1
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Meliha Melihatt perkem perkemban bangan gan global global secara secara umumn umumnya ya dan dan bangsa bangsa secara khususnya, tidaklah heran apabila tidak setiap orang mengetahui dan mengenal tentang perkembangan sastra Indonesia. Bahkan, tidak sedikit orang pula yang sampai dengan saat ini masih masih mencinta mencintaii dan menghargai menghargai sastra sastra sebagai sebagai sesuatu sesuatu yang patut dijaga dan dijunjung tinggi, sebab disanalah kekayaan bangsa tertimbun. Pembelajaran sastra di lembaga pendidikan formal dari hari ke hari ari
semak emakin in
sara arat
deng dengan an
berba erbaga gaii
perso ersoa alan. lan.
Tamp ampakny knya,
pembel pembelaja ajaran ran sastra sastra meman memang g pembel pembelaja ajaran ran yang yang berma bermasal salah ah sejak sejak dahulu dahulu.. Keluha Keluhan-k n-kelu eluhan han para para guru, guru, siswa, siswa, dan dan sastra sastrawan wan tentan tentang g rendah rendahnya nya tingka tingkatt apres apresias iasii sastra sastra selam selama a ini menja menjadi di bukti bukti konkre konkrett adanya sesuatu yang tak beres dalam pembelajaran sastra di lembaga pendidikan formal (Nestapa, 2005). OrangOrang-ora orang ng pada pada setiap setiap jaman jaman menga mengalam lamii peruba perubahan han,, baik baik kemajuan ataupun kemunduran dalam bidang tertentu. Seperti halnya sastra Indonesia pun terus mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Sastra yang semakin baik dan mendidik memberikan dampak positif bagi pembacanya.
Jika kita membicarakan mengenai sastra, maka tentunya pasti menyinggung para pujangga bangsa yang tak habis-habisnya berkarya. Para Para sastra sastrawan wan pun melim melimpah pahkan kan bakat bakat dan kemam kemampua puanny nnya a dalam dalam bidang sastra. Penulis juga sebagai seorang pelajar yang masih rentan terhadap perkem perkemban bangan gan jaman, jaman, masih masih ingin ingin menge mengenal nal lebih lebih dalam dalam menge mengenai nai sastra Indonesia, khususnya puisi, dengan tidak meninggalkan budaya dan tetap memperlihatkan kekhasan sastra pada setiap jamannya. Oleh karena karena itu untuk untuk memb membukt uktika ikanny nnya, a, penuli penulis s akan akan memap memapark arkan an hasil hasil pencarian dari beberapa sumber.
B.
Perumusan Masalah Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan, maka beberapa rumusan masalah dapat diuraikan sebagai berikut. a. Baga Bagaim iman ana a perk perkem emba bang ngan an sast sastra ra Indo Indone nesi sia a dari dari jama jaman n ke jaman? b. Seperti Seperti apa apa saja saja bentuk bentuk puisi dan pantun? pantun? C.
Tujuan Pe Penelitian Penu Penuli lisa san n kary karya a ilmiah ilmiah ini ini dila dilaku kuka kan n untu untuk k meme memenu nuhi hi tuga tugas s Baha Bahasa sa Indo Indone nesi sia a seme semest ster er gena genap. p. Seca Secara ra terp terper erin inci ci,, tuju tujuan an dari dari penelitian dan penulisan karya ilmiah ini adalah : a. Meng Mengen enal al lebi lebih h dala dalam m seja sejara rah h dan dan perk perkem emba bang ngan an sast sastra ra Indonesia.
b. Membagikan
pengetahuan
kepada
orang-orang
yang
membaca karya ilmah ini.
D.
Metode Pe Penelitian Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis melakuka melakukan n metode metode observasi observasi dan kepustaka kepustakaan. an. Adapun Adapun teknik-tek teknik-teknik nik yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a.
Teknik Pengamatan Langsung Dalam Dalam teknik teknik ini, ini, penuli penulis s terjun terjun langsu langsung ng sebaga sebagaii seoran seorang g pelaj pelajar ar yang yang tidak tidak menget mengetahu ahuii perkem perkemban bangan gan sastra sastra Indone Indonesia sia.. Penul Penulis is pun terjun terjun ke dalam dalam komuni komunitas tas pelaja pelajarr yang yang mempel mempelaja ajari ri Bahasa
Indonesia
sejak
SD
namun
tidak
mengetahui
perkembangannya perkembangannya sama sekali. b. Studi Pustaka Pada metode ini, penulis membaca buku dan mencari melalui website yang berhubungan dengan penulisan karya ilmiah ini. E.
Waktu dan Lokasi Penelitian Jang Jangka ka wakt waktu u pene peneli litia tian n adal adalah ah 7 hari hari (1 ming minggu gu), ), tepa tepatn tnya ya selesai 17 Maret 2008. Penelitian ini dimulai dari perumusan masalah, pengumpu pengumpulan lan data, pengolaha pengolahan n data, pengamata pengamatan n hingga hingga penulisan penulisan hasil penelitian. Lokasi dalam melakukan penelitian ini dibatasi hanya sekitar SMAN 78.
F. Sistem Sistemati atika ka Penuli Penulisan san Pada karya ilmiah ini, penulis akan menjelaskan hasil observasi dimu dimula laii deng dengan an bab bab pend pendah ahul ulua uan. n. Bab Bab ini ini melip meliput utii lata latarr bela belaka kang ng masa masala lah, h, tuju tujuan an pene penelit litia ian, n, meto metode de pene penelit litia ian, n, wakt waktu u dan dan loka lokasi si peneli penelitia tian, n, dan sistem sistemati atika ka penulis penulisan. an. Bab Bab beriku berikutny tnya, a, penulis penulis akan akan memaparkan mengenai perkembangan sastra Indonesia. Bab ketiga Penulis akan memaparkan mengenai contoh-contoh puisi puisi dan pantu pantun n yang yang berkem berkemban bang g sesuai sesuai dengan dengan jamann jamannya. ya. Bab keempat merupakan bab penutup dalam karya ilmiah ini. Pada bagian ini, Penulis memaparkan kesimpulan dari bab sebelumnya dan saran dari Penulis sendiri.
BAB II PERKEMBANGAN SASTRA INDONESIA
Secara metode penyampaian sastra Indonesia terbagi atas 2 bagian besar, yaitu lisan dan tulisan.
Secara urutan waktu maka sastra Indonesia terbagi atas beberapa angkatan:
Pujangga Lama
A.
•
Sastra "Melayu Lama"
•
Angkatan Balai Pustaka
•
Pujangga Baru
•
Angkatan '45
•
Angkatan 50-an
•
Angkatan 66-70-an
•
Dasawarsa 80-an
•
Angkatan Reformasi
Pujangga Lama
Karya sastra di Indonesia yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada masa ini karya satra di Indonesia di dominasi oleh syair , pantun, pantun, gurindam dan hikayat. hikayat.
A.1 Karya Sastra Pujangga Lama
•
Sejarah Melayu : Hikayat Abdullah - Hikayat Andaken Penurat - Hikayat Bayan Bayan Budiman Budiman - Hikayat Hikayat Djahidin Djahidin - Hikaya Hikayatt Hang Hang Tuah Tuah - Hikayat Kadirun - Hikayat Kalila dan Damina - Hikayat Masydulhak - Hikayat Pandja Tanderan - Hikayat Putri Djohar Manikam - Hikayat Tjendera Hasan - - Tsahibul Hikayat
•
Syair Bidasari - Syair Ken Tambuhan - Syair Raja Mambang Jauhari Syair Raja Siak
dan berbagai Sejarah, Hikayat, dan Syair lainnya l ainnya
B.
Sastra “Melayu Lama”
Karya sastra di Indonesia yang dihasilkan antara tahun 1870 1942, 1942, yang berkembang berkembang di lingkungan lingkungan masyarakat masyarakat Sumatera seperti "Lan "Langk gkat at,, Tapa Tapanu nuli, li, Pada Padang ng dan dan daer daerah ah suma sumate tera ra lain lainny nya" a",, oran orang g Tionghoa dan masyarakat Indo-Eropa. Karya sastra pertama yang terbit sekitar tahun 1870 masih dalam bentuk syair, hikayat dan terjemahan novel barat.
B.1 Karya Sastra “Melayu Lama”
Robinson Crusoe (terjemahan) Lawan-lawan Merah Mengelilingi Bumi dalam 80 hari (terjemahan)
Graaf de Monte Cristo (terjemahan) Kapten Flamberger (terjemahan) Rocambole (terjemahan) Nyai Dasima oleh G. Francis (Indo) Bunga Rampai oleh A.F van Dewall Kisah Perjalanan Nakhoda Bontekoe Kisah Pelayaran ke Pulau Kalimantan Kisah Pelayaran ke Makassar dan lain-lainnya Cerita Siti Aisyah oleh H.F.R Kommer (Indo) Cerita Nyi Paina Cerita Nyai Sarikem Cerita Nyonya Kong Hong Nio Nona Leonie Warna Sari Melayu oleh Kat S.J Cerita Si Conat oleh F.D.J. Pangemanan Cerita Rossina Nyai Isah oleh F. Wiggers Drama Raden Bei Surioretno Syair Java Bank Dirampok Lo Fen Kui oleh Gouw Peng Liang Cerita Oey See oleh Thio Tjin Boen Tambahsia Busono oleh R.M.Tirto R.M.Tirto Adhi Soerjo
Nyai Permana C.
Angkatan Balai Pustaka
Kary Karya a sast sastra ra di Indo Indone nesi sia a seja sejak k tahu tahun n 1920 1920 - 1950 1950,, yang yang dipelopori dipelopori oleh penerbit penerbit Balai Pustaka Pustaka.. Prosa (roman, (roman, novel, novel, cerita cerita pendek dan drama) dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun pantun,, gurind gurindam am dan hikaya hikayatt dalam dalam khazan khazanah ah sastra sastra di Indone Indonesia sia pada masa ini.
Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah Rendah yang yang banyak banyak menyo menyorot rotii kehid kehidupa upan n pernya pernyaian ian (cabul (cabul)) dan dianggap memiliki misi politis (liar). Balai Pustaka menerbitkan karya dalam dalam tiga tiga bahasa bahasa yaitu yaitu bahasa bahasa Melayu Melayu-Ti -Tingg nggi, i, bahasa bahasa Jawa Jawa dan dan bahasa Sunda; dan dalam jumlah terbatas dalam bahasa Bali, bahasa Batak dan bahasa Madura.
C.1 Pengarang dan Karya Sastra Balai Pustaka
•
Merari Siregar o
Azab dan Sengsara: kissah kehidoepan seorang gadis (1921)
o
Binasa kerna gadis Priangan! (1931)
o
Tjinta dan Hawa Nafsu
o
•
Marah Roesli
•
•
•
•
•
o
Siti Nurbaya
o
La Hami
o
Anak dan Kemenakan
Nur Sutan Iskandar o
Apa Dayaku Karena Aku Seorang Perempuan
o
Hulubalang Raja (1961)
o
Karena Mentua (1978)
o
Katak Hendak Menjadi Lembu (1935)
Abdul Muis o
Pertemuan Djodoh (1964)
o
Salah Asuhan
Tulis Sutan Sati o
Sengsara Membawa Nikmat (1928)
o
Tak Membalas Guna
o
Memutuskan Pertalian (1978)
Aman Datuk Madjoindo o
Menebus Dosa (1964)
o
Si Tjebol Rindoekan Boelan (1934)
Suman Hs. o
Kasih Ta' Terlarai (1961)
•
•
•
•
•
o
Mentjari Pentjuri Anak Perawan (1957)
o
Pertjobaan Setia (1940)
Adinegoro o
Darah Muda
o
Asmara Jaya
Sutan Takdir Alisjahbana o
Tak Putus Dirundung Malang
o
Dian jang Tak Kundjung Padam (1948)
o
Anak Perawan Di Sarang Penjamun (1963)
Hamka o
Di Bawah Lindungan Ka'bah (1938)
o
Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1957)
o
Tuan Direktur (1950) Direktur (1950)
o
Didalam Lembah Kehidoepan (1940)
Anak Agung Pandji Tisna o
Ni Rawit Ceti Penjual Orang (1975)
o
Sukreni Gadis Bali (1965)
Said Daeng Muntu o
Pembalasan
o
Karena Kerendahan Boedi (1941)
•
Marius Ramis Dayoh o
Pahlawan Minahasa (1957)
o
Putra Budiman: Tjeritera Minahasa (1951)
Nur Sutan Iskandar dapat Iskandar dapat disebut sebagai Raja Pengarang Bali Pustaka oleh sebab banyaknya karya tulisnya pada masa tersebut.
D.
Pujangga Baru
Pujangga Pujangga Baru muncul muncul sebagai sebagai reaksi reaksi atas banyaknya banyaknya sensor sensor yang dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan. Sastra Pujangga Baru adalah sastra intelektual, nasionalistik dan elitis menjadi "bapak" sastra modern Indonesia.
Pada Pada masa masa itu, itu, terbit terbit pula pula majal majalah ah "Poedj "Poedjan angga gga Baroe" Baroe" yang yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Alisjahbana, Amir Hamzah dan Armijn Pane. Pane. Karya sastra di Indonesia setelah zaman Balai Pustaka (tahun 1930 1942), dipelopori oleh Sutan Takdir Alisyahbana dkk. Masa ini ada dua kelompok sastrawan Pujangga baru yaitu 1. Kelompok "Seni untuk Seni" yang yang dimoto dimotori ri oleh oleh Sanus Sanusii Pane Pane dan Tengku Tengku Amir Hamza Hamzah h dan; dan; 2. Kelompok "Seni untuk Pembangunan Masyarakat" yang dimotori oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Armijn Pane dan Rustam Effendi.
D.1 Penulis dan Karya Sastra Pujangga Baru
•
•
•
•
Sutan Takdir Alisjahbana o
Layar Terkembang (1948)
o
Tebaran Mega (1963)
Armijn Pane o
Belenggu (1954)
o
Jiwa Berjiwa
o
Gamelan Djiwa - kumpulan sajak (1960)
o
Djinak-djinak Merpati - sandiwara (1950)
o
Kisah Antara Manusia - kumpulan cerpen (1953)
Tengku Amir Hamzah o
Nyanyi Sunyi (1954)
o
Buah Rindu (1950)
o
Setanggi Timur (1939) Timur (1939)
Sanusi Pane o
Pancaran Cinta (1926)
o
Puspa Mega (1971)
o
Madah Kelana (1931/1978)
o
Sandhyakala ning Majapahit (1971)
o
Kertadjaja (1971)
o
•
E.
Muhammad Yamin o
Indonesia, Toempah Darahkoe! (1928)
o
Kalau Dewi Tara Sudah Berkata
o
Ken Arok dan Ken Dedes (1951)
Angkatan '45 Pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-budaya telah mewarnai karya sastrawan Angkatan '45. Karya sastra angkatan ini l ebih realistik dibanding karya Angkatan Pujangga baru yang romantik idealistik.
E.1 Penulis dan Karya Sastra Angkatan '45 •
Chairil Anwar o
Kerikil Tadjam (1949)
o
Deru Tjampur Debu (1949)
o
Asrul Sani, Sani, Rivai Apin Chairil Anwar
o
Tiga Menguak Takdir (1950) Takdir (1950)
o
Idrus
o
Dari Ave Maria ke Djalan Lain ke Roma (1948)
o
Aki (1949)
o
Perempuan dan Kebangsaan
o
Pramoedya Ananta Toer
o
Bukan Pasar Malam (1951)
o
Ditepi Kali Bekasi (1951)
o
Keluarga Gerilja (1951)
o
Mereka jang Dilumpuhkan (1951)
o
Mochtar Lubis
o
Tidak Ada Esok (1982)
o
Djalan Tak Ada Udjung (1958)
o
Achdiat K. Mihardja
o
Atheis – 1958
o
Trisno Sumardjo
o
Katahati dan Perbuatan (1952) Terjemahan karya W. Shakespeare: Shakespeare: Hamlet, Impian di tengah
o
Musim, Macbeth, Raja Lear, Romeo dan Julia, Saudagar Venezia, dll .
F.
Angkatan 50-an
Angkatan 50-an ditandai dengan terbitnya majalah sastra Kisah asuhan H.B. H.B. Jassin Jassin.. Ciri Ciri angk angkat atan an ini ini adal adalah ah kary karya a sast sastra ra yang yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Majalah tersebut bertah bertahan an sampai sampai tahun tahun 1956 1956 dan diteru diterusk skan an dengan dengan majal majalah ah sastra sastra lainnya, Sastra. Sastra.
Pad Pada
ang angkatan atan
ini ini
muncul ncul
gera erakan kan
kom komunis unis
dika ikalang langan an
sastrawan, yang bergabung dalam Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) yang berkonsep berkonsep sastra sastra realisme-sosialis. realisme-sosialis. Timbul Timbullah lah perpe perpecah cahan an dan polemik yang berkepanjangan diantara kalangan sastrawan di Indonesia
pada awal tahun 1960; menyebabkan menyebabkan mandegnya perkembangan sastra karena masuk kedalam politik praktis dan berakhir pada tahun 1965 dengan pecahnya G30S di Indonesia.
F.1 Penulis dan Karya Sastra Angkatan 50-60-an
Nh. Dini (Nurhayati Dini) adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada akhir dekade 80-an dengan beberapa karyanya antara lain: Pada Sebuah Kapal , Namaku Hiroko, Hiroko, La Barka, Barka, Pertemuan Dua Hati , dan Hati Yang Damai . Salah satu ciri khas yang menonjol pada novel-novel yang ditulisnya adalah kuatnya pengaruh dari budaya bara barat, t, di mana mana toko tokoh h utam utama a bias biasan anya ya memp mempun unya yaii konf konflik lik deng dengan an pemikiran timur.
•
Ajip Rosidi o
Cari Muatan
o
Ditengah Keluarga (1956)
o
Pertemuan Kembali (1960
o
Sebuah Rumah Buat Hari Tua
o
Tahun-tahun Kematian (1955)
o
Nh. Dini
o
Dua Dunia (1950)
o
Hati jang Damai (1960)
•
G.
o
Sitor Situmorang
o
Djalan Mutiara: kumpulan tiga sandiwara (1954)
o
Pertempuran dan Saldju di Paris (1956)
o
Surat Kertas Hidjau: kumpulan sadjak (1953)
W.S. Rendra o
Balada Orang² Tertjinta (1957)
o
Empat Kumpulan Sajak (1961)
o
Ia Sudah Bertualang dan tjerita-tjerita pendek lainnja (1963)
Angkatan 66-70-an Angkatan ini ditandai dengan terbitnya majalah sastra Horison. Horison. Semang Semangat at avantavant-gar garde de sanga sangatt menon menonjol jol pada pada angkat angkatan an ini. ini. Banyak Banyak karya karya sastra sastra pada pada angka angkatan tan ini yang yang sangat sangat beraga beragam m dalam dalam aliran aliran sastra, munculnya karya sastra beraliran surrealistik, arus kesadaran, arketi arketip, p, absurd absurd,, dll pada pada masa masa angkat angkatan an ini di Indone Indonesia sia.. Penerb Penerbit it Pustaka Jaya sangat banyak membantu dalam menerbitkan karya karya sastra pada masa angkatan ini. Sastrawan pada akhir angkatan yang lalu lalu term termas asuk uk juga juga dala dalam m kelo kelom mpok pok ini ini sepe sepert rtii Moting Motinggo go Busye Busye,, Purnawan Tjondronegoro, Tjondronegoro, Djamil Suherman, Suherman, Bur Rasuanto, Rasuanto, Goenawan Mohamad, Mohamad, Sapardi Djoko Damono dan Satyagraha Satyagraha Hoerip Soeprobo Soeprobo dan termasuk paus sastra Indonesia, H.B. Jassin. Jassin.
Seoran Seorang g sastra sastrawan wan pada pada angkat angkatan an 50-6050-60-an an yang yang menda mendapat pat tempat tempat pada pada angkat angkatan an ini adalah adalah Iwan Iwan Simatu Simatupan pang. g. Pada Pada masan masanya, ya, karya karya sastr sastrany anya a berupa berupa novel, novel, cerpen cerpen dan drama drama kurang kurang menda mendapat pat perh perhat atia ian n bahk bahkan an seri sering ng meni menimb mbul ulka kan n kesa kesala lahh-pa paha hama man; n; ia lahir lahir mendahului jamannya.
Beberapa satrawan pada angkatan ini antara lain: Umar Kayam, Kayam, Ikranegara, Ikranegara, Leon Agusta, Arifin C. Noer , Akhudiat, Darmanto Jatman, Jatman, Arief Budiman, Budiman, Goenawan Mohamad, Mohamad, Budi Darma, Hamsad Rangkuti, Rangkuti, Putu Wijaya, Wijaya, Wisran Hadi, Hadi, Wing Kardjo, Taufik Ismail dan banyak lagi yang lainnya.
G.1 Karya Sastra Angkatan '66 •
Abdul Hadi WM o
Laut Belum Pasang – (kumpulan puisi)
o
Meditasi – (kumpulan puisi)
Potret Panjang Seorang Pengunjung Pantai Sanur – Sanur – (kumpulan puisi)
Sapardi Djoko Damono Mata Pisau dan Akuarium – (kumpulan puisi) Ayat-ayat Api – (kumpulan puisi) •
Goenawan Mohamad
o
Interlude
o
Parikesit Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang –
o
(kumpulan esai) o
Umar Kayam
o
Seribu Kunang-kunang di Manhattan
o
Sri Sumarah dan Bawuk – (kumpulan cerita pendek)
o
Lebaran di Karet, di Karet - (kumpulan cerita pendek)
•
•
H.
Putu Wijaya o
Telegram
o
Gres – Putu Wijaya
o
Aduh – (drama)
o
Edan – (drama)
o
Dag Dig Dug – (drama)
Iwan Simatupang o
Koong
o
RT Nol / RW Nol – (drama)
o
Tegak Lurus Dengan Langit
Dasawarsa 80-an Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, 1980, ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita
yang menonjol pada masa tersebut yaitu Marga T. T. Majalah Horison tidak ada lagi, karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan umum.
Beberapa sastrawan yang dapat mewakili Angkatan dekade 80an ini antara lain adalah: Remy Sylado, Sylado, Yudistira Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira Ajidarma, Kurniawan Junaidi, Ahmad Fahrawie alm, Micky HIdayat, Arifin Noor Hasby, Tarman Effendi Tarsyad, Noor Aini Cahya Khairani alm, dan Tajuddin Noor Ganie. Ganie.
H.1 Karya Sastra Angkatan Dasawarsa 80-an Antara lain adalah: •
Badai Pasti Berlalu - Cintaku di Kampus Biru - Sajak Sikat Gigi - Arjuna Mencari Cinta - Manusia Kamar Kamar - Karmila Mira W dan Marga T adalah adalah dua sastrawa sastrawan n wanita wanita Indonesi Indonesia a yang yang
menon menonjol jol dengan dengan fiksi fiksi romant romantis is yang yang menja menjadi di ciri-c ciri-ciri iri novel novel merek mereka. a. Pada Pada umumnya, tokoh utama dalam novel mereka adalah wanita. Bertolak belakang dengan novel-novel Balai Pustaka yang masih dipengaruhi oleh sastra Eropa abad abad 19 dima dimana na toko tokoh h utam utama a selal selalu u dima dimati tika kan n untu untuk k meno menonj njol olka kan n rasa rasa roma romant ntis isme me dan dan idea idealis lisme me,, kary karyaa-ka kary rya a pada pada era 80-a 80-an n bias biasan anya ya selal selalu u mengalahkan peran antagonisnya.
Namun yang tak boleh dilupakan, pada era 80-an ini juga tumbuh sastra yang yang beral beraliran iran pop pop (tetap (tetapii tetap tetap sah disebu disebutt sastra sastra,, jika jika sastra sastra diangg dianggap ap sebagai salah satu alat komunikasi), yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang
dipelopori oleh Hilman dengan Serial Lupus-nya. Justru dari kemasan yang ngepop inilah diyakini tumbuh generasi gemar baca yang kemudian tertarik membaca karya-karya yang lebih "berat".
Budaya barat dan konflik-konfliknya sebagai tema utama cerita terus mempengaruhi mempengaruhi sastra Indonesia sampai tahun 2000.
I.
Sastrawan Angkatan tan Re Refor formasi Seirin Seiring g terjad terjadiny inya a perges pergesera eran n kekua kekuasaa saan n politik politik dari dari tangan tangan Soeharto ke BJ Habibie Habibie lalu KH Abdurahm Abdurahman an Wahid (Gus Dur ) dan Megawati Sukarnoputri, Sukarnoputri, muncul wacana tentang Sastrawan Angkatan Reformasi. Reformasi. Munculnya angkatan ini ditandai dengan maraknya karyakarya sastra, puisi, cerpen, maupun novel, yang bertema sosial-politik, khus khusus usny nya a sepu seputa tarr Refo Reform rmas asi. i. Di rubr rubrik ik sast sastra ra Haria Harian n Republika, Republika, misaln misalnya, ya, selam selama a berbul berbulanan-bul bulan an dibuka dibuka rubrik rubrik sajaksajak-sa sajak jak pedul pedulii bangsa atau sajak-sajak reformasi. Berbagai pentas pembacaan sajak dan penerbitan buku antologi puisi juga didominasi sajak-sajak bertema sosial-politik.
Sastrawan Sastrawan Angkatan Angkatan Reformas Reformasii merefleks merefleksikan ikan keadaan keadaan sosial sosial dan dan polit politik ik yang yang terj terjad adii pada pada akhi akhirr tahu tahun n 1990 1990-a -an, n, seir seirin ing g deng dengan an jatuhnya Orde Baru. Baru. Proses reformasi politik yang dimulai pada tahun 1998 banyak melatar belakangi kelahiran karya-karya sastra -- puisi, cerpen, dan novel -- pada saat itu. Bahkan, penyair-penyair yang semula jauh jauh dari dari tema-t tema-tem ema a sosial sosial politi politik, k, sepert sepertii Sutardji Sutardji Calzoum Calzoum Bachri Bachri,,
Ahmadun Yosi Herfanda dan Acep Zamzam Noer , juga ikut meramaikan suasana dengan sajak-sajak sosial-politik mereka.
I.1 Sastrawan Angkatan 2000-an Sete Setela lah h waca wacana na tent tentan ang g lahi lahirn rnya ya Sastra Sastrawan wan Angka Angkatan tan Reform Reformasi asi muncul, namun tidak berhasil dikukuhkan karena tidak memiliki 'juru bicara', Korrie Layun Rampan pada tahun 2002 melempar wacana tentang lahirnya Sastrawan Angkatan 2000. 2000. Sebuah buku tebal tentang Angkatan 2000 yang disusunny disusunnya a diterbitkan diterbitkan oleh Gramedia, Gramedia, Jakart Jakarta, a, tahun tahun 2002. 2002. Seratu Seratus s lebih lebih penya penyair, ir, cerpe cerpenis nis,, noveli novelis, s, eseis, eseis, dan dan kritik kritikus us sastra sastra dimas dimasukk ukkan an Korrie Korrie ke dalam Angkatan 2000, termasuk mereka yang sudah mulai menulis sejak 1980an, seperti Afrizal Malna, Malna, Ahmadun Yosi Herfanda dan Seno Gumira Ajidarma, Ajidarma, serta yang muncul pada akhir 1990-an, seperti Ayu Utami, Utami, dan Dorothea Rosa Herliany. Herliany.
BAB III BERBAGAI BENTUK PUISI DAN PANTUN
A.
Gurindam Sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat. Misalnya : Baik-baik memilih kawan Salah-salah bisa menjadi lawan
B.
Karmina Pantun dua seuntai (pantun kilat). Baris pertama sebagai sampiran dan baris kedua sebagai isi dengan rumus rima a-a. Misalnya : Kayu lurus dalam ladang Kerbau kurus banyak tulang
C.
Talibun Bentuk puisi lama dalam kesusastraan Indonesia (Melayu) yang jumlah barisnya lebih dari empat, biasanya sampai 16-20, serta punya persamaan bunyi pada akhir baris (ada juga yang seperti pantun dengan jumlah baris genap seperti 6, 8, 12).
Tali Talibu bun n adal adalah ah seje sejeni nis s puis puisii
lama lama sepe sepert rtii pant pantun un kare karena na
mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris (mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dstnya.
Ciri-ciri Talibun adalah sebagai berikut : 1. Merupa Merupaka kan n sejen sejenis is puisi puisi beba bebas. s. 2. Terdapat Terdapat beberapa beberapa baris dalam dalam rangkap rangkap untuk untuk menjelaska menjelaskan n pemerian. pemerian. 3. Isinya Isinya berdasarkan berdasarkan sesuatu sesuatu perkara perkara diceritaka diceritakan n secara terperinc terperinci. i. 4. Tidak idak ada ada pem pembaya ayang. Setia etiap p rangk angka ap dapat apat menje enjela las skan kan satu satu keseluruhan cerita. 5. Menggunak Menggunakan an puisi lain (pantun/ (pantun/syair) syair) dalam dalam pembent pembentukann ukannya. ya. 6.
Gaya Gaya baha bahasa sa yang yang luas luas dan dan lumr lumrah ah (mem (membe beri ri pene peneka kana nan n kepa kepada da bahasa yang berirama seperti pengulangan).
7.
Berfungsi untuk menjelaskan suatu perkara.
8. Merupakan Merupakan bahan bahan penting penting dalam dalam pengkary pengkaryaan aan cerita cerita pelipur pelipur lara. Tema Talibun : Tema talibun biasanya berdasarkan fungsi puisi tersebut. Contoh : 1. Mengisahk Mengisahkan an kebesa kebesaran/ke ran/kehebat hebatan an sesuatu sesuatu tempat tempat 2. Mengisahk Mengisahkan an keajai keajaiban ban sesua sesuatu tu benda/p benda/peristi eristiwa wa 3. Mengisahk Mengisahkan an kehebatan kehebatan/kec /kecantika antikan n seseora seseorang ng 4. Mengisahk Mengisahkan an kelakuan kelakuan dan sikap manusia manusia Contoh Talibun Tengah malam sudah terlampau
Dinihari belum lagi nampak Budak-budak dua kali jaga Orang muda pulang bertandang Orang tua berkalih tidur Embun jantan rintik-rintik Berbunyi kuang jauh ke tengah
Sering lanting riang di rimba Melenguh lembu di padang Sambut menguak kerbau di kandang Berkokok mendung, Merak mengigal Fajar sidik menyinsing naik Kicak-kicau bunyi Murai Taktibau melambung tinggi Berkuku balam dihujung bendul Terdengar puyuh panjang bunyi Puntung sejengkal tinggal sejari Itulah alamat hari nak siang (Hikayat Malim Deman)
D.
Syair
Syair Syair adala adalah h puisi puisi atau atau karang karangan an terika terikatt yang yang memen mementin tingka gkan n irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama a-a-a-a, keempat
baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud).
Daftar syair :
1. Syai Syairr Bid Bidas asar arii 2. Syai Syairr Ken Ken Tamb Tambuh uhan an 3. Syai Syairr Ker Keraj ajaa aan n Bim Bima a 4. Syair Syair Raja Raja Mamban Mambang g Jauha Jauhari ri 5. Syai Syairr Raj Rajas asia iak k
Syair disebut juga puisi lama yang tiap-tiap baris terdiri dari empat larik (baris) yang berakhiran dengan bunyi sama.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Dari pembahasan dalam karya ilmiah ini, dapat disimpulkan bahwa :
1.
Terd Terdap apat at 9 angk angkat atan an sast sastra rawa wan n dala dalam m seja sejara rah h yang yang tela telah h mewarnai kehidupan sastra di Indonesia.
2. Seti Setiap ap angk angkat atan an para para sast sastra rawa wan n memi memili liki ki kary karya a deng dengan an ciri ciri khasnya masing-masing pada setiap jamannya dengan berbagai banyak judul yang memukau. 3. Perk Perkem emba bang ngan an sast sastra ra memi memilik likii kema kemaju juan an yang yang pesa pesat, t, namu namun n peng engeta etahua huan
para para
siswa iswa
akan akan
sastr astra a
itu itu
sendir ndirii
belum lum
mem memuask uaskan an dan dan masi masih h butu butuh h bany banyak ak bela belaja jarr lagi lagi,, seba sebab b bagaimanapun juga, sastra merupakan karya anak bangsa yang patut dibanggakan. 4.
Puisi Puisi dan pantun pantun memilik memilikii ciri ciri khasny khasnya a masin masing-m g-masi asing ng dalam dalam pembuatannya.
Saran
Berd Berdas asar arka kan n
pem pembaha bahasa san n
yang yang
tela telah h
disa disaji jika kan, n,
penu penuli lis s
dapa dapatt
memberikan saran sebagai berikut :
1. Perlu Perlu adan adanya ya pemb pembah ahas asan an meng mengen enai ai sast sastra ra di dala dalam m kela kelas s dengan metode yang dapat menarik minat siswa sehingga tidak membosankan.
2. Mengub Mengubah ah pola pikir masyar masyaraka akatt selam selama a ini yang mengan mengangga ggap p bahwa sastra sangatlah kuno. 3. Membud Membudida idayak yakan an buku-b buku-buku uku sastra sastra Indone Indonesia sia sehing sehingga ga semua semua orang dapat membacanya. membacanya.
DAFTAR PUSTAKA Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Wikipedia. 2008. Syair. (online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Talibun (http://id.wikipedia.org/wiki/Talibun)) Wikipedia. 2008. Talibun. (online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Talibun)