FIBRILASI VENTRIKEL Fibrilasi ventrikel ialah irama ventrikel yang chaos dan sama sekali tidak teratur. Hal ini menyebabkan ventrikel tidak dapat berkontraksi dengan cukup sehingga curah jantung menurun,bahkan sama sekali tidak ada,sehingga tekanan darah dan nadi tidak bisa diukur,pasien tidak sadar dan bila tidak segera ditolong akan menyebabkan kematian. Fibrilasi ventrikel paling sering karena penyakit jantung koroner,terutama infark miokard akut,penyebab lain intoksikasi digitalis,sindrom QT yang memanjang. Pada pasien harus secepatnya dilakukan resusitasi jantung paru,yaitu pernapasan buatan dan pijat jantung dan secepatnya dilakukan direct current countershock dengan dosis 400 joules. Pasien juga diberikan xilocain atau amiodaron secara intravena. Pertolongan harus diberikan dalam 2-4 menit,bila tidak terlambat prognosis cukup baik. Bila sudah lebih dari5menit dapat terjadi kerusakan otak,sehingga walaupun irama jantung kembali normal,mungkin kesadaran pasien tidak dapat kembali. Fibrilasi ventikel (VF) merupakan keadaan terminal dari aritmia ventrikel yang ditandai oleh kompleks
QRS,gelombang
P
dan
segmen
ST
yang
tidak
beraturan
dan
sulit
dikenali(disorganized). VF merupakan penyebab utama kematian mendadak. Penyebab utama VF adalah infark miokard akut,blok AV total denganrespon ventrikel sangat lambat,gangguan elektrolit (hipokalemia dan hiperkalemia),asidosis berat dan hipoksia. Salah satu penyebab VF primer yang sering pada orang dengan denyut jantung normal adalah sindrom Brugada. Pada kelainan ini terjadi kelainan genetik pada gen yang mengatur kanal natrium sehingga tercetus VF primer. Angka kejadiannya tinggi pada populasi asia dan kelompok laki-laki usia muda. Pada EKG permulaan saat irama sinus ditemukan adanya gambaranRBBB inkomplit dengan elevasi segmen ST di sadapan VI-V3. VF akan menyebabkan tidak adanya curah jantung sehingga pasien dapat pingsan dan mengalami henti napas dalam hitungan detik. VF kasar (coarse VF) menunjukkan aritmia ini baru terjadi dan lebih besar peluangnya untuk diterminasi dengan defibrilasi. Sedangkan VF halus (fine VF) sulit dibedakan dengan asistol dan biasanya sulit diterminasi. Penanganan VF harus cepat dengan protokol resusitasi kardiopulmonal yang baku meliputi pemberian unsynchronized
DC
shock
mulai
200
adrenalin,amiodaron,dan magnesium sulfat.
J
sampai
360
J
dan
obat-obatan
seperti
TORSADES DE POINTES Torsades de pointes, atau torsades dalam bahasa perancis istilah yang secara harfiah berarti "memutar dari titik-titik". Ini pertama kali dideskripsikan oleh Dessertenne pada tahun 1966 dan mengacu pada berbagai tertentu takikardia ventrikuler yang menunjukkan karakteristik yang berbeda pada elektrokardiogram (EKG). EKG menunjukkan torsades membaca cepat, takikardia ventrikular polimorfik dengan karakteristik putaran dari kompleks QRS di sekitar isoelektrik baseline. Hal ini juga terkait dengan penurunan tekanan darah arteri, yang dapat menyebabkan pingsan.. Meskipun torsades de pointes ventrikular aritmia yang jarang, dan dapat berubah menjadi fibrilasi ventrikular, yang akan menyebabkan kematian mendadak tanpa adanya intervensi medis. Torsades de pointes dikaitkan dengan sindrom QT panjang, suatu kondisi dimana interval QT panjang terlihat pada EKG. Karakteristik dari Torsadaes de pointes antara lain :
Rotasi dari sumbu listrik jantung sekurang-kurangnya 180 º
Interval QT LQTS yang berkepanjangan.
Didahului oleh panjang dan RR-interval pendek
Dipicu oleh awal kontraksi ventrikel prematur (R-on-T PVC)
Faktor-faktor yang terkait dengan peningkatan kecenderungan torsades de pointes meliputi:
Familial sindrom QT panjang
Kelas IA antiarrhythmics
Kelas III antiarrhythmics
Hypomagnesemia
Hipokalemia
Hypocalcemia
Hipoksia
Asidosis
Heart failure
Hipertrofi ventrikel kiri
Slow heart rate
Female gender
Hipotermia
Perdarahan subarachnoid
Pengobatan diarahkan pada menyinggung penarikan dari agen, infus magnesium sulfat, antiarrhythmic obat-obatan, dan terapi listrik yang diperlukan. Karena sifat polimorfik torsades de pointes, disinkronisasi kardioversi mungkin tidak dapat dilakukan, dan pasien mungkin memerlukan sebuah shock tidak sinkron (atau defibrillation).