DIAGNOSTIK KLINIK “ PEMERIKSAAN FUNGSI GINJAL ”
Disusun oleh : Anan Ananda da Pu! Pu!ii As"o As"o!o !o #$%% #$%% # #&
Dosen : D!a' Re(dania) M'Si) A* A*
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FAKULTAS FARMASI FARMA SI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA $+#,
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah.SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya kepada Kita sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemeriksaan Fungsi Ginjal” ini tepat pada aktunya. !iharapkan makalah ini dapat memberikan in"#rmasi kepada Kita semua yang memba$anya. Saya menyadari baha makalah ini masih jauh dari sempurna% #leh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersi"at membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata% saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari aal sampai akhir dan sem#ga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kami. Amin
&akarta% 'kt#ber ()*+
Penulis
-A- I PENDA.ULUAN
A' Laa! -ela/an0
Ginjal merupakan #rgan yang diperlukan untuk mengeluarkan sisa,sisa metab#lisme. Fungsi utama ginjal adalah mengeluarkan k#t#ran dari system saluran kemih. Selain itu "ungsi ginjal adalah untuk menyaring k#t#ran dari darah% ginjal juga menyerap banyak nutrisi penting ke aliran darah% "ungsi lain yang dilakukan di saluran -tubulus adalah menyeimbangkan jumlah garam dan air yang disimpan. -KementrianKesehatan /0% ())1. Ginjal mempertahankan k#mp#sisi $airan ekstraseluler yang menunjang "ungsi semua sel tubuh. Kemampuan ginjal untuk mengatur k#mp#sisi $airan ekstraseluler merupakan "ungsi per satuan aktu yang diatur #leh epitel tubulus. 2ntuk 3at yang tidak disekresi #leh tubulus% pengaturan 4#lumenya berhubungan dengan laju "iltrasi gl#merulus -5FG. Seluruh 3at yang larut dalam "iltrasi gl#merulus dapat direabs#rpsi atau disekresi #leh tubulus. 5aju "iltrasi gl#merulus telah diterima se$ara luas sebagai indeks terbaik untuk menilai "ungsi ginjal. Pengukuran 5FG merupakan hal yang penting dalam pengel#laan pasien dengan penyakit ginjal. Selain untuk menilai "ungsi ginjal se$ara umum% banyak kegunaan penting pengukuran 5FG% seperti untuk mengetahui d#sis #bat yang tepat yang dapat dibersihkan #leh ginjal% untuk mendeteksi se$ara dini adanya gangguan ginjal% men$egah gangguan ginjal lebih lanjut% mengel#la pasien dengan transplantasi ginjal% dan dalam penggunaan k#ntras media radi#gra"ik yang berp#tensi ne"r#t#ksik. Karena itu diperlukan pemeriksaan 5FG yang mempunyai nilai akurasi yang tinggi.
-' Tu1uan
2ntuk mengetahui $ara uji lab#rat#rium untuk penyakit gagal ginjal kr#nik% hasil dan terapi #bat dari hasil yang didapat.
-A- II TINJAUAN PUSTAKA
A' De(inisi Pen2a/i
Gagal ginjal -renal atau Kidney Falture adalah kasus menurunnya "ungsi ginjal yang terjadi se$ara akut -kambuhan maupun kr#nis -menahun. !ikatakan gagal ginjal akut -a$ute renal "alture% tetapi kemudian dapat kembali n#rmal setelah penyebabnya dapat segera diatasi. Gagal ginjal kr#nis sama dengan hipertensi% penyakit ikutan yang saling berkaitan% termasuk silent killer yaitu penyakit mematikan. Gagal ginjal juga bisa sebagai akibat penyakit ginjal turunan. Namun% menurut !r% Tunggul Situm#rang SpPd. /G0T% !irektur 2tama /s. 6ikini% “kalau dulu penderita radang ginjal kr#nis tahap akhir disebabkan #leh radang ginjal menahun. Sekarang sudah penyebabnya ke k#mplikasi penyakit metab#lik dan penyakit generati"” -7erir% ()**. Kegagalan ginjal dalam melaksanakan "ungsi,"ungsi 4ital menimbulkan keadaan yang disebut uremia atau Gagal Ginjal Kr#nik -GGK stadium terminal. Perkembangan yang terus beranjut sejak tahun *1+) dari teknik dialysis dan transplantasi ginjal sebagai peng#batan stadium terminal GGK% merupakan alternati" dari resik# kematian yang hampir pasti. -8ene3%()**. Gagal ginjal yang terg#l#ng penyakit kr#nis ini mempunyai karakteristik bersi"at menetap% tidak bisa disembuhkan dan memerlukan peng#batan dan raat jalan dalam jangka aktu yang lama. Selain itu%umumnya pasien juga tidak dapat mengatur dirinya sendiri dan biasanya tergantung kepada para pr#"esi kesehatan. K#ndisi tersebut% tentu saja menimbulkan perubahan atau ketidakseimbangan yang meliputi bi#l#gi%psik#l#gi% s#sial dan spiritual pasien. Seperti% perilaku pen#lakan% marah% perasaan takut% $emas% rasa tidak berdaya% putus asa bahkan bunuh diri -0nd#nesia Kidney 9are 9lub% ())+. 8erdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan #leh pr#m#4endus dr. Sagiran% Sp.8% 7.Kes sebanyak :* persen pasien yang di4#nis gagal ginjal bereaksi dengan em#si negati"% dan baru bisa menerima kenyataan menjelang setahun sejak di4#nis penyakit ini. Penyakit ginjal kr#nis semakin banyak menarik perhatian dan makin banyak dipelajari karena alaupun sudah men$apai gagal ginjal tahap akhir akan tetapi penderita masih dapat hidup panjang dengan kualitas hidup yang $ukup baik di samping pre4alensinya yang terus meningkat sepanjang tahun.
7enurut 2nited State /enal !ata System di Amerika Serikat pre4alensi penyakit ginjal kr#nis meningkat (),(;< setiap tahun. W=' memperkirakan di 0nd#nesia akan terjadi peningkatan penderita gagal ginjal pada tahun *11;,()(; sebesar >*%>< dan menurut data dari Persatuan Ne"r#l#gi 0nd#nesia -P6/N6F/0 diperkirakan terdapat ?).))) penderita gagal ginjal di 0nd#nesia% angka ini akan terus meningkat sekitar *)< setiap tahunnya. Penyakit ginjal kr#nik adalah suatu pr#ses pat#"isi#l#gis dengan eti#l#gi beragam% mengakibatkan penurunan "ungsi ginjal yang pr#gresi"% dan pada umumnya !i Sulaesi 2tara sendiri penyakit ginjal kr#nis masuk dalam salah satu penyakit beresik#% menurut data /S2P Pr#". !/. /. !. Kand#u 7anad# Penderita penyakit ginjal kr#nik yang menjalani terapi hem#dialisis *@) pasien dalam peri#de aktu * bulan% dimana setiap pasien memiliki jadal pemeriksaan yang telah ditentukan untuk terapi berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan "ungsi ginjal yang bersi"at ire4ersibel% pada suatu derajat yang memerlukan terapi ginjal yang tetap% berupa dialisis atau transplantasi ginjal. 2remia adalah suatu sindr#m klinik dan lab#rat#rik yang terjadi pada semua #rgan% akibat penurunan "ungsi ginjal pada penyakit ginjal kr#nik.
-' U1i La3o!ao!iu" Klini/
Pemeriksaan "ungsi ginjal dapat dilakukan dengan uji,uji berikut #' K!eainin
Nilai n#rmal )%+ B *%@ mgCd5 S0 +(,**; Dm#lC5 Des/!i*si :
Tes ini untuk mengukur jumlah kreatinin dalam darah. Kreatinin dihasilkan selama k#ntraksi #t#t skeletal melalui peme$ahan kreatinin "#s"at. Kreatinin diekskresi #leh ginjal dan k#nsentrasinya dalam darah sebagai indikat#r
"ungsi
ginjal. Pada k#ndisi "ungsi ginjal n#rmal% kreatinin dalam darah ada dalam jumlah k#nstan. Nilainya akan meningkat pada penurunan "ungsi ginjal. Serum kreatinin berasal dari masa #t#t% tidak dipengaruhi #leh diet% atau akti4itas dan diekskresi seluruhnya melalui gl#merulus. Tes kreatinin berguna untuk mendiagn#sa "ungsi ginjal karena nilainya mendekati gl#merular "i ltrati#n rate -GF/. Kreatinin adalah pr#duk antara
hasil peruraian
kreatinin
#t#t
dan
"#s"#kreatinin yang diekskresikan melalui ginjal. Pr#duksi kreatinin k#nstan selama masa #t#t k#nstan. Penurunan "ungsi ginjal akan menurunkan ekskresi kreatinin.
I"*li/asi /lini/ : •
K#nsentrasi kreatinin serum meningkat pada gangguan "ungsi ginjal baik karena gangguan "ungsi ginjal disebabkan #leh ne"ritis% penyumbatan saluran urin%
•
penyakit #t#t atau dehidrasi akut. K#nsentrasi kreatinin serum menurun akibat distr#pi #t#t% atr#pi% malnutrisi atau
•
penurunan masa #t#t akibat penuaan. 'bat,#bat seperti asam ask#rbat% simetidin% le4#d#pa dan metild#pa dapat mempengaruhi nilai kreatinin pada pengukuran lab#rat#rium alaupun tidak
•
berarti ada gangguan "ungsi ginjal. Nilai kreatinin b#leh jadi n#rmal meskipun terjadi gangguan "ungsi ginjal pada
•
pasien lanjut usia -lansia dan pasien malnutrisi akibat penurunan masa #t#t. Kreatinin mempunyai aktu paruh sekitar satu hari. 'leh karena itu diperlukan aktu beberapa hari hingga kadar kreatinin men$apai kadar n#rmal untuk
•
mendeteksi perbaikan "ungsi ginjal yang signi"ikan. Kreatinin serum ( , @ mgCd5 menunjukan "ungsi ginjal yang menurun ;) <
•
hingga @) < dari "ungsi ginjal n#rmal. K#nsentrasi kreatinin serum juga bergantung pada berat% umur dan masa #t#t.
Fa/o! *en00an00u: •
• • • • • • •
'lahraga berat% angkat beban dan pr#sedur #perasi yang merusak #t#t rangka dapat meningkatkan kadar kreatinin Alk#h#l dan penyalahgunaan #bat meningkatkan kadar kreatinin Atlet memiliki kreatinin yang lebih tinggi karena masa #t#t lebih besar 0njeksi 07 berulang dapat meningkatkan atau menurunkan kadar kreatinin 8anyak #bat dapat meningkatkan kadar kreatinin 7elahirkan dapat meningkatkan kadar kreatinin =em#lisis sampel darah dapat meningkatkan kadar kreatinin 'bat,#bat yang meningkatkan serum kreatinin trimetr#pim% simetidin% A960CA/8
$' K!eainin U!in 45l6!7 8 5!eainine 6lea!an6e
Nilai n#rmal Pria * , ( gC(> jam Wanita )%: , *%: gC(> jam Des/!i*si:
Kreatinin terbentuk sebagai hasil dehidrasi kreatin #t#t dan merupakan pr#duk sisa kreatin. Kreatinin di"iltrasi #leh gl#merulus ginjal dan tidak direabs#rbsi #leh tubulus pada k#ndisi n#rmal. Kreatinin serum dan klirens kreatinin memberikan gambaran "iltrasi gl#merulus.
I"*li/asi /lini/:
Pengukuran kreatinin yang diper#leh dari pengumpulan urin (> jam% namun hal itu sulit dilakukan. K#nsentrasi kreatinin urin dihubungkan dengan 4#lume urin dan durasi pengumpulan urin -dalam menit merupakan nilai perkiraan kerja "ungsi ginjal yang sebenarnya. Kateg#ri kerusakan ginjal berdasarkan kreatinin serum dan klirens De!a1a
/e0a0alan Kli!ens
0in1al N#rmal /ingan 7#derat 8erat Anuria
K!eainin
4"L9"eni7 E :) ;? B ?1 *) B >1 *) )
Se!u"
K!eainin
4"09dL7 *%> *%; , *%1 (%) , +%> E +%> E *(
Perhitungan Klirens Kreatinin dari K#nsentrasi Kreatinin Serum a. 7enurut Traub S5 dan hns#n 96% untuk anak * B *: tahun 9l$rH)%>:I-tinggiJCS$r Keterangan 9l$r kreatinin klirens dalam m5CminC*%?@ m( S$r serum kreatinin dalam mgCd5 b. 7et#de &elli""e% memperhitungkan umur pasien% pada umumnya dapat dipakai untuk pasien deasa yang berumur (),:) tahun. !engan met#de ini makin tua pasien makin ke$il klirens kreatinin untuk k#nsentrasi kreatinin serum yang sama. Pria 9l$rH1:,)%:-umur,()JCS$r Wanita =endaknya menggunakan 1)< dari 9l$r yang diper#leh pada pria atau hasil dari pria )%1) $. 7et#de 9#$kr#"" dan Gault juga digunakan untuk memperkirakan klirens kreatinin dari k#nsentrasi kreatinin serum pasien deasa. 7et#de ini melibatkan umur dan berat badan pasien. Pria 9l$rLH*>),umur-tahunJIberat badan -kgMCH?(IS$r-mgCd5J
Wanita 2ntuk pasien anita menggunakan :; < dari harga 9l$r yang diper#leh pada pria atau hasil dari pria )%:; 'bat,#bat yang bersi"at ne"r#t#ksik • • •
• • • • • • • • • • • • • • •
Analgesik napr#ksen% salisilat% "en#pr#"en% ibupr#"en Anestesi ketamin Antibi#tik k#listin% #ksasilin% tetrasiklin% amin#glik#sida%
4ank#misin%
eritr#misin%ri"ampisin% sul"#namid Antiretr#4iral% asikl#4ir Preparat besi !iuretik "ur#semid% tia3id% manit#l K#l#id detran Sit#statika sikl#"#s"amid% $isplatin Antijamur am"#terisin 0mun#supresan sikl#sp#rin% takr#limus Antitr#mb#tik kl#pid#grel% ti$lid Antidislipidemia statin G#l#ngan bi"#s"#nat Antidepresan amitriptilin Antihistamin All#purin#l Antik#n4ulsi "enit#in% asam 4alpr#at 2l$er healing drugs =(,bl#$ker% penghambat p#mpa pr#t#n
a. Klirens kreatinin -9l$r U"u!
),+ bulan ?,*( bulan *@ bulan, > tahun ;,: tahun 1,*( tahun *@ tahun keatas
P!ia
ania
4"L9"eni7 >),+) ;),?; +),*)) +;,**) ?),*() :),*@)
4"L9"eni7 >),+) ;),?; +),*)) +;,**) ?),*() ?;,*()
Tingkat kerusakan ginjal parah *) m5Cmenit% sedang *),@) m5Cmenit% ringan @),?) Cmenit Des/!i*si:
Klirens
kreatinin
adalah
pengukuran
ke$epatan
tubuh
-#leh
ginjal
membersihkan kreatinin% terutama pengukuran ke$epatan "iltrasi gl#mer#lus -GF/.
I"*li/asi Klini/: •
=asil penilaian dengan mengukur klirens kreatinin memberikan hasil yang
•
lebih akurat. Pada anak,anak% nilai klirens kreatinin akan lebih rendah -kemungkinan akibat masa #t#t yang lebih ke$il
'bat,#bat yang perlu dim#nit#r pada pasien dengan ganguan "ungsi ginjal • •
G#l#ngan amin#glik#sida 'bat dengan indeks terapi sempit
%' D ; Di"e!
Nilai n#rmal Negati" atau )%; m$g Cm5 atau )%; mgC5 S0 Peningkatan palsu pada k#ndisi titer reumat#id "akt#r yang tinggi% adanya tum#r marker -penanda 9A,*(;% terapi estr#gen dan kehamilan n#rmal. Des/!i*si:
7enilai salah satu pr#duk degradasi "ibrin. Terdiri dari berbagai ukuran "ibrin terkait silang -cross-linked
I"*li/asi /lini/:
7eningkat pada !09% !T% 6mb#li paru% gagal hati atau gagal ginjal% kehamilan trimester akhir% preeklamsia% in"ark mi#kard% keganasan% in"lamasi% in"eksi parah% pembedahan dan trauma.
&' Kaliu" 4K<7
Nilai n#rmal ) , *? tahun @%+ , ;%( m6OC5 S0 unit @%+ , ;%( mm#lC5 *: tahun @%+ B >%: m6OC5 S0 unit @%+ B >%: mm#lC5 Des/!i*si :
Kalium merupakan kati#n utama yang terdapat di dalam $airan intraseluler% -bersama bikarb#nat ber"ungsi sebagai bu""er utama. 5ebih kurang :)< , 1)< kalium dikeluarkan dalam urin melalui ginjal. Akti4itas mineral #k#rtik#id dari adren#k#rtik#ster#id juga mengatur k#nsentrasi kalium dalam tubuh. =anya sekitar *)< dari t#tal k#nsentrasi kalium di dalam tubuh berada di ekstraseluler dan ;)
mm#5 berada dalam $airan intraseluler% karena k#nsentrasi kalium dalam serum darah sangat ke$il maka tidak memadai untuk mengukur kalium serum. K#nsentrasi kalium dalam serum berk#lerasi langsung dengan k#ndisi "isi#l#gi pada k#nduksi sara"% "ungsi #t#t% keseimbangan asam,basa dan k#ntraksi #t#t jantung.
I"*li/asi /lini/: •
=iperkalemia. Fakt#r yang mempengaruhi penurunan ekskresi kalium yaitu gagal ginjal% kerusakan sel -luka bakar% #perasi% asid#sis% penyakit Addis#n%
•
diabetes yang tidak terk#ntr#l dan trans"usi sel darah merah. =ip#kalemia% adalah k#nsentrasi kalium dalam serum darah kurang dari @%; mm#lC5.
&ika dari beberapa tes
ditemukan
ke$enderungan
rendahnya
k#nsentrasi kalium -$#nt#h )%*,)%( mm#lC5Chari akan lebih mengkhaatirkan dibandingkan dengan nilai yang rendah pada satu pengukuran. K#ndisi hip#kalemia akan lebih berat pada diare% muntah% luka bakar parah% ald#ster#n primer% asid#sis tubular ginjal% diuretik% ster#id% $isplatin% tikarsilin% stres yang •
kr#nik% penyakit hati dengan asites% terapi am"#terisin. Nilai kalium tidak berubah dengan sirkulasi 4#lume. Kalium adalah i#n
•
intraseluler dan k#nsentrasi serumnya tidak terpengaruh #leh 4#lume sirkulasi. Garam kalium kl#rida -K9l lebih banyak digunakan untuk peng#batan hip#kalemia. 8ilamana kadar K masih diatas @m6gC5. 8ila kurang% berikan K9l injeksi -K9l injeksi termasuk =0G= A56/T 76!09AT0'N. !#sis K9l #ptimal yang diberikan tergantung pada tingkat hip#kalemia dan perubahan 6KG. Pasien deasa mendapat asupan +),*() mm#5Chari kalium dan pasien yang tidak menerima makanan melalui mulut mendapat *),@) m6OC5 KQ dari
•
$airan 0. =ip#kalemia dan hiperkalemia dapat meningkatkan e"ek digitalis dan dapat menyebabkan t#ksisitas digitalis% sehingga perlu memeriksa nilai K sebelum
•
pemberian dig#ksin. Kalium darah meningkat sekitar )%+ mm#lC5 untuk setiap penurunan )%*
•
penurunan p= darah -p= n#rmal ?%>. Perubahan 6KG yang spesi"ik terkait dengan perubahan kadar kalium dalam
•
serum. =ip#kalemia mungkin sulit untuk dik#reksi dengan penambahan K9l jika
• •
pasien juga mengalami hyp#magnesemia. Fungsi neur#muskular dipengaruhi baik #leh hiperkalemia dan hip#kalemia. Terapi penurunan gluk#sa dengan insulin% se$ara 0 drip dapat menurunkan kadar gula darah melalui penggantian kalium intraseluler.
•
Perhitungan kekurangan kalium t#tal tubuh tidak dapat ditentukan dengan tepat. Setiap * mm#lC5 penurunan kalium dalam serum menunjukan kekurangan kalium *)),()) mm#lC5. 8ila kadar serum turun di baah @ mm#lC5% tiap * mm#lC5 menunjukan penurunan ()),>)) mm#lC5 kaliumdari persediaan t#tal kalium tubuh.
Fa/o! *en00an00u •
Penggunaan #batR pemberian penisilin kalium se$ara 0 mungkin menjadi penyebab hiperkalemia R penisilin natrium dapat menyebabkan peningkatan
•
• •
• •
ekskresi kalium. 8eberapa #bat dapat menyebabkan peningkatan kadar kalium seperti penisilin natrium% diuretik hemat kalium -spir#n#lakt#n% A960% NSA0!. =iperkalemia juga sering dijumpai pada gangguan ginjal. Penurunan kadar kalium sebesar )%> m6OC5 bisa terjadi setelah pemberian insulin. Namun mani"estasi klinisnya tidak bermakna. =ip#natremia dapat terjadi pada pasien dengan penyakit jantung. Pemberian gluk#sa selama pemeriksaan t#leransi atau asupan dan pemberian gluk#sa jumlah besar pada pasien dengan penyakit jantung dapat menyebabkan
•
penurunan sebesar )%> m6OC5 kadar darah kalium. Sejumlah #bat yang meningkatkan kadar kalium% khususnya diuretik hemat kalium dan anti in"lamasi n#n ster#id% khususnya jika terdapat gangguan ginjal.
=' Klo!ida 45l;7
Nilai n#rmal 1? , *)+ m6OC5 S0 unit 1? , *)+ mm#lC5 Des/!i*si:
Ani#n kl#rida terutama terdapat di dalam $airan ekstraseluler. Kl#rida berperan penting dalam memelihara keseimbangan asam basa tubuh dan $airan melalui pengaturan tekanan #sm#tis. Perubahan k#nsentasi kl#rida dalam serum jarang menimbulkan masalah klinis% tetapi tetap perlu dim#nit#r untuk mendiagn#sa penyakit atau gangguan keseimbangan asam,basa.
I"*li/asi /lini/: •
Penurunan k#nsentrasi kl#rida dalam serum dapat disebabkan #leh muntah% gastritis% diuresis yang agresi"% luka bakar% kelelahan% diabetik asid#sis% in"eksi akut. Penurunan k#nsentrasi kl#rida sering terjadi bersamaan dengan alkal#sis metab#lik.
•
Peningkatan k#nsentrasi kl#rida dalam serum dapat terjadi karena dehidrasi%
•
hiper4entilasi% asid#sis metab#lik dan penyakit ginjal. Nilai kl#rida berguna dalam menilai gangguan asam,basa yang menyertai gangguan "ungsi ginjal. K#nsentrasi kl#rida dalam plasma dapat dijaga agar
•
tetap mendekati nilai n#rmal% alaupun dalam keadaan gagal ginjal. K#nsentrasi natrium% bikarb#nat dan kl#rida dalam serum dapat digunakan untuk menghitung gap ani#n -AG sebagai berikut AG -NaQ B H =9'@, Q
•
9l,J Gap ani#n lebih dari *( mengindikasikan adanya ani#n yang tidak terukur%seperti metan#l% urea% ket#n% laktat dan etilen glik#l.
Fa/o! *en00an00u: •
K#nsentrasi kl#rida plasma pada bayi biasanya lebih tinggi dibandingkan pada
•
anak,anak dan deasa. 8eberapa #bat tertentu dapat mengubah kadar kl#rida. Peningkatan kl#rida terkait dengan in"us garam 0 berlebih.
•
.al 2an0 ha!us di>as*adai:
nilai kritis kl#rida ?) atau E *() m6OC5 atau mm#lC5
Pe!a>aan Pasien • • •
7emeriksa akti"itas dan diet n#rmal 0nterpretasi hasil pemeriksaan dan m#nit#r dengan memadai &ika diduga terjadi gangguan elektr#kit% harus di$atat berat badan dan asupan dan #utput $airan yang akurat
,' Ka!3on Dio/sida 45O$7
Nilai n#rmal (( , @( m6OC5 S0 unit (( , @( mm#lC5 Des/!i*si:
!alam plasma n#rmal% 1;< dari t#tal 9' ( terdapat sebagai i#n bikarb#nat-=9' @,*% ;< sebagai larutan gas 9' ( terlarut dan asam karb#nat -= (9'@.Kandungan 9' ( plasma terutama adalah bikarb#nat% suatu larutan yang bersi"at basa dan diatur #leh ginjal. Gas 9' ( yang larut ini terutama bersi"at asam dan diatur #leh paru,paru. 'leh karena itu nilai 9'( plasma menunjukkan k#nsentrasi bikarb#nat.
I"*li/asi /lini/: •
Peningkatan kadar 9' ( dapat terjadi pada muntah yang parah% em"i sema%dan
•
ald#ster#nisme Penurunan kadar 9' ( dapat terjadi pada gagal ginjal akut% diabetik asid#sis dan
•
hiper4entilasi Peningkatan dan penurunan dapat terjadi pada penggunaan nitr#"urant#in
?' T!i0lise!ida
Nilai n#rmal !easa yang diharapkan Pria >) , *+) mgCd5 S0 )%>; , *%:) mm#lC5 Wanita @; , *@; mgCd5 S0 )%> , *%;@ mm#lC5 Des/!i*si :
Trigliserida ditemukan dalam plasma lipid dalam bentuk kil#mikr#n dan 5!5-4ery l# density lip#pr#teins.
I"*li/asi /lini/ : •
Trigliserida meningkat dapat terjadi pada pasien yang mengidap sir#sis alk#h#lik% alk#h#lisme% an#reksia ner4#sa% sir#sis bilier% #bstruksi bilier% tr#mb#sis $erebral% gagal ginjal kr#nis% !7% Sindr#m !#ns% hipertensi% hiperkalsemia% idi#patik% hiperlip#pr#teinemia -tipe 0% 00% 000% 0% dan % penyakit penimbunan glik#gen -tipe 0% 000% 0% g#ut% penyakit iskemia hati hip#tir#idism% kehamilan% p#r"iria akut yang sering kambuh% sindr#m sesak
•
na"as% talasemia may#r% hepatitis 4iral dan sindr#m Werner. K#lestiramin% k#rtik#ster#id% estr#gen% etan#l% diet karb#hidrat% mik#na3#li.4%
•
k#ntrasepsi #ral dan spir#n#lakt#n dapat meningkatkan trigliserida. Penurunan trigliserida dapat terjadi pada #bstruksi paru
kr#nis%
hiperparatir#idism% hip#lip#pr#teinemia% lim"a ansietas% penyakit parenkim hati% •
malabs#rbsi dan malnutrisi. itamin 9% asparagin% kl#"ibrat dan heparin dapat menurunkan k#nsentrasi serum trigliserida.
@' Fos(o! ano!0ani/ 4PO&7
Nilai n#rmal PriaR ),; tahun >,? mgCd5 S0 unit*%(1,(%(; mm#lC5 +,*@ tahun >,;%+ mgCd5 S0 unit *%(1,*%:) mm#lC5
*>,*+ tahun@%>,;%; mgCd5 S0 unit *%)1,*%?: mm#lC5 *?,*1 tahun @,; mgCd5 S0 unit )%1?,*%+* mm#lC5 () tahun (%+,>%+ mgCd5 S0 unit )%:1,*%>: mm#lC5 WanitaR ),; tahun >,? mgCd5 S0 unit *%(1,(%(; mm#lC5 +,*) tahun >%(,;%: mgCd5 S0 unit *%@;,*%:? mm#lC5 **,*@ tahun @%+,;%+ mgCd5 S0 unit *%*+,*%: mm#lC5 *>,*+ tahun @%(,;%+ mgCd5 S0 unit *%)@,*%: mm#lC5 *? tahun (%+,>%+ mgCd5 S0 unit )%:>,*%>: mm#lC5 Des/!i*si:
F#s"at dibutuhkan untuk pembentukan jaringan tulang% metab#lisme gluk#sa dan lemak% pemeliharaan keseimbangan asam,basa serta penyimpanan dan trans"er energi dalam tubuh. Sekitar :;< t#tal "#s"#r dalam tubuh terikat dengan kalsium. 8ila kadar "#s"at diperiksa maka nilai serum kalsium juga harus diperiksa.
I"*li/asi /lini/: •
=iper"#s"atemia dapat terjadi pada gangguan "ungsi ginjal% uremia% kelebihan asupan "#s"at% hip#paratir#idisme% hip#kalsemia% kelebihan asupan 4itamin !%
•
tum#r tulang% respirat#ri asid#sis% asid#sis laktat dan terapi bi"#s"#nat. =ip#"#s"atemia dapat terjadi pada hiperparatir#idisme% ri$kets% k#madiabetik% hyperinsulinisme% pemberian gluk#sa i4 se$ara terus menerus pada n#n diabetik% antasida% tahap,tahap diuretik pada luka bakar parah dan respirat#ri alkal#sis.
Fa/o! *en00an00u • •
• •
Kadar "#s"#r n#rmal lebih tinggi pada anak,anak Kadar "#s"#r dapat meningkat se$ara "alse akibat hem#lisis darah karenanya pisahkan serum dari sel sesegera mungkin 'bat dapat menjadi penyebab menurunnya "#s"#r Penggunaan laksati" atau enema yang mengandung natrium "#s"at dalam jumlah besar akan meningkatkan "#s"#r sebesar ; mgCd5 setelah ( hingga @ jam. Peningkatan tersebut hanya sementara -;,+ jam tetapi "akt#r ini harus dipertimbangkan jika dijumpai abn#rmalitas kadar.
Taala/sana .i*e!(os(ae"ia
a. Terapi hiper"#s"atemia sebaiknya langsung pada penyebab masalah
•
Pada gagal ginjal pembatasan makanan berman"aat dan penggunaan bahan
•
yang mengikat "#s"at -kalsium atau aluminium =em#dialisis digunakan untuk mengurangi kadar "#s"at pada pasien yang mengalami penyakit ginjal tahap akhir
b. Terapi hiper"#s"atemia yang mengan$am jia Pemberian $airan 0 untuk meningkatkan ekskresi • Kalsium 0 • !ialisis • 5' Te!a*i 9u$i darah -=em#dialisis% sering disingkat =! adalah salah satu terapi pada pasien
dengan gagal ginjal dalam hal ini "ungsi pen$u$ian darah yang seharusnya dilakukan #leh ginjal diganti dengan mesin. !engan mesin ini pasien tidak perlu lagi melakukan $angk#k ginjal% namun hanya perlu melakukan $u$i darah se$ara peri#dik dengan jarak aktu tergantung dari keparahan dari kegagalan "ungsi ginjal. Fungsi ginjal untuk pen$u$ian darah adalah dengan mengeluarkan sisa,sisa metab#lisme atau ra$un tertentu dari peredaran darah manusia seperti air% natrium% kalium%hidr#gen% ureum% kreatinin% asam urat% dan 3at,3at lain. 9u$i darah dilakukan jika ginjal tidak dapat melaksanakan "ungsinya dengan baik atau biasa disebut dengan gagal ginjal. Kegagalan ginjal ini dapat terjadi se$ara mendadak -gagal ginjal akut maupun yang terjadi se$ara perlahan -gagal ginjal kr#nik dan sudah menyebabkan gangguan pada #rgan tubuh atau sistem dalam tubuh lain. =al ini terjadi karena ra$un B ra$un yang seharusnya dikeluarkan #leh ginjal tidak dapat dikeluarkan karena rusaknya ginjal. Kelainan yang dapat terjadi yaitu meningkatnya kadar keasaman darah yang tidak bisa lagi di#bati dengan #bat B #batan% terjadinya ketidakseimbangan elektr#lit dalam tubuh% kegagalan jantung mem#mpa darah akibat terlalu banyaknya $airan yang beredar di dalam darah%terjadinya peningkatan dari kadar ureum dalam tubuh yang dapat mengakibatkan kelainan "ungsi #tak% radang selaput jantung% dan perdarahan. 7enurut 8rian &.G Pereira -());*)@: baha $u$i darah dapat dilakukan sementara aktu apabila kerusakan "ungsi ginjal bersi"at sementara% biasanya sering terjadi pada kasus gagal ginjal akut. Tetapi% pada kasus gagal ginjal kr#nik dimana kerusakan "ungsi ginjal bersi"at permanen% maka $u$i darah dilakukan seumur hidup pasiennya. Tidak ada klasi"ikasi seragam pada tahap penyakit gagal ginjal kr#nik.
!ialiser Pr#ses 2lang -!P2 % !P2 adalah penggunaan dialiser lebih dari satu kali untuk pasien yang sama. 2mumnya dipakai kembali bila 4#lume dialiser :)< dari dialiser baru. Pemakaian !P2 pertama kali dilap#rkan pada tahun *1+>. Sejak saat itu% !P2 telah banyak digunakan di beberapa negara. !ata dari $atatan medis tahun ())? di 2nit =! /S97 didapatkan 1+< pasien =! menggunakan !P2. 2reum !arah dan Kreatinin !arah. Salah satu "ungsi ekskresi ginjal adalah mengekskresikan pr#duk akhir Nitr#gen dari metab#lisme pr#tein% terutama urea% asam urat dan kreatinin.-Al"redK. 9heung% *111@;). Nilai n#rmal ureum dalam darah #rang deasa dari ; B (; mgCdl. Pada Pasien penyakit ginjal yang laju "iltrasi gl#merulusnya sangat menurun% k#nsentrasi ureum plasmanya sangat meningkat. Penurunan ureum dipakai sebagai parameter melihat kemampuan !P2 untuk membersihkan ureum dalam darah pasien dan juga merupakan bahan yang se$ara praktis dapat diukur sebagai pertanda adekuasi pr#ses =!. Fungsi ginjal dapat juga dilihat dengan mengukur kadar kreatinin dalam darah. Semakin tinggi kadar kreatinin pada darah menunjukkan menurunnya "ungsi ginjal. Nilai n#rmal kreatinin dalam darah manusia kurang dari *%( mgCdl. Tingginya tingkat kreatinin menunjukkan jatuh laju "iltrasi gl#merulus dan sebagai akibat penurunan kemampuan ginjal mengekskresikan pr#duk limbah.
-A- III KESIMPULAN
Ginjal merupakan #rgan yang diperlukan untuk mengeluarkan sisa,sisa metab#lisme. Fungsi utama ginjal adalah mengeluarkan k#t#ran dari system saluran kemih. Selain itu "ungsi ginjal adalah untuk menyaring k#t#ran dari darah% ginjal juga menyerap banyak nutrisi penting ke aliran darah% "ungsi lain yang dilakukan di saluran -tubulus adalah menyeimbangkan jumlah garam dan air yang disimpan. 5aju "iltrasi gl#merulus telah diterima se$ara luas sebagai indeks terbaik untuk menilai "ungsi ginjal. Pengukuran 5FG merupakan hal yang penting dalam pengel#laan pasien dengan penyakit ginjal. Gagal ginjal -renal atau Kidney Falture adalah kasus menurunnya "ungsi ginjal yang terjadi se$ara akut -kambuhan maupun kr#nis -menahun. !ikatakan gagal ginjal akut -a$ute renal "alture% tetapi kemudian dapat kembali n#rmal setelah penyebabnya dapat segera diatasi. Kegagalan ginjal dalam melaksanakan "ungsi,"ungsi 4ital menimbulkan keadaan yang disebut uremia atau Gagal Ginjal Kr#nik -GGK stadium terminal. Pemeriksaan "ungsi ginjal dapat dilakukan dengan uji Kreatinin% Kreatinin 2rin -9l$r 9reatinine $learan$e% ! B !imer% Kalium -K Q% Kl#rida -9l,% Kar#n !i#ksida -9' (% Ph#sh#r an#rganik -P' >% dan Trigliseriida. 9u$i darah -=em#dialisis% sering disingkat =! adalah salah satu terapi pada pasien dengan gagal ginjal dalam hal ini "ungsi pen$u$ian darah yang seharusnya dilakukan #leh ginjal diganti dengan mesin. !engan mesin ini pasien tidak perlu lagi melakukan $angk#k ginjal% namun hanya perlu melakukan $u$i darah se$ara peri#dik dengan jarak aktu tergantung dari keparahan dari kegagalan "ungsi ginjal. Fungsi ginjal untuk pen$u$ian darah adalah dengan mengeluarkan sisa,sisa metab#lisme atau ra$un tertentu dari peredaran darah manusia seperti air% natrium% kalium% hidr#gen% ureum% kreatinin% asam urat% dan 3at,3at lain.
DAFTAR PUSTAKA
&urnal 0lmiah W0!UA% #lume ( N#m#r * 7aret,April ()*>% 6F6KT00TAS !0A50S6/
P/'S6S25ANG
-!P2
PA!A
P6N!6/0TA
GAGA5
G0N&A5K/'N0K -=67'!0A50SA Ped#man 0nterpretasi !ata Klinik% Kementerian Kesehatan /epublik 0nd#nesia ()** =ubungan Antara Kadar =em#gl#bin% Kadar Albumin% Kadar Kreatinin !an Status Pembayaran !engan Kematian Pasien Gagal Ginjal Kr#nik.Pr#gram Studi Kesehatan
7asyarakat Fakultas 0lmu Kesehatan 2ni4ersitas 7uhammadiyah Surakarta ()*( Karakteristik Pasien !an Kualitas =idup Pasien Gagal Ginjal Kr#nik Uang 7enjalaniTerapi =em#dialisa.