BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Be Belakang
Kris Krisis is tiro tiroid id merup merupak akan an komp komplik likas asii hype hypert rtiro iroid idism ismee yang yang jaran jarang g terja terjadi di tetap tetapii berpotensi fatal. Krisis tiroid harus dikenali dan ditangani berdasarkan manifestasi klinis karena konfirmasi laboratoris sering kali tidak dapat dilakukan dalam rentang waktu yang cukup cepat. Pasien biasanya memperlihatkan keadaan hypermetabolik yang ditandai oleh demam tinggi, tachycardi, mual, muntah, agitasi, dan psikosis. Pada fase lanjut, pasien dapat jatuh dalam keadaan stupor atau komatus yang disertai dengan hypotensi. Krisis Krisis tiroid tiroid adalah adalah penyak penyakit it yang yang jarang jarang terjadi terjadi,, yaitu yaitu hanya hanya terjad terjadii sekita sekitarr 1-2% 1-2% pasien hypertiroidisme. edangkan insidensi keseluruhan hipertiroidisme sendiri hanya berkisar antara !,!"-1,#% dimana kebanyakannya bersifat subklinis. $amun, krisis tiroid tiroid yang yang tidak tidak dikena dikenali li dan tidak tidak ditang ditangani ani dapat dapat beraki berakibat bat sangat sangat fatal. fatal. ngka ngka kematian orang dewasa pada krisis tiroid mencapai 1!-2!%. &ahkan beberapa laporan penelitian menyebutkan hingga setinggi '"% dari populasi pasien yang dirawat inap. (engan (engan tirotok tirotoksik sikosi osiss yang yang terken terkendal dalii dan penang penangana anan n dini dini krisis krisis tiroid tiroid,, angka angka kematian dapat diturunkan hingga kurang dari 2!%. Karen Karenaa peny penyak akit it )ra* )ra*es es meru merupa paka kan n peny penyeba ebab b hipe hiperti rtiro roid idis isme me terba terbany nyak ak dan dan merupakan penyakit autoimun yang juga mempengaruhi sistem organ lain, melakukan anamnesis yang tepat sangat penting untuk menegakkan diagnosis. +al ini penting karena diagnosis krisis tiroid didasarkan pada gambaran klinis bukan pada gambaran laboratoris. +al lain yang penting diketahui adalah bahwa krisis tiroid merupakan krisis fulminan yang memerlukan perawatan intensif dan pengawasan terus-menerus. (engan diagnosis yang dini dan penanganan yang adekuat, prognosis biasanya akan baik. leh karena itu, diperlukan pemahaman pemahaman yang tepat tentang krisis tiroid, terutama mengenai diagnosis dan penatalaksaannya.
1
BAB II TINJAUAN TEORI
A.
Anat Anatom omii dan dan Fisi Fisiol olog ogii Kel Kelen ena arr En Endo dokr krin in
Kelenjar Kelenjar tiroid tiroid ialah organ organ endokrin endokrin yang terletak terletak di leher manusia. manusia. ungsinya ungsinya ialah ialah mengel mengeluar uarkan kan hormon hormon tiroid. tiroid. +ormon +ormon yang yang terpen terpentin ting g ialah ialah Thyroxine /0 Thyroxine /0 dan Triiodothyronine /#. Triiodothyronine /#. Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan dan dan satu satu lagi lagi diseb disebela elah h kiri. kiri. Kedu Keduan anya ya dihu dihubu bung ngka kan n oleh oleh suatu suatu stru strukt ktur ur yang yang dinamakan isthmus atau isthmus atau ismus. etiap lobus berbentuk seperti buah pir. Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis dan pretracheal dan pretracheal fascia. fascia. Pada keadaan tertentu kelenjar tiroid aksesoria dapat ditemui di sepanjang jalur perkembangan embriologi tiroid. el tiroid adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap iodin atau yodium yang diambil melalui pencernaan makanan. odin ini akan bergabung dengan asam amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi /# (triiodotironin) dan /0 tirok tiroksin sin. . (alam (alam keadaa keadaan n normal normal pengel pengeluar uaran an /0 sekitar sekitar 3!% dan /# 1"%. 1"%. edangkan yang "% adalah hormon-hormon lain seperti /2. /# dan /0 memban membantu tu sel mengub mengubah ah oksige oksigen n dan kalori kalori menjad menjadii tenaga tenaga /P /P 4 adenosin adenosin tri fosfat. fosfat. /# bersifat lebih aktif daripada /0. /0 yang tidak aktif itu diubah diubah menjadi /# oleh en5im "-deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di organ-organ lain seperti hipotalamus yang berada di otak tengah. +ormonhormon lain yang berkaitan dengan fungsi tiroid ialah /6+ thyroid releasing hormon hormon dan /+ thyroid thyroid stimulating hormon. hormon . +ormon-hormon ini membentuk satu sistem aksis aksis otak otak hip hipota otalam lamus us dan dan pitu pituit itar arii- kelen kelenja jarr tiroi tiroid. d. /6+ /6+ dikel dikelua uark rkan an oleh oleh hipotalamus yang kemudian merangsang kelenjar pituitari mengeluarkan /+. /+ yang dihasilkan akan merangasang tiroid untuk mengeluarkan /# dan /0. leh kerena itu hal yang mengganggu jalur di atas akan menyebabkan produksi /# dan /0. dapun struktur tiroid terdiri atas sejumlah besar *esikel-*esikel yang dibatasi oleh epitelium silinde silinderr disatu disatukan kan oleh oleh jaringa jaringan n ikat ikat sel-sel sel-selnya nya mengel mengeluar uarkan kan sera. sera. dapun dapun fungsi fungsi kelenjar tiroid adalah7 1.
&eke &ekerj rjaa seba sebaga gaii per peran angs gsan ang g pro prose sess oksi oksida dasi si
2.
8eng 8engat atur ur peng penggu guan anaa aan n oksida sidasi si
#.
8eng 8engat atur ur peng pengel elua uara ran n karb karbon ondi diok oksi sida da 2
B.
0.
8eta 8etabo boli lik k dalam dalam hal hal peng pengat atur uran an sus susun unan an kim kimia ia dal dalam am jari jaring ngan an
".
Pada Pada anak anak memp mempen enga garu ruhi hi perk perkem emba bang ngan an fisik fisik dan dan men mental tal
De!inisi Krisis tiroid adalah kondisi hipermetabolik yang mengancam jiwa dan ditandai oleh
demam tinggi dan disfungsi sistem kardio*askular, sistem saraf, dan sistem saluran cerna. cerna. walnya, walnya, timbul timbul hiperti hipertiroi roidis disme me yang yang merupa merupakan kan kumpul kumpulan an gejala gejala akibat akibat peningkatan kadar hormon tiroid yang beredar dengan atau tanpa kelainan fungsi kelenjar tiroid. Ketika jumlahnya menjadi sangat berlebihan, terjadi kumpulan gejala yang lebih berat, yaitu tirotoksikosis. Krisis tiroid merupakan keadaan dimana terjadi dekompensasi tubuh terhadap tirotoksikosis tersebut. /ipikalnya terjadi pada pasien dengan tirotoksikosis yang tidak terobati atau tidak tuntas terobati yang dicetuskan oleh tindakan , infeksi, atau trauma . (+annafi, 2!11 2!11
Krisis Krisis tiroid tiroid thyroid thyroid strom, strom, decompensat decompensated ed thyrotoxic thyrotoxicosis osis merupakan merupakan eksaserbasi eksaserbasi keadaan hipertiroidisme yang mengancam jiwa yang diakibatkan oleh dekompensasi dari dari satu atau atau lebih lebih system system organ organ.. &erunt &eruntung ung kejadi kejadiann annya ya jarang, jarang, pada pada penderi penderita ta tirotoksikosis yang dirawat di rumah sakit angka kejadiannya sekitar kurang dari 1!%, bahkan ada yang menyebutkan sekitar 1%. /anpa /anpa pengobatan, krisis tiroid bersifat fatal, walaupun walaupun telah ada perbaikan perbaikan dalam pengenalan pengenalan dan pengobatan pengobatan,, angka angka kematianny kematiannyaa tetap tinggi, yaitu sekitar 2!-#!%. da perbedaan kualitatif dengan hipertiroidisme biasa karena pada krisis tiroid hampir selalu didapatkan demam. (ahulu, krisis tiroid tipikal tipikal sebagai akibat komplikasi komplikasi pembedahan pembedahan.. Kini terapi medikamentosa medikamentosa deiberikan deiberikan sampai sampai eutiro eutiroid id sebelu sebelum m pembed pembedaha ahan, n, sehing sehingga ga krisis krisis tiroid tiroid yang yang timbul timbul akibat akibat pembedahan menururn dengan drastis. &ahkan sekarang krisis medic lebih sering terlihat. Krisis tiroid paling sering tampak pada penderita tiroroksikosis akibat penyakit )ra*es )ra*es,, walaup walaupun un bisa bisa terjadi terjadi pada pada pender penderita ita dengan dengan adenom adenomaa toksik toksik dan gondok gondok multinodular toksis. uastika, 1999 ".
Etiologi :tiologi krisis tiroid antara lain penyakit )ra*es, goiter multinodular toksik, nodul
toksik, tiroiditis +ashimoto, tiroiditas de;ue*ain, karsinoma tiroid folikular metastatik, dan tumor tumor pengha penghasil sil /+. /+. :tiolo :tiologi gi yang yang paling paling banyak banyak menyeb menyebabk abkan an krisis krisis tiroid tiroid adalah penyakit )ra*es goiter difus toksik. 8eskipun tidak biasa terjadi, krisis tiroid
3
juga dapat merupakan komplikasi dari operasi tiroid. Kondisi ini diakibatkan oleh manipulasi kelenjar tiroid selama operasi pada pasien hipertiroidisme. Krisis tiroid dapa dapatt terja terjadi di sebelu sebelum, m, selam selama, a, atau atau sesu sesuda dah h oper operasi asi.. per perasi asi umum umumny nyaa hany hanyaa direkomendasikan ketika pasien mengalami penyakit )ra*es dan strategi terapi lain telah gagal atau ketika dicurigai adanya kanker tiroid. Krisis tiroid berpotensi pada kasus-kasus seperti ini dapat menyebabkan kematian. Krisis tiroid juga dikaitkan dengan hipokalsemia berat. eorang kasus wanita berusia #! tahun tahun deng dengan an krisi krisiss tiro tiroid id dan dan gang ganggu guan an fung fungsi si ginj ginjal al menu menunj njuk ukkan kan adan adanya ya hipokalsemia. hipokalsemia. +ipokalsemia +ipokalsemia pada kasus tersebut telah ada saat kreatinin serumnya masih normal. Kadar serum normal fragmen ujung asam amino hormon paratiroid dalam keadaan hipokalsemia pada kasus tersebut menunjukkan adanya gangguan fungsi paratiroid. Karena kadar serum magnesiumnya normal dan tidak memiliki riwayat operasi tiroid ataupun terapi radio-iodium, hipoparatiroidisme yang terjadi dianggap idiopatik. Kasus ini adalah kasus ketujuh yang disebutkan di literatur tentang penyakit )ra*e yang disertai hipoparatiroidisme idiopatik.
D.
Pato!isiologi
Pada Pada orang orang sehat, sehat, hipota hipotalam lamus us mengha menghasil silkan kan thyrotropin-releasing thyrotropin-releasing hormone /6+ yang merangsang kelenjar pituitari anterior untuk menyekresikan thyroid-stimulating hormone /+ dan hormon hormon inilah yang memicu kelenjar kelenjar tiroid melepaskan melepaskan hormon tiroid. /epatnya, /epatnya, kelenjar ini menghasilkan proho menghasilkan prohormone rmone thyroxine /0 yang mengalami deiodinasi
terutama
oleh
hati
dan
ginjal
menjadi
bentuk
aktifnya,
yaitu triiodothyronine /#. /0 dan /# terdapat dalam 2 bentuk< 1 bentuk yang bebas tidak terikat dan aktif secara biologik, 2 bentuk yang terikat pada thyroid-binding globulin/&). globulin /&). Kadar /0 dan /# yang bebas tidak terikat sangat sangat berkorelasi dengan gambaran klinis pasien. &entuk bebas ini mengatur kadar hormon tiroid ketika keduanya beredar di sirkulasi darah yang menyuplai kelenjar pituitari anterior. (ari sudut pandang penyakit )ra*es, patofisiologi terjadinya tirotoksikosis ini melibatkan autoimunitas oleh limfosit & dan / yang diarahkan diarahkan pada 0 antigen dari kelenjar tiroid7 tiroid7 /&), tiroid peroksidase, peroksidase, simporter natrium-iodida, dan reseptor /+. 6eseptor /+ inilah yang merupakan autoantigen utama pada patofisiologi penyakit ini. Kelenjar tiroid dirangsang terusmenerus oleh autoantibodi terhadap reseptor /+ dan berikutnya sekresi /+ ditekan karena karena pening peningkat katan an produk produksi si hormon hormon tiroid tiroid.. utoa utoanti ntibod bodii terseb tersebut ut paling paling banyak banyak 4
ditemukan dari subkelas imunoglobulin g-)1. ntibodi ini menyebabkan pelepasan hormon
tiroid
dan
/&)
yang
diperantarai
oleh 3,’5′3,’5′-cycl cyclic ic
adenos adenosine ine
monophosphate cyclic 8P. cyclic 8P. elain itu, antibodi ini juga merangsang uptake iodium, sintesi sintesiss protei protein, n, dan pertum pertumbuh buhan an kelenja kelenjarr tiroid. tiroid. Krisis Krisis tiroid tiroid timbul timbul saat terjadi terjadi dekomp dekompens ensasi asi sel-sel sel-sel tubuh tubuh dalam dalam meresp merespon on hormon hormon tiroid tiroid yang yang menyeb menyebabk abkan an hipermetabolisme berat yang melibatkan banyak sistem organ dan merupakan bentuk paling berat dari tirotoksikosis. )ambaran klinis berkaitan dengan pengaruh hormon tiro tiroid id yang yang semak semakin in meng mengua uatt seiri seiring ng meni mening ngka katn tnya ya pele pelepa pasan san horm hormon on tiro tiroid id dengan=tanpa peningkatan sintesisnya atau meningkatnya intake hormon intake hormon tiroid oleh sel-sel tubuh. Pada derajat tertentu, respon sel terhadap hormon ini sudah terlalu tinggi untuk bertahannya nyawa pasien dan menyebabkan kematian. (iduga bahwa hormon tiroid dapat meningkatkan kepadatan reseptor beta, cyclic adenosine monophosphate, monophosphate , dan penurunan kepadatan reseptor alfa. Kadar plasma dan kecepatan ekskresi urin epinefrin maupun nonepinefrin normal pada pasien tirotoksikosis. 8eskipun patogenesis krisis tiroid tidak sepenuhnya dipahami, teori berikut ini telah diajukan untuk menjawabnya. Pasien dengan krisis tiroid dilaporkan memiliki kadar hormon tiroid yang lebih tinggi daripada pasien dengan tirotoksikosis tanpa komplikasi meskipun kadar hormon tiroid total tidak meningkat. pengaktifan reseptor adrenergik adalah hipotesis lain yang muncul. araf simpatik menginer*asi kelenjar tiroid dan katekolamin merangsang sintesis hormon tiroid. &erikutnya, peningkatan hormon tiroid meni mening ngkat katka kan n
kepa kepada datan tan
resep resepto torr
beta beta-ad -adre rene nerg rgik ik
sehi sehing ngga ga
mena menamb mbah ah
efek efek
katekolamin. 6espon dramatis krisis tiroid terhadap beta-blockers dan beta-blockers dan munculnya krisis tiroid setelah tertelan obat adrenergik, seperti pseudoefedrin, mendukung teori ini. /eori /eori ini juga menjelaskan rendah atau normalnya kadar plasma dan kecepatan ekskresi urin kate kateko kolam lamin in.. $amu $amun, n, teor teorii ini ini tida tidak k menj menjela elask skan an meng mengap apaa beta-blockers gagal beta-blockers gagal menurunkan kadar hormon tiroid pada tirotoksikosis. /eori lain menunjukkan peningkatan cepat kadar hormon sebagai akibat patogenik dari sumbernya. Penurunan tajam kadar protein pengikat yang dapat terjadi pasca operasi mungkin mungkin menyebabka menyebabkan n peningkatan peningkatan mendadak kadar hormon hormon tiroid bebas. ebagai ebagai tambahan, kadar hormon dapat meningkat cepat ketika kelenjar dimanipulasi selama opera operasi, si, selam selamaa palp palpasi asi saat saat peme pemerik riksaa saan, n, atau atau mulai mulai rusak rusakny nyaa foli folike kell setel setelah ah terapi radioa radioacti ctiee iodine iodine 6 6. . /eori eori lain lainny nyaa yang yang pern pernah ah diaj diajuk ukan an term termas asuk uk perubahan toleransi jaringan terhadap hormon tiroid, adanya 5at mirip katekolamin
5
yang unik pada keadaan keadaan tirotoksiko tirotoksikosis, sis, dan efek simpatik langsung dari hormon tiroid sebaai akibat kemiripan strukturnya dengan katekolamin.
E.
#ani!estasi Klinis
6iwayat 6iwayat penyakit penyakit dahulu dahulu pasien mencakup tirotoksikosis tirotoksikosis atau gejala-gejala gejala-gejala seperti iritabilitas, agitasi, labilitas emosi, nafsu makan kurang dengan berat badan sangat turun, turun, kering keringat at berleb berlebih ih dan intole intoleran ransi si suhu, suhu, serta serta prestas prestasii sekola sekolah h yang yang menuru menurun n akibat penurunan rentang perhatian. 6iwayat penyakit s ekarang yang umum dikeluhkan oleh pasien adalah demam, berkeringat banyak, penurunan nafsu makan dan kehilangan berat badan. Keluhan saluran cerna yang sering diutarakan oleh pasien adalah mual, muntah, diare, nyeri perut, dan jaundice. edangkan keluhan neurologik mencakup gejala-gejala ansietas paling banyak pada remaja tua, perubahan perilaku, kejang dan koma. Pada Pada pemerik pemeriksaan saan fisik, fisik, ditemu ditemukan kan demam demam dengan dengan tempera temperatur tur konsist konsisten en melebih melebihii #3,"o>. Pasien Pasien bahkan bahkan dapat dapat mengal mengalami ami hiperp hiperpirek ireksia sia hingga hingga melebih melebihii 01o> dan keringat keringat berlebih. berlebih. /anda-tan /anda-tanda da kardio*askul kardio*askular ar yang ditemukan ditemukan antara lain hipertensi hipertensi dengan tekanan nadi yang melebar atau hipotensi pada fase berikutnya dan disertai syok. /akikardi terjadi tidak bersesuaian dengan demam. /anda-tanda gagal jantung antara antara lain aritmia aritmia palin paling g banyak banyak supra* supra*ent entrik rikula ular, r, seperti seperti fibril fibrilasi asi atrium, atrium, tetapi tetapi takikardi *entrikular juga dapat terjadi. edangkan tanda-tanda neurologik mencakup agitasi dan kebingungan, hiperrefleksia dan tanda piramidal transien, tremor, kejang, dan koma. /anda-tanda /anda-tanda tirotoksikosis mencakup tanda orbital dan goiter. elain kasus tipikal seperti digambarkan di atas, ada satu laporan kasus seorang pasien dengan gambaran klinis yang atipik normotermi dan normotensif yang disertai oleh sindro sindroma ma disfun disfungsi gsi organ organ yang yang multipe multipel, l, seperti seperti asidos asidosis is laktat laktat dan disfun disfungsi gsi hati, hati, dima dimana na kedu keduan anya ya meru merupa paka kan n komp komplik likas asii yang yang sanga sangatt jaran jarang g terja terjadi di.. Kasu Kasuss ini ini menunjukkan bahwa kedua sistem organ ini terlibat dalam krisis tiroid dan penting untuk mengenali gambaran atipik ini pada kasus-kasus krisis tiroid yang dihadapi.
.
Pemeriksaan Diagnostik
6
8enurut melt5er 2!!2 terdapat beberapa jenis pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah pada kelenjar tiroid. 1.
/est /0 serum /est est yang yang pali paling ng seri sering ng dila dilaku kuka kan n adal adalah ah pene penent ntua uan n /0 seru serum m deng dengan an tekhnik radioimunoassay atau pengikatan kompetitif kompetitif nilai normal berada diantara 0," dan 11," ?g=dl "3," hingga 1"! nmol=@ dan terjadi peningkatan pada krisis tiroid.
2.
/est /# serum dalah test yang mengukur kandungan /# bebas dan terikat, atau /# total dalam serum dengan batas normal adalah '! hingga 22! ?g=dl 1,1" hingga #,1! nmol=@ dan meningkat pada krisis tiroid.
#.
/est est /# /# mbi mbila lan n 6es 6esin in 8erupakan pemeriksan untuk mengukur secara tidak langsung kadar /&) tidak jenuh. /ujuannnya /ujuannnya adalah untuk menentukan jumlah hormon tiroid yang terikat dengan /&) dan jumlah tempat pengikatan yang ada. $ilai mbilan 6esin /# normal adal 2"% hingga #"% fraksi ambilan relatif 7 !,2" hingga !,#" yang menunjukan bahwa kurang lebih sepertiga dari tempat yang ada pada /&) sudah ditempati oleh hormone tiroid. Pada krisis tiroid biasanya terjadi peningkatan.
0.
/est /+ /+ /hyroi /hyroid d A tim timula ulatin ting g +ormo +ormone ne Penguk Pengukura uran n konsetr konsetrasi asi /+ serum serum sangat sangat pentin penting g artiny artinyaa dalam dalam menegak menegakkan kan diagnosis serta penatalaksanaan kelainan tiroid dan untuk membedakan kelainan yang disebabkan oleh penyakit pada kelenjar tiroid sendiri dengan kelainan yang disebabkan oleh penyakit pada hipofisis atau hipothalamus.
".
/est /hyrot /hyrotrop ropinB inB6ele 6eleasi asing ng +ormon +ormonee 8erupakan cara langsung untuk memeriksa cadangan /+ dihipofisis dan akan sangat berguna apabila hasil test /# serta /0 tidak dapat dianalisa. /est ini sudah jarang dikerjakan lagi pada saat ini, karena spesifisitas dan sensitifitasnya meningkat.
C.
/iroglobulin 7
/iroglobulin merupakan prekursor untuk /# dan /0 dapat diukur kadarnya dalam serum dengan hasil yang bisa diandalkan melalui pemeriksaan radioimunnoassay. Peme Pemerik riksaa saan n ini ini dipe diperlu rluka kan n untu untuk k tind tindak ak lanju lanjutt dan dan pena penang ngan anan an pend penderi erita ta karsinoma tiroid, serta penyakit tiroid metastatik.
8elihat kondisi krisis tiroid merupakan suatu keadaan gawat medis maka diagnosis krisis tiroid didasarkan pada gambaran klinis bukan pada gambaran laboratoris. Dika gambar gambaran an klinis klinis konsist konsisten en dengan dengan krisis krisis tiroid tiroid,, terapi terapi tidak tidak boleh boleh ditund ditundaa karena karena menunggu konfirmasi hasil pemeriksaan laboratorium atas tirotoksikosis. Kecurigaan akan terjadinya krisis tiroid harus diketahui dengan jelas oleh perawat. Kecurigaan akan terjadinya krisis tiroid terdapat dalam triad 1. 8enghebatnya tanda tirotoksikosis 2. Kesadaran menurun #. +ipertermi. +ipertermi. pabila pabila terdapat terdapat triad maka dapat meneruskan meneruskan dengan menggunakan skor indeks klinis kritis tiroid dari &urch A Eartofsky. kor menekankan # gejala pokok hipertermia, takikardi dan disfungsi susunan saraf.
$.
Penatalaksanaan %. Pena Penata tala laks ksan anaa aan n #ed #edis is
Penatalaksanaan medis pada krisis tiroid mempunyai 0 tujuan yaitu menangani faktor pencetus, mengatur pelepasan hormone tiroid yang berlebihan, menghambat pelepasan hormone tiroid, dan melawan efek perifer hormon tiroid. bat-obat antitiroid digunakan untuk mengontrol pelepasan hormone tiroid atau biosintesis. enyaw enyawaa anti-ti anti-tiroi roid d seperti seperti propyl propylthi thiour ouracil acil P/F P/F dan methim methima5o a5ole le 88 88 diguna digunakan kan untuk untuk mengha menghamba mbatt sintesi sintesiss hormon hormon tiroid tiroid.. P/F juga juga mengha menghamba mbatt kon*ersi /0 menjadi /# di sirkulasi perifer dan lebih disukai daripada 88 pada kasuskasus-kas kasus us krisis krisis tiroid tiroid.. edang edangkan kan 88 merupa merupakan kan agen agen farmako farmakoogi ogik k yang yang umum umum
digu diguna naka kan n
pada pada
kead keadaan aan
hipe hiperti rtiro roid idism isme. e.
Kedu Keduan anya ya
meng mengham hambat bat
inkorp inkorpora orasi si iodium iodium ke /&) dalam dalam waktu waktu satu satu jam setelah setelah diminu diminum. m. 6iwayat 6iwayat hepatotoksisitas atau agranulositosis dari terapi tioamida sebelumnya merupakan kontraindikasi kedua obat tersebut.0 P/F diindikasikan untun hipertiroidisme yang diseb disebab abka kab b oleh oleh peny penyak akit it )ra* )ra*es. es. @apo @apora ran n pene peneli litia tian n yang yang mend menduk ukun ungn gnya ya menunjukkan adanya peningkatan risiko terjadinya toksisitas hati atas penggunaan P/F dibandingkan dengan metima5ol. Kerusakan hati serius telah ditemukan pada 8
penggunaan metima5ol pada lima kasus tiga diantaranya meninggal. P/F sekarang dipertimbangkan sebagai terapi obat lini kedua kecuali pada pasien yang alergi alergi atau atau intole intoleran ran terhad terhadap ap metima metima5ol 5ol atau atau untuk untuk wanita wanita dengan dengan kehamil kehamilan an trim trimest ester er
perta pertama ma..
Peng Penggu guna naan an
meti metima ma5o 5oll
selam selamaa
keha kehami mila lan n
dilap dilapor orka kan n
menyebabkan embriopati, termasuk aplasia kutis, meskipun merupakan kasus yang jarang ditemui. (an mungki mungkin n juga juga diberik diberikan an glukok glukokort ortiko ikoid id karena karena dapat dapat juga juga mengha menghamba mbatt pelepasan hormone tiroid. erta diberikan penggunaan beta &adrenerge adrenerge bloker, bloker, terutam terutamaa propan propanolo ololl untuk untuk gejala gejala yang yang timbul timbul yang yang merupa merupakan kan efek perife perifer r hormon hormonee tiroid tiroid yang yang berlebi berlebihan han berupa berupa hiperte hipertermia rmia,, pening peningkata katan n kecepa kecepatan tan metabolic, dan takikardia. elain itu dapat juga dilakukan tindakan tiroidektomi pada pasien dengan hipertiroidisme. edangkan inter*ensi keperawatan berfokus pada hipermetabolisme yang dapat menyebabkan dekompensasi system organ, keseimbangan cairan dan elektrolit, dan memburuknya status neurologis.
'.
Pena Penata tala laks ksan anaa aan n Ke(e Ke(era ra)a )ata tan n
/ujuan ujuan pelaks pelaksana anaan an keperaw keperawata atan n mencak mencakup up mengen mengenali ali efek dari dari krisis krisis tiroid tiroid,, memant memantau au hasil hasil klinis klinis secara secara tepat, tepat, dan memberi memberikan kan perawa perawatan tan suport suportif if untuk untuk pasien dan keluarga. +udak, 2!1!. ebagai seorang perawat secara mandiri adalah tindakan untuk menurunkan panas tubuh mencakup penggunaan kasur dan selimut hipotermia, paket es, lingkungan yang dingin serta yang terpenting adalah obser*asi obser*asi proses humidifikasi, humidifikasi, hasil hasil pemeriksaan gas darah arteri atau dan terapi cairan infus yang mengandung mengandung glukosa glukosa serta asuhan keperawatan suportif yang yang sangat teliti dan agresif selama serta sesudah stadium sakit yang akut itu sebab perawatan pasien hipertiroidisme merupakan dasar penatalaksanaan keperawatan kritis tiroid yang kondisinya kritis melt5er, 2!!2).
H.
Kom(likasi Kompli plikasi
dapat
hipo hipopa parat ratir iroi oidi disme sme,,
ditimbulkan
dari
tindakan kan
keru kerusak sakan an ner* ner*us us lari laring ngeu euss
bedah, reku rekuren rens, s,
yaitu
antara
lain
hipo hipoti tiro roid idism ismee
pada pada
tiroidektomi subtotal atau terapi 6, gangguan *isual atau diplopia akibat oftalmopati
9
berat, miksedema pretibial yang terlokalisir, gagal jantung dengan curah jantung yang tinggi, pengurangan massa otot dan kelemahan otot proksimal. 8eski 8eski tanpa tanpa adanya adanya penyak penyakit it arteri arteri korone koroner, r, krisis krisis tiroid tiroid yang yang tidak tidak diobati diobati dapat dapat menyebabkan angina pektoris dan infark miokardium, gagal jantung kongestif, kolaps kardio*askuler, koma, dan kematian. +udak G )allo, 199C
I.
Pen*ega+an
Penceg Pencegaha ahan n dilaku dilakukan kan dengan dengan melakuk melakukan an terapi terapi tirotok tirotoksik sikosi osiss yang yang ketat ketat setelah setelah diagnosis ditegakkan. perasi dilakukan pada pasien tirotoksik hanya setelah dilakukan blokade hormon tiroid dan=atau beta-adrenergik. Krisis tiroid setelah terapi 6 untuk hipertiroidisme terjadi akibat7 1 penghentian obat anti-tiroid biasanya dihentikan "-' hari sebelum pemberian 6 dan ditahan hingga "-' hari setelahnya< 2 pelepasan sejumlah besar hormon tiroid dari folikel yang rusak< dan # efek dari 6 itu sendiri. Karena Karena kadar kadar hormon hormon tiroid tiroid seringk seringkali ali lebih lebih tinggi tinggi sebelum sebelum terapi terapi 6 daripa daripada da setelahnya, banyak para ahli endokrinologi meyakini bahwa penghentian obat antitiroid merupakan penyebab utama krisis tiroid. atu pilihannya adalah menghentikan obat anti-tiroid termasuk metima5ol hanya # hari sebelum dilakukan terapi 6 dan memulai kembali obat dalam # hari setelahnya. Pemberian kembali obat anti-tiroid yang yang lebih lebih dini dini setel setelah ah tera terapi pi 6 6 dapa dapatt menu menuru runk nkan an efika efikasi si terap terapii sehin sehingg ggaa memerlu memerlukan kan dosis dosis kedua. kedua. Perlu Perlu pula pula diperti dipertimba mbangk ngkan an pemerik pemeriksaan saan fungsi fungsi tiroid tiroid sebe sebelu lum m pros prosed edur ur oper operat atif if dila dilaku kuka kan n pada pada pasi pasien en yang yang beri berisi siko ko meng mengal alam amii hipertiroidisme contohnya, pasien dengan sindroma 8c>une-lbright
10
BAB III KON,EP DA,AR A,UHAN KEPERA-ATAN
A.
Pengkaian %. Dasa Dasarr Data Data Peng Pengka kai ian an a. kti ktifi fita tass = isti istira rah hat )ejala 7 nsomnia, sensiti*itas /, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan
b.
otot. /anda 7 trofi otot. irkulasi )ejala 7 Palpitasi, nyeri dada angina. /anda anda 7 (isrit (isritma ma *ibril *ibrilasi asi atrium atrium,, irama irama gallop gallop,, mur-mu mur-murr, pening peningkat katan an tekanan tekanan darah darah dengan dengan tekana tekanan n nada nada yang yang berat./ berat./aki akikar kardi di saat istirah istirahat, at,
c. d.
e.
f.
sirkulasi kolaps, syok krisis tiroksikosi :liminasi )ejala 7 Frine dalam jumlah banyak, perubahan dalam feces, diare. ntegritas eg ego )ejala 7 8engalami stres yang berat emosional, fisik /anda 7 :mosi labil 9euforia sedang sampai delirium, depresi 8akanan G cairan )ejala 7 Kehilangan berat badan mendadak, napsu makan meningkat, makan banyak, makannya sering kehausan, mual, muntah. muntah. /anda 7 Pembesaran tiroid, tir oid, goiter, edema non pitting terutama daerah pretibial. $eurosensori /anda 7 &icara cepat dan parau, gangguan status mental, perilaku bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang, tremor halus pada tangan, tanpa tujuan beberapa bagian tersentak-sentak, hiperaktif refleks tendon dalam 6/P. 6/P.
B.
Diagnosis Ke Ke(era)atan 1. $yeri $yeri berhub berhubung ungan an dengan dengan proses proses inflama inflamasi. si. 2. +iperte +ipertermi rmi berhub berhubung ungan an deng dengan an prose prosess inflam inflamasi. asi. #. (iare (iare berhub berhubung ungan an dengan dengan menin meningka gkatny tnyaa peristal peristaltik tik usus usus 0. Perubahan Perubahan nutirsi nutirsi kurang kurang dari keb.tubuh keb.tubuh berhubung berhubungan an dengan dengan proses penyakit. penyakit. 11
".
Inte nterens ensii Ke(era (era)a )ata tan n %. N/er N/erii 0er+1 0er+101 01ng ngan an deng dengan an in!l in!lam amsi si T11an2 etelah dilakukan tindakan tindakan keperawatan 1H20 jam diharapkan nyeri dapat
berkurang . (engan kriteria hasil 7 nyeri hilang Interensi a. Kaji Kaji adanya adanya tand tandaa tanda tanda nyer nyerii baik baik itu *erbal *erbal maup maupun un non non *erb *erbal al 6=&ermanfaat dalam menge*aluasi nyeri b. @etakan pasien dalam posisi semifoler dan sokong kepala atau leher dengan bantal pasir atau bantal kecil . 6=8encegah hiperekstensi leher dan melindungi integritas garis jahitan c. Pant Pantau au kond kondis isii pas pasien ien tiap tiap 2 jam jam 6= Fntuk mengetahui kondisi pasien dan mencegah terjadinya komplikasi d. >olab >olabura urasi si untu untuk k pembe pemberia rian n analg analgeti etik k 6= (apat membantu mengurangi rasa nyeri. '.
Hi(er Hi(erter termi mi 0er+10 0er+101ng 1ngan an denga dengan n (rose (rosens ns in!lam in!lamsi si T11an2 etelah mendapatkan asuhan keperawatan selama # H 20 jam diharapkan 7 a. uhu uhu tub tubuh uh nor norma mall #C. #C.""-#' #'." ." ℃ b. /idak ada tanda dehidrasi dehidrasi c. 8uk 8ukosa osa bib bibir lemb lembab ab Interensi 2 a. &erika &erikan n kompre kompress hangat hangat pada pada ketiak ketiak 6= dapat membantu proses penurunan panas yang dialami pasien b. njurkan klien untuk menggunakan menggunakan baju yang dapat menyerap keringat keringat 6= agar tubuh yang lembab tidak memicu pertumbuhan jamur sehingga beresiko
menimbulkan komplikasi c. 8onit onitor orin ing g // //I 6= sebagai indicator untuk mengetahui perkembangan hipertermi d. Kolaborasi untuk pemberian obat 6= membantu menurunkan suhu tubuh pasien 3.
Diare Diare 0er+1 0er+101ng 01ngan an dengan dengan meningkat meningkatn/a n/a (eristal (eristaltik tik 1s1s T11an2 (iare dapat dikendalikan=dihilangkan dalam waktu #H20 jam Kriteria +asil2 rekuensi defekasi normal 1-2 H sehari,
Konsentrasi defekasi normal tidak terlalu keras dan cair 8empertahankan cairan dan elektrolit tidak ada mukosa kering, turgor kulit baik Interensi 2
a. Kaji Kaji tt* tt* pas pasie ien n b. /ingkatkan tirah baring baring 67 mengurangi mortilitas pergerakan usus
12
c. Kolabo Kolaborasi rasi dengan dengan dokter dokter tentang tentang pember pemberian ian cairan cairan intra*e intra*ena na sesuai derajat derajat dehidrasi 67 untuk mengembalikan cairan yang sudah keluar banyak akibat diare d. Kolabo Kolaborasi rasi deng dengan an ahli ahli gi5i untuk untuk diet diet pasien pasien luar banyak akibat diare e. Kolabo Kolaborasi rasi deng dengan an ahli ahli gi5i untu untuk k diet diet pasien pasien
4.
Per1 Per10a 0a+a +an n n1 n1ti tirs rsii k1 k1ra rang ng dari dari ke0. ke0.t1 t101 01+ + 0er 0er+1 +101 01ng ngan an deng dengan an (ros (roses es (en/akit. T11an7 etelah mendapatkan asuhan jeperawatan selama # H 20 jam diharapkan 7
". D.
a. Porsi Porsi makan makan kembal kembalii norma normall b. && normal c. Pemeriksaan Pemeriksaan lab.norma lab.normall dan tidak menunjuk menunjukan an tanda-tanda tanda-tanda malnutrisi malnutrisi Interensi 2 a. wasi pemasukan pemasukan diet,berika diet,berikan n makan sedikit sedikit tapi sering 6= untuk menghindari menghindari mual dan muntah muntah dan memenuhi keb.nutrisi keb.nutrisi pasien b. &erikan perawatan mulut sebelum makan 6= menghilangkan rasa tidak enak c. njurkan njurkan klien klien makan makan dalam posisi posisi duduk duduk tegak tegak 6= 8encegah tersedak d. Kolabo Kolaborasi rasi denga dengan n tim gi5i gi5i Im(lementasi esuai nter*ensi Eal1asi BAB I5 PENUTUP
A.
Kesim(1lan
Krisis tiroid adalah kondisi hipermetabolik yang mengancam jiwa dan ditandai oleh demam tinggi dan disfungsi sistem kardio*askular, sistem saraf, dan sistem saluran cerna. :tiologi yang paling banyak menyebabkan menyebabkan krisis tiroid adalah penyakit )ra*es goiter difus toksik. Krisis tiroid timbul saat terjadi dekompensasi sel-sel tubuh dalam merespon hormon tiroid yang menyebabkan hipermetabolisme berat. (iag (iagno nosi siss krisi krisiss tiro tiroid id dida didasar sarka kan n pada pada gamb gambara aran n klin klinis is buka bukan n pada pada gamba gambara ran n labora laborator toris. is. Dika Dika gambar gambaran an klinis klinis konsist konsisten en dengan dengan krisis krisis tiroid, tiroid, terapi terapi tidak tidak boleh boleh ditu ditund ndaa
kare karena na
menu menung nggu gu
konf konfir irma masi si
hasi hasill
peme pemeri riks ksaa aan n
labo labora rato tori rium um
atas atas
tirotoksikosis. Penatalaksanaan krisis tiroid harus menghambat sintesis, sekresi, dan aksi perifer hormon tiroid. Penanganan suportif yang agresif dilakukan kemudian untuk 13
menstab menstabilk ilkan an homeos homeostasi tasiss dan membal membalikk ikkan an dekomp dekompens ensasi asi multi multi organ organ.. ngka ngka kematian keseluruhan akibat krisis tiroid diperkirakan berkisar antara 1!-'"%. $amun, dengan diagnosis yang dini dan penanganan yang adekuat, prognosis biasanya akan baik. &.
a ra n (ihara (iharapka pkan n mahasis mahasiswa wa dapat dapat memper memperole oleh h gambar gambaran an tentan tentang g pelaks pelaksana anaan an suhan suhan Keperaw Keperawatan atan pada pada klien klien dengan dengan krisis krisis tiroid tiroid dengan dengan menggu menggunak nakan an metode metode proses proses keperawatan.
Da!tar P1staka
+tt(s266nersindonesia0log.)or +tt(s266ners indonesia0log.)ord(ress.* d(ress.*om6'7%86%'6796kr om6'7%86%'6796krisis&tiroid6 isis&tiroid6
http7==kampusdokter.blogspot.co.id=2!12=12=krisis-tiroid.html http7==hamdan-hariawan-fkp1#.web.unair.ac.id=artikelBdetail-33209-askep%2!endokrin-askep %2!krisis%2!tiroid.html https7==www.scribd.com=document=2C1CC0 https7==www .scribd.com=document=2C1CC0!2'=K:P-K6-/6( !2'=K:P-K6-/6( http7==rikardbaek.blogspot.co.id=2!1C=1!=asuhan-keperawatan-dengan-krisis-tiroid.html
14
http7==www.alodokter.com=penyakit-gra*es https7==widanti*irgian.wordpress.com=2!1#=!'=!0=asuhan-keperawatan-dengan-krisis-tyroid=
15