BAB I PENDAHULUAN
1A
LATAR LATAR BELAKANG B ELAKANG
Sekalipu Sekalipun n bagi bagi kebany kebanyakan akan orang orang tidak tidak menyakit menyakitkan, kan, ganggu gangguan an kulit boleh dikata sangat menjengkelkan. Namun banyak dari mereka yang sering menyepelekan keadaan ini, apabila belum terjadi hal-hal yang sekiranya mengkhawatirkan keadaan tubuh mereka. Cacar air adalah salah satu penyakit yang umum ditemui pada anak-anak. 90% kasus cacar air terjadi pada anak di bawah sepuluh tahun. an lebih dari 90% 90% oran orang g tela telah h meng mengal alam amii caca cacarr air air pada pada saat saat mere mereka ka beru berusi sia a !" tahu tahun. n. #nsidens penyakit ini paling tinggi terlihat pada usia " $ 9 tahun. Cacar air terjadi akib akibat at ine ineks ksii prim primer er &per &perta tama ma kali kali'' Varic Varicella ella Zoster Zoster Virus Virus (VZV) (VZV).. (are (arena na disebabkan )irus, penyakit ini sembuh dengan sendirinya. Namun setelah sembuh, VZV tidak benar-benar benar-benar hilang dari tubuh. *irus ini akan menetap di bagian sara tertentu dan nantinya dapat teraki)asi kembali dalam bentuk herpes zoster &cacar ular atau shingles atau shingles'. '. Herpes Herpes zoster ini umumnya terjadi pada usia di atas +0 tahun dan pada sebagian besar kasus hanya terjadi sekali.
#neksi pada kulit itu sendiri disebabkan antara lain oleh akt akter eri, i,
misa misaln lny ya
impe impeti tigo go,,
uru urunk nkel el
&bis &bisul ul', ',
karbunkel *irus, misalnya herpes oster /ungus &jamur', misalnya kutu air &thlete1s oot'2 tinea pedis2 tinea kapitis (utu, misalnya pedikulosis2 skabies
1B
TUJUAN
!. 3ujuan 4mum
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus #neksi (ulit
2.
3ujuan (husus Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu 1.
apat menjelaskan macam-macam #neksi (ulit
2.
apat menyebutkan etiologi dan maniestasi klinis dari #neksi (ulit
3.
apat menentukan diagnosa keperawatan dari #neksi (ulit
4.
apat memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan #neksi (ulit
BAB II TINJAUAN PUSTA PUS TAKA KA
1A
INFEKSI VIRUS HERPES ZOSTER (CACAR AIR) Cacar air atau )arisela adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus varisela zoster. (enapa disebut )arisela oster 5 (arena setelah seseorang mendapat )arisela &biasanya pada anak-anak' jika ia telah dewasa dan daya tahan tubuhnya berkurang &kurang gii, stress, dll' maka )arisela ini akan muncul dalam bentuk 6erpes 7oster. 8adi penyakit ini hanya bisa muncul sekali seumur hidup jika kekebalannya terbentuk penuh &oleh sebab itu tanpa indikasi yang jelas lebih baik jangan mengkonsumsi obat anti )iral'. Sama seperti penyakit )irus yang lain &inluensa misalnya', penyakit ini akan sembuh sendiri. ang perlu diperhatikan hanyalah eek samping dari penyakit ini seperti gatal, panas, dll. :atal jika digaruk sampai luka maka akan meninggalkan jaringan parut. isa juga timbul ineksi &baik lokal maupun sistemik' jika luka garukan terkena kuman penyakit. ;enularannya 5
Masa inkuasi >aktu terekspos sampai kena penyakit dalam tempo ? sampai @ pekan.
G!"a#a ;ada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. :ejala-gejala ini khas untuk ineksi )irus. ;ada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. eberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil
yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah. (emerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Auam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. 8ika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng &krusta' yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan
bercak di kulit yang lebih gelap
&hiperpigmentasi'. ercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi. Bain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. (rusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan ineksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. 3erlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Dia$n%sis
iagnosis cacar air dilakukan secara klinis, artinya dari riwayat penyakit dan pemeriksaan isik saja. @ ;emeriksaan laboratorium hanya dibutuhkan pada pasien dengan gejala yang tidak khas atau kompleks, atau untuk menentukan status kekebalan terhadap VZV pada orangorang dengan risiko tinggi jika terineksi VZV .
K%&'#ikasi Cacar air jarang menyebabkan komplikasi. 8ika terjadi, komplikasi dapat berupa 1.
#neksi kulit oleh bakteri. #ni adalah komplikasi yang paling umum ditemukan.
2.
ekas luka yang menetap. 6al ini umumnya ditemukan jika cacar air terjadi pada anak yang usianya lebih tua atau pada orang dewasa. ekas luka yang menetap ini tidak berhubungan dengan digaruk atau tidaknya luka maupun berat ringannya penyakit.
3.
Acute cerebellar ataxia. (omplikasi ini tidak umum ditemukan, dan cenderung lebih mungkin terjadi pada anak yang lebih tua. (omplikasi ini ditandai dengan gerakan otot yang tidak terkoordinasi sehingga anak dapat mengalami kesulitan berjalan, kesuliatn berbicara, dan gerakan mata yang berganti-ganti dengan cepat &nystagmus'. Ataxia ini akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.
4.
Pneumonia &ineksi paru-paru' atau encephalitis &ineksi otak' jarang
sekali terjadi pada anak yang sebelumnya sehat. 5.
ngka kematian akibat cacar air adalah sekitar !,D!00.000 ;ada beberapa kelompok, cacar air mungkin menyebabkan komplikasi yang serius seperti cacar air yang berat di seluruh tubuh, pneumonia, dan hepatitis. ang termasuk dalam kelompok tersebut misalnya
ayi di bawah usia ?E hari. 6.
P!nu#aan Cacar air sangat menular. ;enularan dapat terjadi sejak E jam sebelum ruam pertama muncul hingga " hari setelahnya. engan demikian anak yang mengalami cacar air sebenarnya dapat kembali ke sekolah setelah " hari tersebut berlalu. Setelah tertular, umumnya dibutuhkan waktu sekitar !0 $ ?! hari sebelum gejala awal timbul. 8angka waktu ini dikenal sebagai masa
inkubasi. Cacar air ditularkan melalui udara pernapasan, kontak langsung dengan cairan ruam, dan kontak dengan barang yang terkena cairan ruam seperti seprai, selimut, atau handuk.
P!nan$anan
(arena cacar air pada umumnya ringan dan sembuh dengan sendirinya, penanganan cacar air terutama ditujukan untuk meringankan gejala. ang dapat dilakukan adalah 1.
3irah baring secukupnya
2.
;arasetamol untuk menurunkan demam
3.
Calamine
dan
mandi
dengan
air
suam-suam
kuku
untuk
meringankan rasa gatal 4.
Sarung tangan untuk mencegah anak menggaruk ruam mungkin dibutuhkan pada anak-anak yang sangat kecil.
5.
Fakanan yang lebih lembut dan menyejukkan jika ada ruam di dalam mulut.
Sedangkan beberapa penanganan yang tida dian!uran adalah 1.
ntihistamin
yang
chlorpheniramine.
bersiat
sedati
golongan
&membuat ini
tidak
tidur'
signiikan
seperti untuk
menangani rasa gatal pada cacar air. 2. nti)irus tidak direkomendasikan penggunaannya
pada cacar air tanpa
komplikasi. ahkan jika mulai diberikan pada hari di mana ruam pertama kali muncul, anti)irus hanya mengurangi satu hari dari lamanya sakit. ;enelitian yang dilakukan juga menunjukkan bahwa acyclovir &salah satu anti)irus' tidak bermakna dalam menurunkan risiko komplikasi pada cacar air. Selain itu penggunaan anti)irus secara teori juga dapat berubahnya respon kekebalan tubuh sehingga )irus dapat terakti)asi kembali lebih cepat
dalam bentuk herpes oster &cacar ular'. nti)irus dapat dipertimbangkan untuk digunakan pada cacar air dengan komplikasi yang berat, cacar air pada bayi di bawah usia ?E hari, atau pada orang dedngan sistem kekebalan tubuh yang rendah. ;emberian anti)irus ini harus dilakukan dalam jangka waktu E jam setelah ruam pertama kali muncul.
c. ntibiotik. ntibiotik hanya dibutuhkan jika ada ineksi kulit oleh bakteri.
P!n!$a*an
Cacar air dapat dicegah dengan beberapa cara 1.
*aksinasi. *aksinasi memberikan perlindungan penuh dari cacar air pada E
$ 9 dari !0 orang. ;ada orang yang tetap mengalami cacar air setelah )aksinasi, cacar air yang dialami sangat ringan, dengan jumlah ruam di bawah "0, demam ringan atau tanpa demam, dan hanya berlangsung beberapa hari. *aksinasi diberikan pada kelompok-kelompok berikut 2.
nak dengan usia antara !? $ !E bulan yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis )aksinasi
3.
nak dengan usia antara !9 bulan hingga !@ tahun yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis )aksinasi
4.
5.
>anita usia reprodukti yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam keadaan hamil
6.
7.
8.
Varicella Zoster "mmunoglobulin &VZ"#'. VZ"# adalah at kekebalan
terhadap )irus penyebab cacar air. VZ"# diberikan hanya pada kelompok-kelompok tertentu yaitu 9.
10.
>anita hamil yang terpapar kasus cacar air dan belum pernah mengalami cacar air sebelumnya
11.
ayi di bawah usia ?E hari yang lahir kurang dari usia kehamilan ?E minggu atau berat lahirnya kurang dari !000 g
12.
ayi di bawah usia ?E hari yang ibunya terpapar kasus cacar air atau mengalami cacar air antara = hari sebelum persalinan hingga = hari setelah persalinan ang penting diingat adalah bahwa VZ"# hanya eekti mencegah
terjadinya cacar air jika diberikan dalam jangka waktu 9+ jam setelah paparan terhadap kasus cacar air.
+ak,u kaan,ina -an$ .isaankan Selama " hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa
karantina sebaiknya penderita tetap mandi seperti
biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat mengineksi kulit yang sedang terkena cacar air. 4ntuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air. (etika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. 4ntuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi. 4ntuk yang memiliki kulit sensiti dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol. ;astikan anda juga selalu mengkonsumsi makanan bergii untuk mempercepat proses
penyembuhan penyakit itu sendiri. (onsumsi buah- buahan yang mengandung )itamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice.
1B
INFEKSI KUTU 1.
SCABIES D!/inisi
Scabies merupsksn penyakit kulit yang disebabkan oleh ineksi kutu Sarcoptes Scabies yang dapat menimbulkan gatal E,i%#%$i Scabies
sering dijumpai
pada
orang-orang
yang
seksual
akan
disebabkan oleh Sarcoptes Scabies. ;enyakit ini dapat di temukan pada orangorang miskin yang hidup dengan kondisi hygine dibawah standar sekalipun juga sering terdapat diantara orang-orang yang sangat bersih. Namun demikian ineksi parasit ini sering juga menjangkit jari-jari tangan dan dapat menimbulkan ineksi. 3inggal semalam dengan orang yang terineksi dan saling bergantian pakaian dengan orang yang terjangkit dapat
menjadi sumber ineksi. Gptugas kesehatan yang melakukan kontak isik yang lama dengan pasien Scabies dapat pula terineksi. Pa,%/isi%#%$i anyak aktor yang mempengaruhi perkembangan Scabies, seperti keadaan ekonomi yang rendah, hygine yang buruk dan berhubungan seksual yang bersiat promiskuitas. Scabies berkembang sewaktu tungau gatal yang mikroskopis yang memasuki tubuh manusia sebagai tuan rumahnya dan mengganggu reaksi sensitiitas kulit. 3ungau dapat hidup sepanjang hidupnya dalam kulit manusia. 3ungau betina membat liang kedalam kulit untuk meletakkan telurnya yang berjumlah ?-@ butir sehari selama sebulan. Bar)a menetas dalam waktu ?- hari berlanjut menjadi nima dan kutu dewasa dalam tempo !0 hari. iperlukan waktu minggu sejak saat kontak hingga timbulnya gejala. ;asien akan mengeluh gatal-gatal yang hebat akibat reaksi imunologi tipe lambat terhadap kutu dan butiran esesnya. engan pemeriksaan yang menggunakan kaca pembesar dan senter maka ditemukan terowongan pada permukaan kulit yang berupa tonjolan kulit yang kecil. 3erowongan bisa berupa lesi lurus atau bergelombang. iasanya terowongan terdapat pada permukaan ekstensor siku, lutut, pinggir kaki, ujung-ujung sendi siku, lipatan aksila, lipatan paha, atau lipatan gluteus.
Mani/!s,asi k#inis ;asien akan mengeluhkan rasa gatal-gatal yang hebat. Salah satu tanda scabies yang klasik adalah peningkatan rasa gatal yang terjadi pada malam hari dan keadaan ini mungkin disebabkan oleh peningkatan kehangatan kulit yang menimbulkan eek stimulus terhadap parasit tersebut. Besi sekunder cukup sering dijumpai dan mencakup papula, )esikel, ekskoriasi serta kusta. Sumber ineksi bakteri dapat terjadi dari terowongan dan papula.
P!na,a#aksanaan
;enderita Scabies diminta agar mandi dengan air hangat dan sabun untuk menghilangkan debris yang mengelupas dari krusta dan kemudian kulit dibiarkan kering benar. ;reparat Scabisida, seperti Bindane &(well' atau (rotamiton &krim dan lotion euraH' dioleskan tipis-tipis pada seluruh permukaan kulit, mulai dari leher bawah dengan hanya meninggalkan daerah muka dan kulit kepala &yang pada Scabies tidak terkena'.
PEDIKULOSIS
da @ )arietas kutu yang menjangkit manusia, yaitu !. P!.iku#us ka'i,is Ferupakan ineksi kutu kepala atau tuma yang disebut pediculus humanus capitis pada kulit kepala E,i%#%$i #neksi kutu kepala disebabkan oleh kondisi yang terlalu berjubel hygine seseorang yang buruk. 4mumnya pada anak-anak terutama pada anak perempuan, ditularkakn melalui berbagai macam cara seperti pakaian, topi, sisir, wig, dan sikat rambut.
Pa,%/isi%#%$i 4mumnya menjangkit anak perempuan, ditularkakn melalui berbagai macam cara seperti pakaian, topi, sisir, wig, dan sikat rambut yang terineksi oleh tuma. 3elur iniakan melekat erat pada rambut dengan suatu substansi yang liat. (utu meletakkan telur sebanyak I @ buah setiap harinya. 3elur akan menetas menjadi tuma dalam waktu sekitar !0 hari dan mencapai maturasinya dalam tempo ? minggu. 3elur tuma berbentuk o)al, mengkilap, dan berwarna perak yang sulit dilepas.
:igitan serangga ini menyebabkan rasa gatal yang hebat dan garukan yang dilakukan untuk menghilangkan gatal sering menimbulkan ineksi bakteri sekunder seperti impetigo dan urunkulosis.
?. P!.iku#us k%'%is Ferupakan
ineksi
kutu
pada
badan
yang
disebut
pedikulosis humanus corporis E,i%#%$i (eadaan ini menghinggapi orang yang jarang mandi atau yang hidup dalam lingkungan yang rapat srta tidak pernah mengganti bajunya. ;enyebab umum dari ineksi kutu tubuh antara lain pemakaian pakaian yang sama untuk beberapa hari, hygine seseorang yang buruk dan kondisi yang berjubel. (utu tubuh menyebar melalui kontak langsung atau melalui pakaian, seperi dan handuk.
Pa,%/isi%#%$i (utu tubuh hidup dalam lipatan pakaian, menyebar ke kulit dan menusuk kulit penderita dengan probosisnya untuk menghisap darah. :igitan kutu menyebabkan bintik-bintik perdarahan yang kecil dank has. ;edikulosis korporis disebarkan melalui kontak langsung atau menggunakan pakaian, tempat tidur, dan handuk yang bergantian.
@. P!.iku#us 'uis Ferupakan ineksi phthrus pubis pada rambut pubis, tetapi kadang-kadang juga pada alis, bulu mata dan rambut aksila. !,i%#%$i ;edikulosis pubis merpakan ineksi phthrus pubis yang sangat sering dijumpai. (utu ini menyerupai kepiting kecil yang menjepit rambut pubik. #neksi parasit ini pada umumnya terjadi di daerah genital
terutama rambut kelamin. ;hthirus pubis menyebar melalui hubungan kelamin atau kontak pakaian, seprei dan handuk yang terkontaminasi.
Pa,%/isi%#%$i (utu kemaluan dapat menginestasi rambut dada, aksila, janggut dan bulu mata. :igitan phthiruspubis menimbulkan macula yang dapat dilihat pada paha sebagai akibat ekskresi yang dihasilkan oleh kelenjar liur kutu. ;hithirus pubis merayap disepanjang batang rambut kemaluan dan telurnya menempel erat dengan rambut. #neksi kutu kemaluan dapat dijumpai bersama dengan penyakit menular kelamin. #nestasi (utu &Pediulosis' adalah serbuan kutu yang menyebabkan rasa gatal hebat dan bisa menyerang hampir setiap kulit tubuh.(utu hampir tak dapat dilihat, merupakan serangga tak bersayap yang mudah menular dari orang ke orang melalui kontak badan dan karena pemakaian bersama baju atau barang lainnya. (utu kepala sangat mirip dengan kutu badan, meskipun sebenarnya merupakan spesies yang berlainan.(utu kemaluan memiliki badan yang lebih lebar dan lebih pendek dibandingkan kutu kepala dan kutu badan. (utu kepala dan kutu kemaluan hanya ditemukan pada manusia, sedangkan kutu badan juga sering ditemukan pada pakaian yang bersentuhan dengan kulit.
(utu
kepala
ditularkan
melalui
kontak
langsung
atau
melalui
sisirDsikatDtopi yang digunakan bersama-sama. #nestasi kutu kepala kadang menyebar ke alis, bulu mata dan janggut. (utu kepala sering ditemukan pada murid-murid di satu sekolah. ;enularan kutu badan tidak semudah penularan kutu rambut. (utu badan biasanya menyerang orang-orang yang tingkat kebersihan badannya buruk dan orang-orang yang tinggal di pemukiman yang padat. (utu badan bisa membawa penyakit tius, demam parit dan demam ambuhan. (utu kemaluan menyerang daerah kemaluan, ditularkan pada saat melakukan hubungan seksual.
#nestasi kutu menyebabkan gatal-gatal hebat. ;enggarukan seringkali menyebabkan kulit terluka, yang bisa menyebabkan terjadinya ineksi bakteri. (adang terjadi pembengkakan kelanjar getah bening di leher belakang akibat adanya ineksi kulit kepala. nak-anak hampir tidak menyadari adanya kutu kepala atau hanya merasakan iritasi kulit kepala yang samar-samar. Aasa gatal akibat kutu badan biasanya lebih hebat dirasakan di bahu, bokong dan perut. (utu kemaluan menyebabkan rasa gatal di sekitar penis, )agina dan an us.
Dia$n%sis
iagnosis
ditegakkan
berdasarkan
gejala
dan
hasil
pemeriksaan isik &ditemukan kutu'. (utu betina melepaskan teluar berwarna abu-abu keputihan yang berkilau dan tampak sebagai butiran kecil yang menempel di rambut. (utu badan dewasa dan telurnya tidak hanya ditemukan pada rambut badan, tetapi juga pada lipatan baju yang bersentuhan dengan kulit. (utu kemaluan meninggalkan kotoran berwarna coklat tua di pakaian dalam. (utu kemaluan sulit ditemukan dan bisa terlihat sebagai bintik kecil kebiruan di kulit. 3elurnya menempel di dasar rambut, sangat dekat dengan kulit. P!n$%a,an ;ermethrin merupakan pengobatan kutu yang paling aman, paling eekti dan paling nyaman. Bindane &tersedia dalam bentuk krim, losyen atau sampo' juga bias mengatasi kutu tetapi tidak dapat diberikan kepada anak-anak karena bisa menimbulkan komplikasi neurologis. (adang digunakan piretrin. (etiga obat tersebut bisa menimbulkan iritasi. !0 hari setelah pemakaian, ketiga obat tersebut harus dioleskan kembali untuk membunuh kutu yang baru menetas. #nestasi pada alis atau bulu mata sulit untuk diobati2 kutu biasanya diambil dengan menggunakan tang khusus. 8eli
minyak polos bisa membunuh atau melemahkan kutu di bulu mata. 8ika sumber inestasi &sisir, topi, pakaian dan seprei' tidak dibersihkan melalui pencucian, penguapan atau dry cleaning , maka kutu bisa bertahan hidup dan kembali mengineksi manusia. ;ermethrin merupakan pengobatan kutu yang paling aman, paling eekti dan paling nyaman. Bindane &tersedia dalam bentuk krim, losyen atau sampo' juga bias mengatasi kutu tetapi tidak dapat diberikan kepada anak-anak karena bisa menimbulkan komplikasi neurologis. (adang digunakan piretrin. (etiga obat tersebut bisa
menimbulkan iritasi. !0 hari setelah pemakaian, ketiga obat tersebut harus dioleskan kembali untuk membunuh kutu yang baru menetas. #nestasi pada alis atau bulu mata sulit untuk diobati2 kutu biasanya diambil dengan menggunakan tang khusus. 8eli minyak polos bisa membunuh atau melemahkan kutu di bulu mata. 8ika sumber inestasi &sisir, topi, pakaian dan seprei' tidak dibersihkan melalui pencucian, penguapan atau dry cleaning , maka kutu bisa bertahan hidup dan kembali mengineksi manusia.
1C
INFEKSI
FUNGUS
(JAMUR) KANDIDIASIS E,i%#%$i
(andidiasis & $oniliasis' adalah suatu ineksi oleh jamur Candida, yang sebelumnya disebut $onilia.
P!n-!a
8amur Candida. Candida biasanya mengineksi kulit dan selaput lendir &contohnya
mulut dan )agina'. (adang jamur ini menyusup ke jaringan yang lebih dalam &misalnya darah' dan menyebabkan andidiasis sistemi , yang bisa berakibat atal. #neksi yang lebih serius ini paling sering terjadi pada penderita gangguan sistem kekebalan &misalnya penderita A"%& atau penderita kanker yang menjalani emoterapi '. Candida adalah penghuni normal saluran pencernaan dan )agina
yang biasanya tidak menimbulkan penyakit. 3etapi ada beberapa aktor resiko yang mendorong terjadinya ineksi oleh Candida 1.
(elembaban dan kehangatan. 8ika lingkungan sekitarnya menguntungkan &misalnya lembab atau hangat' atau jika terdapat gangguan sistem kekebalan, maka jamur bisa mengineksi kulit. Candida tumbuh dengan subur dalam suasana hangat dan lembab.
2.
;emakaian antibiotik. (adang orang yang mengkonsumsi antibiotik menderita ineksi Candida karena antibiotik membunuh bakteri yang dalam keadaan normal terdapat di dalam jaringan, sehingga pertumbuhan Candida tidak terkendali.
3.
(ortikosteroid atau terapi imunosupresan pasca pencangkokan organ. (edua hal ini bisa menurunkan pertahanan tubuh terhadap ineksi jamur.
4.
(ehamilan
5.
'besitas &kegemukan'
6.
%iabetes.
G!"a#a
:ejalanya ber)ariasi, tergantung kepada bagian tubuh yang terkena a. #neksi pada lipatan kulit & inesi intertriginosa '.
#neksi pada lipatan kulit atau pusar biasanya menyebabkan ruam kemerahan, yang seringkali disertai adanya bercak-bercak yang mengeluarkan sejumlah kecil cairan berwarna keputihan. isa timbul bisul-bisul kecil, terutama di tepian ruam dan ruam ini menimbulkan gatal atau rasa panas. Auam Candida di sekitar anus tampak kasar, berwarna merah atau putih dan terasa gatal. b. #neksi )agina & vulvovaginitis'.
Sering ditemukan pada wanit hamil, penderita diabetes atau pemakai antibiotik. :ejalanya berupa keluarnya cairan putih atau kuning dari )agina disertai rasa panas, gatal dan kemerahan di sepanjang dinding dan daerah luar )agina. c. #neksi
penis.
Sering terjadi pada penderita diabetes atau pria yang mitra seksualnya menderita ineksi )agina. iasanya ineksi menyebabkan ruam merah bersisik &kadang menimbulkan nyeri' pada bagian bawah penis. d. hrush.
Ferupakan ineksi jamur di dalam mulut. ercak berwarna putih menempel pada lidah dan pinggiran mulut, sering menimbulkan nyeri. ercak ini bisa dilepas dengan mudah oleh jari tangan atau sendok. 3hrush pada dewasa bisa merupakan pertanda adanya gangguan kekebalan, kemungkinan akibat diabetes atau A"%&. ;emakaian antibiotik yang membunuh bakteri saingan jamur akan meningkatkan kemungkinan terjadinya thrush. e. Perl*che. Ferupakan suatu ineksi Candida di sudut mulut yang menyebabkan retakan dan sayatan kecil. isa bersal dari gigi palsu yang letaknya bergeser dan menyebabkan kelembaban di sudut mulut seh ingga tumbuh jamur.
.
Paroniia. Candida
tumbuh
pada
bantalan
kuku,
menyebabkan
pembengkakan dan pembentukan nanah. (uku yang terineksi menjadi putih atau kuning dan terlepas dari jari tangan atau jari kaki. Dia$n%sis
iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya P!n$%a,a n
;engineksi biasanya mudah diatasi dengan krim atau lotion. 4ntuk ineksi kulit, )agina dan penis biasanya digunakan krim nistatin selama =-!0 hari. 4ntuk ineksi )agina dan anus juga tersedia obat dalam bentuk suppositoria &obat yang dimasukkan langsung ke dalam )agina atau anus'.
4ntuk ineksi kulit kadang diberikan salep corticosteroid bersamaan dengan krim anti-jamur karena salep bisa mengurangi gatal dan nyeri &meskipun tidak membantu penyembuhan ineksinya sendiri'. Fenjaga kulit tetap kering dapat membantu meredakan ineksi dan mencegah
kembalinya
jamur.
edak
polos
atau
bedak
yang
mengandung nistatin bsia membantu menjaga agar kulit tetap kering.
1D
INFEKSI BAKTERI TETANUS 3etanus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang memproduksi toksin yang disebut dengan tetanospasmin.
3etanospasmin menempel pada urat syara di sekitar area luka dan dibawa ke sistem syara otak serta sara tulang belakang, sehingga terjadi gangguan pada akti)itas normal urat syara. 3erutama pada syara yang mengirim pesan ke otot. #neksi tetanus terjadi karena luka. Gntah karena terpotong, terbakar, aborsi , narkoba &misalnya memakai silet untuk memasukkan obat ke dalam kulit' maupun rosbite. >alaupun luka kecil bukan berarti bakteri tetanus tidak dapat hidup di sana. Sering kali orang lalai, padahal luka sekecil apapun dapat menjadi
tempat berkembang biaknya
bakteria tetanus..
(uman
yang
menghasilkan toksin yang sangat kuat ini menyukai luka yang kotor, dalam, dan tidak terbuka sebagai tempat hidupnya.
(uman ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui luka tusuk atau luka iris yang dalam dan kotor. Selain itu bisa masuk melalui luka tusukan akibat duri, paku yang berkarat, atau benda-benda lain yang menyebabkan luka. 8uga bisa karena luka kena peluru, pisau, gigitan hewan, atau tindik yang dibuat dengan jarum yang kotor. ;ada bayi yang baru lahir, kuman ini dapat masuk melalui luka iris tali pusat yang tidak dipotong dengan pisau steril. ;enyakit tetanus pada bayi yang baru lahir disebut tetanus neonatorum dan merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak pada bayi. Masa Inkuasi Fasa inkubasi kuman ini sangat ber)ariasi, ? sampai +0 hari. :ejala yang timbul pada awalnya adalah nyeri kepala, gelisah. Aahang menjadi kaku, kemudian diikuti dengan otot-otot leher dan bagian-bagian tubuh lainnya. Serangan kejang nyeri pada rahang dan akhirnya pada seluruh tubuh. Selain itu, cahaya terang dan suara yang mendadak dan menggerakkan atau menyentuh penderita bisa menyebabkan kontraksi otot yang mendadak dan tidak dapat dikendalikan.
G!"a#a
:ejala tetanus pada bayi, tiga sampai sepuluh hari setelah persalinan, bayi menangis terus menerus dan tidak mau menyusui. 3ubuhnya demam, daerah pusat tampak kotor dan meradang, memerah dan membengkak akibat ineksi.
8ika menemukan gejala ini, segera cari pertolongan ke rumah sakit atau dokter terdekat. Carilah atau periksalah seluruh tubuh penderita, luka atau borok yang meradang. ukalah luka tersebut dan cucilah dengan sabun serta air matang dan keluarkan seluruh kotoran dari luka tersebut. Selama penderita masih bisa menelan, berikanlah cairan yang bergii sedikit demi sedikit dan sering. Sedapat mungkin jangan menyentuh atau memindahkan penderita. 6indarkanlah dari cahaya dan bunyi-bunyian.
4ntuk mencegahya, lakukan )aksinasi tetanus sekeluarga. ila terdapat luka,b ersihkan dan rawatlah dengan baik. ;ada bayi yang baru lahir jagalah kebersihannya dengan baik. Fag Pa,%/isi%#%$i Spora kuman tetanus yang ada di lingkungan dapat berubah menjadi bentuk )egetati bila ada dalam lingkungan anaerob, dengan tekanan oksigen jaringan yang rendah. (uman ini dapat membentuk metalo-eHotosin tetanus, yang terpenting untuk manusia adalah tetanospasmin. :ejala klinis timbul sebagai dampak eksotoksin pada sinaps ganglion spinal dan neuromuscular !unction serta syara otonom. 3oksin dari tempat luka menyebar ke motor endplate dan setelah masuk lewat ganglioside dijalarkan secara intraaHonal kedalam sel sara tepi, kemudian ke kornu anterior sumsum tulang belakang, akhirnya menyebar ke SS;. Faniestasi klinis terutama disebabkan oleh pengaruh eksotoksin terhadap susunan sara tepi dan pusat. ;engaruh tersebut berupa gangguan terhadap inhibisi presinaptik sehingga mencegah keluarnya neurotransmiter inhibisi yaitu : dan glisin, sehingga terjadi eksitasi terus-menerus dan spasme. (ekakuan dimulai pada tempat masuk kuman atau pada otot masseter &trismus', pada saat toHin masuk ke sungsum belakang terjadi kekakuan yang makin berat, pada eHtremitas, otot-otot bergaris pada dada, perut dan mulia timbul kejang. ilamana toksin mencapai korteks cerebri, penderita akan mulai mengalami kejang umum yang
spontan. 3etanospasmin pada sistem sara otonom juga berpengaruh, sehingga terjadi gangguan pada pernaasan, metabolisme, hemodinamika, hormonal, saluran cerna, saluran kemih, dan neuromuskular. Spame larynH, hipertensi, gangguan irama jantung, hiperpireHi, hyperhydrosis merupakan penyulit akibat gangguan sara otonom, yang dulu jarang dilaporkan karena penderita sudah meninggal sebelum gejala timbul. engan penggunaan diaepam dosis tinggi dan pernaasan mekanik, kejang dapat diatasi namun gangguan sara otonom harus dikenali dan dikelola dengan teliti.
iasanya penyakit ini terjadi setelah luka tusuk yang dalam misalnya luka yang disebabkan tertusuk paku, pecahan kaca, kaleng, karena luka tersebut menimbulkan keadaan anaerob yang ideal. Selain itu luka laselerasi yang kotor, lika bakar dan patah tulang terbuka juga akan mengakibatkan keadaan anaerob yang ideal untuk pertumbuhan C. 3etani ini. >alaupun demikian luka-luka ringan seperti luka gores, lesi pada mata, telinga, atau tonsil dan traktus digesti)us serta gigitan serangga dapat pula merupakan porte d1entree &tempat masuk'dari C. 3etani. 6ipotesis mengenai cara absorbsi dan bekerja toksin 1.
3oksin diabsorsi di ujung syara motorik dan melalui aksis silindrik di bawa ke kornu anterior susunan syara pusat.
2.
3oksin diabsorbsi oleh susunan liumatik, masuk ke dalam sirkulasi darah arteri kemudian masuk ke dalam susunan syara pusat. 3oksin tersebut besiat seperti antigen, sangat mudah diikat oleh jaringan
syara dan apabila keadaan terikat tidak dapat lagi dinetralkan oleh antitoksin spesiik. Namun toksin yang bebas dalam perdarahan sangat mudah dinetralkan oleh antitoksin. 6al ini penting untuk pencegahan dan pengobatan penyakit ini. ;ada tetanus pada neonatus disebabkan oleh spora C. 3etani yang masuk melalu luka tali pusat, karena perawatan atau tindakan yang tidak memenuhi syarat kebersihan, misalnya pemotongan tali pusat dengan bambuDgunting yang tidak steril, atau setelah dipotong dibubuhi abu, tanah, minyak, daun-daunan dan
sebagainya. ;erjalanan penyakitnya seperti pada tetanus pada anak, tetapi lebih cepat dan berat. D!a"a, '!n-aki, ,!,anus
erajat # &tetanus ringan' •
3rismus &lebar antar gigi sama atau lebih ? cm'
(ekakuan umum 3idak dijumpai kejang 3idak
dijumpai
gangguan
respirasi erajat ## &tetanus sedang) 3rismus &lebar kurang dari ! cm' (ekakuan umum makin jelas
ijumpai kejang rangsang, tidak ada kejang spontan erajat ### a. tetanus berat 3rismus berat &kedua baris gigi rapat'
Caa &!n$a,asi ;enyakit tetanus merupakan salah satu ineksi yan berbahaya karena mempengaruhi sistim urat syara dan otot. agaimana gejala dan apa penyebabnya5 :ejala tetanus umumnya diawali dengan kejang otot rahang
&dikenal juga dengan trismus atau kejang mulut' bersamaan dengan timbulnya pembengkakan, rasa sakit dan kaku di otot leher, bahu atau punggung. (ejang-kejang secara cepat merambat ke otot perut, lengan atas dan paha. Neonatal tetanus umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir. Neonatal tetanus menyerang bayi yang baru lahir karena dilahirkan di tempat yang tidak bersih dan steril, terutama jika tali pusar terineksi. Neonatal tetanus dapat menyebabkan kematian pada bayi dan banyak terjadi di negara berkembang. Sedangkan di negara-negara maju, dimana kebersihan dan teknik melahirkan yang sudah maju tingkat kematian akibat ineksi tetanus dapat ditekan. Selain itu antibodi dari ibu kepada jabang bayinya yang berada di dalam kandungan juga dapat mencegah ineksi tersebut. pa yang menyebabkan ineksi tetanus5 #neksi tetanus disebabkan oleh bakteri yang disebut dengan Clostridium 3etani yang memproduksi toksin yang disebut dengan tetanospasmin. 3etanospasmin menempel pada urat syara di sekitar area luka dan dibawa ke sistem syara otak serta sara tulang belakang, sehingga terjadi gangguan pada akti)itas normal urat syara. 3erutama pada syara yang mengirim pesan ke otot. #neksi tetanus terjadi karena luka. Gntah karena terpotong, terbakar, aborsi , narkoba &misalnya memakai silet untuk memasukkan obat ke dalam kulit' maupun rosbite. >alaupun luka kecil bukan berarti bakteri tetanus tidak dapat hidup di sana. Sering kali orang lalai, padahal luka sekecil apapun dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteria tetanus. ;eriode inkubasi tetanus terjadi dalam waktu @-! hari dengan gejala yang mulai timbul di hari ketujuh. alam neonatal tetanus gejala mulai pada dua minggu pertama kehidupan seorang bayi. >alaupun tetanus merupakan penyakit berbahaya, jika cepat didiagnosa dan mendapat perawatan yang benar maka penderita dapat disembuhkan. ;enyembuhan umumnya terjadi selama -+ minggu. 3etanus dapat dicegah dengan pemberian imunisasi sebagai bagian dari imunisasi ;3. Setelah lewat masa kanak-kanak imunisasi dapat terus dilanjutkan walaupun telah dewasa. ianjurkan setiap inter)al lima tahun ?",
@0, @" dan seterusnya. 4ntuk wanita hamil sebaiknya diimunisasi juga dan melahirkan di tempat yang terjaga kebersihannya. DPT >alau )aksin seperti ;w3 untuk penanggulangan iteria, ;ertusis, dan 3etanus &;3' cukup ampuh, tapi masih ada beberapa hambatan dalam pemberian )aksin ini yaitu eek samping sebagai gejala ikutan setelah pemberian )aksin ;w3 seperti demam, bengkak dan nyeri di sekitar suntikan. 6al ini disebabkan karena salah satu komponen dari )aksin ini yaitu komponen untuk pertusis merupakan sel yang utuh. ;ada tahun !9= di 8epang, )aksin ;w3 ini untuk sementara dihentikan karena adanya beberapa kasus yang menyebabkan kematian. ;erkembangan teknologi yang demikian cepat dan canggih mendorong para ahli untuk terus berusaha mengembangkan jenis )aksin ;3 baru yang sama khasiatnya dengan )aksin yang telah ada namun tidak menimbulkan eek samping yang merugikan seperti diatas. ;ada awal !9E0 para ahli 8epang memperkenalkan )aksin ;3 dengan komponen pertusis asellular &bukan sel utuh' yang bisa mengatasi permasalah tersebut diatas. ;enggunaan )aksin ;a3 secara luas dimulai pada !99 di 8erman, dimana :laHoSmith(line sebagai perusahan armasi terdepan dalam penelitian dan pengembangan )aksin yang pertama kali meluncurkan )aksin ;a3 dengan merek dagang #nantriH. Fenurut dr. /ransiscus Chandra, irektur Fedikal :S( , kami menyadari bahwa salah satu aktor penting bagi suksesnya program imunisasi nasional adalah dengan meningkatkan pengertian orang tua akan pentingnya )aksinasi ;3 dengan pemberian )aksin yang paling memberikan rasa nyaman atau eek samping yang paling minimal bagi bayi.
selular pertusis yang terdapat dalam #nanriH terbentuk dari tiga komponen, yakni toksoid pertusis, ilamentous haemagglutinin &/6', dan pertactin &;AN'. Selain selular pertusis, dalam #nanriH juga terdapat garam aluminium sebagai adju)ants &penguat', dan ?-phenoHyethanol sebagai
pengawet. alam setiap 0," ml &! dosis', )aksin ini terdiri dari J@0 #4 toksoid diteri, J0 #4 toksoid tetanus, ?" mcg toksoid pertusis, ?" mcg /6, dan E mcg ;AN. *aksin ;a3 juga sangat bermanaat untuk anak dengan riwayat kejang, demam dan kelainan syara. ahkan, jenis )aksin baru ini juga tidak menyebabkan demam yang dapat mempro)okasi terjadinya kejang.
Vaksin T!,anus (DPT) *aksin ini akan melindungi tubuh terhadap diteri, tetanus dan pertussis. ;3 &3;' dan 3a; adalah )aksin yang sama, hanya bentuknya saja berbeda. *aksin yang diberikan lewat suntikan, ini terbukti mampu menghilangkan kemungkinan terkena diteri dan tetanus pada masa kanak-kanak, serta mengurangi secara nyata kasus pertussis. i beberapa negara maju, saat mendatar sekolah calon murid harus menunjukkan bukti telah mendapatkan )aksin ini secara lengkap. *aksin diberikan sebagai satu seri yang terdiri dari lima kali suntik, yaitu pada usia dua bulan, empat bulan, enam bulan, !"-!E bulan dan terakhir saat sebelum masuk sekolah &empat sampai enam tahun'. ianjurkan untuk mendapatkan )aksin 3d &penguat terhadap diteri dan tetanus' pada usia !!-!? tahun atau paling lambat lima tahun setelah imunisasi 3; terakhir. Setelah itu, direkomendasikan untuk mendapatkan 3d setiap sepuluh tahun.
3api, pemberian )aksin harus ditunda, jika anak sakit lebih dari sekadar panas badan ringan, anak memiliki kelainan syara atau tidak tidak tumbuh secara normal.
ianjurkan untuk tidak memberikan komponen pertussis dari )aksin, cukup 3 &diteri K tetanus' saja. Setelah mendapatkan )aksin 3; &3a;' timbul gejala seperti dibawah konsultasikan dengan dokter anak sebelum mendapatkan )aksin lainnya
kejang-kejang dalam @-= hari setelah imunisasi kejang-kejang yang makin memburuk $jika mengalami itu sebelumnya reaksi alergi kesulitan makan atau gangguan pada mulut, tenggorokan atau muka panas badan lebih dari 0 derajat celcius &!0" derajat ahrenheit' pingsan dalam dua hari pertama setelah imunisasi
terus menangis lebih dari tiga jam di dua hari pertama setelah imunisasi
nak mungkin mengalami panas badan ringan dan atau kemerah-merahan di sekitar bekas suntikan. 4ntuk mencegah panas badan kadangkala dokter anak memberikan resep obat sebelum imunisasi. Seringkali pemberian )aksin, ini menimbulkan panas badan ringan atau panas di sekitar bekas suntikan yang diakibatkan oleh komponen pertussis dalam )aksin.
P!na,a#aksanaan
;encegahan 1.
"munisasi ati
#munisasi dasar ;3 diberikan tiga kali sejak usia ? bulan dengan inter)al -+ minggu, ulangan pada umur !E bulan dan " tahun &lihat ab 8adwal #munisasi'. Gliminasi tetanus neonatorum dilakukan dengan imunisasi 33 pada ibu hamil, wanita usia subur, minimal " H suntikan toksoid. &untuk mencapai tingkat 33 lielong+card). 2.
Pencegahan pada lua
Buka dibersihkan, jaringan nekrotik dan benda asing dibuang Buka ringan dan bersih #munisasi lengkap tidak perlu 3S atau tetanus imunoglobulin #munisasi tidak lengkap imunisasi akti ;3D3.
Buka sedangDberat dan kotor #munisasi &-'Dtidak jelas 3S @000-"000 4, atau tetanus imunoglobulin ?"0-"00 4. 3oksoid tetanus pada sisi lain. #munisasi &I', lamanya sudah J " tahun ulangan toksoid, 3S @000-"000 4, tetanus imunoglobulin ?"0-"00 4.
;emeriksaan ;enunjang 3ergantung sarana yang tersedia dimana pasien dirawat, pemeriksaannya meliputi arah :lukosa arah 6ipoglikemia merupakan predisposisi kejang &N ?."-
4N
5.5
mmolDB'
;eningkatan
4N
mempunyai potensi kejang dan
merupakan indikasi nepro toksik akibat dari pemberian obat. Glekrolit (, Na (etidakseimbangan elektrolit merupakan predisposisi kejang (alium & N ." $ +." mmolDB ' Natrium & N !@" $ ! mmolDB ' Skull Aay 4ntuk mengidentiikasi adanya proses desak ruang dan adanya lesi