ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny”S” G 1P00000 UK 18 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN
Oleh : SARI LUTFIANI 7210056
PRODI DIII KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL’ULUM JOMBANG 2012
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan KebidananPada Ibu Hamil Ny”S” G1 p p00000 Uk 18 Minggu Dengan Anemia Ringan . Asuhan kebidanan ini disusun sebagai tugas akhir Mata kuliah askeb iv . Terimah kasih kami sampaikan kepada: 1.Ibu Sabrina Dwi Prihartini,SKM, selaku Kaprodi DIII kebidanan 2.Ibu Ninik Azizah , SST selaku dosen mata kuliah 3.Ibu Suyati SST selaku wali kelas 2B. 4.Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun asuhan kebidanan ini. Penulis menyadari bahwa asuhan kebidanan ini jauh dari sempurna oleh karena itu perlu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan dari asuhan kebidanan ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Jombang , 28 juli 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ………………………………………………………………..1 KATA PENGANTAR……………………………………………………… PENGANTAR………………………………………………………………….2 ………….2 DAFTAR ISI……………………………………………………………………………3 BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………...4 BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………6 BAB III KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN………………………………..12 BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………….23 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Didunia ini setiap menit perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari dari 500.00 500.000 0 peremp perempuan uan mening meninggal gal setiap setiap tahun tahun karena karena kehami kehamilan lan dan persali persalinan nan.. Di Indonesia 2 orang meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan nifas. Setiap menit 20 anak balita meninggal. Dengan kata lain 20.000 anak balita meninggal setiap hari dan 10,6 juta anak balita meninggal setiap tahun. (university of Indonesia “make every mother and child count” 7 april 2005). Tingginya angka kesakitan dan kehamilan pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah yang besar. Dilaporkan angka a ngka kematian ibu (AKI) di Indonesia berkisar 334/100.000 kelahiran hidup. (panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal) di Sumbar AKI 116/100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB 9,96/1000 kelahiran hidup. Dan dipadang angka kematian ibu 13/100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi 3,4/1000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Sumbar). Didalam Didalam rencan rencanaa Strateg Strategii Nasiona Nasionall Making Making Pregna Pregnancy ncy Safer Safer (MPS) (MPS) di Indone Indonesia sia 2001-2010 disebut kontek rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 dengan misi menurunkan angka kematian maternal dan neonatal melalui pemantauan system kesehatan yang menjamin akses terhadap intervensi yang cost effective berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas, memberdayakan wanita, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta menjamin kesehatan maternal dan neonatal sebagai prioritas program pembangunan nasional. Sela Selain in itu itu inte interv rven ensi si dalam dalam safe safe moth mother erho hood od mela melaku kuak akn n pend pendek ekat atan an deng dengan an mengga menggangg nggap ap semua semua kehami kehamilan lan berisik berisiko o dan setiap setiap ibu hamil hamil agar agar mempun mempunyai yai akses akses pertolongan persalianan yang aman. Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami resiko tinggi dan komplikasi obstetri yang dapat membahayakan kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai Penyeb Penyebab ab kemati kematian an ibu yang yang terbany terbanyak ak diseba disebabka bkan n oleh oleh kompli komplikas kasii obstet obstetric ric.. Komplikasi Komplikasi obstetric ini tidak selalu dapat diramalkan diramalkan sebelumnya. sebelumnya. Penyebab kematian ibu dan perina perinatal tal umumny umumnyaa desebab desebabkan kan oleh oleh sebab sebab langsu langsung ng seperti seperti pendar pendaraha ahan, n, eklamp eklampsi, si, infeks infeksii dan sebab sebab tidak tidak langsu langsung ng yaitu yaitu rendah rendahnya nya tingka tingkatt pendid pendidika ikan, n, sosial sosial ekonom ekonomi, i, terlambatnya terlambatnya mendapat mendapat pertolong pertolongan an persalinan persalinan atau rujukan rujukan yang dikenal dengan istilah 3T
(Terlambat mengenal komplikasi, Terlambat membuat keputusan, Terlambat merujuk) dan pertolongan persalinan oleh dukun yang yang kurang memperhatikan sterilisasi dan aborsi illegal . Seorang bidan baru yang dikatakan profesional jika ia mamapu melakukan tugas kebidanan kebidanan sesuai standar standar dan hasil yang memuaskan. memuaskan. Ia terlatih memberikan memberikan perawatan dan nasehat yang diperlukan bagi seorang wanita selam hamil ,persalianan dan nifas. Untuk melakukan persalinan normal atas tanggung jawab sendiri dan untuk merawat bayi baru lahir. Setiap saat ia harus mengenali tanda-tanda bahaya yang menandakan keadaan yang abnormal atau kemungkian kemungkianan an akan timbul keadaan keadaan yang abnormal yang mengharuska mengharuskan n melakukan melakukan rujukan.
1.2 TUJUAN 1.2.1 Tujuan Umum
Maha Mahasi sisw swaa mamp mampu u mene menera rapk pkan an Asuh Asuhan an Kebi Kebida dana nan n pada pada ibu ibu hami hamill sert sertaa mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah ibu hamil normal.
1.2.2 •
Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil Ny “S” G I P0000 dengan anemia ringan UK 18 Minggu.
•
Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa, masalah, kebutuhan.
•
Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial.
•
Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera.
•
Mahasiswa dapat mengembangkan masalah.
•
Mahasiswa dapat melaksanakan suatu tindakan sesuai rencana.
•
Mahasiswa dapat mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI ANEMIA DALAM KEHAMILAN Anemia Anemia adalah adalah kondisi kondisi ibu dengan dengan jumlah jumlah protei protein n sel darah darah merah merah dan zat
pewarna merah pada sel darah kurang dari 12% gram (Winkjosastro,2002) sedangkan Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah dibawah 11% gram pada usia kehamilan 4-7 bulan (Saifuddin,2002). Jadi Anemia Anemia bukan bukan penyak penyakit it kurang kurang darah darah tapi, tapi, kurang kurangnya nya sel darah darah merah merah karena karena jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah yang rendah dalam darah.
2.2 JENIS – JENIS ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Anemia dalam kehamilan dapat di bagi menjadi: a.
Anemia defesiensi besi (62,3%) Anem Anemia ia defi defisie siens nsii besi besi adala adalah h Anem Anemia ia yang yang terj terjad adii akib akibat at keku kekura rang ngan an baha bahan n pembentuk protein sel darah merah dalam darah. Kekurangan ini dapat disebabkan karena karena kurang kurang masukn masuknya ya unsur unsuree besi besi dengan dengan makana makanan, n, karena karena ganggu gangguan an resorps resorpsi, i, gangguan penggunaan atau karena terlampau banyk besi keluar dari badan , misalnya perdarahan.
•
Diagnosis: 1) Untuk Untuk Anemia Anemia defesiensi defesiensi besi yang yang berat di tandai tandai dengan dengan ciri-ciri ciri-ciri yang khas khas yaitu mikrisitosis dan hipokromasi 2) Untuk Untuk Anemia Anemia defesiens defesiensii besi besi yang yang ringan tidak tidak selalu di tandai tandai dengan dengan cirri-cir cirri-cirii khas , banyak yang bersifat normositer dan normokrom Sifat lain yang khas yaitu : a) Kada Kadarr bes besii seru serum m ren renda dah h b) Daya ikat besi serum tinggi c) Protop Protoporf orfiri irin n eritris eritrisit it tinggi tinggi.. d) Tidak di temukan temukan hemosiderin hemosiderin dalam sum-sum sum-sum tulang tulang
•
Prognosis: 1) Prognosis Prognosis Anemia Anemia defesiensi defesiensi besi dalam kehami kehamilan lan umumnya umumnya baik bagi bagi ibu dan anak . Persalinan Persalinan dapat berlangsun berlangsung g seperti biasa tanpa perdarahan perdarahan banyak banyak atau komplikasi komplikasi lain . Anemia Anemia berat dalam kehamilan kehamilan muda yang tidak di obati dapat menyebabkan abortus dan dalam kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama , perdarahan post partum dan infeksi. Walaupun bayi yang di lahirkan dari ibu yang yang mender menderita ita anemia anemia defesie defesiensi nsi besi tidak tidak menunj menunjukk ukkan an Hb yang yang rendah rendah,, namun namun cadangan cadangan besinya besinya kurang kurang yang barubeberapa barubeberapa bulan kemudian kemudian tampak sebagai anemia infatum 2) Pencegahan Pencegahan dan Pengoba Pengobatan: tan: Di daerah dengan dengan frekuensi frekuensi kehamilan kehamilan yang yang tinggi tinggi sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulfat ferrosus atau glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari. Selain itu, ibu di beri nasehat untuk makan lebih banyak protein dan sayur yang banyak mengandung mineral dan vitamin.
b. Anemia megaloblastik (29,0%) Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan karena defesiensi asam folat. •
Diagnosis:
•
Diag Diagno nosis sis anem anemia ia mega megalo lobl blas asti tik k dibu dibuat at apab apabil ilaa dite ditemu muka kan n mege megelo lobl blas as atau atau promegaloblas dalam darah atau sum-sum tulang belakang
•
Prognosis:
•
Anem Anemia ia mega megalo lobl blas astik tik dala dalam m keha kehami milan lan memp mempun unya yaii prog progno nosis sis cuku cukup p baik baik . Pengobatan dengan asam folat hampir selalu berhasil. Pencegahan dan Pengobatan: 1) 2) 3) 4)
c.
Asam Asam fol folat at 1515-30 30 mg per per hari hari Vita Vitami min n B12 B12 3x1 3x1 tabl tablet et per per hari hari Sulfas Sulfas ferosu ferosuss 3x1 3x1 tablet tablet per hari hari Pada Pada kasus kasus berat berat dibe diberik rikan an penam penambah bah dara darah. h.
Anemia hipolastik (8,0%) Anemia hipoplastik yaitu Anemia yang disebabkan oleh penurunan fungsi kerja sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah baru.Pengobatannya yaitu dengan transfuse darah.
d. Anemia hemolitik (0,7%) Anem Anemia ia hemo hemoli liti tik k adal adalah ah Anem Anemia ia yang yang dise diseba babk bkan an peng pengha hanc ncur uran an atau atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatanya.
•
Geja Gejala la utam utamam amya ya adala adalah h anem anemia ia deng dengan an kela kelain inan an-ke -kela lain inan an gamb gambar aran an darah darah,, kelelahan, kelemahan.
•
Pengobatanya: Tergantung pada jenis anemia ini serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obtan, hal ini tidak memberikan hasil sehingga penambah darah berulang dapat membantu penderita. penderita.
2.3 GEJALA ANEMIA PADA IBU HAMIL a. Pucat
b. Sering pusing c. Lemah, Lemah, lelah, lelah, letih, letih, lesu, lesu, lung lunglai lai d. Nafa Nafass tere tereng ngah ah-en -enga gah h e. Nyeri dada f. Mata Mata ber berku kuna nang ng-k -kun unan ang g g. Lidah lu luka h. Nafs Nafsu u maka makan n tur turun un i.
Mual Mual dan dan munt muntah ah yang yang berleb berlebiha ihan n pada pada hami hamill muda muda
2.4 PENYEBAB ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh kekurangan bahan pembentuk protein sel darah merah dan perdarahan secara mendadak bahkan tidak jarang keduanya saling berhubungan (Safuddin,2002). Menurut mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya aadal sebagai berikut: a. Kurangnya Kurangnya bahan bahan pembentuk pembentuk protein protein sel sel darah merah merah dalam dalam makanan makanan yang dikonsumsi dikonsumsi,, Kebutuhannya bagi ibu hamil sekitar 1000mg: 1) 500mg 500mg untuk untuk meni meningk ngkatka atkan n jumlah jumlah sel darah darah merah merah 2) 300m 300mg g untu untuk k bayi bayi 3) 200mg 200mg untuk untuk mangganti mangganti kehilan kehilangan gan bahan bahan pembentuk pembentuk protein protein sel sel darah merah merah setiap hari. Rata-rata ibu hamil normal perlu menyerap 3,5mg setiap hari atau meyerap 20% yang masuk. b. Penyerapan bahan pembentuk protein sel darah merah yang tidak sempurna akibat mencret yang sudah berlangsung lama, pembedahan tertentu pada slauran pencernaan
seperti seperti:: lambun lambung. g. Bahan Bahan pemben pembentuk tuk protei protein n sel darah darah merah merah diserap diserap dari dari saluran saluran pencernaan. Sebagian besar diserap dari usu halus bagian atas terutama usus 12 jari. Bila terjadi gangguan saluran pencernaan, maka penyerapan dari saluran pencernaan menjadi tidak sempurna. Hal itu menyebabkan kurangnya jumlah bahan pembentuk protein sel darah merah didalam tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terhambat. c. Kehila Kehilanga ngan n darah darah yang disebabk disebabkan an oleh perdarah perdarahan an menstrua menstruasi si berat, luka, luka, kanker kanker dan perdarahan pada lambung dan usus akibat tindakan pemberian obat. Kehilangan banyak darah tersebut menyebabkan terkurasnya cadangan bahan pembentuk protein sel darah merah dalam tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terganggu. Kurang gizi d. Penyakit-pen Penyakit-penyakit yakit yang yang sudah berlang berlangsung sung lama lama seperti TBC paru,ca paru,cacing cing usus, usus, malaria. malaria. 2.5 FAKTOR PREDISPOSISI ANEMIA PADA IBU HAMIL
a. Umur Umur kurang kurang dari dari 20 20 tahun tahun dan dan lebih lebih dari dari 35 tahun tahun Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, mempunyai risiko yang tinggi untuk hamil. Karena akan membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun janinnya, berisiko mengalami pendarahan dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia.Wintrobe (1987) menyatakan bahwa usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya. Muhilal et al (1991) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat kecendrungan semakin tua umur ibu hamil maka presentasi anemia semakin besar. Pada penelitian ini belum menunjukkan adanya kecendrungan semakin tua umur ibu hamil maka kejadian anemia semakin besar. Karena 80% ibu hamil berusia tidak berisiko yaitu antara 20 tahun hingga 35 tahun. b. Paritas Semakin banyak jumlah kelahiran (paritas), maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia Artinya ibu hamil dengan paritas tinggi mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami anemia dibanding yang paritas rendah c. Jarak Jarak Keha Kehamil milan an Yang Yang terlalu terlalu Dekat Dekat Salah satu penyebab penyebab yang dapat mempercepat mempercepat terjadinya terjadinya anemia pada wanita adalah jarak kelahiran pendek. Menurut Kramer (1987) hal ini disebabkan kekurangan nutrisi yang yang merupa merupakan kan mekani mekanisme sme biolog biologis is dan pemuli pemulihan han factor factor hormon hormonal al dan adanya adanya
kecendrungan bahwa semakin dekat jarak kehamilan, maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia. d. Pengetahu ahuan Penget Pengetahu ahuan an kesehat kesehatan an reprod reproduks uksii menyan menyangku gkutt pemaha pemahaman man tentan tentang g pentin pentingny gnyaa pemeriksaan kehamilan, penyuluhan, tanda dan cara mengatasi anemia pada ibu hamil diharap diharapkan kan dapat dapat menceg mencegah ah ibu hamil hamil dari dari anemia anemia.. Semaki Semakin n rendah rendah penget pengetahu ahuan an kesehatan reproduksi, maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia.
e. Peme Pemeri riks ksaan aan Ante Antena nata tall Care Care Pela Pelaya yana nan n ante antena natal tal adal adalah ah pela pelaya yana nan n keseh kesehat atan an yang yang dila dilaku kuka kan n oleh oleh tenag tenagaa professional yaitu Dr Ginekolog dan Bidan serta memenuhi syarat 5 T (TB, BB, Tekanan darah, Tinggi Fundus, TT, Tablet Fe). Jika pemeriksaan Antenatal Care kurang atau tidak ada sama sekali maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia. f. Pola Pola makan makan dan dan Kepat Kepatuha uhan n mengk mengkons onsums umsii tablet tablet Fe Fe Gizi seimbang adalah pola konsumsi makan sehari-hari yang sesuai dengan kebutuhan gizi setiap individu untuk hidup sehat dan produktif. Agar sasaran keseimbangan gizi dapat dicapai, maka setiap orang harus menkonsumsi minimal 1 jenis bahan makanan dari tiap golongan bahan makanan yaitu KH, protein hewani dan nabati, sayuran, buah dan susu. (Kodyat, 1995). Kepatu Kepatuhan han menkon menkonsum sumsi si tablet tablet Fe diukur diukur dari dari ketepa ketepatan tan jumlah jumlah tablet tablet yang yang diko dikons nsum umsi si,, kete ketepa patan tan cara cara menk menkon onsu sums msii table tablett Fe, Fe, freku frekuen ensi si kons konsum umsi si perh perhar ari. i. Suplementas Suplementasii besi atau pemberian pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat.ibu hamil yang kurang patuh konsumsi tablet Fe mempunyai risiko untuk mengalami anemia dibanding yang patuh konsumsi tablet Fe.
2.6 AKIBAT ANEMIA PADA IBU HAMIL a. Akibat Akibat anemi anemiaa pada pada usia keha kehamil milan an 3 bulan bulan perta pertama ma
1) Dapa Dapatt terja terjadi di keg kegug ugur uran an 2) Cacat acat bawa bawaan an b. Akibat anemia pada usia kehamilan 4-9 bulan
1) Persali Persalinan nan belum belum cukup cukup bulan bulan 2) Perdar Perdaraha ahan n dala dalam m mela melahir hirkan kan 3) Gangguan Gangguan pertumbuhan pertumbuhan bayi dalam kandungan kandungan 4) Bayi kekuran kekurangan gan oksigen oksigen dalam dalam kandungan kandungan sampai sampai menyebabkan menyebabkan kematian kematian 5) Muda Mudah h terk terken enaa infe infeks ksii c. Akib Akibat at anem anemia ia saat saat mel melah ahir irka kan n 1) keku kekuata atan n meng mengeja ejan n 2) Melahi Melahirka rkan n berl berlang angsun sung g lama lama 3) Tertahannya Tertahannya plasenta plasenta dan perdarahan perdarahan saat melahirk melahirkan an 4) Akiba Akibatt anem anemia ia terhada terhadap p bayi bayi 5) Kema Kematia tian n dalam dalam kand kandun unga gan n 6) Cacat acat bawa bawaan an 7) Kece Kecerd rdasa asann nnya ya rend rendah ah 8) Bayi Bayi lah lahir ir deng dengan an ane anemi miaa 9) Bera Beratt bada badan n bayi bayi lah lahir ir keci keci 2.7 TUJUAN PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Tuju Tujuan an dari dari penc penceg egah ahan an anem anemia ia selam selamaa keha kehami mila lan n adala adalah h untu untuk k menj menjag agaa
keseimbangan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah ibu dan untuk mencegah kekurangan bahan pembentuk protein sela darah merah pada bayi. 2.8 PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
a. Pemb Pember eria ian n tamb tambah ahan an baha bahan n pemb pemben entu tuk k prot protei ein n sel sel dara darah h mera merah h sela selama ma masa masa kehamilan (± 90 tablet) dalam satu hari 1 tablet ( satu tablet mengandung 60 mg Fe dan 200 πg asam folat ) minum dengan air putih dan jangan minum dengan air kopi atau dengan air the karena akan menghambat penyerapan. Efek sampingnya yaitu : rasa tidak enak di hulu hati, mual, muntah dan mencret. b. Memakan makanan yang banyak mengandung bahan pembentuk protein sel darah merah seperti : 1) Telur 2) Susu •
Ibu hamil 0-3 bulan = 1 gelas
•
Ibu hamil 4-7 bulan = 1 gelas
•
Ibu hamil 7-9 bulan = 1 gelas
3) Hati 4) Ikan Ibu hamil 0-3 bulan = 1 ½ potong • •
Ibu hamil 4-7 bulan = 2 potong
•
Ibu hamil 7-9 bulan = 3 potong
5) Daging 6) Tempe •
Ibu hamil 0-3 bulan = 3 potong
•
Ibu hamil 4-7 bulan = 4 potong
•
Ibu hamil 7-9 bulan = 5 potong
7) Sayuran Sayuran yang berwarna berwarna hijau tua tua (kangkung, (kangkung, bayam, bayam, daun daun katuk, katuk, daun daun singkong) singkong) •
Ibu hamil 0-3 bulan = ½ mangkok
•
Ibu hamil 4-7 bulan = 3 mangkok
•
Ibu hamil 7-9 bulan = 3 mangkok
8) Buah-b Buah-buah uahan an (jeruk (jeruk,, jambu jambu biji, biji, pisang, pisang, tomat tomat)) •
Ibu hamil 0-3 bulan = 2 buah
•
Ibu hamil 4-7 bulan = 2 buah
•
Ibu hamil 7-9 bulan = 2 buah
c. Periksa Periksa secepat secepat mungkin mungkin apabila apabila terdapat terdapat tanda-tanda tanda-tanda anemia anemia agara agara langkah-la langkah-langkah ngkah pencegahan bisa segera dilakukan
BAB III KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN
1. DEFINISI
Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau interaksi yang dilakukan oleh bidan atau klien yang membutuhkan atau mempunyai permasalah dalam bidang pengetahuan. Dalam memberikah memberikah asuhan kebidanan kebidanan pada klien, bidan-bida bidan-bidan n menggunak menggunakan an metode pendekatan pemacahan masalah dengan difokuskan pada suatu proses sistematis dari analisis dalam memberikan asuhan kebidanan kita menggunakan asuhan dengan metode SOAP: I.
S: Subyektif
I I.
O : Obyektif
I I I.
A : Assasment
IV.
P : Penatalaksanaan
I.
S : SUBYEKTIF. •
Meng Mengga gamb mbar arka kan n
pend pendok okum umen enta tasia sian n
hany hanyaa
peng pengum umpu pula lan n
data data
klie klien n
melal melalui ui
anamnese. •
Tanda gejala subyektif yang diperoleh dari hasil bertanya dari pasien, suami atau keluarga( identitas umum, keluhan, riwayat menarche, riwayat perkawinan, riwayat kehami kehamilan lan,, riwayat riwayat persali persalinan nan,, riwaya riwayatt KB, penyak penyakit, it, riwayat riwayat penyak penyakit it keluar keluarga, ga, riwayat penyakit keturunan, riwayat psikososial,pola hidup).
•
Catata Catatan n ini berhub berhubung ungan an dengan dengan masalah masalah sudut sudut pandan pandang g pasien. pasien. Ekspre Ekspresi si pasien pasien meng mengen enai ai keka kekawa wati tiran ran dan dan kelu keluha hann nnya ya dica dicatat tat sebag sebagai ai kuti kutipa pan n lang langsu sung ng atau atau ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa. Pada orang yang bisu , dibagian data belakang “ S “ diberi tanda “ O “ atau X ini menandakan orang itu bisu. Data Subyektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat.
II.
O : OBYEKTIF . •
Menggambakan pendokumentasikan hasil analisa dan fisik klien, hasil lab,dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment.
•
Tanda gejala obyektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan ( tanda KU,Fital sign ,Fisik ,Fisik,Kh ,Khusu usus, s, Kebida Kebidanan nan,, Pemerik Pemeriksaan saan dalam, dalam, Labora Laborator torium ium,, dan pemerik pemeriksaan saan penunjang),Pemeriksaan Inpeksi, Palpasi, Auskultasi, dan Perkusi Perkusi
•
Data ini memberi memberi bukti gejaala klinis klinis pasien dan fakta yang berhubung berhubungan an dengan diagnosa. Data fisiologis, hasil observasi yang jujur,informasi kajian tehnologi( hasil lab, sinarX,rekaman USG dll), dan informasi dari keluarega atau orang lain dapat dimasukkan dalam kategori ini . Apa yang diobservasi oleh Bidan akan menjadi komponen yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
I I I.
A : ASSESMENT. •
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi Subyektif maupun Obyektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik Subyektif maupun Obyektif, dan sering diungkapkan secara terpisah pisah ,maka proses pengkajian adalah suatu proses yang dinamik.
•
Menganalisa adalah sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin suatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
•
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interprestasi data subyektif dan Obyektif dalam suatu identifikasi.
1. Diagnosa / masalah.
Diagnosa adalah rumusan dari hasil pengkajian mengenai kondisi klien : Hamil,
Abortus, Nifas, dan Bayi baru lahir. Berdasarkan hasil analisa data yang didapat.
Masalah segala sesuatu yang menyimpang sehingga kebutuhan klien terganggu,
kemungkinan mengganggu kehamilan / kesehatan tetapi tidak masuk dalam diagnosa. 2.
IV.
Antisipasi masalah lain / diagnosa potensial.
P : PE PENATALAKSANAAN. •
Mengga Menggamba mbarka rkan n pendok pendokume umenta ntasian sian dari dari perenc perencana anaan an dan evalua evaluasi si berdasa berdasarka rkan n Assesment.
•
Perenc Perencana anaan an membua membuatt rencan rencanaa tindak tindakan an saat itu atau atau yang yang akan akan datang datang .Untu .Untuk k mengus mengusaha ahakan kan tercapain tercapainya ya
kondis kondisii pasien pasien yang sebaik mungkin mungkin atau menjag menjagaa
mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kreteria tujuan tertentu dari kebutu kebutuhan han pasien pasien yang yang harus harus dicapa dicapaii dalam dalam batas batas waktu waktu terten tertentu, tu, tindak tindakan an yang yang diambi diambill harus harus memban membantu tu pasien pasien mencap mencapai ai kemaju kemajuan an dalam dalam keseha kesehatan tan dan harus harus sesuai dengan intruksi dokter. •
SOAP untuk perencanaan ,implementasi,dan evaluasi dimasukan dalam “ P “
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny”S” G 1P00000 UK 18 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN
I.
S : SUBYEKTIF\
1. Identitas Nama
: Ny “S”
Nama suami : Tn “R”
Umur
: 25 Th
Umur
: 30 30 Th
Suku/B Suku/Bang angsa sa : Jawa/In Jawa/Indon donesia esia
Suku Suku/B /Ban angs gsaa : Jawa Jawa/I /Ind ndon ones esia ia
Agama
: Is I slam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: swasta
Pekerjaan
: swasta
Alamat
: peterongan
Alamat
: peterongan
2. Keluhan utama Alasan kunjungan : ada keluhan Keluhan – keluhan : ibu mengatakan sering pusing , merasa cepat lelah dan lemas. 3. Riwayat kebidanan a.
Riwayat menstruasi
•
Menarchea
: 14 th
•
Siklus
:28 hari
•
Banyaknya
: 1 Softek penuh hari 1-3, 4 - 7 biasa
•
warna darah: hari 1 -3 merah kental, 4 – 7 kecoklatan
•
Disminorhoe : hari pertama
•
Lamanya
: 6- 7 hari
•
HPHT
: 21 maret 2012
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Komplika
Tgl lahir No
Usia
Jenis
Tempat
Kehamil
Persalina
Persalina
an
n
n
Umur
si
Bayi Penolon
Ib
Bay
u
i
g
PB/B B Jenis
Nifas
Keadaa
Keadaa
Lactas
n
n
i
1
d. Riway Riwayat at keha kehami milan lan sek sekar aran ang g •
HPHT
•
TP
: 28 desember 2012
UK
: 18 minggu
•
•
: 21 maret 2012
Keluhan – keluhan :
TM I : pusing . mual
TM II : pusing, cepat lelah TM III :4. Riwayat kesehatan yang lalu Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit •
Menular
: hiv, tbc
•
Menurun
: hipertensi, DM
•
Menahun
: jantung.
5. Riwayat kesehatan sekarang Ibu mengatakan mengatakan tidak mempunyai penyakit •
Menular
: hiv, tbc
•
Menurun
: hipertensi, DM
•
Menahun
: jantung.
6. Riwayat penyakit keluarga Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit •
Menular
: hiv, tbc
•
Menurun
: hipertensi, DM
Menahun
•
: jantung.
7. Status perkawinan Perkawinan ke I Umu Umur Kawin awin
: Istr Istrii 22 th
Suam Suamii
Lama Lama Kawin Kawin
: 28 th : 3 tahun tahun
8. Riwayat KB Ibu mengatakan bahwa selama ini , ibu hanya pernah menggunakan KB suntik selama 3 tahun. 9. Riwayat social/budaya Ibu mengatakan hubungan dengan keluarganya baik dan kelurga mendukung sepenuhnya atas kehamilan ini, selama hamil ibu tidak mengkonsumsi jamu-jamuan, tidak merokok, minum-minuman keras dan tidak tarak. 10. Riwayat psikologis qIbu mengatakan kehamilan ini tidak direncanakan tapi diterima sepenuhnya dengan senang hati. 11. Pola kebiasaan sehari-hari a.
Pola Nutrisi Sebelum Hamil
: Makan:3x/hari, dengan porsi sedang (nasi, lauk-pauk,
sayur) Minum:8 gelas/hari Saat Hamil
:
Makan :2 x/hari dengan porsi sedang (nasi, lauk-pauk, sayur)
kadang-kadang ditambah buah. Minum : 6 gelas/hari b. Pola Eliminasi Sebelum Hamil
:
BAB
:1x/hari, warna kuning, lembek tidak ada keluhan
BAK :4-5 x/hari warna kuning kuning jernih jernih,, bau khas, tidak ada keluha keluhan n Saat Hamil
:
BAB
:1x /2hari warna kuning, lembek, tidak ada keluhan.
BAK :7-8 x/hari, x/hari, warna warna kuning, kuning, jernih, jernih, bau khas, tidak ada keluhan keluhan.. c.
Pola Aktifitas
Sebelu Sebelum m Hamil Hamil
:Melak :Melakuka ukan n aktifit aktifitas as sendiri sendiri dirumah dirumah seperti seperti biasanya, biasanya, yaitu yaitu menyap menyapu, u,
mencuci, memasak, dll. Saat Hamil
:Mengurangi ak aktifitas se seperti se sebelum ha hamil da dan di dibantu ol oleh
suami karena perut sudah membesar. d. Pola Istirahat Sebelum Ha Hamil
:
Tidur si siang jam 12 12.00-13.00 (±1 jam)
Tidur malam jam 21.00-04.30 (±7-8 jam) Saat Hamil
:
Tidur siang : tidak pernah
Tidur malam jam 22.00-04.30 (±6-7 jam) II. O :OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum •
Keadaan umum : baik
•
Kesadaran
: composmentis
•
TTV
: TD :100/70 mmhg
N:80x/ menit RR: 24x/ menit S :36 0c •
BB sebelum hamil : 50 kg
•
BB saat
: 55 kg
•
TB
: 160 cm
•
LILA
: 26 cm
•
Hb
: 9 gr/dl
2. Pemeriksaan fisik a.
Inspeksi
•
Kepala
: Kepala bersih, tidak ada benjolan/ bekas luka, tidak
berketombe •
Muka
: Si S imetris, Tidak odema, pucat, tidak ada cloasma
gravidarum. •
Mata
: Simetris, Sclera putih, conjungtiva pucat.
•
Hidung
: Simetris, tidak ada secret dan polip.
•
Mulut da dan gigi
: mu mukosa Bi Bibir ke kering , ti tidak ad ada st stomatitis, ti tidak ada ka karies
gigi.
•
Telinga
: Simetris, tidak ada serumen.
•
Leher
: Tidak terlihat pembengkakan vena jugularis dan kelenjar
tiroid. •
Dada
: Simetris, puting susu menonjol, colostrums belum keluar,
hiperpigmentasi areola mamae. •
Abdomen
: Tidak ada luka bekas jahitan, perut terlihat membesar
sesuai dengan usia kehamilan, linea nigra ada. •
Genetalia
: Vulva tidak oedem, tidak ada varices.
•
Anus
: Ti T idak ada hemaroid.
•
Ekstremitas Atas
:Simetris, tidak oedem, tidak ada polidaktili dan sindaktili.
Bawah :Simetris , tidak oedem, tidak ada polidaktili dan sindaktili. b. Palpasi •
Leher
: Tidak teraba pembengkakan vena jugularis dan kelenjar tiroid.
•
Dada
: Tidak teraba benjolan mamae kenyal colostrums belum teratur.
Abdomen
c.
:
•
Leopold I
:
ballotment (+)
•
Leopold II
:
-
•
Leopold III
:
-
•
Leopold IV
:
-
Auskultasi Pernafasan : normal ( tidak ada whezzing atau ronchi ) DJJ
: (- )
d. Perkusi Reflek patella : ka/ki (+)/(+) 3. Pemeriksaan penunjang Gol darah : B Hb
: 9 gr/dl
III. ASSASMENT
Dx : Ny”S” G 1P00000 UK 18 minggu dengan anemia ringan
Ds : ibu mengatakan ini adalah kehamilanya yang pertama dengan usia kehamilan 4 bulan dan ibu mengeluh sering pusing dan cepat lelah. Do : •
Keadaan umum
: baik
•
Kesadaran
: composmentis
•
TTV
: TD :100/70 mmhg
N:80x/ menit RR: 24x/ menit S :36 0c •
BB sebelum hamil : 50 kg
•
BB saat
•
TB
: 160 cm
•
LILA
: 26 cm
•
Hb
: 9 gr/dl
: 55 kg
Dx potensial : ibu bisa mengalami anemia sedang Mx :Kebutuhan ; •
•
jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
•
berikan ibu obat obatan seperti fed an kalk
•
beritahu ibu cara menkonsumsi fe .
IV. PENATALAKSANAAN\
1. Jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan, menjelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan, ibu mengerti. 2. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 7-8 jam/ hari, menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup, ibu mengerti dan mau melakukan nasihat dari petugas. 3. Anjurkan ibu untuk menkonsumsi nutrisi yang cukup, menganjurkan ibu untuk menkonsumsi nutrisi yang cukup , ibu mengerti 4. Berikan ibu tablet penambah darah sperti fe, meberikan ibu tblet penambah darah, ibu menerima.
5. Beritahu ibu cara menkonsumsi obat penambah darah, meberitahu cara menkonsumsi obat dengan cara : minum obat fe tidak diminum dengan aur the karena akan menganggu hasil metabolism obat, ibu mengerti dengan penjelasan petugas. 6. Anjurkan ibu untuk follow up 1 bulan lagi, la gi, menganjurkan ibu untuk follow up 1 bulan lagi, ibu mengerti
BAB VI PENUTUP
4.1 KESIMPULAN Sete Setela lah h mela melaks ksan anak akan an peng pengka kaji jian an dan dan peng pengum umpu pula lan n semua semua data data ibu ibu baik baik data data subjektif maupun data objektif yang berguna untuk mengevaluasi keadaan pasien, dilanjutkan dengan dengan mengidenti mengidentifikasi fikasi secara benar masalah atau diagnosa berdasarkan berdasarkan interprestasi interprestasi yang benar atas data-data tersebut dimana didapatkan diagnosa pada Ny. “S” G1P00000 dengan kehamilan trimester II dengan anemia ringan dan diagnose potensial pada kasus ini membuat penulis mencoba memikirkan tindakan segera yang perlu dilaukan yaitu memberika terapy obat-obatan seperti fe 2 kali sehari. Setelah itu merencanakan asuhan yang rasional sebagai dasar untuk mengambil keputusan berdasarkan masalah yang ada dan semua asuhan yang diberi diberikan kan dapat dapat terlak terlaksan sanaa dengan dengan baik baik dan efektif efektif.. Dengan Dengan demiki demikian an sangat sangat diperlu diperlukan kan sekali seorang bidan yang profesional profesional dimana dimana mampu mampu melaksanakan melaksanakan manajemen kebidanan kebidanan dengan tepat sehingga semua masalah dan kebutuhan pasien dapat teratasi dengan cepat dan baik. 4.2 SARAN
1. Klien a. Diharapkan kepada para klien mampu menerapkan asuhan yang telah diberikan b. Secepatnya membawa ke pelayanan kesehatan apabila terdapat keluhan serta kelainan yang dirasakan sedini mungkin, untuk mendapatkan pelayanan pengobatan. c. Dalam anamnesa pasien mampu mengemukakan keluhan yang dirasakanya sehingga petugas kesehatan (bidan) dapat merencanakan asuhan yang akan diberikan kepada klien tersebut, sehingga dapat mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi 2. Institusi Pendidikan Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk menambah buku sumber terbaru agar mempermudah mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan dan teknologi terkini. 3. Mahasiswa a. Dengan adanya manjemen kebidanan diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pada ibu, asuhan yang diberikan sesuai dengan standar profesi kebidanan. b. Diharapkan kepada mahasiswa, anamnesa pasien dilakukuan sesuai dengan daftar tilik yang ada dan anmanesa dilakukan dengan pendekatan pada pasien sehingga pasien terbuka dalam menyampaikan keluhan yang dirasakan.
DAFTAR PUSTAKA
•
Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:Penerbit Buku kedokteran EGC Asuhan Persalinan Normal. 2002. Jaringan Nasional Pelatihan KLinik Kesehatan Reproduksi. Jakarta
• • •
• •
• •
Depkes RI. 2002. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Hyre, Anne. 2001. Asuhan Kebidanan Care. Jakarta: Pusdiknakes Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC Prawirohardjo, Sarwono, dkk. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Suryanto. 2004. Pemantauan dan Pengkajian Janin. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC Syaifudin, Abdul Bari. 2001. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka