TUGAS M.K: DINAMIKA POPULASI IKAN (MSP531) Oleh: Nuralim Pasisingi C251120031 Dinamika Populasi Udang Sungai Afrika, M acrobrachium acrobrachium di Dawhenya, Ghana*
voll voll enhovenii nhovenii ,
Pendahuluan Udang air tawar tersebar hampir di semua benua yang beriklim tropis maupun subtropis, kecuali di Eropa. Di negara-negara berkembang khususnya di Ghana, Macrobrachium vollenhovenii sangat mendukung perikanan artisanal. Sumberdaya udang ini akan menggantikan sumberdaya ikan jika terjadi kelangkaan ikan di pasaran. Akan tetapi, informasi parameter pertumbuhan dan mortalitas sumberdaya ini masih belum banyak diketahui. Padahal informasi ini akan sangat dibutuhan untuk menunjang ekonomi beberapa negara berkembang, khususnya Ghana. Hal inilah yang kemudan menjadi pertimbangan untuk dilakukan studi penentuan parameter-parameter populasi Macrobrachium vollenhovenii dengan harapan mampu memberi gambaran mengenai strategi pengelolaan sumberdaya yang berkelanjutan. Studi yang dilakukan adalah menentukan pertumbuhan, parameter mortalitas, pola rekrutmen, peluang penangkapan, yield per rekrut dan laju eksploitasi Macrobrachium vollenhovenii di Dawhenya, Ghana. Bahan dan Metode Studi ini berlokasi di Dawhenya. Data pengambilan contoh bulanan selama 12 bulan (Agustus 2006 sampai Juli 2007) diperoleh dari 4 situs s itus pendaratan Macrobrachium vollenhovenii dengan menggunakan perangkap atisanal yang dibuat oleh nelayan lokal. Perangkap diletakkan saat sore hari dan diangkat pada waktu subuh di hari berikutnya. Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan informasi bahwa spesies ini bersifat nokturnal dan contoh-contoh dikumpulkan untuk kemudian dianalisis di laboratorium. Durasi perangkap direndam diprediksi selama antara waktu peletakan dengan waktu pengangkatan. Perangkap berbentuk kerucut 160 cm x 80 cm x 50 cm (secara berurutan diameter bawah, diamter atas dan tinggi) dengan posisi mulut berada di atas. Penentuan lama perendaman dan stasiun pengambilan contoh didasarkan pada keahlian nelayan lokal. Lama perendaman 10 jam, sehingga kecil kemungkinan kemungkinan perangkap akan penuh. penuh. Panjang total 200 individu udang diukur per bulan. Kemudian dikelompkkan ke dalam data frekuensi panjang dengan interval panjang kelas tetap = 1 cm. Panjang minimum = 2.5 cm, panjang maksimum = 14.5 cm. Ukuran contoh untuk frekuensi panjang adalah 2400. Dari 2400 ekor, terdapat 2361 ekor udang dipilih secara acak untuk pengukuran panjang bobot yang akan digunakan dalam analisis regresi. Menurut Pauly (1990) ukuran contoh 1500 sudah dikatakan memadai untuk periode pengambilan contoh minimal 6 bulan. Pengukuran panjang menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0.1 cm. Sedangkan bobot udang diukur dengan menggunakan timbangan dengan ketelitian 0.01 gram. Permukaan udang yang basah dilap terlebih dahulu sebelum ditimbang.
Hubungan panjang berat W= aL b digunakan untuk menunjukkan hubungan panjang-bobot udang. Analisis pendugaan parameter populasi diduga dengan menggunakan FiSAT. Pendugaan parameter Von Bertalanffy, L∞, koefisien pertumbuhan (K) diperoleh dengan menggunakan ELEFAN 1-FiSAT yang memperbolehkan pendugaan parameter pertumbuhan tanpa harus mengetahui umur individu. Umur ikan pada saat panjangnya nol (t o) diperoleh dengan menggunakan persamaan empiris Pauly. Nilai L∞ dan K digunakan untuk menghitung growth performance index ɸ’ spesies. Longevity (tmax) diduga menggunakan persamaan t max = 3/K. Pendugaan mortalitas total (Z) diturunkan dari kurva tangkapan panjang yang dilinearkan. Mortalitas alami (M) diturunkan melalui persamaan empiris Pauly menggunakan rata-rata suhu permukaan habitat yaitu 27.9 oC. Laju mortalitas penangkapan (F) diperoleh dari Z-M. Adapun laju eksploitasi (E) dikalkulasi dari F/Z. Pendugaan panjang udang pertama kali tertangkap diturunkan dari kemungkinan tangkapan yang dibangkitkan dari kurva tangkapan yang terdiri dari rekrutmen udang yang belum lengkap. Pola rekruitmen tahunan diperoleh dari ELEFAN II – FiSAT melalui proyeksi terbalik restrukturisasi data ke sumbu data waktu frekuensi panjang yang tersedia melalui parameter pertumbuhan. Emax adalah laju eksploitasi yang menunjukkan maksimum yield per recruit relatif. E0.1 adalah laju pertumbuhan dimana terjadi kenaikan 10% yield per recruit relatif. E0.5 menunjukkan laju eksploitasi berhubungan dengan 50% biomassa per rekrutr relatif yang belum dieksploitasi. Nilai E0.5 juga diestimasi dari modifikasi bentuk yield per recruit relatif. Hasil dan Pembahasan Pendugaan parameter pertumbuhan Von Bertalanffy; L∞=14.2 cm, K=1/tahun, t0=-0.195/tahun dengan indeks performa pertumbuhan=2.303. Berdasarkan kurva tangkapan panjang yang dilinearkan diperoleh mortalitas total (Z)=5.36/tahun. Mortalitas alami (M) berdasarkan formula empiris Pauly = 2.20/tahun. Mortalitas penangkapan (F)=0.59/tahun yang diperoleh dari perhitungan Z-M=3.16/tahun. Berdasarkan pendugaan mortalitas, laju eksploitasi (E)=F/Z=0.59. Nilai E=0.59 mengindikasikan bahwa Macrobrachium vollenhovenii di Dawhenya mengalami tangkap lebih (over exploited ). Nilai dugaan koefisien pertumbuhan yang menunjukkan lama hidup (K) bernilai 3 tahun. Pendugaan panjang udang saat pertama kali tertangkap (L c)=3.07 cm sedangkan sebaran ukuran udang yang tertangkap menunjukkan 2 puncak dalam 1 tahun. Oleh karena itu direkomendasikan sistem pengelolaan perikanan berbasis hak kepemilikan ( property-right ) agar para nelayan dapat bekerjasama dalam pengelolaan perikanan Macrobrachium vollenhovenii.
Hasil penelitian ini dibandingkan dengan penelitian tahun-tahun sebelumnya disajikan pada tabel berikut.
Tabel 1. Perbandingan beberapa parameter dinamika vollenhovenii di beberapa negara padaa tahun yang berbeda Parameter Dinamika Populasi L∞ K ɸ’ Z M F Longevity
Paulo& Munro (1984)
2,3
Gabche& Hockey (1995) 16,4 3,19 2,93 3,406 3,4 0,26 11
Etim& Sankare (1998) 18 0,18 2,47 3,69 1,97 1,72 39,6
populasi Macrobrachium
Nwoso&Walfi (2006) Jantan
Betina
21,4 1,24 2,75 3,93 2,21 1,72 29
19,8 1,25 2,67 6,85 2,27 4,58 28,8
Alhassan& Armah (2007) 14,2 1 2,303 5,36 2,2 3,16 36
Satuan
cm per tahun per tahun per tahun per tahun bulan
Panjang rata-rata M.vollenhovenii dewasa dalam studi ini relatif lebih pendek diabadingkan dengan negara lain yang memiliki curah hujan tinggi. Pemeliharaan M.vollenhovenii akan berhasil jika dilakukan di daerah forest-belt di negara dengan curah hujan tinggi. Pendugaan parameter pertumbuhan dari ELEFAN 1 memungkinkan terjadinya bias karena faktor variasi pertumbuhan individu, osilasi musim, prosedur restruksurisasi, seleksi ukuran, waktu rekrutmen dan interval kelas ukuran. Namun, keabsahan parameter yang diduga dapat dicapai dengan asumsi: 1. Contoh menunjukkan populasi yang diteliti. Adapun dalam studi ini, penentuan lama peletakan perangkap dan stasiun pengambilan contoh berdasarkan informasi dari nelayan lokal yang berpengalaman dalam perikanan udang. 2. Pola pertumbuhan populasi sama dari tahun ke tahun 3. Fungsi pertumbuhan Von Bertalanffy medeskripsikan pertumbuhan rata-rata stok yang diteliti 4. Semua ikan memiliki panjang yang sama pada umur yang sama, karena perbedaan panjang dapat disebabkan oleh perbedaan umur. Asumsi ini tidak terlalu tegas karena ada kemungkinan ikan yang berbeda ukuran panjang memiliki umur yang sama. Meskipun demikian, simulasi ELEFAN 1 tidak menunjukkan bias atas asumsi ini. Pendugaan pertumbuhan dan mortalitas merupakan hal yang mendasar dalam perikanan karena pengkajian stok dan pengelolaan mengandalkan parameter ini. Metode berdasarkan frekuensi panjang menjadi penting ketika teknik penentuan umur ikan tidak mungkin dan mahal untuk dilakukan. Menurut Pauly (1991) Growth performance index (ɸ’) merupakan dasar perbandingan parameter pertumbuhan yang mengasumsikan bahwa spesies tumbuh mengikuti model pertumbuhan Von Bertalanffy. Selain itu ɸ’ untuk spesies yang
berhubungan memiliki nilai ɸ’ yang sama. Setiap taxa mungkin saja memiliki nilai sebaran yang berbeda dibandingkan taxa lain. Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa ɸ’ M.vollenhovenii yang hidup di air tawar maupun air payau Afrika berada pada rentang nilai 2.29 - 2.94. Spesies yang hidup di badan perairan daerah dataran padang rumput dengan curah hujan rendah memiliki nilai ɸ’ yang lebih rendah dibandingkan dengan spesies yang hisup di area hutan dengan curah hujan tinggi. Titik-titik dimana terjadi awal kenaikan pada kurva tangkapan dalam studi ini dihasilakan dari selektivitas alat penangkapan, dimana akan membiarkan ikan-ikan berukuran terkecil bebas saat ditangkap atau mungkin saja karena memang tidak terdapat individu-individu berukuran kecil pada kelas umur t ertentu. Berdasarkan hasil studi terlihat bahwa laju mortalitas total yang tinggi dialami oelh spesies M.vollenhovenii. Hal ini menunjukkan tingginya mortalitas alami, mortalitas penangkapan dan kemungkinan melakukan emigrasi meskipun sebenarnya dapat dikompensasikan dengan jumlah individu yang mengalami imigrasi. Mortalitas alami sebagian besar disebabkan oleh faktor predasi. Mortalitas alami (M) dipastikan diperoleh dari rasio M/K, yang mana nilainya berada dalam rentang 1.12 – 2.5 untuk ikan pada umumnya. Nilai M=2.2 dalam studi ini berada pada rentang tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mortalitas alami spesies ini dapat dipercaya. Mortalitas alami merupakan hal penting yang perlu diketahui untuk pengelolaan perikanan yang efektif, namun sangat sulit untuk menentukan nilai M di lapangan. Oleh karena itu pendugaan M dari regresi persamaan hubungan Z dan upaya penangkapan. Berdasarkan kurva kemungkinan tertangkap, panjang udang petama kali tertangkap (Lc) =3.07 cm. Hal ini mengindikasikan bahwa udang yang tertangkap berukuran lebih kecil sebelum udang-udang tersebut berkontribusi terhadap biomassa stok, Dengan kata lain, udang M.vollenhovenii mengalami tangkap lebih. Oleh karena itu suatu sistem regulasi perikanan M.vollenhovenii terhadap ukuran minimum mata jaring/perangkap di Dawhenya perlu diterapkan untuk bisa memastikan udang berukuran kecil dapat lolos saat ditangkap. Garcia (1988) menyebutkan bahwa udang-udang yang hidup di daerah tropis umumnya cepat tumbuh dan lama hidupnya singkat. Lama hidup maksimal adalah 2 sampai 3 tahun. Longevity atau lama hidup M.vollenhovenii adalah 3 tahun atau 36 bulan. Laju eksploitasi 0.59 lebih besar dari 0.50. Angka ini juga mengindikasikan bahwa M.vollenhovenii di Dawhenya mengalami lebih tangkap. Analisis yield per rekrut relatif menunjukkn laju eksploitasi spesies inidi Dawhenya berada sedikit di atas nilai laju eksploitasi maksimum yaitu E > Emax. Perbedaan nilai yang tidak terlalu jauh menunjukan bahwa tekanan penangkapan terhadap M.vollenhovenii di Dawhenya agak tinggi. Oleh karena itu, sistem pengelolaan perikanan berbasis property right harus diimplementasikan dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan perikanan M.vollenhovenii. Karena sedikitnya ketersediaan informasi tentang spesies ini di Ghana maka informasi mengenai biologi, data tangkapan per upaya, interval keseluruhan lapisan ukuran
populasi dan pola migrasi sebaiknya dialakukan untuk mendukung pengelolaan udang M.vollenhovenii yang baik. Lima jurnal ilmiah yang berhubungan dengan dinamika populasi ikan: 1. Population Dynamics of the African River Prawn, Macrobrachium vollenhovenii, in Dawhenya Impoundment (2011)* 2. Fish population dynamics in seasonally varying wetland (2010) 3. Forecasting the dynamics of a coastal fishery species using a coupled climate population model (2010) 4. Maternal influence on population dynamics: evidence from an exploited fresh water (2010) 5. Population dynamics of American horseshoe crabs-historic climatic events and recent anthropogenic pressures (2010)