ASUHAN KEPERAWATAN IBU DENGAN INFEKSI PELVIS
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas Yang Telah Di Berikan
Disusun Oleh :
Hajar Hajar Dewi Dewi Rizq Rizqii
(730 (73070 7005 05))
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ’ULUM
JOMBANG
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peny Penyak akit it radan radang g pelv pelvis is adal adalah ah suatu suatu isti istila lah h umum umum bagi bagi infek infeksi si geni genita tall yang yang tela telah h menyebar ke dalam bagian-bagian yang lebih dalam dari alat reproduksi wanita seperti rahim, tuba falopi dan/atau ovarium. Ini satu hal yang amat mengkhawatirkan. Suatu infeksi serius dan sangat membahayakan jiwa. Infeksi tersebut juga sangat umum. Satu dari 7 wanita Amerika telah menjalani perawatan karena infeksi ini dan kurang lebih satu juta kasus baru terjadi setiap tahun, demikian menurut Gay Benrubi, M.D., profesor pada Division of Gynegology Oncology, University of Florida di Jacksonville.
Kura Kurang ng lebih lebih 150 150 wani wanita ta meni mening ngga gall per per tahu tahun n sehi sehing ngga ga cuku cukup p beral beralas asan an untu untuk k memperhatikan gangguan medis ini secara lebih serius. Namun, ada pula kekhawatiran lainnya: Serangan infeksi ini diketahui sangat meningkatkan resiko seorang wanita untuk menjadi mandul. Ketika bakteri-bakteri yang menyerang menembus tuba falopi, mereka dapat menimbulkan luka di sepanjang lapisan dalam yang lunak, menyebabkan sukarnya (atau (atau tidak tidak memung memungkin kinkan kannya nya)) sebuah sebuah telur telur masuk masuk ke dalam dalam rahim, rahim, demiki demikian an Dr. Benrubi menerangkan. Pembuluh yang tertutup juga menyebabkan sukarnya sperma yang sedang sedang berger bergerak ak melaku melakukan kan kontak kontak dengan dengan sel telur telur yang yang turun. turun. Akibat Akibatnya nya adalah adalah perkiraan perkiraan yang mengkhawat mengkhawatirkan irkan berikut ini: Setelah satu episode infeksi ini, resiko seorang wanita untuk menjadi mandul adalah 10%.
Setel Setelah ah infek infeksi si kedu keduaa resi resiko kony nyaa menj menjad adii dua dua kali kali lipa lipatt yait yaitu u 20%. 20%. Jika Jika wani wanita ta ini ini mendapatkan infeksi untuk ketiga kalinya, resikonya akan melambung menjadi 55%. Secara Secara keselu keseluruh ruhan, an, demiki demikian an Dr. Benrub Benrubii memper memperkir kiraka akan, n, penyak penyakit it radang radang pelvis pelvis menyebabkan kurang lebih antara 125.000 hingga 500.000 kasus baru setiap tahun.
Kekhawatiran besar lainnya mengenai infeksi ini adalah bahwa gangguan medis ini dapat meningkatkan resiko seorang wanita mengalami kehamilan di luar kandungan sebesar
enam kali lipat. Alasannya: karena tuba falopi sering mendapatkan parut (bekas luka) yang timbul karena infeksi ini, telur yang turun mungkin akan macet dan hanya tertanam di dind dindin ing g tuba tuba.. Kuran Kurang g lebi lebih h 30.0 30.000 00 keha kehami mila lan n di luar luar kand kandun ung g per per tahu tahun n dapa dapatt dipastikan disebabkan oleh infeksi seperti ini, demikian kata Dr. Benrubi. Itu masalah yang yang serius serius:: Kehami Kehamilan lan di luar luar kandun kandungan gan,, demiki demikian an katany katanya, a, "dewas "dewasaa ini menjad menjadii penyebab kematian ibu dengan prosentase sebesar 15% dan dengan segera akan menjadi penyebab kematian ibu yang paling sering terjadi.
1.2 1.2 Tuju Tujuan an •
Untuk memenuhi tugas maternitas yang telah diberikan.
•
Untuk mengetahui definisi dari penyakit infeksi pelvis.
•
Untuk mengetahui proses perjalanan penyakit infeksi pelvis.
•
Untuk mempelajari asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi pelvis.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Definisi
Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas. Penyakit tersebut dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim), saluran tuba, indung telur, telur, miomet miometriu rium m (otot (otot rahim) rahim),, parame parametri trium um dan rongga rongga panggu panggul. l. Penyak Penyakit it radang radang panggul merupakan komplikasi umum dari Penyakit Menular Seksual (PMS). Saat ini hampir 1 juta wanita mengalami penyakit radang panggul yang merupakan infeksi serius pada wanita berusia antara 16-25 tahun. Lebih buruk lagi, dari 4 wanita yang menderita penyakit ini, 1 wanita akan mengalami komplikasi seperti nyeri perut kronik, infertilitas (gangguan kesuburan), atau kehamilan abnormal. Penyakit radang pelvis adalah suatu istilah umum bagi infeksi genital yang telah menyebar ke dalam bagian-bagian yang lebih dalam dari alat reproduksi wanita -- seperti rahim, tuba falopi dan/atau ovarium. Ini satu hal yang amat mengkhawatirkan. Suatu infeksi serius dan sangat membahayakan jiwa.
2.2 2.2 Etio Etiolo logi gi Penyakit Penyakit radang panggul panggul terjadi apabila apabila terdapat terdapat infeksi infeksi pada saluran genital bagian bawah, yang menyebar ke atas melalui leher rahim. Butuh waktu dalam hitungan hari atau minggu untuk seorang wanita menderita penyakit radang panggul. Bakteri pen penye yeba bab b ters terser erin ing g adal adalah ah N. Gono Gonorr rrho hoea eaee
dan dan Chla Chlamy mydi diaa
trac tracho homa mati tiss yang yang
menyeb menyebabk abkan an perada peradanga ngan n dan kerusa kerusakan kan jaring jaringan an sehing sehingga ga menyeb menyebabk abkan an berbag berbagai ai bakteri bakteri dari leher rahim maupun vagina menginfeksi menginfeksi daerah tersebut. tersebut. Kedua bakteri bakteri ini adalah kuman penyebab PMS. Proses menstruasi dapat memudahkan terjadinya infeksi karena hilangnya lapisan endometrium yang menyebabkan berkurangnya pertahanan dari rahim rahim,, serta serta meny menyed edia iaka kan n medi medium um yang yang baik baik untu untuk k pertu pertumb mbuh uhan an bakt bakter erii (dara (darah h menstruasi).
Faktor Risiko
Wanita yang aktif secara seksual di bawah usia 25 tahun berisiko tinggi untuk mendapat
penyaki akit
rad radang ang
pang anggul.
Hal
ini
disebabkan
wanita
muda
berkecenderungan untuk berganti-ganti pasangan seksual dan melakukan hubungan seksual seksual tidak aman dibandingk dibandingkan an wanita wanita berumur. berumur. Faktor lainnya lainnya yang berkaitan dengan usia adalah lendir servikal (leher rahim). Lendir servikal yang tebal dapat melindungi masuknya bakteri melalui serviks (seperti gonorea), namun wanita muda dan remaja cenderung memiliki lendir yang tipis sehingga tidak dapat memproteksi masuknya bakteri. Faktor risiko lainnya adalah: 1.
Riwaya Riwayatt penya penyakit kit radang radang panggu panggull sebel sebelumn umnya ya
2.
Pasangan Pasangan seksual seksual berganti-gan berganti-ganti, ti, atau atau lebih lebih dari dari 2 pasang pasangan an dalam dalam waktu waktu 30 30 hari
3.
Wanita Wanita deng dengan an infe infeksi ksi oleh oleh kuma kuman n penye penyebab bab PMS
4.
Menggunaka Menggunakan n douche douche (cairan pembersih pembersih vagina) vagina) beberapa beberapa kali dalam sebulan sebulan
5. Penggunaan IUD (spiral) meningkatkan risiko penyakit radang panggul.
Risiko tertinggi adalah saat pemasangan spiral dan 3 minggu setelah pemasangan terutama apabila sudah terdapat infeksi dalam saluran reproduksi sebelumnya.
2.3 2.3 Pato Patofi fisi siol olog ogii Infeksi dapat terjadi pada bagian manapun atau semua bagian saluran genital atas endometrium (endometritis), dinding uterus (miositis), tuba uterina (salpingitis), ovarium (ooforitis), ligamentum latum dan serosa uterina (parametritis) dan peritoneum pelvis (peritonitis). Organisme dapat menyebar ke dan di seluruh pelvis dengan salah satu dari lima cara. 1. Inte Interl rlum umen en Penyakit Penyakit radang panggul panggul akut non purpuralis purpuralis hampir selalu (kira-kira (kira-kira 99%) terjadi akibat akibat masukn masuknya ya kuman kuman patoge patogen n melalui melalui servik servikss ke dalam dalam kavum kavum uteri. uteri. Infeks Infeksii kemudi kemudian an menyeb menyebar ar ke tuba tuba uterin uterina, a, akhirn akhirnya ya pus dari dari ostium ostium masuk masuk ke ruang ruang peritoneum. Organisme yang diketahui menyebar dengan mekanisme ini adalah N.
sitomegal galovi ovirus rus dan virus virus gonorrho gonorrhoeae, eae, C. Tracomati Tracomatis, s, Streptoc Streptococcu occuss agalati agalatiae ae , sitome herpes simpleks. 2. Limfa imfati tik k Infeksi purpuralis (termasuk setelah abortus) dan infeksi yang berhubungan denngan IUD menyebar melalui sistem limfatik seperti infeksi Myoplasma non purpuralis. 3. Hema Hemato toge gen n Penyebaran hematogen penyakit panggul terbatas pada penyakit tertentu (misalnya tuberkulosis) dan jarang terjadi di Amerika Serikat. 4. Intr Intrap aper erit iton oneu eum m Infeks Infeksii intraab intraabdom domen en (misal (misalnya nya apndis apndisiti itis, s, divert divertiku ikuliti litis) s) dan kecelak kecelakaan aan intra intra abdomen (misalnya virkus atau ulkus denganperforasi) dapat menyebabkan infeksi yang mengenai sistem genetalia interna. 5. Kont Kontak ak lang langsu sung ng Infeksi pasca pembedahan ginekologi terjadi akibat penyebaran infeksi setempat dari daerah infeksi dan nekrosis jaringan.
Terja Terjadi diny nyaa rada radang ng pang panggu gull di peng pengar aruh uhii bebe beberap rapaa fakto faktorr yang yang meme memega gang ng peranan, yaitu: 1.
Terganggunya barier fisiologik Secara fisiologik penyebaran kuman ke atas ke dalam genetalia eksterna, akan mengalami hambatan. a. b. c.
Diostium uteri internum Di kornu tuba Pada
waktu
haid,
akibat
adanya
deskuamasi
endometrium maka kuman – kuman pada endometrium turut terbuang. Pada Pada osti ostium um uter uterii ekst ekstern ernum um,, peny penyeb ebara aran n asen asende den n kuma kuman n – kuma kuman n dihambat secara : mekanik, biokemik dan imunologik.
Pada keadaan tertentu, barier fisiologik ini dapat terganggu, misalnya pada saat persalinan, abortus, instrumentasi pada kanalis servikalis dan insersi alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR): 1.
Adanya organisme yang berperang sebagai vector. Trikom Trikomona onass vagina vaginalis lis dapat dapat menemb menembus us barier barier fisiol fisiologi ogik k dan berger bergerak ak sampai tuba fallopi. Beberapa kuman pathogen misalnya E coli dapat melekat pada trikomonas vaginalis yang berfungsi sebagai vektor dan terbawa sampai tuba fallopi dan menimbulkan peradangan di tempat tersebut. Spermatozoa juga juga terbuk terbukti ti berper berperan an sebaga sebagaii vektor vektor untuk untuk kuman kuman – kuman kuman N gonere gonerea, a, ureaplasma ureolitik, C trakomatis dan banyak kuman – kuman aerobik dan anaerobik lainnya.
2.
Aktivitas seksual Pada Pada waktu waktu koitus koitus,, bila bila wanita wanita orgasm orgasme, e, maka maka akan akan terjad terjadii kontrak kontraksi si utreru utreruss yang yang dapat dapat menarik menarik sperm spermato atozoa zoa dan kuman kuman – kuman kuman memasu memasuki ki kanalis servikalis.
3.
Peristiwa Haid Radang panggul akibat N gonorea mempunyai hubungan dengan siklus haid. haid. Perist Peristiwa iwa haid haid yang yang siklik siklik,, berper berperan an pentig pentig dalam dalam terjad terjadiny inyaa radang radang panggul gonore.
Period Periodee yang yang paling paling rawan rawan terjad terjadiny inyaa radang radang panggu panggull adalah adalah pada pada minggu minggu pertama setelah haid. Cairan haid dan jaringan nekrotik merupakan media yang sangat bai baik k untu untuk k tumb tumbuh uhny nyaa kuma kuman n – kuma kuman n N gono gonore re.. Pada Pada saat saat itu itu pend penderi erita ta akan akan mengalami gejala – gejala salpingitis akut disertai panas badan. Oleh karena itu gejala ini sering juga disebut sebagai ”Febril Menses”.
2.4 2.4 Tand Tandaa dan dan geja gejala la Gejala Gejala paling paling sering sering dialami dialami adalah adalah nyeri nyeri pada pada perut perut dan panggu panggul. l. Nyeri Nyeri ini umumny umumnyaa nyeri nyeri tumpul tumpul dan terus-m terus-mene enerus rus,, terjadi terjadi beberap beberapaa hari hari setela setelah h menstr menstruas uasii
terakhir, dan diperparah dengan gerakan, aktivitas, atau sanggama. Nyeri karena radang panggul panggul biasanya kurang dari 7 hari. Beberapa wanita dengan penyakit penyakit ini terkadang terkadang tida tidak k meng mengal alam amii geja gejala la sama sama seka sekali li.. Kelu Keluha han n lain lain adala adalah h mual mual,, nyer nyerii berk berkem emih ih,, perdarahan perdarahan atau bercak pada vagina, vagina, demam, demam, nyeri saat sanggama, sanggama, menggigil, menggigil, demam tinggi tinggi,, sakit sakit kepala, kepala, malais malaise, e, nafsu nafsu makan makan berku berkuran rang, g, nyeri nyeri perut perut bagian bagian bawah bawah dan daerah panggul, dan sekret vagina yang purulen. Biasan Biasanya ya infeks infeksii akan akan menyam menyambut but tuba tuba fallop fallopi. i. Tuba Tuba yang yang tersum tersumbat bat biasa biasa membengkak dan terisi cairan. Sebagai akibatnya bisa terjadi nyeri menahun, perdarahan menstruasi yang tidak teratur dan kemandulan. Infeksi bisa menyebar ke strukstur di sekitarnya, sekitarnya, menyebabkan menyebabkan terbentukn terbentuknya ya jaringan jaringan perut dan perlengketa perlengketan n fibrosa fibrosa yang abnormal diantara organ – organ perut serta menyebabkan nyeri menahun. Di dalam tuba, ovarium – ovarium panggul bisa terbentuk abses (penimbunan nana nanah) h).. Jika Jika abse absess peca pecah h dan dan nana nanah h masu masuk k ke rong rongga ga pang panggu gul, l, gejal gejalan anya ya sege segera ra memburuk memburuk dan penderita penderita bisa mengalami mengalami syok. syok. Lebih jauh lagi bisa terjadi penyebaran penyebaran infeksi ke dalam darah sehingga terjadi sepsis.
Proses Menstruasi
Bakteri N. Gonorrhoae & Chlamydia trachomatis
Hilangnya lapisan endometrium
Pertahanan rahim
Kerusakan jaringan
Invasi bakteri dari vagina dan leher rahim
Pertumbuhan bakteri
Aktivitas seksual dibawah usia 25 tahun
Berganti-ganti pasangan seksual
Lendir servikal tipis
Proteksi terhadap bakteri
Infeksi Pelvis
Terganggunya barier fisiologik
Masuknya bakteri
Aliran darah
Pelepasan endotoksin
Sepsis
Hipotalamus
Sistem imun
Suhu tubuh
Sitokin teraktivasi
Hipertermi
TNF
Tekanan darah
Kontraktilitas miokardium
Interlumen
Kesehatan
Kuman patogen
Aktivitas seksual
Serviks
Disfungsi seksual
Tuba uterina
HDR
Abses (nanah)
Semangat hidup
Pembengkakan tuba
Kunjungan ke pelayanan kesehatan
Nyeri
Vasodilatasi
Anemia
Kurangnya informasi masalah kesehatan Gangguan rasa nyaman
Cardiac Output
Kurang pengetahuan
BAB TIK III
Penurunan Nyeri kepala ASUHAN perfusi jaringan KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
A.
Biodata
B.
Riwaya Riwayatt penya penyakit kit dahulu dahulu : KET, KET, Abor Abortus tus Septik Septikus, us, Endome Endometri triosi osis. s.
C.
Riway Riwayat at pen penya yaki kitt seka sekaran rang g : Met Metro rora ragi gia, a, Men Menor orag agia ia..
D.
Pemeriksaan fi fisik 1.
Suhu tinggi disertai takikardia
2.
Nyeri suprasi asimfasis te teras rasa leb lebiih me menonjol da daripada ny nyeri di di ku kuadran atas abdomen. Rasa nyeri biasanya bilateral. Bila terasa nyeri hanya uniteral, diagnosis radang panggul akan sulit dirtegakkan.
3.
Bila sudah terjadi iritasi peritoneum, maka akan terjadi reburn tenderness”, nyeri tekan dan kekakuan otot sebelah bawah.
4.
Tergan Tergantun tung g dari dari berat berat dan lamany lamanyaa perada peradanga ngan, n, radang radang panggu panggull dapat pula disertai gejala ileus paralitik.
5. E.
Dapat disetai Manoragia, Metroragia.
Pemeriksaan pe penunjang 1. Periksa darah lengkap : Hb, Ht, dan jenisnya, LED.
2. Urin Urinal alis isis is 3. Tes Tes keha kehami mila lan n 4. USG USG pan pangg ggul ul
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Hipe Hipert rterm ermia ia b/d b/d efek efek lang langsu sung ng dari dari sirk sirkul ulas asii endo endoto toks ksin in pada pada hipo hipota talam lamus us,, perubahan pada reagulasi temperatur. 2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan sepsis akibat infeksi.
3. Disfungsi Disfungsi seksual seksual b/d perubahan perubahan kesehatan kesehatan seksual. seksual.
4. Perubah Perubahan an kenyam kenyamana anan n b/d infek infeksi si pada pada pelvis. pelvis. 5. Resiko terhadap infeksi (sepsis) b/d kontak dengan mikroorganisme.
6. Kurang pengetahua pengetahuan n berhubun berhubungan gan dengan dengan kurangnya kurangnya informasi. informasi.
3.3 Intervensi 1. Diag Diagno nosa sa : Hipe Hipert rterm ermia ia b/d b/d efek efek lang langsu sung ng dari dari sirk sirkul ulas asii endo endoto toks ksin in pada pada
hipotalamus, perubahan pada reagulasi temperatur. Krit Kriteri eriaa hasi hasill : Mend Mendem emon onst stras rasik ikan an suhu suhu dalam dalam bata batass norm normal al,, beba bebass dari dari kedinginan. Tidak mengalami komplikasi yang berhubungan. Intervensi
Rasional Mandiri
Pant Pantau au suhu suhu pasi pasien en (der (deraj ajat at dan dan pola pola), ), Suhu Suhu 38,9° 38,9° - 41,1° 41,1° C menunj menunjukk ukkan an proses proses perhatikan menggigil/diaforesis
penya penyakit kit infeks infeksius ius akut. akut. Menggi Menggigil gil sering sering mendahului puncak suhu.
Pantau suhu lingkungan lingkungan,, batasi/tamb batasi/tambahkan ahkan Suhu Suhu ruanga ruangan/j n/juml umlah ah selimu selimutt harus harus diubah diubah linen tempat tidur, sesuai indikasi.
untu untuk k
memp memper ertah tahan anka kan n
suhu suhu
mend mendek ekati ati
normal. Berik Berikan an komp kompres res mand mandii hang hangat at,, hind hindari ari Dapat membantu mengurangi demam. penggunaan alkohol. Kolaborasi
Berikan antipiretik, misalnya ASA (aspirin), Digunakan untuk mengurangi demam dengan asetaminofen (Tylenol).
aksi sentralnya pada hipotalamus, meskipun dema demam m
mung ungkin kin
memb membata atasi si
dapat apat
pert pertum umbu buha han n
berg bergu una
dala dalam m
orga organi nism sme, e,
dan dan
meningkatkan autodestruksi dari sel-sel yang terinfeksi. Berikan selimut pendingin
Digunakan
untuk
mengurangi
demam
umumnya lebih besar dari 39,5° – 40° C pada waktu terjadi kerusakan/gangguan pada otak.
2. Diagnosa : Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan sepsis akibat infeksi.
Kriteria hasil : Menunjukkan perfusi adekuat yang dibuktikan dengan tanda-tanda vital stabil, nadi perifer jelas, kulit hangat dan kering, tingkat kesadaran umum, haluaran urinarius individu yang sesuai dan bising usus aktif. Intervensi
Rasional Mandiri
Pert Pertah ahan anka kan n tira tirah h
bari baring ng,,
bant bantu u deng dengan an Men Menuru urunkan nkan
aktivitas perawatan.
beban eban
kerja erja
miok iokard ard
dan dan
konsum konsumsi si O2, maksim maksimalk alkan an efektiv efektivita itass dari dari perfusi jaringan.
Pantau kecenderung kecenderungan an pada tekanan tekanan darah, darah, Hipo Hipote tens nsii menc mencat atat at
perk perkem emba bang ngan an
akan akan
berk berkem emba bang ng
bers bersam amaa aan n
hipo hipote tens nsi, i,da dan n dengan dengan mikroo mikroorga rganis nisme me menyer menyerang ang aliran aliran
perubahan pada tekanan denyut.
darah, menstimulasi menstimulasi pelepasan, pelepasan, atau aktivasi aktivasi dari dari subs substa tans nsii horm hormon onal al maup maupun un kimi kimiaw awii yang yang umumny umumnyaa mengh menghasi asilka lkan n vasodi vasodilat latasi asi perifer, penurunan tahapan vaskuler sistemik dan hipovolemia relatif.
Pantau fre frekuensi dan irama jan jantung.
Bila te terjadi adi tak takiikard ardi, me mengacu acu pad padaa st stimulasi asi sekunder
sistem
saraf raf
simpatis tis
untuk
menekankan respon dan untuk menggantikan keru kerusa saka kan n
pada pada
hipo hipovo volu lumi miaa
rela relati tiff
dan dan
hipertensi. Perh Perhat atik ikan an kual kualit itas as/k /kek ekua uata tan n
dari dari deny denyut ut Pada awal nadi cepat/kuat karena peningkatan
perifer
curah
jantung.
Nadi
dapat
menjadi
lemah/lambat karena hipotensi terus menerus, pen penur urun unan an
curah curah
jantu jantung ng,,
vaso vasoko kons nstri triks ksii
perifer jika terjadi status syok.
Kaji frekuen frekuensi si pernaf pernafasa asan, n, kedala kedalaman man,, dan Peningkatan pernafasan terjadi sebagai respon kualitas. Perhatikan dispnea berat.
terhadap efek-efek langsung dari endotoksin pada pusat pernafasan di dalam otak, dan juga
perke perkemba mbanga ngan n hipoks hipoksia, ia, stres stres dan demam. demam. Pernafasan Pernafasan dapat menjadi menjadi dangkal dangkal bila terjadi insufisiens insufisiensii pernafasan, pernafasan, menimbulk menimbulkan an resiko resiko kegagalan pernafasan akut. Catat Catat halu haluara aran n urin urin seti setiap ap jam jam dan dan bert bertat at Penurunan Penurunan haluara haluara urin dengan peningkata peningkatan n jenisnya.
berat jenis akan mengindika mengindikasikan sikan penurunan penurunan perfu perfungs ngsii ginjal ginjal yang yang dihubu dihubungk ngkan an dengan dengan per perpi pind ndah ahan an
cair cairan an
dan dan
vaso vasoko kons nstr trik iksi si
selektif. Evaluasi kaki dan tangan bagian bawah untuk Stasis pembengkakan jaringan lokal, eritema.
vena
dan
proses
infeksi
dapat
menyebabkan perkembangan trombosis.
Catat Catat efek obat-o obat-obat batan, an, dan pantau pantau tandatanda- Dosis antibiotik masif sering dipesankan. Hal tanda keracunan
ini ini memi memili liki ki efek efek toks toksik ik berl berleb ebih ihan an bila bila perfusi hepar/ ginjal terganggu. Kolaborasi
Berikan cairan parenteral
Untuk
mempertahankan
perfusi
jaringan,
sejuml sejumlah ah besar besar cairan cairan mungki mungkin n dibutu dibutuhka hkan n untuk mendukung volume sirkulasi. Pantau pemeriksaan laboratorium.
Perkembangan metabolik lik
asidosis
respiratorik
merefle fleksikan
dan
kehilangan
mekanisme kompensasi, misalnya penurunan perfusi ginjal dan akumulasi asam laktat.
3. Diagnosa : Disfungsi seksual b/d perubahan kesehatan seksual.
Kriteria hasil : Menceritakan masalah mengenai fungsi seksual, mengekspresikan pen penin ingk gkata atan n kepu kepuas asan an deng dengan an pola pola seks seksua ual. l. Mela Melapo pork rkan an kein keingi gina nan n untu untuk k melanjutkan aktivitas seksual. Intervensi Kaji riwayat seksual mengenai pola seksual,
Rasional Menget Mengetahu ahuii masalah masalah-mas -masala alah h seksua seksuall yang yang
kepu kepuas asan an,,
dialami.
seksual Iden Identi tifi fika kasi si
peng penget etah ahua uan n
seks seksua ual, l,
masa masala lah h
peng pengha hamb mbat at
masa masala lah h
untu untuk k Mene Menemu muka kan n
perm permas asal alah ahan an
seks seksua uall
yang yang
memuaskan seksual. Berika Berikan n dorong dorongan an bertan bertanya ya tentan tentang g seksua seksuall
sebenarnya. Memberikan konseling aktivitas seksual yang
atau fungsi seksual.
baik dan benar.
4. Diagnosa Diagnosa : Perubahan Perubahan kenyamanan kenyamanan b/d infeksi infeksi pada pelvis. pelvis. Kriteria hasil : Mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan dan menurunkan nyeri dapat mengidentifikasi dan menurunan sumber-sumber nyeri. Intervensi Berik Berikan an peng pengur uran ang g rasa rasa nyer nyerii yang yang opti optima mal. l.
Rasional Obat Obat-ob -obat at anal analge gesi sik k untu untuk k meng mengur uran angi gi rasa rasa
nyeri. Ajarkan teknik relaksasi. Bisa untuk mengontrol rasa nyeri. Bicarak Bicarakan an mengen mengenai ai ketaku ketakutan tan,, marah marah dan Usaha terapeutik, memotivasi semangat klien. rasa frustasi klien. Beri Berika kan n pri priva vasi si sela selama ma pros prosed edur ur tind tindak akan an..
Menj Menjag agaa har harga ga diri diri klie klien. n.
5. Diagnosa : Resiko terhadap infeksi (sepsis) b/d kontak dengan mikroorganisme.
Kriteri Kriteriaa hasil hasil : Klien Klien mampu mampu memper memperlih lihatka atkan n teknik teknik cuci cuci tangan tangan yang yang benar, benar, bebas bebas dari dari proses proses infeks infeksii nasoko nasokomia miall selama selama perawa perawatan tan dan memper memperlih lihatk atkan an
pengetahua pengetahuan n tentang tentang fakor resiko yang berkaitan berkaitan dengan infeksi infeksi dan melakukan pencegahan yang tepat. Intervensi Teknik Teknik antise antisepti ptik k untuk untuk member membersih sihan an alat alat
Rasional Mengurangi resiko infeksi.
genetalia. Amat Amatii terh terhad adap ap mane manefe fest stas asii klin klinik ikss infe infeks ksii
Meng Menget etah ahui ui tand tandaa-ta tand ndaa
Info Infoma masi sika kan n meng mengen enai ai
kepa kepada da klie klien n peny penyeb ebab ab,,
dan dan
komp kompli lika kasi si yang yang
terjadi. kelu keluar arga ga Mengurangi infeksi silang (nosokomial).
resi resiko ko-r -res esik iko o
pada pada
kekuatan penularan dari infeksi. Terafi afi ant antimikroba sesuai order dokter. er.
Obat-ob -obat ant antimikroba dengan dosis yang sesuai dan sesuai dengan indikasi.
6. Diagnosa : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
Kriteria hasil : Menunjukan pemahaman akan proses penyakit dan prognosis, mampu mampu menunjukan menunjukan prosedur prosedur yang diperlukan diperlukan dan menjelaskan menjelaskan rasional rasional dari tindakan dan pasien ikut serta dalam program pengobatan. Intervensi Tinj Tinjau au pros proses es peny penyak akit it dan dan harap harapan an masa masa
Rasional Mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang
depan. akan terjadi. Berik Berikan an info inform rmas asii meng mengen enai ai teraf terafii obat obat-- Klien Klien bisa bisa meng mengert ertii dan dan mau mau mela melaku kuka kan n obatan,
interaksi,
pentingnya
efek
samping
pada
dan sesu sesuai ai deng dengan an anju anjura ran n demi demi kebe keberh rhas asil ilan an progra pengobatan. m.
Tinjau Tinjau faktor faktor-fak -faktor tor resiko resiko indivi individua duall dan Mengurangi infeksi nosokomial. bentuk penularan/tempat masuk infeksi. Tinj Tinjau au perl perlun unya ya prib pribad adii dan dan kebe kebers rsih ihan an Mengurangi komplikasi penyakit. lingkungan.
3.4 Implementasi •
Memana Memanatau tau kecend kecenderu erung ngan an pada pada tekana tekanan n darah, darah, mencata mencatatt perkem perkemban bangan gan hipotensi, dan perkembangan pada denyut.
•
Memantau frekuensi & irama jantung perhatikan disritmia.
•
Memperhatikan kualias / kekuatan dari denyut perifer.
•
Memberikan isolasi / pantau pengnjung pengnjung sesuai indikasi.
•
Mencuci tangan dan sesudah melakukan aktivitas walaupun menggunkan sarung tangan steril.
•
Menginspeksi rongga mulut terhadap plak putih (sariawan) selidiki ras gatal / peradangan vaginal / perineal.
•
Mengkaji proses penyakit, prosedur pembedahan dan harapan yang a kan datang.
•
Mendiskus Mendiskusikan ikan perlunya perlunya keseimbang keseimbangan an kesehatan, makanan makanan dan pemasukan pemasukan cairan yang adekuat.
3.5 Evaluasi
1. Klie Klien n dapa dapatt meni mening ngka katk tkan an kese keseha hata tan n di bukt buktik ikan an deng dengan an bert bertam amba bahn hnya ya kemampuan dan pemahaman klien dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. 2. klien mengatak mengatakan an nyeri berkuran berkurang g atau hilang. hilang. 3. Klie Klien n
memp memper ero oleh leh
peng penget etah ahu uan
dan dan
ketra etram mpila pilan n
dala dalam m
menig enigka katk tkan an
kemampuannya dalam memelihara kesehatan. kesehatan.
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Penyakit radang Panggul adalah keadaan terjadinya infeksi pada genetalia interna, yang yang diseba disebabk bkan an berbag berbagai ai mikroo mikroorga rganis nisme me dapat dapat menyer menyerang ang endome endometri trium, um, tuba, tuba,
ovarium ovarium parametrium, parametrium, dan peritoneum peritoneum panggul, baik secara perkontinuinat perkontinuinatum um dan organ sekitarnya, secara homogen, ataupun akibat penularan secara hubungan seksual. Perada Peradanga ngan n biasan biasanya ya diseba disebabka bkan n oleh oleh infeks infeksii bakter bakteri, i, dimana dimana bakteri bakteri masuk masuk melalui melalui vagina dan bergerak ke dalam rahim lalu ke tuba fallopi 90 – 95 % kasus kasus PID disebabkan oleh bakteri yang juga menyebanbkan terjadinya penyakit menular seksual (misalnya klamidia, gonare, mikroplasma, stafilokokous, streptokus). Gejala biasanya muncul segera segera setalah setalah siklus siklus menstruasi. menstruasi. Penderita merasakan nyeri pada perut bagian bawah yang semakin memburuk dan disertai oleh mual atau muntah. Bias Biasan anya ya infe infeks ksii akan akan meny menyum umba batt tuba tuba fallo fallopi pi.. Tuba Tuba yang yang ters tersum umba batt bisa bisa memb memben engk gkak ak dan dan teris terisii caira cairan. n. Seba Sebaga gaii akib akibat atny nyaa bisa bisa terja terjadi di nyer nyerii mena menahu hun, n, perdarahan menstruasi yang tidak teratur dan kemandulan, infeksi bisa menyebar ke struktur struktur di sekitarnya, sekitarnya, menyebabkan menyebabkan terbentukn terbentuknya ya jaringan jaringan perut dan perlengketa perlengketan n fibrosa yang abnormal diantara organ – organ perut serta menyebabkan nyeri menahun.
4.2
Saran
Jauhi Jauhi free seks karena karena itu sangat sangat berpot berpotens ensii pada pada PMS. PMS. Jadi Jadi lindun lindungi gi diri diri kita kita sendiri karena masa depan yang cerah sedang menanti kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Bagi Bagian an Obst Obstet etri ri dan dan Gene Geneko kolo logi gi,, 1981 1981.. Gene Geneko kolo logi gi.. Band Bandun ung: g: faku fakult ltas as Kedo Kedokt kter eran an Universitas Padjadjaran Bandung.
Bobak, 2005. Buku ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta: EGC. Doengoes, Marilyn. E. 2001. Rencana Keperawatan . Jakarta. EGC. Glasier, Anna, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi . Jakarta : EGC, 2005. Rustam, 1976. Sinopsis Obstetri . Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Scott, R. James, Danford, Buku Saku Obstetri dan Genetalia . Jkarta : Widya Medika, 2002.