BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG Masa kehamilan merupakan salah satu masa penting dalam kehidupannya dan sampai pada kelahiran bayi dalam kandungnya. Pada proses kehamilan terjadi perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil memerlukan infomasi dari petugas kesehatan melalui pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2009). Tujuan pemeriksaan kehamilan untuk menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas, memantau kemungkinan adanya resiko-resiko kehamilan, kehamilan, menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi (Mufdlilah, (Mufdlilah, 2009). Pemeriksaan kehamilan dilakukan sesuai jadwal selama kehamilan, pada trimester pertama dan kedua pemeriksaan dilakukan 1 bulan sekali, trimester ketiga usia kehamilan 7 sampai 9 bulan pemeriksaan dilakukan 2 minggu sekali dan usia kehamilan 9 bulan pemeriksaan pemeriks aan dilakukan seminggu sekali sampai terjadi persalinan (Manuaba, 2009). Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) merupakan asuhan yang diberikan saat hamil sampai sebelum melahirkan. ANC penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal dan mendeteksi ibu hamil yang tidak normal sehingga komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dapat terdeteksi secara dini serta ditangani secara memadai. Apabila ibu hamil tidak melakukan melakukan pemeriksaan kehamilan, kehamilan, maka tidak akan diketahui apakah kehamilannya berjalan dengan baik atau mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetrik yang dapat membahayakan kehidupan ibu atau janinnya. Pemeriksaan
ANC
dilakukan
oleh
tenaga
kesehatan,
secara
profesional akan memberikan pelayanan sebaik mungkin agar ibu hamil merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang merasa puas atas pelayanan di suatu tempat, termasuk di Polindes seperti pengalaman bidan selama proses pemeriksaan,
1
fasilitas yang lengkap, kemudahan lokasi Polindes yang mudah dijangkau, tarif yang kompetitif, kecepatan dalam melakukan pemeriksaan keramahan bidan dalam pelayanan ANC dan persalinan. Ditinjau dari sisi pelayanan, Bidan akan melakukan upaya yang terbaik dalam pelayanan seperti meningkatkan fasilitas pemeriksaan yang belum ada, memperbaiki sarana seperti ruang tunggu, dan tempat parkir kendaraan pengunjung, meningkatkan tingkat ketrampilan bidan seperti mengikuti pelatihan atau seminar kesehatan tentang masalah ANC dan persalinan. Upaya tersebut diharapkan agar ibu yang melakukan kunjungan pemeriksaan ANC dan persalinan persalinan menjadi menjadi puas atas pelayanan pelayanan yang yang diberikan. diberikan.
B.
TUJUAN Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis menyusun tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan umum Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada Ny. M di Puskesmas Hatungun Kabupaten Tapin. 2. Tujuan khusus a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif pada Ny. M di Puskesmas Hatungun Kabupaten Tapin. b. Mampu melakukan pengkajian data objektif pada Ny. M di Puskesmas Hatungun Kabupaten Tapin. c. Mampu melakukan analisa data berdasarkan pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny. M di Puskesmas Hatungun Kabupaten Tapin. d. Mampu melakukan penatalaksanaan dan evaluasi pada asuhan kebidanan pada Ny. M di Puskesmas Hatungun Kabupaten Tapin.
C. Manfaat 1. Bagi petugas kesehatan Dapat digunakan sebagai gambaran dan evaluasi bagi petugas kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien di Puskesmas Hatungun.
2
2. Instansi pendidikan Dapat digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam mengemmbangkan dan meningkatkan mutu pendidikan di masa yang akan datang dan menambah referensi pustaka di institusi pendidikan.
3
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terahkir (Saifuddin, 2002). Menurut Sunarsih dan Dewi (2011) Kahamilan merupakan saat yang sangat menakjubkan dalam kehidupan seorang wanita. Hal itu juga merupakan saat yang menyenangkan ketika sebuah kehidupan baru yang misterius bertumbuh dan berkembang didalam rahim. Sekali kehamilan terjadi, berbagai macam efek terjadi dalam tubuh wanita, baik efek karena perubahan hormon, bentuk tubuh, maupun kondisi emosional wanita yang mengalami kehamilan. Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).pembagian kehamilan dibagi dalam 3 trimester, trimester pertama, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu), trimester kedua dari bulan ke empat sampai 6 bulan (13-28 minggu), trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (29 – 42 minggu) (Prawirohardjo, 2010).
B. Perubahan Anatomi pada Ibu Hamil Trimester III 1. Uterus Pada akhir kehamilan dinding uterus mulai menipis dan lebih lembut. Pergerakan janin dapat diobservasi dan badannya dapat di raba unutk mengetahui posisi dan ukurannya, korpus berkembang menjadi segmen bawah rahim. Sebagai gambaran dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Pada kehamilan 16 minggu tinggi pundus uteri setengah dari jarak simfisis dan pusat. b. Pada hamil 20 minggu tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat sedangkan pada umur kehamilan 24 minggu tinggi fundus uteri tepat di tepi atas pusat. c. Pada hamil 28 minggu tinggi fundus uteri sekitar 3 jari diatas pusat atau sepertiga jarak antara pusat dan prosesus xifoideus.
4
d. Pada hamil 32 minggu tinggi fundus uteri setengah jarak prosesus xifoideus, dalam hal ini kepala bayi belum masuk pintu atas panggul. e. Pada kehamilan 40 minggu fundus uteri turun setinggi 3 jari dibawah prosesus xifoideus karena kepala janin sudah masuk pintu atas panggul. Perbandingan ukuran uterus wanita hamil dan tidak hamil pada minggu ke-40 : Ukuran Panjang
Tidak Hamil 6,5 cm
Hamil (ke-40 minggu) 32 cm
4 cm
24 cm
2,5 cm
22 cm
60-70 cm
1100-1200 gram
≤ 10 ml
5000 ml
Lebar Kedalaman Berat Volume
2. Ovarium Ovulasi berhenti selama kehamilan dan pematangan folikel di tunda. Biasanya hanya satu corpus leteum kehamilan dapat ditemukan di dalam ovarium wanita hamil dan hanya berfungsi maksimal 6-7 minggu pertama kehamilan dan selanjutnya fungsinya menurun sampai pada akhirnya di minggu ke-16 kehamilan fungsinya digantikan oleh plasenta unutk menghasilkan estrogen dan progesteron. 3. Tuba Falopii Selama kehamilan otot-otot yang meliputi tuba mengalami hipertropi dan epitelium mukosa tuba menjadi gepeng. 4. Vagina Esrogen menyebabkan perubahan pada lapisan otot dan epitelium. Lapisan otot membesar, vagina lebih elastis yang memungkinkan turunya bagian bawah janin.
C. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Kehamilan 1. Faktor fisik a. Status kesehatan Status kesehatan wanita sebelum hamil akan berpengaruh pada kehamilan. Kesehatan ibu selama hamil akan mempengaruhi
5
kehamilannya dan mempengaruhi tumbuh kembang zygote, embrio dan janin termasuk keabnormalan formasi. b. Status gizi Asuopan gizi yang baik selama kehamilan sangat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan janin termasuk kesehatan ibu selama kehamilan dan untuk persiapan persalinan dan menyusui. Oleh karena itu, asupan gizi selama hamil tidak boleh diabaikan. c. Gaya hidup Substanse abuse, didefinisikan sebagai pola psikoaktif dari penggunaan zat / bahan yang berisiko bagi kesehatan. Pola psikoaktif
dapat
penyalahgunaan
berupa
terkadang
pemakaina
obat,
hanya ataupun
mencoba-coba, gejala
adiksi
(keterangan). 2. Faktor psikologis a. Stressor Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterlambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik. b. Support keluarga Dukungan keluarga memegang peranan yang besar dalam menetukan status kesehatan ibu, karena selama hamil ibu mengalami perubahan fisik atau psikologis yang membuat emosi ibu labil. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung
bahkan
memperlihatkan
dukungannya
dalam
berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan nifas. c. Substance abuse Pola psikoaktif dan penggunaan zat atau bahan yang berisiko secara fisik bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya, dapat memberikan pengaruh secara psikologis.
6
d. Partner abuse Merupakan kekerasan atau penyiksaan yang dilakukan oleh pasangan ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan. 3. Faktor lingkungan Pada masyarakat yang selalu berpergian dan berpindah-pindah masalah yang sering terjadi adalah kurangnya informasi mengenai kesehatan karena diakibatkan sulitnya akses kesehatan yang mereka dapatkan. 4. Faktor sosial budaya Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Perilaku
makanan
juga
harus
diperhatikan,
terutama
yang
berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang di pantang adat padahal baik untuk ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi, demikian juga sebaliknya. 5. Faktor ekonomi Ekonomi juga selalu berpengaruh dalam proses kehamilan yang sehat. Keluarga
dengan
ekonomi
yang
cukup
dapat
memeriksaka
kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik.
D. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil 1. Kalori Makanan sumber kalori adalah kentang, singkong, tepung, sereal, nasi. Wanita hamil membutuhkan penambahan 150 kal/hari, pada trimester I dan 300 kal/hari selama trimester II dan III, total yang diperlukan adalah 2500 kal/hari. 2. Protein Kebutuhan protein selama hamil bertambah sebanyak 10 gr/hari, berarti wanita hamil harus mengkonsumsi protein sebanyak 60 gr/hari, hal ini digunakan untuk pertumbuhan perkembangan sel, sekresi essensi tubuh.
7
3. Lemak Asupan lemak bagi ibu hamil tidak boleh melebihi 25% kebutuhan energi. Lemak ini hanya sebahai tambahan, cukup gunakan 1-2 sendok makan minyak untuk memasak dan dioles. 4. Vitamin A Kebutuhan akan vitamin A selama hamil sama dengan tidak hamil. Suplementasi secara rutin tidak diajurkan karena jika brlebiha akan berakibat toksik atau racun, sumber vitamin A adalah sayuran hijau, buah, cabai, hati, susu. 5. Vitamin B Vitamin B6 berfungsi untuk metabolisme karbohidrat, sumber vitamin B6 daging, unggas, telur, sayuran, tepung, sereal. Vitamin B1, B2, B2 digunakan unutk metabolisme energi, sumber makanan terdapat pada hati, daging sapi, produk susu, telur, keu, sayuran hijau. Vitamin B12 berguna untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih, pembelahan sel saraf, vitamin B12 terdapat pada protein hewani dan rumput laut. 6. Vitamin C Berfungsi sebagai antioksidan, membantu tyrosin, folat histamine, dan bebrapa obat juga fungsi leukosit, respon imun. Wanita hamil memerlukan 20 mg/hari, sumber makanana terdapat pada melon, broccoli, cabai, tomat, kuli kentang, sayuran hijau. 7. Vitamin D Berfungsi untuk penyerapan kalsium dan fosfor dari saluran cerna ke tulang dan gigi ibu dan janin. Sumber makanan terdapat pada susu, telur. Vitamin D di sintesa melalui bantuan sinat UV. Suplementasi 1o mg/hari direkomendasikan unutk vegetarian yang tidak pernah mengkonsumsi telur dan susu. Kebutuhanibu hamil adalah 10 mg/hari. 8. Vitamin K Diperlukan dalam sintesis prothrombin dan faktor pembekuan darah, sintesis protein di tulang dan ginjal. Sumber makanan terdapat pada daging, produk susu, kuning telur dan daging. Kebutuhan untuk ib hamil belum jelas karena kurangnya penelitian. Kebutuhan sebelum hamil adalah 65 mg/hari.
8
9. Asam folat Penting untuk sintesis protein, produksi HB, mitosis, sintesis, purin. Kebutuhan folat meningkat selama hamil karena meningkatnya aktivitas
dan
ukuran
sel
uterin,
perkembangan
plasenta
dan
meningkatnya sel darah merah. Kekurangan folat akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan sel, abortus, kelainan janin, plasenta dan BBLR. Kebutuhan folat bagi ibu hamil 400-600 mg/hari. 10. Vitamin E Berfungsi sebagai antioksidan, pemeliharaan sel kulit dan sel darah merah, tidak dianjurkan untuk pemberian rutin. Sumber makanan terdapat pada margarine, gandum, padi-padian, kacang. 11. Iodine Kekurangan iodine akan menyebabkan gangguan pada janin seperti tuli, gangguan syaraf. Pada umumnya terdapat pada garam kebutuhan akan iodine adalah 150 mg/hari. 12. Zat besi Berfungsi untuk metabolisme protein, pertumbuhan tulang, daya tahan tubuh dan mencegah kelelahan selama hami kebutuhan akan zat besi bertambah. 13. Kalsium Penting dalam pembekuan tulang dan gigi janin, kalsium dalam kehamilan 1200 mg/hari.
E. Ketidaknyamanan Selama Kehamilan Trimester III 1. Sering Berkemih Keluhan sering berkemih karena tertekannya kandung kemih oleh uterus yang semakin membesar dan menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang serta frekuensi berkemih meningkat. Asuhan kebidanan : Menjelaskan kepada ibu ini merupakan hal yang normal akibat dari perubahan yang terjadi selama kehamilan dan menganjurk an ibu untuk mengurangi asupan cairan dua jam sebelum tidur agar istirahat ibu tidak terganggu.
9
2. Varises Penekanan uterus yang membesar selama kehamilan pada vena panggul saat duduk atayu berdiri dan penekanan pada vena kava inferior saat ia berbaring dapat menjadi pencetus terjadinya varises. Asuhan kebidanan : Tidur dengan posisi kaki sedikit lebih tinggi selama 10-15 menit dan dalam
keadaan
miring,
hindari
duduk
dengan
posisi
kaki
menggantung, dan gunakan stoking, serta mengkonsumsi suplemen kalsium. 3. Sesak nafas Keluhan sesak nafas dapat terjadi karena adanya perubahan pada volume paru yang terjadi akibat perubahan anatomi toraks selama kehamilan. Asuhan kebidanan : Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas yang berat dan berlebihan, disamping itu ibu hamil perlu memperhatikan posisi pada saat duduk dan berbaring, yakni posisi duduk dan berdiri yang sempurna, tidak dengan posisi setenga duduk. 4. Odema Kenaikan tingkat sodium di karenakan pengaruh hormonal macetnya sirkulasi pada tungkai bawah. Asuhan kebidanan : Hindari posisi tegak unutk waktu yang lama masa istirahat dalam posisi terlentang samping kiri dengan kaki agak diangkat jika perlu sering melatih kaki untuk ditekuk ketika duduk atau istirahat, 5. Insomnia (sulit tidur) Wanita hamil yang mengalami insomnia disebabkan ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar, ketidaknyamanan lain selama kehamilan dan pergerakan janin, terutama jika janin aktif. Asuhan kebidanan : a. b. c.
Mandi air hangat Minum air hangat sebelum tidur Lakuka aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur
10
6. Heartburn (perasaan panas pada perut) Keluhan ini disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi selama kehamilan, tekanan dari uterus yang semaki membesar pada isi lambung juga dapat memperburuk keluhan panas pada perut. Asuhan kebidanan : Menghindari berbaring dalam waktu 3 jam setelah makan, mengurangi asupan makanan yang dapat merangsang terjadinya refluks seperti makanan berminyak dan pedas, tomat, jeruk yang sangat asam, minuma bersoda dan za-zat seperti kafein. 7. Konstipasi Peningkatan kadar progesteron yang menyebabkan peristaltik usus menjadi lambat, tekanan dari uterus pada usus, suplemen zat besi, dan kurang olahraga. Asuhan kebidanan : Tingkatkan intake cairan serat, minum cairan dingin atau panas ketika perut kosong, olahraga atau senam hamil, dengan segera BAB bila ada dorongan. 8. Pusing Sakita kepala pada triwulan terakhir dapat merupakan tanda preeklamsia berat. Asuhan kebidanan : Bila sedang posisi berbaring perhatikan cara bangun, miringka badan dan bangun secara perlahan.
F. Pengkajian Kesejahteraan Janin pada Trimester III Selama kehamilan trimester III (28 - 40 minggu) pengawasan pertumbuhan janin., DJJ, dan pergerakan janin terus dilkaukan. Kurva pertumbuhan janin pada trimester III menunjukkan pertumbuhan yang positif. Diharapkan tinggi fundus uteri bertambah sekitar satu sentimeter setiap minggu hingga minggu ke-36. Pada primigravida kepala janin akan turun ke pintu atas panggul pada minggu ke-38 dan umumnya tinggi fundus uteri akan turun sekitar 2-4 cm. Pada keadaan ini ibu dapat mengeluh bertambah tekanan di dalam panggul namun akan merasa lebih lega bernapas karena tekanan pada diafragma berkurang.
11
Ibu hamil juga perlu diberi pengetahuan secara sederhana tentang pengawasan gerakan janin, sehingga ibu dapat memahami apa yang terjadi dan sadar pergerakkan bayinya. Informasi tersebut adalah : 1. Pergerakan janin akan bertambah setelah makan 2. Pergerakan ibu dapat membuat pergerakan janin lebih aktif 3. Janin yang normal akan tidur selama kurang lebih 20 menit sehari 4. Selama 2-3 minggu sebelum lahir, aktivitas normal janin akan berkurang.
G. Pertambahan Berat Badan Selama Kehamilan Pertambahan berat badan saat hamil sangat penting, karena merupakan pertanda kehamilan berjalan dengan baik dan janin tumbuh dan berkembang didalam rahim. Penyebab pertambahan berat badan selama kehamilan Jaringan
/
10 minggu
20 minggu
30 minggu
40 minggu
Janin
5
300
1500
3400
Plasenta
20
170
430
650
Cairan amnion
30
350
750
800
Uterus
140
320
600
970
Payudara
45
180
360
405
Darah
100
600
1300
1250
Cairan
0
30
80
1680
Cadangan ibu
310
1950
5020
9155
Penambahan
650
4000
8500
12500
cairan
BB total
Anjuran kenaikan berat badan ibu hamil Kategori IMT
Penambahan BB (Kg)
Rendah (IMT < 19,8)
12,5 – 8
Normal (IMT 19,8-26)
11,5 – 6
Tinggi (IMT 26-29)
7 – 11,5
12
H. Tanda Bahaya Kehamilan 1. Perdarahan pervaginam Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, perdarahan banyak, atau perdarahan dengan nyeri (berarti abortus, KET, mola hidatidosa). Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah banyak / sedikit, nyeri (berarti plasenta previa dan solusio plasenta). 2. Sakit kepala hebat Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala yang hebat,yang menetap dan tdak hilang dengan istirahat, penglihatan menjadi kabur dan terbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklamsia. 3. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, abun senja) Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadadk, misalnya pandangan kabur atau terbayang. 4. Nyeri abdomen yang hebat Nyeri yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang, persalinan pretem, gastritis, penyakit kantong empedu, abrusi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain. 5. Bengkak pada muka dan tangan Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau preeklamsia. 6. Bayi kurang bergerak seperti biasa Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke-5 atau ke-6. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. I.
Tanda-tanda Persalinan 1. His (kontraksi yang teratur) 2. Adanya pengeluaran lendir bercampur darah 3. Pembukaan serviks 4. Keluar cairan ketuban dari jalan lahir 5. Turunnya bagian terbawah janin.
13
BAB III TINJAUAN KASUS
Tanggal Pengkajian : Rabu, 15 November 2017 Tempat Pengkajian
: Puskesmas Hatungun
A. Data Subyektif 1.
2.
Identitas Data
Suami
Istri
Nama
Tn. F
Ny. M
Umur
27 Tahun
24 Tahun
Agama
Islam
Islam
Pendidikan terakhir
SMP
SMA
Pekerjaan
Swasta
IRT
Suku/bangsa
Jawa /Indonesia
Jawa /Indonesia
Alamat
Desa Matang Batas RT.2
Keluhan Utama Ibu mengatakan lebih sering kencing sejak 1 minggu yang lalu.
3.
Riwayat
Perkawinan
Kawin 1 kali, kawin pertama umur 23 tahun dengan suami sekarang sudah 1 tahun.
4.
Riwayat Haid Menarche
: 14 tahun
Siklus Haid
: 28 hari
Lama Haid
: 7 hari
Frekuensi ganti pembalut : 2-3x sehari Dismenorea
: Tidak ada
HPHT
: 22-02-2017
TP
: 29-11-2017
14
5.
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu G1 P0 A0
Kehamilan NO
Tahun
UK
Persalinan
Penyulit
UK
Cara
Bayi
Tempat/
Penyulit
BB
PB
JK
Keadaan
Penolong 1
2017
38 mg
-
6.
-
-
-
Lahir -
-
-
-
-
Riwayat Keluarga Berencana Ibu sebelumnya tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun
7.
Riwayat Kesehatan a.
Riwayat Kesehatan Ibu Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti Darah
tinggi, Asma, Diabetes Mellitus dan penyakit
menular seperti TBC, HIV/AIDS serta tidak ada riwayat kembar. b.
Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan dari pihak keluarga tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti Asma, jantung, Diabetes Mellitus dan penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS serta tidak ada riwayat kembar.
8.
Pola Kebutuhan a.
Nutrisi Ibu mengkonsumsi makanan dengan porsi nasi 1 piring sedang, 1 mangkuk sayur, 1 potong lauk dan ibu makan dengan frekuensi 3 kali dalam 1 hari.
b.
Eliminasi 1)
2)
c.
BAB a)
Frekuensi
: 1 kali sehari
b)
Konsistensi : lembek
BAK a)
Frekuensi
: 8-10 kali sehari
b)
Warna
: kuning jernih
Personal hygiene Ibu membersihkan alat kemaluannya dengan air bersih setelah BAB dan BAK, serta mengganti pakaian dalam 2 kali sehari.
15
Penyut Nifas -
d.
Aktifitas Ibu melakukan aktifitas rumah tangga yang ringan seperti menyapu, dan memasak serta mencuci piring.
e.
Pola istirahat dan tidur Ibu biasanya tidur siang ± 30 menit – 1 jam pada siang hari dan pada malam hari 6-8 jam.
f.
Data psikologis 1) Tanggapan ibu terhadap keadaan dirinya : baik 2) Tanggapan ibu terhadap kehamilannya
: senang
3) Ketaatan ibu beribadah
: Ibu
mengatakan
masih bisa sholat 5 waktu 4) Pemecahan masalah ibu
: Suami
5) Pengetahuan ibu terhadap kehamilannya : Ibu
mendapatkan
pengetahuan kehamilan
dari
pengalaman
hamil
anak pertama, dari orang tua dan dari bidan 6) Budaya yang dipercayai selama kehamilannya : tidak ada 7) Lingkungan yang berpengaruh Ibu tinggal bersama
: suami
Hewan peliharaan
: tidak ada
8) Hubungan sosial dengan mertua, orang tua, keluarga 9) Penentu pengambilan keputusan dalam keluarga
: suami
10) Jumlah penghasilan keluarga
: mencukupi
11) Yang menanggung biaya ANC dan persalinan
: suami
B. Data Objektif 1.
: baik
Pemeriksaan Umum Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Tinggi Badan
: 158 cm
Berat Badan : 57 kg
16
Tanda Vital
2.
Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
Suhu
: 36,5 c
Respirasi : 22 x/menit
Pemeriksaan Khusus a.
Inspeksi Kepala
:
Rambut tidak tampak rontok, tidak
ada
ketombe, dan kulit kepala tampak bersih Mata
:
Tampak simetris, sklera tidak tampak ikterik, konjungtiva tampak anemis
Muka
:
Tampak tampak
simetris, tidak pucat,
dan
ada
odema,
tidak
ada
closmagravidarum Hidung
:
Tampak simetris dan tidak ada nampak keluar cairan serumen
Telinga
:
Tampak simetris dan tidak ada nampak keluar cairan serumen
Mulut/Gigi
:
Tampak
bibir
bersih,
gigi
tampak
berlubang dan karises Leher
:
Tidak ada tampak pembesaran kelenjar limfe, tyroid dan venajugularis
Dada & Payudara
:
Tampak simetris dan puting susu tampak
Abdomen
:
Tidak tampak adanya bekas operasi dan jahitan
Ekstrimitas
:
Tidak tampak odem dan varises pada bagian kaki dan tangan
b.
Palpasi Leher
:
Tidak ada tampak pembesaran kelenjar limfe, tyroid dan venajugularis
Dada & Payudara
:
Tidak teraba nyeri tekan, tidak ada benjolan
abnormal,
serta
pada
saat
diperiksa putting susu kolostrum sdh keluar Abdomen
17
Leopold I
:
Teraba tinggi fundus uteri 3 jari ↓ prx, pada bagian atas teraba bagian lunak dan tidak keras.
Leopold II
:
Teraba pada bagian kanan perut ibu bagian kecil janin, dan bagian kiri perut ibu teraba keras dan memanjang.
Leopold III
:
Pada bagian terbawah janin teraba keras bulat, dan melenting.
c.
d.
Leopold IV
:
Kepala sudah masuk (PAP) divergen
TFU
:
33 cm
TBJ
:
3410 gram
DJJ
:
(+) positif
Frekuensi
:
132 x/menit
Keteraturan
:
11-11-11
Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang Hb : 11,9 gr/dL
C. Analisa Data 1. Diagnosa Kebidanan : G1 P0 A0, Hamil 38 minggu, janin tunggal hidup intra uteri. 2. Masalah
: Tidak ada
3. Kebutuhan
: KIE tentang Kebutuhan Ibu hamil Trimester III dan persiapan persalinan.
D. Penatalaksanaan 1. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu dalam keadaan baik, TTV dalam batas normal. kadar Hb dalam darah ibu bagus yaitu 11,9 gr/dL, dan kondisi janin ibu baik ditandai dengan DJJ 132x/menit. “Ibu mengetahui hasil pemeriksaan”.
18
2. Memberitahukan kepada ibu bahwa keluhannya saat ini adalah hal yang normal, dikarenakan pembesaran rahim serta mulai turunnya kepala ke dasar panggul sehingga menekan kandung kencing, cara mengatasi keluhannya yaitu dengan menganjurkan ibu untuk mengurangi asupan cairan dua jam sebelum tidur dan memperbanyak minum di siang hari agar istirahat ibu tidak terganggu pada malam hari. Dan menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene dengan sering mengganti celana dalam apabila sudah terasa basah. “ibu mengerti dan memahami tentang penjelasan yang diberikan”. 3. Memberi HE pada ibu tentang: a. Gizi ibu hamil Penting gizi bagi ibu dan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein (telur, tempe, tahu, daging), vitamin (buah-buahan seperti jeruk, pepaya, pisang, apel),kalsium dan zat besi (sayur bayam). b. Hygine dalam kehamilan Hygine sangat penting utamanya kebersihan seluruh tubuh untuk pencegahan infeksi dan menganjurkan ibu utuk sering mengganti pakaian dalam bila basa atau kotor. c. Istirahat yang cukup Ibu sebaiknya istirahat (tidur)sampai 8 jam / hari dan tidak melakukan pekerjaan yang berat. d. Sembilan tanda bahaya dalam kehamilan 1) Nyeri kepala yang hebat dan menetap 2) Wajah dan tungkai bengkak 3) Gangguan penglihatan 4) Perdarahan jalan lahir sebelum waktunya 5) Pergerakan janin berkurang 6) Nyeri perut yang hebat sebelum waktunya 7) Kejang 8) Demam 9) Hyperemesis “Ibu mengerti dan memahami tentang penjelasan yang diberikan”. 4. Memberikan informasi kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan, yaitu : a. Perut mulas secara teratur
19
b. Mulasnya sering dan lama c. Adanya rasa sakit dari perut yang menjalar ke pinggang. d. Keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir. e. Keluar air ketuban dari jalan lahir “Ibu mengerti dan memahami tentang tanda-tanda persalinan” 5. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk melakukan perencanaan persiapan persalinan,
yaitu
memilih
penolong
persalinan,
menyiapkan
dana
persalinan, menyiapkan kendaraan / ambulan desa, memilih metode kontrasepsi yang akan dipilih setelah melahirkan dan menyiapkan sumbangan darah untuk berjaga-jaga apabila terjadi kegawatdaruratan pada ibu. “Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan” 6. Menganjurkan keluarga agar segera membawa ibu ke fasilitas kesehatan terdekat jika sudah merasakan tanda-tanda awal memasuki proses persalinan. “Keluarga bersedia mengikuti anjuran yang diberikan” 7. Memberikan SF / Tablet Fe dan vitamin C 100 mg yang dikonsumsi 1 x 1 tablet / hari dengan cara menggunakan air putih ataupun air jeruk, namun tidak diperbolehkan menggunakan air teh atau kopi karena dapat menghambat penyerapan obat. “Ibu mengerti dan menerima vitamin yang diberikan” . 8. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi yaitu pada tanggal 22 November 2017 atau jika ada keluhan atau salah satu tanda bahaya kehamilan dan tanda persalinan pada dirinya. “Ibu mengerti dan bersedia untuk melakukan kunjungan ulang” .
20
BAB IV PEMBAHASAN
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting yang harus dilakukan oleh ibu hamil menuju kehamilan yang sehat. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan cukup minimal 1 kali pada trimester pertama dan trimester kedua, dan minimal 2 kali pada trimester ketiga (Depkes RI, 2004). Pemeriksaan yang ideal dilakukan sebulan sekali sampai pada usia kandungan menginjak 9 bulan (Manuaba, 2009). Pada trimester pertama dan kedua dilakukan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan ultrasonografi, dan diberikan penjelasan tentang diet. (empat sehat lima sempurna) seperti: protein 0,5 g per kilogram berat badan atau tambah satu telur perhari, observasi: penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan dan komplikasi kehamilan, rencana pengobatan terhadap penyakit, menghindari terjadinya komplikasi kehamilan, dan imunisasi tetanus I. Pada trimester ketiga dilakukan evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan, melakukan diet empat sehat lima sempurna, pemeriksaan ultrasonografi, imunisasi tetanus II, observasi seperti, penyakit yang menyertai kehamilan dan komplikasi kehamilan trimester ketiga (Manuaba,2009). Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting yang harus dilakukan ibu hamil dalam meningkatkan kesehatan ibu dan janinya dalam mengurangi penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas. Pemeriksaan yang dilakukan pada Ny. M G1P0A0 didapatkan hasil pemeriksaan bahwa kehamilan ibu memasuki trimester III fisiologis dan di berikan asuhan kehamilan untuk asuhan kehamilan trimester III sesuai dengan standard, dan di berikan konseling untuk perencanaan persalinan. Rahim membesar sesuai dengan usia kehamilan yaitu 38 minggu dengan TFU 3 jari dibawah prx. Ibu mengalami sering kencing merupakan hal fisiologis yang dialami oleh ibu hamil trimester III dikarenakan pembesaran rahim serta mulai turunnya kepala ke dasar panggul sehingga menekan kandung kencing. Hal ini sesuai dengan Megasari (2015) yang menyatakan bahwa pada Trimester I dan III terjadi peningkatan frekuensi BAK Karena penekanan uterus yang membesar sehingga kapasitas vesika urinaria kapasitasnya menurun. Menjelaskan kepada Ny. M cara mengatasi keluhannya yaitu dengan menganjurkan ibu untuk mengurangi asupan cairan dua jam sebelum tidur dan
21
memperbanyak minum di siang hari agar istirahat ibu tidak terganggu pada malam hari dan menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene dengan sering mengganti celana dalam apabila sudah terasa basah. Hal- hal yang bisa terjadi karena sering berkemih yaitu infeksi saluran kencing.
22
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Pengkajian data subjektif Ny. M ingin memeriksakan kehamilannya dengan keluhan lebih sering kencing sejak 1 minggu yang lalu. HPHT: 22-02-2017 TP: 29-11-2017. 2. Pengkajian data objektif keadaan Ny. M baik, TTV dalam batas normal, pada pemeriksaan leopold didapatkan presentasi kepala, punggung kiri, kepala sudah masuk PAP, tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan. 3. Diagnosa kebidanan yaitu G1P0A0 hamil 38 minggu janin tunggal hidup intra uteri. kebutuhannya yaitu KIE tentang kebutuhan ibu hamil trimester III dan persiapan persalinan. 4. Penatalaksanaan a. Memberitahukan kepada ibu bahwa keluhannya saat ini adalah hal yang normal, dikarenakan pembesaran rahim serta mulai turunnya kepala ke dasar panggul sehingga menekan kandung kencing, cara mengatasi keluhannya yaitu dengan menganjurkan ibu untuk mengurangi
asupan
cairan
dua
jam
sebelum
tidur
dan
memperbanyak minum di siang hari agar istirahat ibu tidak terganggu pada malam hari. Dan menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene dengan sering mengganti celana dalam apabila sudah terasa basah. b. Memberi HE pada ibu tentang gizi ibu hamil, hygiene dalam kehamilan, istirahat yang cukup, tanda bahaya kehamilan, dan tanda-tanda persalinan. c. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk melakukan perencanaan persiapan
persalinan,
yaitu
memilih
penolong
persalinan,
menyiapkan dana persalinan, menyiapkan kendaraan / ambulan desa, memilih metode kontrasepsi yang akan dipilih setelah melahirkan dan menyiapkan sumbangan darah untuk berjaga-jaga apabila terjadi kegawatdaruratan pada ibu. d. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi yaitu pada tanggal 22 November 2017 atau jika ada
23
keluhan atau salah satu tanda bahaya kehamilan dan tanda persalinan pada dirinya.
B. Saran 1. Bagi Petugas Kesehatan Dapat memberikan asuhan yang tepat pada pasien sesuai kebutuhan pasien serta meningkatkan pelayanan menjadi lebih baik sesuai protap yang ditentukan. 2. Bagi Mahasiswa Lebih memahami bagaimana penatalaksanaan mutu pendidikan di masa yang akan datang mengenai asuhan kebidanan pada pasien hamil. 3. Bagi Instansi Pendidikan Lebih mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan di masa yang akan datang mengenai asuhan kebidanan pada pasien hamil. 4. Bagi Keluarga Pasien Agar dapat mengetahui tanda dan gejala yang berbahaya pada kehamilan dengan anemia ini sehingga dapat melakukan penanganan dini.
24
DAFTAR PUSTAKA
Bayu, Irianti, dkk. 2013. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti . Bandung : Sagung Seto. Depkes RI. 2004. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil. Jakarta: Depkes RI. Indrayani. 2011. Buku Ajar Asuhan kehamilan. Jakarta : Trans Info Media. Manuaba, IG. 2009. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan
KB .
Jakarta:
EGC.
Maternity, Dainty. Ratna Dewi Putri, Yuli Yantina. 2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Bandar Lampung : Binarupa Aksara. Megasari. 2015. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan I. Jakarta: Deepublish. Mufdlilah. 2009. Antenatal Care Fokus. Yogyakarta: Nuha Medika. Prawirohardjo, S. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal . Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Rukiyah, Ai Yayah. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan). Jakarta: Trans Info Media. Saifuddin. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal . Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
25