BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia Manusia sesuai dengan kodratnya akan mengalami mengalami fase kelahiran, kelahiran, penuaan, penuaan, kesakitan kesakitan dan kematian. Kematian adalah bagian akhir dari kehidupan manusia yang akan dialami oleh setiap setiap orang. Kematian Kematian dapat terjadi setiap setiap kapan saja tanpa mengenal usia, status, status, gender,dan lain-lain. Selain itu, waktu kematian antara individu satu dengan yang lain bervariasi. Pada tahun tahun 2!, 2!, "adan "adan Pusat Pusat Statis Statisti tik k men#ata men#atatt angka angka kemati kematian an kasar kasar sebany sebanyak ak $%$.$& $%$.$& jiwa. jiwa. Sement Sementara ara itu, jumlah jumlah
penduduk penduduk pada pertengah pertengahan an tahun tahun terseb tersebut ut ter#at ter#atat at
2'&.!$&.(% 2'&.!$&.(% jiwa. )rtinya, )rtinya, pada tahun 2! terdapat terdapat ! atau & kematian kematian untuk setiap setiap ' jiwa. *amun, data tersebut tidak dapat dijadikan titik a#uan untuk menentukan angka mortalitas nasion nasional al setiap setiap tahunny tahunnyaa karena karena minim minimnya nya pelapor pelaporan an dan pen#ata pen#atatan tan data data kemati kematian an pada sebagian besar wilayah +ndonesia. Seorang okter, baik dokter pemerintah atau dokter swasta, dokter umum atau dokter ahli, apabila apabila pasien pasien yang telah dirawat meningggal meningggal dunia, maka dokter tersebut wajib membuat atau atau mengis mengisii formul formulir ir surat surat kemati kematian an yang yang kemudi kemudian an salah salah satu satu surat surat kemati kematian an terseb tersebut ut dise disera rahk hkan an kepad kepadaa kelu keluar arga ga pasi pasien en yang yang tela telah h meni mening nggal gal dunia dunia guna guna meng mengur urus us pros proses es pemakaman. alam alam nega negara ra berk berkai aida dah h hukum hukum seba sebaga gaii land landas asan anny nya, a, +ndo +ndone nesi sia, a,
diper diperlu luka kan n
pengaturan lebih lanjut berkaitan dengan kematian, salah satunya yaitu penerbitan surat kemati kematian. an. Surat Surat kemati kematian an memili memiliki ki nilai nilai berkai berkaitan tan dengan dengan pen#ata pen#atatan tan berita berita a#ara a#ara kemati kematian an seseor seseorang ang.. engan engan adanya adanya surat surat kemati kematian, an, keluar keluarga ga terdeka terdekatt maupun maupun orangorang-ora orang ng yang yang berhubungan dengan orang tersebut dapat mengurus kepentingan-kepentingan tertentu seperti klaim asuransi jiwa, pembagian warisan keluarga, pemindahtanganan kekuasaan, kepentingan administratif, dan lain-lain. alam penerbitan surat kematian, tidak jarang ditemukan penyalahgunaan di publik. "anyak kasus terjadi karena di +ndonesia pen#atatan surat kematian berkesan sebelah mata tanpa pemeriksaan lengkap. Karena minimnya evaluasi tersebut, sering terjadi penyalahgunaan surat kemati kematian an ini. ini. Salah Salah satu satu penyal penyalahg ahgunaa unaan n yang yang terjadi terjadi di antara antaranya nya yaitu yaitu pemals pemalsuan uan klaim klaim asuransi jiwa atas kematian seorang individu. al tersebut tentunya dimungkinkan terjadi karena
'
nilai klaim premi asuransi yang nilainya #ukup besar sehingga mengundang terjadinya kejahatan pemalsuan dokumen. Seorang Seorang dokter dokter perlu perlu memaham memahamii seluk seluk beluk beluk penerb penerbita itan n surat surat kemati kematian an yang yang baik baik sehing sehingga ga memini meminimal malkan kan kemungk kemungkina inan n penyala penyalahgun hgunaann aannya. ya. alam alam hal ini, ini, dokter dokter wajib wajib melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar profesi yang telah diatur dalam organisasi profesi. Ketika Ketika terjad terjadii penyal penyalahg ahgunaa unaan n di kemudi kemudian an hari, hari, dokter dokter penerbi penerbitt surat surat kemati kematian an terseb tersebut ut memiliki payung hukum yang kuat karena telah bekerja sesuai dengan standar yang berlaku.
1.2 Tujuan
'.2.' ujuan /mum apat memahami tinjauan medikolegal dalam penerbitan surat kematian. '.2.2 ujuan Khusus0 -. /ntuk memahami prosedur pelaporan kematian di indonesia -. /ntuk memahami pentingnya pelaporan kematian -. /ntuk memahami dasar hukum pelaporan kematian di +ndonesia -. /ntuk memahami #ara pembuatan surat kematian
1.3 Permasalahan
"erd "erdas asar arka kan n lata latarr bela belakan kang g yang yang tela telah h diur diurai aika kan n di atas atas,, penul penulis is meru merumu musk skan an permasalahan sebagai berikut0 )da beberapa hal medasar yang harus dipahami mengenai hal hal uyang berkaitan dengan aspek medikolegal surat keterangan kematian. Maka dari itu dalam referat ini kami akan membahas beberap masalah yang akan diuraikan pada poin di dalam "atasan Masalah
1.4 Batasan Masalah
Pada penulisan referat ini dibatasi dengan ruang lingkup sebagai berikut0 '. efinisi efinisi Kemati Kematian an dan pembagi pembagian an kematian kematian wajar wajar dan dan tidak tidak wajar wajar 2. ana anato tolo logi gi Kema Kemati tian an !. aspek aspek hukum hukum pene penerbi rbitan tan sura suratt kemati kematian an &. aspek hukum kedokter kedokteran an tentang tentang rekam rekam medis medis dan rahasia rahasia kedokter kedokteran an 1. Prosed Prosedura urall klaim klaim asuran asuransi si jiwa jiwa kemati kematian an
2
nilai klaim premi asuransi yang nilainya #ukup besar sehingga mengundang terjadinya kejahatan pemalsuan dokumen. Seorang Seorang dokter dokter perlu perlu memaham memahamii seluk seluk beluk beluk penerb penerbita itan n surat surat kemati kematian an yang yang baik baik sehing sehingga ga memini meminimal malkan kan kemungk kemungkina inan n penyala penyalahgun hgunaann aannya. ya. alam alam hal ini, ini, dokter dokter wajib wajib melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar profesi yang telah diatur dalam organisasi profesi. Ketika Ketika terjad terjadii penyal penyalahg ahgunaa unaan n di kemudi kemudian an hari, hari, dokter dokter penerbi penerbitt surat surat kemati kematian an terseb tersebut ut memiliki payung hukum yang kuat karena telah bekerja sesuai dengan standar yang berlaku.
1.2 Tujuan
'.2.' ujuan /mum apat memahami tinjauan medikolegal dalam penerbitan surat kematian. '.2.2 ujuan Khusus0 -. /ntuk memahami prosedur pelaporan kematian di indonesia -. /ntuk memahami pentingnya pelaporan kematian -. /ntuk memahami dasar hukum pelaporan kematian di +ndonesia -. /ntuk memahami #ara pembuatan surat kematian
1.3 Permasalahan
"erd "erdas asar arka kan n lata latarr bela belakan kang g yang yang tela telah h diur diurai aika kan n di atas atas,, penul penulis is meru merumu musk skan an permasalahan sebagai berikut0 )da beberapa hal medasar yang harus dipahami mengenai hal hal uyang berkaitan dengan aspek medikolegal surat keterangan kematian. Maka dari itu dalam referat ini kami akan membahas beberap masalah yang akan diuraikan pada poin di dalam "atasan Masalah
1.4 Batasan Masalah
Pada penulisan referat ini dibatasi dengan ruang lingkup sebagai berikut0 '. efinisi efinisi Kemati Kematian an dan pembagi pembagian an kematian kematian wajar wajar dan dan tidak tidak wajar wajar 2. ana anato tolo logi gi Kema Kemati tian an !. aspek aspek hukum hukum pene penerbi rbitan tan sura suratt kemati kematian an &. aspek hukum kedokter kedokteran an tentang tentang rekam rekam medis medis dan rahasia rahasia kedokter kedokteran an 1. Prosed Prosedura urall klaim klaim asuran asuransi si jiwa jiwa kemati kematian an
2
%. tindak tindakan an medi mediss oto otopsi psi3vi 3visum sum44
!
BAB II TINAUAN PU!TA"A
2.1 De#$n$s$ "emat$an
Kematian Menurut Simpson, '(51 Kematian adalah suatu proses yang dapat dikenal se#ara klinis pada seseorang
melalui
pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh mayat. Perubahan itu akan terjadi dari mulai terhentinya suplai oksigen. Manifestasinya akan dapat dilihat setelah beberapa menit, jam, dan seterusnya
Kematian Menurut pernyataan ++ '(55, seseorang dinyatakan mati bila 0
-
fungsi spontan pernafasan dan jantung telah berhenti se#ara pasti
-
telah terbukti terjadi Mati "atang 6tak.
Kematian dapat diklasifikasikan berdasarkan 0 •
Mati "atang 6tak M"64 Kematian batang otak didefinisikan sebagai hilangnya seluruh fungsi otak, termasuk fungsi batang otak, se#ara ireversibel. iga tanda utama manifestasi kematian batang otak adalah koma dalam, hilangnya seluruh refleks batang otak, dan apnea
•
Mati seluler )dalah kematian organ atau jaringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah kematian somatis.aya tahan hidup masing-masing organ atau jaringan berbeda-beda, sehingga terjadinya kematian seluler pada tiap organ atau jaringan tidak bersamaan
•
Mati klinis Korban dinyatakan Mati klinis bila pada saat melakukan pemeriksaan korban, penolong tidak menemukan adanya pernafasan dan denyut nadi yang berarti sistem pernafasan dan sistem sirkulasi darah terhenti. Pada beberapa keadaan penanganan yang baik masih memberikan kesempatan kedua bagi sistem tersebut untuk berfungsi kembali reversible4.
•
Mati otak
&
Mati otak menga#u kepada kondisi tidak adanya distribusi darah dan oksigen 62 4 ke otak yang menyebabkan seluruh sistem otak termasuk batang otak, saraf dan bagian bagian otak lain yang mengatur aktifitas-aktifitas seperti pernapasan dan denyut jantung4 tidak lagi bekerja dengan sempurna se#ara keseluruhan. Kehilangan fungsi otak ini umumnya tidak lagi dapat dipulihkan, akhirnya membawa kepada masalah kematian otak.
Kematian wajar dapat diklasifikasikan menjadi beberapa faktor menurut penyebabnya yaitu 0 a. 7aktor /mur Menurut data epKes 8+ tahun 2' /sia arapan idup orang indonesia /40 $',1 tahun 2'4. epKes 8+ 4 dimana meningkatnya usia pada dewasa tua merupakan sesuatu yang alami yang biasanya diikuti dengan terjadinya penurunan fa#tor fisiologi di dalam tubuh terutama fungsi organ-organ tubuh. an penurunan fungsi organ tubuh dalam kurun waktu yang lama memberikan suatu dampak homeostasis yang semakin tidak bisa bekerja se#ara semestinya hingga kemudian dapat menyebabkan kematian. 9ontoh 0 penurunan fungsi ginjal b. 7aktor Penyakit Kematian pada seseorang yang diakibatkan karena mengidap suatu penyakit baik akut maupun kronis yang mempengaruhi tubuh manusia sehingga terjadi malfungsi tubuh yang tidak semestinya. 9ontoh 0 +: )+S, epatitis " Kematian tidak wajar dapat diklasifikasikan menjadi beberapa faktor menurut penyebabnya yaitu 0 a. "unuh diri "unuh diri dalam bahasa +nggris0 sui#ide; dalam budaya
at bera#un yang mempengaruhi fungsi tubuh b. Pembunuhan
1
Pembunuhan adalah suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan #ara yang melanggar hukum, maupun yang tidak melawan hukum. Pembunuhan dapat dilakukan dengan berbagai #ara. ?ang paling umum adalah dengan menggunakan senjata api atau senjata tajam. #. Ke#elakaan )dalah kejadian yang tidak terduga dan tidak dihrapkan. idak terduga oleh karena dibelakang peristiwa tersebut tidak terdapat unsure kesengajaan, 9ontoh 0 Ke#elakaan kerja, ke#elakaan lalu lintas, ke#elakaan kerja.
2.2 Tanat%l%g$ "emat$an
Salah satu ilmu yang mempelajari kematian adalah tanatologi. anatologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perubahan-perubahan pada tubuh seseorang yang telah meninggal. anatologi berguna untuk 0
-
Menentukan apakah seseorang benar-benar telah meninggal atau belum.
-
Menentukan berapa lama seseorang telah meninggal.
-
Membedakan perubahan-perubahan post mortal dengan kelainan-kelainan yang terjadi pada waktu korban masih hidup
Seseorang dikatakan meninggal apabila faal system pernapasan dan system peredaran darah berhenti se#ara lengkap dan permanen. erdapat dua stadium mati '. S6M)+9 @) itandai dengan berhentinya fungsi pernapasan dan peredaran darah sehingga terjadi anoAia yang lengkap dan menyeluruh dalam jaringan. )kibatnya proses aerobik dalam sel-sel berhenti, sedangkan proses anaerobi# masih berlangsung. "eberapa jaringan yang masih dapat hidup terus selama beberapa waktu antara lain. 0
-
Sel-sel saraf masih hidup selama 1 menit setelah orang meninggal.
-
-
Pemberian atropin dalam waktu & jam setelah orang meninggal, masih dapat menimbulkan midriasis.
anda-tanda kematian yang dapat diperiksa dalam stadium somati# death 0 %
-
ilangnya pergerakan dan sensibilitas.
-
"erhentinya pernapasan.
-
"erhentinya denyut jantung dan peredaran darah.
Pemeriksaan tanda-tanda pada somati# death 0
-
ilangnya sensibilitas dengan menggunakan @@= @le#tro @n#hephalograpy4.
-
"erhentinya pernapasan dapat diperiksa dengan tes 0 o
)us#ultatoir 0 dengan stetoskop didaerah larynA dan didengarkan terus menerus selama 1 sampai ' menit.
o
est dari B+*SC6B 0 =elas berisi air diletakkan didaerah epigastrium
bila
permukaan air bergerak, berarti korban masih hidup. o
Mirror test
letakkan
sebuah #ermin didepan lubang hidung dan mulut, bila
#ermin menjadi buram, berarti korban masih bernafas.
-
"erhentinya denyut jantung dan peredaran darah diperiksa dengan #ara 0 o
)us#ultatoir letakkan stetoskop pada pre#ardial, dengar terus-menerus selama 1 sampai ' menit.
o
est M)=*/S 0
o
est +9)8 dengan menyuntikkan larutan i#ard se#ara sub#utan. "ila #ir#ulasi masih ada, maka daerah sekitar suntikan berwarna kuning kehijauan.
o
)rteri 8adialis diin#isi. "ila #ir#ulasi masih ada, maka darah akan keluar se#ara pulsatif
M)+ S/8+3)PP)8@* @) Pada stadium somati# death perlu diketahui suatu keadaan yang dikenal dengan istilah mati suri atau apparent death. Mati suri ini terjadi karena proses vital dalam tubuh sampai taraf minimum untuk kehidupan, sehingga se#ara klinis sama dengan orang mati. Mati suri dapat terjadi pada korban 0
-
erkena aliran listrik atau petir.
-
Kedinginan
-
enggelam $
-
Mengalami anestesi yang dalam
-
Mengalami a#ute heart failure
-
Mengalami neonatal anoAia
-
Menderita #atalepsy
2. 9@CC/C@8 @) alam keadaan ragu-ragu apakah seseorang sudah meninggal atau belum, maka dokter harus menganggap korban itu masih hidup, dan harus diberi pertolongan sampai menunjukkan tandatanda hidup ata sampai timbul tanda-tanda kehidupan yang pasti. anda-tanda #ellular death antara lain 0 a. Menurunnya suhu mayat )rgor Mortis 4. b. imbulnya lebam mayat Civor Mortis4. #. erjadinya kaku mayat 8igor Mortis4 d. Perubahan pada kulit e. Perubahan pada mata f. Proses pembusukan dan kadang-kadang ada proses mummifikasi dan adipo#ere
a. Penurunan suhu jena>ah )rgor Mortis 4 Setelah seseorang meninggal produksi panas berhenti, sedang pengeluaran panas berlangsung terus, dengan akibat suhu jena>ah akan turun. Ke#epatan penurunan suhu jena>ah dipengaruhi beberapa faktor terkait dengan keberadaan jena>ah. )pabila jena>ah berada di tanah, dipengaruhi oleh 0 a. Suhu udara 0 makin besar perbedaan suhu udara dengan suhu tubuh jena>ah, maka penurunan suhu jena>ah makin #epat. b. Pakaian 0 makin tebal pakaian makin lambat penurunan suhu jena>ah #. )liran udara dan kelembapan 0 aliran udara memper#epat penurunan suhu jena>ah. Sedangkan udara yang lembab merupakan konduktor yang baik, sehingga penurunan menjadi lebih #epat. d. Keadaan tubuh korban 0 apabila tubuh korban gemuk, yang berarti mengandung banyak jaringan lemak, maka penurunan jena>ah lambat.
5
permukaan tubuh relatif lebih besar, maka penurunan suhu jena>ah lebih lambat dibanding yang kurus. e. )ktivitas 0 apabila sesaat sebelum meninggal korban melakukan aktivitas yang hebat, maka suhu tubuh kornan saat meninggal lebih tinggi. f. Sebab kematian 0 bila korban meninggal karena peradangan sepsis4, suhu tubuh waktu meninggal malah meningkat. )pabila korban meninggal dalam air, maka penurunan suhu jena>ah tergantung pada 0 a. Suhu air b. )liran air #. Keadaan air
b. Cebam mayat Civor Mortis3Post Mortem Cividity4 )pabila seseorang meninggal, maka peredaran darahnya berhenti dan timbul stagnasi. )kibat gaya gravitasi, darah men#ari tempat yang terendah kemudian mengendap, sehingga dari luar nampak bintik-bintik berwarna merah kebiruan yang la>im disebut lebam mayat. Pada umumnya lebam mayat sudah timbul dalam waktu '1 sampai 2 menit setelah orang meninggal. Cebam mayat mirip dengan luka memar, oleh karena itu lebam mayat harus dibedakan dengan luka memar. Cokalisasi lebam mayat biasanya pada bagian tubuh yang rendah, ke#uali pada bagian tubuh yang tertekan dasar atau pakaian. Pada jenasah dengan posisi terlentang, lebam mayat ditemukan pada bagian Kuduk, Punggung, Pantat, bagian fleAor tungkai. Pada ah dengan posisi telungkup, lebam mayat ditemukan pada bagian ahi, Pipi E agu, ada, Perut, bagian eAtensor tungkai . Kadang-kadang stagnasi darah demikian hebat, sehingga pembuluh darah dalam rongga hidung pe#ahdan menyebabkan perdarahan dari hidung. Pada korban yang menggantung, lebam mayat terdapat pada bagian ujung eAtremitas atas, /jung eAtremitas bawah, genitalia eAterna s#rotum4. @mpat jam setelah meninggal terjadilah hemolysa kemudian pigmen darah keluar dan masuk ke dalam jaringan sekitarnya dan lebam mayat akan menetap. Cebam mayat dapat juga ditemukan pada 6rgan tubuh, misalnya 0 "agian belakang otak, "agian belakang paru, "agian belakang hati, "agian belakang lambung. Keadaan ini perlu dibedakan dengan keadaan patologis seperti Pneumonia atau lambung yang mengalami kera#unan.
(
Cebam mayat biasanya berwarna warna merah kebiruan. Ke#uali korban yang meninggal karena kera#unan 9639*, lebam mayatnya berwarna #herry red. Pada korban yang meninggal karena kera#unan *itro "en>ena atau Potassium 9hlorat maka lebam mayatnya berwarna #ho#olate brown, Pada korban yang meninggal akibat asphyAia,lebam mayatnya mendekati kebiruan. an jenasah yang disimpan dalam kamar pendingin, lebam mayatnya berwarna merah terang atau pink
#. Kaku Mayat 8igor Mortis4 apat terjadi pada otot polos maupun bergaris. )pabila 6rang meninggal, terjadilah perubahan dari )P
)P.
Selama dalam tubuh ada gly#ogen, masih dapat terjadi resintesa )P
)P, sehingga otot-otot masih dalam keadaan lemas. "ila persediaan gly#ogen habis, maka resintesa )P
)P
tidak ada,)kibatnya semua )P dirobah menjadi )P, maka terjadilah
kaku. Perubahan pada otot-otot orang meninggal 0 '.
Primary fla##idity. alam fase ini otot-otot lemas, dan masih dapat dirangsang se#ara mekanik, maupun elektrik. "iasanya terjadi dalam stadium somati# death, "erlangsung selama 2 sampai ! jam.
2.
8igor mortis. alam fase ini otot-otot tidak dapat berkontraksi meskipun dirangsang se#ara mekanik maupun elektrik. erjadi dalam stadium #ellular death
!. Se#ondary 7la##idity fase lemas4 7ase rigor mortis ini dibagi dalam ! bagian 0 '.
Kaku mayat belum lengkap. Mula-mula kaku mayat terlihat pada Mm. 6rbi#ularis o##uli, kemudian otot-otot rahang bawah, otot-otot leher, eAtremitas atas, thoraAs, abdomen dan eAtremitas bawah. 7ase ini berlangsung ! jam.
2.
Kaku mayat lengkap. Kaku mayat lengkap ini dipertahankan selama '2 jam.
!.
Kaku mayat mulai menghilang.
'
/rut-urutan hilangnya kaku mayat sama seperti pada waktu timbulnya, terke#uali otot rahang bawah yang paling akhir menjadi lemas. 7ase ini berlangsung selama % jam. 7aktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya rigor mortis 0
-
Suhu sekitarnya
-
Keadaan otot saat meninggal
-
/mur dan gi>i
Keadaan yang mirip dengan rigor mortis 0 '. eat stiffening erjadi karena koagulasi protein otot akibat suhu yang tinggi. 6tot yang telah menjadi kaku akibat heat stiffening ini tidak dapat mengalami rigor mortis.Sebaliknya heat stiffening dapat terjadi pada otot yang sudah mengalami rigor mortis. eat stiffening terdapat pada
-
korban yang mati terbakar
-
korban yang tersiram #airan panas
- jenasah yang dibakar 2. 7ree>ing #old stiffening4 ?aitu kaku sendi yang disebabkan oleh karena #airan synovial membeku. "ila sendi tersebut digerakkan, akan terdengar suara #repitasi. /ntuk membedakannya dengan rigor mortis, jenasah diletakkan dalam ruangan dengan suhu yang lebih tinggi, maka otot-otot akan menjadi lemas akibat men#airnya kembali bekuan #airan synovial !. 9adaveri# spasm +nstantenous 8igor4 ?aitu kontraksi otot dalam stadium somati# death pada saat otot-otot lain dalam fase primary fla##idity, dan berlangsung terus sampai timbul se#ondary fla##idity. "iasanya ditemukan pada 0
-
Korban yg bunuh diri dengan senjata api.
-
Korban yang bunuh diri dengan pisau
-
Korban yang meninggal sewaktu mendaki gunung tinggi.
-
Korban pembunuhan yang menggenggam robekan pakaian si pembunuh.
&. P@8/"))* P)) K/C+
-
ilangnya elastisitas kulit
-
)danya lebam mayat yang berwarna merah kebiruan
''
-
erdapatnya kelainan yang dikenal sebagai 9/+S )*S@8+*) sebagai akibat kontraksi Mm. @re#tor Pillae.
1. P@8/"))* P)) M))
-
8efleA #ornea dan refleA #ahaya hilang
-
9ornea menjadi keruh.
-
"ulbus 6#uli melunak dan mengkerut akibat turunnya tekanan intra o#uler.
-
Pupil dapat berbentuk bulat, lonjong atau ireguler sebagai akibat menjadi lemasnya otototot iris.
-
Perubahan pada pembuluh darah retina anda ini timbul beberapa menit setelah orang meninggal
%. P@M"/S/K)*@96MP6S+6*3P/8@7)9+6*4 Proses pembusukan disebabkan oleh pengaruh en>im proteolitik dan mi#ro organisme. /mumnya proses pembusukan dimulai '5 sampai 2& jam setelah seseorang meninggal . )dapun tanda-tanda pembusukan 0
-
Barna kehijauan pada dinding perut daerah #ae#um, yang disebabkan reaksi haemoglobin dengan 2S menjadi Sulf-met-hemoglobin
-
Bajah dan bibir membengkak
-
S#rotum dan vulva membengkak
-
)bdomen membengkak akibat adanya gas pembusukan dalam usus, sehingga mengakibatkan keluarnya fae#es dari anus dan keluarnya isi lambung dari mulut dan lubang hidung.
-
:ena-vena superfisialis pada kulit berwarna kehijauan dan disebut M)8"C+*=.
-
Pembentukan gas-gas pembusukan di bawah lapisan epidermis sehingga timbul "/CC)@.
-
)kibat tekanan gas-gas pembusukan, maka gas dalam paru akan terdesak sehingga menyebabkan darah keluar dari mulut dan hidung.
-
"ola mata menonjol keluar akibat gas pembusukan dalam orbita.
-
Kuku dan rambut dapat terlepas, serta dinding perut dapat pe#ah.
-
)lat-alat dalam tubuh juga mengalami proses pembusukan
)lat-alat tubuh juga mengalami pembusukan serta dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu 0 '2
-
=olongan yang #epat membusuk antara lain jaringan otak, lambung dan usus, uterus yang hamil atau post partum
-
=olongan yang lambat membusuk seperti
-
=olongan yang paling lambat membusuk adalah prostat, uterus yang tidak hamil
7aktor-2 yg mempengaruhi pembusukan 0 7aktor dari luar 0 a. Sterilitas b. Suhu sekitar #. Kelembaban d. Medium perbandingannya pada /dara 0 air 0 tanah F ' 0 2 0 5 7aktor dari dalam a. /mur b. Keadaan tubuh pada waktu meninggal #. Sebab kematian d.
$. M/MM+7+K)S+ Mummifikasi adalah proses pengeringan dan pengisutan alat-alat tubuh akibat penguapan. Syarat untuk dapat terjadi mummifikasi 0
-
Suhu udara harus tinggi
-
/dara harus kering
-
arus ada aliran udara yang terus menerus
Proses mummifikasi lengkap dalam waktu ' sampai ! bulan, dan jenasah yang mengalami mummifikasi ini dapat bertahan lama sekali. =ejala-gejala yang tampak 0
-
ubuh kurus,kering dan mengkerut
-
Barna #oklat muda - #oklat kehitaman.
-
Kulit melekat erat pada jaringan dibawahnya
-
Susunan anatomi alat-alat tubuh masih baik
)dapun kepentingan mumifikasi bagi kedokteran forensik 0
'!
-
/ntuk identifikasi korban, sebab bentuk wajahnya hampir tidak berubah
-
anda-tanda kekerasan masih tetap ada.
5. )+P69@8@ ))/ S)P6*+7+9)+6* erjadinya proses hydrogenisasi dari asam lemak tak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh, dan asam lemak jenuh ini bereaksi dengan alkali membentuk sabun. Syarat untuk terjadinya adipo#ere 0
-
empat harus basah, artinya harus mengandung air
-
empat harus mengandung alkali
anda-tanda yang tampak 0
-
ubuh berwarna putih sampai putih kekuningan
-
"ila diraba terasa seperti sabun
-
Pada pemanasan akan meleleh
-
"erbau tengik
Kepentingan adipo#ere untuk kedokteran forensik 0
-
/ntuk kepentingan identifikasi
-
)danya tanda-tanda kekerasan masih dapat ditemukan
P@*@*/)* S)) K@M)+)* Sampai sekarang belum ada #ara yang dapat dipakai untuk menentukan dengan tepat saat kematian seseorang, jadi selalu masih ada GrangeH hanya saja makin sempit GrangeH ini makin baik. Perlu diingat bahwa saat kematian seorang korban terletak diantara saat korban terakhir dilihat dalam keadaan masih hidup dan saat korban ditemukan keadaan mati. anda-tanda yang dapat dipakai untuk memperkirakan saat kematian 0
-
Penurunan suhu mayat.
-
Cebam mayat
-
Kaku mayat
-
Proses pembusukan
-
al-hal lain yang ditemukan baik pada pemeriksaan di KP maupun pada waktu melakukan otopsi.
?ang dapat ditemukan di KP 0
-
Pemeriksaan KP dalam ruangan 0
'&
-
o
anggal pada surat pos atau surat kabar
o
Keadaan sisa makanan yang ditemukan
o
erajat #oagulasi susu dalam botol
Keadaan parasit pada tubuh korban misalnya kutu pada mayat dapat hidup ! I % hari , "ila semua kutu sudah mati, berarti korban sudah mati lebih dari % hari dari saat kematian
-
Pemeriksaan KP di ruang terbuka 0 anaman3rumput dibawah jenasah bila tampak pu#at warna klorofil atau hijau daun menghilang4 lebih dari 5 hari.
?ang dapat ditemukan pada waktu 6topsi 0 '. Carva lalat igunakan untuk memperkirakan saat kematian dengan jalan menentukan umur larva dalam siklus hidupnya. Siklus 0 elur 5 I '& jam4 Carva ( I '2 hari4 Kepompong J'2 hari4 Calat dewasa.
Syarat pemeriksaan 0
-
idak boleh ada kepompong
-
i#ari larva lalat yang paling besar
"ila umur larva sudah ditentukan maka dapat ditentukan berapa lama korban telah meninggal. Misalnya 0 idapatkan larva yang berumur ! hari. Saat kematian korban adalah 0 ! hari D ' hari4 F & hari yang lalu 2. Proses pen#ernaan makanan dalam lambung. "ila ditemukan lambung tak berisi makanan, 8e#tum penuh dengan fe#es, Kandung seni penuh iperkirakan korban meninggal waktu masih pagi sebelum bangun . "ila lambung ditemukan berisi makanan kasar berarti korban meninggal dalam waktu 2 I & jam setelah makan terakhir. "ila ditemukan lambung tak terisi makanan, duodenum dan ujung atas usus halus berisi makanan yang telah ter#erna, berarti korban meninggal dalam waktu J 2 - & jam setelah makan terakhir. '1
!. 8ambut dan jenggot arus diketahui saat terakhir korban men#ukur rambut3jenggotnya. 8ambut pada orang hidup mempunyai ke#epatan tumbuh ,1 mm3hari dan setelah meninggal tidak tumbuh lagi. Pemeriksaan ini harus dilakukan dlm 2& jam pertama. "ila J 2& jam kulit mengkerut dan rambut dapat lebih mun#ul diatas kulit sehingga seolah-2 rambut masih tumbuh. 8ambut lepas setelah '& hari &. Keadaan kuku 0 kuku akan terlepas setelah 2' hari
alam setiap kematian, perlu dipelajari beberapa hal yang berkaitan. al-hal tersebut adalah sebagai berikut. '. 9ara kematian 2. Sebab kematian !. Mekanisme kematian &. Cokasi kematian ilihat dari #aranya, kematian dapat di bagi menjadi kematian wajar dan kematian tidak wajar. Kematian wajar adalah kematian yang terjadi akibat ketuaan atau penyakit. Kematian tidak wajar adalah kematian yang terjadi akibat suatu peristiwa pembunuhan, bunuh diri, serta ke#elakaan.
). Kematian Bajar Suatu kematian disebut wajar jika orang tersebut berada dalam perawatan seorang dokter, diagnosis penyakitnya telah diketahui dan kematiannya diduga karena penyakitnya tersebut. Pada kematian yang terjadi dalam perawatan di 8umah Sakit atau dalam perawatan seorang dokter, pada umumnya dokter dapat memastikan bahwa kematian tersebut kematian wajar.
". Kematian idak Bajar Setiap kematian yang terjadi akibat kekerasan atau kera#unan termasuk kematian yang tidak wajar. 9ara kematian pada kematian tidak wajar adalah pembunuhan, bunuh diri dan ke#elakaan. Pada kasus kematian tidak wajar, kasusnya hendaknya segera dilaporkan ke penyidik, sesuai dengan pasal '5 K/)P. )dapun yang termasuk dalam kategori kasus yang harus dilaporkan ke penyidik adalah0 kematian yang terjadi di dalam tahanan atau penjara kematian terjadi bukan karena penyakit dan bukan karena hukuman mati adanya penemuan mayat dimana penyebab dan
'%
informasi mengenai kematiannya tidak ada Keadaan kematiannya menunjukkan bahwa kemungkinan kematian akibat perbuatan melanggar hukum 6rang tersebut melakukan bunuh diri atau situasi kematiannya mengindikasikan kematian akibat bunuh diri Kematian yang terjadi tanpa kehadiran dokter Kematian yang disaksikan dokter tetapi ia tidak dapat memastikan penyebab kematiannya. anda-tanda pada kematian tidak wajar #ontohnya "/*/ +8+ P@M"/*/)* K@9@C)K))* Kera#unan #ontoh kera#unan Cuka akibat benda tajam 0 Ke#elakaan Calu Cintas karbon monoksida4 lebam mayat lokasinya
di
0
sembarang ditemukan tanda-tanda trauma
#herry red, baik di permukaan tempay, juga di daerah yang tumpul seperti luka le#et, luka tubuh, mukosa membran, kuku jari sukar dengan
gradasi
warna
dijangkau
tangan memar, luka robek, patah tulang,
yang sendiri dada, perut4, jumlah bahkan sampai #edera otak berat.
berbeda-beda; Kulit tampak pu#at
luka satu3lebih, adanya luka Ke#elakaan
=antung diri 0
tangkisan
Cebam
mayat
ditemukan
lidah
mengeluarkan mani,
pada perlawanan4, tidak ditemukan erdapat #urrent
vagina,
feses
tidak
Cuka tembak 0 lokasinya khas, yaitu pada pelipis kanan right handed4, tengah dahi, langit-langit mulut,
epigastrium4,
mark berupa
terke#il
jarum
sebesar
dengan
warna
gelembung
berisi
selalu luka memar, luka robek dan #airan, kulit menjadi hangus patah tulang pada korban.
jantung
listrik
dari bisa menimbulkan luka le#et, kemerahan,
dijumpai4
daerah
tanda
terjulur, Cuka akibat benda tumpul 0 kepala darah
#ontoh
akibat rauma listrik4
tungkai, muka korban biru, mata luka tusuk per#obaan. melotot,
kerja
atau
pada
biasanya
luka
tembaknya tunggal.
2.3 Pener&$tan !urat "emat$an '$
arang, elektrik metalisasi
G eath #ertifi#ate is offi#ial, legal do#ument and vital re#ord, signed by a li#ensed physi#ian or other designated authority, that in#ludes #ause of death, de#edents name, gender, pla#e of residen#e, date of death; other information , birth date, birth pla#e, o##upation may be in#luded; the immediate #ause of death is re#orded on the first line of the #ertifi#ate, followed by the #onditions4 giving rise to this, with the underlying #ause on the last line; the underlying #ause is #oded and tabulated in offi#ial publi#ations of mortality G Stedman's, part of Lippincott Williams & Wilkins, provide a comprehensive line of health science publications for healthcare professionals and medical students) Surat kematian menurut StedmanLs didefinisikan sebagai dokumen yang resmi, legal dan rekaman penting, ditanda tangani oleh dokter atau pihak yang berwenang, yang meliputi sebab kematian, nama jena>ah, usia, jenis kelamin, alamat, tanggal kematian, dan informasi lainnya seperti tanggal lahir, tempat lahir, pekerjaan. Penyebab kematian utama dituliskan di baris pertama surat kematian, diikuti dengan penyebab penyerta. Setelah dilakukan pemeriksaan, maka dokter pemeriksa dapat menerbitkan surat kematian jena>ah tersebut.
)da % formulir surat kematian 0 '. 7ormulir ) •
Surat keterangan pemeriksaan kematian.
•
iberikan kepada keluarga jena>ah.
•
ipakai sebagai i>in pemakaman bagi penduduk asli +ndonesia.
•
ibuat oleh dokter dengan mengingat sumpah atau janji waktu menerima jabatan dan dibuat berdasarkan ordonansi surat kematian yang ter#antum dalam staadblad van nederlands +ndie th. '('%.
•
"erisi identitas jena>ah, tanggal dan tempat jena>ah diperiksa, identitas dokter yang memeriksa yang disertai tanda tangan dokter.
2. 7ormulir " •
ikirim ke KK setempat.
'5
•
ibuat oleh dokter dengan mengingat sumpah waktu menerima jabatan dan dibuat atas dasar pasal ' ordonansi pemeriksaan kematian Stb. '('% no.%'24.
•
"erisi 0 +dentitas jena>ah,
jena>ah,
Persangkaan
sebab
kematian,
anggal
dan
jam
pemeriksaan kematian, +dentitas dokter pemeriksa dan tanda tangan
!. 7ormulir M •
Merupakan surat kematian karena penyakit menular atau tidak
•
7ormulir ini dibuat dan diberikan kepada keluarga korban, terutama bila jena>ahnya akan dikubur keluar kota atau keluar negeri.
•
"erisi 0 +dentitas jena>ah, Keterangan meninggal karena penyakit menular atau tidak karena penyakit menular, +dentitas dokter, anda tangan dokter
&. 7ormulir + •
Merupakan formulir kematian +nternasional
•
7ormulir ini dipakai oleh dunia +nternational setelah disyahkan oleh B6 pada tahun '(&5.
•
anya dibuat atau diisi pada peristiwa kematian yang ada dalam rumah sakit saja.
•
alam formulir ini harus dinyatakan dengan jelas tentang rangkaian peristiwa peristiwa sakit serta penyakit yang menjadi pokok pangkal rangkaian peristiwa peristiwa tersebut tadi.
•
i isi dan ditanda tangani oleh dokter, kemudian dikirim ke Kan-Bil ep-Kes, kemudian selanjutnya diteruskan ke epartemen Kesehatan
1. 7ormulir 9S •
7ormulir pelaporan kematian untuk 9atatan Sipil 7ormulir 9S4
•
ibuat berdasarkan reglemen #atatan sipil pasal $' bagi golongan eropah dan pasal $( bagi golongan 9ina dan pasal %% bagi golongan Kristen dan pasal &$ bagi golongan asli +ndonesia yang terkena reglemen #atatan sipil. '(
"erisi 0 +dentitas jena>ah nama, jenis kelamin dan umur4, )lamat serta pekerjaan
•
jena>ah, +dentitas suami 3 isteri, )lamat dan pekerjaan suami 3 isteri, *ama, alamat, pekerjaan ayah dan ibu, *ama dan tanda tangan dokter yang merawat, *ama dan tanda tangan direktur rumah sakit .
%. 7ormulir K+P •
7ormulir i>in pemakaman
•
7ormulir ini dibuat atas dasar reglemen #atatan sipil, dan berlaku untuk golongan @ropah dan golongan 9ina. 7ormulir ini hanya dibuat oleh 8S Pemerintah dan Kantor 9atatan Sipil.
•
fungsi surat kematian •
"ukti orang tersebut sudah benar benar meninggal
•
/ntuk statistik penyebab penyebab kematian
•
Kewajiban pengisian surat kematian untuk kasus k asus kematian yang tidak wajar
•
Mengurus ijin pemakaman
Syarat penerbitan surat kematian 0 Surat kematian ini dibuat oleh pihak yang memang berwenang antara lain 0 dokter umum dokter *+3P6C8+ dokter ahli dokter praktek swasta
"agian medis surat keterangan kematian adalah bagian dalam surat keterangan kematian yang harus diisi oleh dokter. "agian ini diantaranya memuat0 •
anggal dan bulan kematian
•
empat kematian
•
*ama dan )lamat 8umah Sakit
•
*ama jena>ah
•
/mur jena>ah, dalam tahun, bulan, dan hari 2
•
•
Pekerjaan
•
Kebangsaan
•
)lamat jena>ah
•
Sebab kematian
•
anda tangan dokter yang memberi keterangan sebab kematian
2.4 Pr%se'ur "la$m Asurans$
Menurut /ndang-/ndang *o. 2 ahun '((2, yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian pada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. )gar suatu kerugian potensial yang mungkin terjadi4 dapat diasuransikan insurable4 maka harus memiliki karakteristik0 '4 terjadinya kerugian mengandung ketidakpastian, 24 kerugian harus dibatasi, !4 kerugian harus signifikan, &4 rasio kerugian dapat terprediksi dan 14 kerugian tidak bersifat katastropis ben#ana4 bagi penangg ung. 7ungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme untuk mengalihkan resiko risk transfer me#hanism4, yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak tertanggung4 kepada pihak lain penanggung4. Pengalihan resiko ini tidak berarti menghilangkan kemungkinan misfortune, melainkan pihak penanggung menyediakan pengamanan finansial finan#ial se#urity4 serta ketenangan pea#e of mind4 bagi tertanggung. Sebagai imbalannya, tertanggung membayarkan premi dalam jumlah yang sangat ke#il bila dibandingkan dengan potensi kerugian yang mungkin dideritanya Morton0'(((4.
2'
Pada dasarnya, polis asuransi adalah suatu kontrak yakni suatu perjanjian yang sah antara penanggung dalam hal ini perusahaan asuransi4 dengan tertanggung, dimana pihak penanggung bersedia menanggung sejumlah kerugian yang mungkin timbul dimasa yang akan datang dengan imbalan pembayaran premi4 tertentu dari tertanggung. imbul pertanyaan; kematian adalah sesuatu yang pasti, mengapa bisa diasuransikanN Meski merupakan sesuatu yang mengandung kepastian, namun kapan tepatnya saat kematian seseorang berada diluar kendali orang tsb. Sehingga saat terjadinya peristiwa kematian yang betul-betul mengandung ketidakpastian inilah yang menyebabkannya insurable. )da dua bentuk perjanjian dalam menetapkan jumlah pembayaran pada saat jatuh tempo asuransi yaitu0 kontrak nilai valued #ontra#t4 dan kontrak indemnitas #ontra#t of indemnity4. Kontrak nilai adalah perjanjian dimana jumlah pembayarannya telah ditetapkan dimuka. Misal, nilai /ang Pertanggungan /P4 pada asuransi jiwa. Kontrak indemnitas adalah perjanjian yang jumlah santunannya didasarkan atas jumlah kerugian finansial yang sesungguhnya. Misal, biaya perawatan rumah sakit. alam hal perusahaan )suransi berusaha menekan kemungkinan kerugian yang fatal3besar, maka dapat mengalihkan resiko kepada perusahaan asuransi lain. al ini disebut reasuransi; perusahaan yang menerima reasuransi dinamakan reasuradur.
Pr%se'ur "la$m Asurans$ $(a karena "emat$an
22
)%nt%h Pr%se'ur "la$m Asurans$ $(a "emat$an karena "e*elakaan Lalu L$ntas
'. 9)8) M@MP@86C@ S)*/*)* kematian akibat ke#elakaan adalah sebagai berikut0 •
Menghubungi kantor
•
Mengisi formulir pengajuan dengan melampirkan 0 o
Keterangan ke#elakaan Calu Cintas dari Kepolisian dan atau dari instansi berwenang lainnya. /ntuk P Kereta )pi Persero4, surat keterangannya adalah dalam bentuk telegram yang dikeluarkan oleh kepala stasiun terdekat dari lokasi terjadinya ke#elakaan.
o
Keterangan kesehatan dari dokter 3 8S yang merawat.
o
KP 3 +dentitas korban 3 ahli waris korban.
o
7ormulir pengajuan diberikan
2. "/K+ C)+* ?)*= +P@8C/K)* 2!
•
alam hal korban luka-luka o
•
Kuitansi biaya rawatan dan pengobatan yang asli dan sah.
alam hal korban meninggal dunia o
Surat kartu keluarga 3 surat nikah bagi yang sudah menikah 4
!. K@@*/)* C)+* ?)*= P@8C/ +P@8)+K)* •
•
•
Santunan berupa penggantian biaya rawatan dan pengobatan sesuai ketentuan4
o
Santunan kematian
o
Santunan #a#at tetap
)hli Baris o
o
)nak-anaknya yang sah.
o
6rang tuanya yang sah
Kadaluarsa ak santunan menjadi gugur 3 kadaluwarsa jika 0 o
Permintaan diajukan dalam waktu lebih dari % bulan setelah terjadinya ke#elakaan.
o
idak dilakukan penagihan dalam waktu ! bulan setelah hak dimaksud disetujui oleh jasa raharja
en$s !antunan
Meninggal unia 9atat etap maksimal4 "iaya 8awatan maksimal4 "iaya Penguburan
Angkutan Umum Darat+Laut 8p 21..,-
U'ara 8p 1..,-
8p 21..,8p '..,8p 2..,-
8p 1..,8p 21..,8p 2..,-
2&
2., As-ek me'$k%legal !urat kemat$an 'an "la$m asurans$ 2.,.1 As-ek Hukum Pener&$tan !urat "emat$an
asar hukum surat keterangan kematian O
"ab + pasal $ K6@K+, GSetiap dokter hanya memberikan keterangan dan pendapat yang
telah diperiksa sendiri kebenarannyaH O
"ab ++ pasal '2 K6@K+, GSetiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang seorang pasien bahkan juga setelah pasien meninggal duniaH O
Pasal 2%$ K/P0 an#aman pidana untuk surat keterangan palsu
O
Pasal '$( K/)P0 wajib memberikan keterangan ahli demi pengadilan, keterangan yang
akan diberikan didahului dengan sumpah jabatan atau janji
@7+*+S+ K@M)+)* // *o.!% ahun 2( entang Kesehatan Pasal ''$ 0 Gseseorang dinyatakan mati apabila fungsi jantung-sirkulasi dan system pernapasan terbukti telah berhentise#ara permanen atau apabila kematian batang otak telah dapat dibuktikan.H
K@B)<+")* /K/M -
// Kesehatan *o.!% h 2( kewajiban Pemda4
Pasal ''5 0 penanganan dan identifikasi jena>ah tidak dikenal Pasal ''( 0 otopsi klinis Pasal '22 0 otopsi forensik Pasal '21 0 biaya otopsi forensik 21
-
K/P kewajiban Pemda4
Pasal '!! 0 tenaga ahli untuk otopsi forensik Pasal '!% 0 biaya otopsi forensi#
-
Peraturan bersama Mendagri dan Menkes th 2'
Pasal % 24 0 kewajiban penelusuran sebab mati untuk kematian diluar fasilitas kesehatan
)SP@K M@+K6C@=)C 66PS+ /*/K P@*@*/)* S@")" K@M)+)* Pasal ''( 0 // no.!% th 2( tentang kesehatan4 '. /ntuk kepentingan penelitian dan pengembangan dapat dilakukan bedah mayat klinis di rumah sakit. 2. "edah mayat klinis ditujukan untuk menegakkan diagnosis dan3atau menyimpulkan penyebab kematian. Pasal '2 0 '. /ntuk kepentingan pendidikan di bidang ilmu kedokteran dan biomedik dapat dilakukan bedah mayat antomis di rumah sakit pendidikan atau di institusi pendidikan kedokteran. 2. ilakukan pada mayat yang tidak dikenal atau tidak diurus oleh keluarganya atau atas persetujuan tertulis. Pasal '22 0 '. /ntuk kepentingan penegakan hukum
dapat dilakukan bedah mayat forensik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. ilkukan oleh dokter ahli forensik atau dokter lain apabila tidak terdapat dokter ahli forensik atau tidak memungkinkan dirujuk.
asar hukum sistem pembayaran premi tersebut adalah sebagai berikut0
2%
// *o.!! ahun '(%& tentang ana Pertanggungan Bajib Ke#elakaan Penumpang jo. PP *o.'$ ahun '(%1 tentang Ketentuan Pelaksanaan ana Pertanggungan Bajib Ke#elakaan Penumpang. // *o.!& ahun '(%& tentang ana Ke#elakaan Calu Cintas
2.,.2 As-ek Hukum Penalahgunaan !urat "emat$an 'alam "la$m Asurans$ $(a
erkait dengan kejahatan asuransi, ada beberapa pasal Kitab /ndang-undang ukum Pidana K/P4 yang biasa digunakan untuk mempidana para pelaku relevan dengan tindakan yang telah mereka lakukan 0
Pasal !$5 G"arang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain se#ara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, dian#am dengan penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahunH
Pasal !5' H"arang siapa dengan jalan tipu muslihat menyesatkan penanggung asuransi mengenai keadaan-keadaan yang berhubungan dengan pertanggungan sehingga disetujui perjanjian, hal mana tentu tidak akan disetujuinya atau setidak-tidaknya dengan syarat-syarat yang demikian, jika diketahuinya keadaan-keadaan sebenarnya, dian#am dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulanH
Pasal !52 G"arang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain se#ara melawan hukum, atas kerugian penanggung asuransi atau pemegang bodemerij yang sah, menimbulkan kebakaran atau ledakan pada suatu barang yang dipertanggungkan terhadap bahaya kebakaran , atau mengaramkan, mendamparkan, menghan#urkan, merusakkan atau membikin tidak bisa dipakai, kapal yang dipertanggungkan atau yang muatannya maupun upah yang akan diterima untuk pengangkutan muatannya yang dipertanggungkan, ataupun yang atasnya telah diterima uang boderij dian#am dengan pidana paling lama lima tahunH 2$
Ketentuan hukum pidana adalah hanya perbuatan-perbuatan tertentu saja yang sudah dirumuskan unsur-unsurnya di dalam K/P bisa dinyatakan sebagai tindak pidana yang bisa berakibat pemidanaan. Sesuai dengan a>as G Nullum delictum nulla poena praevia legeH tidak ada delik, tidak ada pidana tanpa peraturan lebih dahulu4
.
25
BAB 3 PEMBAHA!AN
Kematian merupakan salah satu siklus hidup yang pasti dilalui oleh setiap orang. Manakala kematian terjadi, maka peristiwa tersebut akan memberikan dampak pada keluarga dan masyarakat sekitarnya. Pada orang yang meninggal, kematian berarti hilangnya berbagai hak dan kewajiban sosial serta hukum yang tadinya dimiliki oleh yang bersangkutan. erhadap keluarga yang ditinggalkan, kematian akan menyebabkan terjadinya perubahan status sosial dan hukum dalam kaitannya dengan almarhum3 almarhumah, seperti timbulnya warisan, adanya klaim asuransi, timbulnya hak untuk kawin lagi, dsb. Seorang dokter baik dokter pemerintah atau dokter swasta, dokter umum atau dokter ahli, apabila pasien yang telah dirawat meninggal dunia, maka dokter tersebut wajib membuat atau mengisi formulir surat kematian yang kemudian salah satu surat kematian tersebut diserahkan kepada keluarga pasien yang telah meninggal dunia guna mengurus pemakaman. 7ormulir surat kematian yang lain dikirim ke inas Kesehatan Kota KK 4, inas Kesehatan k.+, dan Kantor 9atatan Sipil. alam penerbitan surat kematian, tidak jarang ditemukan penyalahgunaan di publik. "anyak kasus terjadi karena di +ndonesia pen#atatan surat kematian berkesan sebelah mata tanpa pemeriksaan lengkap. Karena minimnya evaluasi tersebut, sering terjadi penyalahgunaan surat kematian ini. Salah satu penyalahgunaan yang terjadi di antaranya yaitu pemalsuan klaim asuransi jiwa atas kematian seorang individu. al tersebut tentunya dimungkinkan terjadi karena nilai klaim premi asuransi yang nilainya #ukup besar sehingga mengundang terjadinya kejahatan pemalsuan dokumen. 6leh karena itu, sebagai seorang dokter yang mendapatkan laporan adanya suatu kematian hendaknya Gmemeriksa sendiriH jena>ah tersebut. Setelah dokter selesai melakukan pemeriksaan luar yang dilakukan tanpa surat permintaan visum dari polisi4 terhadap mayat ini, dokter berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik menentukan apakah kematiannya merupakan kematian wajar atau tidak wajar. ah ini, setelah menyimpulkan bahwa kematiannya wajar selanjutnya menyerahkan jena>ah pada keluarganya, membuat serta menandatangani surat
2(
keterangan kematian. i kemudian hari, jika diperlukan oleh keluarga, maka dokter dapat juga memberikan keterangan lain untuk asuransi, pensiun serta surat lainnya yang berkaitan dengan kematian tersebut.
!
BAB 4 "E!IMPULAN DAN !A/AN
4.1. "es$m-ulan
Kesimpulan dari penulisan referat ini adalah seorang dokter sebagai pihak yang berwenang menerbitkan surat kematian, hendaknya tidak menyalahgunakan wewenangnya. Pada khususnya untuk kepentingan klaim asuransi. Se#ara kasat mata, tindakan ini memang mendatangkan banyak keuntungan se#ara materiil untuk keluarga pemohon dan dokter. etapi, dapat menimbulkan malapetaka untuk dokter pada masa-masa selanjutnya. okter harus hatihati dalam menerbitkan surat kematian, dan memastikan sendiri bahwa jena>ah yang diperiksa itu betul-betul sesuai dengan identitasnya.
,.2. !aran
Saran yang diajukan dalam penulisan referat ini, yaitu0 dokter jangan mudah tertipu dalam penerbitan surat kematian, bukan hanya dalam penerbitan surat kematian tapi juga dalam hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan dan kematian manusia.
!'
DA0TA/ PU!TA"A
Morton, =. '(((. rinciples of Life and !ealth "nsurance. L#$%. Surya )tmadja, djaja., 2&, http033tata#araembalming.blogspot.#om)nonim. anpa ahun http033>ephyrus2'.blogspot.#om32'23(3lansia-dankematian.htmlBdS6uh<S=QRSviR.((. )nonim. anpa ahun. id.s#ribd.#om3mobile3do#32!$&'5!&NwidthF'25.diakses pada tanggal )nonim. anpa ahun. Pertolonganpertama -pertolonganpertama.blogspot.#om32''3'3mati.html . Hana#$ah . 'an Am$r A. tika kedokteran dan hukum kesehatan ed . 2$.
Penerbit "uku Kedokteran @=9 oediyanto, ariyadi. 2'. (uku %ar "lmu *edokteran +orensik dan $edikolegal . Surabaya 0 epartemen +lmu Kedokteran 7orensik dan Medikolegal K /*)+8 Solahuddin. *itab ndang-ndang !ukum idana *! ) & *itab ndang-ndang !ukum %cara idana *!% ). 2$.
!2
LAMPI/AN
!!
C)MP+8)* ' 9ontoh Surat Kematian @daran "aru Cembar Pertama
!&
!1
!%