BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
KET atau Kehamilan Ektopik Terganggu Terganggu adalah setiap implantasi yang telah dibuahi diluar cavum uterus. Implantasi dapat terjadi di tuba falopi, ovariu ovarium, m, serviks serviks,, dan abdome abdomen. n. Namun Namun kejadi kejadian an kehami kehamilan lan ektopi ektopik k yang yang terbanyak adalah dituba falopi. (urria, !""!# Tidak idak sedi sediki kitt ibu ibu hami hamill deng dengan an berb berbag agai ai gang ganggu guan an yang yang dapa dapatt membahayakan kesehatan ibu dan janin yang dikandung, salah satu gangguan tersebuat adalah KET. KET. $an jika seorang ibu hamil telah didiagnosis sebagai KET, maka ia perlu mendapatkan pera%atan lebih lanjut. Karena KET terbanyak berada dituba dituba falopi, falopi, sehing sehingga ga dapat dapat terjadi terjadi beberap beberapaa kemung kemungkin kinan, an, yaitu yaitu hasil hasil konsepsi mati dini, terjadi abortus, dan tuba falopi pecah. pecah . &leh sebab itu kelompok kami membuat makalah tentang 'skep pada )asien dengan KET* agar mahasis%a lebih memahami tentang pasien dengan KET, sehingga dapat memberikan askep sesuai dengan konsep yang ada. +erbagai macam kesulitan dalam proses kehamilan dapat dialami para %anita yang telah menikah. Namun, dengan proses pengobatan yang telah dilaku dilakukan kan dokter dokter saat ini bisa bisa memini meminimal malisir isir berbag berbagai ai macam macam penyak penyakit it tersebut. Kehamilan Ektopik dapat diartikan sebagai kehamilan di luar rongga rahimkehamilan didalam rahim yang bukan pada tempat seharusnya, juga dimasu dimasukka kkan n dalam dalam kriteri kriteriaa kehami kehamilan lan ektopi ektopik, k, misaln misalnya ya kehami kehamilan lan yang yang terjadi pada cornu uteri. -ika dibiarkan kehamilan ektopik dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berakhir dengan kematian sehingga ini akan berlanjut pada kehamilan ektopik terganggu. terganggu.
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah . pak pakah ah defi defini nisi si KET KET / !. pa pa saja saja klasi klasifi fika kasi si dari dari KET KET / 0. +aga +agaim iman anaa etiol etiolog ogii dari dari KET KET /
1
1. 2. 3. 4. 5.
+agaimana patofisiologi dari KET / +agaimana manifestasi klinis dari KET / +agaiman pemeriksaan diagnostik KET/ +agaimana penatalaksanaan dari KET / +agaimanakah askep pada pasien dengan KET /
1.3 Tujuan Penulsan . 6ntuk mengetahui definisi KET !. 6ntuk mengetahui klasifikasi dari KET 0. 6ntuk mengetahui etiologi dari KET 1. 6ntuk mengetahui manifestasi klinis dari KET 2. 6ntuk mengetahui patofisiologi dari KET 3. 6ntuk mengetahui penatalaksanaan dari KET 4. 6ntuk mengetahui pemeriksaan diagnostik KET 5. 6ntuk mengetahui askep pada pasien dengan KET
2
BAB II PEMBAHA!AN
II.1 De"ns
KET atau Kehamilan Ektopik Terganggu adalah setiap implantasi yang telah dibuahi diluar cavum uterus. Implantasi dapat terjadi di tuba falopi, ovarium, serviks, dan abdomen. Namun kejadian kehamilan ektopik yang terbanyak adalah dituba falopi. (urria, !""!# Kehamilan Ektopik Terganggu adalah implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di luar endometrium (ansjoer , !""" 7 !34#. Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi bila sel telur dibuahi berimplamentasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri.(Ilmu Kebidanan, !""!80!0# -adi dapat disimpulkan bah%a kehamilan ektopik ialah yang terjadi bila sel telur dibuahi berimplamentasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri, ovarium, serviks, dan abdomen.
II.2 Et#l#g
9ebagian besar kehamilan ektopik terjadi pada tuba sehingga setiap gangguan pada tuba yang disebabkan infeksi akan menimbulkan gangguan dalam perjalanan hasil konsepsi menuju rahim. 9ebagai gambaran penyebab kehamilan ektopik dapat dijabarkan sebagai berikut8 a. :angguan pada lumen tuba
Infeksi menimbulkan
pelekatan endosalting sehingga lumen
tuba
menyempit
)ada ;ipoplasia uteri lumen tuba sempit dan berkelok
&perasi plastik pada tuba (rekonstruksi# atau melepaskan perlekatan dan tetap menyempitkan tuba disebabkan karna sterilisasi yang tidak sempurna.
"
b. :angguan diluar tuba
Terdapat
endometriosis
tuba
sehingga
memperbesar
kemungkinan
implantasi
Tumor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen tuba
Kemungkinan migrasi eksternal, sehingga hasil konsepsi mencapai tuba dalam keadaan blastula
$engan terjadinya implantasi didalam lumen tuba dapat terjadi beberapa kemungkinan8 . ;asil konsepsi mati dini
Tempatnya tidak mungkin memberikan kesempatan tumbuh kembang hasil konsepsi mati secara dini
Karena kecilnya kemungkinan diresorbsi
!. Terjadi abortus
Kesempatan berkembang yang sangat kecil menyebabkan hasil konsepsi mati dan tepat dalam lumen
=epasnya hasil konsepsi menimbulkan pendarahan dalam lumen tuba atau keluar lumen tuba serta membentuk timbulnya darah
Tuba tampak ber%arna biru pada saat dilakukan operasi
0. Tuba falopi pecah
Karena tidak berkembang dengan baik maka tuba dapat pecah
-onjot
villi
menembus
tuba,
sehingga
terjadi
ruptura
yang
menimbulkan timbunan darah kedalam ruangan abdomen
>uptura tuba menyebabkan hasil konsepsi terlempar keluar dan kemungkinan
untuk
melakukan
implantasi
menjadi
abdominal skunder
Kehamilan abdominal dapat mencapai cukup besar
II.3 $las"kas Klasifikasi kehamilan ektopik berdasarkan lokasinya antara lain pada8 Tuba falopi )ars
kehamilan
Infundibulum ?imbrae 6terus Kanalis servikalis $ifertikulum Kornu Tanduk rudimeneter &varium Intraligameneter bdominal )rimer 9kunder Kombinasi kehamilan dalam uterus Kombinasi kehamilan luar uterus ()ra%irohadjo,@@@# Kehamilan tuba Tempat dimana terjadinya fertilisasi di tuba, fertilisasi yakni penyatuan ovum
dengan spermatoAoon terjadi di ampulla tuba. $ari sini ovum yang telah dibuahi digerakkan ke kavum uteri dan di tempat yang terakhir ini mengadakan
implantasi
terjadi
pada
endosalping.
9elanjutnya
ada
kemungkinan pula bah%a kelainan pada ovum yang dibuahi memberi predisposisi untuk implantasi diluar kavum uteri, akan tetapi hal ini kiranya
tidak banyak terjadi. ()ra%irohardjo, 9ar%ono !""2# Kehamilan heterotipik Kehamilan ektopikdi sebuah lokasi dapat koeksis dengan kehamilan intrauterine. kehamilan heterotipik ini sangat langka. ;ingga satu decade yang lalu insidens kehamilan heterotipik adalah dalam 0".""" kehamilan, namun dikatakan bah%a insidennya sekarang telah meningkat menjadi dalam 4"""", bahkan dalam @"" kehamilan, berkat perkembangan teknik
Kehamilan ovarium Kehamilan ovariam sangat jarang terjadi. $iagnosis kehamilan tersebut ditegakkan atas dasar 1 kriterium dari spigelberg, yakni 8 a. tuba pada sisi kehamilan harus normal b. kantong janin harus berlokasi pada ovarium c. ovarium di hubungkan dengan uterus oleh ligamentum ovary propium d. histopatologis ditemukan jarinagn ovarium di dalam dinding kantong janin Kehamilan servikal kehamilan servikal pun sangat jarang terjadi. +ila ovum berimplantasi dalam kanalis servikalis, maka akan terjadi perdarahan tanpa nyeri pada kehamilan !
muda. -ika kehamilan berlangsung terus, serviks membesar dengan ostium uteri eksternum terbuka sebagian. Kehamilan servikal jarang melampaui !
minggu dan biasanya diakhiri secara operatif oleh karena perdarahan. Kehamilan abdominal enurut kepustakaan, kehamilan abdominal jarang terjadi kira
II.1 Man"estas $lns anifestasi klinis dengan kehmilan ektopik adalah sebagai berikut 8 . :ambaran klinis kehamilan tuba belum terganggu tidak khas. )ada umumnya ibu menunjukkan gejala
!. :ejala kehamilan tuba terganggu (KET#8 < +ila terjadi rupture tuba, maka gejala akan lebih hebat dan dapat membahayakan ji%a si ibu. < )ada abortus tuba keluhan dan gejala kemungkinan tidak begitu berat, hanya rasa sakit di perut dan perdarahan pervagina. ;al ini dapat dikacaukan dengan abortus biasa. 0. Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. )ada ruptur tuba nyeri perut bagan ba%ah terjadi secara tiba
0
2. menore juga merupakan tanda yang penting pada kehamilan ektopik. =amanya amenore tergantung pada kehidupan janin sehingga dapat bervariasi, menyebabkan haid yang tidak teratur. II.2 Pemerksaan Dagn#stk +erikut ini jenis pemeriksaan untuk membantu diagnosis kehamilan ektopik8 . ;B:<+ )engukuran 9ubunit +eta dari ;B: (;uman Bhorionic :onadotropin# merupkan tes laboratorium terpenting dalam diagnosis. )emeriksaan ini dapat membedakan antara kehamilan intrauterine dengan kehamilan ektopik. !. 69: 6ntuk menilai dan mengetahui keadaan kavum uteri berisi atau kosong, adanya massa dikanan kiri uterus dan apakah kavum $ouglas berisi cairan. II.% Penatalaksanaan )enanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah laparatomi. $alam
tindakan demikian, beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan yaitu sebagai berikut8 . Kondisi ibu pada saat itu !. Keinginan ibu untuk mempertahankan fungsi reproduksinya 0. =okasi kehamilan ektopik 1. Kondisi anatomis organ pelvis 2. Kemampuan teknik bedah mikro dokter 3. Kemampuan teknologi fertilasi in vitro setempat ;asil pertimbangan ini menentukan apakah dilakukan salpingektomi pada kehamilan tuba atau dapat dilakukan pembedahan konservatif. -ika kehamilan ektopik dapat mengancam nya%a ibu , maka tindakan operasi laparaskopi segera dilakukan. II.4 Pat#"s#l#g
1
BAB III A!UHAN $EPERA&ATAN A. PEN'$A(IAN +I&$T . Identitas )asien Nama Inisial 6mur gama -enis kelamin 9tatus )endidikan 9uku bangsa lamat Tanggal masuk Tanggal )engkajian No register $iagnosa medis
8 Ny. 8 0" Tahun 8 Islam 8 )erempuan 8 Istri 8 9 8 -a%a 8 $esa )asalakan >t>% ""5, Ceru Birebon 8 0<
2
!. Identitas )enanggungja%ab Nama Inisial 6mur )ekerjaan ;ubungan dengan )asien
8 Tn. K 8 0" Tahun 8 Tani 8 9uami )asien
9TT69 KE9E;TN # Keluhan 6tama 8 pasien mengatakan nyeri perut pada bagian kiri ba%ah !# >i%ayat enstruasi a. 9iklus 8 pasien mengatakan siklus menstruasinya tidak teratur b. Keluhan 8 pasien merasakan sakit saat menstruasi setelah pasca operasi c. =ama 8 pasien mengatakan lamanya haid minggu. d. +anyak 8 pasien mengatakan dulu ganti pembalut !D sehari e. Teratur tidak teratur 8 pasien mengatakan haidnya teratur tiap bulannya sebelum operasi f. 9ifat darah 8 pasien mengatakan sifat darahnya ber%arna kecoklatan g. $isminorhe 8 pasien mengatakan merasakan nyeri saat haid sampai
aktivitasnya terganggu 0. >i%ayat Kehamilan )asien mengatakan kehamilan sebelumnya pernah mengalami kematian janin 1.
intrauterine dengan usia kehamilannya @ bulan >i%ayat )enyakit a. >i%ayat )enyakit 9ekarang 8 )asien mengatakan nyeri bagian perut ba%ah, mengalami perdarahan dan haid tidak teratur. b. >i%ayat )enyakit Keluarga 8 )asien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki ri%ayat penyakit yang sama. c. >i%ayat &perasi 8 )asien mengtakan pernah melakukan operasi pengangkatan janin.
2. $ata )sikologis )asien mengatakan sangat cemas dan pasrah. 6. Pola Kebiasaan Sehari-hari
No .
)ola Kebiasaan Nutrisi
!.
Eliminasi
9ebelum sakit
9elama sakit
Klien makan 0Dhari, porsi dengan nasi, sayur lauk
Klien mengatakan makan !Dhari, porsi dengan nasi, sayur, lauk
++ 8 Dhari, lembek +K 8 2Dhari, %arna kuning 3
0.
ktifitas
1.
Istirahat
2.
;ygiene
3.
9eDualitas
bau khas. Klien mengatakan melakukan pekerjaan rumah sendiri (menyapu, mengepel dll#
bau khas. Klien mengatakan melakukan pekerjaan rumah sendiri, hanya saja terkadang dibantu oleh suami. Klien mengatakan tidur siang Klien mengatakan tidur siang
4. )emeriksaan ?isik # 9tatus generalis a. Keadaan 6mum 8 +aik b. Kesadaran 8 composmentis c. Tanda
ambut 8 +ersih, tidak rontok, tidak berketombe, dan tidak >apuh. !. uka 8 9imetris, tidak oedema dan pucat. 0. ata 8 tidak ada oedema < Konjungtiva 8 anemis < 9klera 8 tidak ikterik 1. ;idung 8 9imetris, bersih, tidak ada sekret, dan tidak ada benjolan. 2. ulutgigi 8 9imetris, tidak ada stomatitis, mukosa bibir lembab, gigi tidak ada caries dan gusi tidak berdarah. 3. Telinga 8 9imetris, bersih, tidak ada serumen, dan tidak ada lesi. b. =eher . Kelenjar :ondok
8 tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid. !. Tumor 8 tidak ada benjolan. 0. )embesaran Kelenjar =imfe8 tidak ada pembesaran limfe. c. $ada dan Dilla . $ada 8 9imetris, tidak ada retraksi pada dinding dada. !. ammae 8
4
a# embesar 8 pembesaran normal. b# Tumor 8 tidak ada benjolan. c# 9imetris 8 bentuknya simetris. d# )uting susu 8 menonjol e# Kolostrum 8 tidak ada 0. Dilla a# +enjolan 8 tidak ada benjolan b# Nyeri 8 tidak ada nyeri tekan d. bdomen . )embesaran hati 8 tidak ada pembesaran hati. !. +enjolanTumor 8 tidak ada benjolan 0. Nyeri tekan 8 ada nyeri tekan 1. =uka bekas operasi8 ada bekas operasi e. :enital Terdapat tanda perdarahan di sekitar vagina. f. Ekstremitas # Farices 8 Tidak ada varises pada kaki. !# &edema 8 tidak ada. 0# )emeriksaan )enunjang Tes 69: 8 adanya tranvaginal menunjukan tidak adanya kantong
gestasi pada cavum uteri dan adanya masa adneDa kiri
ukurannya ,2@ cm Kadar ;+ 8 ",4 gdl Kadar +;B: 8 2105!,""ml6m=
B. Analsa Data
N&
$T ?&K69
ETI&=&:I
.
$s 8 pasien mengatakan nyeri perut bagian ba%ah kiri.
proses pembuahan
$o 8 9kala nyeri 8 2 T$ 8 ""3" mm;g N 8 "
tumbuh disaluran tuba
abortus ke dalam lumen tuba
terjadi
5
9=; KE)E>CTN Nyeri berhubungan dengan tuba membesar dan kebiruan (hepatosalting#
perdarahan karena pembukaan pembuluh darah oleh vil kurialis
pelepasan mudGoh
pelepasan tidaksempurna
perdarah uterus berlangsung
tuba membesar dan kebiruan
!.
$s 8 9 8 )asien mengatakan siklus menstruasinya tidak teratur
nyeri ?actor uterus
tumbuh di saluran tuba
$o 8 < pasien terlihat cemas <)ada saat rupture di dilakukan tes dinding tuba 69: terlihat adanya perdarahan di saluran tuba trauma ringan koetus dan
@
nsietas berhubungan dengan proses operasi
pemeriksaan vaginal
terjadi perdarahan
operasi
ansietas
*. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas
No
$I:N&9 KE)E>CTN
.
Nyeri berhubungan dengan tuba membesar dan kebiruan (hepatosalting#
!.
nsietas berhubungan dengan proses pasca operasi
T:= $ITE6KN $I:N&9 KE)E>CTN 1<
N $N TT$ )E>CT
1<
yuni
yuni
D. Intervensi keperawatan
N &
.
$I:N&9 N&B (N6>9IN: NIB (N6>9IN: >9I&N= KE)E>CT &6TB&E INTE>FENTI& N B=99I?IBTI& N N#, K>ITE>I B=99I?IBTI ;9I= &N# Nyeri < mampu < lakukan < untuk berhubungan mengontrol pengkajian nyeri mengetahui dengan tuba nyeri secara skala membesar dan < mampu komprehensif nyeri,lokasi kebiruan menggunakan ,termasuk lokasi dan lama (hepatosalting# Teknik nyeri, durasi, nyeri nonfarmakologi frekuensi dan < untuk untuk kualitasnya mengetahui mengurangi < gunakan Teknik pengalaman nyeri komunikasi nyeri pasien
"
terapeutik < ajarkan teknik relaksasi < anjurkan beristirahat < Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian analgetik !.
nsietas < Klien mampu < gunakan berhubungan mengidentifikasi pendekatan yang dengan proses dan menenangkan pasca operasi mengungkapkan < jelaskan semua gejala cemas prosedur dan apa < Fital sign dalam yang dirasakn batas normal selama prosedur < Ekspresi %ajah, < temani pasien +ahasa tubuh, untuk dan tingkat memberikan aktivitas keamanaan dan menunjukan mengurangi berkurangnya takut kecemasan < dengarkan keluhan pasien dengan penuh perhatian < bantu pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan persepsi dan mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
< untuk mengurangi nyeri < untuk menstabilka n kondisi pasien < untuk mengurangi rasa nyeri < agar pasien tidak merasakan takut pada keadaanya < agar pasien mau mengungkap kan perasaan tentang masalh yang sedang dihadapi < agar pasien tidak merasakan tertekan dan terganggu dengan prosedur yang akan dilakukan < agar pasien merasakan tidak sendiri < agar pasien merasakan dengan tenang dann terbuka < untuk mengetahui selalu perubahan tingkat kecemasan pasien
< agar semua yang dirasakan oleh pasien terungkap semua.
E. IMPLM!"#SI KP$#%#"#!
N &
;>IT: =
1<< !"5
!.
-
TIN$KN
$I:N&9 KE).
< melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif ,termasuk lokasi nyeri, durasi, frekuensi dan kualitasnya < menggunakan Teknik komunikasi terapeutik
Nyeri berhubungan dengan tuba membesar dan kebiruan (hepatosaltin g#
!
nsietas berhubungan dengan proses operasi
N $N TT$ )E>C T yuni
KET .
keluhan pasien dengan penuh perhatian < membantu pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan persepsi dan mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan +. L'#SI
N&
;>I T:=
$I:N&9 KE).
N $N TT$ )E>CT Nyeri 98 pasien mengatakan nyeri perut yuni berhubunga bagian ba%ah kiri n dengan &8 < 9kala nyeri 8 2 tuba < T$ 8 ""3" mm;g membesar < N 8 " dan 8 < ampu menggunakan Teknik kebiruan relaksasi (hepatosalti )8 intervensi Teknik relaksasi ng# dilanjutkan. nsietas berhubunga n dengan proses operasi
EF=69I
98)asien mengatakan siklus yuni menstruasinya tidak teratur &8 pasien tampak cemas 8 < Fital sign dalam batas normal asa kecemasan sudah dapat teratasi < Intervensi dihentikan
0
KE T.
BAB I, PENUTUP
I,.1 $esm)ulan $ari makalah tersebut dapat disimpulkan bah%a KET atau Kehamilan
Ektopik Terganggu adalah setiap implantasi yang telah dibuahi diluar cavum uterus. Implantasi dapat terjadi di tuba falopi, ovarium, serviks, dan abdomen. Namun kejadian kehamilan ektopik yang terbanyak adalah dituba falopi. Tindakan kepada pasien dengan KET harus dipercepat supaya tidak terjadi beberapa kemungkinan jika janin berada diluar cavum uterus atau mayoritas berada dituba falopi, diantara kemungkinan tersebut yaitu hasil konsepsi mati dini, terjadi abortus, dan tuba falopi pecah. $an sebagai seorang pera%at harus memberikan asuhan kepera%atan sesuai dengan sop yang ada.
I,.2 !aran $iharapkan kepada tenaga kesehatan apabila merasakan dan mengetahui
gejala seperti yang telah di jelaskandituliskan oleh pembuat makalah ini agar segera
menanganinyadengan
cepat
jangan
ditunda
karena
dapat
menimbulkan resiko tinggi. 9emoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
1
DA+TAR PU!TA$A
<
utry . !"0. Medical Treatment of ectopic pregnancy: is there something new? Obstetric & Gynecology. !! (1#8p. 400<401. 5. 9hetty K 9, 9hetty K . Blinical 9tudy of Ectopic )regnancies in tertiary Bare ;ospital of angalore India. !"17 p.0"2< 0"@.
<
+arash - ;, +uchanan E , ;illson B.!"1. Diagnosis and Management of Ectopic Pregnancy. merican ?amily )hysician.
<
Blinical )ractice :uideline.!"1.The Diagnosis and Management of Ectopic Pregnancy.nstit!te of Obstetricians & Gynecologist . No800
<
Bunningham ?, :rant N, =eveno K.!""2. Ectopic Pregnancy : "illiam#s Obstetrics 698 The c :ra% H ;ill Bompany7
<
)ra%irohardjo 9.!". $ehamilan E%topi% dalam lm! $ebidanan.-akarta8 ayasan +ina )ustaka7
<
9tulberg $, Bain >.!"0. Ectopic Pregnancy ates in The Medical Pop!lation 'merican (o!rnal of Obstetric and Gynecology.8p.!"5
<
9eeber +E, +arnhart KT.!""3.)!spected ectopic pregnancy *p!blished correction appears in Obstet Gynecol ."4(1#8@22J.&bstet :ynecol. !""37"4 (! pt #70@@<10.
2
3