KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa taala yang telah memberi penulis kekuatan dan hidayah dalam menjalani kehidupan. Penulisan makalah ini adalah upaya untuk membuktikan bahwa seorang mahasiswa tidak hanya menguasai hal yang bersifat kognitif saja, namun juga dibuktikan dengan perbuatan sehingga disebut kompeten. Makalah dengan judul “Dinamika Populasi” ini merupakan salah satu upaya penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Ekologi yang kami tempuh di tahun 2017 ini. Penulisan makalah ini tak lepas dari dukungan dan motivasi yang secara langsung maupun tidak langsung penulis dapatkan melalui orang-orang terdekat. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Dr. Ir. Sriyanto Waluyo, M.Sc selaku dosen yang menginspirasi penulis agar memahami ekologi sebagai sebuah ilmu yang komprehensif. 2. Teman-teman sekelompok yang saling bekerja sama dalam mengerjakan tugas. Semoga Allah subhanahu wa taala memberi balasan yang baik atas kebaikan keduanya. Saran dan kritik adalah hal yang penulis nanti-nanti demi meningkatnya kemampuan penulis dalam membuat karya tulis selanjutnya.
Sleman, 17 Mei 2017
Penyusun
ii
DAFTAR ISI Cover .............................................................................................
i
Kata Pengantar ...............................................................................
ii
Daftar Isi ........................................................................................
1
BAB I – PENDAHULUAN A. Latar belakang ...................................................................
2
B. Rumusan Masalah .............................................................
2
BAB II – PEMBAHASAN A. Pengertian Populasi ...........................................................
3
B. Pengertian Dinamika Populasi ..........................................
4
C. Faktor Penyebab Dinamika Populasi ................................
5
D. Macam-Macam Pertumbuhan Populasi .............................
6
E. Parameter Utama Populasi ................................................
7
F. Contoh Dinamika Populasi ................................................
8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................
9
1
BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya (Lisa et al, 2006). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Hubungan
keterkaitan dan
ketergantungan antara seluruh komponen
ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis). Perubahan terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya . Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan. Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen penyusunnya yaitu organisme dan populasi. Dengan demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik di alam. Namun manusia cenderung mengganggu sistem pengendalian alamiah ini. Ekosistem merupakan kumpulan dari bermacammacam dari alam tersebut, contoh hewan, tumbuhan, lingkungan, dan yang terakhir manusia.
B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian populasi? 2. Apa pengertian dinamika populasi? 3. Bagaimana pertumbuhan populasi? 2
BAB II PEMBAHASAN A.
Pengertian Populasi Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populus yang berarti rakyat atau
penduduk. Di dalam pelajaran ekologi yang dimaksudkan dengan populasi adalah sekelompok individu yang sejenis (Esran et al, 2016). Populasi merupakan sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di antara sesamanya. Dalam suatu populasi terjadi interaksi antar organisme. Interaksi yang terjadi adalah kompetisi. Kompetisi merupakan nteraksi antar individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan akan sumber daya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu. Contoh populasi adalah populasi pohon kelapa
Gambar 2.1. Populasi Pohon Kelapa Sumber: http://perwakilan.babelprov.go.id/content/pohon-kelapa-tumbuhansebaguna Ada dua ciri dasar populasi, yaitu : ciri biologis, yang merupakan ciri-ciri yang dimiliki oleh individu-individu pembangun populasi itu, serta ciri-ciri statistik, yang merupakan ciri uniknya sebagai himpunan atau kelompok individu-individu yang berinteraksi satu dengan lainnya.
3
Ciri- ciri Biologi Seperti halnya suatu individu, suatu populasi pun mempunyai ciri- ciri biologi, antara lain : a) Mempunyai struktur dan organisasi tertentu, yang sifatnya ada yang konstan dan ada pula yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu (umur) b) Ontogenetik, mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh, berdiferensiasi, menjadi tua = senessens, dan mati) c) Dapat
dikenai
dampak
lingkungan
dan
memberikan
respons
terhadap
perubahan lingkungan d) Mempunyai hereditas e) Terintegrasi oleh faktor- faktor hereditas oleh faktor- fektor herediter (genetik) dan ekologi (termasuk dalam hal ini adalah kemampuan beradaptasi, ketegaran reproduktif dan persistensi). Persistensi dalam hal ini adalah adanya kemungkinan untuk meninggalkan keturunan untuk waktu yang lama. Ciri- ciri Statistik Ciri- ciri statistik merupakan ciri- ciri kelompok yang tidak dapat di terapkan pada individu, melainkan merupakan hasil perjumpaan dari ciri-ciri individu itu sendiri, antara lain: a. Kerapatan (kepadatan) atau ukuran besar populasi berikut parameterparameter utama yang mempengaruhi seperti natalitas, mortalitas, migrasi, imigrasi, emigrasi. b. Sebaran (agihan, struktur) umur c. Komposisi genetik (“gene pool” = ganangan gen) d. Dispersi (sebaran individu intra populasi) B.
Pengertian Dinamika Populasi Dinamika populasi merupakan ilmu yang mempelajari pertumbuhan serta
pengaturan populasi. Dinamika populasi adalah pengetahuan yang mempelajari pertumbuhan populasi organisme (Tarumingkeng, 1994). Populasi adalah individuindividu yang hidup disuatu tempat tertentu dan antara sesamanya dapat melakukan 4
perkawinan sehingga dapat mengadakan pertukaran informasi genetik dinyatakan sebagai satu kelompok. Hal ini tentu berkaitan dengan parameter populasi. Khusus di dalam pengaturan kerapatan populasi dikenal adanya mekanisme “density dependent” (mekanisme yang bergantung kepada kerapatan) dan mekanisme “density independent” (mekanisme yang tak bergantung pada kerapatan). Secara umum, aspek-aspek yang dipelajari dalam dinamika populasi adalah: a) Populasi sebagai komponen dari sistem lingkungan. b) Perubahan jumlah individu dalam populasi. c) Tingkat penurunan, peningkatan, penggantian individu dan proses yang menjaga kestabilan jumlah individu dalam populasi d) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan jumlah individu dalam populasi C. Faktor Penyebab Dinamika Populasi 1. Faktor internal a. Siklus hidup organisme Siklus hidup yaitu lamanya waktu perkembangan suatu organisme. Misalnya serangga, mulai telur hingga serangga tersebut meletakkan telur untuk pertama kali. Semakin pendek siklus hidup maka perkembangan populasi serangga akan sernakin cepat. b. Sex ratio Sex ratio adalah perbandingan organisme jantan dan betina. Semakin banyak jumlah organisme betina, populasi suatu organisme tersebut akan lebih cepat berkembang c. Kepiridan Kepiridan adalah besarnya kemampuan organisme untuk menghasilkan keturunan baru. Semakin tinggi kepiridan, populasi akan semakin cepat berkembang. d. Sifat mempertahankan diri Sifat mempertahankan diri adalah kemampuan suatu organisme mempertahankan diri terhadap gangguan dari organisme lain. Misalnya ulat kantong (Metisa plana Wlk.) membuat kantong sebagai tempat tinggal. Bila diganngu, ia akan segera menutup pintu kantong dan sembunyi di
5
dalamnya. Walang sangit (Leptocorixa acuta Thumb.) mengeluarkan bau kurang sedap. 2. Faktor Eksternal a. Lingkungan abiotik meliputi curah hujan, suhu, temperatur, kelembaban. Hal tersebut akan membatasi atau mendorong suatu populasi untuk berkembang. Curah hujan yang tinggi dapat mempengaruhi perkembangan populasi secara langsung yaitu dengan pengaruh fisiknya akibat turunnya hujan terutama untuk organisme berukuran kecil dan mempengaruhi secara tidak langsung yaitu dengan mernbuat kondisi yang baik bagi perkernbangan penyakit yang dapat menjadikan suatu organisme sakit hingga mengalami kematian . b. Lingkungan biotik Meliputi predator, parasitoid, patogen, dan kompetitor. (1) Predator adalah hewan yang memburu, menangkap, dan memakan hewan lain. Adanya predator dapat mengurangi perkembangan populasi. (2) Parasitoid adalah organisme yang hidupnya menumpang serta mengandalkan inangnya untuk mempertahankan hidup. Parasitoid akan menyerap cairan yang diperlukan oleh tubuh juga dari inangnya sehingga dapat menyebabkan kematian pada inangnya.(3) Patogen adalah mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. (4) Kompetitor adalah pesaing suatu organisme dalam mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan oleh kedua organisme. D.
Macam-Macam Pertumbuhan Populasi Suatu populasi akan mengalami pertumbuhan, apabila laju kelahiran di dalam
populasi itu lebih besar dar laju kematian, dengan mengasumsikan bahwa laju emigrasi. Dikenal dua macam bentuk pertumbuhan populasi, yakni bentuk pertumbuhan eksponensial ( dengan bentuk kurva J) dan bentuk pertumbuhan sigmoid (dengan bentuk kurva S) 1. Pertumbuhan Eksponensial Pertumbuhan populasi bentuk eksponensial ini terjadi bilamana populasi ada dalam sesuatu lingkungan ideal baik, yaitu ketersediaan makanan, ruang dan kondisi lingkungan lainnya tidak beroperasi membatasi, tanpa ada persaingan dan lain sebagainya. Pada pertumbuhan populasi yang demikian kerapatan bertambah dengan
6
cepat secara eksponensial dan kemudian berhenti mendadak saat berbagai faktor pembatas mulai berlaku mendadak. 2. Pertumbuhan Sigmoid Pada pertumbuhan populasi yang berbentuk sigmoid ini, populasi mula-mula meningkat sangat lambat (fase akselerasi positif). Kemudian makin capet sehingga mencapai laju peningkatan secara logaritmik (fase logaritmik), namun segera menurun lagi secara perlahan dengan makin meningkatnya pertahanan lingkungan, misalnya yang berupa persaingan intra spesies (fase akselerasi negatif) sehingga akhirnya mencapai suatu tingkat yang kurang lebih seimbang (fase keseimbangan). Tingkat populasi yang merupakan asimptot atas dari kurva sigmod, yang menandakan bahwa populasi tidak dapat meningkat lagi di sebut daya dukung (K= suatu konstanta). Jadi daya dukung suatu habitat adalah tingkat kelimpahan populasi maksimal (kerapatan jumlah atau biomasa) yang kelulus hidupannya dapat di dukung oleh habitat tersebut. E.
Parameter Utama Populasi 1. Natalitas Merupakan kemampuan populasi untuk bertambah atau untuk meningkatkan
jumlahnya, melalui produsi individu baru yang dilahirkan atau ditetaskan dari telur melalui aktivitas perkembangan. Laju natalitas: jumlah individu baru per individu atau per betina per satuan waktu. Ada dua aspek yang berkaitan dengan natalitas ini antara lain : (1) Fertilitas yaitu tingkat kinerja perkembangbiakan yang direalisasikan dalam populasi, dan tinggi rendahnya aspek ini diukur dari jumlah telur yang di ovovivarkan atau jumlah anak yang dilahirkan. (2) Fekunditas yaitu tingkat kinerja potensial populasi itu untuk menghasilkan individu baru. Dalam ekologi dikenal dua macam natalitas yaitu: 1.natalitas maksimum= n. mutlak (absolut)=n. 2. natalitas ekologi= pertambahan populasi di bawah kondisi lingkungan yang spesifik atau sesungguhnya. 2. Mortalitas Mortalitas menunjukkan kematian individu dalam populasi. Terbagi menjadi mortalitas ekologik dan mortalitas minimum. Mortalitas ekologi adalah matinya individu dibawah kondisi lingkungan tertentu. Mortalitas minimum(teoritis), yakni matinya individu dalam kondisi lingkungan yang ideal, optimum dan mati sematamata karena usia tua. 3. Emigrasi, Imigrasi dan Migrasi.
7
Ketiga istilah diatas bersangkut paut dengan perpindahan. Emigrasi adalah perpindahan ke luar dari area suatu populasi. Imigrasi adalah perpindahan masuk ke dalam area populasi dan meningkatkan kerapatan ekosistem. Migrasi adalah perpindahan periodik berangkat dan kembali sebuah populasi. F.
Contoh Dinamika Populasi Contohnya pada lemming, binatang pengerat yang kecil ini hidup di wilayah
yang sangat dingin dibelahan bumi utara. Setiap tiga atau empat tahun jumlah lemming menjadi amat banyak, lalu terlihat binatang ini melakukan migrasi besar-besaran. Diduga ini terjadi karena persediaan makanan yang ada telah habis. Cerita-cerita mengenai lemming yang bunuh diri muncul berdasarkan fakta bahwa binatang ini akan menyeberangi sungai untuk mencari makan. Ketika mencapai laut, mereka juga mencoba menyeberangi laut tersebut dan akibatnya mereka mati tenggelam. Ikan cod di Norwegia yang memijah di perairan Lofoten kemudian telur dan larvanya terbawa hanyut oleh arus ke perairan spitz Bergen dan laut Barents kemudian pada saat berumur 7 tahun ikan tersebut kembali ke perairan Lofoten untuk memijah.
8
DAFTAR PUSTAKA Dadang. 2006. Konsep hama dan dinamika populasi. Workshop Hama dan Penyakit Tanaman Jarak (Jatropha curcas linn.): Potensi Kerusakan dan Teknik Pengendaliannya Asran, R. Ratianingsih, dan A. I. Jaya. 2016 Analisa keseimbangan interaksi populasi terumbu karang, siput drupella dan predatornya melalui phase portrait." Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan 11.1 Lisa, T., Pitman, R. L., dan Fiedler. 2006. Oceanographic influences on seabirds and cataceans of the eastern tropical Pacific. Oceanographic Journal (69) : 360 390. Tarumingkeng, R. C., 1994. Dinamika populasi: Kajian Ekologi Kuantitatif. Pustaka Sinar Harapan: Jakarta.
9