BAB I PENDAHULUAN A. La Lata tarr Bel Belak akan ang g
Krisis tiroid merupakan komplikasi hypertiroidisme yang jarang terjadi tetapi berpotensi fatal. Krisis tiroid harus dikenali dan ditangani berdasarkan manifestasi klinis karena konfirmasi laboratoris sering kali tidak dapat dilakukan dalam rentang waktu yang cukup cepat. Pasien biasanya memperlihatkan keadaan hypermetabolik hypermetabolik yang ditandai oleh demam tinggi, tachycardi, mual, muntah, agitasi, dan psikosis. Pada fase lanjut, pasien dapat jatuh dalam keadaan stupor atau komatus yang disertai dengan hypotensi. Krisis tiroid adalah penyakit yang jarang terjadi, yaitu hanya terjadi sekitar 1-2% 1-2% pasien hypertiroidisme. edangkan insidensi keseluruhan hipertiroidisme sendiri hanya berkisar antara !,!"-1,#% dimana kebanyakannya bersifat subklinis. $amun, krisis tiroid yang tidak dikenali dan tidak ditangani dapat berakibat sangat fatal. ngka kematian orang dewasa pada krisis tiroid mencapai 1!-2!%. &ahkan beberapa laporan penelitian menyebutkan hingga setinggi '"% dari populasi pasien yang dirawat inap.(engan tirotoksikosis yang terkendali dan penanganan dini krisis tiroid, angka kematian dapat diturunkan hingga kurang dari 2!%. Karena penyakit )ra*es merupakan penyebab hipertiroidisme terbanyak dan merupakan penyakit autoimun yang juga juga mempengaruhi sistem organ lain, melakukan anamnesis yang yang tepat sangat penting untuk menegakkan diagnosis. +al ini penting karena diagnosis krisis tiroid didasarkan pada gambaran klinis bukan pada gambaran laboratoris. +al lain yang penting diketahui adalah bahwa krisis tiroid merupakan krisis fulminan yang yang memerlukan perawatan intensif dan pengawasan terus-menerus. (engan diagnosis yang dini dini dan penanganan yang adekuat, prognosis prognosis biasanya akan baik. leh karena itu, diperlukan pemahaman yang tepat tentang krisis tiroid, terutama mengenai diagnosis dan penatalaksaannya.
&& $($ /0/ 0( . P0$) P0$)0 0/ /$ $ Krisis tiroid adalah kondisi hipermetabolik yang mengancam jiwa dan ditandai demam tinggi dan disfungsi system kardio*askuler, system syaraf dan system saluran cerna.
Krisis Krisis tiroid tiroid merupa merupakan kan keadaa keadaan n dimana dimana terjadi terjadiny nyaa dekomp dekompensa ensasi si tubuh tubuh terhad terhadap ap tirotoksiko tirotoksikosis. sis. /ipikalny /ipikalnyaa terjadi terjadi pada pasien dengan tirotoksikosi tirotoksikosiss yang tidak terobati atau tidak tuntas terobati yang dicetuskanoleh tindakan koperatif, inffeksi atau trauma.
Krisis tiroid adalah komplikasi serius dari tirotoksikosis dengan angka kematian 2!-3!%. Krisis tiroid merupakan suatu penyakit yang mengacu pada kejadian mendadak yang mengancam jiwa akibat peningkatan dari hormone tiroid sehingga terjadi kemunduran fungsi organ.
Krisis tiroid adalah bentuk lanjut dari hipertiroidisme hipertiroidisme yang sering berhubungan berhubungan dengan stres fisiologi atau psikologi. Krisis tiroid adalah keadaan krisis terburuk dari status tirotoksik. Penurunan kondisi yang sangat cepat dan kematian dapat terjadi jika tidak segera tertangani 4+udak 5 )allo, 16637. Krisis tiroid merupakan eksaserbasi keadaan hipertiroidisme yang mengancam jiwa yang diakibatkan oleh dekompensasi dari satu atau lebih sistem organ 4&akta 5 uastika, 16667.
&. 0/ ) Krisis tiroid dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus, peningkatan /+ akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan /+ dan /8 karena umpan balik negatif +/ terhadap pelepasan keduanya. Krisis tiroid akibat malfungsi hipofisi memberikan gambaran kadar +/ dan /+ yang tinggi. /8 akan rendah karena umpan balik negatif dari +/ dan /+. Krisis tiroid akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan +/ yang tinggi disertai /+ dan /+ yang berlebihan.
Keadaan yang dapat menyebabkan krisis tiroid adalah9 1. perasi perasi dan urut:p urut:pija ijatt pada pada kelenj kelenjar ar tiroid tiroid atau gondok gondok dan operasi operasi pada pada bagian 2. #. ;. ". 3.
tubuh lainnya pada penderita hipertiroid yang belum terkontrol hormon tiroidnya top obat anti tiroid pada pemakaian pemakaian obat obat antitiro antitiroid id Pemakaian Pemakaian kontras kontras iodium iodium seperti seperti pada pada pemeriks pemeriksaan aan rontgen rontgen nfeksi troke /rauma. /rauma. Pada Pada kasus trauma, trauma, dilaporkan dilaporkan bahwa bahwa pencekika pencekikan n pada leher dapat dapat memicu memicu
terjadinya krisis tiroid, meskipun tidak ada riwayat hipertiroidisme sebelumnya. '. Penyakit Penyakit )ra*e, )ra*e, /o< /o adenoma> ?. /iroi roiditis 6. Peny Penyak akit it trob trobob oblas lasti tik k 1!. mbilan mbilan hormon tiroid secara berlebihan berlebihan 11. 11. Pemakaian Pemakaian yodium yang yang berlebihan 12. Kanker Kanker pituitar pituitarii 1#. bat-obatan bat-obatan seperti miodarone miodarone da tiga mekanisme fisiologis yang diketahui dapat menyebabkan krisis tiroid9 1. Pelepasan Pelepasan seketika seketika hormon hormon tiroid dalam jumlah jumlah besar besar 2. +ipe +iperak rakti ti*it *itas as adren adrener ergi gik k #. ipolisis ipolisis dan pembent pembentukan ukan asam asam lemak yang berlebih berlebihan an 4+udak 4+udak 5 )allo, )allo, 16637. 16637.
8actor pencetus krisis hingga kini belum jelas namun diduga dapat berupa free- hormon mening meningkat kat,, naikny naiknyaa free-ho free-hormo rmon n mendad mendadak, ak, efek /# paska transkripsi, meningkatnya kepekaan sel sasaran dan sebagainya. (an factor resikonya dapat berupa surgical crisis 4persiapan operasi yang kurang baik, belum eutiroid7, medical crisis 4stress apapun, fisik maupun psikologis, infeksi dan sebagainya7 4udoyo, dkk, 2!!'7.
@. P/8 8) ) Pada orang sehat, hipotalamus menghasilkan thyrotropin-releasing hormone 4/+7 yang merangsang kelenjar pituitari anterior untuk menyekresikan thyroid-stimulating hormone 4/+7 4/+7 dan hormon hormon inilah inilah yang yang memicu memicu kelenj kelenjar ar tiroid tiroid melepa melepaska skan n hormo hormon n tiroid. tiroid. /epat /epatny nya, a, kelenj kelenjar ar ini mengha menghasil silkan kan prohor prohormon monee thyro< thyro
(ari (ari sudut sudut pandan pandang g penyak penyakit it )ra*es )ra*es,, patofi patofisio siolog logii terjad terjadiny inyaa tiroto tirotoksi ksikos kosis is ini melibat melibatkan kan autoimuni autoimunitas tas oleh oleh limfos limfosit it & dan / yang yang diarah diarahkan kan pada ; antige antigen n dari dari kelenjar tiroid9 /&), tiroid peroksidase, simporter natrium-iodida, dan reseptor /+. eseptor /+ inilah yang merupakan autoantigen utama pada patofisiologi penyakit ini. Kelenjar tiroid dirangsang terus-menerus oleh autoantibodi terhadap reseptor /+ dan berikutnya sekresi /+ ditekan karena peningkatan produksi hormon tiroid. utoantibodi tersebut tersebut paling banyak ditemukan ditemukan dari subkelas subkelas imunoglob imunoglobulin ulin 4g7-)1. 4g7-)1. ntibodi ntibodi ini menyebab menyebabkan kan pelepa pelepasan san hormon hormon tiroid tiroid dan /&) /&) yang yang diperan diperantar tarai ai oleh oleh #,B"C#,B"C-cy cyclic clic adenosine monophosphate 4cyclic P7. elain itu, antibodi ini juga merangsang uptake iodium, sintesis protein, dan pertumbuhan kelenjar tiroid.
Krisis tiroid timbul saat terjadi dekompensasi dekompensasi sel-sel tubuh dalam merespon hormon tiroid yang menyebabkan hipermetabolisme berat yang melibatkan banyak sistem organ dan merupakan bentuk paling berat dari tirotoksikosis. )ambaran klinis berkaitan dengan pengaruh hormon tiroid yang semakin s emakin menguat seiring meningkatnya pelepasan hormon tiroid 4dengan:tanpa peningkatan sintesisnya7 atau meningkatnya intake hormon tiroid oleh sel-sel tubuh. Pada derajat tertentu, respon sel terhadap hormon ini sudah terlalu tinggi tinggi untuk untuk bertah bertahanny annyaa nyawa nyawa pasien pasien dan menyeb menyebabk abkan an kematia kematian. n. (iduga (iduga bahwa bahwa horm hormon on tiro tiroid id dapa dapatt
meni mening ngka katk tkan an kepa kepada data tan n
rese resept ptor or beta beta,,
cycl cyclic ic aden adenos osin inee
monophosphate, dan penurunan kepadatan reseptor alfa. Kadar plasma dan kecepatan ekskresi urin epinefrin maupun norepinefrin normal pada pasien tirotoksikosis.
eskipun patogenesis krisis tiroid tidak sepenuhnya dipahami, teori berikut ini telah diajukan diajukan untuk untuk menjawabny menjawabnya. a. Pasien dengan krisis tiroid dilaporkan dilaporkan memiliki memiliki kadar hormon tiroid yang lebih tinggi daripada pasien dengan tirotoksikosis tanpa komplikasi meskipun kadar hormon tiroid total tidak meningkat. pengaktifan reseptor adrenergik adalah adalah hipote hipotesis sis lain lain yang yang muncul muncul.. araf araf simpati simpatik k mengin menginer* er*asi asi kelenj kelenjar ar tiroid tiroid dan katekolamin katekolamin merangsang merangsang sintesis sintesis hormon hormon tiroid. tiroid. &erikutnya &erikutnya,, peningkatan peningkatan hormon tiroid meningkatkan kepadatan reseptor beta-adrenergik sehingga menamnah efek katekolamin. espon dramatis dramatis krisis tiroid terhadap beta-blockers beta-blockers dan munculnya munculnya krisis tiroid setelah tertelan tertelan obat obat adrene adrenerg rgik, ik, seperti seperti pseudoe pseudoefed fedrin, rin, menduk mendukung ung teori teori ini. ini. /eori eori ini juga juga menj menjela elask skan an renda rendah h atau atau norm normaln alnya ya kada kadarr plasm plasmaa dan dan kecep kecepat atan an eksk ekskres resii urin urin
katek katekol olam amin in.. $amun $amun,, teor teorii ini ini tidak tidak menj menjel elask askan an meng mengap apaa beta beta-b -blo lock cker erss gagal gagal menurunkan kadar hormon tiroid pada tirotoksikosis.
/eori lain menunjukkan peningkatan cepat kadar hormon sebagai akibat patogenik dari sumbernya. Penurunan tajam kadar protein pengikat yang dapat terjadi pasca operasi mungki mungkin n menyebab menyebabkan kan pening peningkat katan an mendad mendadak ak kadar kadar hormo hormon n tiroid tiroid bebas. bebas. ebaga ebagaii tambahan, tambahan, kadar hormon hormon dapat meningkat meningkat cepat ketika kelenjar kelenjar dimanipulas dimanipulasii selama operasi operasi,, selama selama palpas palpasii saat pemerik pemeriksaan saan,ata ,atau u mulai mulai rusakny rusaknyaa folike folikell setelah setelah terapi terapi radioac radioacti* ti*ee iodine iodine 47. 47. /eori eori lainny lainnyaa yang yang pernah pernah diajuk diajukan an termasu termasuk k peruba perubahan han toleransi toleransi jaringan jaringan terhadap hormon tiroid, adanya Dat mirip katekolamin katekolamin yang unik pada keadaan keadaan tiroto tirotoksi ksikos kosis, is, dan efek efek simpat simpatik ik langsu langsung ng dari dari hormon hormon tiroid tiroid sebaai sebaai akibat akibat kemiripan strukturnya dengan katekolamin. (. $80 $80/ / K$ K$K K 1. Peningkatan frekuensi denyut jantung 2. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan peningkatan kepekaan terhadap katekolamin #. Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran terhadap panas, keringat berlebihan ;. Penurunan berat, peningkatan rasa lapar 4nafsu makan baik7 ". Peningkatan frekuensi buang air besar 3. )ondok 4biasanya7, yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid '. )angguan reproduksi ?. /idak tahan panas 6. @epat letih 1!. /anda bruit 11. +aid sedikit dan tidak tetap 12. Pembesaran kelenjar tiroid 1#. ata melotot 4e
0. P00 P00 K K $ $ P0$E P0$E$F $F$ $) ) enurut meltDer dan &are42!!27 terdapat beberapa jenis pemeriksaan penunjang yang dapat dapat dilaku dilakukan kan untuk untuk memasti memastikan kan diagno diagnosis sis keadaa keadaan n dan lokali lokalisasi sasi masalah masalah pada pada kelenjar tiroid. 1. /est /; seru serum m
/est est yang yang paling paling sering sering dilaku dilakukan kan adalah adalah penentu penentuan an /; serum serum dengan dengan tekhni tekhnik k radioimuno radioimunoassay assay atau pengikatan pengikatan kompetitif kompetitif nilai normal berada diantara ;," dan 11," Gg:dl 4 "?," hingga 1"! nmol:7 dan terjadi peningkatan pada krisis tiroid. 2. /est /# ser seru um dalah test yang mengukur kandungan /# bebas dan terikat, atau /# total dalam serum dengan batas normal adalah '! hingga 22! Gg:dl 4 1,1" hingga #,1! nmol:7 dan meningkat pada krisis tiroid. #. /est /# /# mb mbila ilan n esin esin erupakan pemeriksan untuk mengukur secara tidak langsung kadar /&) tidak jenuh. /ujuannnya /ujuannnya adalah untuk menentukan jumlah hormon tiroid yang terikat dengan /&) dan jumlah tempat pengikatan yang ada. $ilai mbilan esin /# normal adal 2"% hingga #"% 4 fraksi ambilan relatif 9 !,2" hingga !,#" 7 yang menunjukan bahwa kurang lebih sepertiga dari tempat yang ada pada /&) sudah ditempati oleh hormone tiroid. Pada krisis tiroid biasanya terjadi peningkatan. ;. /est est /+ /+ 4 /hyroid /hyroid H tim timula ulatin ting g +ormo +ormone ne 7 Penguk Pengukura uran n konsetr konsetrasi asi /+ /+ serum serum sangat sangat pentin penting g artinya artinya dalam dalam menega menegakka kkan n diagnosis serta penatalaksanaan kelainan tiroid dan untuk membedakan kelainan yang disebabkan oleh penyakit pada kelenjar tiroid sendiri dengan kelainan yang disebabkan oleh penyakit pada hipofisis atau hipothalamus. ". /est est /hyrotr /hyrotropi opinI nIelea eleasin sing g +ormone +ormone erupakan cara langsung untuk memeriksa cadangan /+ dihipofisis dan akan sangat berguna apabila hasil test /# serta /; tidak dapat dianalisa. /est ini sudah jarang dikerjakan lagi pada saat ini, karena spesifisitas dan sensitifitasnya meningkat. 3. /irog roglob lobulin ulin /iroglobulin merupakan prekursor untuk /# dan /; dapat diukur kadarnya dalam serum dngan hasil yang bisa diandalkan melalui pemeriksaan radioimunnoassay. Pemeriksaan ini diperlukan untuk tindak lanjut dan penanganan penderita karsinoma tiroid, serta penyakit tiroid metastatik. elihat kondisi krisis tiroid merupakan suatu keadaan gawat medis maka diagnosis krisis tiroid didasarkan pada gambaran klinis bukan pada gambaran laboratoris. Fika gambaran klinis konsisten dengan krisis tiroid, terapi tidak boleh ditunda karena menu menung nggu gu
konf konfirm irmas asii
hasi hasill
peme pemerik riksaa saan n
labo laborat rator orium ium
atas atas
tiro tiroto toks ksik ikos osis. is.
Kecurigaan Kecurigaan akan terjadinya terjadinya krisis tiroid harus diketahui diketahui dengan jelas oleh perawat. Kecurigaan akan terjadinya krisis tiroid terdapat dalam triad 17. enghebatnya tanda tirotoksikosis 27. Kesadaran menurun #7. +ipertermi. pabila terdapat tiroid maka dapat meneruskan dengan menggunakan skor indeks klinis kritis tiroid dari &urch H
Jartofsky. kor menekankan # gejala pokok hipertermia, takikardi dan disfungsi susunan saraf. 8. KP KP K K eski tanpa adanya penyakit arteri koroner, krisis tiroid yang tidak diobati dapat menyebabkan angina pektoris dan infark miokardium, gagal jantung kongestif, kolaps kardio*askuler, koma, dan kematian 4+udak5)allo, 4 +udak5)allo, 16637. ). P0$/ P0$/K$ K$$ $ 0( Penatal Penatalaksa aksanaa naan n medis medis pada pada krisis krisis tiroid tiroid mempun mempunya yaii ; tujuan tujuan yaitu yaitu menang menangani ani faktor pencetus, mengontrol pelepasan hormon tiroid yang berlebihan, menghambat pelepasan hormon tiroid, dan melawan mel awan efek perifer hormon tiroid 4+udak 5 )allo, 16637. Penatalaksanaan medis krisis tiroid meliputi9 a. Koreksi hipertiroidisme 17 engha enghamba mbatt sintesi sintesiss hormon hormon tiroi tiroid d bat yang dipilih adalah propiltiourasil 4P/E7atau metimaDol. P/E lebih banyak dipilih karena dapat menghambat kon*ersi kon*ersi /; menjadi /# di perifer. P/E P/E dibe diberi rika kan n lewat lewat selan selang g $)/ $)/ deng dengan an dosis dosis awal awal 3!!3!!-1! 1!!! !! mg kemudian diikuti 2!!-2"! mg tiap ; jam. etimaDol diberikan dengan dosis 2! mg tiap ; jam, bisa diberikan dengan atau tanpa dosis awal 3!-1!!mg. 27 enghambat enghambat sekresi hormon hormon yang yang telah telah terbentuk terbentuk bat pilihan adalah larutan kalium iodida pekat 4K7 dengan dosis " tetes tiap 3 jam atau larutan lugol #! tetes perhari dengan dosis terbagi ;. #7 enghambat enghambat kon*ersi kon*ersi /; menjadi menjadi /# /# di perifer bat yang digunakan adalah P/E, ipodate, propanolol, dan kortikosteroid. ;7 enuru enurunka nkan n kadar kadar hormon hormon secara secara langsu langsung ng (engan plasmafaresis, tukar plasma, dialisis peritoneal, transfusi tukar, dan charcoa charcoall plasma perfusion. perfusion. +al ini dilaku dilakukan kan bila bila dengan dengan pengob pengobata atan n kon*ensional tidak berhasil. "7 /erapi rapi defi defini niti tif f odium odium radioaktif dan pembedahan 4tiroidektomi subtotal s ubtotal atau total7. b. enormalkan dekompensasi homeostasis 17 /erapi rapi supo suport rtif if a7 (ehidr (ehidrasi asi dan keseimban keseimbangan gan elektro elektrolit lit segera segera diobat diobatii dengan dengan cairan cairan b7 c7 d7 e7 f7
intra*ena )lukosa untuk kalori dan cadangan glikogen glikogen ulti* ulti*itam itamin, in, terutama terutama *itami *itamin n& bat bat aritmia aritmia,, gagal gagal jantun jantung g kongst kongstif if akuka akukan n pemanta pemantauan uan in*as in*asif if bila bila diperlu diperlukan kan bat bat hiperte hipertermi rmiaa 4asetam 4asetamino inofen fen,, aspirin aspirin tidak tidak dianjurk dianjurkan an karena karena dapat dapat
meningkatkan kadar /# dan /;7 g7 )luk )lukok okor orti tiko koid id
h7 eda edasi si jika jika perl perlu u 27 bat bat antia antiadr dren ener ergi gik k ang tergolong obat ini adalah beta bloker, reserpin, dan guatidin. eserpin dan guatidin kini praktis tidak dipakai lagi, diganti dengan &eta &et a bloker. &eta bloker yang paling banyak digunakan adalah propanolol. Penggunaan propanolol ini tidak ditujukan untuk mengobati hipertiroid, tetapi mengatasi gejala yang terjadi dengan tujuan memulihkan memulihkan fungsi fungsi jantung jantung dengan cara menurunkan menurunkan gejala yang dimediasi katekolamin. katekolamin. /ujuan /ujuan dari terapi adalah untuk untuk menurunkan menurunkan konsumsi oksigen oksigen miokardium miokardium,, penurunan penurunan frekuensi frekuensi jantung, dan meningkatkan curah jantung. jantung. c. Pengobatan faktor pencetus bati secara agresif faktor pencetus yang diketahui, terutama mencari fokus infeksi, misalnya dilakukan kultur darah, urine, dan sputum, juga foto dada 4&akta 5 uastika, 16667.
&& $($ /0/ K0P0J/$ . P0$) P0$)K KF F$ $ 1. kti*itas atau istirahat a. )ejala 9 msomnia, sensiti*itas meningkat, meningkat, tot lemah, gangguan koordinasi, Kelelahan berat b. /anda /anda 9 trofi trofi otot
2. irkulasi a. )ejala 9 Palpitasi, nyeri dada 4angina7 b. /anda /anda 9 (istritmia 4*ibrilasi atrium7, irama gallop, murmur, Peningkatan Peningkatan tekanan darah dengan tekanan nada yang berat. /akikardia saat istirahat. irkulasi kolaps, syok 4krisis tirotoksikosis7
#. 0liminasi )ejala 9 Perubahan pola berkemih 4 poliuria, nocturia7, asa nyeri : terbakar, kesulitan berkemih 4infeksi7, nfeksi saluran kemih berulang, nyeri tekan abdomen, (iare, Erine encer, pucat, kuning, poliuria 4dapat berkembang menjadi oliguria atau anuria jika terjadi hipo*olemia berat7, urine berkabut, bau busuk 4infeksi7, &ising usus lemah dan menurun, hiperaktif 4diare7.
;. ntegritas : 0go a. )ejala 9 tress, tergantung tergantung pada orang lain, asalah finansial finansial yang yang berhubungan dengan kondisi. kondisi. b. /anda /anda 9 nsietas nsietas peka rangsang
". akanan : @airan a. )ejala 9 +ilang nafsu makan, ual atau muntah. /idak mengikuti diet diet 9 peningkatan masukan glukosa atau karbohidrat, karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari:minggu, haus, penggunaan penggunaan diuretik 4tiaDid7. b. /anda /anda 9 Kulit kering atau bersisik, muntah, Pembesaran thyroid thyroid 4peningkatan kebutuhan metabolisme dengan pengingkatan gula darah7, bau halitosis atau manis, bau buah 4napas aseton7.
3. $eurosensori a. )ejala 9 Pusing atau pening, pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan kelemahan pada pada otot parasetia, gangguan penglihatan b. /anda /anda 9 (isorientasi, megantuk, lethargi, stupor atau koma koma 4 tahap lanjut7,
gangguan memori 4 baru masa lalu 7 kacau mental. efleks tendon dalam 4/( menurunA koma7. kti*itas kejang 4 tahap lanjut dari (K7
'. $yeri : Kenyamanan )ejala 9 bdomen yang tegang atau nyeri 4sedang 4s edang : berat7, Jajah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati.
?. Pernapasan a. )ejala 9 erasa kekurangan oksigen, batuk dengan : tanpa sputum purulen 4tergantung adanya infeksi atau tidak7 b. /anda /anda 9 sesak napas, batuk dengan atau tanpa sputum purulen 4infeksi7, frekuensi pernapasan meningkat
&. ()$ 1. +ipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh. 2. (eficit *olume cairan tubuh berhubungan dengan peningkatan motilitas usus #. Perubahan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan penurunan suplai 2 ke otak ;. Penur Penurunan unan curah curah jantung jantung berhub berhubunga ungan n dengan dengan hiper hipertiroid tiroid tidak terkont terkontrol, rol, keadaan keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung ". Pe Peru ruba baha han n
nutr nu tris isii
kura ku rang ng
dari da ri
kebu ke butu tuha han n
berh be rhub ubun unga gan n de deng ngan anpe peni ning ngka kata tan n
metabolisme 4 peningkatan nafsu makan:pemasukan dengan penurunan berat badan7
@. $/0 $/0 L0$ 0$
1.
Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh.
/ujuan 9 encapai Pemeliharaan uhu /ubuh $ormal dengan kriteria 9 uhu dalam batas normal #3," nter*ensi 9 a.
Pantau /anda Lital 4uhu 7 /iap 2 jam
4enilai peningkatan dan penurunan suhu tubuh7 b.
&erikan /ambahan /ambahan lapisan pakaian atau tambahan selimut
4eminimalkan Kehilangan Panas7 c.
+indari dan cegah penggunaan sumber panas dari luar
4engurangi *asodilatasi perifer dan kolaps *askuler7 d.
indungi /e /erhadap rhadap Pajanan hawa dingin dan hembusan angin
4eningkatkan tingkat kenyamanan pasien dan menurunkan lebih l anjut kehilangan panas7
2.
Dei!it "olume !airan tubuh berhubungan dengan peningkatan motilitas usus
/ujuan 9 keseimbangan cairan tubuh a.
/anda-tanda /a nda-tanda *ital tetap stabil
b.
Jarna Ja rna kulit dan suhu normal
c.
Lolume cairan tetap adekuat
d.
Pasien memproduksi *olume urine yang adekuat
e.
Pasien mempunyai turgor kulit normal dan membrane mukosa lembab
f.
Lolume cairan dan darah kembali normal
nter*ensi 9 17
Pantau tanda-tanda *ital setiap 2 jam atau sesering mungkin sesuai keperluan sampai
stabil. 4/akikardia, dispnea, atau hipotensi dapat mengindikasikan kekurangan *olume cairan dan ketidakseimbangan elektrolit7 27
Kaji turgor kulit dan membrane mukosa mulut setiap ? jam
4Entuk memeriksa dehidrasi dan menghindari dehidrasi membrane mukosa7 #7
Ekur asupan dan haluaran setiap 1 sampai ; jam. @atat dan laporkan perubahan yang
signifikan termasuk urine. 4+aluaran urin yang rendah mengindikasikan hipo*olemi7 ;7
&erikan cairan L sesuai instruksi.
4Entuk mengganti cairan yang hilang7 "7
/imbang pasien pada waktu yang sama setiap hari
4&erat badan merupakan indicator yang baik untuk status cairan7
#.
Perubaha Peru bahan n per perusi usi $ari $aringan ngan !erebral !erebral berh berhubun ubungan gan deng dengan an penu penuruna runan n supla suplaii
%2 ke otak
/ujuan9 a.
Pasien mempertahankan atau meningkatan tingkat kesadaran saat ini
b.
/K normal
c.
/ekanan /e kanan darah cukup untu untuk k memper mempertahank tahankan an tekanan tekanan perfu perfusi si serebral serebral tetapi cukup rendah untuk mencegah peningkatan perdarahan
d.
+iperkapnia dapat dicegah
e.
Pasien terbebas dari nyeri
f.
8actor 8act or resiko resiko peruba perubahan han perfu perfusi si jaringa jaringan n serebral serebral dapat dapat dikura dikurangi ngi semaks semaksimal imal mungkin.
nter*ensi 9 17
akuka ak ukan n pengkaj pengkajian ian neurol neurologi ogiss setiap 1 sampai sampai 2 jam pada pada awalnya awalnya selanju selanjutny tnyaa
setiap ; jam bila pasien sudah stabil 4Entuk menskrining perubahan tingkat kesadaran dan status
neurologis7
27
Ekur tanda-tanda *ital setiap 1 sampai 2 jam kemudian setiap setiap ; jam jika pasien
sudah stabil 4Entuk 4En tuk men mendet deteks eksii seca secara ra din dinii tan tanda-t da-tand andaa pen penuru urunan nan per perfus fusii jari jaringa ngan n sere serebra brall atau peningkatan /K7 #7
/inggikan kepela tempat tidur pasien #! derajat
4Entuk 4Entu k menceg mencegah ah penin peningkatan gkatan tekanan intraserebral intraserebral dan untuk memfsil memfsilitasi itasi drain drainase ase *ena sehingga menurunkan edema serebral7 ;7
Pertahankan kepala pasien dalam posisi netral
4Entuk mempertahankan arteri karotis tanpa halangan sehingga dapat memfasilitasi perfusi7 "7
&ila skor skor )@ pasien pasien kurang kurang dari dari 1! hiper*e hiper*enti ntilasi lasikan kan pasien pasien dengan dengan *entila *entilator tor
sesuai dengan kebijakan 4ayanan 4ay anan unt untuk uk men mening ingkat katkan kan oks oksige igenas nasii dan men mencega cegah h pem pemben bengka gkakan kan sere serebral bral dan hiperkapnia7 37
Pertahankan lingkungan dan pasien tetap tenang. &erikan sedasi bila perlu
4/indakan tersebut mengurangi peningkatan /K7 ;.
Penurunan !urah $antung berhubunga berhubungan n dengan hipertiro hipertiroid id tidak terkontr terkontrol& ol&
keadaan hipermetabolisme& peningkatan beban ker$a $antung
/ujuan 9 Klien akan mempe mempertahank rtahankan an curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan kebutuhan tubuh tubuh,, dengan kriteria hasil 9 a.
$adi perifer dapat teraba normal.
b.
Lital sign dalam batas normal.
c.
Pengisian kapiler normal
d.
tatus mental baik
e.
/idak ada disritmia
nter*ensi 9 17
Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika memungkinkan.
4+ipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibat dari *asodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan *olume sirkulasi7 27
Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan pasien.
4erupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen oleh otot jantung atau iskemia7 #7
uskultasi suara nafas. Perhatikan adanya suara yang tidak normal 4seperti krekels7.
41 dan mur murmur mur yan yang g men menonj onjol ol ber berhub hubung ungan an den dengan gan cur curah ah jan jantun tung g men mening ingkat kat pad padaa keadaan hipermetabolik7 ;7
bser*asi bser* asi tanda tanda dan dan gejala gejala haus haus yang yang hebat, hebat, muko mukosa sa membran membran kering kering,, nadi nadi lemah, lemah,
penurunan produksi urine dan hipotensi,pengisian hipotensi,pengisian kapiler lambat 4(eh 4( ehid idra rasi si ya yang ng ce cepa patt da dapa patt ter terjad jadii ya yang ng ak akan an me menu nuru runk nkan an *o *olu lume me si sirk rkul ulas asii da dan n menurunkan curah jantung7 "7
@atat masukan dan haluaran
4Kehilangan cairan yang terlalu banyak dapat menimbulkan dehidrasi berat7
37
Kolaborasi 9 berikan obat sesuai dengan indikasi
a.
Penyekat beta seperti9 propranolol, atenolol, nadolol
4diberikan 4diberi kan untuk mengendalikan mengendalikan pengaruh tiroto tirotoksiko ksikosis sis terhad terhadap ap takika takikardi, rdi, tremo tremorr dan gugup serta obat pilihan pertama pada krisis tiroid akut. enurunkan frekuensi: kerja jantung oleh daerah reseptor penyekat beta adrenergic dan kon*ersi dari / #dan /;. @atatan9 jika terjadi bradikardi berat, mungkin dapat diberikan atropine7 b.
Kortikosteroid, sepert deksametason
4mem 4m embe beri rikan kan
duku du kung ngan an
gluk gl ukok okor orti tiko kol. l.
enu e nuru runk nkan an
hipe hi perte rterm rmia, ia,
meng me nghi hila lang ngka kan n
kekura kek uranga ngan n adr adrena enall seca secara ra rela relati* ti*ee men mengha ghalan langi gi abso absorbs rbsii kal kalsium sium dan men menuru urunka nkan n perubahan /# dan / ; di daerah perifer7 '7
Kolaborasi 9
a.
Pantau hasil pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi9
M Kalium serum 4berikan pengganti sesuai indikasi7 indikasi7 4hipokalemi sebagai akibat dari kehilangan melalui gastrointestinal 7 M Kalsium serum 4terjadi peningkatan dapat mengubah kontraksi jantung7 M Kultur sputum 4infeksi paru merupakan factor pencetus krisis yang paling sering7 b.
&erikan selimut dingin sesuai indikasi
4kadang H kadang digunakan untuk menurunkan hipertermi yang tidak terkontrol 4lebih tinggi dari ;!N@7 untuk menurunkan kebutuhan metabolisme atau konsumsi oksigen dan menurunkan beban kerja jantung 7 ".
Perubaha Peru bahan n nutr nutrisi isi kura kurang ng dari kebu kebutuha tuhan n berh berhubun ubungan gan deng denganpe anpeningk ningkatan atan
metabo met abolis lisme me ' pe penin ningka gkatan tan na nasu su mak makan( an(pe pemas masuka ukan n den dengan gan pen penuru urunan nan ber berat at badan)
/ujuan 9 a.
$afsu makan baik.
b.
&erat badan normal
c.
/idak ada tanda-tanda malnutrisi
nter*ensi 9 a.
@atat adanya anoreksia, mual dan muntah
4Peningkatan 4Penin gkatan akti*i akti*itas tas adrene adrenergic rgic dapat meny menyebabka ebabkan n gangg gangguan uan sekresi insuli insulin:terja n:terjadi di resisten yang mengakibatkan hiperglikemia7 b.
Pantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hari
4Pen 4P enur urun unan an be bera ratt ba bada dan n ter terus us me mene neru russ da dalam lam ke kead adaan aan ma masu suka kan n ka kalo lori ri ya yang ng cu cuku kup p merupakan indikasi kegagalan terhadap terapi antitiroid7 c.
(orong (oron g pasien pasien untuk makan dan menin meningkatk gkatkn n jumlah jumlah makan makanan an denga dengan n makanan makanan tinggi kalori, protein, karbohidrat dan *itamin.
4embantu 4emba ntu menja menjaga ga pemasu pemasukan kan kalori cuku cukup p tingg tinggii untu untuk k menamb menambah ah kalori tetapi tingg tinggii pada pengguanaan kalori yang disebabkan oleh oleh adanya hipermetabolik7
d.
Kolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat dan *itamin
4ungkin memerlukan bantuan untuk menjamin pemasukan Dat-Dat makanan yang adekuat dan mengidentifikasi makanan pengganti yang sesuai7
BAB I* +IN,AUAN -AU IN,AUAN -AU AUHAN -EPE/A0A+AN PADA -LIEN dr. N DENAN -/II +I/%ID DI D3 U/4A L%BAL 4%4A-A/+A
A. PEN-A,IAN Pengkajian dilaksanakan di (@, tanggal 26 (esember 2!1; 1. BI%DA+A a7 dentitas Penderita $ama 9 dr. $ // 9 ceh /imur, 1# pril 166; Emur 9 2! tahun Fenis Kelamin 9 Perempuan lamat 9 /egal turi )iwangan gama 9 slam uku 9 Fawa Pendidikan 9 ahasiswa (iagnosa 9 Krisis /iroid b7 dentitas Penanggung Fawab $ama 9 dr. $ // 9Emur 9 2! tahun Fenis Kelamin 9 Perempuan lamat 9 /egal /egal turi )iwangan gama 9 slam uku 9 Fawa Pendidikan 9 ahasiswa +ubungan dengan klien 9 /eman /eman klien 2. /I0A4A+ -EEHA+AN a7 Keluhan utama Pasien mengatakan tubuhnya terasa lemas. b7 iwayat kesehatan sekarang etahun yang lalu klien mengeluh nafsu makan meningkat rasa lemas, banyak berkeringat meskip meskipun un dimalam dimalam hari. hari. Kemudi Kemudian an terjadi terjadi penuru penurunan nan berat berat badan badan secara secara beransu beransur. r. (an sebulan yang lalu pasien memeriksakan diri kedokter dengan diagnosa medis +ipertiiroid. Pada Pada tangga tanggall 26 (esemb (esember er 2!1; 2!1; pasien pasien memrik memriksak sakan an dieri dieri ke (@ (@ karena karena badanny badannyaa semakin lemas dan pusing. c7 iwayat kesehatan dahulu Klien pernah menderita penyakit maag, panas, batuk. d7 iwayat kesehatan keluarga
bu klien pernah menderita hipertensi, asam urat dan ayah klien pernah menderita penyakit gatal H gatal. #. P%LA 5UNI -EEHA+AN -EEHA+AN a7 Pola persepsi terhadap kesehatan $afsu makan klien bertambah tetapi berat badan klien berkurang, klien sering beli makan diluar dan klien mengalami gangguan pada sistem metabolisme.
b7 Pola akti*itas latihan kti*itas latihan selama sakit kti*itas akan andi &erpakaian 0liminasi obilisasi di tempat tidur
! 1 2 # ;
!
1
2
#
;
Keterangan 9 andiri 9 (engan menggunakan alat bantu 9 (engan menggunakan bantuan dari orang lain 9 (engan bantuan orang lain dan alat bantu 9 /ergantung /ergantung total, tidak berpartisipasi dalam dala m berakti*itas
c7 Pola istirahat tidur Pada pasien hipertiroid terjadi gangguan pola tidur akibat gelisah, cemas. d7 Pola nutrisi metabolik Pada pasien hipertiroid terjadi gangguan metabolik yaitu berta badan menurun meskipun nafsu makan meningkat. e7 Pola eliminasi Klien mengatakan terkadang eliminasi klien terganggu, terkadang klien mengalami diare. f7
g7 1. 2. #. ;. h7 i7 1. 2. #.
Pola kognitif perseptual aat aat peng pengka kajia jian n kli klien en dalam dalam kead keadaan aan sadar sadar,, bicar bicaraa kuran kurang g jela jelas, s, pend penden enga garan ran dan dan penglihatan normal Pola peran hubungan tatus perkawinan 9 belum menikah Pekerjaan 9 mahasiswa Kualitas akti*itas 9 sebelum sakit klien kuliah seperti biasa istem dukungan 9 teman kos Pola nilai dan kepercayaan Klien beragama slam, ibadah dilakukan secara rutin. Pola konsep diri +arga diri 9 tidak terganggu deal diri 9 tidak terganggu dentitas diri 9 tidak terganggu
;. )ambaran diri 9 tidak terganggu ". Peran diri 9 terganggu, karena klien kurang mengetahui tentang penyakitnya. j7 Pola seksual reproduksi Pada klien hipertiroid tidak mengalami gangguan pada seksual reproduksinya. k7 Pola koping 1. asalah utama yang terjadi selama klien sakit, klein sering lemas dan capek sehingga sehingga tidak mampu mengerjakan pekerjaan secara menyeluruh. 2. Kehilangan atau perubahan yang terjadi Perubahan yang terjadi klien malas untuk melakukan akti*itas sehari H hari. #. /akut /akut terhadap kekerasan 9 tidak ;. Pandangan terhadap masa depan 9 klien optimis untuk sembuh.
6. PEE/I-AAN 5II- a7 /anda H tanda *ital uhu 9 #6º@ $adi 9 11! < : menit 9 2' < : menit && : /& 9 ;? kg : 1"! cm /( 9 1#!:?! mm+g b7 Keadaan umum Keadaan umum tergantung berat ringannya penyakit yang diala mi oleh pasien. c7 Pemeriksaan +ead to toe 1. Kulit dan rambut nspeksi • Jarna Ja rna kulit 9 merah muda 4normal7, tidak ada lesi Fumlah rambut 9 sedikit, rontok Jarna Ja rna rambut 9 hitam Kebersihan rambut9 bersih Palpasi • uhu O#'º@ Jarna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit kering tidak ada edema, tidak ada lesi. 2. Kepala nspeksi 9 &entuk simetris antara kanan dan kiri • &entuk kepala lonjong tidak tidak ada lesi Palpasi 9 /idak ada nyeri tekan. • #. ata nspeksi 9 &entuk bola mata lonjong, simetris antara kanan • dan kiri, sclera berwarna putih, mata normal. ;. /elinga nspeksi 9 Ekuran sedang, simetris antara kanan dan kiri, • /idak ada serumen pada lubang telinga, tidak ada &enjolan. ". +idung nspeksi 9 imetris, tidak ada sekret, tidak ada lesi •
Palpasi 9 /idak ada benjolan. 3. ulut nspeksi 9 &entuk mulut simetris, lidah bersih, gigi bersih. • '. eher nspeksi 9 &entuk leher simetris • Palpasi 9 da pembesaran kelenjar tyroid • ?. Paru nspeksi 9 simetris antara kanan dan kiri • Palpasi 9 getaran lokal femitus sama antara kanan dan kiri • uskultasi 9 normal • Perkusi 9 resonan • 6. bdomen nspeksi 9 perut datar simetris antara kanan dan kiri. • Palpasi 9 tidak ada nyeri • Perkusi 9 resonan • 1!. 0kstremitas nspeksi 9 tangan kanan dan kiri normal • Pemeriksaan Penunjang /+ H • 8ree H /; • bat H obatan yang digunakan 9 Propanoloi • (igo
ANALISA D ATA ATA
$ama 9 $ Emur 9 2! tahun $o ymtom 1 (o 9 uhu 9 #? º@ 92'<: menit - Klien teraba panas - Kulit klien memerah (s 9 Klien mengatakan badannya terasa panas 2 (o 9 - uhu #? º@ - /urgor jelek - Klien tampak lemas (s 9 - Klien mengatakan banyak keringat meskipun di malam hari
Problem +ypertermi
0tiologi Peningkatan metabolik
Kekurangan *olume cairan
Kehilangan *olume cairan
- Klien meng engatak takan tak tahan terhadap panas - Klien mengatakan kadang- kadang diare. # (o 9 9 2'< :menit $afas klien pendek (s 9 Klien mengatakan sering sesak nafas 4dispnea7 ; (o 9- /( 9 1#!:?! mm+g - $( 9 11! < : menit - $afas klien pendek - Klien cemas dan tegang (s9- Klien mengatakan jantungnya berdebar H debar - Klien mengatakan lelah " (o 99- &er &erat at bad badan klien lien turu turun n meskipun nafsu makan ber tambah - Klien tamapak lemah (s 9- Klien mengatakan terkadang mual - Klien mengatakan badannya lemah
Pola nafas tidak efektif
+iper*entilasi
Penurunan curah Fantung
Perubahan denyut:irama jantung
Ketidakseimbangan /idak mampu nutrisi kurang dari mengabsorbsi kebutuhan tubuh makanan
Diagnosa -epera7atan dan Prioritas asalah 1.
+ipe +ipert rter ermi mi berh berhub ubun unga gan n deng dengan an peni pening ngka kata tan n met metab abol olik ik
2.
Keku Kekura rang ngan an *olu *olume me caira cairan n berh berhub ubun unga gan n den denga gan n keh kehil ilan anga gan n *ol *olum umee cai cairan ran
#. Keti Ketida daks kseim eimba bang ngan an nutri nutrisi si kura kurang ng dari dari keb kebut utuh uhan an tubu tubuh, h, berh berhub ubun unga gan n denga dengan n tida tidak k mampu mengabsorbsi makanan. ;.
Pola Pola naf nafas as tida tidak k efe efekt ktif if ber berhu hubu bung ngan an deng dengan an hipe hiper* r*en enti tila lasi si
".
Penu Penuru runa nan n cura curah h jant jantun ung g berh berhub ubun unga gan n deng dengan an peru peruba baha han n deny denyut ut:ir :iram amaa jant jantun ung g
PE/EN3ANAAN $o /ujuan nter*ensi 1 ete etela lah h dila dilaku kuka kan n tin tindaka dakan n - onitor suhu sesering asuhan keperawatan selama mungkin ..< 2; jam diharapkan - onitor /(, $adi dan klien 9 - Kolaborasi pemberian iraba tidak hangat anti piretik - &erikan kompres hangat pada lipat paha dan tangan - elimuti pasien - /ingkatkan /ingkatkan intake cairan dan nutrisi - njurkan klien untuk mengkonsumsi air minum. 2 ete etela lah h dila dilaku kuka kan n tin tindaka dakan n - Kaji //L asuhan keperawatan selama - njurkan klien untuk ..< 2; jam diharapkan banyak minum air putih. klien 9 - bser*asi kulit:membran @ mukosa dan turgor lien tidak memerah - Kolaborasi pemberian plasma:darah, cairan elektrolit
- enganjurkan klien untuk mengurangi akti*itas - Pertahankan catatan intake dan output yang akurat. # ete etela lah h dila dilaku kuka kan n tin tindaka dakan n - njurkan klien untuk asuhan keperawatan selama meningkatkan konsumsi ..< 2; jam diharapkan 9 *itamin @, protein dan 8e - Klien tidak mual - &erikan makanan yang - Klien tidak lemah dan lemas terpilih - &erta badan menunjukkan - Kolaborasi dengan ahli peningkatan giDi untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan klien
asional
- air sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang
- empertahankan *olume sirkulasi dan kesimbangan elektrolit, plasma darah membantu menggerakkan air ke dalam area intr*askuler
;
-
"
-
- Kolaborasi pemberian obat anti mual - &erikan makanan kesukaan ete etela lah h dila dilaku kuka kan n tin tindaka dakan n - onitor frekuensi, ritme, asuhan keperawatan selama kedalaman pernafasan ..< 2; jam diharapkan - onitor pola nafas klien 9 - Posisikan pasien ntuk 9 1?-2; <:menit memaksimalkan *entilasi &ernafas mudah - onitor suhu, warna dan /idak ada dispnea kelembaban kulit /idak didapat nafas pendek - @atat adanya fluktasi tekanan darah
ete etela lah h dila dilaku kuka kan n tin tindaka dakan n asuhan keperawatan selama ..< 2; jam diharapkan klien 9 Pompa jantung efektif dengan kriteria /d 9 itoleO1!" dan (iastole Q3! mm+g $( O1!!< :menit /idak kelelahan
- 0*aluasi adanya nyeri dada - onitor status Kardio*askular - onitor status pernafasan yang menandakan gagalnya jantung - onitor adanya perubahan /( - njurkan klien untuk menurunkan stress - onitor //L - dentifikasi penyebab perubahan //L - onitor jumlah dan irama jantung