LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN DAN TEKNIK LABORATORIUM
PEMBUATAN SEDIAAN TUMBUHAN DENGAN METODE SQUASH
Oleh : Nama
: Wahyu Kurniawan
NIM
: J1C107057
Kelompok: I ( Satu ) Asisten
: Ridha Ikrimah
PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI FAKLUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBANG MANGKURAT BANJARBARU 2010
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Tumbuhan Tumbuhan mengalami mengalami pertumbuh pertumbuhan an dan perkembang perkembangan an setiap waktu. Proses pertumbuhan itu meliputui pembelahan sel somatik (mitosis) dan sl fase reproduksi (meiosis). Setiap tipe pembelahan tersebut mempunyai karekterristik serta jenis sel yang berbeda dalam perkembangannya. Mitosis merupakan bagian dari siklus sel dan hanya mencakup 5-10% dari siklus sel (Crowder, 1986) Bagian Bagian terkecil terkecil dari dari makhlu makhluk k hidup hidup dinama dinamakan kan sel, sel, pada pada suatu suatu jenis jenis makhluk makhluk sel-sel itu tidak selalu sama bentuknya, bentuknya, misalnya misalnya pada sel otot berbeda dengan sel saraf maupun sel darah. Didalam inti sel dari kebanyakan makhluk hidup terdapat kromosom, yaitu benda-benda halusberbentuk batang panjang atau pen pende dek k dan dan
luru luruss
atau atau beng bengko kok. k.kr krom omos osom om meru merupa paka kan n
pemb pembaw awaa
baha bahan n
keturu keturunan nan.. Kromos Kromosom om dapat dapat terliha terlihatt jelas jelas selama selama tahap-t tahap-taha ahap p tertent tertentu u selam selam pembelahan pembelahan inti. Biasanya Biasanya komosom komosom digambarkan digambarkan pada fase metafase. metafase. Bahan dasar
kromosom
adalah
benng-benang
yang
disebut
kromonema
(jamak=kromonemata), benang benang ini halus halus dan tunggal tunggal.. Salah Salah satu satu bagian bagian dari kromosom dinamakan sentromer yaitu bagian yang membagi kromosom menjadi 2 lengan lengan (Crowder, (Crowder, 1986). Pertumbuhan Pertumbuhan dan perkembanga perkembangan n suatu organisme organisme tergantung dari kerja sel-sel yang menyusunnyadimana didalam inti sel tersebut terdapat kromosom (Suryo, 1996). 1.2 Tujuan
Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal tahap-tahap pembuatan, pembuatan, bahan dan alat untuk untuk teknik pembuatan sediaan sediaan dengan metode squash. squash. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pembuatan sediaan dengan metode squash atau pencetan yaitu teknik pembuatan sediaan dengan menggunakan metode pencetan atau menekan bahan yang akan digunakan sampai terbentuk lapisan yang sangat tipis sehingga bagian sel yang ingin diamati diamati terlihat terlihat dengan dengan jelas. Bahan yang sering digunakan digunakan dalam teknik squash adalan anther bunga kembang sepatu ataupun akar dari bawang merah maupun bawang bombai. Metode squas lebih mengarah pada pembelahan yang terjadi pada anther dan ujung akar. Untuk ujung akar yang sering digunakan adalah bagian akar yang baru tumbuh atau bagian apeksnya yaitu bagian yang berwar berwarna na putih, putih, pada pada bagian bagian tersebu tersebutt sering seringkal kalii terjadi terjadi pembel pembelaha ahan n terutam terutamaa pem pembe bela laha han n
mito mitosi sis, s, seda sedang ngka kan n
untu untuk k
anth anther er
seri sering ngka kali li memp memper erlih lihatk atkan an
pembelahan meiosis (Santoso, 2002). Salah satu mekanisme yang ditempuh hingga terwujudnyan organisme multis multiselul elular ar sampai sampai dalam dalam wujud wujud sekara sekarang ng ini menuru menurutt teoti teoti evolus evolusii adalah adalah melalu melaluii reprod reproduks uksii sel. sel. Semua Semua organi organisme sme mengal mengalami ami reprod reproduks uksii baik baik dalam dalam perkembanagn maupun dalam pertumbuhannya. Pertumbuhan dan perkembangan tidak tidak lain adalah adalah hasil hasil pertum pertumbuh buhan an sel-sel sel-sel tubuh, tubuh, membes membesar ar dan membel membelah ah (Prawoto, 1996). Pada dasarnya reproduksi atau pembelahan sel tidak sesederhana pembelahan sel menjadi 2 sel yang mempunyai ukuran sama, karena pada proses pembelahan sel melibatkan pemisahan sejumlah organel dengan fungsi-fungsinya yang harus diwariskan pada sel-sel anaknya ( sister cells). Pembelahan sel diawali dengan pembelahan inti dan diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Tetapi tidak menutu menutup p kemung kemungkin kinan an akan akan terjad terjadii pembel pembelaha ahan n inti inti yang yang tidak tidak diikut diikutii oleh oleh
pembelahan pembelahan sitoplasma sitoplasma sehingga sehingga terbentuk terbentuk sel-sel sel-sel yang berinti banyak banyak (Yatim, (Yatim, 1972). Pada Pada mahluk mahluk hidup hidup pembel pembelaha ahan n sel dibeda dibedakan kan menjad menjadii tiga tiga macam macam yaitu : a. Pembel Pembelaha ahan n Langsu Langsung ng (Amito (Amitosis sis)) Pemb Pembel elah ahan an amit amitos osis is tida tidak k dida didahu hulu luii deng dengan an pemb pemben entu tuka kan n gelen gelendo dong ng pembelahan pembelahan dan peleburan peleburan inti. Amitosis Amitosis merupakan merupakan salah astu cara reproduksi reproduksi aseksual pada organisme uniseluler, misalnya pada bakteri dan protozoa. b. Pembel Pembelaha ahan n Pada Pada Sel Soma Somatis tis (Mito (Mitosis sis)) Pembelahan inti terjadi pada sel-sel tubuh yang berfungsi menjaga agar faktor gene geneti tik k tetap tetap,, meng mengga gant ntii sel sel yang yang rusa rusak k atau atau mati mati dan dan pert pertum umbu buha han n atau atau perbanyakan sel. c. Pemb Pembel elah ahan an Meio Meiosi siss Pembelahan ini terjadi pada proses pembentukan gamet (gametogenesis). Fase pembelahan mitosis dinamakan fase M meliputi tahap pembelahan yaitu profase, meta metafa fase se,, anaf anafas ase, e, dan dan telo telofa fase se.. Pemb Pembela elaha han n ini ini akan akan meli meliha hatt baga bagaia iama mana na kekonstan kekonstanan, an, dimana dimana pertumbuh pertumbuhan an dan perkembanga perkembangan n normal normal semua organisme organisme dapa dapatt
di pert pertah ahan anka kan, n, seka sekali lipu pun n
teja tejadi di pemi pemisa saha han n
fisi fisik k
selsel-se sel. l. Dala Dalam m
perkembangannya suatu zigot akan membelah berkali-kali dan proses pembelahan sel ini akan meliputi fase-fase yang disebutkan di atas yaitu sebagai beriktut : a. Profase, Profase, ditandai ditandai dengan dengan adanya adanya benang-b benang-benang enang kromati kromatin n yang makin makin menjadi menjadi pendek sehingga menjadi tebal dan terbentuk kromosom-kromosom. b. Metafas Metafase, e, di tandai tandai dengan dengan kromoso kromosom-k m-krom romoso osom m telah telah menemp menempatk atkan an didr didr dibidang ekuator sel.
c. Anaf Anafas ase, e, ditan ditanda daii deng dengan an sent sentro rome merr memb membel elah ah dan dan kedu keduaa buah buah krom kromat atid id memisahkan memisahkan diri dan bergerak bergerak menuju kekutub kekutub yang berlawanan. berlawanan. Dan sekat sel sudah mulai terbentuk. d. Telo Telofas fase, e, di tand tandai ai deng dengan an serab serabut ut gele gelend ndon ong g inti inti lenya lenyap p dan dan dind dindin ing g inti inti terbentuk 2 sel anakan yang identik (Suryo, 1996). Berbeda halnya dengan mitosis, pembelahan meiosis berlangsung dalam 2 tingkat yaitu : Meiosi I yang terdiri atas beberapa fase sebagai berikut : a. Prof Profas asee I, adan adanya ya krom kromos osom om-k -kro romo moso som m homo homolo log g memb memben entu tuk k pasa pasang ngan an dinamakan bivalen, dan dan proses ini disebut sinapsis. Kemudian setiap bivalen anggotanya membelah memanjang sehingga terbentuk 4 kromatin. b. Metafas Metafasee I, sentro sentromer mer belum membelah membelah.. Kromos Kromosomom-kro kromos mosom om homolog homolog menempatkan diri di bidang ekuator sel secara random. c. Anaf Anafas asee I, krom kromos osom om-k -kro romo moso som m homo homolo log g memi memisa sahk hkan an diri diri dan dan berg bergera erak k menuju kekutub sel yang berlawanan tanpa pembelahan sentromer. d. Telofa Telofase se I, dyad dyad sampai sampai pada pada kutub yang yang berlawanan berlawanan,, dapat terjadi terjadi membran membran inti dan nukleolus, terbentuk 2 sel yang diploid (Prawoto, 1996). Terben Terbentuk tuknya nya dua sel anakan anakan yamg yamg masing masing-ma -masin sing g diploi diploid, d, meiosi meiosiss I bera berakh khir ir..
Wakt Wa ktu u yang yang pend pendek ek anta antara ra meio meiosi siss I dan dan meio meiosi siss II dina dinama maka kan n
interkinesis. Meiosis II terdiri dari beberapa fase sebagai berikut : a. Profase Profase II, II, serabut-serab serabut-serabut ut gelendong gelendong terbantuk terbantuk lagi. b. Metafase Metafase II, sentromer-sen sentromer-sentrome tromerr menempa menempatkan tkan diri di tengah tengah sel. Atau dyad terletak berderet pada bidang ekuator. c. Anafas Anafasee II, sent sentrom romer er dan dan kromat kromatid id memis memisah. ah.
d. Telofase Telofase II, pembentuk pembentukan an tetrad gamet gamet bentuk bentuk kromososm kromososm tidak tidak jelas, jelas, selaput selaput inititerbentuk mengelilimgi empat hasil pembelahan (Prawoto, 1996). Jadi pada meiosis sebuah sel induk diploid akhirnya menghasilkan empat sel anakan masing-masing masing-masing haploid. Meiosis terjadi pada sel kelamin yaitu terjadi sesudah sesudah dewasa dewasa pada organisme tertentu. Reproduksi Reproduksi pada tumbuhan maupun hewan selain dengan cara generatif tetapi juga vegetatif dengan menggunakan orga organ-o n-org rgan an dian dianta tara rany nyaa bung bunga, a, spor spora, a, tuna tunas, s, stob stobil ilus us,, ovar ovariu ium, m, dan dan test testis is tergantung tergantung pada jenis organisme. organisme. Pada bunga terdapat terdapat bagian bagian bunga bunga diantaranya diantaranya adalah alat kelamin jantan yang menghasilkan serbuk sari, pembelahan meiosis akan sangat berperan dalm pembelahan sel kelamin tersebut (Crowder, 1986).
BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1 Waktu Waktu dan Tempat Tempat
Prak Prakti tiku kum m ini ini dila dilaks ksan anak akan an pada pada hari hari Kamis Kamis,, tang tangga gall 06 Mei Mei 2010 2010 bertempat di Laboratorium Dasar Ruang Biologi I Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
3.2 3.2 Alat Alat dan dan Bah Bahan an
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas objek, gelas penutup, jarum preparat, cawan petri, pisau/silet dan mikroskop. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah anther bunga sepatu, akar bawang dayak, akar bawang merah, asam asetat glacial, akuades, HCl pekat, acetocarmin, gliserin atau hoyer’s medium yang terdiri atas campuran air yang telah didestilasi, gom arab, klorohidrat dan gliserin
3.3 3.3 Pros Prosed edur ur Kerj Kerja a
1. Difiksasi Difiksasi selama 15 menit bahan yang hendak hendak digunakan digunakan dengan dengan larutan yang terdiri atas 55 cc akuades dan 45 cc asam asetat glacial. 2. Dicuci dengan dengan akuades akuades sebany sebanyak ak 3 kali. kali. 3. Dihidr Dihidroli olisa sa dengan dengan menggu menggunak nakan an HCl 1 N (campu (campuran ran antara antara 5 cc HCl pekat pekat dengan 55 cc akuades). Dipanaskan pada temperatur 60°C selama 30 detik. Kemudian dilakukan pewarnaan dengan acetoorcein atau acetocarmin. Setelah itu lalu dihancurkan dengan menggunakan ujung jarum preparat yang gepeng. 4. Dilaku Dilakukan kan mounting mounting dengan dengan gliseri gliserin, n, diambi diambill 1 ujung ujung akar akar dan diletakk diletakkan an diatas gelas benda kemudian ditetesi dengan gliserin lalu ditutup dengan gelas
benda benda.. Diteka Ditekan n gelas gelas penutu penutup p (tepat (tepat dibawa dibawah h ujung ujung akar) akar) dengan dengan jarum jarum preparat hingga ujung akar hancur. 5. Dilak Dilakuk ukan an penu penutu tupa pan, n, diam diambi bill 1 tetes tetes deng dengan an meng menggu guna naka kan n bata batang ng gela gelas, s, kemudian ditutup dengan gelas penutup.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Pengamatan Anther Kembang Sepatu No. 1.
Gambar •
•
Keterangan Yang terlihat adalah fase anafase.
Ditandai dengan sentromer membelah dan kedua buah kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan dan sekat sel sudah mulai terbentuk.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Akar Bawang No. 1.
2.
Gambar
Keterangan Sel-selnya berwarna merah, perbesaran 400x.
Kelompok 1
•
Akar Bawang Dayak Kelompok 2
•
Sel-selnya ada yang berwarna merah muda dan ada ada juga juga yang yang berw berwar arna na putih, perbesaran 400x.
•
SeratSerat-sera seratt akar akar berben berbentuk tuk persegi persegi panjang, panjang, sel-selnya sel-selnya
Akar Bawang Merah
3.
Kelompok 3
berwarna Perbesaran 400x.
4.
Akar Bawang Merah Kelompok 4
•
•
a
•
Akar Bawang Merah
merah.
Sel-selnya berwarna merah, serat-serat pada akar berbentuk berbentuk persegi persegi panjang, panjang, perbesaran 400x. Yang Yang terl terlih ihat at adal adalah ah fase fase anafase. Ditandai Ditandai dengan dengan sentromer sentromer membelah dan kedua buah kromatid kromatid memisahkan memisahkan diri dan dan berg berger erak ak menu menuju ju ke kutub yang berlawanan dan sekat sel sudah mulai terbentuk.
4.2 Pembahasan
Pembuatan sediaan dengan metode squash atau pencetan yaitu teknik pembuatan sediaan dengan menggunakan metode pencetan atau menekan bahan yang akan digunakan sampai terbentuk lapisan yang sangat tipis sehingga bagian sel sel yang yang ingi ingin n diam diamat atii terli terliha hatt deng dengan an jela jelas. s. Prak Prakti tiku kum m ini ini bert bertuj ujua uan n untu untuk k meng mengen enal al tahap tahap-ta -taha hap p pemb pembua uata tan, n, alat alat dan dan baha bahan n yang yang digu diguna naka kan n untu untuk k praktikum praktikum teknik pembuatan pembuatan sediaan sediaan tumbuhan tumbuhan dengan dengan menggunaka menggunakan n metode metode squash. Bahan yang sering digunakan dalam teknik squash adalah anther bunga kemban kembang g sepatu sepatu ataupu ataupun n akar akar dari dari bawang bawang merah merah maupun maupun bawang bawang bombai bombai.. Metode squash lebih mengarah pada pembelahan yang terjadi pada anther dan ujung akar. Pada mahluk hidup pembelahan sel dibedakan menjadi tiga yaitu : a.
Pemb Pembel elah ahan an Lang Langsu sung ng (Ami (Amito tosi sis) s).. Pemb Pembel elah ahan an amit amitos osis is tida tidak k dida didahu hulu luii dengan dengan pembentuk pembentukan an gelendong gelendong pembelahan pembelahan dan peleburan peleburan inti. Amitosis
merupakan salah satu cara reproduksi aseksual pada organisme uniseluler, misalnya pada bakteri dan protozoa. b.
Pembel Pembelaha ahan n Pada Sel Somati Somatiss (Mitosis (Mitosis). ). Pembela Pembelahan han inti inti terjadi terjadi pada sel-sel sel-sel tubuh yang berfungsi menjaga agar faktor genetik tetap, mengganti sel yang rusak atau mati dan pertumbuhan atau perbanyakan sel.
c.
Pembel Pembelaha ahan n Meiosis. Meiosis. Pembe Pembelah lahan an ini terjadi terjadi pada pada proses proses pembent pembentuka ukan n gamet (gametogenesis). Fase pembelahan mitosis dinamakan fase M meliputi tahap pembelahan yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Pembelahan ini akan akan
meli meliha hatt
baga bagaia iama mana na
keko kekons nsta tana nan, n,
dima dimana na
pert pertum umbu buha han n
dan dan
perke perkemba mbanga ngan n normal normal semua semua organi organisme sme dapat dapat di pertah pertahank ankan, an, sekali sekalipun pun tejadi pemisahan fisik sel-sel. Proses pembelahan sel baik secara mitosis maupun meiosis akan meliputi fase-fase yang disebutkan di atas yaitu sebagai beriktut : a. Profase, Profase, ditandai ditandai dengan dengan adanya adanya benang-b benang-benang enang kromati kromatin n yang makin makin menjadi menjadi pendek sehingga menjadi tebal dan terbentuk kromosom-kromosom. b. Metafas Metafase, e, di tandai tandai dengan dengan kromoso kromosom-k m-krom romoso osom m telah telah menemp menempatk atkan an didr didr dibidang ekuator sel. c. Anaf Anafas ase, e, ditan ditanda daii deng dengan an sent sentro rome merr memb membel elah ah dan dan kedu keduaa buah buah krom kromat atid id memisahkan memisahkan diri dan bergerak bergerak menuju kekutub kekutub yang berlawanan. berlawanan. Dan sekat sel sudah mulai terbentuk. d. Telo Telofas fase, e, di tand tandai ai deng dengan an serab serabut ut gele gelend ndon ong g inti inti lenya lenyap p dan dan dind dindin ing g inti inti terbentuk 2 sel anakan yang identik. Hasil pengamatan pada preparat anther bunga sepatu ( Hibiscus rosa-
sinensis ) menunjukkan bahwa terjadi proses pembelahan secara meiosis. Hal ini terlihat Yang terlihat adalah fase anafase. Ditandai dengan sentromer membelah
dan kedua buah kromatid kromatid memisahkan memisahkan diri dan bergerak bergerak menuju menuju ke kutub yang berlawanan dan sekat sel sudah mulai terbentuk, warnanya jingga sesuai dengan warna mahkotanya. Sedangkan pada preparat akar bawang merah ( Allium cepa) kelompok 2 hasil sel-selnya ada yang berwarna merah muda dan ada juga yang berwarna putih, perbesaran 400x, selnya berbentuk segi enam dengan satu inti, di dalam inti tersebut kromosomnya sedang mengalami pembelahan secara mitosis pada tahap interfase. Pada kelompok 3 hasil sel-selnya ada yang berwarna merah muda dan ada juga yang berwarna putih, perbesaran 400x. Pada kelompok 4 hasil sel-se sel-selny lnyaa berwar berwarna na merah, merah, serat-s serat-serat erat pada pada akar akar berben berbentuk tuk perseg persegii panjan panjang, g, perbesaran perbesaran 400x. Yang terlihat terlihat adalah fase anafase. anafase. Ditandai Ditandai dengan dengan sentromer sentromer membelah dan kedua buah kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan dan sekat sel sudah mulai terbentuk. Pada preparat akar bawang dayak ( Eleutherina Eleutherina Americana ) didapat hasil sel-selnya berwarna merah, perbesaran 400x. Waktu pengambilan sampel juga berpengaruh terhadap fase yang akan diamat diamati. i. Jika Jika sampel sampel diambi diambill bebera beberapa pa menit menit atau detik detik sebelu sebelum m melaku melakukan kan prakt praktiku ikum m kemung kemungkin kinanf anfase ase akan akan lebih lebih mudah mudah untuk untuk diliha dilihatt karena karena proses proses metabo metabolis lisme. me. Namun Namun jika jika pengam pengambil bilan an sampel sampel dilaku dilakukan kan dalam dalam waktu waktu yang yang lama lama sebelu sebelum m prakti praktikum kum dilaku dilakukan kan,, misaln misalnya ya pengam pengambil bilan an saat saat pagi pagi hari hari sedangkan praktikum praktikum dimulai siang hari, kemungkinan proses proses metabolisme sel sudah terhenti sehingga sel tersebut mati. Jika demikian pada saat praktikum fase yang dicari tidak dapat ditemukan karena sel sudah mati.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil praktikum ini adalah : 1. Pembua Pembuatan tan sediaan sediaan dengan dengan metode metode squash squash atau penceta pencetan n yaitu yaitu teknik teknik pembuatan sediaan dengan menggunakan metode pencetan atau menekan bahan yang akan digunakan sampai terbentuk lapisan yang sangat tipis sehingga bagian sel yang ingin diamati terlihat dengan jelas. 2.
Hasil Hasil pengam pengamata atan n pada pada prepar preparat at anther anther bunga bunga sepatu sepatu ( Hibiscu Hibiscuss rosarosa-
sinensis ) menunjukkan bahwa terjadi proses pembelahan secara meiosis. Hal Hal ini ini terl terlih ihat at Yang Yang terli terliha hatt adal adalah ah fase fase anafa anafase se.. Dita Ditand ndai ai deng dengan an sentro sentromer mer membel membelah ah dan kedua kedua buah buah kromat kromatid id memisa memisahk hkan an diri diri dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan dan sekat sel sudah mulai terbentuk, warnanya jingga sesuai dengan warna mahkotanya. 3.
Pada preparat akar bawang merah ( Allium cepa) sel-sel sel-selnya nya ada yang yang
berwarna merah muda dan ada juga yang berwarna putih, perbesaran 400x, seln selnya ya berb berben entu tuk k segi segi enam enam deng dengan an satu satu inti inti,, di dala dalam m inti inti terse tersebu butt kromosomnya sedang mengalami pembelahan secara mitosis pada tahap interfase. 4.
Pada preparat akar bawang dayak ( Eleutherina Eleutherina Americana) didapat hasil sel-selnya berwarna merah, perbesaran 400x.
5.2 Saran
Para asisten diharapkan dapat memberikan penjelasan yang lebih lanjut mengenai praktikum yang dilakukan. Sehingga semua praktikan lebih mengerti lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Crowde Crowder, r, L. V. 1986. 1986. Genetika Tumbuhan. Gadjah Gadjah Mada Mada Univer Universit sity y Press. Press. Yogyakarta.
Prawoto, & Koesnadi. W. 1996. Genetika dan Evolusi . Departemen Departemen Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Santoso, H. B. 2002. Bahan Kuliah Teknik Laboratorium. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
Suryo. 1996. Genetika . Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Yatim, W. 1972. Genetika. Tarsito. Bandung