BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng
Angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) di Indonesia masih cukup cukup tinggi tinggi,, yaitu yaitu 31,04/1 31,04/1000 000 kelahi kelahiran ran hidup hidup artiny artinyaa terdapa terdapatt 31,04 31,04 bayi bayi mening meninggal gal dalam dalam setiap setiap 1.000 1.000 kelahi kelahiran ran.An .Angka gka terseb tersebut ut masih masih lebih lebih tinggi tinggi dibanding Malaysia dan Singapura yang masing-masing sebesar 16,39/1000 dan 2,3/1000 kelahiran hidup.
Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram ( WHO, 1961 ). Berat badan pada kehamilan khusus apapun sangat berfariasi dan harus digambarkan pada grafik presentil. Bayi yang berat badannya diatas presentil 90 dinamakan besar untuk umur kehamilan dan yang di bawa presentil 10 dinamakan ringan untuk umur kehamilan. Berdasarkan itu bahwa 10 % semua bayi ringan untuk umur kehamilan. Bayi yang berat badannya kurang dari 2500 gr pada saat lahir dinamakan berat badan lahir rendah.
BBLR BBLR menjadi menjadi
masala masalah h
keseha kesehatan tan masyara masyarakat kat
utama utama berdasar berdasarkan kan
rekomendasi internasional pada cut of 15%, of 15%, (De Onis et al. (1998) Eur (1998) Eur J Cl Nutr 52(S1):S5 52(S1):S5.. dalam WHO, 2004). 2004). Dan jumlah jumlah BBLR di Indonesia Indonesia diperkiraka diperkirakan n mencapa mencapaii 350 ribu ribu bayi bayi setiap setiap tahunnya tahunnya ( Depkes Depkes,, 2004. 2004. dalam dalam Fatmaw Fatmawati ati,, 2006)Penyebab BBLR di berbagai negara berkembang menurut WHO (2004)
1
Ikterus yang ditemukan pada bayi baru lahir dapat merupakan suatu gejala fisiologis (terdapat pada 25-50% neonatus cukup bulan dan lebih tinggi lagi pada neonatus kurang bulan) atau dapat merupakan hal yang patologis misalnya pada inkompatibi inkompatibilitas litas Rhesus dan ABO, sepsis, sepsis, galaktosemi galaktosemia, a, penyumbatan penyumbatan saluran saluran empedu dan sebagainya. Ikterus 1 fisiologis ialah ikterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga yang tidak mempunyai dasar patologis, kadarnya tidak melewati kadar yang membahayakan atau mempunyai potensi menjadi ‘kernicterus’ dan tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi. Ikterus patologis ialah ikterus yang mempunyai dasar patologis atau kadar bilirubinnya mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia.
Di ruang Perina RSUD Banyumas sangat banyak sekali kejadian BBLR pada periode agestus hingga september 2011 hampir 75 % bayi yang dirawat di perina mempunyai riwayat BBLR.
Berdas Berdasark arkan an Uraian Uraian di atas, atas, maka maka kami kami membah membahas as kasus kasus yang yang berjud berjudul ul “Asuhan “Asuhan Kebidanan Kebidanan pada pada BBL Ny K umur 10 hari dengan dengan BBLR, BBLR, ikterus ikterus dan riwayat Prematur”
B. Tu Tujua juan n Penyu Penyusun sunan an 1. Tujua juan Umum
Mengetahui pelaksanaan asuhan kebidanan pada BBL Ny K umur 10 hari dengan BBLSR, ikterus ikterus dan riwayat Prematur. 2. Tu Tuju juan an Khu husu suss
2
a. Mengetahui pelaksanaan pengkajian dan pengumpulan data pada bayi
BBLR b. Mengetahiu dan merumuskan diagnosa kebidanan bayi dengan BBLR
berdasarkan prioritas masalah c. Mengetahui Mengetahui intervensi intervensi,, pelaksanaan tindakan tindakan dan evaluasi pada bayi
dengan BBLR d.
Menget Mengetahui ahui kesenj kesenjang angan an antara antara konsep konsep dasar teori teori dengan dengan penera penerapan pan nyata di lapangan.
C. BATA BATASAN SAN MASAL MASALAH AH
Pada makalah ini masalah kami batasi pada asuhan kebidanan pada neonatus dengan
BBLSR, ikterus, dan riwayat prematur
D. Ruan Ruang g Lin Lingk gkup up 1. Ling Lingku kup p Mas Masal alah ah
Adapun lingkup masalah dalam kasus ini adalah asuhan kebidanan pada BBL Ny. K 10 hari dengan BBLSR, ikterus ikterus dan riwayat prematur. 2. Ling Lingku kup p Met Metod odee
Penyus Penyusunan unan lapora laporan n kasus kasus ini menggu menggunaka nakan n metode metode deskri deskripti ptiff yang yang memberikan gambaran pelaksanaan asuhan kebidanan pada BBL Ny. K 10 hari dengan BBLSR BBLSR ikterus dan riwayat prematur. prematur. 3.
Lingkup Sasaran
3
Sasaran laporan kasus ini yaitu asuhan kebidanan pada BBL Ny. K 10 hari dengan BBLSR, BBLSR, ikterus dan riwayat prematur. 4. Lingk Lingkup up Te Temp mpat at dan dan Wakt Waktu u
Laporan Laporan kasus ini dilaksanakan dilaksanakan di R.Perinatologi R.Perinatologi RSUD Banyumas pada tanggal 7 oktober sampai 8 oktober 2011.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Definisi bayi
Bayi baru lahir adalah bayi yang bayi yang keluar dari rahim dan mampu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan diluar kandungan. kandungan. Kelahiran bayi dari rahim ibu melalui 2 cara yaitu : 1. Lahi Lahirr mela melalui lui vagi vagina na
4
2. Lahi Lahirr mela melalui lui oper operas asii
Bayi baru lahir adalah individu yang memiliki kemampuan gerak terbatas, sehingga bayi membutuhkan perawatan dari seorang ibu yang intensif.Karena berbeda seperti bayi saat didalam rahim. didalam rahim bayi bergerak bebas karena bayi selalu mendapat asupan nutrisi langsung yang disampaikan melalui placenta. Setelah bayi lahir dan tali placenta dipotong segera dari bayi, maka sirkulasi placenta yang berfungsi sebagai penghantar nutrisi kepada bayi terputus, sehingga bayi harus beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.
Bayi yang lahir dari ibu yang memiliki kadar gula diatas normal sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan sebab bayi harus memenuhi kadar gula yang seimbang sehingga bayi kekurangan kadar gula. Biasanya terjadi pada bayi dengan berat badan lebih dari 4000 gram.
Bayi baru lahir rentan terhadap penyakit, sehingga orang tua harus dengan cermat menjaga kesehatan bayi, misalnya memberikan nutrisi yang cukup kepada bayi, pemberian ASI EKSKLUSIF, menjaga kebersihan diri pada bayi baru lahir, menjaga kebersihan pakaian pada bayi, menjaga kebersihan lingkungan pada bayi sehingga bayi tidak mudah terserang penyakit yang dapat membahayakan bayi dan jangan lupa membawa bayi untuk imunisasi setiap 4 tidak terjadi resiko cacat pada bayi. jadwal yang sudah ditentukan agar
5
2.2 BAYI BERAT LAHIR RENDAH
A. DEFIN DEFINISI ISI
Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram ( WHO, 1961 ). Berat badan pada kehamilan khusus apapun sangat berfariasi dan harus digambarkan pada grafik presentil. Bayi yang berat badannya diatas presentil 90 dinamakan besar untuk umur kehamilan dan yang di bawa presentil 10 dinamakan ringan untuk umur kehamilan. Berdasarkan itu bahwa 10 % semua bayi ringan untuk umur kehamilan. Bayi yang berat badannya kurang dari 2500 gr pada saat lahir dinamakan berat badan lahir rendah Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya bayi berat badan lahir rendah dibedakan: 1. Bayi berat lahir rendah, rendah, berat berat lahir lahir 1500 1500 – 2500 gram gram 2. Bayi berat berat lahir lahir sangat sangat rendah, rendah, berat berat lahir lahir kurang kurang dari 1500 gram gram 3. Bayi berat berat lahir lahir ekster eksterem, em, Berat Berat lahir lahir kurang dari dari 1000 1000 gram gram B. ET ETIO IOLO LOGI GI
Bayi berat lahir rendah mungkin prematur ( kurang bulan ) mungkin juga cukup bulan (dismatur).
1. PREM PREMAT ATUR UR MUR MURN NI
6
Prematur murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan yang sesuai dengan masa kehamillan atau disebut juga neonatus preterm p reterm / BBLR / SMK. Faktor Faktor Faktor Faktor yang yang Mempen Mempengar garuhi uhi Terjad Terjadiny inyaa Persal Persalina inan n Premat Prematur ur atau atau BBLR adalah a. Faktor Ibu
1) Riwayat kelahiran prematur sebelumnya 2) Gizi saat hamil kurang 3) Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun 4) Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat 5) Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok) 6) Perdarahan antepartum, kelainan uterus, Hidramnion 7) Faktor pekerja terlalu berat 8) Primigravida 9) Ibu muda
b. Faktor kehamilan
Hami Hamill
deng dengan an
hidr hidram amni nion, on, hatn hatnil il ganda ganda,,
perd perdar arah ahan an antep antepar artu tum, m,
komplikasi hamil seperti pre eklamsia, eklamsi, ketuban pecah dini
c. Faktor Janin
7
Caca Cacatt bawa bawaan an,, infe infeks ksii dala dalam m rahi rahim m dan keham kehamil ilan an gand ganda. a.,, anom anomal alii kongenital d. Faktor Kebiasaan : Pekerjaan yang melelahkan, merokok e. Faktor yang masih belum diketahui.
Karakteristik yang dapat ditemukan pada prematur murni adalah (1) (1)
Bera Beratt badan badan kura kurang ng dari dari 2500 gram gram,, panjang panjang badan badan kura kurang ng dari dari 45 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm lingkar dada kurang dari 30 cm
(2) Gerakan kurang aktif otot masih hipotonis (3) Umur kehamilan kurang dari 37 minggu (4) Kepala lebih besar dari badan rambut tipis dan halus (5) Tulang-tulang tengkorak lunak, fontanela besar dan sutura besar (6) Telinga sedikit tulang rawannya dan berbentuk sederhana (7) Jaringan payudara tidak ada dan puting susu kecil (8) Pernapasan belum teratur dan sering mengalami serangan apneu (9) Kulit tipis dan transparan, lanugo (bulu halus) banyak terutama pada
dahi dan pelipis dahi dan lengan (10) Lemak subkutan kurang (11) Genetalia belum sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup
oleh labia mayora (12) Reflek Reflek menghisap menghisap dan menelan menelan serta serta reflek reflek batuk masih masih lemah. lemah. Bayi prematur mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahan tubuh masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan antibo antibodi di belum belum sempur sempurna. na. Oleh Oleh karena karena itu itu tindak tindakan an prefen prefentif tif sudah sudah dila dilaku kukan kan seja sejak k ante antena nata tall sehi sehing ngga ga tida tidak k terj terjadi adi pers persal alin inan an deng dengan an prematuritas (BBLR).
8
C. PENATALAKSAN PENATALAKSANAN AN
Dengan memperhatikan memperhatikan gambaran gambaran klinik klinik dan berbagai berbagai kemungkinanan kemungkinanan yang yang dapat dapat terjad terjadii pada pada bayi bayi premat prematuri uritas tas maka maka perawat perawatan an dan pengawa pengawasan san ditujukan pada pengaturan suhu, pemberian makanan bayi, Ikterus, pernapasan, hipoglikemi dan menghindari infeksi 1. Pengaturan suhu badan bayi prematuritas /BBLR. Bayi prematur prematur dengan cepat akan kehilangan kehilangan panas badan dan menjadi menjadi hipote hipotermi rmi karena karena pusat pusat pengatu pengaturan ran panas panas belum belum berfun berfungsi gsi dengan dengan baik, baik, metabolisme rendah dan permukaan badan relatif luas. Oleh karena itu bayi pre prema matu turi rita tass haru haruss dira dirawa watt dala dalam m inku inkubat bator or sehi sehingg nggaa panas panas bada badanny nnyaa mendekati dalam rahim , apabila tidak ada inkubator bayi dapat dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol berisi air panas sehingga panas badannya dapat dipertahankan. 2. Makanan bayi prematur. Alat Alat penc pencer erna naan an bayi bayi belu belum m
semp sempur urna na,,
lamb lambun ung g
keci kecill
enzi enzim m
peneernaan belum matang, sedangkan kebutuhan protein 3-5 gr/kg BB dan kalori kalori 110 kal;/kgBB kal;/kgBB sehingga sehingga pertumbuhan pertumbuhan dapat meningkat. meningkat. Pemberian Pemberian minum bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului derngan menghisap cairan lambung , reflek masih lemah sehingga pemberian minum sebaiknya sediki sedikitt demi demi sediki sedikitt dengan dengan frekwe frekwensi nsi yang yang lebih lebih sering sering.. ASI merupak merupakan an makanan yasng paling utama sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan, bila bila faktor faktor menghi menghisap sapnya nya kurang kurang maka maka ASI dapat dapat dipera diperass dan diberi diberikan kan dengan dengan sendok sendok perlah perlahanan-lah lahan an atau atau dengan dengan memasa memasang ng sonde. sonde. Permul Permulaan aan cairan yang diberikan 50- 60 cc/kgBB/hari terus dinaikan sampai mencapai sekitar 200 cc/kgBB/hari.
9
3. Ikterus Semua Semua bayi bayi premat prematur ur menjad menjadii ikteru ikteruss karena karena sistem sistem enzim enzim hatiny hatinyaa belum belum matur matur dan biliru bilirubin bin tak berkonj berkonjugas ugasii tidak tidak dikonj dikonjuga ugasik sikan an secara secara efisien sampai 4-5 hari berlalu . Ikterus dapat diperberat oleh polisetemia, memar hemolisias dan infeksi karena hperbilirubinemia dapat menyebabkan kernikterus maka wama bayi harus sering dicatat dan bilirubin diperiksa, bila ikterus muncul dini atau lebih cepat bertambah coklat. 4. Pernapasan Bayi Bayi premat prematur ur mungki mungkin n mender menderita ita penyak penyakit it membra membran n hialin hialin.. Pada Pada penyakit ini tanda-tanda gawat pernafasan selalu ada dalam 4 jam. Bayi haras dirawa dirawatt terlen terlentan tang g atau atau tengkur tengkurap ap dalam dalam incuba incubator tor,, dada dada abdomen abdomen harus harus dipaparkan untuk mengobserfasi usalia pernapasan. 5. Hipoglikemi Mungkin paling timbul pada bayi prematur yang sakit bayi berberat bada badan n lahi lahirr renda rendah, h, harus harus dian dianti tisi sipas pasii sebe sebelu lum m gejal gejalaa timb timbul ul deng dengan an pemeriksaan gula darah secara teratur. 6. Menghindari Infeksi Bayi prematuritas mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahan tubuh masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan antibodi belum sempurna . Oleh karena itu tindakan prefentif sudah dilakukan sejak antenatal sehingga tidak terjadi persalinan dengan prematuritas (BBLR) D. PROGNO PROGNOSA SA
10
Prognosis bayi berat lahir rendah ini tergantung dari berat ringannya masalah perinatal misalnya masa gestasi ( makin muda masa gestasi / makin rendah rendah berat berat bayi, bayi, makin makin tinggi tinggi angka angka kemati kematian) an),, asfiks asfiksia/ ia/isk iskemi emiaa otak otak , sindro sindroma ma gangguan gangguan pernap pernapasa asan n , perdar perdarahan ahan intraf intrafent entrik rikule ulerr , displa displasia sia bronko bronkopul pulmon monal, al,
retrol retrolent ental al
fibrop fibroplas lasia, ia,
infeks infeksi, i,
gangguan gangguan
metabol metabolik ik
(asidosis, hipoglikemi, hiperbilirubinemia). Prognosis ini juga tergantung dari keadaa keadaan n sosial sosial ekonomi ekonomi,, pendidi pendidikan kan orang orang tua dan perawa perawatan tan pada saat kehamilan persalinan dan post natal (pengaturan suhu lingkungan, resusitasi, nutr nutris isi, i, menc mencega egah h
infe infeks ksi, i, meng mengat atas asii
gangg ganggua uan n
pern pernap apas asan an,,
asfi asfiks ksia ia
hiperbilirubinemia, hipoglikemia dan lain – lain). \ E. ASUHAN KEBIDANA KEBIDANAN N PADA NEONATUS NEONATUS DENGAN BBLR 1. Pengkajian a. Data Subyektif
Data Data suby subyek ekti tiff adal adalah ah pers perseps epsii dan dan sens sensas asii klie klien n tent tentang ang masa masala lah h kesehatan (Alien Carol V. 1993:28). Data subyektif terdiri dari 1) Biodata atau identitas pasien :
Bayi meliputi nama tempat tanggal lahir jenis kelamin Orangtua meliputi : nama (ayah dan ibu, umur, agama, suku atau kebangsaan, pendidikan, penghasilan pekerjaan, dan alamat). (Talbott Laura A, 1997: 6).
2) Riwayat kesehatan
11
Riwayat Riwayat antenatal antenatal yang yang perl perlu u dikaj dikajii atau atau diket diketah ahui ui dari dari riwa riwaya yatt antenatal pada kasus BBLR yaitu: a. Keadaan Keadaan ibu ibu selama selama hamil dengan dengan anemia anemia,, hiperten hipertensi, si, gizi gizi buruk, buruk, merokok ketergantungan obat-obatan atau dengan penyakit seperti diabetes mellitus, kardioyaskuler dan paru. b. Kehamil Kehamilan an dengan dengan resiko resiko persal persalina inan n preter preterm m misal misalnya nya kelahir kelahiran an multiple, kelainan kongenital, riwayat persalinan preterm. c. Pemeriksaa Pemeriksaan n kehamilan kehamilan yang yang tidak tidak kontinyuit kontinyuitas as atau periksa periksa tetapi tetapi tidak teratur dan periksa kehamilan tidak pada petugas kesehatan. d. Hari Hari pert pertam amaa haid haid tera terakhi khirr tida tidak k sesu sesuai ai denga dengan n usia usia keham kehamil ilan an (kehamilan postdate atau preterm).
3) Riwayat Kehamilan
komplikasi persalinan juga mempunyai kaitan yang sangat erat dengan permasalahan pada bayi baru lahir. Yang perlu dikaji: Kala I : Perdarahan antepartum baik solusio plasenta maupun plasenta previa. Kala II : Persalinan dengan tindakan bedah caesar, karena pemakaian obat obat penenan penenang g (narko (narkose) se) yang yang dapat dapat menekan menekan sistem sistem pusat pernafasan.
4) Riwa Riwaya yatt Post Post Nat Natal al
Yang perlu dikaji antara lain: a. Berat badan lahir lahir : Preterm/B Preterm/BBLR BLR 2500 2500 gram gram lingkar lingkar kepala kepala kurang kurang atau lebih dari normal (34-36 cm). b.
Adanya Adanya kelainan kelainan kongenit kongenital: al: Anencepha Anencephal, l, hidrocephal hidrocephalus, us, anetreci anetrecial al aesofagal.
12
5) Pola Pola Nutri utrisi si
Yang perlu dikaji pada bayi dengan BBLR gangguan absorbsi gastro gastroint intenti entinal nal,, muntah muntah aspira aspirasi, si, kelema kelemahan han menghi menghisap sap sehing sehingga ga perlu diberikan cairan parentral atau personde sesuai dengan kondisi bayi untuk mencukupi kebutuhan elektrolit, cairan, kalori dan juga untu untuk k
mengo mengore reks ksii
dehi dehidr dras asi, i,
asid asidos osis is
meta metabo boli lik, k,
hipog hipogli like kemi mi
disamping untuk pemberian obat intravena. a.
b.
c.
Kebutuhan parenteral
Bayi BBLR D5 %
Bayi BBLR > 1500 gram menggunakan D10 %
Kebut Kebutuh uhan an nutr nutris isii enter enteral al
BB = 24 kali per 24 jam
BB 1250- = 12 kali per 24 jam
BB > 2000 gram = 8 kali per 24 jam
Kebut Kebutuh uhan an min minum um pada pada neona neonatu tuss : 1) Hari ke 1 = 50-60 cc/kg BB/hari
2) Hari Hari ke ke 2 = 90 90 cc/k cc/kg g BB/h BB/har arii 3) Hari Hari ke 3 = 120 cc/kg cc/kg BB/h BB/hari ari 4) Hari Hari ke 4 = 150 cc/kg cc/kg BB/h BB/hari ari
Dan untuk tiap harinya sampai mencapai 180 – 200 cc/kg BB/hari (Iskandar Wahidiyat, 1991:l)
13
6) Pola Pola Elim Elimin inas asii
Yang perlu dikaji pada neonatus adalah : 1) BAB : frekwe frekwensi nsi,, jumlah, jumlah, konsis konsisten tensi. si. 2) BAK BAK : frek frekwe wens nsi, i, jum jumla lah h
2.3
IKTERUS NEONATORUM
a. ANGKA ANGKA KEJADIA KEJADIAN N
Warn Wa rnaa kekun kekunin ingan gan pada pada bayi bayi baru baru lahi lahirr adaka adakala lany nyaa meru merupa pakan kan kejadian kejadian alamiah alamiah (fisologis (fisologis), ), adakalanya adakalanya menggambarka menggambarkan n suatu penyakit (patologis). Bayi berwarna kekuningan yang alamiah (fisiologis) atau bukan karena penyakit tertentu dapat terjadi pada 25% hingga 50% bayi baru lahir cukup bulan (masa kehamilan yang cukup)2, dan persentasenya lebih tinggi pada bayi prematur. Disebut Disebut alamiah alamiah (fisiolog (fisiologis) is) jika warna kekuningan muncul pada hari kedua atau keempat setelah setelah kelahiran, kelahiran, dan berangsur menghilang menghilang (paling (paling lama lama)) sete setela lah h 10 hingg hinggaa 14 hari hari.. Ini Ini terj terjad adii karen karenaa fung fungsi si hati hati belu belum m sempur sempurna na (matan (matang) g) dalam dalam mempro memproses ses sel darah darah merah. merah. Selain Selain itu, itu, pada pemeriksa pemeriksaan an laboratori laboratorium um kadar bilirubin bilirubin (pigmen empedu) dalam darah tidak melebihi batas yang membahayakan1. Kuning fisiologis biasanya tidak berbahaya karena akan cepat teratasi dengan berjalannya waktu. Bayi Bayi cukup cukup bulan bulan mempun mempunyai yai batas batas aman aman untuk untuk kadar kadar biliru bilirubin bin 12 mg/dl. Sedangkan bayi kurang bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 10 mg/d mg/dl. l. Jika Jika kada kadarn rnya ya meni mening ngka katt
dilu diluar ar kada kadarr
ters terseb ebut ut dise disebu butt
hiperbilirubin (patologis, penyakit).
14
b. PARAMETER PARAMETER DAN DAN GEJALA GEJALA KLINIS KLINIS
Ada beberapa batasan warna kekuningan pada bayi baru lahir untuk meni menila laii pros proses es alam alamia iah h (fis (fisio iolo logi gis) s),, maup maupun un warn warnaa kekun kekunin inga gan n yang yang berhubungan dengan penyakit (patologis), agar lebih mudah dikenali. Secara garis besar, batasan kekuningan bayi baru lahir karena proses fisiologis adalah sebagai berikut: •
Warna kekuningan tampak pada hari kedua sampai hari keempat.
•
Secara kasat mata, bayi nampak sehat.
•
Warna kuning berangsur hilang setelah 10-14 hari.
•
Kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam darah krang dari 12 mg%.
Peng Pengam amat atan an dan dan penel penelit itia ian n di RSCM RSCM Jakar Jakarta ta (Mon (Monin intj tjaa dkk. dkk.,, 1981 1981)) menunjukkan bahwa dianggap hiperbilirubinemia bila: 1. Ikteru Ikteruss terj terjadi adi pada pada 24 24 jam jam perta pertama ma 2. Peningkatan Peningkatan konsentrasi konsentrasi bilirubin bilirubin 5mg% atau lebih setiap setiap 24 jam 3. Kons Konsent entra rasi si bili biliru rubi bin n seru serum m sewak sewaktu tu 10mg 10mg% % pada pada neon neonat atus us kuran kurang g bulan dan 12,5mg% pada neonatus cukup bulan
15
4. Ikterus Ikterus yang disertai disertai proses proses hemolisi hemolisiss (inkompatibi (inkompatibilitas litas darah, darah, defisiensi defisiensi enzim G-6-PD dan sepsis)
5. Ikteru Ikteruss yang diser disertai tai keada keadaan an sebagai sebagai beriku berikut: t:
Berat lahir lahir kurang dari 2000 gram
Masa gestasi kurang dari 36 minggu
Asfiksia, hipoksia, sindrom gangguan pernafasan
Infeksi
Trauma lahir pada kepala
Hipoglikemia, hiperkarbia
Hiperosmolalitas darah
c. PENG PENGOB OBAT ATAN AN
Pada Pada bayi bayi baru baru lahi lahirr denga dengan n warn warnaa keku kekuni ning ngan an fisi fisiol olog ogis is,, tida tidak k berbahaya dan tidak diperlukan pengobatan khusus, kondisi tersebut akan hilang dengan sendirinya. Prinsip pengobatan warna kekuningan pada bayi baru lahir adalah menghilangkan penyebabnya.
Tuju Tujuan an utam utamaa
pena penata tala laks ksan anaa aan n
ikte ikteru russ
neon neonat atal al adal adalah ah
untu untuk k
mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat menimbulkan menimbulkan kernikterus kernikterus/ence /encefalopat falopatii biliaris, biliaris, serta mengobati mengobati penyebab penyebab langsu langsung ng ikteru ikteruss terseb tersebut. ut. Pengen Pengendal dalian ian bilir bilirubi ubin n juga juga dapat dapat dilakuk dilakukan an
16
dengan dengan mengus mengusaha ahakan kan agar kunjug kunjugasi asi biliru bilirubin bin dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan megusahakan mempercepat proses konjugasi.
1. Pemberi Pemberian an ASI ASI (Air (Air Susu Susu Ibu) Ibu)
Pada Pada bayi bayi yang yang kuning kuning sebagi sebagian an ibu-ib ibu-ibu u menghen menghentik tikan an pember pemberian ian ASI. ASI. Just Justru ru pemb pember eria ian n ASI ASI tida tidak k bole boleh h dihe dihent ntik ikan an,, bahk bahkan an haru haruss ditingkatkan (lebih kurang 10-12 kali sehari)3. Banyak minum ASI dapat memb memban antu tu
menu menuru runk nkan an
kada kadarr
bili biliru rubi bin, n,
kare karena na
bili biliru rubi bin n
dapa dapatt
dikeluarkan dikeluarkan melalui air kencing kencing dan kotoran kotoran bayi. Sedangkan pemberian pemberian banyak air putih tidak akan menurunkan kadar bilirubin. bilirubin. 2. Te Tera rapi pi sina sinarr
Dila Dilaku kuka kan n di klin klinik ik atau atau ruma rumah h saki sakit. t. Cara Carany nyaa yait yaitu u deng dengan an memberikan sinar lampu berspektrum 400-500 nanometer pada kulit bayi. Dengan terapi sinar bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecah sehingga mudah mudah larut larut dalam dalam air, air, dieksr dieksresi esikan kan dengan dengan cepat cepat ke dalam dalam kandung kandung empedu dan dikeluarkan dari dalam tubuh.
17
3. Ter Terapi api deng dengan an sinar sinar matah matahari ari
Terapi dengan sinar matahari saat ini masih menjadi perdebatan. Dasar pembe pemberia rian n sinar sinar matahar mataharii karena karena sinar sinar matahar mataharii mempuny mempunyai ai panjang panjang gelombang sekitar 450-460 nm. Sinar yang mempunyai spektrum emisi pada panjang gelombang tersebut (warna biru, putih dan sinar matahari), akan memecah bilirubin menjadi zat yang mudah larut dalam air. Bayi Bayi yang yang kuning kuning dengan dengan kadar kadar fisio fisiolog logis, is, dapat dapat dijemu dijemurr di bawah bawah sinar matahari pagi antara pukul 07.00 sampai 09.00, adalah merupakan waktu yang paling efektif, jadi tidak dapat sepanjang waktu, serta belum terlalu terlalu panas. Penjemuran Penjemuran biasanya diberikan diberikan selama selama lebih kurang 15 hing hingga ga 30 meni menitt3. Bayi Bayi dije dijemu murr tanp tanpaa busana busana,, lindu lindung ngii mata mata dan dan kemaluan bayi dari sorot sinar matahari secara langsung. Bebera Beberapa pa ahli ahli yang yang tidak tidak setuju setuju dengan dengan penjemu penjemuran ran,, berpen berpendapa dapatt bahwa meletakkan meletakkan bayi dibawah sinar matahari matahari tidak akan menurunkan kadar kadar biliru bilirubin bin dalam dalam darah. darah. Malahan Malahan sinar sinar mataha matahari ri terseb tersebut ut akan akan menyeb menyebabka abkan n luka luka bakar bakar pada kulit. kulit. Selain Selain itu itu bayi bayi akan kedingi kedinginan nan.. Oleh karena itu yang terpenting ialah memberikan ASI secara cukup dan teratur pada bayi-bayi yang kuning, bahkan dengan frekuensi yang lebih ditingkatkan.
BAB III TINJAUAN KASUS
18
ASUHAN KEBIDANAN KEBIDANAN PADA BBL NY. NY. K 10 HARI DENGAN DENGAN BBLSR,IKTERUS DAN RIWAYAT PREMATUR
Tang Tanggal gal Peng Pengkaj kajia ian n
: 7 oktob oktober er 2011 2011
Temp Tempat at Pen Pengka gkaji jian an
: R. Per Perin inat atol ologi ogi RSU RSU Ban Banyu yuma mass
Waktu ktu Pengk ngkajian
: 18.53 WIB
Pengkaji
: Tina Cahyana
I.
Data Subjektif A. Iden Identi tita tass Anak Anak
Nama
: Bayi Ny.K
U mu r
: 10 hari
Tanggal lahir
: 28 september 2011
Jam lahir
: 18.50 WIB
Jenis kelamin
: perempuan
Anak ke
:1
B. Identi Identitas tas Or Orang ang Tu Tua a
Nama Ibu
: Ny.K
Nama Suami : Tn. E
Umur
: 23 tahun
U mu r
: 34 th
Pendidikan
: SD
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: I RT
Pekerjaan
: Wiraswasta
Gol. Darah
:-
Gol. Darah
:
19
Agama
: Islam
A g am a
: Islam
Alamat
: Kp Kp. Si Sindang la layang RT RT/RW 07 07/02 Ba Banyumas
C. Riway Riwayat at Keha Kehami mila lan n 17
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama. Ibu merasa hamil 7 bulan lebih tidak ada penyakit berat,menular maupun keturunan yang menyertai kehamilan kehamilan ini. Ibu sudah memeriksakan memeriksakan kehamilan sebanyak 6x ke bidan desa. desa. Ibu telah mendap mendapat at 2x imuni imunisas sasii TT dan telah telah menghab menghabisk iskan an 3 bungku bungkuss tablet tablet Fe selama selama masa masa kehamil kehamilanny annya. a. Alasan Alasan ibu diruju dirujuk k ke rumah sakit adalah ibu di mengalami kontraksi pada usia kehamilan yang belum cukup bulan. D. Riwayat Riwayat kesehata kesehatan n Ke Keluar luarga ga
Ibu mengat mengataka akan n tidak tidak mempuny mempunyai ai penyak penyakit it keturu keturunan nan dan gangguan gangguan reproduksi.ibu memiliki riwayat prematur dari ibunya. E. Riway Riwayat at persa persalin linan an
Jeni Jeniss Pers Persal alin inan an
: Spont pontan an
Penolong Pe Persalinan
: Bi Bidan
Lama persalinan
: 20 menit
Tempat lahir
: R.VK RSUD Banyumas
Letak bayi
: Kepala
Berat badan lahir
:1280 gram
Warna ketuban
: jernih
20
Jenis Kelamin
: perempuan
Keadaan bayi saat lahir
: tidak menangis spontan dilakukan dilakukan resusitas resusitasii
oleh bidan
II.
DATA OBJEKTIF A. Peni Penila laia ian n Awal Awal
Keadaan umum
: sedang
Warna Kulit
: agak kekuningan di bagian kepala hingga ekstremitas
Tonus otot
: baik
B. Anto Antopo pome metr trii
Berat Badan
: 1450 gram
Panjang Badan
: 37 cm
Lingkar kepala
: 23cm
Lingkar dada
: 21 cm
C. Tanda Tanda-Ta -Tand nda a Vita Vitall
Deny Denyut ut Jan Janttung ung
: 144x 144x//meni menitt
Pernafasan
: 50x/menit
Suhu
: 36,4º C
D. Peme Pemeri riksa ksaan an Fisi Fisik k
21
1. Kepala Sutura
: Terdapat moulage di sutura sagitalis
Caput aput Succe ucceda danu num m
: Tid Tidak ak ada ada
Ceph ephal Haema ematom
: Tidak ada
Rambut
: Hitam
2. Muka Muka
: Bent Bentuk uk sime simetr tris is
3. Mata Letak
: Simetris
Sklera
: ikterik
Konjungtiva
: Merah muda
Secret
: Tidak ada
Kelainan
: Tidak ada
4. Hidung Bentuk
: Simetris
Secret
: Tidak ada
Kelainan
: Tidak ada
Terpasang NGT di hidung bagian kiri
22
5. Mulut Bibir
: Simetris
Labio schizis
: Tidak ada
Palato schizis
: Tidak ada
Reflek Rooting, sucking, Swallowing belum terkaji 6. Telinga letak
: Simetris
Kelainan
: Tidak ada
7. Leher Pergerakan
: Aktif
Pembengkakan
: - KGB : Tidak Ada : - Thyroid : Tidak ada
8. Dada Bentuk
: simetris
Kelainan
: Tidak ada
Retraksi
: Tidak ada
Suara Nafas
: Tidak ada wheezing dan ronchi
Mammae Mammae
: Letak puting puting simetris simetris,, areola areola sudah nampak
jelas 9. Abdomen
23
Bentuk
: Tampak lonjong dan agak buncit, kembung (-)
Keadaan tali pusat
: kering
Kelainan
: Tidak ada
10. Ekstremit Ekstremitas as Atas Atas Letak
: Simetris antara kanan dan kiri
Jari-jari
: lengkap, garis tangan sudah nampak
Pergerakan
: aktif
Reflek genggam
: (+)
Reflek moro
: (+)
11. Genita Genitalia lia Lubang Urethra
: Ada, BAK (+)
Labia mayora masih tertutup oleh labia minora dan agak menonjol 12. 12. Anus Anus Lubang
: Ada
Meconium
: Ada
13. Punggu Punggung ng Bent Bentuk uk
: sime simetr tris is,, susu susuna nan n tula tulang ng belak belakan ang g tida tidak k terdapat lordosis,
Spina bifida
kifosis, skoliosis
: Tidak Ada
14. Ekstremit Ekstremitas as Bawah Bawah
24
Letak
: Simetris antara kanan dan kiri
Jari-jari
: lengkap, garis kaki sudah nampak
Pergerakan
: lemah
Reflek Babinski
: (+)
E. Peme Pemeri riksa ksaan an penun penunjan jang g
III.
Billirubin total
:16,8 mg%
Billirubin direk
:4,2 mg%
Analisa Data
Bayi Ny.K Ny.K 10 hari dengan dengan BBLSR, Ikterus Ikterus neonatorum neonatorum dan riwayat riwayat Prematur
Masalah Masalah potensial potensial
: hipertermi hipertermi,, penurunan penurunan berat badan dan peningkatan peningkatan
kadar billirubin yang lebih lanjut Kebutuhan :
menjaga kehangatan bayi, melakukan fototerapi,
dan pemenuhan nutrisi
IV.
Penatalaksanaan
1. Member Memberit itahu ahu ibu ibu hasi hasill pemer pemeriks iksaan aan
25
2. Melakukan Melakukan pemberian pemberian ASI per sonde kepada bayi sebanyak 21 cc per
2 jam 3. Melakukan Melakukan fotote fototerapi rapi sesuai sesuai advice dokter spesialis spesialis anak 4. Menj Menjag agaa keha kehang ngat atan an bayi bayi 5. Meng Mengob obse serv rvas asii TTV TTV 6. Member Memberit itahu ahu ibu ibu tand tandaa bahaya bahaya pada pada BBL 7. Memotivasi Memotivasi ibu untuk untuk mengaplikas mengaplikasikan ikan ASI ekslusif ekslusif 8. Menj Menjag agaa pers person onal al hyg hygie iene ne 9. Mela Melaku kukan kan pendoku pendokume ment ntas asia ian n
26
CATATAN PERKEMBANGAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BBL NY. K 11 HARI DENGAN BBLSR, IKTERUS DAN RIWAYAT PREMATUR
Tang Tanggal gal Peng Pengkaj kajia ian n
: 8 oktob oktober er 2011 2011
Temp Tempat at Pen Pengka gkaji jian an
: R. Per Perin inat atol ologi ogi RSU RSU Ban Banyu yuma mass
Waktu ktu Pengk ngkajian
: 09.15 WIB
Pengkaji
: Tina Cahyana
I.
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan By K BAK dan BAB normal
II.
DATA OB OBJEKTIF
1. warna kulit kulit :agak :agak kekuningan kekuningan di bagian kepala kepala hingga hingga ekstremi ekstremitas tas bawah bawah
III.
2. Berat Badan
: 1520 gram
3. Wa Warn rnaa skle sklera ra
:ikt :ikter erik ik
Analisa Data
Bayi Ny.K 11 hari dengan BBLSR, Ikterus neonatorum dan riwayat Prematur
Masalah Masalah potensial potensial
: hipertermi hipertermi,, penurunan penurunan berat badan dan peningkatan peningkatan
kadar billirubin yang lebih lanjut
27
Kebu Kebutu tuha han n
:men :menja jaga ga kehan kehangat gatan an bayi bayi,, mela melaku kukan kan foto fotote tera rapi pi
,
dan pemenuhan nutrisi.
IV.
Penatalaksanaan
a. Member Memberit itahu ahu ibu ibu hasil hasil pemeri pemeriksa ksaan an b. Melakukan Melakukan pemberian pemberian ASI per sonde kepada bayi sebanyak 21 cc per
2 jam c. Melakukan Melakukan fotote fototerapi rapi sesuai sesuai advice advice dokter spesialis spesialis anak d. Mengam Mengambil bil samp sampel el darah darah untuk untuk cek bill billiru irubin bin e. Menj Menjag agaa keha kehang ngat atan an bayi bayi f.
Mengo engobs bser erva vassi TTV TTV
g. Member Memberit itahu ahu ibu ibu tand tandaa bahaya bahaya pada pada BBL h. Memotivasi Memotivasi ibu untuk untuk mengaplikas mengaplikasikan ikan ASI ekslusif ekslusif i.
Menj Menjag agaa pers person onal al hyg hygie iene ne
j. j.
Mela Melaku kukan kan pend pendoku okume ment ntas asia ian n
28
BAB IV PEMBAHASAN
A. Data Data Sub Subje jekt ktif if
Dari data subjektif yang dilihat dari riwayat kehamilan dan persalinan, penegakan diagnosa bayi lahir prematur sudah benar Prematur murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat bada badan n yang yang sesu sesuai ai denga dengan n masa masa keham kehamil illa lan n atau atau dise disebu butt juga juga neon neonat atus us prete preterm rm / BBLR BBLR / SMK. SMK. Dan ibu melahi melahirka rkan n saan saan usia usia kehami kehamilan lan belum belum cukup bulan yaitu yaitu pada usia kehamilan kehamilan 28 minggu. Dan berat bayi saat saat lahir adalah kurang dari 1500 gram dan termasuk kedalam kategori BBLSR. B. Data Data Ob Obje jekt ktif if
Bayi Bayi cukup cukup bulan bulan mempun mempunyai yai batas batas aman aman untuk untuk kadar kadar biliru bilirubin bin 12 mg/dl. Sedangkan bayi kurang bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 10 mg/dl. Jika kadarnya meningkat diluar kadar tersebut disebut hiperbilirubin (patologis, penyakit).
29
Dari data objektif terdapat data hasil pemeriksaan labolatorium yaitu kandungan billirubin dalam darah yang lebih dari 12 mg% dan itu termasuk ikterus neonatorum yang patologis.
C. Anal Analis isa a Dat Data a
Dari hasil pengkajian pengkajian data objektif objektif dan subjektif didapat analisa analisa Bayi Ny.K Ny.K 11 hari hari dengan dengan BBLSR, BBLSR, Ikteru Ikteruss neonato neonatorum rum dan riwaya riwayatt Premat Prematur ur analisa tersebut didukung oleh hasil dari data subjektif dan objektif dimana ibu melahi melahirka rkan n saan saan usia usia kehamil kehamilan an belum belum cukup cukup bulan bulan yaitu yaitu pada usia usia kehamilan 28 minggu. Dan berat bayi saat lahir adalah kurang dari 1500 gram dan dari dari data data hasil hasil pemeri pemeriksa ksaan an labola labolator torium ium yaitu yaitu kandunga kandungan n billir billirubin ubin dalam darah yang lebih dari 2512 mg% dan itu termasuk ikterus neonatorum yang patologis. . D. Penatalaksanaan
Penatalaks Penatalaksanaan anaan yang dilakukan oleh petugas petugas RSUD Banyumas sudah sesuai diantaranya : 1. Menjaga Menjaga kehangata kehangatan n bayi bayi agar agar tidak tidak terjadi terjadi hipert hipertermi ermi 2. Member Memberii ASI untuk untuk penin peningka gkatan tan nutri nutrisi si bayi. bayi. 3. Melakukan Melakukan fototera fototerapi pi untuk untuk menurunkan menurunkan kadar kadar billi billirubin rubin dalam dalam darah darah
30
BAB V PENUTUP A. KE KESI SIMP MPUL ULAN AN
Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram ( WHO, 1961 ). Berat badan pada kehamilan khusus apapun sangat berfariasi dan harus digambarkan pada grafik presentil. Bayi yang berat badannya diatas presentil 90 dinamakan besar untuk umur kehamil kehamilan an dan yang yang di bawa bawa presen presenti till 10 dinama dinamakan kan ringan ringan untuk untuk umur umur kehamilan Warn Wa rnaa kekun kekunin ingan gan pada pada bayi bayi baru baru lahi lahirr adaka adakala lany nyaa meru merupa pakan kan kejadi kejadian an alamia alamiah h (fisol (fisologi ogis), s), adakal adakalany anyaa menggam menggambar barkan kan suatu suatu penyaki penyakitt
31
(patologis). Bayi berwarna kekuningan yang alamiah (fisiologis) atau bukan karena penyakit tertentu dapat terjadi pada 25% hingga 50% bayi baru lahir cukup bulan (masa kehamilan yang cukup)
B. SARAN
1. Petugas Petugas kesehatan kesehatan : diharapkan diharapkan melakuka melakukan n asuhan sesuai sesuai dengan dengan tepri tepri dan dan protap yang telah di tetapkan pada kasus BBLR, ikterus neonatorum dan riwayat prematur. 2. Bagi Bagi klie klien n (ibu) (ibu) dihar diharapk apkan an untu untuk k menc mencega egah h fakt faktor or – fakt faktor or yang yang bisa bisa menyebabkan terjadinya BBLR, ikterus, dan prematur.
DAFTAR PUSTAKA 2
1. Anonimus.
Mengenal
ikterus
neonatorum.
Diunduh
dari
http://www.smallcrab.com/anak-anak/52-anak-anak/535-mengenal-ikterusneonatorum. 2009
32
2. Wiknjosast Wiknjosastro ro H, Saifudin Saifudin AB, AB, Rachimhadhi Rachimhadhi T. Ilmu Ilmu kebidanan. kebidanan. Edisi Edisi ketiga. ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo, 1994: 386-397 3. World World Health Health Organization Organization (WHO). Devel Developme opment nt of a strate strategy gy towards towards
promoting
optimal
fetal
grow.th
Avaliable
http://www.who.int/nutrition/topics/feto_maternal/en.html.. http://www.who.int/nutrition/topics/feto_maternal/en.html
Last
from update
: :
January 2007 [diakses pada tanggal 20 Nopember 2011]. 4.
Manu Ma nuab aba, a, I. 19 1997. 97.-- Il Ilmu mu Ke Kebi bida dana nan n Pe Peny nyak akit it Ka Kand ndun unga gan n da dan n Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan Kedokteran. Jakarta. EGC
5.
Purwad Pur wadian ianto. to. A. 20 2000. 00. Ked Kedaru arural ralan an Me Medik dik.. Bin Bina a Rup Rupa a Aks Aksara ara Jakarta Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas. 1998, Edisi 1. Kedokteran Jakarta. EGC.
6.
Wong. L Donna. 2004. Keperawatan Pediatrik. Edisi 1. Kedokteran. Jakarta. EGC
33