+.
anife anifestas stasii klinis klinis,, kompli komplikas kasi, i, pemeriks pemeriksaan aan penunja penunjang, ng, penatal penatalaks aksana anaan an D dengan dengan #angren beserta tujuh komponennya ;
.
Proses Proses peny penyemb embuha uhan n luka, luka, klasif klasifika ikasi si D dan dan #angr #angren en ;
3.
Penang Penanggu gulan langan gan dan penceg pencegaha ahan n kaki kaki diabet diabetes es ;
.
Damp Dampak ak D terhad terhadap ap peru peruba baha han n sistem sistem tubuh tubuh berkai berkaita tan n deng dengan an kebu kebutu tuha han n dasar dasar manusia.;
*.
1.3 Tujuan
7ntuk mengetahui apa itu gangrene diabetic, apa saja jenis-jenisnya dan juga bagaimana
cara
penyembuhannya penyembuhannya
dan
juga
mengetahui
bagaimana
asuhan
keperawatan pada pasien dengan gangrene diabetic.
BAB II PEMBAHAAN 2.1 De!"n"s"
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak terletak pada metabolisme metabolisme karbohidra karbohidratt yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein ! =skandar, + ". Diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai oleh ketiadaan absolut insulin atau insensitifitas sel terhadap insulin !>orwin, +(". Ulkus adal adalah ah luka luka terb terbuk ukaa pada pada perm permuk ukaa aan n kuli kulitt atau atau sela selapu putt lend lender er dan ulkus adalah adalah kematia kematian n jaring jaringan an yang yang luas luas dan diserta disertaii invasif invasif kuman kuman saprof saprofit. it. =danya =danya kuman saprofit tersebut tersebut menyebabka menyebabkan n ulkus berbau, ulkus berbau, ulkus diabetikum diabetikum juga merupa merupakan kan salah salah satu gejala gejala klinik klinik dan perjala perjalanan nan penya penyakit kit DM DM dengan neuropati perifer , !=ndyagreeni, +(". Ulkus Diabetik merupakan komplikasi kronik dari Diabetes dari Diabetes Melllitus sebagai sebab utama morbiditas, mortalitas serta kecacatan penderita Diabetes. penderita Diabetes. %adar LDL yang yang tinggi tinggi memain memainkan kan perana peranan n pentin penting g untuk untuk terjadi terjadiny nyaa Ulkus Ulkus Uiabet Uiabetik ik untuk terjadinya Ulkus Ulkus Diabet Diabetik ik melalu melaluii pemben pembentuk tukan an plak plak atherosklerosis pada atherosklerosis pada dinding pembuluh darah, !?aidah +". Ulkus kaki Diabetes kaki Diabetes !7%D" !7%D" merupa merupakan kan kompli komplikasi kasi yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan morbiditas akibat Diabetes akibat Diabetes Melitus. Melitus. Ulkus kaki Diabetes kaki Diabetes merupakan komplikasi serius akibat Diabetes, Diabetes, !=ndyagreeni, +(".
3
2.2 #las"!"kas" D"a$etes M"l"tus
%lasifikasi Diabetes elitus dari 9ational Diabetus Data #roup@ >lassification and Diagnosis of Diabetes elitus and $ther >ategories of #lucosa /ntolerance@ 1.
#las"!"kas" #l"n"s
a. Diabetes elitus (" 4ipe tergantung insulin !D4/", 4ipe / D"a$etes T"%e 1, D tipe ( atau yang dulu dikenal dengan nama
/nsulin Dependent Diabetes ellitus !/DD", terjadi karena kerusakan sel b pankreas !reaksi autoimun".
+" 4ipe tak tergantung insulin !D44/", 4ipe // !D44/ yang tidak mengalami obesitas , dan D44/ dengan obesitas" Diabetes T"%e 2, D tipe + merupakan )2 dari kasus D yang dulu dikenal sebagai non insulin dependent Diabetes ellitus !9/DD". Pada diabetes ini terjadi penurunan kemampuan insulin bekerja di jaringan perifer !insulin resistance" dan disfungsi sel beta. =kibatnya, pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup untuk mengkompensasi insulin resistan. %edua hal ini menyebabkan terjadinya defisiensi insulin relatif. #ejala minimal dan kegemukan sering berhubungan dengan kondisi ini,yang umumnya terjadi pada usia A 3 tahun. %adar insulin bisa normal, rendah, maupun tinggi, sehingga penderita tidak tergantung pada pemberian insulin b. #angguan 4oleransi #lukosa !#4#" 1ubkelas D di mana individu mengalami hiperglikemia akibat kelainan spesifik !kelainan genetik fungsi sel beta", endokrinopati !penyakit >ushingBs , akromegali", penggunaan obat yang mengganggu fungsi sel beta !dilantin", penggunaan obat yang mengganggu kerja insulin !b-adrenergik", dan infeksiCsindroma genetik !DownBs, %linefelterBs". c. Diabetes %ehamilan !#D" DM Dalam #eham"lan& D dan kehamilan !#estational Diabetes
ellitus - #D" adalah kehamilan normal yang disertai dengan peningkatan insulin resistan !ibu hamil gagal mempertahankan euglycemia". Faktor risiko #D@ riwayat keluarga D, kegemukan, dan glikosuria. #D ini meningkatkan morbiditas neonatus, misalnya hipoglikemia, ikterus, polisitemia, dan makrosomia. 'al ini terjadi karena bayi dari ibu #D mensekresi insulin lebih besar sehingga merangsang pertumbuhan bayi dan makrosomia. Frekuensi #D kira-kira --2 dan para ibu tersebut meningkat risikonya untuk menjadi D di masa mendatang. 2.
#las"!"kas" r"s"k' stat"st"k
a. 1ebelumnya pernah menderita kelainan toleransi glukosa b.
2.3 Et"'l'g"
*
enurut 1melt?er dan
Diabetes elitus tergantung insulin !D4/" a. Faktor genetic Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe / itu sendiri tetapi mewarisi suatu presdisposisi atau kecenderungan genetic kearah terjadinya diabetes tipe /. %ecenderungan genetic ini ditentukan pada individu yang memililiki tipe antigen 'L= (Human Leucocyte Antigen) tertentu. 'L= merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen tranplantasi dan proses imun lainnya. b. Faktor imunologi Pada diabetes tipe / terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. /ni merupakan respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. c. Faktor lingkungan Faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel pancreas, sebagai contoh hasil penyelidikan menyatakan bahwa virus atau toksin tertentu dapat memicu proses autuimun yang dapat menimbulkan destuksi sel pankreas.
+.
Diabetes elitus tak tergantung insulin !D44/" 1ecara pasti penyebab dari D tipe // ini belum diketahui, factor genetic diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. Diabetes elitus tak tergantung insulin !D44/" penyakitnya mempunyai pola familiar yang kuat. D44/ ditandai dengan kelainan dalam sekresi insulin maupun dalam kerja insulin. Pada awalnya tampak terdapat resistensi dari sel-sel sasaran terhadap kerja insulin. /nsulin mula-mula mengikat dirinya kepada reseptor-reseptor permukaan sel tertentu, kemudian terjadi reaksi intraselluler yang meningkatkan transport glukosa menembus membran sel. Pada pasien dengan D44/ terdapat kelainan dalam pengikatan insulin dengan reseptor. 'al ini dapat disebabkan oleh berkurangnya jumlah tempat reseptor yang responsif insulin pada membran sel. =kibatnya terjadi penggabungan abnormal antara komplek reseptor insulin dengan system transport glukosa. %adar glukosa normal dapat dipertahankan dalam waktu yang cukup lama dan meningkatkan sekresi insulin, tetapi pada akhirnya sekresi insulin yang beredar tidak lagi memadai untuk mempertahankan euglikemia !Price,())". Diabetes elitus tipe // disebut juga Diabetes elitus tidak tergantung insulin !D44/" atau Non Insulin Depenent Diabetes Melitus !9/DD" yang merupakan suatu kelompok heterogen bentuk-bentuk Diabetes yang lebih ringan, terutama dijumpai pada orang dewasa, tetapi terkadang dapat timbul pada masa kanak-kanak. Faktor risiko yang berhubungan dengan proses terjadinya D tipe //, diantaranya adalah@ ("
7sia ! resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas * tahun" 8
+"
$besitas
" Eiwayat keluarga 3" .
%elompok etnik
Diabetes dengan 7lkus a. Faktor endogen@ (" 9europati@ 4erjadi kerusakan saraf sensorik yang dimanifestasikan dengan penurunan sensori nyeri, panas, tak terasa, sehingga mudah terjadi trauma dan otonomCsimpatis yang dimanifestasikan dengan peningkatan aliran darah, produksi keringat tidak ada dan hilangnya tonus vaskuler +" =ngiopati Dapat disebabkan oleh faktor genetic, metabolic dan faktor resiko lain. " /skemia =dalah arterosklerosis !pengapuran dan penyempitan pembuluh darah" pada pembuluh darah besar tungkai !makroangiopati" menyebabkan penurunan aliran
darah
ke tungkai,
bila
terdapat
thrombus
akan
memperberat timbulnya gangrene yang luas. =terosklerosis dapat disebabkan oleh faktor@ •
=danya hormone aterogenik
•
erokok
•
'iperlipidemia
anifestasi kaki diabetes iskemia@ • •
%aki dingin 9yeri nocturnal
•
4idak terabanya denyut nadi
•
=danya pemucatan ekstrimitas inferior
•
%ulit mengkilap
•
'ilangnya rambut dari jari kaki
•
Penebalan kuku
•
#angrene kecil atau luas.
b. Faktor eksogen (" 4rauma +" /nfeksi 2.( Anat'm" )an *"s"'l'g"
(. =natomi Pankreas
0
!ankreas merupakan sekumpulan kelenjar yang panjangnya kira-kira ( cm, lebar cm, mulai dari uoenum sampai ke limpa dan beratnya rata-rata *-) gram. 4erbentang pada vertebrata lumbalis ( dan + di belakang lambung. !ankreas juga merupakan kelen"ar enokrin terbesar yang terdapat di dalam tubuh baik hewan maupun manusia.
pada
lekukan
yang
dibentuk
oleh uoenum dan
bagian pilorus dari lambung .
membentuk
organ
endokrin
yang
mensekresikan
insulin.
Pulau langerhans manusia mengandung tiga jenis sel utama, yaitu @ (" 1el-sel A (alpha), jumlahnya sekitar +-3 2 memproduksi glukagon yang manjadi faktor hiperglikemik, suatu hormon yang mempunyai G anti insulin like acti#ity $. +" 1el-sel % ( betha )& jumlahnya sekitar *-0 2 , membuat insulin. " 1el-sel D (elta)& jumlahnya sekitar -( 2, membuat somatostatin yang menghambat pelepasan insulin dan glukagon . !4ambayong, +(".
=natomi Pankreas )
+. Fisiologi Pankreas %adar glukosa dalam darah sangat dipengaruhi fungi hepar, pankreas, adenohipofisis dan adrenal. #lukosa yang berasal dari absorpsi makanan diintestin dialirkan ke hepar melalui vena porta, sebagian glukosa akan disimpan sebagai glikogen. Pada saat ini kadar glukosa di vena porta lebih tinggi daripada vena hepatica, setelah absorsi selesai gliogen hepar dipecah lagi menjadi glukosa, sehingga kadar glukosa di vena hepatica lebih tinggi dari vena porta. 6adi hepar berperan sebagai glukostat. Pada keadaan normal glikogen di hepar cukup untuk mempertahankan kadar glukosa dalam beberapa hari, tetapi bila fungsi hepar terganggu akan mudah terjadi hipoglikemi atau hiperglikemi. 1edangkan peran insulin dan glucagon sangat penting pada metabolisme karbonhidrat. #lukagon menyebabkan glikogenolisis dengan merangsang adenilsiklase, en?im yang dibutuhkan untuk mengaktifkan fosforilase. Hn?im fosforilase penting untuk gliogenolisis.
oleh
jaringan perifer tergantung
dari
keseimbangan fisiologis
beberapa hormon antara lain @ a. 'ormon yang dapat merendahkan kadar gula darah yaitu insulin. %erja insulin yaitu merupakan hormon yang menurunkan glukosa darah dengan cara membantu glukosa arah masuk kedalam sel. ("
'lukagon yang disekresi oleh sel alfa pulau lengerhans.
+" pinefrin yang disekresi oleh meula arenal dan jaringan kromafin. "
'lukokortikoi yang disekresikan oleh korteks arenal.
3"
'roth hormone yang disekresi oleh kelen"ar hipofisis anterior.
b. 'lukogen& epineprin& glukokortikoi , dan groth hormone membentuk suatu mekanisme counfer*regulator yang
mencegah
timbulnya hipoglikemia akibat
pengaruh insulin.
(
Fisiologi Pankreas
2.+ Pat'!"s"'l'g" )an Path,a-
enurut 1melt?er dan
dalam
darah
dan
menimbulkan
hiperglikemia postpranial !sesudah
makan". 6ika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar, akibatnya glukosa tersebut muncul dalam urin !#lukosuria". %etika glukosa yang berlebih dieksresikan dalam urin, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan. %eadaan ini dinamakan diuresis osmotik. 1ebagai akibat dari kehilangan cairan yang berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih !poliuria" dan rasa haus !polidipsia". Defisiensi insulin juga mengganggu metabolisme protein dan lemak yang menyebabkan penurunan berat badan. Pasien dapat mengalami ((
peningkatan selera makan !polifagia" akibat menurunnya simpanan kalori. #ejala lainnya mencakup kelelahan dan kelemahan.Proses ini akan terjadi tanpa hambatan dan lebih lanjut turut menimbulkan hiperglikemia. Disamping itu akan terjadi pemecahan lemak yang mengakibatkan peningkatan produksi badan keton yang merupakan produk samping pemecahan lemak.
=danya
iskemia dan penyembuhan luka abnormal manghalangi resolusi.
ikroorganisme yang masuk mengadakan kolonisasi didaerah ini. Drainase yang inadekuat menimbulkan closed space infection. =khirnya sebagai konsekuensi sistem imun yang abnormal, bakteria sulit dibersihkan dan infeksi menyebar ke jaringan sekitarnya, !=nonim +)".
PATHA/ DIABETE MILITU
(
2.0 Man"!estas" #l"n"s
(. Diabetes 4ipe / (3
a. hiperglikemia berpuasa b. glukosuria, diuresis osmotik, poliuria, polidipsia, polifagia c. keletihan dan kelemahan d. ketoasidosis diabetik !mual, nyeri abdomen, muntah, hiperventilasi, nafas bau buah, ada perubahan tingkat kesadaran, koma, kematian" +. Diabetes 4ipe // a. lambat !selama tahunan", intoleransi glukosa progresif b. gejala seringkali ringan mencakup keletihan, mudah tersinggung, poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang sembuhnya lama, infeksi vaginal, penglihatan kabur c. komplikaasi jangka panjang !retinopati, neuropati, penyakit vaskular perifer" . 7lkus Diabetikum Ulkus
Diabetikum akibat
mikroangiopatik
disebut
juga ulkus panas
walaupun nekrosis, daerah akral itu tampak merah dan terasa hangat oleh peradangan dan biasanya teraba pulsasi arteri dibagian distal . Proses mikroangipati menyebabkan
sumbatan
pembuluh darah, sedangkan
secara akut emboli
memberikan gejala klinis P yaitu @ a. !ain !nyeri" b. !aleness !kepucatan" c. !aresthesia !kesemutan" d. !ulselessness !denyut nadi hilang" e. !aralysis !lumpuh".
(
%lasifikasi @ &agner !()0". membagi gangren kaki diabetik menjadi enam tingkatan,yaitu@ Derajat
@4idak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki seperti G cla&callus G.
Derajat /
@ Ulkus superfisial terbatas pada kulit.
Derajat //
@Ulkus dalam menembus tenon dan tulang
Derajat ///
@ Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.
Derajat /I
@ 'angren jari
kaki
atau
bagian istal kaki
dengan
atau
tanpa selulitis. Derajat I
@ 'angren seluruh kaki atau sebagian tungkai.
(*
2.
#'m%l"kas"
%omplikasi yang berkaitan dengan kedua tipe D digolongkan sebagai akut dan kronik @ (. %omplikasi akut %omplikasi akut terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan jangka pendek dari glukosa darah. a. 'ipoglikemia. b. %etoasidosis diabetic !D%=" c. sindrom hiperglikemik hiperosmolar non ketotik !'$9%".
+. %omplikasi kronik 7mumnya terjadi ( sampai ( tahun setelah awitan. a. akrovaskular !penyakit pembuluh darah besar", mengenai sirkulasi koroner, vaskular perifer dan vaskular selebral. b. ikrovaskular !penyakit pembuluh darah kecil", mengenai mata !retinopati" dan ginjal !nefropati". %ontrol kadar glukosa darah untuk memperlambat atau menunda awitan baik komplikasi mikrovaskular maupun makrovaskular. c. Penyakit neuropati, mengenai saraf sensorik-motorik dan autonomi serta menunjang masalah seperti impotensi dan ulkus pada kaki. d. 7lkusCgangren
4erdapat lima grade ulkus diabetikum antara lain@ (8
(" #rade
@ tidak ada luka
+" #rade /
@ kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit
" #rade //
@ kerusakan kulit mencapai otot dan tulang
3" #rade ///
@ terjadi abses
" #rade /I
@ #angren pada kaki bagian distal
*" #rade I
@ #angren pada seluruh kaki dan tungkai
. %omplikasi jangka panjang dari diabetes rganjar"ngan -g
/g terja)"
terkena
Pembuluh darah
Plak
aterosklerotik
#'m%l"kas"
terbentuk
J 1irkulasi
yg jelek
menyebabkan
menyumbat arteri berukuran besar penyembuhan luka yg jelek J bisa atau sedang di jantung, otak, tungkai menyebabkan J penis. Dinding
penyakit
jantung,
stroke, gangren kaki J tangan, pembuluh
mengalami
darah
kerusakan
kecil impoten J infeksi
sehingga
pembuluh tidak dapat mentransfer oksigen secara normal J mengalami kebocoran ata
4erjadi kerusakan pada pembuluh #angguan darah kecil retina
#injal
penglihatan
pada
akhirnya bisa terjadi kebutaan
•
Penebalan pembuluh darah ginjal
Fungsi ginjal yg buruk
•
Protein bocor ke dalam air kemih
#agal ginjal
•
Darah
tidak
J
disaring
secara
normal 1araf
%elemahan tungkai yg
terjadi
tidak dimetabolisir secara normal J
secara
secara
karena aliran darah berkurang
perlahan
%erusakan saraf karena glukosa
•
•
tiba-tiba
atau
•
1istem saraf otonom
%erusakan saraf menahun
yg
•
4ekanan darah yg naik-turun
mengendalikan tekanan darah J
•
%esulitan menelan J perubahan
%erusakan
pada
saluran pencernaan
saraf
fungsi
pencernaan
disertai
serangan diare
(0
%ulit
•
J hilangnya rasa yg menyebabkan •
#angguan fungsi sel darah putih
infeksi
dalam
!ulkus
iabetikum"
cedera berulang Darah
Luka,
Penyembuhan luka yg jelek
udah terkena infeksi, terutama infeksi saluran kemih J kulit
2.4 Pemer"ksaan Penunjang
(.
#lukosa darah@ darah arteri C kapiler -(2 lebih tinggi daripada darah vena, serumCplasma (-(2 daripada darah utuh, metode dengan deproteinisasi 2 lebih tinggi daripada metode tanpa deproteinisasi
+.
#lukosa urin@ )2 glukosa direabsorpsi tubulus, bila glukosa darah A (*-(02 maka sekresi dalam urine akan naik secara eksponensial, uji dalam urin@ K nilai ambang ini akan naik pada orang tua. etode yang populer@ carik celup memakai #$D.
.
menjadi
aseton.
etode
yang
dipakai
9atroprusid,
-
hidroksibutirat tidak terdeteksi 3.
Pemeriksan lain@ fungsi ginjal ! 7reum, creatinin", Lemak darah@ !%holesterol, 'DL, LDL, 4rigleserid", fungsi hati, antibodi anti sel insula langerhans ! islet cellantibody"
2.5 Penatalaksanaan
(. edis a. $bat (" 4ablet $=D !$ral =ntidiabetes" a" ekanisme kerja sulfanilurea •
%erja $=D tingkat prereseptor @ pankreatik, ekstra pancreas
•
kerja $=D tingkat reseptor
b" ekanisme kerja
()
paru akut g" D dan koma lain pada D h" D operasi +" /nsulin diperlukan pada keadaan @ a" Penurunan berat badan yang cepat. b" 'iperglikemia berat yang disertai ketoasidosis. c" %etoasidosis diabetik. d" #angguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
+. %eperawatan 7saha perawatan dan pengobatan yang ditujukan terhadap ulkus antara lain dengan
antibiotika
atau
kemoterapi.
Perawatan
luka
dengan
mengompreskan ulkusdengan larutan klorida atau larutan antiseptic ringan. isalnya
rivanol
dan
larutan
kalium
permanganate
(
@
mg
dan
penutupan ulkus dengan kassa steril. =lat-alat ortopedi yang secaramekanik yang dapat merata tekanan tubuh terhadap kaki yang luka amputasi mungkin diperlukan untuk kasus DM.enurut 1melt?er dan
+
menghindari
terjadinya
komplikasi.
=da
beberapa
komponen
dalam
penatalaksanaan Ulkus Diabetik @ a. Diet Diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar untuk memberikan semua unsur makanan esensial, memenuhi kebutuhan energi, mencegah kadar glukosa darah yang tinggi dan menurunkan kadar lemak. Prinsip diet D, adalah@ (" 6umlah sesuai kebutuhan +" 6adwal diet ketat " 6enis@ boleh dimakanCtidak Diit D sesuai dengan paket-paket yang telah disesuaikan dengan kandungan kalorinya. (" Diit D /
@
(( kalori
+" Diit D //
@
( kalori
" Diit D ///
@
( kalori
3" Diit D /I
@
(8 kalori
" Diit D I
@
() kalori
*" Diit D I/
@
+( kalori
8" Diit D I//
@
+ kalori
0" Diit D I///
@
+ kalori
Diit / sCd ///
@
diiberikan kepada penderita yang terlalu gemuk
Diit /I sCd I
@
diberikan kepada penderita dengan berat badan
Diit I/ sCd I/// @
diberikan kepada penderita kurus. Diabetes remaja,
normal
atau diabetes komplikasi. Penentuan jumlah kalori Diit Diabetes elitus harus disesuaikan oleh status gi?i penderita, penentuan gi?i dilaksanakan dengan menghitung Percentage of relative body weight !<
------------------M ( 2 4< !cm" : (
("
%urus !underweight"
@
<
+"
9ormal !ideal"
@
<
"
#emuk !overweight"
@
<
3"
$besitas, apabila
@
<
- $besitas ringan
@
<
- $besitas sedang
@
<
- $besitas berat
@
<
- orbid
@
<
1ebagai pedoman jumlah kalori yang diperlukan sehari-hari untuk penderita D yang bekerja biasa adalah@ ("
kurus
@ << M 3 : * kalori sehari
+"
9ormal
@ << M kalori sehari
"
#emuk
@ << M + kalori sehari
3"
$besitas
@ << M (-( kalori sehari
b. Latihan Dengan latihan ini misalnya dengan berolahraga yang teratur akan menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian kadar insulin. c. Pemantauan Dengan melakukan pemantaunan kadar glukosa darah secara mandiri diharapkan pada penderita diabetes dapat mengatur terapinya secara optimal. d. 4erapi !jika diperlukan" Penyuntikan
insulin sering dilakukan dua kali
per
hari untuk
mengendalikan kenaikan kadar glukosa darah sesudah makan dan pada malam hari. e. Pendidikan 4ujuan dari pendidikan ini adalah supaya pasien dapat mempelajari keterampilan dalam melakukan penatalaksanaan diabetes yang mandiri dan mampu menghindari komplikasi dari iabetes itu sendiri. Pen)")"kan kesehatan %era,atan kak"
(. 'iegene kaki@ •
>uci kaki setiap hari, keringkan sela-sela jari dengan cara menekan, jangan digosok
++
•
1etelah kering diberi lotion untuk mencegah kering, bersisik dan gesekan yang berlebih
•
Potong kuku secara teratur dan susut kuku jangan dipotong
•
#unakan sepatu tumit rendah, kulit lunak dan tidak sempit
•
#unakan kaos kaki yang tipis dan hangat serta tidak sempit
•
+. =las kaki yang tepat . encegah trauma kaki 3.
+
h. 4indakan
+3
BAB III AUHAN #EPERAATAN 3.1 Pengkaj"an
Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses keperawatan yang mempunyai dua kegiatan pokok, yaitu @ a.
Pengum%ulan )ata
Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita , mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapt diperoleh melalui anamnese, pemeriksaan
fisik, pemerikasaan laboratorium serta pemeriksaan penunjang
lainnya. (. =namnese a. /dentitas penderita eliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis. b. %eluhan 7tama =danya rasa kesemutan pada kaki C tungkai bawah, rasa raba yang menurun, adanya luka yang tidak sembuh : sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka. c. Eiwayat kesehatan sekarang
+
e. Eiwayat kesehatan keluarga Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota keluarga yang juga menderita D atau penyakit keturunan yang dapat menyebabkan terjadinya defisiensi insulin misal hipertensi, jantung. f. Eiwayat psikososial eliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita. +. Pemeriksaan fisik (. 1tatus kesehatan umum eliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara, tinggi badan, berat badan dan tanda : tanda vital. +. %epala dan leher %aji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher, telinga kadang-kadang berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah, apakah penglihatan kabur C ganda, diplopia, lensa mata keruh. . 1istem integumen 4urgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka, kelembaban dan shu kulit di daerah sekitar ulkus dan gangren, kemerahan pada kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku. 3. 1istem pernafasan =dakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. Pada penderita D mudah terjadi infeksi. . 1istem kardiovaskuler Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau
berkurang,
takikardiCbradikardi, hipertensiChipotensi, aritmia, kardiomegalis. *. 1istem gastrointestinal
+*
4erdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrase, perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas. 8. 1istem urinary Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat berkemih. 0. 1istem muskuloskeletal Penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn tinggi badan, cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstrimitas. ). 1istem neurologis 4erjadi
penurunan
sensoris,
parasthesia,
anastesia,
letargi,
mengantuk, reflek lambat, kacau mental, disorientasi. . Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah @ a. Pemeriksaan darah Pemeriksaan darah meliputi @ #D1 A + mgCdl, gula darah puasa A(+ mgCdl dan dua jam post prandial A + mgCdl. b. 7rine Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. Pemeriksaan dilakukan dengan cara
(.
#angguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya C menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
+.
#angguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas. +8
.
#angguan rasa nyaman ! nyeri " berhubungan dengan iskemik jaringan.
3.
%eterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka.
.
#angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang.
*.
Potensial terjadinya penyebaran infeksi ! sepsis " berhubungan dengan tingginya kadar gula darah.
8.
>emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.
0.
%urangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
).
#angguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh.
(.
#anguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
3.3 Inter6ens" #e%era,atan
/ntervensi #angguan Easa 9yaman 9yeri NI7 INTER8ENI enejemen 9yeri
N7
A#TI8ITA (. %aji tingkat nyeri,
UT7ME %ontrol nyeri
INDI#ATR (. Frekuensi nyeri !"
+. onitor nyeri dari
Definisi @
lokasi lamanya dan
Definisi @
pengentasan nyeri atau
karakteristik nyeri
4indakan
pengurangan rasa sakit
serta faktor yang
untuk
untuk tingkat
dapat memperburuk
nyeri
kenyamanan yang
atau meredakan.
dapat diterima pasien
pribadi
waktu ke waktu !"
mengontrol
+. %aji pengetahuan pasien dan kepercayaan tentang nyeri . engatur lingkungan pasien senyaman mungkin 3. =njurkan klien untuk makan dengan teratur
+0
.
/ntervensi %erusakan /ntegritas %ulit NI7 INTER8ENI Eawat luka
Definisi @ Pencegahan komplikasi luka dan peningkatan penyembuhan luka.
N7
A#TI8ITA (. >atat karakteristik
luka
UT7ME Penyembuhan luka @
tujuan utama
+.
Definisi @
tempat yang luka
4ingkat regenerasi sel
. eberikan balutan oklusif
INDI#ATR (.Drainase purulen !"
+. kemerahan sekitar kulit !" . Hdema luka !"
dan jaringan setelah penutupan disengaja
3. Pertahankan teknik membalut steril ketika merawat luka.
BAB 8
+)
AUHAN #EPERAATAN PADA PAIEN DEN9AN 9AN9REN DIABETI# #asus :
9y. masuk rumah sakit pada ( 6anuari +(*.
sembuh sembuh
dan
lukanya
semakin
melebar dan
membengkak, lalu keluarga pasien menyuruh untuk mengecek gula darah dan ternyata hasilnya ringgi ! gd". %emudian keluarga membawanya pasien ke E17D 6$<=9#. setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan @ Provocative
@ %lien mengatakan nyeri disebabkan karena ada luka
Ouality
@ %lien mengatakan nyerinya seperti berdenyut
Eegion
@ %aki sebelah kanan
1kala
@ 9yeri akut dengan skala 3 !1edang"
4ime
@ %lien mengatakan nyerinya hilang timbul
4D @(C) mmhg 9
@ 0 Cmenit
EE @ +* Cmenit 1
@ *,0Q>
1cala
@ 3 !1edang"
+.1 PEN9#A;IAN 1. I)ent"tas #l"en
9ama
@
9y.
7mur
@
3( tahun
6enis %elamin
@
Perempuan
1tatus Perkawinan
@
6anda
=gama
@
/slam
1uku
@
6awa
Pendidikan
@
1P
Pekerjaan
@
1wasta
=lamat
@
%esambon-6ombang
4anggal masuk E1
@
( 6anuari +(*
4anggal pengkajian
@
(0 6anuari +(*
Euangan
@
Euang Dahlia ((
9o E
@
+)*8+(
1umber info
@
%lien, keluarga dan rekam medic
9ama
@
9y. 1E/ EH6H%/
7mur
@
3 tahun
Pekerjaan
@
1wasta
'ubungan dengan klien
@
%eluarga klien
=lamat
@
kuoaron- diwek : 6ombang
2. Penanggung ;a,a$
3. R",a-at #esehatan
•
%eluhan utama @ 9yeri pada kaki sebelah kanan
•
Eiwayat penyakit sekarang @ =walnya pasien mengatakan terserang penyakit kutu air pada kaki sebelah kanan,namun tidak sembuh sembuh dan lukanya semakin melebar dan membengkak, lalu keluarga pasien menyuruh untuk mengecek gula darah dan ternyata hasilnya ringgi ! gd". %emudian keluarga membawanya pasien ke E17D 6$<=9#
•
Provocative
@ %lien mengatakan nyeri disebabkan karena ada luka
Ouality
@ %lien mengatakan nyerinya seperti berdenyut
Eegion
@ %aki sebelah kanan
1kala
@ 9yeri akut dengan skala 3 !1edang"
4ime
@ %lien mengatakan nyerinya hilang timbul
Eiwayat kesehatan masa lalu Pasien mengatakan 8 hari yang lalu masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama dan opname selama hari. %emudian pasien masuk rumah sakit lagi pada tanggal (8-(-+(*
(
•
Eiwayat penyakit keluarga %eluarga pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit Diabetes ilitus dan tidak mempunyai penyakit menular !'/I-=/D1,4<>,4< P=E7" maupun penyakit menurun !D,'/PHE4H91/,'HP=4/4/1"
(. Pemer"ksaan *"s"k •
%eadaan umum @ %esadaran @ >omposmetis #>1
@ 3--*
4anda tanda vital @ 4D
•
@(C) mmhg
9
@ 0 Cmenit
EE
@ +* Cmenit
1
@ *,0Q>
1cala
@ 3 !1edang"
Pemeriksaan per sistem 1. "stem %erna!asan H")ung
/nspeksi @ 4idak ada sekret,tidak pernafasan cuping hidung Palpasi @ 4idak ada nyeri tekan Da)a
/nspeksi @ Pergerakan dada simetris kiri dan kanan,tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan. Palpasi @ 4idak ada nyeri tekan,taktil fremitus seimbang kiri dan kanan Perkusi @ Eesonan =uskultasi @ Iesikuler,tidak ada nafas bunyi tambahan !ronki dan whee?ing"
2. "stem kar)"'6askuler
+
ajah
/nspeksi @ %onjungtiva merah muda Mulut :
ukosa bibir lembab,tidak ada sianosis Leher :
inspeksi 4idak ada pembesaran vena jugularis Palpasi 4idak ada nyeri tekan,irama arteri carotis communis normal Da)a
/nspeksi @ 1imetris,tidak terdapat oedema Palpasi @ ictus tidak teraba Perkusi @ 4idak ada tanda tanda bunyi redup =uskultasi @
3. "stem muskuluskeletal ajah
/nspeksi @ Lemah Ram$ut
/nspeksi @ Eambut ikal , berwarna hitam , penyebaran rata Mulut
inspeksi 4idak ada sianosis,mukosa bibir lembab %ekuatan otot @ +
3
%eterangan @
@ 4idak ada kontraksi ( @ %ontraksi !gerakan minimal" + @ #erakan aktif namun tidak dapat melawan gravitasi @ #erakan aktif melawan gravitasi 3 @ #erakan aktif dapat melawan gravitasi serta mampu menahan tahanan ringan @ #erakan aktif dapat melawan gravitasi serta mampu menahan tahanan penuh
(. "stem "ntegumen Leher
/nspeksi @ 4idak tampak pembesaran kelenjar getah bening Da)a
/nspeksi @ 1imetris Palpasi @ tidak ada nyeri tekan Perut
/nspeksi @ tidak ada asites Palpasi @ tidak ada nyeri tekan Ektrem"tas : Atas : akral hangat , >E4 N + detik Ba,ah : akral hangat , >E4 N + detik , oedem !K" dan ulkus !K"
+. "stem 9astr'"ntest"nal Mulut
/npeksi @ tidak ada sianosis Leher
/nspeksi @ 4idak ada pembesaran kelenjar tiroid Palpasi @ 4idak ada nyeri tekan A$)'men
/nspeksi @ 3
4idak ada benjolan Palpasi @ 'ematomegali !-" Perkusi @ perkusi hati pada midklavikulari kanan terdengar redup,perkusi limfe di daerah posterior midaksilaris kiri terdengar redup =uskultasi @
0. "stem el"m"nas" al6" BAB D"rumah
Frekuensi @ ( Chari &arna @ kuning %onsistensi @ lunak, berbentuk D" R
Frekuensi @ ( Chari &arna @ kuning %onsistensi @ lunak , berbentuk BA# D"rumah
Frekuensi @ +Chari &arna @ kuning jernih D" R.
Frekuensi @ +Chari &arna @ kuning jernih
+.2 DIA9NA #EPERAATAN
(. 9yeri berhubungan dengan agen cedera biologis N. DIA9NI :
9yeri akut
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
DHF/9/4/$9@
yang muncul akibatkerusakan jaringan yang actual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa !/nternational =ssociation for the 1tudy of Pain" •
Perubahan selera makan
•
Perubahan tekanan darah
•
Perubahan frekuensi jantung
•
Perubahan frekuensi pernapasan
•
Laporan isyarat
•
Diaphoresis
•
Perilaku distraksi !mis., berjalan mondar-mandir, mencari orang lain dan atau aktivitas lain, aktivitas yang berulang"
•
engekspresikan perilaku !mis. #elisah, merengek, menangis, waspada, iritabilitas, mendesah"
DHF/9/9#
•
asker wajah !mis., mata kurang, bercahaya, tampak kacau, gerakan mata berpancar atau tetap pada satu
>'=E=>4HE/14/>1
focus, meringis" •
1ikap melindungi area nyeri
•
Focus menyempit !mis., gangguan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan"
•
/ndikasi nyeri yang dapat diamati
•
Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
•
1ikap tubuh melindungi
•
Dilatasi pupil
•
elaporkan nyeri secara verbal
•
Focus pada diri sendiri
#angguan tidur =gen cedera biologis •
EHL=4HD F=>4$E1@
*
=11H11H9 4
1ubjective data entry Pasien mengatakan
•
nyeri pada kaki bagian bawah
$bjective data entry •
%eadaan umum @ lemah
•
#>1 @ 3--*
•
%esadaran @ composmentis
•
4D @(+C) mmhg
•
D/=#9$1/1
>lient Diagnost ic
9
@ 0 Cmenit
•
EE @ +* Cmenit
•
1 @ *,0Q>
•
1cala @ 3 !1edang"
Ns. D"agn's"s <%e?"!->:
9yeri akut
Eelated to@ agen cedera biologis
1tateme nt@
+. %erusakan integritas kulit berhubungan dengan luka gangrene N. DIA9NI :
DHF/9/4/$9@ DHF/9/9#
%erusakan integritas kulit
PerubahanCgangguan epidermis danCatau dermis •
%erusakan lapisan kulit
•
#angguan permukaan kulit
8
•
>'=E=>4HE/14/>1 EHL=4HD F=>4$E1@ =11H11H9 4
/nvasi struktur tubuh
Luka gangren
1ubjective data entry •
Pasien mengatakan luka belum sembuhsembuh selama + bulan dan luka semakin menyebar
$bjective data entry •
%eadaan umum @ lemah
•
#>1 @ 3--*
•
%esadaran @ composmentis
•
Luka derajat pada kaki bawah sebelah kanan
•
•
D/=#9$1/1
>lient Diagnost ic
4D @(+C) mmhg 9
@ 0 Cmenit
•
EE @ +* Cmenit
•
1 @ *,0Q>
•
1cala @ 3 !1edang"
Ns. D"agn's"s <%e?"!->:
%erusakan integritas kulit
Eelated to@ Luka gangren
1tateme nt@
0
+.3 INTER8ENI #EPERAATAN •
/ntervensi diagnosa ( NI7
INTER8ENI enejemen 9yeri
N7
A#TI8ITA UT7ME ). %aji tingkat nyeri,((. %ontrol nyeri
Definisi @
lokasi lamanya dan (+. Definisi @
pengentasan nyeri atau
karakteristik nyeri(. 4indakan
pengurangan rasa sakit
serta faktor yang
untuk
untuk tingkat
dapat memperburuk
nyeri
kenyamanan yang
atau meredakan.
dapat diterima pasien
INDI#ATR . Frekuensi nyeri !"
3. onitor nyeri dari pribadi
waktu ke waktu !"
mengontrol
(. %aji pengetahuan pasien dan kepercayaan tentang nyeri 8. engatur lingkungan pasien senyaman mungkin 0. =njurkan klien untuk makan dengan teratur ).
)
•
/ntervensi diagnosa + NI7
INTER8ENI Eawat luka
N7
A#TI8ITA UT7ME . >atat karakteristik(3. Penyembuhan luka @
Definisi @
luka
Pencegahan
tujuan utama
INDI#ATR (.Drainase purulen !"
+. kemerahan sekitar
*.
komplikasi luka dan peningkatan
kulit !"
tempat yang luka (*. 4ingkat regenerasi sel 8. eberikan balutan
penyembuhan luka.
oklusif
. Hdema luka !"
dan jaringan setelah penutupan disengaja
0. Pertahankan teknik membalut steril ketika merawat luka.
+.( IMPLEMENTAI N 1
DIA9NA #EPERAATAN #angguan rasa nyaman nyeri
berhubungan cedera biologis
dengan
agen
T9L;AM
()-(-+(* ).
IMPLEMENTAI
TTD
(. engevaluasi nyeri dengan cara memberikan rentang nomor ( : ( di manakah letak nyeri yang dialami oleh pasien, pasien mengatakan bahwa skala nyerinya 3 +. engevaluasi pengetahuan pasien tentang nyeri, pasien mengatakan jika kakinya terasa nyeri pasien melakukan teknik relaksasi yaitu teknik nafas dalam . emberikan makanan secara teratur. 3. engatur lingkungan pasien senyaman mungkin
3
. engalihkan perhatian pasien dengan aktivitas yang disukai pasien, pasien mengatakan suka menonton televisi *. emberikan penjelasan nyeri. 9yeri dapat timbul jika ada pergerakan yang terlalu sering. 8. emberikan obat sesuai dengan indikasi dokter =ntara lain @ Eanitidin +
%erusakan berhubungan
integritas
kulit
()-(-+(*
dengan
luka
0.
>efta?idin (. encatat karakteristik luka @ -
gangren
Diameter luka cm dan berjumlah
-
4erdapat pus
-
4ampak kemerahan pada area sekitar luka
+. embersihkan area luka dengan normal saline . engganti balutan dengan kasa steril dan memberikan balutan oklusif 3. Pertahankan tingkat kesterilan alat-alat yang digunakan agar tidak terjadi infeksi
3(
+.+ E8ALUAI
9$
4#L C 6=
(
()-(-+(* (3.
D/=#9$1= %HPHE=&=4=9 #angguan rasa nyaman
nyeri
berhubungan
HI=L7=1/
P=E=F
1 @ Pasien mengatakan nyeri kaki bawah sebelah kanan $@ %esadaran @ composmentis
dengan agen cedera
#>1 @ 3--*
biologis
Luka derajat pada kaki kanan bawah
4D @(+C) mmhg 9
@ 0 Cmenit
EE @ +* Cmenit 1 @ *,0Q> 1cala @ 3 !1edang"
=@ masalah belum teratasi P@ melanjutkan intervensi (,+,,3,,*,8 +
()-(-+(* (3.
%erusakan integritas kulit
berhubungan
dengan luka gangren
1 @ Pasien mengatakan luka belum sembuhsembuh dan semakin melebar $ @ %eadaan umun @ composmentis 4erdapat pus pada luka 4erdapat kemerahan sekitar area luka
4D @(+C) mmhg 9
@ 0 Cmenit
EE @ +* Cmenit 1 @ *,0Q> 1cala @ 3 !1edang" = @ asalah belum teratasi P @ elanjutkan intervensi (,+,,3
3+
BAB 8I PENUTUP 0.1 #es"m%ulan
Diantara penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa mendatang adalah diabetes mellitus. Faktor herediter biasanya memainkan peranan besar dalam menentukan pada siapa diabetes akan berkembang dan pada siapa diabetes tidak berkembang, dimana faktor herediter seringkali menyebabkan timbulnya diabetes melalui peningkatan kerentanan sel-sel beta terhadap penghancuran oleh virus atau mempermudah perkembangan antibodi autoimun melawan sel-sel beta, jadi juga mengarah kepada penghancuran sel-sel beta 4ipe-tipe diabetes militus antara lain @ Diabetes 4ipe / e. hiperglikemia berpuasa f. glukosuria, diuresis osmotik, poliuria, polidipsia, polifagia g. keletihan dan kelemahan h. ketoasidosis diabetik !mual, nyeri abdomen, muntah, hiperventilasi, nafas bau buah, ada perubahan tingkat kesadaran, koma, kematian" Diabetes 4ipe // d. lambat !selama tahunan", intoleransi glukosa progresif e. gejala seringkali ringan mencakup keletihan, mudah tersinggung, poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang sembuhnya lama, infeksi vaginal, penglihatan kabur f. komplikaasi jangka panjang !retinopati, neuropati, penyakit vaskular perifer" 7lkus Diabetikum Ulkus
Diabetikum akibat
mikriangiopatik
disebut
juga ulkus panas
walaupun nekrosis, daerah akral itu tampak merah dan terasa hangat oleh peradangan dan biasanya teraba pulsasi arteri dibagian distal . Proses mikroangipati 3
menyebabkan
sumbatan
pembuluh darah, sedangkan
secara akut emboli
memberikan gejala klinis P yaitu @ f. !ain !nyeri" g. !aleness !kepucatan" h. !aresthesia !kesemutan" i. !ulselessness !denyut nadi hilang" j. !aralysis !lumpuh".
0.2 aran
Dengan dibuatnya makalah tentang gangrene diabetic, diharapkan agar mahasiswa bisa benar-benar memahaminya sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat.
33