LABORATORIUM TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID
JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
PEMBUATAN TABLET ASETOSAL METODE KEMPA LANGSUNG & PENGUJIAN TABLET ASETOSAL
NAMA MAHASISWA/NIM
ANITA PO713251141003
ERNITA PUTRI UKKAS PO713251141013
MARDANI PO713251141022
NURJANNAH BADOLO PO713251141032
RESTI MIRI PO713251141O36
THERESIA MICHELLE UMKEKETO PO713251141048
KELAS/KLP : IIA/I.3
TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 11 MEI 2016
PEMBIMBING : Hendra Stevani,S.Si,M.Kes,Apt.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN FARMASI
2016
Master Formula
Rancangan formula
R/ Tablet Asetosal @400 mg No. C (100 tab)
Nama produk : asetosal tab
Nama pabrik : PT. Labora Farma
Jumlah sediaan : 100 tablet
No. Registrasi : DBL 1600400110A1
No. Batch : F04051
Expire Date : Mei 2018
Asetosal Tab
Labora Farma
Tanggal formulasi
Tanggal produksi
Disetujui oleh
Dibuat oleh
02 Mei 2016
04 Mei 2016
Kelompok 3
No
Kode Bahan
Nama bahan
kegunaan
Per dosis
Per batch
1.
LF-ASE-001
Acetylsalicylicum
Zat aktif
325mg
32,5 gr
2.
LF-AVL-021
Avicel PH 102
Bahan pengisi
7,2gr
7,2 gr
3.
LF-MGI-031
Mg.stearat
Glidant
Indikasi Asetosal tablet : untuk mengatasi rasa nyeri, pereda nyeri (analgetik) dan penurun demam (antipiretik).
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Suatu sediaan dibuat dalam bentuk tablet adalah untuk memberikan obat melalui mulut dalam bentuk yang memadai, dalam jumlah yang tepat atau melalui waktu yang tepat, di tempat yang diinginkan serta mempunyai integritas kimia yang dilindungi.
Asetosal merupakan obat yang diberikan dalam dosis besar pada orang dewasa sehingga perlu dibuat dalam bentuk sediaan tablet untuk memudahkan dalam penggunaannya dan membutuhkan biaya produksi yang lebih murah dibandingkan dengan sediaan sirup.
Karena serbuk asetosal mempunyai daya alir yang baik dan mempunyai sifat didalam udara lembab secara bertahap terhidrolisa menjadi asam salisilat dan asam asetat maka pada proses pembuatan tablet yang seragam dan kompak. Asetosal ini juga diindikasikan kepada pasien untuk mencegah agregasi plaletet pada infark miokard dan angina tidak stabil dan mencegah serangan iskemik atau sepintas.
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah pembuatan tablet dengan metode kempa langsung dan pengujian tablet.
Manfaat Percobaan
Manfaat dalam percobaan ini adalah mengetahui pembuatan tablet dengan memiliki komposisi yaitu bahan pengisi dan glidant serta mengetahui pengujian tablet dengan metode cetak langsung.
Prinsip Percobaan
Prinsip dalam percobaan ini adalah pembuatan tablet asetosal dengan metode kempa langsung dan pengujian tablet.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Umum
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi(Depkes RI,1995). Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau silinder, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Depkes RI,1979).
Tablet yang berbentuk kapsul umumnya disebut kaplet bolus adalah tablet besar yang digunakan untuk obat hewan besar. Bentuk tablet umumnya berbentuk cakram pipih/gepeng, bundar, segitiga, lonjong, dan sebagainya. Warna tablet umumnya putih. Tablet yang berwarna kemungkinan karena zat aktifnya memang berwarna, tetapi adajuga tablet yang sengaja diberi warna agar tampak lebih menarik, mencegah pemalsuan, dan untuk membedakan tablet yang satu dengan tablet yang lain (Syamsuni,A ;2005)
Pemberian etiket pada tablet harus mencantumkan nama tablet atau zat aktif yang dikandung dan jumlah zat aktif tiap tablet (Syamsuni,A;2005).
Komponen tablet kempa terdiri dari zat aktif, bahan pengisi, bahan tambahan lain dan aguvan. Bahan tambahan sendiri terdiri dari bahan pengisi(diluent) berfungsi untuk memperbesar volume massa agar mudah dicetak atau dibuat. Misalnya Laktosa,pati dsb. Bahan pengikat(binder) untuk memberikan daya adhesi pada massa serbuk sewaktu granulasi, misalnya gomacasia CNCdsb. Bahan penghancur (disintegrant) berfungsi membantu hancurnya tablet setelah ditelan, misalnya pati, dsb. Bahan pelican (lubrikan) berfungsi untuk mengurangi gesekan selama proses pengempaan tablet, misalnya silika pirogenik kiloidal. Bahan penyalut (coatimg agent), (syamsuni, A ;2005)
Pengujian granul dilakukan untuk menentukan sifat-sifat granul yang dapat memberikan gambaran tentang sifat tablet yang akan terbentuk sehingga kita dapat melakukan antisipasi umtuk menghasilkan tablet yang baik. Pengujian granul terdiri atas : 1. Pengujian kadar air,ditentukan dengan menimbang granul dalam keadan basah dan setelah kering. 2. Pengujian daya alir, untuk mengetahui konsitensi granul sebelum digunakan dalam proses pembuatan tablet. Penyajiannya anatar lain uji sudut diam(angle of ripose) yang dilakukan dengan uji sudut kemiringan berada pada range 34˚-48˚. Selanjutnya uji BJ sebenarnya(sejati) yaitu bobot jenis dari senyawa yang sebenarnya dimana ruang antar partikel dihilangkan sehingga volume granul dapat dihitung uji BJ nyata, diperoleh dengan membagi berat dari sampel dengan volume baik. Uji porositas, porositas yang baik terletak antara range 2-10%. Uji kecepatan alir, dilakukan untuk melihat pengaruh penambahan polimer akan meningkatkan kecepatan waktu alir atau tidak(Tim pengawas;20160.
Pengujian tablet dilakukan dengan 6 cara, yaitu uji keseragaman ukuran, dengan mengukur diameter dan ketebalan tablet menggunakan jangka sorong. Selanjtnya uji keseragaman bobot. Uji kekerasan dilakukan dengan alat Mecanto tester, stocher, Pfizer hardness tester,dsb. Tablet yang bagus memiliki kekerasan antara 4-8kg/cm3. Uji keregasan tablet, dilakukan untuk mengevaluasi ketahanan tablet terhadap absorbs selama pengemasan dan penanganan di perjalanan, diuji menggunakan frability tester dengan syarat tidak lebih 1% bagian tablet yang hilang selama pengujian. Kemudian uji waktu hancur, di uji menggunakan alat disintegration tester, syaratnya untuk tablet tidak bersalut harus hancur tidak lebih dari 15 menit & untuk tablet bersalut gula atau salut selaput tidak lebih dari 60 menit. Terakhir uji disolusi, menggunakan medium disolusi(Tim pengawas;2016).
Uraian Bahan
Asetosal (Depkes RI, 1979 : hal 43)
Nama Resmi : ACIDUM ACETYLSALICILICUM
Nama Lain : Asetosal, Asam astil salisilat
Rumus Molekul : C9H8O4
Bobot Molekul : 180,16
Pemerian : Hablur tidak berwarna, atau serbuk hablur putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau, rasa asam.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam airm mudah larut dalam etanol (95%P), larut dalam kloroform P dan eter P.
Khasiat : Analgetikum, Antipiretikum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Magnesium Stearat (Excipient : 404)
Nama Resmi : MAGNESII STEARAS
Nama Lain : Mg. stearat
Rumus Molekul : C36H20N9O4
Bobot Molekul : 597,24
Pemerian : Sangat halus, bau dan rasa seperti asam stearat.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol 96%, eter dan air. Mudah larut dalam benzene hangat dan methanol hangat.
Khasiat : Lubrikan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik & sejuk.
Avicel PH CO2 (Excipient : 129)
Nama Resmi : MICROCRISTALLIN CELLULOSE
Nama Lain : Avicel
Rumus Molekul : (C6H20O3)n
Bobot Molekul : Hingga 35.000
Pemerian : Murni, sebagian putih, tidak berbau, tidak berasa, serbuk hablur yang tersusun dari partikel penyerap.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam NaOH 5%, praktis tidak larut dalam air, asam encer, dan banyak pelarut organik.
Khasiat : Sebagai pengikat, pengisi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik & sejuk.
BAB III
METODE KERJA
Alat & Bahan
Alat yang digunakan :
Batang pengaduk
Corong gelas
Gelas ukur 50ml
Kertas perkamen
Kertas grafik
Penggaris
Piknometer
Oven
Mesin kempa tablet
Sendok tanduk
Stopwatch
Timbangan analitik
Cawan porselen
Pipet tetes
Desintegrant Tester
Firability Tester
Hardness Tester
Bahan yang digunakan :
Asetosal
Magnesium stearat
Avicel
Perhitungan :
Scole (mg/tab)
Material name
Quantity
325
Acetylsalicylicum
32,5
18 %
Avicel PH CO2
7,2
0,75%
Magnesium stearat
0,3
Akan dibuat tablet dengan berat tablet 400mg/tab sebanyak 100 tab. Jumlah bahan yang akan ditimbang :
Asetosal = 0,325 gr X 100 tab = 32,5 gr
Mg. Stearat = 0,75% X (400 mg/tab x 100 tab) = 0,3 gr
Avicel = 18% X (400 mg/tab x 100 tab) = 7,2 gr
Cara kerja :
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Diayak asetosal dan magnesium stearat dengan pengayak nomor 100
Dicampur magnesium stearat denganavicel PH 102 sedikit demi sedikit hinnga homogen lalu ditambahkan asetosal sedikit demi sedikit hingga homogen.
Dikempa campuran tersebut hingga membentuk tablet
Dilakukan pengujian tablet.
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Data Pengamatan
Zat uji
Warna sediaan
Jumlah sediaan
Tablet asetosal
Putih
68 tablet
Hasil Pengamatan
Pada pembuatan tablet asetosal dilakukan beberapa pengujuan granul yang terdiri dari :
Uji daya alir
Angle Of Repose (uji suudut diam0
h (ketinggian) = 2cm
r (jari-jari) = 9,4cm
Perhitungan :
tg α = hr= 29,4cm= 12,01 (<25) aliran sangat baik.
Uji Bj sebenarnya
Volume piknometer = 25ml
Berat pikno kosong(A) = 15,80g
Berat pikno + paraffin(B) = 36,49g
Berat pikno+paraffin+asetosal = 36,93g
Bj paraffin = B-AVolume piknometer(ml)
= 36,49-15,8025ml
= 0,8275 g/ml
Bj sebenarnya = 1g25-(C-A- 1gBJ Praffin)
= 1g25-(36,93-15,80- 1g0,8276)
=1g25-(20,130,8276)
=1g25-24,3233
=1g0,6767
=1,477g/ml
Uji Bj nyata
Berat granul = 31,15g
Vo = 48ml
Volume akhir = 40ml
Bj fluff = berat granul (gr)Vo
= 31,15gr48ml
= 0,648 g/ml
Bj nyata = bobot granulVolume akhir
=31,15gr40ml
= 0,778 g/ml
% Pemadatan = Bj nyata-Bj fluffBj nyata x 100%
= 0,778-0,6480,778 x 100%
= 0,150,778 x 100%
= 16,70 %
Porositas
Volume nyata = -
Bj sebenarnya = 1,477g/ml
Bj nyata = 0,778g/ml
Porositas = (1-Bj nyataBj sebenarnya) x 100%
=(1-0,7781,477) x 100%
=(1-0,5267) x 100%
=0,4733 %
=47,33 %
Uji kecepatan alir
Bobot granul dengan pelicin = 38,37gr
Bobot granul tanpa pelicin = 38,23gr
F = bobot granul dengan pelicin bobot granul tanpa pelicin
= 38,37 38,23
= 1,0036
Pembahasan
Pada praktikum kali ini dibuat asetosal tablet dengan penambahan Avicel sebagai pengisi, pengikat, dan penghancur(desintegrant) serta magnesium stearat sebagai lubrikan(pelicin). Asetosal merupakan obat pereda nyeri golongan " Anti Radang Nonsteroid (AINS)",sering digunakan untuk mengatasi nyeri rematik, pereda nyeri (analgesic), dan penurun demam(antipiretik).
Pada pembuatan tablet asetosal terdiri dari asetosal sebagai zat aktif, magnesium stearat sebagai glidant atau pelincir, dan avicel PH 102 sebagai bahan pengisi. Pada pembuatan tablet asetosal digunakan avicel PH 102 karena untuk avicel PH 102 digunakan sebagai pengisi granul, sedangkan avicel PH 101 sebagai bahan pengisi serbuk.
Setelah semua bahan telah ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik maka dilakukan pengujian tablet, adapun beberapa pengujian didalam pengujian tablet yaitu :
Uji sudut diam
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menentukan sifat aliran yang dilakukan dengan uji sudut kemiringan yang dilakukan jika suatu zat berupa serbuk yang mengalir bebas dan sebuah corong keatas suatu dasar membentuk kerucut yang sudut kemiringannya diukur, semakin datar kerucut, artinya sudut kemiringan semakin kecil, maka sifat aliran serbuk makin baik untuk sebagian serbuk farmasi memiliki sudut kemiringan dengan range 34o-48diperoleh data uji sudut diam adalah 12,01 yang berarti dibawah 25 menandakan aliran serbuk sangat baik.
Uji Bj sebenarnya
Merupakan bobot jenis dari senyawa yang sebenarnya dimana ruang antar partikel dihilngkan sehingga volume granul dapat dihitung. Metode ini menggunakan suatu senyawa cairan yang tidak dapat melarutkan ataupun bereaksi dengan senyawa yang di uji serta cairan tersebut tidak boleh masuk atau menyerap kedalam pori-pori granul. Contoh cairan tersebut adalah air raksa atau oaraffin cair.
Diperoleh data uji Bj sebenarnya adalah 1,477 g/ml dan Bj paraffin adalah 0,8276 g/ml.
Uji Bj nyata
Bobot jenis nyata (Pa) diperoleh dengan membagi berat dari sampel dengan volume akhir. Diperoleh data Bj fluff adalah 0,648g/ml, Bj nyata yaitu0,778g/ml serta % pemadatan yaitu 16,70% yang berarti aliran agak baik.
Uji porositas
Porositas yang baik terletak antara range 2-10%, rendahnya porositas menunjukkan ketidakmudah patahnya tablet dan rendahnya keausan. Diperolrh data uji porositas adalah 47,33%.
Uji kecepatan alir
Pengujian ini ingin melihat apakah dengan penambahan suatu pelincir dan meningkatkan kecepatan waktu alir atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan mengetahui terlebih dahulu bobot granul tanpa pelicir(magnesium steaarat) ysng didapat sebesar 38,23 dan penambahan magenesium stearat selebihnya sebagai bobot granul dengan pelicir sebesar 38,37 gr. Sehinga didapatkan factor kecepatan alir granul adalah 1,0038gr. Sehingga didapatkan factor kecepatan alir granul adalah 1,0036. Dan dapat disimpulkan bahwa penambahan pelincir dapat meningkatkan kecepatan waktu alir zat.
Dan untuk pengujian/evaluasi tablet pertama-tama dilakukan uji kekerasan tablet menggunakan Hardness tester. Tablet yang diujikan sebanyak 10 tablet. Hasil yang diperoleh kurang baik karena hanya satu tablet yang memenuhi syarat kekerasan sedangkan tablet yang lain tidak memenuhi syarat. Selanjutnya uji keregasan menggunakan Friability Tester sebanyak 6 tablet.Hasil yang diperoleh adalah 11,33 % menunjukkan keregasan tablet yang kurang baik karena lebih dari 1 % syarat yang telah ditentukan.
Selanjutnya dilakukan uji keseragaman bobot. Berat rata-rata 20 tablet yaitu 489 mg. data pembanding untuk kolom A adalah 5 % (tidak lebih dari 2 tablet) dan diperoleh 2 tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata sehingga hasilnya memenuhi syarat. Sedangkan untuk kolom B tablet yaitu 10 % (semua tablet) dan hasil yang diperoleh semua tablet tidak menunjukkan penyimpangan diatas 10 % sehingga untuk kolom B tablet yang di ujikan memenuhi syarat.
Selanjutnya dilakukan uji waktu hancur menggunakan Desintegration Tester sebanyak 6 tablet. Hasil yang diperoleh adalah keenam tablet tersebut memenuhi syarat karena waktu hancur keseluruhan tablet kurang lebih 7 menit sedangkan data pembandingnya adalah >15 menit. Dan uji selanjutnya adalah uji keseragaman ukuran diperoleh hasil adanya keseragaman ukuran untuk diameter 10 tablet namun tidak diperoleh keseragaman ukuran untuk ketebalan tablet. Dan uji yang terakhir adalah uji keregasan tablet menggunakan 6 gram tablet. Dan hasil yang diperoleh dari uji ini adalah tablet yang di uji tidak memenuhi syarat karena diperoleh hasil yang melebihi dari syarat pembanding yang telah di tentukan yaitu 1 % sedangkan data yang diperoleh 11,33%.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan percobaan kali ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pemilihan pada bahan pengisi digunakan Avicel PH 102, karena pada avicel PH102 digunakan untuk pengisi granul.
Uji sudut diam = 12,01 (<25) aliran sangat baik.
Uji Bj sebenarnya = Bj paraffin = 0,2876 g/ml
=Bj sebenarnya = 1,477 g/ml
Uji Bj nyata = Bj fluff = 0,648 gr/ml
= Bj nyata = 0,778 gr/ml
=% pemadatan = 16,70 %
Uji porositas = 47,33%
Uji kecepatan alir = 1,0036.
Dan dari semua hasil evaluasi tablet yang dilakukan tablet asetosal memenuhi syarat dari keseragaman bobot dan waktu hancurnya, sedangkan untuk uji lainnya tidak memenuhi syarat.
Saran
Praktikan hendaknya lebih memperhatikan dalam proses pengujian tablet agar dapat menghasilkan sediaan yang sempurna.
LAMPIRAN
Pengujian Tablet Jadi
Uji keseragaman bobot
Tablet
Bobot Rata" Tablet (g)
Bobot Tiap" Tablet(g)
Penyimpangan Bobot Rata" (%)
Kesimpulan
1
0,489 g
0,485
0,817 %
Untuk kolom A=5% (tdk lebih dari 2 tab) hasil yang diperoleh 2 tab lebih dari 5 % sehingga memenuhi syarat.
2
0,478
2,249 %
3
0,470
3,88 %
4
0,484
1,022 %
5
0,477
2,453 %
6
0,474
3,067 %
7
0,486
0,613 %
8
0,471
3,680 %
9
0,483
1,226 %
10
0,488
0,204 %
Untuk kolom B=10% (untuk semua tab). Hasil yang diperoleh tadak ada tablet yang menyimpang dari dari 10% sehingga memenuhi syarat.
11
0,482
1,431 %
12
0,496
1,431 %
13
0,467
4,498 %
14
0,454
7,157 %
15
0,490
0,204 %
16
0,498
1,840 %
17
0,500
2,249 %
18
0,457
6,543 %
19
0,492
0,613 %
20
0,466
4,703 %
Uji keseragaman ukuran
Tablet
Diameter
Ketebalan
Kesimpulan
1
1
0,51
Untuk keseragaman diameter memenuhi syarat, namun untuk ketebalan tablet tidak memenuhi syarat.
2
1
0,515
3
1
0,515
4
1
0,51
5
1
0,515
6
1
0,51
7
1
0,5
8
1
0,51
9
1
0,5
10
1
0,505
Uji kekerasan
Tablet
Kekerasan (kg/cm2)
Kesimpulan
1
2
Tidak memenuhi syarat
2
4
Memenuhi syarat
3
1,5
Tidak memenuhi syarat
4
1,5
Tidak memenuhi syarat
5
1
Tidak memenuhi syarat
6
1
Tidak memenuhi syarat
7
1
Tidak memenuhi syarat
8
1,5
Tidak memenuhi syarat
9
1,5
Tidak memenuhi syarat
10
2
Tidak memenuhi syarat
Uji keregasan
Berat awal
Berat akhir
% berat yang hilang
Kesimpulan
6,362 g
5,641 g
11,33 %
Tidak memenuhi syarat
Waktu hancur
Tablet
Waktu
Kesimpulan
1
00 : 00 : 51
Memenuhi syarat
2
00 : 01 : 13
3
00 : 01 : 78
4
00 : 02 : 10
5
00 : 04 : 05
6
00 : 07 : 61