SAJAK “NYANYIAN ANGSA” KARYA WS. RENDRA: ANALISIS ANTROPOLOGI SASTRA Adhitya Tri Tri Hari Pamuji Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana Abstrak The poem “Song o the S!an" by #AS $endra is a narrative poem that !as %reated !hen he !as in the United States& The poem that is set in Jakarta %ity' !as %reated by #AS $endra based on the ne!s that he read in the mass media or ne!spapers& This poem belongs to the one !hi%h is (uite ri%h !ith so%ial %riti%ism !ith a simple but pre%ise di%tion to e)press a %riti%ism& *any things %an be e)plored in this poem' in addition to the so%ial %riti%ism %ontained in it& In this opportunity an attempt is made to dis%uss this poem through +iterary Anthropologi%al Anthropologi%al approa%h& approa%h& This approa%h approa%h is relatively relatively ne! ne! in the analysis analysis o literary literary !orks& Through Through the anthropologi%al approa%h' *aria ,aitun is pi%tured as an individual !ho re-e%ts a %ulture' su%h as upper.%lass %ulture /the do%tor0 and the %ulture o the %hur%h /Pastor0& 1oth o these %ultures %ontribute to %olor the %ultural development o Indonesian so%iety in general& 2ey!ords3 poetry' narrative' literary anthropology'
1. Pendahuluan
Pembicaraan karya sastra dari sudut antropologi sastra merupakan hal yang baru baru dala dalam m pene peneli liti tian an kary karya a sast sastra ra.. Pende endeka kata tan n antr antrop opolo ologi gi terh terhad adap ap sebuah karya sastra sastra sebena sebenarny rnya a sudah sudah pernah pernah dilaku dilakukan kan,, sepert sepertii yang yang dilaku dilakukan kan oleh Claude LeviStrauss (19!"#$$%. &okoh ini pada a'alnya banyak membaca buku-buku lsa)at. *a tertarik pada ilmu +ntropologi +ntropologi setelah membaca buku Primitive So%iety karya obert obert Lo'ie Lo'ie (+hims (+himsa a Putra, Putra, 19"i 19"ii%. i%. *a melakuk melakukan an peneli penelitia tian n secara secara struktural terhadap mitos dengan teori oposisi binernya. Sebanarnya, hal yang sama bisa /uga diterap diterapkan kan pada pada karyakarya-kar karya ya sastra sastra modere moderen, n, sepert seperti" i" prosa, prosa, puisi, puisi, atau atau drama. +kan tetapi, khusus penelitian tentang antropologi sastra adalah suatu penelitian yang belum berkembang, khususnya di *ndonesia. Penelitian antropologi sastra sangat memungkinkan untuk dilakukan. 0al ini
mengingat sebuah karya sastra tidak hanya mengandung unsur yang bersi)at narati) dengan segala pirantinya, tetapi /uga mengandung hal-hal yang bersi)at sosiologis, psikis, historis, maupun antropologis. 0ipotesa ini diperkuat oleh argumentasi bah'a karya sastra si)atnya terbuka. +rtinya, seorang pengarang memiliki kebebasan yang luas untuk mengekspresikan segala aspek kehidupannya atau kehidupan masyarakat di sekitarnya melalui media bahasa. leh karena itu, sebuah karya sastra bisa dibahas atau diteliti melalui berbagai pendekatan yang berkaitan dengan segala hal yang menyangkut kehidupan mamusia atau masyarakat. Lahirnya pendekatan antropologi sastra didasarkan atas kenyataan bah'a" (a% baik sastra maupun antropologi menganggap bahasa sebagai ob/ek yang penting2 (b% baik sastra maupun antropologi mempermasalahkan relevansi manusia dengan budaya, dan (c% baik antropologi maupun sastra sama-sama mempermasalahkan tradisi lisan atau sastra lisan, seperti" mitos, dongeng, dan legenda men/adi ob/ek penelitiannya (3utha atna, #$$4"!5#%. &radisi lisan yang merupakan hasil budaya dan berkembang dalam suatu masyarakat, bisa diteliti melalui pendekatan sastra maupun pendekatan antropologis. Seperti telah diketahui, bah'a pendekatan antropologi sastra dalam penelitian sastra adalah suatu hal yang baru. leh karena itu, masih sedikit sekali ditemui teori-teori tentang antropologi sastra tersebut. 0al ini mungkin disebabkan oleh dominasi pendekatan sosiologi sastra karena menganggap bah'a hal-hal yang bersi)at antropologis dalam sebuah karya sastra merupakan 'ilayah ka/ian sosiologi sastra. leh karena sedikit sekali buku yang ditemukan yang membicarakan tentang antropologi sastra, maka dalam analisis antropologi sastra dalam tulisan ini hanya
mengacu pada pandangan-pandangan Pro). 6r. * 7yoman 3utha atna,S.8 sa/a yang dipakai pi/akan. Pandangan-pandangannya tersebut ada dalam bukunya ber/udul Teori' *etode' dan Teknik Penelitian Sastra (#$$4%. +ntropologi sastra adalah ilmu pengetahuan mengenai manusia dalam masyarakat (3utha atna, #$$4" !%. anusia dalam konteks ini tentu sa/a manusia sebagai individu yang membentuk suatu kebudayaan, bukan manusia sebagai mahluk sosial dalam masyarakat yang nantinya melahirkan pendekatan sosisologi sastra. +ntropologi sastra memberi perhatian pada manusia sebagai agen kultural, sistem kekerabatan, sistem mitos, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya. +rtinya, antropologi sastra menganalisis sebuah karya sastra dengan memperhatikan teori dan datadata yang bersi)at antropologis yang ada di dalamnya ( 3utha atna, #$$4"!5!-!5%. 6alam konteks yang lebih opersional, dapat disimpulkan bah'a penelitian antropologi sastra terhadap sebuah karya sastra adalah berusaha melihat per/alanan atau sikap individu tokoh cerita yang me'arnai dan pengungkap budaya masyarakat tertentu yang terkandung dalam karya sastra itu sendiri. 6alam tulisan ini, dibahas sebuah sa/ak ber/udul :7yanyian +ngsa; karya
2. Pembahasan
Sebelum membahas sa/ak tersebut melalui pendekatan antropologi sastra, maka terlebih dahulu ditampilkan kembali sa/ak tersebut secara utuh berikut ini. 7>+7>*+7 +7?S+ a/ikan rumah pelacuran berkata kepadanya :Sudah dua minggu kamu berbaring. Sakitmu makin men/adi. 3amu tak lagi hasilkan uang. alahan padaku kamu berhutang. *ni biaya melulu. +ku tak kuat lagi. 0ari ini kamu mesti pergi.; (alaekat pen/aga rdaus 'a/ahnya tegas dan dengki dengan pedang yang menyala menuding kepadaku. aka darahku terus beku. aria @aitun namaku. Pelacur yang sengsara. 3urang cantik dan agak tua%. Aam dua belas siang hari. atahari terik di tengah langit. &ak ada angin. &ak ada mega. aria @aitun keluar rumah pelacuran. &anpa koper. &ak ada lagi miliknya. &eman-temannya membuang muka. Sempoyongan ia ber/alan. Badannya demam. Sipilis membakar tubuhnya. Penuh borok di klangkang di leher, di ketiak, dan di susunya. atanya merah. Bibirnya kering. ?usinya berdarah.
Sakit /antungnya kambuh pula. *a pergi kepada dokter. Banyak pasien lebih dulu menunggu. *a duduk di antara mereka. &iba-tiba orang-orang menyingkir dan menutup hidung mereka. *a meledak marah tapi buru-buru /urura'at menariknya. *a diberi giliran lebih dulu dan tak ada orang memprotesnya. :aria @aitun, utangmu sudah banyak padaku, : kata dokter. :>a,; /a'abnya. :Sekarang uangmu berapa; :&ak ada.; 6okter geleng kepala dan menyuruhnya telan/ang. *a kesakitan 'aktu membuka ba/u sebab ba/unya lekat di borok ketiaknya. :Cukup,; kata dokter. 6an ia tak /adi meriksa. Lalu ia berbisik kepada /urura'at" :3asih ia in/eksi vitamin C,; 6engan kaget /urura'at berbisik kembali" :Ditamin C 6okter, paling tidak ia perlu SalvarEan.; :8ntuk apa *a tak bisa bayar. 6an lagi sudah /elas ia hampir mati. 3enapa mesti dikasih obat mahal yang diimport dari luar negri; (alaekat pen/aga rdaus 'a/ahnya iri dan dengki dengan pedang yang menyala menuding kepadaku. +ku gemetar ketakutan. 0ilang rasa. 0ilang pikirku. aria Eaitun namaku. Pelacur yang takut dan celaka%. Aam satu siang. atahari masih di puncak. aria @aitun ber/alan tanpa sepatu. 6an aspal /alan yang /elek mutunya lumer di ba'ah kakinya. *a ber/alan menu/u gere/a. Pintu gere/a telah dikunci. 3arena ka'atir akan pencuri.
*a menu/u pastori dan menekan bel pintu. 3oster keluar dan berkata" :3amu mau apa Pastor sedang makan siang. 6an ini bukan /am bicara.; :aa). Saya sakit. *ni perlu.; 3oster meneliti tubuhnya yang kotor dan berbau. Lalu berkata" :+sal tinggal di luar, kamu boleh tunggu. +ku lihat apa pastor mau terima kamu.; Lalu koster pergi menutup pintu. *a menunggu sambil blingsatan kepanasan. +da satu /am baru pastor datang kepadanya. Setelah mengorek sisa makanan dari giginya ia nyalakan cerutu, lalu bertanya" :3amu perlu apa; Bau anggur dari mulutnya. Selopnya dari kulit buaya. aria @aitun men/a'abnya" :au mengaku dosa.; :&api ini bukan /am bicara. *ni 'aktu saya untuk berdoa.; :Saya mau mati.; :3amu sakit; :>a. Saya kena ra/asinga.; endengar ini pastor mundur dua tindak. ukanya mungkret. +khirnya agak keder ia kembali bersuara" :+pa kamu Fmm-3upu-kupu malam; :Saya pelacur. >a.; :Santo PetrusG &api kamu 3atolikG; :>a.; :Santo PetrusG; &iga detik tanpa suara. atahari terus menyala. Lalu pastor kembali bersuara" :3amu telah tergoda dosa.; :&idak tergoda. &api melulu berdosa.; :3amu telah terbu/uk setan.; :&idak. Saya terdesak kemiskinan. 6an gagal mencari ker/a.; :Santo PetrusG; :Santo PetrusG; Peter, dengarkan saya. Saya tak butuh tahu asal usul dosa saya. >ang nyata hidup saya sudah gagal. Ai'a saya kalut.
6an saya mau mati. Sekarang saya takut sekali. Saya perlu &uhan atau apa sa/a untuk menemani saya.; 6an muka pastor men/adi merah padam. *a menudingaria @aitun. :3amu galak seperti macan betina. Barangkali kamu akan gila. &api tak akan mati. 3amu tak perlu pastor. 3amu perlu dokter /i'a.; (alaekat pen/aga rdaus 'a/ahnya sombong dan dengki dengan pedang yang menyala menuding kepadaku. +ku lesu dan berdaya. &ak bisa nangis. &ak bisa bersuara. aria @aitun namaku. Pelacur yang lapar dan dahaga%. Aam tiga siang. atahari terus menyala. 6an angin tetap tak ada. aria @aitun bersi/ingkat di atas /alan yang terbakar. &iba-tiba ketika nyebrang /alan ia kepleset kotoran an/ing. *a tak /atuh tapi darah keluar dari borok di klangkangannya dan meleleh ke kakinya. Seperti sapi tengah melahirkan ia ber/alan sambil mengangkang. 6i dekat pasar ia berhenti. Pandangnya berkunang-kunang. 7apasnya pendek-pendek. *a merasa lapar. rang-orang pergi menghindar. Lalu ia ber/alan ke belakang satu restoran. 6ari tong sampah ia kumpulkan sisa makanan. 3emudian ia bungkus hati-hati dengan daun pisang. Lalu ber/alan menu/u ke luar kota. (alaekat pen/aga rdaus
ang ulya, dengarkanlah aku. aria @aitun namaku.
Pelacur lemah, gemetar ketakutan%. Aam empat siang. Seperti siput iaber/alan. Bungkusan sisa makanan masih di tangan belum lagi dimakan 3eringatnya bercucuran. ambutnya /adi tipis. ukanya kurus dan hi/au seperti /eruk yang kering. Lalu /am lima. *a sampai di luar kota. Aalan tak lagi beraspal tapi debu melulu. *a memandang matahari dan pelan berkata" ;Bedebah.; Sesudah ber/alan satu kilo lagi ia tinggalkan /alan raya dan berbelok masuk sa'ah ber/alan di pematang. (alaekat pen/aga rdaus 'a/ahnya tampan dandengki dengan pedang yang menyala mengusirku pergi. 6an dengan rasa /i/ik ia tusukkan pedangnya perkasa di antara kelangkangku. 6engarkan, >ang ulia aria @aitun namaku. Pelacur yang kalah. Pelacur terhina%. Aam enam sore. aria @aitun sampai ke kali. +ngin bertiup. atahari turun. 0ari pun sen/a. 6engan lega ia rebah di pinggir kali. *a basuh kaki, tangan, dan mukanya. Lalu ia makan pelan-pelan. Baru sedikit ia berhenti. Badannya masih lemas tapi na)su makannya tak ada lagi. Lalu ia minum air kali. (alaekat pen/aga rdaus tak kaurasakan bah'a sen/a telah tiba angin turun dari gunung dan hari merebahkan badannya
alaekat pen/aga rdaus dengan tegas mengusirku. Bagai patung ia berdiri. 6an pedangnya menyala%. Aam tu/uh. 6an malam tiba. Serangga bersuiran. +ir kali terantuk batu-batu. Pohon-pohon dan semak-semak di dua tepi kali nampak tenang dan mengkilat di ba'ah sinar bulan. aria @aitun tak takut lagi. *a teringat masa kanak-kanak dan rema/anya. andi di kali dengan ibunya. eman/at pohonan. 6an memancing ikan dengan pacarnya. *a tak lagi merasa sepi. 6an takutnya pergi. *a merasa bertemu sobat lama. &api lalu ia pingin lebih /auh cerita tentang hidupnya. Lantaran itu ia sadar lagi kegagalan hidupnya. *a /adi berduka. 6an mengadu pada sobatnya sembari menangis tersedu-sedu. *ni tak baik buat penyakit /antungnya. (alaekat pen/aga rdaus 'a/ahnya dingin dan dengki. *a tak mau mendengar /a'abku. *a tak mau melihat mataku. Sia-sia mencoba bicara padanya. 6engan angkuh ia berdiri. 6an pedangnya menyala%. a,; /a'ab aria @aitun keheranan.
Lelaki itu menyeberang kali. *a tegap dan elok rupanya. ambutnya ikal dan matanya lebar. aria @aitun berdebar hatinya. *a seperti pernah kenal lelaki itu. Hntah di mana. >ang terang tidak di ran/ang. *tu sayang. Sebab ia suka lelaki seperti dia. :Aadi kita ketemu disini,;kata lelaki itu. aria @aitun tak tahu apa /a'abnya. Sedang sementara ia keheranan lelaki itu membungkuk mencium mulutnya. *a merasa seperti minum air kelapa. Belum pernah ia merasa ciuman seperti itu. Lalu lelaki itu membuka kutangnya. *a tak berdaya dan memang suka. *a menyerah. 6engan mata terpe/am ia merasa berlayar ke samodra yang belum pernah dikenalnya. 6an setelah selesai ia berkata kasmaran" :Semula kusangka hanya impian bah'a lelaki tampan seperti kau bakal le'at dalam hidupku.; 6engan penuh penghargaan lelaki itu memandang kepadanya. Lalu tersenyum dengan hormat dan sabar. :Siapakah namamu; aria @aitun bertanya. :empelai,;/a'abnya. :Lihatlah. Hngkau melucu.; 6an sambil berkata begitu aria @aitun menciumi seluruh tubuh lelaki itu. &iba-tiba ia terhenti. *a /umpai bekas-bekas luka di tubuh pahla'annya. 6i lambung kiri. 6i dua tapak tangan. 6i dua tapak kaki. aria @aitun pelan berkata" :+ku tahu siapa kamu.; Lalu menebak lelaki itu dengan pandang matanya. Lelaki itu menganggukkan kepala" :Betul. >a.; (alaekat pen/aga rdaus 'a/ahnya /ahat dan dengki dengan pedang yang menyala tak bisa apa-apa. 6engan kaku ia beku.
&ak berani lagi menuding padaku. +ku tak takut lagi. Sepi dan duka telah sirna. Sambil menari kumasuki taman rdaus dan kumakan apel sepuasku. aria @aitun namaku. Pelacur dan pengantin adalah saya%. Bila dilihat dari sudut antropologis, maka tampak bah'a sa/ak S<. endra di atas mengandung nuansa antropologis. 0al ini tergambar dari per/alan kehidupan tokoh aria @aitun sebagai seorang pelacur yang sudah tidak menarik lagi (tua%. Sebagai seorang individu yang sedang mencari /atidiri sebagai makhluk &uhan, ditugasi oleh penyair untuk mengeksplorasi aneka budaya kehidupan manusia yang senantiasa bersi)at kontradikti). 6alam sa/ak itu tersirat bermacam pertanyaan yang bersi)at losos tentang apa dan bagaimana sesungguhnya hidup itu, sampai akhirnya ditemukan oleh seorang aria @aitun. 8ntuk lebih /elasnya, dibahas sa/ak tersebut melalui pendekatan antropologi sastra secara holistik. 6ilihat dari /udul puisi, yaitu :7yanyian +ngsa;, maka he'an angsa adalah he'an yang ber'arna putih (suci%. 0e'an ini adalah he'an yang bi/aksana karena ia bisa hidup di tiga tempat, yaitu di darat, di air dan di udara serta bisa secara tepat dapat membedakan apa yang bisa atau tidak bisa dimakan sesuatu khususnya yang ada di dalam air. 6alam kepercayaan agama 0indu he'an ini sangat disucikan, bahkan men/adin kendaraan 6e'i Saras'ati sebagai de'a ilmu pengetahuan. 7yanyian +ngsa dapat dita)sirkan sebagai pu/ian kepada yang maha suci dan bi/aksana, yaitu &uhan (dalam keyakinan agama 3risten sebagai >esus dan oh 3udus%. aria @aitun sebagai tokoh sentral dalam sa/ak
hilang dan men/adi manusia yang lemah, tidak menarik, tidak berguna, serta akan men/adi beban bagi orang lain. Pada saat itu sebagai manusia, barulah menyadari betapa manusia yang pada mulanya men/adi pe'arna per/alanan suatu budaya bangsa akhirnya men/adi korban suatu budaya. 3etika manusia (aria @aitun% seperti itu, maka mau atau tidak mau akan disisihkan dari kelompok buadayanya yaitu budaya pelacuran. 0al itu tampak pada kutipan sa/ak berikut. a/ikan rumah pelacuran berkata kepadanya :Sudah dua minggu kamu berbaring. Sakitmu makin men/adi. 3amu tak lagi hasilkan uang. alahan padaku kamu berhutang. *ni biaya melulu. +ku tak kuat lagi. 0ari ini kamu mesti pergi.;(halaman" !#%. Sebagai makhluk budaya, maka aria @aitun (simbol masyarakat miskin% sesungguhnya ingin men/adi seperti manusia yang lain pada umumnya, yaitu beker/a di tempat yang layak dengan kehidupan keluarga yang bahagia. &etapi karena miskin dan sulit mencari ker/a yang layak, terpaksa ia men/adi pelacur. Pengakuan aria @aitun tersebut tampakpada kutipan berikut. Lalu pastor kembali bersuara" :3amu telah tergoda dosa.; :&idak tergoda. &api melulu berdosa.; :3amu telah terbu/uk setan.; :&idak. Saya terdesak kemiskinan. 6an gagal mencari ker/a.;(halaman" !5%
6an ia tak /adi meriksa. Lalu ia berbisik kepada /urura'at" :3asih ia in/eksi vitamin C,; 6engan kaget /urura'at berbisik kembali" :Ditamin C 6okter, paling tidak ia perlu SalvarEan.; :8ntuk apa *a tak bisa bayar. 6an lagi sudah /elas ia hampir mati. 3enapa mesti dikasih obat mahal yang diimport dari luar negri; (halaman" !!% 6alam budaya masyarakat berkembang, seperti *ndonesia keadaan seperti tergambar di atas merupakan suatu hal yang sering ter/adi dalam masyarakat. 3elas sosial dari masyarakat ba'ah memiliki /urang pemisah yang sangat dalam dengan kelas sosial masyarakat atas (kapitalis%. engalami perlakuan seperti itu, maka dalam per/alanan hidup tokoh aria @aitun mencari kelompok budaya lain yang dianggap dapat memahami kehidupannya. Budaya lain tersebut adalah budaya religius (?ere/a%. aria @aitun sebagai seorang 3ristiani ingin melakukan pengakuan dosa di hadapan ?ere/a dan Pastor. *a menyadari atas dosa-dosa yang telah dilakukannya. 0arapannya, komunitas ?ere/a mau menerima pengakuan dosanya di hadapan >esus, seperti halnya >esus penuh dengan cinta kasih dan maa) kepada umatnya. 8ntuk itu, ia pergi ke sebuah ?ere/a dan menghadap Pastor. 6alam komunitas gere/a yang ditu/u oleh aria @aitun tergambar budaya pastori sebagai kelas sosial yang sangat tinggi di mata aria @aitun bagaikan /arak antara bumi dan langit. 6i dalamnya ada budaya barat (Pastor% yang berhadapan dengan budaya masyarakat timur yang termarginalkan. +da satu /am baru pastor datang kepadanya. Setelah mengorek sisa makanan dari giginya ia nyalakan cerutu, lalu bertanya"
:3amu perlu apa; Bau anggur dari mulutnya. Selopnya dari kulit buaya. aria @aitun men/a'abnya" :au mengaku dosa.; :&api ini bukan /am bicara. *ni 'aktu saya untuk berdoa.; :Saya mau mati.; :3amu sakit; :>a. Saya kena ra/asinga.; endengar ini pastor mundur dua tindak. ukanya mungkret. +khirnya agak keder ia kembali bersuara" :+pa kamu Fmm-3upu-kupu malam; :Saya pelacur. >a.;(halaman" !4% Sebagai manusia yang dianggap kotor, tetapi aria @aitun masih manusia yang beragama tentu sa/a ia rindu akan &uhannya (>esus% atau seseorang (Pastor misalnya% yang memahami kehidupannya. +kan tetapi, /ustru Pastor menolaknya dan menganggap aria @aitun gila, bahkan mengusirnya dari ?ere/a. *ni adalah budaya gere/a yang tidak laEim. 0al ini tampak dalam kutipan berikut. Saya perlu &uhan atau apa sa/a untuk menemani saya.; 6an muka pastor men/adi merah padam. *a menudingaria @aitun. :3amu galak seperti macan betina. Barangkali kamu akan gila. &api tak akan mati. 3amu tak perlu pastor. 3amu perlu dokter /i'a.;(halaman" !5% Per/alanan aria @aitun dalam pencarian /ati diri, akhirnya sampai pada sebuah sungai (kali%. 6alam kelelahan setelah mengalami penolakan demi penolakan, aria @aitun beristirahat di pinggir kali. 6alam suasana sore hari yang indah dan se/uk di pinggir sebuah kali (yang memiliki suasana berbeda dengan keadaan sebelumnya yang sangat panas%, aria @aitun sebagai manusia individu yang unik dan khas
menikmati betapa segar dan indahnya saat itu. *a minum air kali lalu membasuh kaki, tangan, dan mukanya pada air kali yang mengalir sebagai simbol keiinginan membersihkan diri dari segala dosa. Aam enam sore. aria @aitun sampai ke kali. +ngin bertiup. atahari turun. 0ari pun sen/a. 6engan lega ia rebah di pinggir kali. *a basuh kaki, tangan, dan mukanya. Lalu ia makan pelan-pelan. Baru sedikit ia berhenti. Badannya masih lemas tapi na)su makannya tak ada lagi. Lalu ia minum air kali.(halaman" !% 6alam suasana seperti itu, aria @aitun teringat pada masa-masa lalunya yang indah bersama keluarga, teman-teman, dan pacarnya. *a melakukan perenungan tentang per/alanan hidupnya. *nilah yang merupakan puncak-puncak pencarian /ati diri seorang aria @aitun yang telah kalah mela'an kekuatan alam dan takdir. Pohon-pohon dan semak-semak di dua tepi kali nampak tenang dan mengkilat di ba'ah sinar bulan. aria @aitun tak takut lagi. *a teringat masa kanak-kanak dan rema/anya. andi di kali dengan ibunya. eman/at pohonan. 6an memancing ikan dengan pacarnya. *a tak lagi merasa sepi. 6an takutnya pergi. *a merasa bertemu sobat lama. &api lalu ia pingin lebih /auh cerita tentang hidupnya. Lantaran itu ia sadar lagi kegagalan hidupnya. *a /adi berduka. 6an mengadu pada sobatnya sembari menangis tersedu-sedu. (halaman" !=%
3etika aria @aitun sedang melakukan perenungan seperti itu, tibatiba datang seorang lelaki tampan menemuinya. Lelaki itu mencumbu aria @aitun, bahkan sampai membuka kutang yang dipakai oleh aria @aitun sebagai simbolik melepas dan membuang segala dosa yang pernah diperbuatnya. aria @aitun tidak berdaya dan menikmati suasana seperti itu. Seorang lelaki datang di seberang kali. *a berseru" :aria @aitun, engkaukah itu; :>a,; /a'ab aria @aitun keheranan. Lelaki itu menyeberang kali. *a tegap dan elok rupanya. ambutnya ikal dan matanya lebar. aria @aitun berdebar hatinya. *a seperti pernah kenal lelaki itu. Hntah di mana. >ang terang tidak di ran/ang. *tu sayang. Sebab ia suka lelaki seperti dia. :Aadi kita ketemu disini,;kata lelaki itu. aria @aitun tak tahu apa /a'abnya. Sedang sementara ia keheranan lelaki itu membungkuk mencium mulutnya. *a merasa seperti minum air kelapa. Belum pernah ia merasa ciuman seperti itu. Lalu lelaki itu membuka kutangnya. *a tak berdaya dan memang suka. *a menyerah. 6engan mata terpe/am ia merasa berlayar ke samodra yang belum pernah dikenalnya.(halaman" !9% &ernyata lelaki yang mendatangi dan mencumbu aria @aitun adalah /uru selamat, yaitu >esus 3ristus. >esus telah mengangkat aria @aitun dari kegelapan. aria @aitun telah bangkit, seperti halnya kebangkitan >esus. &a)siran bah'a yang mendatangi aria @aitun di pinggir kali adalah >esus 3ristus adalah ketika ia mencium seluruh tubuh lelaki yang mendatanginya dan ditemukan bekas luka di lambung kiri, di dua tapak tangan, di dua tapak kaki pada lelaki itu. Semua itu
adalah luka-luka yang dialami >esus 3ristus ketika digantung di kayu Salib sebagai penebusan dosa umatnya. aria @aitun menciumi seluruh tubuh lelaki itu. &iba-tiba ia terhenti. *a /umpai bekas-bekas luka di tubuh pahla'annya. 6i lambung kiri. 6i dua tapak tangan. 6i dua tapak kaki. aria @aitun pelan berkata" :+ku tahu siapa kamu.; Lalu menebak lelaki itu dengan pandang matanya. Lelaki itu menganggukkan kepala" :Betul. >a.;(halaman" 4$% +khirnya, aria @aitun telah dibebaskan dari segala dosa oleh /uru selamat >esus 3ristus, bahkan ia memasuki taman rdaus (taman sorga% sambil memakan buah apel (simbol kebahagiaan% sepuasnya. (alaekat pen/aga rdaus 'a/ahnya /ahat dan dengki dengan pedang yang menyala tak bisa apa-apa. 6engan kaku ia beku. &ak brani lagi menuding padaku. +ku tak takut lagi. Sepi dan duka telah sirna. Sambil menari kumasuki taman rdaus dan kumakan apel sepuasku. aria @aitun namaku. Pelacur dan pengantin adalah saya%. (halaman" 4$%. 3eadaan di atas menggambarkan secara implisit, bah'a esus 3ristuslah yang mau menerima dengan penuh maa) dan kasih dan mengangkatnya kekera/aan rdaus (sorga%. engapa antara
manusia tidak mau saling menolong dan memaa)kan, padahal >esus 3ristus sendiri selalu mau memaa)kan betapapun besar dosa umatnya, bahkan mengangkatnya ke kera/aan rdaus.
3. Simpulan
6ari pembahasan di atas tampak, bah'a sa/ak :7yanyian +ngsa; karya esus 3ristus sehingga ia diangkat ke kera/aan >esus, yaitu taman rdaus (sorga%. Per/alanan aria @aitun sampai menemukan /ati dirinya, yaitu >esus 3ristus mele'ati tiga peristi'a besar, yaitu (a% peristi'a minta menyembuhan pada dokter2 (b% peristi'a pengakuan dosa di ?ere/a2 dan (c% peristi'a pertemuannya dengan lelaki di pinggir kali yang sesungguhnya adalah >esus 3ristus. Bila dikaitkan
dengan /udul sa/ak, yaitu :7yanyian +ngsa;, maka he'an +ngsa seperti di/elaskan di a'al pembahasan yaitu he'an yang bi/aksana dan bisa hidup di tiga tempat, yakni di udara, di darat, dan di air. Si)at +ngsa ini memiliki makna yang se/a/ar dengan tiga peristi'a besar yang dialami oleh aria @aitun dalam pencarian /ati diri dan membentuk suatu :nyanyian; yang merdu.
Daftar Pustaka
+himsa Putra, 0eddy Shri. 199. :Claude Levi-Strauss Butir-butir Pemikiran +ntropologi;.6alam +evi.Strauss 4mpu Antropologi Struktural karya ctavio PaE. >ogyakarta" Lkis. 3utha atna, * 7yoman. #$$4. Teori' *etode' dan Teknik Penelitian Sastra . >ogyakarta" Pustaka Pela/ar. Levi-Strauss, Claude. 19!. Stru%tural Anthropology . 7e' >ork" Basic Books *nc. endra,