BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
Suatu irama dengan tiga atau lebih denyut yang berurutan berasal dari ventrikel dengan laju lebih dari 100 per menit adalah takikardi ventrikel ( ventricular tachicardia-VT ). VT adalah irama yang mengancam nyawa yang di mulai di bawah berkas His di jaringan ventrikel jantung. Tiap implus ventrikel mengalir melalui jaringan ventrikel menggunakan sebuah jalur alternatif. Perubahan jalur menghasilkan QRS lebar, aneh dengan perpanjangan interval QRS. Irama ini dapat sangat cepat sehingga gelombang T tidak tampak, dan jika tampak, memiliki defleksi berlawanan dengan gel R. Ventrikular Takikardi (VT) adalah pelepasan impuls yang cepat oleh fokus ektopic di Ventricel, yang ditandai oleh sederetan denyut den yut Ventrikel. Terdapat 3 atau lebih komplek yang berasal dari ventrikel secara berurutan dengan laju lebih dari 100x/ menit. Pengaruhnya terhadap jantung adalah ventrikel yang berdenyut sangat cepat tanpa sempat mengosongkan dan mengisi darah secara sempurna, Akibatnya sirkulasi darah menjadi tidak cukup. Terdapat tiga atau lebih premature ventricular contraction atau ventricular extrasistole dengan laju lebih dari 120 kali/menit. Fokus takikardi dapat berasal dari ventrikel kiri atau kanan atau akibat dari proses proses reentry pada salah satu bagian bagian dari berkas cabang (bundle branch reentry VT). Dari rekaman EKG permukaan VT umumnya memberikan gambaran EKG dengan ciri kompleks QRS yang lebar (> 0.12 detik )
1
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kami dapat menarik beberapa rumusan masalah anatara lain sebagai berikut: 1. Apakah pengertian dari Ventrikel Takikardi? 2. Bagaimana epidemiologi Ventrikel Takikardi? 3. Apa etiologi dari Ventrikel Takikardi? 4. Apa saja manifestasi klinis Ventrikel Takikardi? 5. Bagaimana patofisiologi dari Ventrikel Takikardi? 6. Apa saja pemeriksaan diagnostik pada pasien Ventrikel Takikardi? 7. Bagaimana penatalaksanaan Ventrikel Takikardi? 8. Apakah komplikasi Ventrikel Takikardi? 1.4. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Memahami konsep dasar dari Ventrikel Takikardi beserta patofis iologinya. 2. Mengetahui bagaimanakah flowchart dari Ventrikel Takikardi. 3. Memahami manajemen primer dan homme visit pada pasien Ventrikel Takikardi. 1.5. Mamfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah : 1. Mahasiswa dapat memahami konsep dasar dari Ventrikel Takikardi beserta patofisiologinya. 2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimanakah flowchart dari Ventrkel Takikardi. 3. Mahasiswa dapat memahami manajemen primer dan homme visit pada pasien Ventrikel Takikardi.
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Defenisi Takikardi Ventrikuler adalah suatu gangguan ritme jantung yang ditandai dengan
detak jantung yang teratur tapi cepat. Jantung orang dewasa biasanya berdenyut antara 60 dan 100 kali per menit pada keadaan istirahat. Pada takikardi ventikuler, jantung umumnya berdetak lebih dari 100 denyutan per menit karena adanya gangguan pada impuls elektrik normal yang mengontrol detak jantung. Sinyal elektrik yang lebih cepat dari pada normal dikirim ke ruang jantung bawah (ventrikel) yang menyebabkan ventrikel berkontraksi dengan cepat. Denyut jantung yang cepat tidak memungkinkan ventrikel terisi dengan darah yang cukup dan berkontraksi dengan baik untuk memompa darah secukupnya keseluruh tubuh. Jika tidak dirawat, keadaan ini dapat memburuk dan menyebabkan terjadinya fibrilasi ventrikel, yang merupakan suatu kondisi yang mengancam keselamatan jiwa sehingga terjadi kematian jantung mendadak. 2.2 Epidemiologi
Gangguan irama jantung yang sering menyebabkan kematian mendadak adalah ventrikel fibrilasi yang sering terjadi bersama dengan ventrikel takikardi yang menyebabkan sekitar 300 kematian pertahunnya di Amerika Serikat. Kelainan ini juga di temukan sebanyak 0,06 – 0,08 % pertahunnya pada populasi dewasa. Ventrikel fibrilasi dan ventrikel takikardi merupakan kelainan pertama yang paling sering terjadi akibat sindrom koroner akut dan merupakan penyebab 50 % kematian mendadak, yang biasanya terjadi 1 jam setelah onset infarkmiokard. Studi epidemiologik jangka panjang menunjukkan bahwa pria mempunyai resiko gangguan irama ventrikel 2 – 4 kali lipat dibandingkan dengan wanita. Sementara itu, data yang lebih baru dari Abildstrom dan kawan-kawan (2002) yang melakukan studi prospektif selama 4 tahun menemukan bahwa gangguan irama ventrikel pada pria hanya 1,3 kali lebih sering daripada wanita. Beberapa peneliti dari National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion Amerika Serikat mendapatkan bahwa kejadian kematian mendadak yang disebabkan gangguan irama jantung yang dialami oleh wanita muda meningkat lebih dari 31 persen selama periode 1989-1996. Padahal, pria hanya mengalami peningkatan sekitar 10 persen selama periode yang sama. 3
2.3 Etiologi:
Gangguan sirkulasi koroner (iskemik miokard, infark miokard, aterosklerosis koroner, spasme arteri koroner)
Kardiomiopati
Gangguan keseimbangan elektrolit (hiper atau hipokalemia). Ion kalium menentukan potensial istirahat dari sel otot jantung. Jika terjadi perubahan kadar elektrolit, maka akan terjadi peningkatan atau perlambatan permeabilitas terhadap ion kalium. Akibatnya potensial istirahat sel otot jantung akan memendek atau memanjang dan memicu terjadinya gangguan irama jantung.
Penyebab lain dari ventrikel takikardi adalah :
Medikasi/ obat-obatan seperti digitalis dan obat anti aritmia, obat-obat anti aritmia bekerja dengan mempengaruhi proses repolarisasi sel otot jantung. Dosis yang berlebih akan mengubah repolarisasi sel otot jantung sehingga terjadi gangguan irama jantung
Sarcoidosis (suatu inflamasi yang mengenai kuloit dan jaringan tubuh lainnya) Perubahan postur, exercise, emosional (stress) atau stimulasi vagal Respon terkait gaya hidup ( kafein, alkohol nikotin, metamfetamin/kokain)
Faktor resiko ventrikel takikardi
Penderita dengan penyakit jantung sebelumnya
Arteri koroner
Aterosklerosi
Stress
2.4 Manifestasi klinik
Jantung berdebar- debar (palpitasi)
Hipotensi di sebabkan sirkulasi menurun
Penurunan nadi yang di sebabkan oleh denyut jantung tidak memadai
Penurunan pernapasan
Pusing di sebabkan oksigenasi menurun dalam darah
Ketidak sadaran
4
Apnea Nyeri dada
2.5 Patofisiologi
Seperti telah di jelaskan bahwa ventrikel takikardi sebabkan oleh infark miokard, iskemia ,jantung koroner, pada pasien dengan ventrikel takikardi lebih banyak di sebabkan oleh arteri korener merupakan pembuluh darah yang bertugas memberi nutrisi pada jantung itu sendiri, jika terjadi infark pada arteri korener yang memperdarahi SA node di atrium menyebabkan kematian sel otot jantung menimbulkan gangguan pada repolarisasi dan depolarisasi sehingga mempengaruhi irama jantung. Dengan di lepasnya berbagai enzim intrasel dan ion kalium serta penimbunan asam laktat, maka jalur-jalur hantaran listrik jantung terganggu. Hal ini dapat menyebabkan hambatan depolarisasi atrium atau ventrikel serta timbulnya aritmia. Penurunan kontraktilitas miokard akibat kematian sel otot jantung juga dapat menstimulus pengaktifan katekolamin yang meningkatkan rangsangan sistem saraf simpatis , akibatnya akan terjadi peningkatan frekuensi jantung, peningkatan kebutuhan oksigen dan vasokontriksi. Selain itu iritabilitas myokard ventrikel juga penyebab munculnya ventrikel takikardi.
5
PATHWAY
ETIOLOGI (IMA, Iskemik miokard, jantung koroner, kardiomiopati)
↓Suplai darah ke jantung
Gangguan metabolisme di jantung
Metabolisme anaerob
Peningkatan asam laktat
Nyeri
Gangguan rasa n aman
Kematian otot jantung
Gangguan penghantaran impuls Gangguan depolarisasi dan repolarisasi jantung
Kecepatan pengisian impuls ke ventrikel
Irama jantung tidak terkontrol
Pelepasan enzim CKMB (Creatinin Kinase-MB)
Pengaktifan Sistem saraf simpatis
Frekuensi jantung meningkat
Kebutuhan O2 di jantung ↑
VENTRIKEL TAKIKARDI ↓ ATP
fatique
Intoleransi aktivitas
Vasokontraksi ↑
Ketidakefektifan ventrikel untuk terisi dan berkontraksi memompa darah
Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan
6
2.6 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis dari ventrikel takikardia adalah: 1. EKG dengan gambaran sebagai berikut:
Site of Origin : satu atau lebih fokus ektopik di ventrikel
Frekuensi
: biasanya 140-250 bpm
Irama
: biasanya reguler
Gelombang P
: tidak ada
Kompleks QRS : bentuk aneh dan ukuran sama, melebar atau > 0,12 detik
Gelombang T
: tidak ada
Kejadian
: tiga atau lebih PVC yang berjajar dalam satu baris , timbul mendadak
2. Enzim Jantung, yaitu : · CKMB : dapat dideteksi 4-6 jam pasca infark, mencapai puncaknya pada 24 jam pertama, kembali normal setelah 2-3 hari. · Troponin T : spesifik untuk kerusakan otot jantung, dapat dideteksi 3-4 jam pasca infark · LDH : dapat dideteksi 24-48 jam pasca infark, mencapai puncaknya setelah 3-6 hari, normal setelah mencapai 8-14 hari. 3. Chest x-ray : untuk menunjukan pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi ventrikel atau katup 4. Drug Screen : menilai adanya keracunan obat digitalis atau quinidine 5. Elektrolit : peningkatan atau penurunan kalsium kadar kalsium dan/ atau kalsium dapat menyebabkan gangguan irama jantung
7
2.7 Penatalaksanaan a. Farmakologi
1. Amiodaron Amiodaran adalah obat anti-arrhythmic yang mempengaruhi irama detak jantung. Amiodarone digunakan untuk membantu menjaga jantung berdetak dengan normal pada orang yang memiliki gangguan irama jantung tertentu pada bilik jantungnya (bilik jantung yang lebih kecil yang membiarkan darah mengalir keluar jantung). 2. Epinephrine Epinephrine adalah obat yang digunakan untuk penyuntikan pembuluh darah dalam pengobatan hipersensitivitas akut. Aksi epinephrine menyerupai pengaruh stimulasi syaraf adrenergic. 3. Lidocaine Lidocaine adalah anastesi lokal jenis amide dan umumnya digunakan sebagai anti-arrhythmic yang menggunakan pengaruhnya pada axon syaraf sodium channels, untuk mencegah depolarisasi b. Non farmakologi
RJP (resusitasi jantung paru) adalah tindakan yang di lakukan untuk mengatasi henti nafas dan henti jantung.
Disinkronisasi kardioversi/ Defibrilasi, terapi dengan memberikan aliran listrik ke jantung pasien dengan tujuan koordinasi listrik jantung dan mekanisme pemompaan di tunjukan dengan membaiknya cardiak output, perfusi jaringan dan oksigenasi.
Intubasi endotrakeal.
Pencegahan
-
Menjaga tingkat elektrolit yang seimbang.
-
Perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok, menghindari konsumsi berlebihan alkohol dan penggunaan narkoba, modifikasi diet, dan olahraga, sangat penting dalam mencegah takikardia ventrikel pada pasien dengan risiko penyakit kardiovaskular.
8
-
Penggunaan tembakau merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung berkembang, yang merupakan penyebab utama takikardia ventrikel.
Pada prinsipnya, terapi bertujuan untuk : a. Mengembalikan irama jantung yang normal (rhythm control) b. Menurunkan frekuensi denyut jantung (rate control) Pada pasien dengan riwayat infark miokard akut dan penurunan fungsi ventrikel kiri (fraksi ejeksi,35 %), terdapat VT yang dapat dicetuskan dan tidak dapat dihilangkan dengan menggunkan obat-obatan, maka ICD (inplantable cardioverter – defibrillator) tindakan ini mirip dengan alat pacu jantung lebih unggul dalam menurunkan mortalitas. Untuk pencegahan sekunder kematian mendadak (pasien yang berhasil diselamatkan dari aritmia fatal) pada pasien pasca IMA dengan penurunan fungsi ventrikel kiri, ICD telah terbukti lebih unggul dari pada amiodaron
I. Komplikasi
1. Ventrikel Fibrilation 2. CHF 3. Kematian mendadak
9
BAB III DESKRIPSI KASUS 3.1 Contoh Kasus
Seorang pria berusia 55 tahun di bawa oleh keluarganya di RS dengan riwayat nafas pendek dan palpitasi sejak 24 jam yang lalu dan ia mengalami penurunan kesadaran. Berdasarkan riwayat penyakit terdahulu pasien mempunyai penyakit infark miokard. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan tekanan darahnya 80/52 mmHg, laju denyut jantung 150 kali/menit dan reguler.
10
3.2 Flow Chart
Kaji jalan nafas: -
Tidak ada jalan nafas, lakukan jaw thrust
Cek pernafasan : -
Lihat pergerakan dada ( ada)
-
Dengar bunyi nafas (normal)
-
Merasakan hembusan nafas pasien ( ada,lambat )
Sirkulasi : -
Cek nadi karotis 5-10 detik ( tidak teraba )
mulai bag-mask-ventilation dan RJP ( 30 kompresi 2x ventilasi ) sampai difibrilator/ monitor tiba Pasang monitor defibrilator dan nilai irama jantung -
Gel P : tidak ada
-
Kompleks QRS : lebar > 0.12s bentuk aneh dan sama
-
Irama : reguler
-
Laju : > 100x/menit
Ventrikel Takikardi
Lakukan defibrilasi sampai 3 menit
DC shock 200 joule
DC shock 200 joule
DC shock 200 joule
Pantau irama setelah 3 kejut pertama.
A
B 11
A
B
4. VT menetap/ VT tanpa nadi
1 menit CPR secara teratur ( 5
Sirkulasi kembali normal
-
komprensi : 1 ventilasi
Kaji tanda-tanda vital ( nadi karotis teraba, pergerakan dada normal, bunyi nafas normal )
-
Pertahankan jalan nafas
-
Pengobatan sesuai dengan tekanan darah,denyut nadi dan irama
DC shock 360 joule DC shock 360 joule DC shock 360 oule
-
Rekam 12 lead ECG ( ada gel P, ada gel T, QRS ( 0,12 s) HR (60-100xmenit))
-
Rongent toraks
-
Pemeriksaan darah
Stabilisasi VT menetap / VT tanpa nadi Masukan ke ruang CCU atau ICU
CPR pertahankan jalan nafas berikan obat epinephrine, antiarhythmic ( lidocaine )
DC shock 360 joule, 30-60 detik pasca pemberian obat-obat sesuai dosis pola harus : drug – shock , drug - shock
12
3.3 ASUHAN KEPERAWATAN 3.3.1 DATA UMUM
Nama inisial klien
:
Umur
:
Alamat
:
Agama
:
Tanggal masuk RS/RB: Nomor Rekam Medis Bangsal
: :
3.3.2 PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway -
Adakah suara nafas ( krekels ) Ya
Tidak
2. Breathing -
Adakah distress pernafasan Ya
-
Tidak
Adakah hipoksemia berat Ya
Tidak
3.Circulation - Perubahan tingkat kesadaran Ya
Tidak
- Apakah ada takikardi Ya
Tidak
-TD >100/80mmHg
< 100/80mmHg
-Bagaimana kapilery refill < 2detik
>2 detik
-Apakah ada sianosis Ya
Tidak
13
4.kenyamanan Tanyakan apakah pasien merasa nyeri atau tidak : Ya
Tidak
Kalau ada, bagaimanakah : 1. P (paliative)
:
2. Q (quality)
:
3. R (ratio)
:
4. S (scale)
:
5. T (time)
:
Jam
:
Lama/durasi
:
Frekuensi
:
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. EKG (12 sadapan lead) 1. Gelombang P Ada
Tidak
2. Kompleks QRS > 0,12 s
< 0,12 s
Lebar
Sempit
Reguler
Ireguler
3. Irama
4. Frekuensi > 100x/mnt
< 100x/mnt
5. Gelombang T Ada
Tidak
Hipokalemi
Hiperkalemi
b. Elektrolit
c. Chest x-ray ( pembesaran jantung ) Ya
Tidak
Ya
Tidak
d. Drug screen
e. Marker jantung 14
CKMB:
(>2,5% CK total )
PENATALAKSANAAN INTERVENSI 1.
Berikan posisi supinasi kepala ekstensi
Ya
Tidak
2.
Berikan oksigenasi :
Ya
Tidak
3.
Resusitasi Jantung Paru
Ya
Tidak
Ya
Tidak
liter/mnt
4. Defibrilasi 5.
Lakukan pemeriksaan EKG
Ya
Tidak
6.
Kolaborasi dalam pemeriksaan Chest x-ray
Ya
Tidak
7.
Kolaborasi dalam pemeriksaan enzim jantung atau biomarker jantung a. CK-MB :
8.
(>2,5% CK total)
Ya
Tidak
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat: a. Amiodarod -
Jam
- Dosis
: :
b.Ephineprin -
Jam
- Dosis
: :
f. lidokain -
Jam
- Dosis
: :
15
EVALUASI
Tanggal Pengkajian
:
Jam
:
Keterangan
:
Tanda Tangan Pengkaji Nama Terang
16
D. FORMAT PENGKAJIAN KEGAWATDARURATAN JANTUNG (HOME VISIT)
Nama
:
Jenis Kelamin
: L/P
Alamat
:
Umur
:
Agama
:
Status Perkawinan
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Kebangsaan
:
Sumber informasi
:
MASALAH KEPERAWATAN □
Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan ketidak ef ektivan ventrikel terisi dan memompa darah
□
Gangguan rasanyaman berhubungan dengan nyeri akut
□
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gangguan metabolisme jantung.
Intervensi :
1.
Ya
Tidak
Kaji lokasi , karakteristik, frekuensi, durasi ,kualitas dan faktor pencetus nyeri.
2.
Kaji kedisiplinan pasien dalam meminum obat
3.
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan.
4.
Ajarkan pasien tekhnik nafas dalam, relaksasi dan distraksi.
5.
Kaji peran keluarga dalam perawatan pasien di rumah
6.
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi atau beraktifitas
7.
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADL secara mandiri sesuai kebutuhan
8. Berikan alat bantu jika klien memerlukan 9. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan jauh dari kebisingan 10. Berikan KIE pada pasien dan keluarga tentang kedisiplinan minum obat
17
11. Ajak keluarga pasien untuk ikut memantau pasien dalam minum obat 12. Berikan KIE pada keluarga dan pasien tentang penyakitnya 13. Berikan KIE kepada keluarga dan pasien untuk segera menghubungi petugas kesehatan apabila timbul gejala pusing, jantung berdebar- debar
RUJUKAN KE RUMAH SAKIT :
Tolong dilakukan pemeriksaan penunjang pada pasien ini, yaitu: o
EKG 1. Gelombang P Tidak Ada 2. Kompleks QRS > 0,12 s 3. Irama Reguler 4.Gelombang T Tidak Ada 5. frekuensi > 100x/menit
o
Pemeriksaan enzim jantung (biomarker jantung) CKMB:
(>2,5% CK total)
18
Evaluasi :
Tanggal Pengkajian
:
Jam
:
Keterangan
:
Tanda Tangan Pengkaji
Nama Terang
19
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pasien dengan penurunan kesadaran dan memiliki riwayat serangan jantung menderita ventrikel takikardia. Langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang perlu diperhatikan dengan seksama untuk mengetahui penyebab penurunan kesadaran pada pasien.Pada kasus ini diagnosis pasti ditegakkan dengan gambaran EKG pada 12 sadapan. Ventrikel takikardia merupakan suatu aritmia pada ventrikel yang mengakibatkan volume sekuncup berkurang bahkan tidak ada akibat kecepatan denyut ventrikel yang cepat yaitu 160-250 kali/menit. VT adalah suatu keadaan gawat darurat karena kapan saja bisa terjadi mati mendadak pada pasien yang menderitanya terutama pada pasien dengan berbagai penyakit jantung yang menyertainya seperti infark miokard.Oleh karena itu tindakan pengobatan pada pasien VT adalah dengan medikamentosa, Resusitasi Jantung Paru, dan Defibrilator.
20
Referensi
G, glenn. Ventricular Tachycardia. Medline plus. 2012. M, L. Brent. Ventrikel Tachycardia. Merck Manual Home Health Handbook. 2012 VentricularTachycardia.Diunduh darihttp://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/Arrhythmia/AboutArrhythmia/Tachycardi 30 agustus 2010. Sinkop dalam buku At a Glance. Yamin M, Harun S. Aritmia ventrikel dalam Buku Ajar IPD. Jilid II edisi ke-5. Jakarta:Internapublishing; 1623-9. Cheitlin M D, dkk. Clinical Cardilogy. Edisi ke-6. California: Prentice-hall Interntional Inc;544-50.
21